Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

  Defty : Kakak nama lengkapnya siapa? Kak : Kristin Margistra Maharani atau nama panggilannya Kiki.

  Defty : Kakak itu dah berapa lama buat akun Instagramnya? Kak : Kalau buatnya mulai 2015, kebetulan aku kan pendirinya juga. Jadi dari sekitar April Mei lah 2015. Pertama kali buat sampai sekarang memang ga dipegang oranglain dipegang sendiri cuman ada fotografer yang baru bergabung itu belum ada setahun sih ya, 3 bulanan.

  Defty : Jadi awalnya serba sendiri ya kak? Kak : Foto produk sendiri, ngambil sendiri, admin sendiri, semua sendiri.

  Defty : Kok bisa kepiiran buat akun Instagram itu kak? Kak : Awalnya sih memang suka jajan. Jadi kan merasa sayang makan terus difoto terus sayangnya kalau ngga diabadikan, tapi kalau di Instagram sendiri kok kaya alay gitu. Kayak apa-apa diupload itu alay gitu. Kalau diblog kan ngga susah ya nulisnya, kalau foto tinggal foto nggausah pake caption mungkin bisa. Intinya ada wadah yang menampung buat keinginan aku. Kemudian ada temennya temen yang minta di-endorse itu belum dibayar, jadi masih endorse tapi makanan gitu.

  Yaudah dikembangin ternyata ditempat lain aku nggak tau ternyata ada paid promote , ada lain-lain kan banyak.

  Defty : Kakak tau ngga waktu pertama kali buat akun Instagram itu ada akun uliner yang lain juga? Kak : Nggak tahu. Jadi berawal nggak untuk dijual, nggak untuk cari uang itu enggak. Nanti kalua da temen pengen makan kemana ya yaudah. Lebih ke passion. Nanti kalau ada temen makan dikirimin gambar nih aku makan di sini nih, lagi hits. Defty : Terus punya visi misi nggak akunnya? Kak : Kalau sekarang sih kan udah nggak iseng lagi, dalam artian udah paid

  

promote , udah kerjasama yang lain jasol, desol pengennya ya sih lebih baik. Bisa

  membantu customer sama orang-orang yang beli jajan. Intinya memberikan informasi. Dan untuk harganya ga dipatok yang tinggi banget mahal kan sama-sama senenglah, clientnya seneng yang mau beli makanan juga seneng. Jadi nggausah yang terlalu dijual ya istilahnya yak arena memang seneng aja, nggak untuk utama untuk akun hidup. Ga yang itu itu kan enggak. Jadi memang side job karena aku memang ada kerjaan lain. Jadi kalau dilihat-lihat kan pertumbuhannya ga sepesat yang lain, tapi tetep bertumbuh walau nggak jadi yang utama.

  Defty : Punya usaha kuliner apa kak? Kak : Punya usaha kuliner Jepang tapi ya nggak gede-gede amat namanya Unagi Resto.

  Defty : Ohya kak, kira-kira ada faktor dari luar nggak ya? Kak : Kalau dari luar komunitas ya an ada komunitas foodgram di Solo. Dulu sempet punya wadah satu nanti kita gathering, nanti kita bahas apa nanti foto bareng. Entah kenapa ke sininya pecah jadi tinggal bkita bertiga yang solid. Defty : Bertiga itu siapa kak? Kak : Solodelicios, jajansolo, sama carikulinersolo.

  Defty : Kalau buat logo carikulinersolo ada nggak? Kak : Kalau buat logonya sih ada, buat sendiri juga. Pernah ada dibuatin temen buat logo baru, tai kok kayaknya gimana karena dari awal emang itu.

  Defty : Kalau buat maknanya sendiri ada? Kak : Kalau buat logonya kan sendok garpu identiknya kan dengan makanan. Jadi kan ada ikon gitu jadi pasti isinya makanan. Udah sih gitu aja simple. Defty : Kalau buat warna ada nggak maknanya? Kak : Nggak ada.

  Defty : Kalau buat foto profilnya afa kualifikasi tersendiri nggak sih kak? Misal tergantung sama followersnya berapa nanti ikutan ganti juga?

  Kak : Kayaknya nggak sih. Tapi sempet kemarin kita kerjasama sama lazada. Dia minta sehari minta ganti profil ini tapi nanti bali lagi. Tergantung clientnya juga tapi jarang baru satu itu aja.

  Defty : Kira-kira layout atau feednya Instargam carikulinersolo gimana? Kak : Kalau rata-rata sih fotonya square, jadi kalau dilihat kan enak, praktis. Jadi prinsipnya lebih ke simple aja sih, captionnya juga ga banyak-banyak yang penting harga, alamat, jam buka , udah. Defty : Jadi nggak kepikiran buat feed yang ala jaman now ya? Kak : Belum sih, yang penting kan kuliner fotonya ya.

  Defty : Kalau buat pengeditan fotonya gimana? Kak : Jadi itu kan pake Fuji jadi dia kan wifi langsung ke Hp, jadi nanti editnya lewat HP. Kadang lewat komputer tapi nggak sering. Kalau pake HP ada aplikasi snapsheet. Defty : Jadi selalu pake HP ya? Kak : Iya, kalau komputer agak ribet. Kan kerjanya cepet ya, kita kan ada mobile, nanti pindah ke sini. Nanti hari ini bisa pindah ke tempat lain, nanti misal kalau minta diposting kan lama. Dan kita kan nggak ada kantor. Kantornya di rumah, pribadi.

  Defty : Kalau fotografernya ada berapa orang? Kak : Ada satu orang. Dia freelance sih sebenarnya. Jadi kalau ada foto kamu bisa enggak kalau nggak bisa ya aku. Gitu.

  Defty : Tapi Cuma satu orang aja apa freelance nya ganti ganti? Kak : Satu orang. Kalau temen-temennya yang lain kan sudah ada tim, kalau aku belum baru dua orang.

  Defty : Kakak waktu pertama kali buat Instagram umurnya berapa?

  Kak : 24an. Umur-umur gitu kan seneng habis lulus kuliah kerja kan bannyak uang istilahnnya kan ya jajan.

  Defty : Dulu kuliah dimana kak? Kak : UNS. Ambil jurusan Bahasa Inggris.

  Defty : Owalah jauh ya, hahaha. Nah ngomongin masalah konten, carikuliner solo setiap minggu ada temanya? Kak : Kalau kontennya kan kita 90% paid promote dan customer nggak bisa golongkan semisal minggu ini seafood, nasi goreng itu kan beda-beda. Lah itu kita mix tapi seminggu sekali ada tradisional. Supaya nggak bosen kan, ini kok promosi terus misal nasi liwet, serabi. Defty : Kalau yang resto pasti paid promote? Kak : Iya.

  Defty : Kalau tradisional iseng-iseng ya? Itu dibayar nggak. Kak : Iya sendiri. Itu nggak dibayar, jajan sendiri. Defty : Kalau beli sendiri terus foto pasti kan bawa kamera, kalau penjualnya lihat diijinin nggak? Kak : Bilang dulu. Misalnya ada sata kere kan bu saya foto ya, boleh. Ada yang nanya ngapain sih mbak difoto-foto. Pernah. Ada yang kalau Ibunya agak muda, iya mba nanti promosi kemarin ada Instagram dari Jogja juga foto kok. Defty : Kalau buat sehari itu berapa kali upload sih? Kak : Maksimal 4 sih, kan paid promote ya supaya nggak kebawah banget paling enggak ya 1 2 lah, 4 maksimal.

  Defty : 4 itu paid promote semua atau ada yang lain? Kak : Ya, misal kalau agak sepi baru yang tradisional. Agak sepi dalam artian kalau misal ga upload apa-apa. Kok ngga ada paid promote yang jadwal hari ini.

  Kita ya akhirnya cari. Istilahnya sehari kita harus ada satu lah ya. Biasanya kana da yang nungguin yak ok nggak posting-posting, minimal 1.

  Defty : Kalau buat carikulinersolo sendiri konten yang menarik gimana biar orang- orang pada follow? Kak : Setelah aku wawancara juga sama temen atau followers yang lain biasanya sih harga. Makanan harus ada harganya. Kemudian untuk jam buka, kadang kan banyak yang gak dicantumin ke sana belum buka, habislah. Itu pasti harus ada. Defty : Kalau buat harga, Cuma harga makanan yang ada di foto atau harga keseluruhan misalkan menunya? Kak : Makanan itu. Tapi misalkan kalau harga keseluruhan kita punya buku menunya. Kalau pingin minta ya bisa email, DM. Jadi kan nggak cantumin semuanya takutnya kan ada yang pengen atau enggak. Defty : Jadi setiap kali ke tempat makan pasti foto menunya ya? Kak : Iya, kalau enggak story.

  Defty : Kalau captionnya isinya apa aja kak? Kak : Harga, jam buka, lokasinya, indoor outdoor, fasilitas.

  Defty : Kalau fitur Instagram yang dipakai semuanya atau Cuma upload foto doang? Kak : Pake sih, tapi kalau live nggak sering sih. Live paling waktu durasinya lama misal liputan langsung ke hotel Alila, ke Sunan. Kalau review jarang, ngga pede sih. Defty : Tapi carikulinersolo Cuma ada di Instagram. Kak : Enggak, di Youtube juga ada. Isinya misal kayak kita kan ada paketan video juga, dia pingin video nanti kita upload di Youtubenya. Defty : Kalau akun ini buat komunitas sendiri nggak sih kak antar followers?

  Kak : Ohya itu sempet kita gathering sama followers, hunting bareng di Manahan. Itu juga sama kds, sodel, jasol sempet bareng-bareng. Itu 3 bulan atau 4 bulan yang lalu. Agak lama.

  Defty : Tapi kalau khusus followersnya carikulinersolo? Kak : Belum ada. Kayaknya kurang bermanfaat. Aku sih sempet merasakan hunting foto bareng tapi malah kosong, diem-dieman, acara kurang padat. Dulu ada 20 orang, ga banyak sih itu ada followers kita kemudian buat akun kecil-kecilan kayak sharing gimana sih mengelolanya, Tanya fotonya gimana. Jadi belajar juga.

  Defty : Itu awal buat komunitasnya gimana? Kak : Itu dari temen-temen juga sih, jadi kan kita ada grup yuk ketemu yuk, pelopornya Mas Nunu.

  Defty : Kalau buat upload fotonya pernah ada perubahan tema atau yang lain nggak karena permintaan followers? Kak : Pernah. Kalau seringnya sih mereka DM, referensi tolong min review ini, ini enak nanti ke sana. Dia malah followersnya ngasih tau yang hits apa, kadang yang paling sedih itu gini jual sate di Palul, dia itu enggak rame, nggak laku minta bantuan kita eh min tolong dong biar booming biar laris. Defty : Kalau dari clientnya sendiri ada nggak? Kayak protes? Kak : Sepet. Dulu awalnya nggak pake kamera. Tapi aku dah bilang sama ku mba ini kamera sedang rusak, aku pakenya Hp gimana? Yaudah gapapa.

  client

  Terus bilang kok fotonya kurang tajem. Terus aku bilang ma ganti pake kameraku aja mba? Dia gakmau tapi complain. Yaudah mba apa tak kembaliin uangnya,terus aku bayar makanannya atau ma diulang pake kamera? Dia gakmau dan complain akhirnya tetep dipost.

  Defty : Ada komen yang jelek atau aneh gitu nggak? Kak : Pernah, kadang pengalaman pribadi. Ada mba ini pernah makan di resto terus makanannya ada kecoanya nah dia itu komen di fotonya. Terus ownernya lihat, bilang komennya dihapus itu berbahaya lalu temenku juga kalau mau complain ngomong ke ownernya aja. Terus aku juga ngomong ke ownernya pak tolong diperbaiki juga misal kasih free apa gitu. Endingnya gatau haha.

  Defty : Awal jajan solo itu siapa kak? Kak : Mba Ida.

  Defty : Kalau followers ada yang komen atau dm ditanggapinnya gimana/. Kak : Ya semua ditanggapin, tapi kan kadang aku buka tapi waktu lagi review nah habis itu mau bales lupa. Tapi ya 90% dibals. Ada yang salah komen juga tapi tetep dibales kirain temennya waktu di story. Ada yang nggak dibales jadi kayak dai itu nyepam, ngirimin terus. Komen aneh menurutku wajar. Kalau jelek-jelekin misal makanan nggak enak nih makanan, aku bilang kan ke dm kalau mau bilag langsung ke ownernya. Itu kan juga termasuk service.

  Defty : Kalau mulai bekerjasama mulai kapan kak? Kak : Itu mulai 10k. Dia datang sendiri. Pertama dari dm kak kalau mau foto gimana, waktu awal banget itu malah aku pertama steak org belakang UNS, dia alah marahin aku. Mbak kok nggak bayar ini kenapa malah gratis, dia pinginnya bayar ke aku, nanti rugi loh mba. Ini belum bayar nggak kalau bayar nanti 10k kalau bayar. Gitu dapet makanan gratis foto yang kita foto ya itu buat kita. Defty : Kalau kakak apa sih yang membuat client bertahan sama kontraknya dengan carikulinersolo? Kak : Kalau repeat biasa kasih diskon turunin 50k atau 100k. kalau aku sih gak gimana-gimana, kala itu sih menyangkut kepercayaan sama harga aja ya. Jadi kalau aku harganya itu nggak harus segitu, bisa dinego karena aku kan megang sendiri. Defty : Kalau itu ada peraturan khusus ada nggak? Kak : Ada. Jadi ya gitu dm, kasih peraturannya ya oke. Kalau kata temen atau customer itu aku terlalu baik bahkan ada yang protes karena followersnya ga jauh beda tapi aku jauh lebih murah. Kalau untuk nominal angka sih aku ga tinggi dibanding yang lain tapi aku paling rendah tapi ya istilahnya ya lumayanlah.

  Defty : Kalau boleh tahu bisa sebutin nggak satu atau 2 partnernya? Kak : Ada martabak donut, kalau double deckeer nggak. Banyak yang gitu sih kadang kan aku nggak bisa karena kerja yaudah akhirnya nggak jadi.

  Defty : Kalau antar akun kuliner saling promote akun nggak? Kak : Enggak sih, kalau itu biasanya kalau review bareng instastory.

  Defty : Kalau promote ke temen-temen ya gak? Kak : Enggak, temen-temen nggak tahu. Karena aku nggak ada tim, jadi kalau partner kan butuh tangan, kita butuh model. Jadi temen seneng kalau jajan sama aku, gratis makan. Hahaha. Defty : Kameanya pake apa kak? Kak : Fuji, karena lebih tajam kalau buat makanan.

  Defty : Biasanya kalau carikulinersolo fotonya ada yang swipe kiri juga apa enggak? Kak : Ada, itu tergantung dari konten. Kalau misalnya dia minta 2 post. Defty : Kalau buat giveaway ada nggak kak? Kak : Ada, dulu itu give away pake uang sendiri kayak pulsa 25k, 10k followers nanti lomba apa. Biasanya kalau restaurant saya kasih saran mas kalau proo rame mending give away aja. Pernah juga aku minta endorsement dari client-client aku, akku mau ada give away mau enggak jadi promotornya kayak voucher 50k kalau lebih bayar sendiri. Defty : Contoh giveawaynya gimana kak? Kak : Dulu aku pernah sama 10 akun makanan, yang menang 10 nanti setiap orang dapet voucher 50k nanti datang tinggal nunjukin dm dari aku.

  Defty : Contoh kuisnya? Kak : Pertama postingan tanggal berapa nanti dia scroll. Hahaha. Kalau yang terakhir GA sama hotel Novotel Solo, dia punya voucer romantic dinner. Tapi yang milih dari sana, misalkan kamu bisa ke sini kamu ngajak siapa? Gitu. Defty : Kalau ada GA itu tergantung berapa K Followers nggak? Kak : Nggak sih, sesuka hati.

  Defty : Kalau buat merchandise ada gak kak? Kak : Belum.

  Defty : Pingin ada nggak? Kak : Rencana mau buat tapi bingung mau apa, mungkin baju. Paling buat give away.

  Defty : Ada stategi lain nggak buat followers makin meningkat? Kak : Kalau aku sih sampe sekarang ngga pernah pake tools like atau nambah followers jadi itu orang asli semua yang follow. Murni. Jadi kalau dicek dari kota mana kan kelihatan. Kalau followers nggak ada strategi khusus sih jadi ngalir aja. Defty : Hal apa sih kak yang bisa membuat carikulinersolo bisa bertahan sampai sejauh ini? Kak : Kontennya gak monoton ya. Jadi kan kita ada paid promote tradisional juga. Terus jajanan dikampus supaya orang-orang jadi nostalgia. Langganan kuliah.

  Jadi ada kenangannya. Defty : Ada ikon buat carikulinersolo sendiri? Kak : Kalau aku biasanya rasa tak ulas. Kan aku juga ada partner ahli masak adikku. Dia eview ini rasanya asin banget sih mohon maaf pak ini ada masukan kalau gak enak ya aku bilang gak enak, di captionnya kayak ada rasa asin agak asam gitu.

  Defty : Kalau buat akun kuliner instgaram lain kayak jadi competitor atau temenan? Kak : Kalau aku temenan tapi nggak semua orang nganggep gitu

  Mas Nunu : Owner Jajansolo dan solodelicious Kak Vivi : Marketing Solodelicious

  Defty : Kan ini kan masnya megang akun berapa? Mas : Dua.

  Defty : Apa aja? Mas : Solodelicious sama Jajansolo.

  Defty : Kenapa ambil langsung dua akun gitu? Akun pertma kali yang dibuat apa ya mas? Mas : Solodelicious. Saya dulu bikin sendiri sih dari tahun 2015. Defty : Itu solo deliciousnya ya? Terus yang satunya yang jajansolo? Mas : Saya beli pertengahan tahun akhir kemarin.

  Defty : Oh berarti aslinya bukan yang megang? Mas : Dulu itu teman saya sih tahun 2013 bikinnya. Dia kerja diluar kota nggak bisa handle trus saya take over.

  Defty : Kalau buat yang megang akun Instagramnya itu siapa aja mas? Mas : Banyak. Di Sodel ada 4 orang, Jajan solo 2 orang.

  Defty : Ini kak Vivi termasuk yang mana? Kak : Masuk yang Solodelicious bagian marketingnya.

  Defty : Kerjanya gimana? Kak : Ya cuman cari client, jadi konten-konten yang ada di Instagram itu aku yang nyari dan admin yang ngurusin gitu.

  Defty : Dari kapan kak?

  Kak : Aku dari Juli atau Agustus kemarin. Defty : Oh ya jadi baru ya kak? Kak : Iya.

  Defty : Kalau buat yang Sodel pertama kali buatnya gimana sih? Mas : Buatnya berdasar riset. Dulu taun 2015 pertengahan itu, Solo minim akun- akun kyak gitu. Saya liat di kota-kota besar kayak Jakarta, Surabaya, Bandung udah ada kayak gitu. Pinginnya sih pengin ngangkat kuliner kota sih, sama ya cari makan gratis. Hahahaha dan suka kulineran gitu oyawes jadi buat Instagram, foodblogger gitu. Yawes berawal dari situ jalan jalan jalan terus. Satu orang , dua orang, empat orang juga, dulu pernah videographer admin juga. Terus sampai sekarang.

  Defty : Maksud dari makanan gratis gimana ya mas? Mas : Dulu awal-awal itu bayar, kita ke lokasi jajan sendiri ya awal-awal lama kelamaan dapet jajan gratis dari sana. Tapi sekarang dibayar. Dapet makan gratis, dibayar, bawa pulang lagi. Defty : Tapi waktu pertama kali buat yang Sodel tahu ngggak kalua ada akun lain? Mas : Ada, tahu. Saya juga riset juga apa aja kompetitornya ada dua sih. Jadi jajansolo dan kulinerdisolo juga. Makanya beli jajansolo biar sekalian.

  Defty : Kalau akun kuliner di Solo yang lain itu sinis-sinisan atau gimana? Mas : Enggak, teman.

  Defty : itu kan faktor dari diri sendiri ya kalau faktor dari luar gimana? Mas : Pengin buat sendiri sih sama riset, bisnis sama riset.

  Defty : Ini masuk ke konteksnya ni mas. Kalau but logo itu gimana? Ada logonya nggak? Mas : Ada. Bikin sendiri saya. Saya dulu desainer, fotografer sendiri apa-apa sendiri itu yang buat Sodel. Kalau buat jajansolo itu ya udah dari sananya. Logonya belum ganti, masih sama.

  Defty : Kalau buat sodel, makna dari logonya apa ya? Mas : Mmm kaya kita capture logonya kan ada kamera bingkainya. Terus dalemnya tetep nama Solo, Solonya ada api ijone, terus ada piring ada sendok, jadi kayak kita foto emang, kita kayak ngumpulin portal kuliner gitu loh. Portal kuliner sebuah kota, kotanya Solo. Kenapa delicious ya biar Internasional aja sih. Biar lezat. Itu juga bisa jadi branding. Soalnya kalua Cuma buat kulinersolo atau akun apa ya solofood gitu kurang. Nggak bisa diapakanlah buat branding susah. Kalau buat jajansolo gatau maknanya apa. Defty : Kalau buat PP pingin ada ganti nggak? Mas : Kalau buat jajansolo iya. Kalau yang sodel enggak.

  Defty : Kalau jajansolo kapan rencana mau ganti? Mas : Belum tahu paling akhir tahun nanti sambil nyari desainer lagi.

  Defty : Kalau buat struktur di perusahaane gimana? Mas : Ada. Kalau dibawahku ya ada aku bawahe 4 sih. Ada marketing, ada admin, ada fotografer, ada desainer. Desain kita kan handle juga sebuah Instagram resto, Instagram brand, jadi kebtuhan desainnya ambil di sana sama desain konten. Kan di Sodel ada banyak desain konten yang misal pertanyan-pertanyaan sama desain pricelist lah itu ada. Mbanya yang jilbaban tadi di sana.

  Defty : Kalau buat jajansolo sama ngga mas? Mas : Beda. Cuman ada dua orang. Admin dan marketing jadi satu, sama fotografer.

  Defty : Jadi beda-beda ya walau satu owner. Mas : Iya, karena fungsinya beda dan pricelistnya beda. Kalau di solodelicious sendiri kan handle 20 resto, gitu loh. Jadi butuh tim lebih banyak. Kalau jajansolo kan ini baru focus ke situ dulu sih ke endorse aja. Tapi next akan nambah lagi kok, admin sendiri, dan sebagainya.

  Defty : Nah kalau buat konteks ni, buat layout Instagramnya gimana? Mas : Kita apa yang disukai pasar kita ikut.

  Defty : Desain layoutnya biasa aja? Mas : Iya. Dulu ada frame rame, trus sekaarang close up. Jadi apa yang isukai pasar ya kita ngikut Kita ga idealis-idealis banget.

  Defty : Kalau buat desainnya dibuat sama siapa? Mas : Sama fotografer.

  Defty : Masnya dulu jurusan apa ya? Mas : Saya IT. Saya seneng kulineran dan software. Dulu sempat bikin software yang ada kaitannya dengan kuliner. Kemudian memutuskan untuk Instagraman, sosmed ajalah. Defty : Kalau buat konten ada nggak jadwal per minggu pake tema? Mas : Ada sih, jadi tiap minggu kontennya cari tradisional ada, yang client ada, jadi di mix. Kita mix semua, jadi nggak melulu tentang iklan semua, tapi kita tradisional juga, kaki lima. Kak : Jadi seminggu itu bed-beda, kita rapatin. Sudah ada jadwalnya, dijadwalin. Jadi misalnya mau posting apa aja, ya setiap hari seperti itu. Defty : Jadi buat temanya per hari atau per minggu? Kak : Perminggu.

  Defty : Itu kalau tradisional cari atau bagaimana? Kak : Ya jajan sendiri.

  Defty : Kalau resto berbayar? Kak : Iya.

  Defty : Gimana cara buat konten yang menarik biar orang pada follow?

  Kak : Ngikutin trend yang ada di masyarakat. Semisal ini yang lagi trend cilok sama sempol. Sempol ayam, cilok marsha.

  Mas : Sama adain kuis-kuis, pertanyaan. Defty : Oh klau gitu giveawaynya apa? Giveaway dari resto apa dari kalian sendiri? Kak : Ya, banyak. Bisa dari resto dan sendiri. Kalau dari resto biasanya makan disitu.

  Defty : Tapi kalau itu banyak yang Sodel ya jadi daripada Jajansolo? Mas : Engga juga. Jasol juga ada berbayar sendiri.

  Defty : Susah nggak sih pegang 2 akun? Mas : Engga, satu tema masalahnya.

  Defty : Lebih ke sodel nya ya tapi daripada Jajansolo? Mas : Iya, karena udah lama sih dan juga karena feelnya disitu. Terus jajansolo juga berkembang sih. Pengen ngembangin juga, kan udah hamper setengah tahun kan jadi pengen di breakdown lagi. Tapi kalau dari rohnya sendiri lebih ke sodel. Tapi entah gimana caranya, tapi tetep akan kembangin jajan solo juga. Defty : Kalau yang buat upload gitu berarti sendirian ya ? Kak : Ya bareng-bareng. Adminnya emang bener satu, dia yang post tapi kita aturin jadwalnya itu sama-sama karena kan dirapatin sebelumnya gitu. Jadi buat Senin sampai Sabtu udah terjadwal. Defty : Kalau biasa satu hari berapa orang? Kak : Itu Cuma satu. Jadi fotografer yang datang ke resto, dia udah selesai foto kasih ke admin. Admin yang bikin caption, admin yang post.

  Mas : Sebelumnya ini yang cari client, gitu. Jadi alurnya dari Mbak Vivi marketing cari client, oke fix deal sama client. Admin sama fotografer ke lokasi, kelar foto, ambil konten. Mbak Vivi itu menjadwalkan jadwal post nya kapan aja nih sama client. Terus diacc sama client. Baru nanti kalau udah fix baru admin ngepost.

  Defty : Kalau buat Sodel sama Jajansolo, fitur Instagram apa aja sih yang dipakai? Mas : Dulu Instalive digunakan, sekarang jarang. Mau dirutinkan lagi, tapi baru mau cari tema yang oke sih. Jadi nggak hanya sekedar live, Cuma live spam aja enggak. Tapi kita mau bahas sharing tentang oh gimana sih cara berkembang di dunia kuliner, gimana sih cara owner biar tetap stabil, atau giman cara makan Samyang atau challenge. Dulu kita sering challenge sama jajansolo. Jadi, kita makan bakso terbanyak, makan es buah bunuh diri, es buah banyak banget, porsinya besar. Defty : Justu kayak channel Youtube gitu ya? Mas : Iya kayak gitu. Kalau stories itu buat share juga. Kita juga banyak share disitu, dulu polling juga. Terus swipe untuk link gitu dan kita juga punya website.

  Jadi, manfaatin kesitu. Kita juga punya channel Youtube. Di Youtubenya tentang

  

sharing video sih, baru video-video tentang restaurant aja sih, client-client gitu. Dan

  belom buat challenge karena kan saingannya masih banyak banget dan ini kotal kecil sih, kalau mau besar bikin channel yang besar sekalian. Jadi Sodel dan Jasol akan nguplik di Solo aja tapi ngulik tentang indahnya kota sini, gitu loh. Kalau

challenge gitu nanti juga bisa bikin kayak akun Youtube sendiri gitu, buat branding. Karena akan lebih gedenya cepet dan terpisah, gitu aja sih. Defty : Kalau buat visi misi ada nggak? Mas : Untuk mengenalkan kuliner Solo itu go nasional go internasional. Jadi kita mau kayak pengen nggndeng kuliner kayak gitu. Visi terbesar sih pingin jadi bisnis go nasional sih kita menguasai media nasional tentang kuliner dan pariwisata. Defty : Ada nggak komunitas antar followers? Mas : Ada, dulu tahun 2016 awal aku ngumpulin banyak akun Instagram di double decker sini, Cuma sekali doing habis itu nggak ngumpul lagi. Mungkin feelnya belum dapet, Kemaren yang di Manahan juga, kita bikin semacam yuk hunting bareng yuk. Siapapun yang mau ikut boleh, join aja walau ga punya akun kuliner. Banyak juga yang ikut, hamper 10 orang.

  Defty : Tujuan buat ngumpul kayak gitu apa ya mas? Mas : Sebenarnya pingin ekosistem yang positif sih. Kalau orang banyak suka kuliner nge-share akan semakin banyak teredukasi, oh ini ada kuliner enak ada apa ya pingin membangkitkan kesitu gitu loh. Di Jogja pun bisa, Jakart bisa, Bandung bisa. Kayak jktfoodies, bandungfoodies. Kalau di Jogja ada jogjafoodgram.

  Komunites kuliner gitu. Itu juga bareng-bareng gitu sampai mereka bikin acara. Solo memang pingin tak bikin kayak gitu. Tapi mungkin belum rutin juga.

  Defty : Pingin jadi pelopornya ya gitu? Mas : Iya.

  Defty : Buat kayak gitu juga buat ngehindarin competitor nggak mas? Mas : Sebenarnya enggak sih, competitor menurut saya malah temen. Dia bantu edukasi juga untuk ada akun yang punya rate sendiri, kita juga punya sendiri. Kalu bisa kolaborasi nggak musuhan, meskipun ada yang musuhan juga sih. Ya itu kan bisnis, mungkin dia mengkalim sebagai bisnis sih. Tapi kita menggandeng semuanya, kayak kita jajansolo , carikulinersolo kan bikin paketan barengann. Gitu. Kan dari resto sendiri enak, satu kontak dapet 3 akun, harg lebih murah, dan sebagainya. Jadi kesitu. Lebih banyak akun pun nggak masalah sebenere.

  Defty : Tapi kalau buat para followers sendiri gimana? Ada keinginan buat ada komunitas dengan followers atau sudah terealisasi? Mas : Banyak sih, dulu banyak tapi belum kita wadahin. Karena mereka ya memang ga semacam komunitas. Next ya kayak gitu tapi bakal jadi komunitas orang makan sih. Dulu di sana juga pas makan juga sering kuliner dimana, sering makan apa.

  Defty : Itu yang buat para followers?

  Mas : Iya. Itu edukasi sama kasih hiburan, kasih giveaway kayak gitu. Terus followers sekarang ya gitu banyak yang mencaci maki.

  Defty : Jadi akun Sodel dan Jasol cukup beradaptasi juga ya termasuknya? Mas : Iya.

  Defty : Pernah ada followers yang minta sesuatu sehingga kalian memodifikasi semuanya? Kayak tentang review ini itu? Kak : Banyak. Yang Tanya misalkan mau makan dimana. Kayak misalnya kemarin itu, malem-malem loh, malem minggu jam 6 atau jam 7an. Dia nanya pecel sama gado-gado yang jual jam segini itu mana? Gitu biasa. Mas : Jadi kayak semacam tourguide gitu loh. Defty : Tapi ada yang minta review tentang makan tertentu nggak? Kak : Huum biasanya kalau ada yang gitu tak isengin tak taruh harga. Siapa tau dia ownernya gitu kan? Defty : Pernah ada kejadian kayak gitu? Kak : Pernah. Kadang ada orang lain. Next kalau kita ada waktu ya kita ke sana buat beneran review. Beli jajan sendiri gitu. Defty : Ohya tadi kan ngomong ada give away itu contohnya gimana? Atau ada

  merchandise sendiri? Kak : Dulu ada, kaos sendiri.

  Mas : Buat kaos, buat tote bag. Kita bikin semacam misteri box gitu. Dalamnya kasih makanan, dikirim gitu dalamnya makanan, sampai sekarang.

  Defty : Buat Sodel atau Jasol juga? Mas : Sodel, kalau jajan solo rata-rata pulsa atau kuota.

  Defty : Biasanya contoh giveaway kuisnya gimana? Bisa kasih contoh? Kak : Makanan 90an.

  Mas : Terus lucu-lucuan, tebak-tebakan gitu. Misal soto terenak menurutmu? Kenapa? Contohnya gitu. Jawaban terbaik nanti dapat hadiah. Didiskusiin sama satu tim.

  Defty : Kalau buat kerjasama dengan client, awal mulanya gimana? Mas : Sebenarnya kita menyelesaikan masalah mereka. Jadi mereka butuh media iklan kita ada. Sudah gitu aja. Jadi kita yang tawarin mereka, mereka butuh, kita ada. Jadilah bisnis. Defty : Pernah dapet voucher? Mas : Dul awal-awal dapet gratisan sama voucher doang. Tapi mulai hamper setengah tahun gitu udah mulai berbayar. Karena kita ada followers, ada kamera.

  Defty : Pernah ada client yang memutuskan untuk tidak bekerjasama lagi? Mas : Ada. Karena gini budget iklan mereka ada yang stabil ada yang enggak.

  Kalau resto-resto besar dia udah ngeplan nih setahun kedepan penuh budgetnya berapa, kalau semacam UKM-UKM resto kecil kalau ada duit baru iklan. Kadang kalau nggak ada duit meh tutup baru iklan juga, macem-macem. Jadi, kita nggak bisa kalau memang besar kayak up normal gitu setahun kedepan udah tau mau kemana. Jadi kadang handle lama berapa bulan. Kalau yang kecil tergantung opening buka. Apa gitu baru. Jajan solo juga sama. Karena memang kalau resto baru berkembang, mereka budget iklannya belum stabil. Defty : Kalau kerjasama gitu ada peraturan khusus sendiri nggak? Mas : Fleksibel sih sebenere. Kita gampang. Jadi resto punya duit kita punya konten, media jadilah.

  Defty : Ada nggak antar akun kuiner saling mempromosikan? Mas : Nek dulu jajan solo sama sodel pernah. Nek dulu kulinerdisolo pernah story bareng. Paling stories gitu, main bareng, tag2 gitu, wajar sih. Kalau buat post foto enggak sih. Defty : Ada strategi lain nggak selain yang tadi diomongin?

  Mas : Kita harus inovasi terus sih sama lihat perkembangan jaman. Sama apa yang disukai sekarang kita ikutin. Misal yang apa gitu orang pasti lihat di explore yang rame. Yang penting konten sih menurut saya. Kamu followers dikit tapi konten bagus gapapa. Pasti followers ngikutin. Apa gunanya followers banyak tapi kontennya jelek. Defty : Promosiin akun ini ke kuliner teman-teman nggak? Mas : Enggak sih.

  Kak : Enggak, Cuma ke temen-teman akun Instagram ku aja. Defty : Apa sih yang membuat Sodel atau Jasol bertahan sejauh ini? Kak : Ya itu tadi konten, kalau kontennya bagus pasti banyak followersnya.

  Yang paling utama menurut kita sih itu. Mas : Rajin posting. Defty : Kalau posting berapa hari sekali? Mas : Sehari minimal 3 kali. Maksimal kadang lima tapi jangan terlalu banyak nanti spam. Mereka males juga lihat kita. Terus yang dilihat juga dikit langsung di swipe. Sama ketekunan sih. Kita bisnis itu harus tekun. Defty : Kalau buat partnership, kira-kira bisa sebutin nggak? Satu atau dua aja? Kak : Double decker, geprak abang ireng, so ramen.

  Mas : Dilihat aja followingnya kalau engga di Instagram atau post-postannya. Defty : Strategi lain buat menarik followers? Mas : Kita harus buat inovasi terus sih sama lihat perkembangan jaman apa yang disuka sekarang kita ikutin. Misal yang lagi hits apa orang pasti lihat di explore, yang penting konten sih menurut saya. Kamu follwers dikit gapapa, kalau konten bagus pasti followers banyak. Apa gunanya punya followers banyak tapi kontennya jelek.

  Defty : Pertama kali buat tanggal berapa? Mas : Kalau tanggal lupa tapi bulan Maret 2015. Lebih dahulu jajansolo dibanding tempatku. Tapi lebih dahulu aku disbanding solodelicious. Untuk akun kuliner pertama kali jajansolo. Dia tenggelam difollowers karena konsepnya mainstream. Kalau jajansolo sama aku beda konsep. Kalau aku kan review full semua harga ditulis. Defty : Ada admin lain selain mas thoric nggak? Mas : Ada paling talent Novita. Nggak terkadang ada Killa. Tapi biasanya berdua karena aku butuh temen. Jadi kalau untuk pengelola tunggal Cuma aku tapi dalam aku review biasanya ngajak temen. Kalau aku nggak ada perusahaan kaya jasol sama sodel. Kalu admin aku sendiri Cuma kalau buat foto ngajak temen.

  Defty : Awal buat akun Instagram ini gimana mas? Mas : Awal bikin aku kan 2015. Nggak semua orang mau iklan tempatku, karena followerku masih kan? Kamu nggak ad followers kan masa aku meh iklan tempatmu. Caranya waktu diawal-awal aku datang, aku foto produk aku foto menu, aku yang bayar karena biar orang-orang itu follow tempatku. Satu kali dua kali sampa 10an kali lebih sistem kayak gitu itu berlaku 0. AKu sering jajan, aku potret- potret kemudian aku yang mau tak review free gratis. Nah akhirnya kan banyak permintaan masuk. Pertama kali aku bayar kemudian aku dapat free. Habis itu followersku sekitar 5000an lebih. Dulu akun kuliner nggak sebanyak sekarang paling-paling ada jasol sama punya ku tok ya. Akhirnya waktu followersku dah 5000 sampe 7000an, aku berlaku ke sistem yang aku kamu harus siapin paket data telkomsel 1,5 Gb. Jadi minimal aku punya feedback. Habis itu naik lagi sampe followersku 10k lebih 4,5 Gb dulu setara 50k. Jadi boleh milih mau ngasih uang 50k apa paket data. Habis itu sekarang 600k jadi ada jenjang seperti itu dan itu sesuai dengan jumlah followers semakin banyak paymentpun juga semakin tinggi.

  Defty : Tapi ini akun followers yang paling tinggi kan mas followersnya?

  Mas : Kalau untuk followers iya, tapi harga enggak. Kenapa? Karena aku kerja sendirian. Aku sama sodel mungkin mahalan sodel. Sama solofoodgram mungkin mahalan solofoodgram, dia 700k aku Cuma 500k aja deh kadang ada yang nawar 400k yaudah nggak masalah kan toh nggak rugi.Kenapa? karena aku kerja sendirian, nggak harus gaji karyawan.

  Defty : Alasan buat kulinerdisolo apa? Mas : Karena banyak cita-cita. 1. Pingin memajukan kuliner-kuliner yang memanfaatkan Instagram itu penting banget. Strategi paling bagus itu lewat Instagram. Kita ambil contoh kecil es vbuah bunuh diri. Di Solo paling hits dan hanya mengendalikan dunia Instagram. Kalau kita nggak bantu promo, mungkin kalau untuk biaya iklan kan nggak mampu, yaudah kita gratiskan dan kemudian kita share sekarangkan viral. Jadi yang pertama ingin memajukan kuliner-kuliner di Solo. Yang kedua pandanganku ke depan kan payment juga. Ini gelagatku kedepannya kan bisa dapat profit dari Instagram. Aku memanfaatkan lewat akun sosmed seperti ini. Defty : Ada faktor dari luar yang memicu buat bikin akun Instagram ini nggak mas? Mas : Sebenarnya influence ku makandijogja. Aku liat Instagramnya ini menarik nih buat di Solo. Yaudah akhirnya aku buat kulinerdisolo. Jadi kayak semacam inspirasi lah. Jadi bukan harus dia ngasih petunjuk gini-gini enggak. Defty : Kalau buat visimisi ada nggak mas? Mas : Ingin memajukan kuliner-kuliner di Solo itu penting. Karena ku lihat potensi kuliner di Solo buanyak banget dan apalagi bisa kerjasama dengan dinas pariwisata itu lebih bagus lagi. Defty : Menurut mas Thoric apa yang membuat Solo jadi kota kuliner? Mas : Iya. Karena menurutku kamu nggak bakal kelaparan, 24jam ada aja yang buka. Kamumau nyari makanan yang bermodal tradisional gudeg,wedangan sampe nasi goreng pun ada. 24 jam. Daerah gudeg, keprabon banyak banget. Monnggo silahkan dicari. Yang khas banyak banget macam serabi,intip. Bisa disebut kota kuliner juga.

  Defty : Kulinerdisolo punya logo sendiri nggak sih? Mas : Nggak. Nggak ada logo baku. Yang ada di Ig mirip supreme jadi yaudah ngikut aja.

  Defty : Ada rencana buat bikin logo nggak mas? Mas : Ada tapi belum bikin padahal aku desainer brandinglogo. Jadi sebelum aku di kulinerdisolo, aku tu kerja di brandinglogo hampir 4 tahun dan belum buat logo sendiri. Terlalu malas dan lebih milih main online waktu longgar. Dulu ada pernah bikin tapi ga sreg. Jadi yaudahlah. Toh aku nggak mau untukiklan-iklan. Contoh kecil ya adalah salah satu perusahaan mau ngadain food festival, yuk nantilogomu tak cantumin ditempatku aku nggak mau.

  Defty : Buat PP kalau followers naik ganti terus ya? Mas : Ya iyalah. Kalau aku ganti kadang sesuai sama moodku. Hahaha.

  Defty : Kalau buat feed itu gimana ? Mas : Gini aku Instagram itu 4:5 , karena untuk foto produk itu bagus kelihatan besar banget. Kalau square aku kira terlalu kecil banget. Cuma kalau landscape itu tergantung yang aku upload itu makanan atau pemandangan. Contohnya balai desa itu resto bagus banget dari segi view itu ada selling point di balai desa akhirnya aku bikin landscape karena ada jual dibalik landscapenya balai desa nggak Cuma makanan doing. Kenapa aku lebih pilih 4:5 karena lebih dapet point of intersetnya.

  Jadi lebih menonjolkayak gitu. Defty : Kalau buat ngedit mas Thoric sendiri ya yang ngedit? Mas : Ngedit langsung dari kamera. Aku pindahin pake wifi ke Hp. Paling sekedar cropping sama kasih tulis captured by kalau dawer bu darmi aku kasih tulisan dawet bu darmi pasar Gede. Kalau harga murah biasanya aku tonjolin harga. Kalau harga murah biasanya aku tonjolin bandeng segar 13k difotonya dimana

  Centra Rasa Seafood jadi paling-paling sekedar cropping sama kasih tag. Jadi kalau edit langsung ke pengaturan kameranya ya, aku pindahinke hp cropping kasih nama udah. Kalau edit paling mungkin sekedar mencerahkan dikit. Defty : Ada spesifikasi konten kayak jadwal tema per minggu? Mas : Nggak ada. Kadang kalau pas weekend Jumat itu aku upload explore biasanya orang bingung mau weekend kemana makanya kadang aku selipin explore atau tak jadiin satu besok udah weekend nih, ini loh spot-spot legend yang untuk kamu datangi. Jadi tak jadiin satu. Mungkin ada banyak pilihan iniada serabi notsumen, dua intip Pasar Gede, tiga timlo maestro mana gitu. Biasanya cenderung berhubungan sama waktu yah.

  Defty : Gimana cara buat konten yang menarik? Mas : Konten yang menarik disbanding akun lain kulinerdisolo detail. Caption detail. Aku bakal nulis harga-harga. Yang bikin beda sama aku lain gitu. Kalau akun yang lain aku foto ini yaudah ambil foto ini aja. Misal roti bakar ada caption, harganya sendiri nah ini daftar harga. Konten ini yangbikin menarik orang lain. Nah kayak gini orang seneng karena dia dimudahkan mau ke mana hargane ada di situ. Jadi dari segi komplit. Kemudian yang kedua ada lagi yang unik terkadang aku kasih ancer-ancer hampir banyak tempat aku kasih ancer-ancer. Jam bukanya ini, fasilitasnya ini dan daftar harga. Akun lain nggakmau kayak gini. Makanya orang merasa terbantu banget.

  Defty : Manfaatin Instagram lain juga nggak mas? Mas : Aku orang yang paling jarang story, live. Kadang hampir 3 hari nggak ada story sama sekali. Aku sotry passionku sendiri. Aku kan runner kadang-kadang tulis Sunday morning run,dll. Jadi nggak penting banget. Defty : Tiap hari upload berapa kali mas? Mas : Sehari minimal kalau untuk client tak kasih jeda 4 jam. Beda sama socul hampir 1 jam 4 kali uploadan. Jadi sering banget ketimbun yaudah aku kasih jarak 4 jam. Keccuali kalau traffic bagus bangetkadang hampir satu jam aja aku timpuk dan dia bukan endorsement aku Cuma sekedar makan dan upload.contoh sate kere ini viral bakalan, yaudah aku jajan aku foto aku upload. Lah ya itu viral cepet banget yaudah aku langsung paling 30 menit aku timpang lagi. Kalau kehendak aku sering banget aku timpuk. Kebanyakan kalau foto terlalu spam nanti followers jadi males.

  Defty : Kalau klinerdisolo ada komunitas dengan followersnya nggak mas? Mas : Nek komunitas sama follower engak, Cuma kalau sama temen-temen iya. Temen-temen foodies. Aku punya temen namanya Ciodrey dan dia itu punya kamera. Dia potensial, dia seneng motret dan dia punya kamera. Aku juga punya temen namane Marta dia juga punya kamera dan seneng motret. Aku kumpulin temen-temennya yang tadi yang gak punya kamera pun juga ikut dikumpulin. Kamu bisa manfaatin Instagram. Piye crane tak ajari carane review, bikin Instagram kuliner. Akhirnya mereka besar-besar kulinerasik, solopunya followers hampir 30k. Martha dia punya akun kelilingsolo juga dah tinggi, Zakila punya akun kelalangansolo juga dah tinggi. Nah kita itu temen-temen sendiri, akhire yaudah kita kumpulin, ayo hunting. Kalau non berbayar kita hunting ke pasar gede, yaudah. Habis itu dikumpulin foto-fotonya, captionnya tukar-tukaran, gitu. Defty : Pelopornya mas Thoric ya? Mas : Bisa bilang gitu. Kalau JASOL sama SODEL dulu pernah ngundang aku.

  Waktu itu ada kegatan temu foodies aku jadi pembicara gitu. Jadi ngobrol santai. Defty : Kalau buat followersnya sendiri gimana? Pingin ada komunitasnya sendiri nggak? Mas : Nggaktau, belum bikin polling. Paling pollingku misal enak bakso atau mie ayam. Gitu.

  Defty : Kalau buat penyesuaian dari tahun ke tahun ada nggak mas? Mas : Ada yang beda dulu kulinerdisolo setiap satu resto tak upload kali pagi sama sore. Pagi foto interior, kedua daftar harga. Pagi gitu nanti kalau siang bilang, ditunggu uploadan siang ya buat tahu daftar harga sama foto makanannya. Dulu kayak gitu nggak efektif itu, kenapa nggak tak jadiin satu dulu ada swipe ada grid.

  Mungkin yang pertama bisa foto interior atau yang menarik dari restonya. Pokoknya yang menarik tak taruh didepan kalau grid bagus yaudah grid aja. Gitu. Ada pembedane sekarang ta ringkes jadi satu kalau dulu mekdi a sama mekdi b contohnya. Soale dulu tak piker orang ke café pingin karena foto-foto gitu, sekarang pun iya Cuma porsinya udah turun, sekarang aku pingin makan, aku pingin nongkrong, pingin jajan aku bisa ngeyangin perut, gitu.

  Defty : Kalau dari followersnya pernah minta sesuatu yang sampe akhirnya akunnya jadi berbeda nggak mas? Mas : Nggak, kalau puji aku seneng kayak ada ancer-ancer ada daftar harga itu aja sekarang engga. Kalau aku lupa paling ada yang nanya mas ancer-ancer e dimana. Gitu. Defty : Kalau interaksi ada nggak mas dengan followersnya? Mas : Biasanya polling. Aku bikin polling di story. Kalau DM dibales, kadang- kadang tak read. Tergantung sih itu. Kalau ada resto baru aku fotoin di story. Dulu hampir ada 400 dm tak bukain tok. Kesalahan, kalau aku bilang followersku itu Lur, yang lebih Solo banget artinya sedulur. Lur mie ayam favorit mana? Hampir semua jawab yaudah. Hahaha. Jadi sekarang jarang ngasih pertanyaan karena aku sibuk jadi admin reto lain juga. Jadi aku jarang interaksi sama audience. Kalau ada yg dm pasti dibales kecuali ada yang ngirim-ngirim foto nggak jelas. Kalau Cuma kirim spam foto biasanya nggak dibales. Defty : Kalau client pasti ada ya mas kerjasama dengan resto atau perusahaan kuliner yang lain? Mas : Iya ada banyak. Ini double decker barusan hampir udah 2 tahun. Sakao Coffe dari awal aku Instagram. Zeesushi dari awal aku Instagram. Sako Coffe pernah aku berhentiin tapi dia nggak mau karena dulu kan tempatnya jauh di Tawang Mangu. Kalau aku tiap kali ke sana sebulan sekali tak buat 4x uploadan. Nanti kalau aku pingin foto fresh aku dating lagi tapi kan jauh. Lereng Waru sana. 1 bulan kan 4x jadi seminggu sekali tiap jumat atau terserah requestnya dia minta apa. Aku pernah pingin berhenti, aku berhenti aja ya, jangan berhenti lah.

  Defty : Terus apa yang mas lakuin biar clientnya tetap bertahan? Mas : Sebenernya aku nggak maksa. Ada contohnya beans corner dia iklan ditempatku. Aku bilang gini mas bulan depan kamu iklanin alamat ganti soalnya apa bisa jadi followersku sama followers dia beda. Malah tak berhentiin. Aku pingin usaha dia juga jalan. Kalau usahamu jalan nanti juga bakal balik ke aku gitu loh. Iklan tempat ini. Dibagi rejeki lah bukan Cuma kulinerdisolo. Aku nggak ngejar materi. Jangan Cuma ditempat aku toh mereka nilai dengan biaya segini, dapetnya gini. Akhirnya beans corner mas aku manggil lagi mas, curhat aku make ini feedbacknya beda sama tempatmu dulu. Karena aku juga punya usaha kuliner kalau usaha kulinernya maju pasti seneng.

  Defty : Bapak nama lengkapnya siapa ya? Bapak : Rahmat. Defty : Bapak buat akun soloculinery ya? Bapak : Iya. Sama akun lain juga ada 30an. Ada kuliner jogja, solopunya,kulinersoloenak, makanankhassolo. Ada beberapa sih biasanya saya bikin terus saya kasihkan ke mahasiswa, gitu untuk jadi adminnya. Cuma seneng aja. Terus kan kebetulan yang 3 akunnya saya pegang sendiri kayak soloculinery, solopunya sama kulinersoloenak. Kalau yang lain-lain sudah dikasih anak-anak kebanyakan anak ums, uns. Defty : Kapan buat akun soloculinery? Bapak : Kalau nggak salah November 2016 kemarin. Defty : Tujuannya buat apa pak? Bapak : Tujuannya buat jualan. Defty : Owalah. Jualan gimana pak? Bapak : Kan saya juga punya usaha kuliner seperti soloflosroll dan solopluffy termasuknya. Nah itu buat promosi, kalau followersnya sudah banyak ya dikasih ke orang gitu. Defty : Ya, lumayan ya pak. Kalau adminnya siapa aja pak? Bapak : Kalau buat admin sih, adminnya ya saya sendiri. Tapi dulu pernah dikasihkan ke mahasiswa. Cuman karena kurang aktif akhirnya tak minta lagi. Biasanya saya kasih waktu 3 bulan. Defty : Jadi kalau yang soloculinery emang buat jualan yah? Bapak : Awalnya sih buat bantu teman-teman ya. Dulu asalnya buat bantu kan banyak kayak yang besar-besar mereka mampu tapi kan banyak warung-warung kecil lalu usaha ga punya duit buat bayar kan. Akhirnya kan kita bikin salah satunya juga disitu. Ita ya bikin buat sendiri. Tapi ya awalnya buat kaya gitu. Defty : Itu yang warung-warung kecil gitu dibayar nggak pak? Bapak : Engga, itu kan. Dulu sebenaarnya free cuman waktu free orang-orang nggak ada penghargaan kan. Ya nggak bikin-bikin materi, nggak bikin-bikin terus waktu ga bayar kesannya jadi murahan. Jangan-jangan akun fake. Terus akhirnya malah bayar. Misalnya kalu dia nawar berapapun, kalau kemahalan yaudah terserah. Tapi biasanya kita pancing kalau kasih produk biasanya boleh kok. Nanti kalau kasih produk biasanya murah kan? Nanti kita foto terus kita posting. Dulu awalnya ga bayar. Tapi begitu kita tulis free paid promote, akun-akun besar ngamuk.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi GMKI dalam Menjaga Eksistensinya: Study Kasus Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Salatiga

0 0 37

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peradilan Adat Suku Dani dalam Penyelesaian Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Nabire

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peradilan Adat Suku Dani dalam Penyelesaian Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Nabire

1 3 63

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peradilan Adat Suku Dani dalam Penyelesaian Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Nabire

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 0 9

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 2 12

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

1 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 0 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 2 11