Wawancara vs Percakapan Sehari-hari

  Sistem Informasi [Kode Kelas] [ Chapter 8] Teknik Wawancara dan Observasi Definisi Wawancara  Wawancara (interview) adalah proses antara pewawancara (Interviewer) dengan yang diwawancarai

(interviewee) melalui komunikasi langsung atau dapat juga

dikatakan sebagai proses percakapan tatap muka (face to face) antara interviewer dengan interviewee dimana pewawancara bertanya langsung tentang sesuatu aspek

  .(A. Muri Yusuf yang dinilai dan telah dirancang sebelumnya (2005:140))

   Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang (Nazir (1988)) dinamakan interview guide (panduan wawancara).

  Komponen Kegiatan Wawancara

  1. Interviewer (Pewawancara)

  2. Interviewee (Yang diwawancarai)

  3. Komunikasi Langsung (Face to Face)

  Wawancara vs Percakapan Sehari-hari  Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal-mengenal sebelumnya.

   Responden selalu menjawab pertanyaan.  Pewawancara selalu bertanya.

  

Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada

suatu jawaban, tetapi harus selalu bersifat netral.

  

 Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang

telah dibuat sebelumnya. Pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide.

  Tujuan Wawancara  Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan

pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang

diwawancarai

   Secara umum tujuan wawancara dalam penelitian survei adalah:

  1. Untuk mengetahui data pribadi responden

  2. Mencari informasi yang relevan dengan tujuan penelitian

  3. Membantu untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di lapangan Jenis Wawancara (Struktur vs Tidak Terstruktur)  Pada wawancara terstruktur, hal-hal yang akan ditanyakan telah terstruktur, telah ditetapkan sebelumnya secara rinci. Pada wawancara tak terstruktur, hal-hal yang akan ditanyakan belum ditetapkan secara rinci

  

 Rincian dari topik pertanyaan pada wawancara yang tak

terstruktur disesuaikan dengan pelaksanaan wawancara

di lapangan.

  Contoh Pertanyaan Struktur vs Tidak Terstruktur

P : Apakah Anda mengetahui tentang peristiwa kebakaran yang terjadi di komplek pertokoan ini yang baru terjadi

Terstruktur P : Kapan peristiwa kebakaran tersebut terjadi? S : Iya kemarin? S : Saya berada di dalam toko saya yang berjarak 300m dari kebakaran tersebut. P : Di mana Anda berada saat kebakaran terjadi? S : Sekitar pukul 20.30 WIB.

  P : Bagaimana tindakan Anda begitu mengetahui peristiwa tersebut? berharga lainnya. S :Langsung menelpon petugas pemadam kebakaran dan menyelamatkan berkas-berkas penting serta barang P : Anda mengetahui peristiwa tersebut dari mana? S : Iya P : Apakah Anda mengetahui akan tawuran antar pelajar SMA yang baru saja terjadi di kota ini? Terstruktur Tidak S : Iya, ia sedang melintas daerah tersebut saat tawuran terjadi. P : Apakah teman Anda melihat langsung kejadian tersebut? S : Dari teman saya. S : Ia malah mendekat ke lokasi dan sempat mengambil beberapa foto kejadian tersebut. P : Apakah teman Anda ketakutan ketika melihat peristiwa tersebut atau malah mendekat ke lokasi?

   Pertanyaan terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang

diwawancarai untuk merespons. Mereka terbuka dan bebas merespons.

   Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraf.

  Beberapa contoh pertanyaan terbuka:

 Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi bisnis ke bisnis ecommerce di

perusahaan Anda ?

   Apa tujuan terpenting departemen Anda ?  Sekali data diajukan lewat website bagaimana data-data tersebut akhirnya diproses ?

   Gambarkan proses monitoring yang tersedia secara online ?

   Apa rasa frustasi terbesar yang Anda alami selama masa peralihan menuju e-commerce ? Jenis Wawancara (Pertanyaan Terbuka)

  

Jenis Wawancara (Pertanyaan Tertutup)

 Pertanyaan tertutup membatasi respons orang yang diwawancarai.

   Pertanyaan tertutup seperti dalam soal-soal pilihan ganda dalam ujian.

  

 Anda diberi suatu pertanyaan dengan lima jawaban, namun

tidak punya kesempatan menulis tanggapan Anda sendiri.

   Jenis pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah pertanyaan dua pilihan.

   Jenis pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena

  hanya memungkinkan untuk memilih salah satu dari dua pilihan, seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju.

   Berapa lama dalam seminggu gudang informasi proyek diperbaharui?  Rata-rata berapa kali panggilan yang diterima pusat panggilan setiap

   bulannya ?  Dari sumber-sumber informasi berikut yang mana yang paling bermanfaat menurut Anda ?

  a) Formulir keluhan konsumen

  b) Keluhan lewat e-mail dari konsumen yang mengunjungi website

  c) Interaksi tatap muka dengan konsumen

  d) Barang yang dikembalikan konsumen

 Sebutkan dua prioritas utama Anda untuk meningkatkan infrastruktur teknologi.

  Beberapa contoh pertanyaan dua-pilihan:

 Adakah Anda menggunakan web untuk menampilkan informasi bagi vendor ?

 Setuju atau tidak setuju Anda bahwa e-commerce tidak begitu aman?  Apakah Anda ingin menerima salinan laporan keuangan Anda setiap bulan ? Contoh Pertanyaan Tertutup

  

Struktur Pertanyaan Dalam Wawancara

 Struktur Piramid

   Detil (tertutup) -> Umum (terbuka)  Struktur Corong

   Umum (terbuka) -> Khusus (tertutup)  Struktur Wajik

   Khusus -> Umum -> Spesifik Struktur Pertanyaan Dalam Wawancara

Piramid

  Dengan menggunakan bentuk ini, penanya mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan mendetail, biasanya berupa pertanyaan

tertutup. Kemudian penanya memperluas topik dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan terbuka dan membuka respons-respons yang lebih umum.

  Contoh:  Bagaimana masalah yang Anda alami dengan firewall ?  Apakah Anda mempertimbangkan metode-metode lain untuk meningkatkan keamanan data-data perusahaan ?

  

Apakah yang Anda pikirkan bisa membuat keamanan di sini lebih

efektif ?

  

Umumnya, bagaimana perasaan Anda tentang keamanan data

  

Struktur Pertanyaan Dalam Wawancara

Struktur Corong

  Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaan- pertanyaan umum dan terbuka, lalu membatasi respons dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup.

  Contoh:

  

 Bagaimana reaksi Anda terhadap pencarian berbasis Web

  yang baru?

   Departeman mana yang akan mengimplemantasikannya ?

   Item-item apa yang tersedia untuk pembelian lewat situs ?

  

Struktur ini harus dimulai dengan suatu cara khusus, kemudian menentukan hal-hal

yang umum, dan akhirnya mengarah pada kesimpulan yang sangat spesifik. Contoh:

 Sebutkan lima jenis informasi yang dibawa layanan penggunaan website secara

gratis seperti yang Anda gunakan?

   Sebutkan kegiatan-kegiatan promosional yang Anda buat fiturnya di website untuk layanan ini?

   Sebutkan nilai-nilai penggunaan komputer bagi Anda sebagai seorang Webmaster?

   Sebutkan dua item yang mengejutkan berkaitan dengan perilaku pengguna akhir situs Anda yang Anda temui lewat layanan ini?

   Apakah “cookies” merupakan suatu cara yang lebih baik untuk mengukur penggunaan tampilan situs ?

  Struktur Pertanyaan Dalam Wawancara

Struktur Berbentuk Wajik

  Etika Pedoman Wawancara Yang Baik  Berpakaian sederhana, rapi, tanpa perhiasan  Sikap rendah hati  Sikap hormat kepada responden

 Ramah dalam sikap dan ucapan (tetapi efisien, jangan terlalu

  banyak berbasa-basi), dan disertai dengan air muka yang cerah

  

 Sikap yang penuh pengertian terhadap responden dan netral

 Bersikap seolah-olah tiap responden yang kita hadapi selalu

  ramah dan menarik

   Sanggup menjadi pendengar yang baik

  Kelebihan Teknik Wawancara

  1. Wawancara memberikan kesempatan kepada

  pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan.

  2. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan

  pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.

  3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang

  diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.

  4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.

  Kekurangan Teknik Wawancara

  1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama,

  sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.

  2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari

  kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.

  3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan rmai.

  4. Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.

  Definisi Observasi  To observ ( inggris : mengamati )

   Mengemukakan bahwa observasi merupakan pencatatan, pemilihan, pengkodean, pengubahan dari serangkaian tingkah laku dan suasana yang berkaitan dengan organisasi sesuai pada tujuan-tujuan empirisnya. Menurut

Arikunto, observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpilkan data yang

dilakukan secara sistematis dengan prosedur standar (Karl Welck)

Observasi merupakan suatu pengamatan langsung terhadap lingkungan fisiknya

atau pengamatan langsung suatu aktifitas yang sedang berlangsung / berjalan

yang meliputi seluruh aktifitas perhatian terhadap suatu kajian objek dengan menggunakan alat indranya. Atau sautu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sadar untuk mengumpulkan data dan dilakukannya dengan cara sistematis dan sesuai prosedurnya (Suharsimi Arikunto)

  

Menjelaskan bahwa observasimerupakan pengamatan juga pencatatan secara

sistematik yang terdiri dari unsur-unsur yang muncul dalam suatu gejala-gejala

yang dalam objek penelitian. Hasilnya akan dilaporkan dalam sebuah laporan

yang disusun sistematis sesuai dengan aturannya (Nawawi & Martini)

  Komponen dalam Observasi

  1. Observer (Pengamat)

  2. Obyek yang diamati (individu atau komunitas, benda, fenomena))

  3. Pengamatan Langsung dilapangan menggunakan panca indera

  4. Mempunya prosedur yang sistematis

  5. Data tidak terstruktur hasil pengamatan Melalui observasi penganalisis:

   Dapat memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi,

   Memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan,  Menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan lewat tata letak

kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat

keputusan lainnya.

  Tujuan Dari Observasi

  Jenis Observasi Berdasarkan Partisipasi

  

A. Observasi partisipasi Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan

peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di

lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompokyang ditelitinya. Keuntungan cara ini adalah peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak memengaruhi situasi penelitian. Kelemahannya, yaitu ada kecenderungan peneliti terlampau terlibat dalam situasi itu sehingga prosedur yang berikutnya tidak mudah dicek kebenarannya oleh peneliti lain.

  B. Observasi non partisipasi Observasi non partisipasi adalah observasi yang

dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau

kelompok yang diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada saat ini. Kelemahan

cara ini antara lain kehadiran pengamat dapat memengaruhi sikap dan

perilaku orang yang diamatinya

  Langkah-langkah dalam melakukan observasi adalah sebagai berikut.

  a) Harus diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan.

  

b) Harus ditentukan dengan pasti siapa saja yang akan diobservasi.

  c) Harus diketahui dengan jelas data-data apa saja yang diperlukan.

  d) Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.

  e) Harus diketahui tentang cara mencatat hasil observasi, seperti telah menyediakan buku catatan, kamera, tape recorder, dan alat-alat tulis lainnya

  Langkah-langkah Observasi

  Alat-alat Observasi

  Untuk menambah ketepatan pengamatan, selain dilengkapi dengan alat-alat untuk mencatat, biasanya peneliti juga dilengkapi dengan alat-alat sebagai berikut.

  1. Tape recorder, untuk merekam pembicaraan.

  2. Kamera Foto, untuk merekam berbagai kegiatan secara visual.

  3. Camera Film atau video, untuk merekam kegiatan objek penelitian secara audio-visual.

  4. Buku dan pulpen, untuk mencatat hasil penelitian.

  Seorang pengamat tentu saja tidak harus menggunakan seluruh peralatan di atas. Penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan kemampuan peneliti

  Prinsip Observasi Untuk memperoleh hasil yang baik, seseorang yang hendak melakukan

pengamatan sebaiknya memerhatikan prinsip-prinsip pengamatan sebagai

berikut.

  a. Pengamatan sebagai suatu cara pengumpulan data harus dilakukan secara cermat, jujur, dan objektif serta terfokus pada objek yang diteliti.

  b. Dalam menentukan objek yang hendak diamati, seorang pengamat harus mengingat bahwa makin banyak objek yang diamati, makin sulit pengamatan dilakukan dan makin tidak teliti hasilnya.

  c. Sebelum pengamatan dilaksanakan, pengamat sebaiknya menentukan cara dan prosedur pengamatan.

  d. Agar pengamatan lancar, pengamat perlu memahami apa yang hendak dicatat serta bagaimana membuat catatan atas hasil pengamatan yang terkumpul

  Kelebihan Teknik Observasi

  1. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.

  

2. Penganalisis melalui observasi dapat melihat langsung apa

  yang sedang dikerjakan. Pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.

  Melalui observasi, penganalisis dapat mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat yang telah digambarkan oleh teknik pengumpulan data yang lain.

  3. Dengan observasi, penganalisis dapat menggambarkan

  lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik perlatan, penerangan, gangguan suara, dsb. Kekurangan Teknik Observasi

  

1. Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak

  nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaanya dengan tidak semestinya.

  2. Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat

  mewakili suatu tingkat kesulitas pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan.

  3. Observasi dapat mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan.

  4. Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya

  dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutupi kejelekannya.

  

Selesai

Ada pertanyaan ???