Analisa Kinerja Dan Peranan Koperasi Pada Kesejahteraan Anggota. Oleh: R.R, MYD Dwi Kesjani (SMPN 3 Lumajang) – JURNAL JP3

  63 ANALISA KINERJA DAN PERANAN KOPERASI PADA KESEJAHTERAAN ANGGOTA

  R.R, MYD Dwi Kesjani SMPN 3 Lumajang

  

Abstract. Cooperative Performance is a measure used by assessing the condition of

the Cooperative, influenced by internal factors consists of management, financial and

human resources as well as external factors. These factors must be managed well, so it

can be achieved optimal performance Cooperative. To be viewed from the vertices of

strategic thinking that the performance of cooperatives are determined by internal

factors consist of the participation of members, management, financial and human

resources as well as external factors. In an effort to improve the members welfare of

cooperatives engaged in savings and loans with very low interest, the terms of which

greatly facilitates the members in their utilization, and provide goods given credit

installment is lacking. In addition, the cooperative provided the optimum service to its

members. This case that distinguishes a cooperative with other business entities. This

study aims to determine the performance and role of cooperatives In Members

Welfare (Case Study On Residents KPRI Mulya SMP 3 Lumajang Period 2006-

2008). The data used are secondary data from the accountability report of the balance

sheet, profit / loss. The primary data is questionnaire and interview data. The

population in this paper is a member KPRI Residents Mulya SMP 3 Lumajang 2006-

2008. The sample that used is a portion of the population of 12 members. Analysis of

the data used is descriptive quantitative. The results of this paper show that the

performance of cooperative role in improving the welfare of its members through

better service quality. understanding and knowledge of performance has not been

thoroughly cooperative, SHU ratio and ROA KPRI SMP 3 Lumajang very low, field

management declared secretary working on the books in accordance with the

provisions of the cooperative organization and treasurer organized financial

administration in accordance with the provisions of periodic and thorough, control by

members has been carried out democratic, economic participation by members run

very well, the need for improvement in the service, the need to meet the needs of

members of the items required, additional capital loan from outside parties with the

aim of increasing capital but must be accompanied by a gradual increase in the ratio

SHU and increased Return on Assets. Based on the results of the writing, it can be

suggested for further writing is expected to increase the number of samples in a

subsequent study. It is suggested to add the observation period, so the results are more

representative of the state of the real Cooperative in Indonesia.

  Keywords: Performance, Role of Cooperatives, Welfare of Members

  kesenjangan dan penuh ketidakadilan

  PENDAHULUAN

  ke masyarakat yang penuh dengan Menurut Nirbito (2002:3), keharmonisan dan keadilan. kehadiran koperasi adalah sebagai

  Dalam perkembangan era sarana reformasi sosial dengan misi globalisasi seperti ini banyak untuk mentransformasikan dari bermunculan lembaga-lembaga masyarakat yang penuh dengan

64. JP3 Vol 5 No 1, Maret 2015

  tengah masyarakat. Ada yang berbentuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), KSU (Koperasi Serba Usaha), dan KSP (Koperasi Simpan Pinjam). Lembaga-lembaga tersebut saling bersaing dengan menawarkan berbagai kemudahan dan fasilitas. Selain itu lembaga-lembaga tersebut juga saling berlomba dalam masalah bunga simpanan dan pinjaman.

  Dalam Undang-Undang No.25 tahun 1992, koperasi didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan atas asas kekeluargaaan. Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat. Koperasi bukan organisasi ekonomi yang didasarkan pada modal. Namun sebaliknya, koperasi yang didasarkan atas dasar himpunan orang. Oleh karena itu untuk mewujudkan koperasi sebagai Badan Usaha yang tangguh dan bisa menjadi soko guru perekonomian nasional perlu adanya perhatian khusus pada koperasi yang pengurus koperasi tetapi juga partisipasi aktif dari anggota koperasi.

  Menurut Antara dan Komenaung Kinerja Koperasi merupakan ukuran yang dipakai menilai kondisi Koperasi, dipengaruhi oleh faktor internal terdiri dari manajemen, keuangan dan sumber daya manusia serta faktor eksternal.

  Faktor-faktor ini harus dikelola secara baik, sehingga dapat mencapai kinerja Koperasi yang optimal. Dipandang dari simpul-simpul pemikiran stratejik bahwa kinerja Koperasi dapat ditentukan oleh faktor internal terdiri dari peran serta anggota, manajemen, keuangan dan sumber daya manusia serta faktor eksternal.

  Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapakan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Lima dimensi kualitas jasa yaitu: bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik koperasi (ruang tunggu), perlengkapan koperasi, keadaan pegawai koperasi, saran komunikasi, keandalan (kemampuan para pegawai koperasi untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera), akurat dan memuaskan), daya tanggap (keinginan para pegawai koperasi untuk memberikan pelayanan dengan tanggap), jaminan (mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pegawai koperasi), dan empati (kemudahan melakukan hubungan pegawai koperasi dengan nasabah

  65

  (anggota), perhatian pribadi dari pegawai terhadap para nasabah koperasi.

  Berdasarkan realita kebanyakan koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam dan kredit barang, masih ditemukan banyak hambatan yang sifatnya internal yaitu: manajemen, persyaratan-persyaratan keuangan/finansial mengenai kemampuan membayar hutang, cara pendanaan, efektivitas pemanfaatan dana, sumber daya manusia dan keputusan manajemen. Jika kelemahan tersebut dibiarkan, dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap kinerja koperasi, yang pada akhirnya koperasi tidak dapat memenuhi harapan petani atau aggotanya. Sedangkan dalam pengelolaan koperasi, diharapkan kinerja yang terdiri atas peningkatan sisa hasil usaha, peran serta anggota dan assets meningkat dari investasi yang dilakukan.

  METODE

  Bentuk rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran tentang dalam meningkatkan kesejahteraan anggota yang ada.

  Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah KPRI SMP N 3 Lumajang pada Periode 2006- 2008. Sampel yang digunakan adalah sebagian Anggota KPRI SMP N 3

  Lumajang pada Periode 2006-2008. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan kriteria- kriteria yang ditentukan oleh kemampuan peneliti.

  Kriteria yang digunakan untuk menentukan sampel antara lain:

  1. Laporan keuangan pertanggungjawaban yang dipergunakan adalah tahun 2006 – 2008.

  2. Anggota KPRI Warga Mulya SMPN 3 Lumajang telah tergabung selama lebih dari lima tahun.

  3. Anggota KPRI Warga Mulya SMPN 3 Lumajang yang mengambil pinjaman lebih dari Rp.

  7.000.000,00.

  4. Anggota KPRI Warga Mulya SMPN 3 Lumajang laki-laki dan perempuan.

  Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang didokumentasikan oleh Pengurus KPRI Warga Mulya SMPN 3 Lumajang.

  Analisis data dalam penelitian kualitatif yaitu memberikan ulasan atau interpretasi atau makna terhadap data dan informasi serta hasil analisis yang diperoleh, sehingga menjadi lebih bermakna atau bernas dari pada sekedar penyajian dalam bentuk angka-angka (numerik). Metode

66. JP3 Vol 5 No 1, Maret 2015

  1. Diangsur 5 kali (lima bulan) bagi barang yang harganya kurang dari Rp. 500.000,00.

  Perkembangan Modal Sendiri KPRI ”Warga Mulya” SMPN 3 Lumajang

  6. Usaha berjualan baju dengan cara 7. Membeli kendaraan bermotor.

  4. Usaha peternakan 5. Usaha perikanan.

  3. Memperbaiki rumah.

  2. Mengangsur kredit perumahan.

  1. Melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi untuk putra-putri para anggota koperasi termasuk juga peningkatan pendidikan para anggota tersebut. Misalnya: kuliah.

  Tujuan peminjaman yang dilakukan oleh anggota KPRI ”Warga Mulya” SMPN 3 Lumajang diantaranya untuk kepentingan- kepentingan dapat dijelaskan sebagai berikut:

  3. Prosentase peminjaman yaitu 1,5% dari harga pokok (menyesuaikan dengan simpan pinjam).

  500.000,00 bisa diangsur 10 kali (10 bulan).

  2. Harga barang yang lebih Rp.

  kuantitatif yaitu memberikan uraikan akan hasil perhitungan atau interpretasi terhadap data dari laporan neraca yaitu Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Rapat Anggota agar diperoleh hasil analisis yang tepat.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Bidang Usaha KPRI ”Warga Mulya” SMPN 3 Lumajang

  8. Prosentasi pinjaman 1,5 % dari pokok pinjaman.

  1.000.000,00 sebanyak 15 bulan (10 kali) bagi 40 bulan (40 kali).

  7. Bagi peminjam lebih dari Rp.

  6. Jangka waktu peminjaman mulai 5 bulan (5 kali) sampai 10 bulan (10 kali) bagi peminjam kurang dari Rp. 1.000.000,00.

  5. Angsuran: angsuran sampai 36 kali (36 bulan) bagi peminjaman diatas Rp. 2.000.000,00.

  4. Jumlah minimal peminjaman 2 kali dari saldo gaji yang diterima,

  3. Jumlah maksimal peminjaman 5 kali dari saldo gaji yang diterima,

  2. Amrah sebelum melakukan peminjaman,

  1. Menjadi anggota KPRI Warga Mulya SMPN 3 Lumajang,

  Dalam usaha simpan pinjam yang diberikan kepada anggota dengan syarat-syarat yang telah disepakati bersama yaitu:

  KPRI Warga Mulya SMPN 3 Lumajang bergerak dalam bidang usaha: 1) Simpan Pinjam, 2) Kredit Barang. Adapun usaha yang lain masih dalam bentuk program karena terbatasnya waktu pengurus maupun terutama modal yang ada.

  Dalam usaha kredit barang dengan ketentuan sebagai berikut.

  67 Berdasarkan laporan mengalami peningkatan sebesar Rp.

  pertanggungjawaban Rapat Anggota 100.000,00. Dari Rp. Rp. Tahunan KPRI ”Warga Mulya” 2.150.000,00 pada tahun 2007 SMPN 3 Lumajang periode 2008 mengalami kenaikan menjadi Rp. maka dapat ditampilkan sebagai 2.250.000,00. berikut:

  b. Simpanan wajib mengalami peningkatan mulai dari tahun 2006

  Tabel 1 Perkembangan Modal Sendiri

  ke tahun 2007 juga pada tahun

  KPRI ”Warga Mulya” SMPN 3

  2008. Jumlah peningkatan dari

  Lumajang tahun 2008

  tahun 2006 ke tahun 2007 adalah

  No. Uraia Tahun Tahun Tahun

  sebesar Rp.12.178.800,00. Jumlah

  n 2006 2007 2008

  peningkatan dari tahun 2007 ke

  (Rupiah) (Rupiah) (Rupia h) tahun 2008 adalah sebesar Rp.

  1. Simpa 2.190.00 2.150.00 2.250.

  18.515.000,00.

  nan 000

  c. Cadangan mengalami peningkatan

  Pokok

  2. Simpa 77.533.7 89.712.5 108.22

  mulai dari tahun 2006 ke tahun

  nan

  00 00 7.500

  2007 juga pada tahun 2008. Jumlah

  Wajib

  peningkatan dari tahun 2006 ke

  3. Cadan 18.099.5 27.758.3 31.752 gan 69 45 .059 tahun 2007 adalah sebesar Rp.

  4. SHU 3.424.50 4.085.26 4.919.

  9.658.778,00. Jumlah peningkatan

  sebelu 5 725

  dari tahun 2007 ke tahun 2008

  m pajak

  adalah sebesar Rp. 3.993.714,00

  Juml 101.247. 123.706. 147.14

  namun tak sebesar peningkatan

  ah 774 105 9.284 pada periode sebelumnya.

  Sumber data sekunder: Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pada Rapat

  d. SHU sebelum pajak mengalami

  Anggota

  peningkatan mulai dari tahun 2006 ke tahun 2007 juga pada tahun Berdasarkan Tabel 1 diatas

  2008. Jumlah peningkatan dari Perkembangan Modal Sendiri KPRI tahun 2006 ke tahun 2007 adalah ”Warga Mulya” SMPN 3 Lumajang sebesar Rp. 660.755,00. Jumlah tahun 2008 pada halaman 30 maka peningkatan lebih besar dari tahun dapat diuraikan hasil perhitungan 2007 ke tahun 2008 adalah sebesar perkembangan modal sendiri dari tahun 2006-2008 diketahui bahwa: periode sebelumnya.

  a. Simpanan pokok pada tahun 2007 mengalami penurunan jumlah

  Perkembangan Jumlah Anggota

  nominalnya sebesar Rp.40.000,00,

  yang Mengambil Pinjaman Kredit

  dari Rp. 2.190.000,00 pada tahun

  pada KPRI ”Warga Mulya” SMPN 2006 menurun menjadi Rp.

  3 Lumajang 2.150.000,00 pada tahun 2007.

68. JP3 Vol 5 No 1, Maret 2015

  Pinjaman Kredit merupakan Rp. 5.000.000,00 pada tahun 2007 bagian dari simpan pinjam. Tujuan total anggota KPRI Warga Mulya pemberian pinjaman adalah untuk sebanyak 43 orang dengan total meningkatkan kesejahteraan pinjaman keseluruhan pada tahun anggotanya dengan memenuhi tersebut yaitu kebutuhan anggota melalui simpan Rp. 186.000.000,00. Peningkatan pinjam. Maka melalui tabel di bawah jumlah peminjaman antara tahun ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 2006-2007 yaitu sebesar Rp.

  55.000.000,00. Maka persentase

  Tabel 2. Perkembangan Jumlah Anggota

  perkembangan jumlah

  yang Mengambil Pinjaman Kredit

  peminjaman dapat diperhitungkan

  pada KPRI ”Warga Mulya”

  Rp. 55.000.000,00 dibagi

  SMPN 3 Lumajang periode 2006- 2008

  Rp. 186.000.000,00 kemudian dikalikan 100% dihasilkan sebesar

  Tahun Pinjaman Total Total Persen- Tiap Ang- Pinjaman(Rp) tase

  29,56% untuk persentase tahun

  Anggota gota (Rp) KPRI 2007.

  c. Pada tahun 2008 jumlah pijaman

  2006 3.000.000 38 131.000.000 _

  tiap anggota rata-rata sebesar

  2007 5.000.000 43 186.000.000 29,56 %

  Rp. 7.000.000,00 pada tahun 2008

  2008 7.000.000 59 258.000.000 27,90 %

  total anggota KPRI Warga Mulya

  Sumber data sekunder: Pengolahan Data

  sebanyak 59 orang dengan total

  Laporan Pertanggungjawaban Pengurus RAT

  pinjaman keseluruhan pada tahun tersebut yaitu Berdasarkan penghitungan

  Rp. 258.000.000,00. Peningkatan persentase perkembangan jumlah jumlah peminjaman antara tahun anggota yang mengambil pinjaman 2007-2008 yaitu sebesar Rp. kredit pada KPRI ”Warga Mulya”

  72.000.000,00. Maka persentase SMPN 3 Lumajang periode 2006- perkembangan jumlah 2008 dapat diketahui bahwa: peminjaman dapat diperhitungkan a. Pada tahun 2006 jumlah pijaman

  Rp. 72.000.000,00 dibagi tiap anggota rata-rata sebesar Rp. 258.000.000,00 kemudian

  Rp. 3.000.000,00 pada tahun 2006 dikalikan 100% dihasilkan sebesar total anggota KPRI Warga Mulya sebanyak 38 orang dengan total

  2008. pinjaman keseluruhan pada tahun

  Dengan perkembangan tersebut yaitu kenaikan pinjaman dari tahun Rp. 131.000.000,00. ketahun KPRI Warga Mulya SMPN 3

  b. Pada tahun 2007 jumlah pijaman Lumajang terlihat bahwa anggota tiap anggota rata-rata sebesar kesejahteraannya meningkat sesuai dengan pemanfaatannya dengan

  69 2007 4.085.260 314.475.064 1,29%

  persentase yang relatif dari jangka

  2008 4.919.725 484.415.617 1,01%

  waktu yang relatif panjang dan sudah

  Jumlah 12.429.490 949.638.302 4,57% nampak dirasakan anggota. Rata- 4.143.163 316.546.100,7 1,52% rata

  Sumber Data Sekunder melalui pengolahan Kinerja KPRI ”Warga Mulya” data. SMPN 3 Lumajang

  Menurut Antara & Komenaung Berdasarkan penghitungan dalam kinerja koperasi terdapat tiga persentase perkembangan Rasio Sisa Hasil Usaha pada KPRI ”Warga hal yang dapat dilakukan perhitungan secara kuantitatif yang berkaitan Mulya” SMPN 3 Lumajang periode langsung dengan kinerja KPRI Warga 2006-2008 tabel 4.4 halaman 35 dapat Mulya yaitu: diketahui bahwa:

  1. Kemajuan koperasi dengan rumus

  a. Pada tahun 2006 jumlah SHU penghitungan sebesar Rp. 3.424.505,00 pada (Rasio Sisa Hasil Usaha adalah tahun 2006 total Modal anggota KPRI Warga Mulya sejumlah Rp. SHU terhadap modal koperasi).

  2. Pelayanan koperasi dengan rumus 150.747.621,00 dengan rasio SHU penghitungan yaitu 2,27%.

  (Rasio jumlah modal yang

  b. Pada tahun 2007 jumlah SHU disediakan koperasi terhadap total sebesar Rp. 4.085.260,00 pada modal lancar anggota). tahun 2007 total Modal anggota KPRI Warga Mulya sejumlah Rp.

  3. Assets dengan rumus penghitungan 314.475.064,00 dengan rasio SHU

  Return On Assets adalah Net

Income Per Total Assets. yaitu 1,29%. Peningkatan jumlah

  Maka berdasarkan pengukuran peminjaman antara tahun 2006- kinerja diatas yang digunakan dalam 2007 yaitu sebesar Rp. pengukuran kinerja dengan dilakukan 163.727.443,00. Maka selisih penghitungan melalui tabel sebagai persentase antara tahun 2006-2007 dihasilkan sebesar 0,98%. Tahun berikut:

  1. Kemajuan koperasi dengan rumus 2007 mengalami penurunan penghitungan persentase rasio SHU berarti (Rasio Sisa Hasil Usaha adalah keuntungan dapat dikatakan yaitu 2006.

  Tabel 3. Rasio Sisa Hasil Usaha KPRI

  c. Pada tahun 2008 jumlah SHU

  Warga Mulya SMPN 3 Lumajang

  sebesar Rp. 4.919.725,00 pada

  periode 2006-2008

  tahun 2008 total Modal anggota

  Tahun Sisa hasil Modal Rasio KPRI Warga Mulya sejumlah Rp.

  Usaha(RP) Koperasi (RP)

  484.415.617,00 dengan rasio SHU

  2006 3.424.505 150.747.621

  2.27

  yaitu 1,01%. Peningkatan jumlah

70. JP3 Vol 5 No 1, Maret 2015

  Return On Assets adalah Net Income per Total Assets Tabel 4. Assets KPRI Warga Mulya SMPN

  b. Tahun 2007 perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal luar yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase yakni sebesar 1,16%. Ada kenaikan 0,88% dari tahun 2006 hal tersebut menunjukkan bahwa

  Berdasarkan penghitungan persentase Assets melalui ROA pada KPRI ”Warga Mulya” SMPN 3 Lumajang periode 2006-2008 dapat diketahui bahwa: a. Dari penghitungan di atas diartikan pada tahun 2006 bahwa perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal luar yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase yakni sebesar 2,04%. Rasio laba bersih terhadap total aktiva mengukur tingkat pengembalian atas total aktiva (ROA) setelah bunga dan pajak. Semakin besar persentase ROA maka semakin baik.

  Sumber Data Sekunder melalui pengolahan data.

  Jumlah 11.086.541 949.638.302 4,11% Rata- rata 3.695.513,67 316.546.100,67 1,37%

  (%) 2006 3.082.055 150.747.621 2,04% 2007 3.676.734 314.475.064 1,16% 2008 4.427.752 484.415.617 0,91%

  Total assets (Rp) Rasio

  3 Lumajang periode 2006-2008 Tahun Net Income (Rp)

  peminjaman antara tahun 2007- 2008 yaitu sebesar Rp. 169.940.553,00. Maka selisih persentase antara tahun 2007-2008 dapat diperhitungkan 0,28%. Tahun 2008 mengalami penurunan persentase rasio SHU berarti keuntungan dapat dikatakan berkurang dari tahun sebelumnya yaitu 2006.

  d. Jumlah SHU dari tahun 2006 sampai 2008 sebesar Rp.

  Penurunan jumlah rasio SHU jumlah modal koperasi untuk jangka waktu kedepan. Peningkatan SHU yang optimal menunjukkan keberhasilan kinerja koperasi meskipun pengukuran kinerja yang lain tetap dipentingkan.

  h. Rata-rata rasio SHU dalam tiga periode tahun 2006-2008 sebesar 1,52% hanya tahun 2006 yang memiliki jumlah SHU di atas rata- rata.

  g. Rata-rata modal koperasi dalam tiga periode tahun 2006-2008 sebesar Rp. 949.638.302,00 hanya tahun 2006 yang memiliki jumlah SHU di bawah rata-rata.

  4.143.163,00 hanya tahun 2008 yang memiliki jumlah SHU di atas rata-rata.

  f. Rata-rata SHU dalam tiga periode tahun 2006-2008 sebesar Rp.

  e. Jumlah Modal koperasi dari tahun 2006 sampai 2008 sebesar Rp. 949.638.302,00.

  12.429.490,00.

  2. Assets dengan rumus penghitungan

  71 Rasio laba bersih terhadap total koperasi hal tersebut menunjukkan

  aktiva mengukur tingkat dari pihak intern anggota bahwa pengembalian atas total aktiva pemahaman dan pengetahuan (ROA) meningkat. mengenai kinerja koperasi belum

  c. Tahun 2008 perbandingan antara secara menyeluruh. Hal ini bertolak laba usaha dengan modal sendiri belakang dengan hasil analisa dan modal luar yang dipergunakan bahwa rasio SHU dan ROA KPRI untuk menghasilkan laba tersebut SMPN 3 Lumajang sangat rendah. dan dinyatakan dalam persentase

  2. Dalam bidang kepengurusan yakni sebesar 0,91%. Ada menyatakan hasil 83% sekretaris penurunan 0,25% dari tahun 2007 mengerjakan pembukuan sesuai ke tahun 2008 hal tersebut dengan ketentuan organisasi menunjukkan bahwa Rasio laba koperasi. Begitu pula dengan hasil bersih terhadap total aktiva 75% bendahara menyelenggarakan mengukur tingkat pengembalian administrasi keuangan sesuai atas total aktiva (ROA) berkurang dengan ketentuan periodik dan dan menurun sehingga perlu teliti. meningkatkan jumlah laba usaha.

  3. Dinyatakan 9,91% pengurus secara

  d. Rata-rata rasio ROA KPRI Warga periodik menyelenggarakan rapat Mulya SMPN 3 Lumajang periode pengurus, sebesar 91,67% 2006-2008 adalah sebesar 1,37%. menunjukkan bahwa pengurus Menurut penghitungan di atas menyelenggarakan rapat anggota. menunjukkan masih kurangnya Hasil rapat anggota telah pengoptimalan asset yang dimiliki dilaksanakan pengurus sesuai hasil koperasi untuk meningkatkan hasil musyawarah adalah 91,67%. usaha yang diperoleh, hal ini

  4. Anggota telah memenuhi kewajiban dikarenakan asset yang dimiliki KPRI sebagai anggota . Anggota telah belum sebanding dengan hasil usaha mendapatkan haknya sebagai yang diperoleh. anggota mendapatkan persentase dengan kriteria sangat baik yaitu

  

Kondisi Kinerja, dan Peranan 100% dan 91,67%. Hal tersebut

Koperasi KPRI ”Warga Mulya”

  menunjukkan bahwa partitipasi

  SMPN 3 Lumajang dan Keanggotaan

  5. Anggota telah merasa terpenuhi kebutuhannya akan pinjaman Hasil angket (kuisioner) dinyatakan sebesar 91,67%. menunjukkan:

  Sebagian besar anggota

  1. Sebesar 91,67% dari sampel menginginkan peningkatan modal terpilih anggota telah merasakan yang lebih besar berasal dari pihak kinerja pengurus yang bertujuan luar yaitu BKE.

72. JP3 Vol 5 No 1, Maret 2015

  6. Sebagian besar anggota membutuhkan peningkatan pelayanan koperasi dalam bentuk barang yaitu 91,67%. Koperasi belum memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap anggotanya. Namun anggota telah mendapatkan kemudahan dalam memperoleh pinjaman yang dapat diselenggarakan koperasi untuk saat ini.

  7. Sebanyak 91,67% anggota masih bersedia menaikkan jumlah modal secara periodik ke dalam koperasi . Anggota merasa tercukupi kebutuhan peminjaman dengan adanya suntikan dana dari BKE dengan jumlah 66,67%.

  8. Pengelolaan koperasi dilakukan berdasarkan pada kesamaan hak bersuara bagi setiap anggota dari pertanyaan tersebut anggota memilih 91,6% menjawab “ya”.

  9. Sebesar 100% menyatakan anggota diberikan kemudahan dalam mendapatkan pinjaman.

  10. Barang-barang yang disediakan koperasi telah tersedia belum sesuai dengan kebutuhan anggota dan terjadi komplain atas kondisi produk yang disediakan koperasi . hal ini tercermin dalam tersebut.

  11. Sebanyak 75% anggota menyatakan bahwa pelayanan terhadap anggota sebagai konsumen telah sesuai seperti yang diharapkan dalam setiap transaksi.

  Dari hasil angket di atas dapat dianalisa bahwa pemahaman dan pengetahuan mengenai kinerja koperasi belum secara menyeluruh, rasio SHU dan ROA KPRI SMPN

  3 Lumajang sangat rendah, bidang kepengurusan menyatakan sekretaris mengerjakan pembukuan sesuai dengan ketentuan organisasi koperasi dan bendahara menyelenggarakan administrasi keuangan sesuai dengan ketentuan periodik dan teliti, pengendalian intern oleh anggota telah dilaksanakan secara demokratis, dalam partisipasi ekonomi anggota menjalankan dengan sangat baik, perlunya peningkatan dalam pelayanan terhadap anggota yang sekaligus konsumen, menambah macam-macam barang untuk memenuhi kebutuhan jenis barang yang diperlukan anggota, penambahan pinjaman modal dari pihak luar dengan tujuan menambah modal namun harus disertai meningkatnya rasio SHU secara bertahap dan peningkatan Return On Assets.

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Setelah melakukan serangkaian analisis terhadap kinerja dan peranan koperasi pada peningkatan kesejahteraan anggota dengan studi kasus pada KPRI Warga Mulya SMPN 3 Lumajang. Kesimpulan yang dapat diperoleh

  73

  dalam seluruh penjabaran teori beserta pengolahan data dapat dihasilkan sebagai berikut:

  1. Pengolahan data pada angket tentang kinerja KPRI Warga Mulya SMPN 3 Lumajang yang menunjukkan kondisi koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dapat dijelaskan bahwa: pemahaman dan pengetahuan mengenai kinerja koperasi belum secara menyeluruh, rasio SHU dan ROA KPRI SMPN 3 Lumajang sangat rendah, bidang kepengurusan menyatakan sekretaris mengerjakan pembukuan sesuai dengan ketentuan organisasi koperasi dan bendahara menyelenggarakan administrasi keuangan sesuai dengan ketentuan periodik dan teliti, pengendalian oleh anggota telah dilaksanakan secara demokratis, dalam partisipasi ekonomi anggota menjalankan dengan sangat baik, penambahan pinjaman modal dari pihak luar dengan tujuan menambah modal namun harus disertai meningkatnya rasio SHU secara bertahap dan peningkatan Return On Assets. anggota memerlukan peningkatan dalam pelayanan,dan memenuhi kebutuhan jenis barang yang diperlukan anggota.

  3. Peranan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggota antara lain memberikan peminjaman sejumlah dana untuk peningkatan jenjang pendidikan, rehab rumah, pengangsuran rumah, pengembangan usaha, pembiayaan kesehatan. Anggota merasakan manfaat pinjaman yang sangat membantu.

  Saran

  Berdasarkan analisis data dari bab-bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa saran, yaitu:

  1. Perlu dilakukan intervensi terhadap faktor-faktor penentu keberhasilan KPRI Warga Mulya dengan melakukan berbagai kegiatan pengembangan keanggotaan dan meningkatkan partisipasi aktif anggota. Peningkatan jumlah anggota ini secara langsung mempengaruhi atau memperbesar jumlah modal KPRI Warga Mulya, karena salah satu modal KPRI Warga Mulya adalah simpanan dari anggota, jadi makin besar jumlah anggota KPRI Warga Mulya, kemampuan modalnya juga makin kuat .

  2. Pemberdayaan KPRI Warga Mulya melalui pembinaan pengurus, pengawas untuk meningktakan kualifikasi dengan pembinaan pengembang Koperasi dari Daerah setempat atau dari pusat.

  3. Keberhasilan KPRI tidak bisa terlepas dengan pemanfaatan sumber dan efektifitas dan efisiensi penggunaan dana, maka dalam memanajemen koperasi perlu

74. JP3 Vol 5 No 1, Maret 2015

  meningkatkan pengendalian internal agar terkendali seperti aktivitas, likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitasnya, sehingga koperasi dapat meningkatkan pemberian pelayanan kepada anggota dan masyarakat pada umumya serta sekaligus menumbuhkan peran serta aktif para anggota.

  Koperasi untuk Perguruan Tinggi Edisi Kedua. Jakarta.

  Gramedia Widiasarana Indonesia.

  Koperasi (kumpulan karangan). Jakarta. PT.

  Empat didukung LSM. Mutis, Thoby.2004. Pengembangan

  Pemasaran Jasa Teori dan Praktek. Jakarta. Salemba

  Lupiyadi, Rambat. 2001. Manajemen

  Fandy Tjiptono. 2000. Yogyakarta: Penerbit Andi bekerja sama dengan Pearson Education Asia Pte. Ltd.

  Pemasaran Perspektif Asia Buku I. Terjemahkan oleh

  Terjemahan oleh Hendra Teguh & Ronny A. Rusli. 1998. Jakarta: PT. Prenhallindo. Kotler, P. 1996. Manajemen

  Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol Jilid 2.

  Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Kotler, P. 1997. Manajemen

  Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hendar dan Kusnadi. 2005. Ekonomi

  Anjar, dkk. 2005. Hukum koperasi

  Hukum Koperasi Indonesia.

  Cipta. Hadikusuma, Sutantya, R. 2001.

  Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT Rineka

DAFTAR RUJUKAN

  Erlangga Arikunto, Suharsinmi. 2002. Prosedur

  Tentang Koperasi. Arifin dan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta.

  Diakses 21 September 2009. Anonim. Undang-Undang Republik Indonesia N0. 25 tahun 1992.

  2007. Kinerja Koperasi Unit Desa Di Provinsi Bali:Pendekatan Structural Equation Model.(Online).

  Universitas Negeri Malang. Antara, S, Guntur Komenaung, A.

  Kualitas Jasa Layanan terhadap Kepuasan Nasabah pada Koperasi Simpan Pinjam Palapa Mandiri Cabang Kebonsari Madiun. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang.

  badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Aly Wafa, Andy. 2005. Pengaruh

  Indonesia (pemahaman, regulasi,Pendirian, dan Modal Usaha). Jakarta. Kencana dan

  75 Rahmasari, Elsa. 2006. Pengaruh Kualitas Layanan dan Suku Bunga Kredit terhadap Partisipasi Anggota dalam Bertransaksi di Koperasi.

  Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang. Universitas Negeri Malang.

  Sitio, A & Tamba, H. 2001. Koperasi:

  Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga.

  Santosa, Sidiq. 2008. Pengaruh

  Pemahaman Anggota tentang Laporan Keungan Koperasi dan Kualitas Layanan Koperasi terhadap Partisipasi Anggota Koperasi “Sedar” Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang.

  Universitas Negeri Malang.

  Soetrisno, Noer. 2003. Koperasi Indonesia:Potret dan Tantangan.

  

   diakses, 11 September 2009).

  Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi

  Pemasaran. Yogyakarta. Andi Offset.

  Universitas Negeri Malang. 2000.

  Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian Edisis Keempat. Malang: Biro

  administrasi Akademik, Perencanaan, dan Sistem Informasi bekerjasama dengan Penerbit Universitas Negeri Malang.

Dokumen yang terkait

PENYIMPANGAN PERILAKU SISWA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (STUDI DI SMP NEGERI 1 KEDUNGJAJANG LUMAJANG) Oleh: Husni Mahrus (SMP Negeri 1 Kedungjajang) – JURNAL JP3

0 0 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA KESEHATAN MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VIII-A SMPN 1 KEDUNGJAJANG. Oleh: Suhasan (SMPN 1 Kedungjajang Lumajang) – JURNAL JP3

0 0 7

METODE PENELITIAN - EVALUASI KINERJA GURU EKONOMI (STUDI KOMPARASI DI SEKOLAH KEMENDIKBUD DAN SEKOLAH KEMENAG) Oleh: RONI WIRANATA – JURNAL JP3

0 0 10

METODE PENELITIAN - PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION(GI) DI KELAS IX C SMP NEGERI 01 PASIRIAN Oleh: WIN SANTJOJO – JURNAL JP3

0 0 11

IMPROVING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING FOLKLORE. Oleh: SRI MULYATI PRIHATININGSIH – JURNAL JP3

0 0 7

KESENJANGAN INFORMASI PADA MASYARAKAT WILAYAH TERTINGGAL DAN FUNGSI PUSTAKAWAN. Oleh: KANTI RAHAYU. – JURNAL JP3

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP MELALUI SUPERVISI AKADEMIK. Oleh: NURSYAMSU SUBAGYO – JURNAL JP3

0 2 11

PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA (KEM) DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS Oleh: TUTI SUMARNI – JURNAL JP3

0 0 12

Latar Belakang - STUDI TERHADAP MINAT BELAJAR EKONOMI DI SMA NEGERI 2 BATU (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS). Oleh: DWI YANUARINDAH PUTRI – JURNAL JP3

0 0 11

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Metode Demonstrasi. Oleh: Khusnul Khotimah (SMP Negeri 3 Lumajang) – JURNAL JP3

0 0 6