Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Daging Sapi di Pasar Tradisional Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pembangunan

ketahanan

pangan

di

Indonesia

diupayakan

oleh

pemerintah melalui peningkatan kapasitas produksi nasional untuk lima
komoditas pangan strategis. Daging sapi adalah satu dari lima komoditas pangan
strategis yang difokuskan oleh pemerintah di dalam Revitalisasi Pertanian

Perikanan dan Kehutanan (RPPK). Program Swasembada Daging Sapi Tahun
2014 (PSDS-2014) merupakan salah satu dari 21 program utama Departemen
Pertanian terkait dengan upaya mewujudkan ketahanan pangan hewani asal
ternak berbasis sumber daya domestik (Departemen Pertanian, 2005).
Tabel 1. Produksi, Kebutuhan dan Harga Daging Sapi di Kota Medan Tahun
2007-2011
Tahun

Produksi

Kebutuhan

Harga

Daging Sapi

Daging Sapi

Daging Sapi


(kg/thn)

(kg/thn)

(Rp/kg)

2007

2.752.760

1.562.367,00

55.000

2008

2.356.450

2.081.083,95


57.000

2009

2.411.520

2.184.684,59

62.000

2010

2.775.420

2.538.108,10

65.000

2011


3.233.360

2.942.941,36

70.000

Jumlah

13.529.510

11.309.185

309.000

Rata-rata

2.705.902

2.261.837


61.800

Sumber: Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara, 2011

Universitas Sumatera Utara

Kota Medan merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara yang
masyarakatnya mengkonsumsi daging sapi.

Jumlah penduduk Kota Medan

meningkat dari tahun ke tahun dengan jumlahnya yang mencapai 2.122.804 jiwa
pada tahun 2012 (Lampiran 1). Sementara produksi daging sapi di Kota Medan
mengalami fluktuasi yang cenderung meningkat dalam kurun waktu tahun
2007-2011. Namun peningkatan produksi ini belum mampu mengimbangi laju
pertumbuhan penduduk Kota Medan sehingga terjadi ketimpangan yang
mengakibatkan harga terus meningkat di pasaran..
Putong (2005) mengemukakan bahwa dalam jangka panjang konsumsi
produk dari sektor pertanian bertambah secara alami. Hal ini berarti bahwa
pertambahan konsumsi terjadi bukan karena semakin tingginya daya beli

masyarakat melainkan karena peningkatan jumlah penduduk.
Sudaryanto dan Erizal (2000) mengemukakan bahwa upaya peningkatan
ketahanan pangan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan produk
peternakan dilihat dari kemampuannya dalam menyediakan produk peternakan.
Selain itu juga perlu diperhatikan sampai seberapa jauh usaha yang dikembangkan
tersebut mampu meningkatkan daya beli masyarakat.
Sunari dkk (2010) menyatakan bahwa daging sapi merupakan salah satu
pangan sebagai sumber protein hewani yang menyumbang 18 persen terhadap
konsumsi daging nasional. Maka ketersediaan daging sapi dalam negeri dengan
harga yang terjangkau harus menjadi perhatian pemerintah karena peranannya
yang cukup penting tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual daging sapi di pasar
tradisional Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah yang akan dianalisis dalam penelitian
ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Apakah ada peningkatan harga jual daging sapi di pasar tradisional Kota

Medan selama lima tahun terakhir?
2. Apakah ada pengaruh jumlah daging sapi yang dijual, harga beli daging sapi
dan harga daging kambing terhadap harga jual daging sapi di pasar tradisional
Kota Medan?
3. Bagaimana elastisitas penawaran daging sapi di Kota Medan?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peningkatan harga jual daging sapi di pasar tradisional
Kota Medan selama lima tahun terakhir.
2. Untuk menganalisis pengaruh jumlah daging sapi yang dijual, harga beli
daging sapi dan harga daging kambing terhadap harga jual daging sapi di
pasar tradisional Kota Medan.
3. Untuk menganalisis elastisitas penawaran daging sapi di Kota Medan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi penjual daging sapi agar dapat menjual daging
sapi dengan harga yang terjangkau masyarakat.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah dalam pengambilan kebijakan di
sektor peternakan.
3. Sebagai bahan informasi, wawasan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.


Universitas Sumatera Utara