Tata caraPenulisn Studi Kelayakan Pabrik

  MODUL PERKULIAHAN Analisa Kelayakan Pabrik Tata Cara Penulisan Dan Pabrik

  Program Tatap Fakultas Kode MK Disusun Oleh Studi Muka

Teknik Program Sakti Aji Lesmana ST. MMSI

Studi Teknik

  Industri

  02 Abstract Kompetensi Modul ini menjelaskan mengenai tata cara Mahasiswa mengerti dan memahami hal-hal penulisan dalam studi kelayakan pabrik. yang melibatkan tata cara penulisan dan Dan penyusunan laporan yang harus penyusunan laporan studi kelayakan pabrik diperhatikan dalam studi kelayakan pabrik

  Tata caraPenulisn Studi Kelayakan Pabrik

2.1 Arti dan makna analisis setiap aspek

  2.1.1 Aspek Produk

  

Dengan menganalisis aspek produk, diharapkan kita dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang

tepat pada waktu yang tepat, dapat memastikan produk itu benar-benar akan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan akan habis di pasar. Juga dapat merencanakan strategi pengembangan produk.

  Analisis aspek produk berarti menganalisis karakteristik produk dan kebutuhan konsumen yang akan dipenuhi. Dengan menganalisis karakteristik produk bisa dibedakan apakah proyek yang akan dikembangkan merupakan produk baru, yaitu produk yang belum pernah ada di pasar. Atau merupakan produk hasil inovasi, yaitu produk yang sudah ada di pasar namun memiliki beberapa perubahan yang memberikan kelebihan/keunggulan tertentu dibandingkan produk yang sudah ada. Ataukah produk termasuk produk pasaran. Atau bisa dibedakan sebagai produk inovatif dan fungsional. Informasi yang diperoleh dari hasil analisis aspek produk akan menggambarkan posisi produk yang akan diproduksi. Dalam analisis aspek produk perlu diamati karakteristik produk yang akan dikembangkan serta perilaku konsumen yang akan dijadikan target pemasaran.

  2.1.2 Aspek Pasar dan Pemasaran Proyek dapat diharapkan berjalan dengan sehat jika produk yang dihasilkan mampu mendapat tempat di pasar dengan tingkat penjualan yang menguntungkan. Oleh karenanya saat ini sangat dibutuhkan menganalisa aspek pasar dan pemasaran sebelum mengambil keputusan untuk investasi pada suatu proyek atau usaha.

  Sebagaimana kita ketahui pada masa lalu jumlah perusahaan belum banyak seperti sekarang ini, sehingga persaingan memperebutkan konsumen belum terlalu ketat. Tapi seiring perkembangan

teknologi dan Analisis Kelayakan Pabrik pertumbuhan perusahaan yang semakin pesat, persaingan

merebut konsumen makin meningkat pula. Dengan makin banyaknya perusahaan yang muncul memproduksi barang sejenis, pembeli juga memiliki

  kebebasan memilih produk yang diperlukan. Sehingga untuk dapat berkompetisi memperebutkan konsumen diperlukan analisis aspek pasar dan pemasaran yang akurat. Dalam hal ini investor biasa menggunakan pendekatan “integrated marketing concept” dalam memperebutkan konsumen.

  Pokok bahasan utama dalam analisis aspek pasar dan pemasaran adalah pengukuran dan peramalan permintaan. Dengan ‘pengukuran’ permintaan dapat diketahui permintaan produk pada masa lalu dan sekarang dalam kendala satu set kondisi tertentu. Ukuran permintaan masa lalu dan sekarang diharapkan dapat membantu memperkirakan permintaan dimasa datang. ‘Peramalan’ permintaan merupakan usaha mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk yang dibutuhkan konsumen di masa datang dalam kendala satu kondisi tertentu. Perkiraan permintaan ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang berlawanan antara keadaan yang sesungguhnya terjadi di kemudian hari dengan hasil peramalan. Dengan kata lain, hasil maksimal peramalan adalah meminimalkan ketidakpastian di masa datang.

  Setelah diketahui posisi potensial yang tersedia, lalu ditentukan market share produk yang akan dihasilkan. Selanjutnya direncanakan marketing mix atau sales tools yang akan digunakan. Ringkasnya dalam analisis aspek pasar diteliti beberapa hal seperti: perkembangan pasar, persaingan dan pangsa pasar. Perkembangan pasar meliputi beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan dan karakteristik pasar (segmentasi, target dan posisi). Persaingan membahas arti persaingan dan faktor yang mempengaruhi. Sedangkan pangsa pasar membahas demand dan supply serta jumlah, kapan, dimana dan dengan prakiraan harga berapa produk yang akan dibuat dapat laku dijual.

  2.1.3 Aspek Teknis dan Teknologi

  Aspek teknis berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek selesai dibangun. Dari analisis ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya ekploitasi. Analisis dilakukan dengan alat kuantitatif maupun kualitatif. Dalam analisis aspek teknis ini sangat perlu memperhatikan pengalaman penggunaan teknologi yang sama pada proyek lain di lokasi lain. Dalam analisis aspek teknis dan teknologi diteliti beberapa hal seperti perancangan arus produksi, penetapan kapasitas pabrik, kapasitas produksi ekonomis, pemilihan lokasi pabrik (secara umum, didalam atau diluar kawasan industri), pemilihan teknologi yang akan digunakan (faktor teknis maupun non-teknis), perencanaan gedung dan bangunan lain, pengadaan bahan baku dan pembantu, serta jadwal pendirian pabrik.

  2.1.4 Aspek Manejemen dan Organisasi Analisis aspek ini membahas penyusunan rencana penyelesaian proyek tepat waktu. Dalam hal ini dikordinasikan berbagai kegiatan dan sumber daya, agar sarana fisik proyek seperti bangunan, mesin dan lainnya bisa disiapkan tepat waktu. Aspek yang sering dan sangat penting dianalisis pada aspek organisasi dan manejemen ini antara lain adalah manajemen pembangunan proyek dan manajemen operasi. Alasan utama analisis aspek ini adalah karena tenaga manajemen yang mengelola uang, tanah, mesin, bahan baku dan tenaga kerja hingga proyek secara keseluruhan dapat mencapai berbagai macam tujuan yang dikehendaki oleh berbagai pihak yang bersangkutan dengan proyek. Oleh karenanya selama studi kelayakan proyek harus diperoleh gambaran tenaga manajemen apa dan berapa yang diperlukan untuk mengelola proyek secara untuk menarik dan mempertahankan tenaga manajemen tersebut. Proyek diharapkan dapat mencapai keuntungan optimal dan tujuan yang diinginkan jika dikelola oleh tenaga manajemen yang ahli dan berpengalaman di bidang operasi proyek yang bersangkutan serta memiliki dedikasi dan motivasi yang tinggi untuk mengembangkan proyek yang dipercayakan kepada mereka.

  Tahap manajemen perencanaan pembangunan proyek merupakan tahap yang sangat penting dan menentukan. Dalam tahap ini direncanakan penyiapan sarana fisik dan peralatan lunak lainnya agar proyek yang direncanakan bisa mulai beroperasi secara komersial tepat waktu. Pada tahap ini diidentifikasi berbagai kegiatan yang perlu dilakukan, lama waktu masing-masing kegiatan dan biayanya, termasuk supply logistik agar tiap kegiatan lancar. Dalam menganalisis aspek manajemen operasi proyek antara lain analisis rencana pengelolaan proyek dalam operasinya nanti, seperti bentuk badan usaha, jenis pekerjaan yang diperlukan, persyaratan menjalankan pekerjaan, struktur organisasi, dan cara mencari tenaga kerja.

  Akan tetapi perlu diingat bahwa evaluasi aspek manajemen lebih sulit dilakukan dibanding aspek lain karena lebih bersifat kualitatif. Karena evaluasi manajemen tidak mengenal rumus-rumus matematis, pengalaman dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengelola proyek juga tidak dapat dilukiskan secara visual.

  Dalam analisis aspek organisasi dan manejemen diteliti beberapa hal seperti identifikasi fungsi yang diperlukan dan pembentukan struktur organisasi dan tata cara kerja tiap fungsi.

  2.1.5 Aspek Keuangan Dalam aspek keuangan dianalisis kebutuhan dana untuk investasi guna membangun dan mengoperasikan proyek. Baik investasi untuk aktiva tetap ataupun investasi pada aktiva lancar (modal kerja). Penghitungan modal menggunakan cara menghitung periode keterikatan dana dalam modal kerja.

  Dalam investasi dikenal modal tetap dan modal lancar. Dana membangun proyek lazim juga disebut dana modal tetap, yang digunakan antara lain untuk membiayai kegiatan pra- investasi, pengadaan tanah, gedung, mesin, peralatan dan biaya-biaya lain yang bersangkutan dengan pembangunan proyek serta pengadaan dana modal tetap. Sedangkan Dalam perhitungan jumlah dana keseluruhan proyek, jumlah modal kerja dihitung secara netto dalam arti jumlah dana yang dibutuhkan untuk membiayai seluruh harga lancar dikurangi dengan jumlah hutang jangka pendek yang diharapkan dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setelah diketahui jumlah dana yang dibutuhkan, dilanjutkan dengan:

  Sumber dana diperoleh, baik dari pribadi atau pinjaman. - Besarnya dana dari para investor yang akan ditanamkan dalam proyek. - Darimana dan berapa jumlah pinjaman dapat diperoleh bila dana investor tidak - cukup, bagaimana syarat pinjaman, bagaimana kemampuan proyek dimasa datang untuk mengembalikan.

  Juga dikaji apakah penghasilan yang diperoleh selama kehidupan proyek dapat - memberikan keuntungan memadai bagi perusahaan dan pemilik proyek.

  Analisis aspek keuangan diteliti beberapa hal seperti perhitungan kebutuhan dana investasi, perhitungan kebutuhan dana modal kerja, sumber pendanaan, proyeksi laporan keuangan, dan analisis investasi. Sumber pendanaan dapat berupa dana sendiri (saham), pinjaman (kredit), sewa guna, modal ventura, dan lainnya.

  2.1.6 Aspek Sosial Ekonomi Aspek ini penting dianalisis untuk mempertimbangkan pengaruh proyek terhadap peningkatan penghasilan negara. Pengaruh proyek terhadap devisa yang bisa dihemat dan yang bisa diperoleh. Penambahan kesempatan kerja. Pemerataan kesempatan kerja. Serta pengaruh proyek terhadap industri lain.

  Analisis aspek sosial ekonomi diteliti beberapa hal seperti budaya masyarakat setempat, tingkat perekonomian masyarakat setempat, serta sarana dan prasarana yang tersedia.

  2.1.7 Aspek Hukum Dalam analisis aspek hukum diteliti beberapa hal seperti perizinan mendirikan bangunan, izin operasi, bentuk badan usaha yang akan digunakan, jaminan yang bisa disediakan, serta berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan dan lainnya.

  Aspek ini sangat dibutuhkan terutama bagi proyek yang berdampak besar bagi kelestarian lingkungan, seperti penanganan limbah industri yang dapat merusak lingkungan harus dipikirkan dengan matang. Atau keamanan bagi lingkungan sekitar. Aspek dampak lingkungan diteliti beberapa hal seperti: penggunaan lokasi saat ini, perubahan yang akan terjadi dengan adanya pendirian pabrik, pengolahan limbah pabrik, serta penggunaan alat-alat berat dan berbahaya.

2.2 Penyusunan Laporan Studi Kelayakan

  Laporan hasil studi kelayakan dibutuhkan oleh beberapa pihak, antara lain sponsor atau pemrakarsa proyek, pihak yang membiayai proyek seperti investor/pemegang saham dan kreditur (bank atau lembaga keuangan), dan badan pemerintah seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Jadi dalam menyusun laporan hendaknya memenuhi kebutuhan semua pihak terkait. Juga perlu diperhatikan kaitan antara satu bab dengan bab lain, serta kaitan satu aspek dengan aspek lainnya. Laporan studi kelayakan hendaknya mampu mengajak pihak lain untuk simpati dan kerjasama melaksanaan proyek. Laporan studi kelayakan harus dapat meyakinkan calon menyandang danan disertai harapan keberhasilan proyek didukung bukti realistik dengan tidak lupa menunjukkan kemungkinan risiko yang akan dihadapi. Teknik penyajian yang perlu diperhatikan: 1. Pergunakan bahasa Indonesia yang baik.

  2. Hindari pemakaian kalimat yang terlalu panjang, atau kalimat yang 3. samar-samar sehingga bisa diartikan macam-macam.

  4. Jangan gunakan kata-kata yang emosional.

  5. Selalu menjaga faktor objektivitas jika diperlukan ulasan.

  6. Jangan mengajukan simpulan, pendapat atau saran yang spekulatif.

  7. Jika ada asumsi, sebutkan dengan jelas.

  Garis besar isi laporan studi kelayakan:

  1. Ringkasan dan simpulan (ikhtisar), menyajikan tentang pokok proyek yang 2. Latar belakang proyek dan pemrakarsa.

  a. Nama dan alamat pemrakarsa.

  b. Jenis investasi: proyek baru atau perluasan.

  c. Produk yang akan dihasilkan.

  d. Insentif investasi atau keringanan pungutan pemerintah.

  3. Uraian aspek produk: a. Bahan baku yang digunakan. b. Spesifikasi produk.

  c. Target konsumen.

  4. Uraian aspek pasar dan pemasaran.

  a. Trend perkembangan permintaan produk masa lampau.

  b. Perkiraan jumlah permintaan produk masa datang.

  c. Pesaing utama, kekuatan dan kelemahan pesaing.

  d. Kebijaksanaan pemasaran, khususnya kebijakan saluran distribusi.

  5. Uraian aspek teknis dan teknologis proyek yang direncanakan.

  a. Kapasitas produksi yang direncanakan.

  b. Sumber bahan baku dan pembantu.

  c. Jenis teknologi yang dipilih.

  d. Jenis dan jumlah harta tetap yang diperlukan.

  e. Lokasi yang direncanakan.

  f. Lay out.

  g. Teknologi, mesin, dan equipment.

  h. Schedule kerja.

  6. Uraian aspek organisasi dan manajemen.

  a. Jumlah dan kualifikasi tenaga inti yang diperlukan.

  b. Sumber pengadaan tenaga inti.

  c. Balas jasa tenaga kerja.

  7. Uraian aspek keuangan.

  b. Struktur permodalan, perbandingan antara modal sendiri dan pinjaman; sumber pinjaman yang diharapkan dan persyaratannya.

  c. Kemampuan proyek memenuhi kewajiban finansial dan mendatangkan laba.

  d. Estimasi penjualan.

  e. Estimasi biaya produksi.

  f. Cash flow.

  g. Proyeksi neraca dan laporan rugi/laba.

  8. Uraian aspek sosial ekonomi.

  a. Budaya masyarakat setempat.

  b. Tingkat perekonomian masyarakat setempat. c. Sarana dan prasarana yang tersedia.

  9. Uraian aspek dampak lingkungan.

  a. Penggunaan lokasi saat ini.

  b. Perubahan yang akan terjadi dengan adanya pendirian pabrik.

  c. Pengolahan limbah pabrik.

  d. Penggunaan alat-alat berat dan berbahaya.

  10. Uraian aspek hukum.

  11. Simpulan dan saran.

  a. Usulan proyek: sifat proyek dan simpulan per aspek.

  b. Kelayakan.

  c. Saran tambahan.

  d. Usulan jadwal. Daftar Pustaka 1. Clifton, David S.(1997). Project Feasibility Analysis,John Wiley and Sons, New York.

  2. Sutojo, Siswanto. (1995). Study Kelayakan Proyek, Teori dan Praktek, Seri Manajemen No. 66, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

  3. M. Sayuti “Analisis Kelayakan Pabrik”. 2008.

  4. Husein Umar. “Studi Kelayakan Bisnis”.2003. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.