Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Tinjauan Teoritis
2.1.1
Pengetahuan Kewirausahaan
Menurut Djaali (2007: 77) pengetahuan (knowledge) merupakan salah satu faktor
kognitif yang merupakan kemampuan menghafal, mengingat sesuatu atau melakukan
pengulangan suatu informasi yang sudah diresapi atau ditangkap. Menurut Sudijono (2009: 50)
pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali kejadian-kejadian yang
sudah pernah dialami, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Menurut
Winkel (2004: 274) pengetahuan itu mencakup ingatan akan hal atau peristiwa yang pernah
terjadi, dipelajari, disimpan dalam ingatan dan digali pada saat dibutuhkan.
Premaratne (2005) menyatakan bahwa pengetahuan kewirausahaan dapat didefinisikan
sebagai pengetahuan multifungsi yang terdiri dari pasar, organisi, pasar dan pendanaan. Dapat
diasumsikan bahwa pengusaha tidak secara pribadi memegang semua pengetahuan bisnis yang
diperlukan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Sedangkan Kuntowicaksono (2012)
menyatakan bahwa pengetahuan wirausaha adalah pemahaman seseorang terhadap wirausaha
dengan berbagai karakter kreatif,positif dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang
usaha menjadi kesempatan usaha yang meningkatkan aset untuk dirinya dan konsumennya.
Menurut Robbin(1996) Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna untuk
mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa
memerhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. Menurut Suryana (2003:13)
kewirausahaan dapat didefenisikan sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif (Create new
and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk
Universitas Sumatera Utara
menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk
menghadapi resiko. Menurut Suryana (2008: 4) wirausaha harus memiliki beberapa
pengetahuan, yakni :
1.
Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada.
2.
Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis
3.
Pengetahuan tentang peran dari tanggung jawab dan pengambil keputusan.
Dengan demikian pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui
tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan
dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan keberanian mengambil resiko
secara rasional dan logis dalam menangani suatu usaha. Wirausaha atau entreprenuer adalah
seseorang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan atau peluang bisnis
mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna untuk mengambil keuntungan
daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat,guna memastikan kesuksesan (Geoffrey et
ak,1995)
Entreprenuer atau wirausaha adalah seseorang yang mampu
mengambil resiko dan
mengambil segala keputusan yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu
bisnis menerima imbalan jasa. Dari teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menjadi
indikator variabel pengetahuan kewirausahan adalah :
1. Memiliki tentang Pengetahuan Kewirausahaan
2. Memiliki kompetensi untuk mengambil keputusan dan mengadapi resiko
3. Mampu menilai peluang bisnis
4. Memiliki Peran dan tanggung jawab.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Lingkungan Eksternal
Lingkungan berarti merupakan suatu kondisi baik fisik maupun nonfisik yang memiliki
peranan penting yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang dalam tingkah laku,
perkembangan, dan pertumbuhan individu.Faktor lingkungan eksternal merupakan faktorfaktor dari luar individu yang mempengaruhi individu dan merupakan faktor yang tidak dapat
dikendalikan (Mahanani, 2014:34).
Menurut Wulandari (2009:146) Lingkungan eksternal perusahaan berpengaruh positif
terhadap orientasi wirausaha. Semakin tinggi kemampuan mengelola lingkungan eksternal
maka semakin tinggi orietnasi wirausaha, sebaliknya semakin rendah kemampuan mengelola
lingkungan eksternal maka semakin rendah pula orientasi wirausaha.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan pendidikan dan lingkungan tekhnologi (Lupiyoadi,2007:12). Sedangkan menurut
Koranti (2013:2) bahwa tumbuhnya minat berwirausaha dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang
melibatkan berbagai faktor internal, faktor eksternal dan faktor kontekstual.
Faktor lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor dari luar individu yang
mempengaruhi individu dan merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan, yang termasuk
dalam faktor lingkungan eksternal adalah lingkungan keluarga
dan
sosial, lingkungan
pendidikan, dan lingkungan tekhnologi (Arif, 2012). Dalam penelitian ini penulis ingin
mengklasifikasikan faktor lingkungan eksternal yang terdiri dari lingkungan keluarga dan
sosial, lingkungan pendidikan dan lingkungan tekhnologi (Arif, 2012). Menurut Tirtarahardja
(2005:170) Lingkungan keluarga sungguh-sungguh merupakan pusat pendidikan yang penting
dan menentukan, karena itu tugas pendidikan adalah mencari cara, membantu para ibu dalam
tiap keluarga agar dapat mendidik anak-anaknya dengan optimal. Keluarga merupakan
Universitas Sumatera Utara
pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan
sedarah. Kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan
pendidikan orang-seorang (Pendidikan individual) maupun pendidikan sosial.
Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri anak dalam alam
semesta ini yang menjadi wadah atau wahana, badan atau lembaga berlangsungnya proses
pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Secara umum fungsi lingkungan
pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan
sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), dan utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang
tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Selain itu, penataan lingkungan
pendidikan tersebut terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien
dan efektif.
Lingkungan tekhnologi Semakin canggihnya dunia teknologi, semakin canggih pula
cara orang menyampaikan informasi. Dengan adanya informasi yang semakin mudah
didapatkan. Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung diketahui
berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang
begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya.
Wiratmo (2003) berpendapat ekonom neo-klasik mempunyai pendekatan “instrumental” dalam
mengamati teknologi. Dalam pandangan neo-klasik, pengembangan teknologi dianggap
mempunyai flexibilitas yang tinggi dan tersedia bagi siapa saja. Mereka mengabaikan
keterputusan inovasi. Bentuk dan isi teknologi tidak mendapat perhatian yang detil oleh
ekonom neo-klasik David, (1975).
Universitas Sumatera Utara
Menurut Manurung (2013) kepala sekolah yang berjiwa wirausaha adalah orang yang
memiliki sikap dan perilaku kreatif dan inovatif dalam memimpin dan
mengelola organisasi sekolah dengan cara mencari dan menerapkan cara kerja dan teknologi
baru yang bermanfaat bagi terwujudnya prinsip “good school governance” (pengelolaan
sekolah yang baik).
David L. Bodde (2007) memodelkan bisnis berbasis teknologi dalam sebuah proses
bisnis. Pendiri google menggunakan teknologi untuk menciptakan nilai (value) dan
menyampaikannya kepada konsumen. Value tersebut akhirnya membawa nilai ekonomi.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa kecanggihan teknologi dapat mempengaruhi gaya
hidup seseorang. Adanya internet dapat membantu menyampaikan informasi dengan cepat,
dengan begitu banyak pengusaha yang memanfaatkan teknologi untuk berbisnis dan dengan
adanya internet mempermudah siapa saja untuk melakukan kegiatan bisnis dengan contoh kecil
berjualan melalui internet.
Teori Minat Berwirausaha
2.1.3. Pengertian Minat Berwirausaha
Menurut Slameto Minat adalah rasa lebih menyukai atau ketertarikan pada suatu hal
atau pun aktivitas, tanpa ada yang menyuruh dan dipaksakan. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan pada di dalam diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.
Kegiatan yang diminati seseorang harus diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa
senang sehingga diperoleh kepuasan.
Menurut Jahja (2011:63) menjelaskan minat sebagai suatu dorongan yang
menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran,
benda, dan organisasi. Menurut Kasmir (2008:38) minat atau bakat yang ada dan dapat
Universitas Sumatera Utara
ditimbulkan dalam diri seseorang. Artinya, ketertarikan ataupun kemauan pada suatu bidang
sudah tertanam dalam dirinya. Minat juga dapat tumbuh setelah dipelajari dari berbagai
cara.Namun,seseorang yang memiliki minat dari dalam atau bakat dari keturunan akan lebih
mudah dan lebih cepat beradaptasi dalam mengembangkan usahanya. Dan minat dapat
dikatakan sebagai dorongan bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam
mewujudkan pencapaian dan cita-cita yang menjadi keinginannya.
Berdasarkan paparan diatas tentang pengertian minat yang disampaikan dari beberapa
sumber maka dapat disimpulkan dengan jelas bahwa minat adalah rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas tanpa ada paksaan dan merasa senang mempelajarinya.Rasa ketertarikan
tersebut bukan karena paksaan tapi kesadaran yang optimis karena keinginan yang kuat untuk
mencapai tujuan. Riyanti (2003:21) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang
mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas
memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat
yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka
minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara
atau dapat berubah-ubah.
Menurut Hutagalung, dkk (2010 : 26) wirausahawan adalah
orang-orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya
yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat
guna memastikan sukses.
Wirausaha memiliki arti menjalankan usaha. Menurut Ating Tedjasutisna (2004: 14)
Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber data yang dibutuhkan guna mengambil
Universitas Sumatera Utara
keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan kesuksesan. Menurut Suryana
(2010: 6) wirausaha adalah orang yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan
jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (Opportunity)
dan perbaikan (Preparation) hidup.
Menurut Fuadi (2009:93) Minat berwirausaha adalah suatu keinginan, kesediaan serta
ketertarikan dalam menjalankan suatu bisnis nya dengan berkerja keras serta kemauan yang
optimis agar usaha dan bisnis tersebut dapat berjalan secara maksimal tanpa merasa takut
kegagalan dan resiko yang akan dihadapi.
1.1 Beberapa faktor-faktor psikologis menjelaskan pola bertindak melalui intensi seseorang
dalam memilih berwirausaha sebagai karir menurut (Sagiri & Appolloni, 2009) adalah
sebagai berikut:
1. Self-determination (Penentuan Nasib Sendiri)
2. Risk bearing ability (Kemampuan Menghadapi Resiko)
3. Belief and attitude (Kepercayaan dan Sikap).
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa indikator untuk mengukur minat
berwirausaha adalah sebagai berikut :
1. Ingin mencoba hal-hal baru.
2. Kemampuan untuk menghadapi kegagalan secara efektif
3. Keinginan mempunyai usaha sendiri.
4. Keinginan membuat sesuatu yang berbeda dari yang lain.
5. Senang dengan pekerjaan yang waktunya tidak mengikat.
6. Keinginan merasakan kekayaan atas usaha sendiri.
Universitas Sumatera Utara
2.2
Penelitian Terdahulu
Berikut ini disajikan beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai relevansi dengan
penelitian yang dilakukan dalam Table 2.1 berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penelitian
(Tahun
Penelitian)
Hutasoit, Fredy
(2016)
Judul Penelitian
Variabel
Penelitian
Teknik
Analisis
Hasil Penelitian
Pengaruh Efikasi Diri dan
Pengetahuan Kewirausahaan
Terhadap Minat
Berwirausaha Pada
Mahasiswa Program Studi
Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis USU
Independen:
Efikasi diri,
Pengetahuan
kewirausahaan
Dependen:
Minat
berwirausaha
Deskriptif dan
Regresi linear
berganda
Efikasi diri dan
pengetahuan
kewirausahaan secara
bersama-sama
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat
berwirausaha
mahasiswamahasiswi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
USU.
Nazlila Amran
(2016)
Pengaruh pengetahuan
kewirausahaan, lingkungan
keluarga dan kepribadian
wirausaha terhadap minat
berwirausaha siswa kelas XII
smk se-kabupaten blora
Indenpenden:
Pengetahuan
kewirausahaan,
Lingkungan
eksternal
Dependen:
Minat
berwirausaha
Regresi
Linier
Berganda
Pengetahuan
kewirausahaan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat
berwirausaha dan
lingkungan eksternal
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat
berwirausaha
Syafii,
Murwatiningsih,
Sucihatiningsih
(2015)
Pengaruh Kepribadian
Wirausaha, Pengetahuan
Kewirausahaan, dan
Lingkungan terhadap
Minat Berwirausaha Siswa
SMK
Independen
pengetahuan
kewirausahaan,
lingkungan
keluarga dan
kepribadian
wirausaha
Dependen:
Minat
Berwirausaha
Regresi
Linier
Berganda
Ada pengaruh yang
positif dan signifikan
antara pengetahuan
kewirausahaan,
lingkungan keluarga
dan kepribadian
wirausaha terhadap
minat berwirausaha
Universitas Sumatera Utara
Penelitian
(Tahun
Penelitian)
Karim dan Huang
(2013)
Judul Penelitian
State Parenting
Entrepreneurship ‐ the
Process of Seizing
Opportunities – a Case of a
Chinese Entrepreneur
Variabel
Penelitian
Independen :
State Parenting
Entrepreneurs
hip
Dependen :
Process of
Seizing
Teknik
Analisis
Hasil Penelitian
Regresi
Linier
Berganda
Entrepreneurs can be
appointed to attain a
predetermined goal.
We refer to such
entrepreneurship as
state
promoted
entrepreneurship.
Entrepreneurs can
also be evolved over
time through
entrepreneurs
activities.
Opportunities
Eka Aprilianty
(2012)
Pengaruh Kepribadian
Wirausaha, Pengetahuan
Kewirausahaan, dan
Lingkungan terhadap
Minat Berwirausaha Siswa
SMK
Independen :
Kepribadian
Pengetahuan
Lingkungan
Dependen :
Minat
Beriwirausaha
Regresi
Linier
Berganda
Terdapat pengaruh
secara bersama-sama
antara potensi
kepribadian
wirausaha,
pengetahuan
kewirausahaan, dan
lingkungan keluarga
sebesar 42,2 persen
terhadap minat
berwirausaha.
Then Nana
(2009)
Pengaruh Kecerdasan
Emosional Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa
Program Studi Manajemen
Universitas Atma Jaya
Yogyakarta
Independen:
Kecerdasan
emosional
Dependen:
Minat
berwirausaha
Regresi linear
berganda
Kecerdasan
emosional mahasiswa
Program Studi
Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas
Atma Jaya
Yogyakarta
berpengaruh
signifikan terhadap
minat berwirausaha.
Sumber : Diolah dari berbagai jurnal
Universitas Sumatera Utara
2. 3 Kerangka Konseptual
Menurut Kuncoro (2003:44) kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah
pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan
jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari
perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survey
literature. Pada penelitian ini kerangka konseptual yang dijelaskan adalah variabel pengetahuan
kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat berwirausaha.
Pengetahuan tentang kewirausahaan yang cukup diharapkan mampu mengubah pola
pikir, tidak hanya menjadi pencari kerja namun juga dapat menjadikan seseorang sebagai
pencipta lapangan pekerjaan, pengetahuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor pemicu
minat berwirausaha (Yuliyaningsih, 2013:134).
Selain itu tumbuhnya minat berwirausaha dipengaruhi juga oleh berbagai faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
wirausahawan, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar pelaku
entrepreneur yang dapat berupa unsur dari lingkungan sekitar, seperti lingkungan keluarga,
lingkungan dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain (Stewart,
1998:14).
Hal ini juga diungkapkan oleh para ahli yang lain bahwa faktor munculnya minat
berwirausaha berasal dari faktor internal atau faktor dari dalam diri sendiri dan faktor ekternal
atau faktor dari luar diri. Faktor pendidikan dan pengetahuan kewirausahaan merupakan salah
satu faktor ekternal yang mempengaruhi munculnya minat berwirausaha (Zimmerer, 2002:12).
Untuk memulai menjadi seorang wirausaha, maka seseorang haruslah memiliki minat
untuk berwirausaha.Minat tidak timbul dengan sendirinya, namun dipengaruhi oleh berbagai
Universitas Sumatera Utara
hal seperti pengetahuan kewirausahaan maupun lingkungan eksternal. Jika pengetahuan
kewirausahaan bertambah, maka wawasan wirausahanya akan semakin bertambah yang
berpengaruh terhadap minatberwirausaha. Dan juga seperti yang diungkapkan di atas, bahwa
faktor eksternal yang mempengaruhi minat seseorang berwirausaha adalah lingkungan
keluarga, dunia usaha, sosial ekonomi dan lain-lain.Pada umumnya, jika seseorang sering
melihat kebiasaan dalam keluarga yang berwirausaha, bisa menyebabkan rasa ingin mencoba
untuk berwirausaha menjadi besar, apalagi didukung dengan suasana sosial ekonomi yang
kondusif yang membuat minat untuk melakukan wirausaha jadi meningkat.
Pengetahuan
Kewirausahaan
(X1)
Minat
Berwirausaha
(Y)
Lingkungan
Eksternal
(X1)
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Sumber: Wulandari, Wagimin, Susilowati (2013),Zimmerer (2002), Yulianingsih (2013)Stewart
(1998)
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Tinjauan Teoritis
2.1.1
Pengetahuan Kewirausahaan
Menurut Djaali (2007: 77) pengetahuan (knowledge) merupakan salah satu faktor
kognitif yang merupakan kemampuan menghafal, mengingat sesuatu atau melakukan
pengulangan suatu informasi yang sudah diresapi atau ditangkap. Menurut Sudijono (2009: 50)
pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali kejadian-kejadian yang
sudah pernah dialami, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Menurut
Winkel (2004: 274) pengetahuan itu mencakup ingatan akan hal atau peristiwa yang pernah
terjadi, dipelajari, disimpan dalam ingatan dan digali pada saat dibutuhkan.
Premaratne (2005) menyatakan bahwa pengetahuan kewirausahaan dapat didefinisikan
sebagai pengetahuan multifungsi yang terdiri dari pasar, organisi, pasar dan pendanaan. Dapat
diasumsikan bahwa pengusaha tidak secara pribadi memegang semua pengetahuan bisnis yang
diperlukan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Sedangkan Kuntowicaksono (2012)
menyatakan bahwa pengetahuan wirausaha adalah pemahaman seseorang terhadap wirausaha
dengan berbagai karakter kreatif,positif dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang
usaha menjadi kesempatan usaha yang meningkatkan aset untuk dirinya dan konsumennya.
Menurut Robbin(1996) Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna untuk
mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa
memerhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. Menurut Suryana (2003:13)
kewirausahaan dapat didefenisikan sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif (Create new
and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk
Universitas Sumatera Utara
menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk
menghadapi resiko. Menurut Suryana (2008: 4) wirausaha harus memiliki beberapa
pengetahuan, yakni :
1.
Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada.
2.
Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis
3.
Pengetahuan tentang peran dari tanggung jawab dan pengambil keputusan.
Dengan demikian pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui
tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan
dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan keberanian mengambil resiko
secara rasional dan logis dalam menangani suatu usaha. Wirausaha atau entreprenuer adalah
seseorang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan atau peluang bisnis
mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna untuk mengambil keuntungan
daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat,guna memastikan kesuksesan (Geoffrey et
ak,1995)
Entreprenuer atau wirausaha adalah seseorang yang mampu
mengambil resiko dan
mengambil segala keputusan yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu
bisnis menerima imbalan jasa. Dari teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menjadi
indikator variabel pengetahuan kewirausahan adalah :
1. Memiliki tentang Pengetahuan Kewirausahaan
2. Memiliki kompetensi untuk mengambil keputusan dan mengadapi resiko
3. Mampu menilai peluang bisnis
4. Memiliki Peran dan tanggung jawab.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Lingkungan Eksternal
Lingkungan berarti merupakan suatu kondisi baik fisik maupun nonfisik yang memiliki
peranan penting yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang dalam tingkah laku,
perkembangan, dan pertumbuhan individu.Faktor lingkungan eksternal merupakan faktorfaktor dari luar individu yang mempengaruhi individu dan merupakan faktor yang tidak dapat
dikendalikan (Mahanani, 2014:34).
Menurut Wulandari (2009:146) Lingkungan eksternal perusahaan berpengaruh positif
terhadap orientasi wirausaha. Semakin tinggi kemampuan mengelola lingkungan eksternal
maka semakin tinggi orietnasi wirausaha, sebaliknya semakin rendah kemampuan mengelola
lingkungan eksternal maka semakin rendah pula orientasi wirausaha.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan pendidikan dan lingkungan tekhnologi (Lupiyoadi,2007:12). Sedangkan menurut
Koranti (2013:2) bahwa tumbuhnya minat berwirausaha dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang
melibatkan berbagai faktor internal, faktor eksternal dan faktor kontekstual.
Faktor lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor dari luar individu yang
mempengaruhi individu dan merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan, yang termasuk
dalam faktor lingkungan eksternal adalah lingkungan keluarga
dan
sosial, lingkungan
pendidikan, dan lingkungan tekhnologi (Arif, 2012). Dalam penelitian ini penulis ingin
mengklasifikasikan faktor lingkungan eksternal yang terdiri dari lingkungan keluarga dan
sosial, lingkungan pendidikan dan lingkungan tekhnologi (Arif, 2012). Menurut Tirtarahardja
(2005:170) Lingkungan keluarga sungguh-sungguh merupakan pusat pendidikan yang penting
dan menentukan, karena itu tugas pendidikan adalah mencari cara, membantu para ibu dalam
tiap keluarga agar dapat mendidik anak-anaknya dengan optimal. Keluarga merupakan
Universitas Sumatera Utara
pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan
sedarah. Kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan
pendidikan orang-seorang (Pendidikan individual) maupun pendidikan sosial.
Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri anak dalam alam
semesta ini yang menjadi wadah atau wahana, badan atau lembaga berlangsungnya proses
pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Secara umum fungsi lingkungan
pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan
sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), dan utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang
tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Selain itu, penataan lingkungan
pendidikan tersebut terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien
dan efektif.
Lingkungan tekhnologi Semakin canggihnya dunia teknologi, semakin canggih pula
cara orang menyampaikan informasi. Dengan adanya informasi yang semakin mudah
didapatkan. Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung diketahui
berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang
begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya.
Wiratmo (2003) berpendapat ekonom neo-klasik mempunyai pendekatan “instrumental” dalam
mengamati teknologi. Dalam pandangan neo-klasik, pengembangan teknologi dianggap
mempunyai flexibilitas yang tinggi dan tersedia bagi siapa saja. Mereka mengabaikan
keterputusan inovasi. Bentuk dan isi teknologi tidak mendapat perhatian yang detil oleh
ekonom neo-klasik David, (1975).
Universitas Sumatera Utara
Menurut Manurung (2013) kepala sekolah yang berjiwa wirausaha adalah orang yang
memiliki sikap dan perilaku kreatif dan inovatif dalam memimpin dan
mengelola organisasi sekolah dengan cara mencari dan menerapkan cara kerja dan teknologi
baru yang bermanfaat bagi terwujudnya prinsip “good school governance” (pengelolaan
sekolah yang baik).
David L. Bodde (2007) memodelkan bisnis berbasis teknologi dalam sebuah proses
bisnis. Pendiri google menggunakan teknologi untuk menciptakan nilai (value) dan
menyampaikannya kepada konsumen. Value tersebut akhirnya membawa nilai ekonomi.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa kecanggihan teknologi dapat mempengaruhi gaya
hidup seseorang. Adanya internet dapat membantu menyampaikan informasi dengan cepat,
dengan begitu banyak pengusaha yang memanfaatkan teknologi untuk berbisnis dan dengan
adanya internet mempermudah siapa saja untuk melakukan kegiatan bisnis dengan contoh kecil
berjualan melalui internet.
Teori Minat Berwirausaha
2.1.3. Pengertian Minat Berwirausaha
Menurut Slameto Minat adalah rasa lebih menyukai atau ketertarikan pada suatu hal
atau pun aktivitas, tanpa ada yang menyuruh dan dipaksakan. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan pada di dalam diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.
Kegiatan yang diminati seseorang harus diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa
senang sehingga diperoleh kepuasan.
Menurut Jahja (2011:63) menjelaskan minat sebagai suatu dorongan yang
menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran,
benda, dan organisasi. Menurut Kasmir (2008:38) minat atau bakat yang ada dan dapat
Universitas Sumatera Utara
ditimbulkan dalam diri seseorang. Artinya, ketertarikan ataupun kemauan pada suatu bidang
sudah tertanam dalam dirinya. Minat juga dapat tumbuh setelah dipelajari dari berbagai
cara.Namun,seseorang yang memiliki minat dari dalam atau bakat dari keturunan akan lebih
mudah dan lebih cepat beradaptasi dalam mengembangkan usahanya. Dan minat dapat
dikatakan sebagai dorongan bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam
mewujudkan pencapaian dan cita-cita yang menjadi keinginannya.
Berdasarkan paparan diatas tentang pengertian minat yang disampaikan dari beberapa
sumber maka dapat disimpulkan dengan jelas bahwa minat adalah rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas tanpa ada paksaan dan merasa senang mempelajarinya.Rasa ketertarikan
tersebut bukan karena paksaan tapi kesadaran yang optimis karena keinginan yang kuat untuk
mencapai tujuan. Riyanti (2003:21) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang
mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas
memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat
yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka
minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara
atau dapat berubah-ubah.
Menurut Hutagalung, dkk (2010 : 26) wirausahawan adalah
orang-orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya
yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat
guna memastikan sukses.
Wirausaha memiliki arti menjalankan usaha. Menurut Ating Tedjasutisna (2004: 14)
Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber data yang dibutuhkan guna mengambil
Universitas Sumatera Utara
keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan kesuksesan. Menurut Suryana
(2010: 6) wirausaha adalah orang yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan
jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (Opportunity)
dan perbaikan (Preparation) hidup.
Menurut Fuadi (2009:93) Minat berwirausaha adalah suatu keinginan, kesediaan serta
ketertarikan dalam menjalankan suatu bisnis nya dengan berkerja keras serta kemauan yang
optimis agar usaha dan bisnis tersebut dapat berjalan secara maksimal tanpa merasa takut
kegagalan dan resiko yang akan dihadapi.
1.1 Beberapa faktor-faktor psikologis menjelaskan pola bertindak melalui intensi seseorang
dalam memilih berwirausaha sebagai karir menurut (Sagiri & Appolloni, 2009) adalah
sebagai berikut:
1. Self-determination (Penentuan Nasib Sendiri)
2. Risk bearing ability (Kemampuan Menghadapi Resiko)
3. Belief and attitude (Kepercayaan dan Sikap).
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa indikator untuk mengukur minat
berwirausaha adalah sebagai berikut :
1. Ingin mencoba hal-hal baru.
2. Kemampuan untuk menghadapi kegagalan secara efektif
3. Keinginan mempunyai usaha sendiri.
4. Keinginan membuat sesuatu yang berbeda dari yang lain.
5. Senang dengan pekerjaan yang waktunya tidak mengikat.
6. Keinginan merasakan kekayaan atas usaha sendiri.
Universitas Sumatera Utara
2.2
Penelitian Terdahulu
Berikut ini disajikan beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai relevansi dengan
penelitian yang dilakukan dalam Table 2.1 berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penelitian
(Tahun
Penelitian)
Hutasoit, Fredy
(2016)
Judul Penelitian
Variabel
Penelitian
Teknik
Analisis
Hasil Penelitian
Pengaruh Efikasi Diri dan
Pengetahuan Kewirausahaan
Terhadap Minat
Berwirausaha Pada
Mahasiswa Program Studi
Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis USU
Independen:
Efikasi diri,
Pengetahuan
kewirausahaan
Dependen:
Minat
berwirausaha
Deskriptif dan
Regresi linear
berganda
Efikasi diri dan
pengetahuan
kewirausahaan secara
bersama-sama
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat
berwirausaha
mahasiswamahasiswi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
USU.
Nazlila Amran
(2016)
Pengaruh pengetahuan
kewirausahaan, lingkungan
keluarga dan kepribadian
wirausaha terhadap minat
berwirausaha siswa kelas XII
smk se-kabupaten blora
Indenpenden:
Pengetahuan
kewirausahaan,
Lingkungan
eksternal
Dependen:
Minat
berwirausaha
Regresi
Linier
Berganda
Pengetahuan
kewirausahaan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat
berwirausaha dan
lingkungan eksternal
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat
berwirausaha
Syafii,
Murwatiningsih,
Sucihatiningsih
(2015)
Pengaruh Kepribadian
Wirausaha, Pengetahuan
Kewirausahaan, dan
Lingkungan terhadap
Minat Berwirausaha Siswa
SMK
Independen
pengetahuan
kewirausahaan,
lingkungan
keluarga dan
kepribadian
wirausaha
Dependen:
Minat
Berwirausaha
Regresi
Linier
Berganda
Ada pengaruh yang
positif dan signifikan
antara pengetahuan
kewirausahaan,
lingkungan keluarga
dan kepribadian
wirausaha terhadap
minat berwirausaha
Universitas Sumatera Utara
Penelitian
(Tahun
Penelitian)
Karim dan Huang
(2013)
Judul Penelitian
State Parenting
Entrepreneurship ‐ the
Process of Seizing
Opportunities – a Case of a
Chinese Entrepreneur
Variabel
Penelitian
Independen :
State Parenting
Entrepreneurs
hip
Dependen :
Process of
Seizing
Teknik
Analisis
Hasil Penelitian
Regresi
Linier
Berganda
Entrepreneurs can be
appointed to attain a
predetermined goal.
We refer to such
entrepreneurship as
state
promoted
entrepreneurship.
Entrepreneurs can
also be evolved over
time through
entrepreneurs
activities.
Opportunities
Eka Aprilianty
(2012)
Pengaruh Kepribadian
Wirausaha, Pengetahuan
Kewirausahaan, dan
Lingkungan terhadap
Minat Berwirausaha Siswa
SMK
Independen :
Kepribadian
Pengetahuan
Lingkungan
Dependen :
Minat
Beriwirausaha
Regresi
Linier
Berganda
Terdapat pengaruh
secara bersama-sama
antara potensi
kepribadian
wirausaha,
pengetahuan
kewirausahaan, dan
lingkungan keluarga
sebesar 42,2 persen
terhadap minat
berwirausaha.
Then Nana
(2009)
Pengaruh Kecerdasan
Emosional Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa
Program Studi Manajemen
Universitas Atma Jaya
Yogyakarta
Independen:
Kecerdasan
emosional
Dependen:
Minat
berwirausaha
Regresi linear
berganda
Kecerdasan
emosional mahasiswa
Program Studi
Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas
Atma Jaya
Yogyakarta
berpengaruh
signifikan terhadap
minat berwirausaha.
Sumber : Diolah dari berbagai jurnal
Universitas Sumatera Utara
2. 3 Kerangka Konseptual
Menurut Kuncoro (2003:44) kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah
pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan
jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari
perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survey
literature. Pada penelitian ini kerangka konseptual yang dijelaskan adalah variabel pengetahuan
kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat berwirausaha.
Pengetahuan tentang kewirausahaan yang cukup diharapkan mampu mengubah pola
pikir, tidak hanya menjadi pencari kerja namun juga dapat menjadikan seseorang sebagai
pencipta lapangan pekerjaan, pengetahuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor pemicu
minat berwirausaha (Yuliyaningsih, 2013:134).
Selain itu tumbuhnya minat berwirausaha dipengaruhi juga oleh berbagai faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
wirausahawan, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar pelaku
entrepreneur yang dapat berupa unsur dari lingkungan sekitar, seperti lingkungan keluarga,
lingkungan dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain (Stewart,
1998:14).
Hal ini juga diungkapkan oleh para ahli yang lain bahwa faktor munculnya minat
berwirausaha berasal dari faktor internal atau faktor dari dalam diri sendiri dan faktor ekternal
atau faktor dari luar diri. Faktor pendidikan dan pengetahuan kewirausahaan merupakan salah
satu faktor ekternal yang mempengaruhi munculnya minat berwirausaha (Zimmerer, 2002:12).
Untuk memulai menjadi seorang wirausaha, maka seseorang haruslah memiliki minat
untuk berwirausaha.Minat tidak timbul dengan sendirinya, namun dipengaruhi oleh berbagai
Universitas Sumatera Utara
hal seperti pengetahuan kewirausahaan maupun lingkungan eksternal. Jika pengetahuan
kewirausahaan bertambah, maka wawasan wirausahanya akan semakin bertambah yang
berpengaruh terhadap minatberwirausaha. Dan juga seperti yang diungkapkan di atas, bahwa
faktor eksternal yang mempengaruhi minat seseorang berwirausaha adalah lingkungan
keluarga, dunia usaha, sosial ekonomi dan lain-lain.Pada umumnya, jika seseorang sering
melihat kebiasaan dalam keluarga yang berwirausaha, bisa menyebabkan rasa ingin mencoba
untuk berwirausaha menjadi besar, apalagi didukung dengan suasana sosial ekonomi yang
kondusif yang membuat minat untuk melakukan wirausaha jadi meningkat.
Pengetahuan
Kewirausahaan
(X1)
Minat
Berwirausaha
(Y)
Lingkungan
Eksternal
(X1)
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Sumber: Wulandari, Wagimin, Susilowati (2013),Zimmerer (2002), Yulianingsih (2013)Stewart
(1998)
Universitas Sumatera Utara