HUBUNGAN KEAKTIFAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI BPS SURATNI BANTUL NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN KEAKTIFAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI BPS SURATNI BANTUL - DIGILIB UNISAYOG

HUBUNGAN KEAKTIFAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI BPS SURATNI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

  Disusun Oleh : Novia Dwi Sri Astuti NIM : 090105177 PROGRAM STUDI KEBIDANAN D III SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2012

  HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN KEAKTIFAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI BPS SURATNI BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Novia Dwi Sri Astuti NIM : 090105177 Oleh:

LIVELINESS OF RELATIONS TO USE TOOLS TO INCREASE DMPA

  

INJECTABLE CONTRACEPTIVES WEIGHT

   1 IN BPS SURATNI BANTUL 2 3 Novia Dwi Sri Astuti , Karjiyem

ABSTRACT

  One side effect that is often complained of by the family planning acceptors injectable DMPA is weight gain. Increased weight will result in ongoing obesity-related chronic disease because of the buildup of cholesterol in the blood. The study aims to determine the relationship of activity using DMPA injectable contraceptives to increased weight in BPS Suratni Bantul.

  This type of research is a descriptive study of the correlation (Correlation Study). The approach used is a cross sectional. The population in this study all women who use injectable DMPA KB which visiting the BPS Suratni Bantul in January 2011 until January 2012, amounting to 141 respondents. Sampling was total sampling technique obtained a sample of 141 people. Data collection tool used is the medical record notes. Data analysis using Chi-square test statistic.

  Family planning acceptors are active injectable DMPA injectable contraceptive use is 59 persons (41,8%) and the passive use of injectable contraceptives is 82 people (58,2%). Family planning acceptors injectable DMPA experienced an increase in body weight that is 107 people (75,9%) and having a descent weight is 16 people (11,3%). The results of the chi square test statistic indicates

  χ2 value of 23,812 with a significance level (p) 0.000. Conclusion : there is a strong relationship between the active use of

  DMPA injectable contraceptives to family planning acceptors increased weight at BPS Suratni Bantul.

  For health workers in midwifery in order to organize counseling programs, Information and Education (KIE) for family planning acceptors Injectable DMPA is mainly about the side effects of DMPA injectable contraceptives for prevention of weight change.

  Keyword : active use of contraceptives, injectable DMPA, weight change Bibliography : 23 books ( 2001-2010) 1 Number of yards : 59 pages, 6 tables, 2 pictures, 3 enclosures 2 Title Masterpiece Writes Is scientific 3 Student D III Prodi Midwifery STIKES ' Aisyiyah Yogyakarta Lectures STIKES ' Aisyiyah Yogyakarta

  PENDAHULUAN

  Salah satu efek samping yang sering dikeluhkan oleh akseptor KB suntik DMPA adalah peningkatan berat badan. Umumnya peningkatan berat badan tidak terlalu besar,bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama pemakaian. Peningkatan berat badan secara terus menerus akan mengakibatkan kegemukan yang berkaitan dengan timbulnya penyakit kronik karena adanya penumpukan kolesterol dalam darah. Dengan adanya peningkatan berat badan dapat menyebabkan akseptor KB suntik tidak meneruskan KB sehingga drop out penggunaan alat kontrasepsi mempengaruhi pertambahan jumlah penduduk. Drop out penggunaan alat kontrasepsi ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan akseptor KB suntik tentang efek samping dari kontrasepsi tersebut. Dari semua metode kontrasepsi tidak ada satupun kontrasepsi yang ideal bagi masyarakat (Irianto, 2005:115)

  Peningkatan berat badan merupakan metabolism yang paling sering diderita manusa. Hal tersebut banyak ditemukan di negara berkembang seperti Indonesia. Berkaitan dengan faktor hormonal, wanita adalah populasi yang paling banyak mempunyai masalah berat badan. Banyak wanita yang mengidam-idamkan berat badan ideal tetapi pada kenyataannya sangat sulit dicapai pada wanita usia subur yang telah berkeluarga dan mempunyai keturunan. Penimbunan lemak, dalam tubuh yang berlebihan dapat menggangu penampilan fisik seseorang. Beberapa faktor yang menjadi penyebab adanya kenaikan berat badan yaitu usia, aktivitas, pola makan, keturunan obesitas, terapi hormon insulin dan pengaruh obat- obatan (Huang, 2000:78)

  Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu kita laksanakan dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah :

METODE PENELITIAN

  Surat An-Nisa’ ayat 9: “Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah. Mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.

  Dari Studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Suratni Bantul Tahun 2011 pada tanggal 18 Agustus 2011 - 18 September 2011 dari 115 ibu yang menggunakan alat kontrasepsi suntik DMPA terdapat 48 ibu yang mengalami perubahan berat badan.

  Penelitian bertujuan mengetahui hubungan keaktifan pemakaian alat kontrasepsi suntik DMPA dengan perubahan berat badan di BPS Suratni Bantul.

  Jenis penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif dengan studi korelasi (Correlation Study). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang menggunakan KB suntik DMPA yang berkunjung ke BPS Suratni Bantul pada bulan Januari 2011 sampai dengan Januari 2012 yang berjumlah 141 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan

  total sampling didapatkan 141 orang.

  Instrument penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kartu akseptor KB suntik dari Rekam Medik yang digunakan di Bidan Praktik Swasta Suratni yang berisikan tentang catatan berat badan, tekanan darah dan tanggal kunjungan ulang serta lembar observasi. Analisis dilakukan terhadap variabel hasil penelitian menggunakan uji chi squara (x2) dengan tingkat signifikan 0.05

  HASIL PENELITIAN DAN Gambar 4.2. memperlihatkan PEMBAHASAN

  bahwa responden yang aktif

  Karakteristik responden

  menggunakan kontrasepsi suntik

  berdasarkan umur

  yaitu 59 orang (41,8%) sedangkan responden yang pasif menggunakan kontrasepsi suntik yaitu 82 orang (58,2%).

  Responden yang pasif dalam

Gambar 4.1. Karakteristik responden menggunakan kontrasepsi suntik

  berdasarkan umur DMPA disebabkan karena responden belum lama dalam menggunakan

Gambar 4.1. memperlihatkan bahwa sebagian besar responden

  kontrasepsi DMPA yaitu kurang dari berumur 20-25 tahun yaitu 54 orang 1 tahun. Menurut BKKBN (2004),

  (38,3%) dan yang paling sedikit jumlah kontrasepsi yang paling berumur 31-35 tahun yaitu 52 orang diminati sampai saat ini adalah (29,9%). kontrasepsi dengan metode suntik. Efek samping penggunaan

  Keaktifan akseptor KB suntik

  kontrasepsi suntik DMPA tersebut menjadi salah satu alasan bagi akseptor untuk bersikap secara pasif terhadap penggunaan kontrasepsi suntik DMPA. Sikap pasif yang ditunjukkan responden memberikan

Gambar 4.2. Keaktifan akseptor KB indikasi bahwa responden jarang

  suntik suntik DMPA yang memungkinkan paling sedikit mengalami penurunan berat badan yaitu 16 orang (11,3%). responden untuk beralih ke alat

  Kenaikan berat badan yang kontrasepsi lain atau tidak terjadi pada akseptor KB suntik menggunakan alat kontrasepsi sama DMPA disebabkan karena hormon sekali. Dalam hal ini Hadipranoto progesteron yang terkandung dalam

  (2005:109-110) menjelaskan bahwa DMPA. Perubahan berat badan pengguna atau klien KB selayaknya kemungkinan disebabkan karena dapat memilih atau menggunakan hormon progesteron mempermudah alat kontrasepsi yang sesuai bagi perubahan karbohidrat dan gula dirinya sehingga tidak mengganggu menjadi lemak, sehingga lemak di kesehatan. bawah kulit bertambah, selain itu

  Perubahan berat badan akseptor

  hormon progesterone juga membuat

  KB suntik

  nafsu makan bertambah dan menurunkan aktifitas fisik, akibatnya pemakaian suntikan menyebabkan berat badan bertambah. Penelitian Silalah (2007) dengan judul “ Hubungan pemakaian KB suntik Progestin dengan Kenaikan Berat

Gambar 4.3. Perubahan berat badan akseptor KB suntik

  Badan di Rumah Bersalin Realino”. Menunjukkan bahwa ada hubungan

Gambar 4.3. memperlihatkan antara pemakaian KB suntik

  bahwa sebagian besar responden Progestin dengan kenaikan berat mengalami kenaikan berat badan badan. yaitu 107 orang (75,9%) dan yang

  Penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang paling sedikit mengalami penurunan berat badan yaitu 16 orang (11,3%). Responden yang mengalami penurunan berat badan dapat disebabkan karena responden dapat mengontrol aktifitas fisik ataupun asupan nutrisi yang dikonsumsinya. Pengaturan pola makan yang tepat dapat menyeimbangkan asupan nutrisi yang dikonsumsi sehingga dapat mengurangi berat badan tanpa harus kehilangan nilai gizi yang dikonsumsinya.

  2 Pasif

  aktif menggunakan kontrasepsi suntik DMPA dan mengalami kenaikan berat badan yaitu 57 orang (40,4%) sedangkan responden yang paling sedikit aktif dalam menggunakan kontrasepsi suntik DMPA dan mempunyai berat badan stabil dan mengalami penurunan berat badan yaitu masing-masing 1 orang (0,7%).

Tabel 4.1. memperlihatkan bahwa responden yang paling banyak

  Sumber : data primer 2012

  15 82 -5 8 0,939 2 (20 orang) Total 107 18 16 141

  17

  50

  1 59 -1 6 2,76 3 (14 orang)

  

Hubungan keaktifan pemakaian KB suntik DMPA dengan perubahan berat

badan akseptor KB suntik

  1

  57

  1 Aktif

  Range Mean Modus Min Mak

  Perubahan BB Naik Stabil Turun Total

  No . Keaktifan

  Tabel 4.1. Hubungan keaktifan pemakaian KB suntik DMPA dengan perubahan berat badan akseptor KB suntik

  Hasil uji statistik chi square menunjukkan nilai χ2 sebesar 23,812 dengan taraf signifikansi (p) 0,000 sehingga dalam disimpulkan ada hubungan yang kuat antara keaktifan pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan perubahan berat badan akseptor KB suntik DMPA di BPS Suratni Bantul.

  Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2006) dengan judul “Hubungan Lama Penggunaan KB Suntik DMPA dengan Kenaikan Berat Badan pada Ibu Akseptor KB di Puskesmas Sewon Bantul”. Hasil yang didapat adalah semakin lama penggunaan KB suntik DMPA maka semakin besar peluang pada akseptor untuk mengalami kenaikan berat badan.

  KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Akseptor KB suntik DMPA yang aktif menggunakan kontrasepsi suntik yaitu 59 orang (41,8%) sedangkan Akseptor KB suntik DMPA yang pasif menggunakan kontrasepsi suntik yaitu 82 orang (58,2%); 2) Akseptor KB suntik

  DMPA yang mengalami kenaikan berat badan yaitu 107 orang (75,9%) dan yang paling sedikit mengalami penurunan berat badan yaitu 16 orang (11,3%); 3) Hasil uji statistik chi square menunjukkan nilai

  χ2 sebesar 23,812 dengan taraf signifikansi (p) 0,000 sehingga dalam disimpulkan ada hubungan yang kuat antara keaktifan pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan perubahan berat badan akseptor KB suntik DMPA di BPS Suratni Bantul.

  SARAN

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diberikan saran Bagi Bidan, agar dapat menyelenggarakan program Konseling, Informasi dan Edukasi (KIE) bagi akseptor KB Suntik DMPA terutama tentang efek samping kontrasepsi suntik DMPA sebagai upaya pencegahan terjadinya kenaikan berat badan; 2) Akseptor KB Suntik DMPA, agar dalam melakukan aktifitas ringan seperti olahraga ringan sebagai langkah antisipasi peningkatan berat badan sebagai efek samping pemakaian kontrasepsi suntik DMPA. Selain itu akseptor KB suntik juga dapat mengatur nutrisi untuk dapat mengontrol berat badannya tanpa harus kehilangan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh;

  Al Qur’an Surat Al Nisa: 39.Al

  Qur’an dan Terjemahannya,

  Jakarta, Hal 210 Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta.2010.profil kesehatan provinsi

  Yogyakarta,htt:/www. depkes.gO. id. 6/9/2011

  BKKBN, 2004. Keluarga Berencana

  dan Kesehatan Reproduksi: Kebijakan Program dan Kegiatan tahun 2005-2009 .

  Jakarta: BKKBN. (http://www.krjogj a comlnews/detail/ 1 9846/Keberhasi1aj ram.KB .Ditetuikan. Pe ran.Masyarakat.html 24 Oktober 2011).

  BKKBN, 2009. Informasi Pelayanan

  Kontrasepsi . Jakarta: BKKBN.

  BKKBN, 2011. Informasi Pelayanan

  Kontrasepsi. Bantul: BKKBN

  (Dikutip, 20 September 201 1). Hartanto, 2004. Keluarga Berencana

  dan Kontrasepsi . Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

  Hastono, 200. Metode Statistik

  Inferensial . Jakarta: Universitas Indonesia.