View of PENGARUH PENAMBAHAN INISIATOR DIKUMIL PEROKSIDA DAN DIVINILBENZENA SEBAGAI CROSLINK PADA KOMPATIBILITAS RASIO CAMPURAN POLIETILENA DAN KARET ALAM SIR 3L

  Amir Hamzah Siregar Kimia F-MIPA USU

  Keyword: peroxside, Divinyl benzene, Poly Ethylene, Natural rubber (SIR 3 L) Blending

  C mudah pecah, kaku, mudah retak, kurang stabil terhadap pemanasan, mempunyai tegangan (tensile) yang rendah, mudah

  o

  C. Adanya beraneka ragam produk berbahan polietilena disebabkan karena polimer ini dapat kompatibel dengan sejumlah bahan aditif sehingga polimer ini dapat menyumbang 22% berat permintaan plastik didunia. Polietilena mempunyai kelemahan diantaranya adalah pada suhu rendah akan rapuh, dalam keadaan murni pada suhu -30

  o

  Polietilena (PE) merupakan salah satu polimer termoplastik terbesar yang diproduksi, karena mempunyai berat yang ringan, mudah dibentuk, cukup keras, tahan goresan, tahan terhadap zat kimia, dan sedikit sekali menyerap air, sifatnya yang transparan, dan tembus cahaya. PE memiliki kekuatan benturan yang tinggi dan tahan terhadap pelarut organik pada suhu 60

  Karet alam memiliki beberapa kelemahan, seperti memiliki kadar ikatan tidak jenuh dalam struktur molekulnya yang tinggi, tidak tahan terhadap reaksi oksidasi, sinar matahari, cuaca, ozon, minyak, dan pelarut organik. (Nuyah, 2009).

  cracking resistance). (Cut fatimah zuhra, karet, 2006).

  Dalam kehidupan manusia modern saat ini banyak peralatanā€peralatan yang digunakan berasal dari bahan yang sifatnya elastis tidak mudah pecah bila terjatuh ataupun kena benturan. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan tersebut secara langsung kebutuhan karet juga akan meningkat. Karet adalah polimer hidrokarbon elastomer yang terbentuk dari emulsi kesusuan ( latex) yang diperoleh dari getah pohon karet (Hevea brasiliensis). Jutaan ton karet alam diproduksi setiap tahun, dan masih merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk dalam bidang otomotif dan militer. (Departemen Perindustrian Pusat Data dan Informasi, 2007). Sifat-sifat mekanik yang baik dari karet alam adalah pada suhu kamar tidak berbentuk kristal padat atau cairan, mempunyai sifat lembut, fleksibel, elastis atau daya lenting sempurna, tidak mudah panas (low heat build up) dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan (groove

  and 28.99%. From the SEM analysis result was obtained that the addition of divinylbenzene could improved the composite’s surface so that become more flatten and homogeneous. From the functional group analysis FT-IR showed that the mixture of divinylbenzene and polyethylene/natural rubber SIR 3L/dicumyl peroxide were just physical interaction.

  Kimia F-MIPA USU

PENGARUH PENAMBAHAN INISIATOR DIKUMIL PEROKSIDA DAN

DIVINILBENZENA SEBAGAI CROSLINK PADA KOMPATIBILITAS RASIO

CAMPURAN POLIETILENA DAN KARET ALAM SIR 3L

THE INFLUENCE OF ADDING INITIATOR DICUMYL PEROXIDE AND

DIVINYLBENZENE AS CROSSLINK ON THE COMPATIBILITY BLENDING

RASIO POLYETHYLENE AND NATURAL RUBBER SIR 3L

  2

  and 12.29%, and by addition of divinylbenzene obtained the increasing maximum at variation of concentration polyethylene/natural rubber SIR 3L/divinylbenzene/dicumyl peroxide 3phr : 2phr, the tensile strength and elasticity was 3.31 kgf/mm

  2

  3L/divinylbenzene/dicumyl peroxide (w/w) 50 g : 50 g : 1phr :1phr, 2phr : 1phr, 3phr : 1phr, 1phr : 2 phr, 2phr : 2phr, 3phr : 2phr, 1phr : 3phr, 2phr : 3phr, dan 3phr : 3phr. To determine the quality of yielded composites, the tensile test analysis was done, obtained the increasing concentration without divinylbenzene, maximum at variation of concentration polyethylene/natural rubber SIR 3L/dicumyl peroxide is 2 phr is tensile strength and elasticity was 2.20 kgf/mm

  The research about the influence of adding initiator dicumyl peroxide and divinylbenzene as crosslink agent on the compatibility blending rasio polyethylene and natural rubber SIR 3L has been carried out. Blending is done in two steps, the first step was without the addition of divinylbenzene, polyethylene/natural rubber SIR 3L/dicumyl peroxide (w/w) 50 g : 50 g : 1phr, 2phr, and 3phr. The second step was by the addition of divinylbenzene, polyethylene/natural rubber SIR

  

Abstract

  Hp: 08126026048

  

Amir Hamzah Siregar

Staf pengajar Departemen Kimia FMIPA USU Medan.

A. PENDAHULUAN

  Jurnal Kimia Mulawarman Volume 8 Nomor 1, November 2010

ISSN 1693-5616

  2

  C. campuran ditimbang sebanyak 100 gram dan diletakkan ditengah cetakan yang berbeda dua gelas plate. Kemudian dimasukkan ketempat sampel pada alat hot press dan dibiarkan selama 5 menit tanpa tekanan. Setelah itu diberi tekanan 100 kg f/cm

  o

  Hasil pencampuran diletakkaan dalam lempeng aluminium yang berukuran 15 cm x 15 cm yang telah dilapisi dengan aluminium foil. Alat hote press diset pada temperatur 175-180

  2.2. Pembuatan Spesimen

  LDPE/karet alam SIR 3L yaitu (50 g : 50 g) diinternal mixer pada suhu 175 C – 180 C selama 20 minit kemudian ditambahkan dengan perbandingan rasio konsentrasi divinilbenzen (DVB)/ dikumil peroksida (DKP) (b /b) : 1phr : 1phr, 2phr : 1phr, 3 phr : 1phr, 1phr : 2phr, 2phr : 2phr, 3phr : 2phr, 1phr : 3phr, 2phr : 3phr, 3phr : 3phr. Karakterisasinya dengan uji tarik, hasil yang didapatkan optimum berdasarkan uji tarik akan di uji dengan uji, SEM, dan FT-IR

  b. Pencanpuran LDPE-SIR 3L – Inisiator DKP dengan DVB

  LDPE/karet alam SIR 3L yaitu (50 g : 50 g) diinternal mixer pada suhu 175 C – 180 C selama 20 minit dan ditambahkan dikumil peroksida (DKP) dengan rasio konsentrasi 1 phr, 2 phr, 3 phr, Karakterisasinya dengan uji tarik, hasil yang didapatkan optimum berdasarkan uji tarik akan diuji dengan uji, SEM, dan FT-IR.

  a. Pencampuran LDPE- SIR 3L dengan Inisiator DKP

  Kimia F-MIPA Unmul Kimia F-MIPA Unmul

  Film campuran polimer digunakan untuk karakterisasi spektra FTIR, , SEM, dan uji sifat makanik. Pengambilan foto permukaan campuran untuk melihat morfologi polimer dilakukan dengan menggunakan alat SEM merek shimadzu. Uji sifat mekanik dengan menggunakan alat uji tarik merek Tokyo testing machine MFG. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kekuatan saat putus dan daya regang campuran. Perubahan gugus fungsi diamati dengan spektrofotometer IR merek Perkin Elementer 1600 series.

  a. Spesimen kekuatan Tarik.

  dan dibiarkan selama 20 menit. Sampel sambil diambil dari alat hote press dan didinginkan. Perlakuan ini dilakukan untuk semua komposisi campuran.

  2.3. Analisa dan Karakterisasi

  C selama 20 menit dengan penambahan variasi konsentrasi dicumil peroksida/divinil benzene masing-masing (1:1, 1:2, 1:3 phr) , (2:1, 2:2, 2:3 phr) dan (3:1, 3:2, 3:3 phr) selama 10 minit.

  o

  C-180

  o

  Parameter yang diukur adalah sifat mekanis yaitu nilai kekuatan tarik dan kemuluran , perubahan gugus fungsi, sifat permukaan dari komposit TPE. Dengan perlakuan rasio konsentrasi LDPE/karet alam SIR 3L (50 g : 50 g) di dalam internal mixer pada suhu 175

  Vulkanisasi termoplastik pada pencampuran karet alam/polietilena densitas tinggi dengan menggunakan pengkompatibilizer, resin fenolik (resin dimetil fenol dan resin fenolik dengan gugus aktif metil hidroksi) menunjukkan kompatibilitas dan kekuatan tarik yang lebih tinggi, perpanjangan putus dan kecenderungan untuk kembali kekeadaan semula lebih lama dari pada tanpa menggunakan pengkompatibilizer. Hal ini disebabkan oleh struktur cincin croman dari reaksi karet alam dan molekul fenol (Nakason C.dkk 2006). Oleh karena itu, ditemukan bahwa termopalastik dengan resin fenolik dengan gugus aktif hidroksi metil-polietilena densitas tinggi memberikan kekuatan tarik, perpanjangan putus, dan kekerasan yang tinggi dibandingkan dengan Sulfur.

  relatif lebih mahal dibandingkan dengan karet alam, sehingga dipelajari kemungkinan mengganti EPDM dengan karet alam. Pencampuran PE dan karet alam diyakini lebih ekonomis dan mempunyai kekuatan tarik yang tinggi dibandingkan PE/EPDM. (Bahruddin, dkk. 2009).

  propilene-diene monomer (PE/EPDM). Namun EPDM

  Keunggulan TPE yang dibuat dari proses pencampuran suatu elastomer dan termoplastik adalah sifat yang diinginkan dapat ditentukan dengan memilih komponen elastomer dan plastik pada perbandingan rasio pencampuran yang sesuai. Banyak kombinasi termoplastik dan elastomer yang sudah komersial, diantaranya adalah campuran polyethylene/ethylene-

  dan fungsi yang mirip dengan karet vulkanisasi pada suhu rendah, namun dapat dilelehkan seperti termoplastik pada suhu tinggi. Termoplastik elastomer sangat berguna dalam berbagai aplikasi, seperti industri otomotif. ( Mangaraj, 2005)

  elastomer (TPE). Material tersebut mempunyai sifat

  Campuran termoplastik dan elastomer dapat menghasilkan material yang disebut thermoplastic

  terdegdradasi oleh zat pengoksida seperti asam nitrat dan hidrogen peroksida. (Ramzah ram, 2008).

B. METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Pencampuran LDPE- SIR 3L

  o

  C- 180

  Spesimen yang digunakan untuk uji kekuatan tarik berdasarkan ASTM D 638 seperti terlihat pada

gambar 3.1. Rangkaian alat uji tarik diset sesuai dengan yang diperlukan. Kecepatan tarik 100 mm/

  menit dan beban maksimum 100 kg.f. sampel yang sudah berbentuk dumbell dijepitkan pada alat uji tarik, kemudian alat dijalankan dan data yang dihasilkan diamati pada monitor.

  o

  LDPE/karet alam SIR 3L diinternal mixer pada suhu 175

  C selama 20 menit dengan rasio konsentrasi tetap (50 g : 50 g), untuk mendapatkan perbandingan LDPE/karet alam SIR 3L sebagai standart pengukuran.

  Amir Hamzah Siregar Kimia F-MIPA USU

b. Analisa Permukaan dengan SEM

  c. Analisa Spektroskopi Infra Merah (FTIR)

  Proses pengamatan mikroskopis Film sepesimen dijepit pada tempat sampel menggunakan SEM diawali dengan merekatkan kemudian diletakkan pada alat kearah sinar infra sampel dengan “Stab” yang terbuat dari logam. merah. Hasil akan direkam kedalam kertas berskala Kemudian setelah sampel dibersihkan dengan alat aluran kurva bilangan bergelombang terhadap peniup, sampel dilapisi dengan emas bercampur intensitas, hasilnya dapat dilihat pada spektra FTIR. paladium dalam suatu ruangan (Vacum Evaporator)

  2

  yang betekanan 1492.10 atm. Sampel selanjutnya

  C. HASIL DAN PEMBAHASAN

  dimasukkan kedalam ruangan yang khusus dan

  3.1. Dikumil peroksida

  kemudian disinari dengan pancaran elektron bertenaga Senyawa-senyawa turunan proksida umumnya lebih kurang 15 Kvolt sehingga sampel mengeluarkan berfungsi sebagai senyawa inisiator dalam proses elektron sekunder dan elektron terpental yang dapat polimerisasi dan dalam penentuan ikatan silang dideteksi dengan detektor scientor yang kemudian berbagai polimer sintetis, polimer alam dan diperkuat dengan suatu rangkaian listrik yang materialnya. Senyawa peroksida ini dapat digunakan menyebabkan timbulnya gambar CRT (Chatode Ray sebagai pembentuk radikal bebas dengan adanya energi Tube). Pemotretan dilakukan setelah memilih bagian panas pada temperatur yang tergantung pada jenis tertentu dari objek (sampel) dan perbesaran yang peroksidanya. Seperti yang ditunjukkan dibawah ini

  o

  diinginkan sehingga diperoleh foto yang baik dan dekomposisi 160

  C. (Thitithammawong, 2007 dan jelas. Nakason 2008).

  Gambar 1. Mekanisme dekomposisi dikumil peroksida (DCP)

  o

  Dari dekomposisi dikumil peroksida pada 160 C phenilpropanoxy, radikal metal. Kedua radikal ini menghasilkan sejumlah kecil produk metana, sangat reaktif untuk mengabstraksi atom-atom asetophenon, 2 phenilpropanol-2, dan radikal 2- hidrogen dari rantai polimer. (Naskar 2004).

  Tabel 1. Sifat-sifat dikumil peroksida

  No Parameter

  1 Rumus molekul C18H22O2

  2 Berat molekul 270,37

  3 Kepadatan 1,56

  4 Titik leleh 38-41ºC

  5 Kelarutan Larut dalam air

  6 Titik didih 130 º C o

  7 Temperatur t = 1 menit 179 C 1/2

  8 Temperatur Crosslink yang khas 160

  9 Efesiensi Crosslink 50 %

  Kimia F-MIPA USU

  Jurnal Kimia Mulawarman Volume 8 Nomor 1, November 2010

ISSN 1693-5616

  Kimia F-MIPA Unmul

3.2. Divinil benzena

  Gambar2. Divinilbenzen Tabel 2. Sifat-sifat divinilbenzen

  No Parameter

  1 Rumus molekul C H

  10

  10

  1

  2 Massa molar 130.19 g mol

  3 Titik lebur -66.9 ke -52°C

  4 Titik didih 195°C

  5 Kelarutan dalam air Tidak Larut

  

6 Kelarutan dalam pelarut lain Tidak larut dalam air. Larut dalam

etanol dan eter.

  Divinilbenzen (DVB) terdiri dari sebuah cincin

  3.3. Pengujian sifat mekanik berdasarkan kekuatan benzena berikatan dengan dua kelompok vinil. Hal ini tarik (σ ) dan kemuluran (ε). t

  terkait dengan stirene (vinilbenzen) dengan Data hasil pengaruh perbandingan variasi penambahan bahan vinil kedua .Biasanya divinilbenzen konsentrasi dikumil peroksida terhadap Pengujian adalah campuran 2:1 m-dan p-divinilbenzen, juga kekuatan Tarik (σ ) dan Kemuluran (ε) Termoplastik

  t

  mengandung isomer etil benzen yang sesuai. Ini dapat elastomer (TPE) sebagai berikut : dibuat dari dehidrogenasi termal dari isomerik dietil benzen.

  Tabel 3. Data hasil Pengujian kekuatan Tarik (σ ) dan Kemuluran (ε) Termoplastik elastomer (TPE) terhadap pengaruh

  t perbandingan variasi konsentrasi dikumil peroksida.

  Komposisi Tegangan Regangan Kuat Kemuluran (Load) (stroke) tarik (ε) Kgf mm/menit (σ ) % No LDPE Karet Dikumil t Kgf/mm alam peroksida

  2 SIR 3L (phr) (g) (g)

  50 50 7,39 235,35 0,62 7,85

  • 1

  2

  50

  50 1 18,65 284,44 1,55 9,48

  3

  50

  50 2 26,35 368,55 2,20 12,29

  4

  50

  50 3 22,61 200,99 1,88 6,69 Data hasil pengujian pengaruh perbandingan kekuatan Tarik (σ ) dan Kemuluran (ε) Termoplastik

  t

  variasi konsentrasi dikumil peroksida dengan elastomer (TPE) sebagai berikut : penambahan variasi konsentrasi divinilbenzen terhadap

  Kimia F-MIPA Unmul

  Amir Hamzah Siregar Kimia F-MIPA USU

  2 3 34,60 784,01 2,88 26,13

  50

  50

  3 2 39,69 869,56 3,31 28,99

  7

  50

  50

  1 3 33,51 757,25 2,79 25,24

  8

  50

  50

  9

  2 2 38,50 830,06 3,21 27,66

  50

  50

  3 3 35,78 796,57 2,98 26,55 Dari data diperoleh kekuatan tarik dan kemuluran TPE sebelum penambahan divinilbenzen adalah 2,20 Kgf/mm

  2 dan kemuluran sebesar 12,29 %.

  Setelah penambahan divinilbenzen sebagai bahan pengkompatibel dengan perbandingan variasi konsentrasi divinilbenzen/dikumil peroksida 1 phr : 1 phr terlihat adanya kenaikan pada kekuatan tarik dan kemuluran yaitu kekuatan tarik 2,48 Kgf/mm

  2

  dan kemuluran sebesar 18,88 % dan maksimum terjadi pada variasi konsentrasi divinilbenzen/dikumil peroksida 3 phr : 2 phr yang memberikan kekuatan tarik sebesar 3,31 Kgf/mm

  2

  dan kemuluran sebesar 28,99% (lihat tabel 3 dan tabel 4 ). Hal ini menunjukkan bahwa penambahan variasi konsentrasi divinilbenzen/dikumil peroksida dapat bertindak sebagai bahan penguat pada LDPE.

  Perubahan bentuk yang terlihat seperti pori- pori Gambar 3.(a) adalah foto SEM termoplastik sebelum direaksikan dengan divinilbenzen dan Gambar 3.(b) adalah foto SEM termoplastik elastomer (TPE) setelah direaksikan dengan divinilbenzen. Pada Gambar 3.(a) Bagian yang terang yang mengelilingi Parenkim (bagian gelap) mempunyai pori–pori besar sedangkan pada SEM Gambar 3 (b) setelah penambahan divinilbenzen dan inisiator dikumil peroksida terlihat bahwa telah terjadi reaksi dari polimer yang digunakan. Di mana permukaan dapat dinyatakan bahwa memiliki pori-pori lebih kecil dan rapat. Perbandingan ini nampak jelas perbedaannya. Menurut penelitian terdahulu bahwa kerapatan pori- pori dapat meningkatkan sifat mekanik dan thermal yang sangat tajam. Divinilbenzen dengan inisiator dikumil peroksida telah terjadi reaksi secara umum terlihat dengan pori-pori yang sangat rapat sehingga mampu meningkatkan nilai sifat mekanik dari campuran ini.

  6

  50

  Kimia F-MIPA USU

  2

  Tabel 4. Data hasil Pengujian kekuatan Tarik (σ

  t

  ) dan Kemuluran (ε) Termoplastik elastomer (TPE) terhadap penambahan variasi konsentrasi dikumil peroksida dengan variasi konsentrasi divinilbenzen.

  Komposisi Tegangan (Load) Kgf Regangan (stroke) mm/menit Kuat tarik t ) Kgf/m m

  2 Kemuluran (ε) % No LDPE (g) Karet alam SIR

  3L (g) Divinil benzen (phr) Dikumil peroksida (phr)

  1

  50

  50

  1 1 29,70 566,37 2,48 18,88

  50

  50

  50

  2 1 30,00 580,02 2,50 19,33

  3

  50

  50

  3 1 31,06 692,20 2,59 23,07

  4

  50

  50

  1 2 37,04 802,27 3,09 26,74

  5

3.4. Pengujian sifat permukaan spesimen berdasarkan Scanning Electron Microscopy (SEM)

  Jurnal Kimia Mulawarman Volume 8 Nomor 1, November 2010 Jurnal Kimia Mulawarman Volume 8 Nomor 1, November 2010

ISSN 1693-5616

  Kimia F-MIPA Unmul

  (a) (b) Gambar 3. (a) Data hasil pengujian (a) Data hasil pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM) pada variasi konsentrasi dikumil peroksida 2 (SEM) pada variasi konsentrasi dikumil peroksida 2 phr. (b) Data hasil pengujian phr. (b) Data hasil pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM) pada variasi konsentrasi dikumil (SEM) pada variasi konsentrasi dikumil peroksida 2 phr dan penambahan variasi konsentrasi divinilbenzen 3 phr. peroksida 2 phr dan penambahan variasi konsentrasi divinilbenzen 3 phr.

3.5. Pengujian Faurier transform infrared Faurier transform infrared Spektrum infra merah polietilena komersil, Spektrum infra merah polietilena komersil,

  spectroscopy (FT-IR). memiliki bilangan gelombang yang khas yaitu pada memiliki bilangan gelombang yang khas yaitu pada

  • 1

  Penerapan analisis spektrum infra-merah Penerapan analisis spektrum infra pita bilangan gelombang 2950 cm pita bilangan gelombang 2950 cm yang merupakan dalam penelitian polimer mencakup dua aspek, yaitu dalam penelitian polimer mencakup dua aspek, yaitu keberadaan gugus C-H, dan pada bilangan gelombang H, dan pada bilangan gelombang

  • 1 -1

  1

  aspek kualitatif dan aspek kuantitatif. Penelitian ini aspek kualitatif dan aspek kuantitatif. Penelitian ini 1460 cm dan 720 cm menunjukkan adanya gugus lebih menekankan aspek kualitatif berupa penentuan aspek kualitatif berupa penentuan CH ( Bark, L.S., & Allen, N.S., 1982). ( Bark, L.S., & Allen, N.S., 1982).

  2

  struktur dari LDPE dengan cara mengamati frekuensi struktur dari LDPE dengan cara mengamati frekuensi- Dari gambar 1 1 yang merupakan spektrum frekuensi yang khas pada diagram sepektrum FTIR frekuensi yang khas pada diagram sepektrum FTIR Polietilena memberikan informasi pada bilangan Polietilena memberikan informasi pada bilangan

  • 1

  yang didapat dengan cara membandingkan spektrum yang didapat dengan cara membandingkan spektrum gelombang 2848.96 cm yang menunjukkan adanya C-

  • 1

  LDPE murni, LDPE sampel dan LDPE setelah LDPE murni, LDPE sampel dan LDPE setelah H dan pada bilangan gelombang 1471.00 cm H dan pada bilangan gelombang 1471.00 cm dan

  • penambahan divinilbenzen menggunakan inisiator penambahan divinilbenzen menggunak didukung pita dengan bilangan gelombang 1463.16 cm pita dengan bilangan gelombang 1463.16 cm

  1 -1

  dikumil peroksida. serta pada bilangan gelobang 719.94 cm serta pada bilangan gelobang 719.94 cm yang menunjukkan adanya gugus CH menunjukkan adanya gugus CH .

  2 Gambar 4. Spektrum FT-IR LDPE/Karet alam SIR 3L Gambar Kimia F-MIPA Unmul

  49

  • 1

  yang masih memperlihatkan struktur LDPE. Puncak-puncak khas LDPE pada spektrum ini terlihat semakin rendah. Hal ini disebabkan perubahan lingkungan molekul LDPE karena adanya penambahan divinilbenzen pada gambar 6 yang merupakan spektrum hasil analisa untuk campuran LDPE/karet alam SIR 3L setelah diberi penambahan divinilbenzen, serapan gugus C-H alifatik pada 2917,58 masih terlihat, serapan gugus C=O pada bilangan gelombang 1715,27 cm

  1463.16 CH

   Dari Spektra FT-IR diproleh korelasi gugus fungsi sebagai berikut : sampel Pita serapan (cm -1 ) Gugus fungsi

LDPE 2848.96 C-H

1721,94 C=O

  Gambar 5. Spektrum FT-IR pada konsentrasi dikumil peroksida (DKP) 2 phr

  pada bilangan gelobang 719,68 masih terlihat menajam. Hal ini disebabkan penambahan divinilbenzena.

  2

  masih terlihat dan serapan gugus CH

  dan serapan C=O pada bilangan gelobang 1721,77 cm

  hasil analisa untuk LDPE yang diberi penambahan dikumil peroksida serapan C-H alifatik pada bilangan gelombang 2917.58 cm

  2 Dari gambar 5 yang merupakan spekrtum

  

LDPE 2848.96 C-H

1463.16 CH

  • 1

  Kimia F-MIPA USU Dari Spektra FT-IR diperoleh korelasi gugus fungsi sebagai berikut : Sampel Pita serapan (cm -1 ) Gugus fungsi

  Amir Hamzah Siregar Kimia F-MIPA USU

  • 1

  2 Gambar 6. Spektrum FT-IR pada konsentrasi dikumil peroksida (DKP) 2 phr dan variasi konsentrasi divinilbenzen (DVB) 3 phr. Dari Spektra FT-IR diproleh korelasi gugus fungsi sebagai berikut :

  Jurnal Kimia Mulawarman Volume 8 Nomor 1, November 2010

ISSN 1693-5616

  Kimia F-MIPA Unmul

  • -1

  

sampel Pita serapan (cm ) Gugus fungsi

LDPE 2848.96 C-H 1721,94 C=O 1463.16 CH

  2 Dari ketiga hasil spektrum analisis LDPE pencampuran tersebut hanya merupakan interaksi tanpa penambahan divinilbenzen dan dengan secara fisik.

  penambahan DVB memperlihatkan bahwa

  Mekanisme Pembentukan Kopolimer antara PE, Karet alam dengan adanya DCP dan DVB

i. Dekomposisi peroksida membentuk radikal

  i i OR ROOR RO ii. Abstraksi Hidrogen dari radikal utama dari rantai PE H

  H H H ROH C C C H

2 C RO H H H H C ROH C H iii. Destabilisasi Karet alam oleh peroksida.

  CH H

  3 C ROC H CH

  3 CH CH

  2

  2

  2 C C RO CH CH H CH

  2

  3

  2 C COR CH CH

  2

  2 iv. Pembentukan kopolimer dengan adanya DVB H

  CH H H

  3 C C C ROC H CH

  2 CH

  2 CH CH

2 CH CH

  

2

Kimia F-MIPA Unmul

  Amir Hamzah Siregar Kimia F-MIPA USU

2 CH

  Kimia F-MIPA USU CH

  Dari hasil penelitian ini perlu dilakukan penelitian selanjutnya tentang rasio konsesntrasi optimum penambahan divinilbenzen, dan mencari parameter lain seperti konsentrasi, suhu, tekanan, densitas, sepektrum NMR, serta mengganti karet alam dengan karet sintetik pada LDPE/EPDM/divinilbenzen/dikumil peroksida.

   4.2. Saran

  dan kemuluran sebesar 28,99%.

  2

  3L/divinilbenzen/dikumil peroksida yang terlihat adanya pengaruh sifat mekanis kekuatan tarik dan kemuluran naik, pada rasio konsentrasi divinilbenzen 3 phr dan dikumil peroksida 2 phr yaitu kekuatan tarik sebesar 3,31 Kgf/mm

  2. Terjadi interaksi antara LDPE/karet alam SIR

  2 dan kemuluran 6,69%.

  dan kemuluran 12,29 % dan terjadi penurunan kekutan tarik pada rasio konsentrasi dikumil peroksida 3 phr yaitu kekuatan tarik sebesar 1,88 Kgf/mm

  2

  3L terlihat pada rasio konsentrasi dikumil peroksida 2 phr terjadi peningkatan yaitu kekuatan tarik sebesar 2,20 Kgf/mm

  1. Pengaruh penambahan rasio konsentrasi dikumil peroksida, dapat mempengaruhi sifat mekanis kekutan tarik dan kemuluran LDPE/karet alam SIR

  Dari hasil Penelitian yang dilakukan diketahui bahwa :

  Gambar 7. Rancangan produk ahir dari mekanisme Reaksi Polietilena, Karet alam, Dikumil peroksida dan Divinyl benzene.

  2 H H O R Karet alam Polietilena

  2 H C O R CH

  CH CH C C H C CH

  2 CH

  2 C C H H C CH

  2 H C H

  3 C CH

  2 O R CH CH polietilena

Karet alam

divinyl benzen radikal yang mungkin dapat dimasuki radikal karet alam bebas radikalyang mungkin lagi dimasuki radikal Polietilena bebas

  H

  3 C C O R CH

  2 H C C H H H C H CH

  2 CH

  2 C H C H H C CH

  2 H C H

  3 C CH

  2 Polietilena Karet alam

divinyl benzen

3 CH

D. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

  Jurnal Kimia Mulawarman Volume 8 Nomor 1, November 2010

ISSN 1693-5616

  2. Baharuddin. 2009. Pengaruh Filler Carbon Black Terhadap Sifat Dan Morfologi Komposit Natural Rubber/Polypropilene. Seminar Nasional Teknik Kimia 2009. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik. UNRI.

  

Polypropylene/Epoxidazed Natural Rubber Polymer Blend. Faculty Aof Science. Chemistry Departement. Menoufia

University. Egypt.

  Thailand.

  

  17. Thitithammawong. 2007

  Academic press.

  16. Stude Baker, M.L. 1984. The Rubber Compound and Its Composition. Science and Technology of Rubbers.

  15. Stevens, Malcom, P. 2001. Kimia Polimer. Cetakan I. Pradaya Paramita. Jakarta.

  14. Ramzah,R. 2008. Karakteristiki Termoplastik Polietilena dengan Serat batang Pisang Sebagai Komposit Untuk Bahan Pelet Kayu. Tesis Pascasarjana USU.

  13. Nuyah. 2009. Penentuan Formulasi Karet Pegangan Setang (Grip Handle) Dengan Menggunakan Karet Alam Dan

Karet Sintetis Berdasarkan SNI 06 – 7031 – 2004. Peneliti pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang.

  11. Mangaraj, D. 2005. Rubber Recycling By Blending With Plastics. Rubber Recycling. Taylor And Francis. New York Page 18-25 12. Marton, M. 1973. Rubber Technology. Van nastrand. Reinhold CO. New York.

  10.Of Electron Beam Irradiated

  3. Charoen Nakason, Krungjit Nuansomsri, Azizon Kaesaman, Suda Kiatkamjornwong. 2006. Dynamic Vulcanisation

  Kimia F-MIPA Unmul Kimia F-MIPA Unmul DAFTAR PUSTAKA 1. Bilmeyer, F.W. 1971. Teks Book of Polymers. Wislly Interscience. New York: USA.

  7. Pusat Data dan Informasi. 2007. Gambaran sekilas industri karet. Departemen Perindustrian.

  6. Cut fatimah, Z. 2006. Karet. Karya Ilmiah.USU Repository.

   Technology. Prince of Songkla University 181 Charoen Pradit Road Rusamilae. Pattani 94000. Thailand.

  

  5. Charoen Nakason, 2008.

  Price Of Songkla University. Pattani 94000 Thailand.

  

Rubber/Polypropylene Blends With Phenolic Modified Polypropylene And Polypropylene-G-Maleic Anhydride

Compatibilizers. Departement Of Rubber Technology And Polymer Science. Fakulty Of Science And Technology.

  4. Charoen Nakason, Wannavilai, Kaesaman. 2005. Rheological Properties Of Maleated Natural

  

Of Natural Rubber/ High-Density Polyethylene Blend : Effect Of Compatibilization Blend Ration And Curing

System. Chulalongkorn University. Bangkok 10330 Thailand.

  8. Harper, A.C.1999. Modren Plastic Handbook. Newyork : Mc Graw Hill. 9.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25