19 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI POST PARTUM TERHADAP SIKAP IBU POST PARTUM

  

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI POST

PARTUM TERHADAP SIKAP IBU POST PARTUM

Suryono

  

Dosen Akper Pamenang Pare – Kediri

  Nutrisi merupakan sesuatu yang sangat di butuhkan oleh makhluk hidup,terutama ibu melahirkan yang membutuhkan nutrisi lebih dibandingkan yang lain.Namun beberapa ibu ada yang masih menganut pantangan dalam mengkonsumsi makanan seperti ayam,daging dll,hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu umumnya meraka takut apabila luka episiotomi setelah melahirkan tidak lekas sembuh apabila memakan daging.Hal ini yang menjadi latar belakang penelitian yang berjudul hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang nutrisi post partum terhadap sikap ibu post partum di Posyandu Dahlia IV.Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan pengetahuan ibu dengan sikap ibu post partum.

  Desain penelitian yang digunakan adalah analitik cross sectional. Dengan jumlah sampel 10 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling. Dari analisa pembahasan dapat disimpulkan bahwa ibu dengan sikap pemenuhan nutrisi post partum menunjukkan yaitu 3 responden (30%) yang memiliki pengetahuan baik dan sikap positif, 4 responden (40%) ibu dengan pengetahuan cukup dan sikap dan positif,1 responden (10%) ibu dengan pengetahuan cukup dan sikap negative, sedangkan 2 responden (20%) ibu dengan pengetahuan kurang mempunyai sikap negatif.

  Kriteria pengetahuan ibu yang paling banyak adalah cukup dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, pekerjaan, informasi, pengalaman dari lingkungan sekitar. Sedangkan kriteria sikap yang paling banyak adalah positif yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi,pengaruh orang lain yang di anggap penting, kebudayaan media massa, lembaga pendidikan dan fraktor emosional.

  Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Post Partum, Sikap, Nutrisi.

  

Latar Belakang dalam masyarakat desa ibu post partum masih menganut

  Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang pantangan – pantangan tertentu. Seperti tidak makan berhubungan dengan kesehatan dan ayam,telur,dan juga kacang-kacangan. penyakit,termasuk keseluruhan proses dalam tubuh Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan manusia untuk menerima makanan atau bahan- oleh peneliti pada bulan oktober 2010, di Posyandu bahan dari lingkungan hidupnya dan mangunakan Dahlia didapatkan data dengan cara bertanya langsung bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam kepada ibu post partum bahwa sekitar 80% ibu post tubuhnya serta mengeluarkan sisanya partum masih menganut pantangan-pantangan dalam (Wartonah,2006). Kebutuhan akan zat gizi mengkonsumsi makanan setelah melahirkan, dan sekitar seseorang berubah sepanjang daur kehidupan dan 20% ibu yang sudah tidak menganut pantangan tersebut. ini terkait dengan pertumbuhan dan perkembngan Rata-rata ibu yang masih menganut pantangan adalah dari masing-masing tahap kehidupan tersebut. Ibu ibu dengan pengetahuan yang rendah.Dikatakan setelah melahirkan (post partum) secara fisiologis berpengetahuan rendah karena rata-rata dari mereka membutuhkan nutrisi lebih banyak di bandingkan tidak sekolah atau hanya sampai lulus SD.Mereka dengan wanita biasa. Hal ini dikarenakan kebutuhan mengganggap bahwa dengan mengkonsumsi makanan nutrisi ibu post partum tidak hanya pada ibu sendiri seperti ayam dan telur nanti akan memperlambat proses saja tapi juga pada anaknya. Karena secara langsung penyembuhan luka pasca melahirkan, seperti luka anak yang baru dilahirkan akan mendapatkan air jahitan atau episiotomi dll.Padahal sebenarnya ibu post susu dari ibunya. Dimana air susu ibu itu dapat partu sangat meerlukan nutrisi yang cukup untuk diproduksi dengan baik apabila seorang ibu mampu penyembuhan luka. Sedangkan mereka yang tidak memenuhi nutrisinya dengan baik pula. Namun melakukan pantangan sudah memiliki pendidikan yang

19 Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  urnal Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Nutrisi Post Partum Terhadap Sikap Ibu Post

  tinggi,seperti lulus SMA dan PT dan rata-rata mereka mengerti kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu post partum. Pada dasarnya nutrisi untuk ibu post partum tidak hanya dibutuhkan untuk ibu sendiri tapi juga untuk anaknya. Karena itu apabila seorang ibu sampai mengalami kekurangan gizi pada tahap post partum, dimana ibu memerlukan nutrisi untuk memproduksi ASI,maka produksi ASI mereka akan berkurang.

  Masalah kekurangan gizi ini karena pengaruh faktor kurangnya pengetahuan masyarakat yang kurang tentang gizi. Kepercayaan bahwa ibu hamil dan post partum pantang mengkonsumsi makanan tertentu menyebabkan kondisi ibu post partum kehilangan zat gizi yang berkualitas. Masalah - masalah gizi yang terjadi sebagian besar dikarenakan adanya kepercayaan-kepercayaan yang keliru di mana-mana. Ada hubungan antara makanan dan kesehatan dengan kepercayaan- kepercayaan,pantangan-pantangan dan upacara- upacara yang mencegah orang memanfaatkan sebaik-baiknya makanan yang tersedia bagi mereka. Di Indonesia beberapa suku memberlakukan larangan atau pantangan makanan yang di konsumsi kepada ibu setelah melahirkan. Di antaranya seperti masyarakat betawi dan jawa yang melarang ibu post partum untuk mengkonsumsi telur ataupun ayam, makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karena dapat memperlambat proses penyembuhan luka ibu baik setelah operasi ataupun luka setelah di lakukan episitomi, selain itu juga dapat menyebabkan ASI menjadi asin. Seperti halnya di Dusun Nanas Desa Manggis masih banyak ibu yang menganut pantangan tersebut. Mereka takut jika mengkonsumsi ayam bisa menyebabkan gatal pada luka bekas episiotomi dan menyebabkan luka lama sembuh.

  Karena masih banyaknya ibu yang menganut pantangan-pantangan tersebut maka di perlukan adanya informasi yang yang tepat pada ibu. Dan upaya yang dapat di lakukan antara lain bisa dengan memberikan penyuluhan pada ibu post partum,atau juga pada masyarakat tentang pentingnya nutrisi pada ibu post partum atau juga bisa di lakukan kerjasama dengan kader posyandu untuk upaya penyuluhan tersebut. Berdasarkan upaya tersebut diharapkan dapat membantu ibu post partum untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi yang ibu butuhakan sehingga kebutuhan nutrisi ibu dapat terpenuhi dengan baik.dan mengurangi dampak gizi buruk pada anak.

  Berdasarkan uraian di atas,maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang nutrisi post partum dengan sikap ibu post partum di posyandu Dahlia Dusun Nanas Desa Manggis.

  Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang nutrisi post partum terhadap sikap ibu post partum di Posyandu Dahlia Dusun Nanas Desa Manggis 2011?

  Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang nutrisi post partum terhadap sikap ibu post partum di Posyandu Dahlia Dusun Nanas Desa Manggis.

  2. Tujuan Khusus

  a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu post partum di dusun Nanas desa Manggis.

  b. Mengidentifikasi sikap ibu post partum di dusun Nanas desa Manggis c. Mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang nutrisi post partum terhadap sikap ibu post partum di Dusun Nanas Desa Manggis.

  Desain Penelitian

  Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan “cross sectional” yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua objek peneliti diamati pada waktu yang sama. Penelitian dilaksanakan di Posyandu Dahlia Dusun Nanas Desa Manggis 13 Oktober 2010 – 21 Mei 2011. Populasi pada penelitian ini semua ibu post partum yang datang ke posyandu dahlia sejumlah 13 orang. Sample dalam penelitian ini seluruh ibu post partum yang datang ke posyandu dahlia Dusun Nanas Desa Manggis sebanyak 10 orang yang sesuai dengan

20 Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  kriteria inklusi dan eksklusi yaitu dengan teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan koesioner. Setelah mendapat izin dari kepala pimpinan Posyandu Dahlia Dusun Nanas Desa Manggis maka penelitian mengadakan persetujuan pada responden dengan memberikan undangan untuk pengambilan data. Memberikan penjelasan kepada responden tentang

  Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa cara pengisian kuesioner kepada 13 responden yang dari 10 responden sebagian besar responden hadir, kemudian membagikan kuesioner kepada berpendidikan SMP sebanyak 5 responden (50%). responden. Setelah itu kuisioner yang telah diisi responden dikumpulkan untuk selanjutnya c. Distribusi Responden berdasarkan pekerjaan dialakukan evaluasi dan pengolahan data. Setelah data terkumpul maka dilakukan data melalui tahapan Editing, Coding, Scoring, Tabulating kemudian dilakukan Analisa dengan uji analitik diskriptif.

  Setelah itu dilakukan langkah-langkah di atas kemudian dilakukan analisa data berdasarkan kajian teori. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan nutrisi ibu post partum dengan analis disriptif dan kemudian untuk menjawab hipotesis dengan menggunakan uji analitik diskriptif.

  Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa dari 10 respoonden sebagian besar responden

  Hasil Penelitian

  sebagai ibu rumah tangga sebanyak 6 responden

  Data Umum (60%).

  a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

  Data Khusus

  a. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa dari 10 responden,di dapatkan sebagian besar responden berumur 20 – 30 tahun yaitu sebanyak 7 responden (70%).

  Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan b. Distribusi responden berdasarkan pendidikan cukup sebanyak 5 responden (50%).

  b. Distribusi responden berdasarkan sikap dalam memenuhi nutrisi ibu post partum

21 Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  urnal Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Nutrisi Post Partum Terhadap Sikap Ibu Post

  Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki sikap positif sebanyak 7 responden (70%).

  1. Tingkat pengetahuan ibu tentang nutrisi ibu post partum.

  Selain itu juga bisa dengan profesi responden,responden yang memiliki profesi atau pekerjaan baik biasanya juga memilikipengetahuan

  Selain itu juga di pengaruhi oleh umur responden sebagai contoh dari 10 responden yang memiliki pengetahuan baik dan cukup adalah responden yang berumur 20-30 tahun,sedangkan responden yang memiliki umur lebih dari 30 tahun memiliki pengetahuan yang kurang.

  Menurut peneliti pengetahuan responden di pengaruhi oleh status pendidikan dari responden itu sendiri,semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin tinggi juga tingkatan pengetahuan responden,hal ini di buktikan dengan data umum dalam penelitian. Dalam data umum di sebutkan bahwa status pendidikan responden yang memiliki pengetahuan baik dan cukupadalah mereka yang rata-rata berpendidikan PT dan SMA sedangkan yang memiliki pengetahuan cukup dan kurang adalah responden yang berpendidikan SMP dan SD.

  Secara teoritis dijelaskan bahwa seseorang memperoleh pengetahuan terjadi setelah orang melalukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu,dimana pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan,indra penciuman,indra pendengaran,indra peraba,dan indra perasa,pengetahuan,atau kognitif merupakan domain yang sangat penting terbukti untuk terbentuknya tindakan seseorang,karena dari pengamatan dan penelitian teryata perilaku yang di dasari pengetahuan(Notoadmodjo,2003).

  Seperti yang dikatakan Singgih Gunarso (2000)bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah seseorang tersebut untuk menerima informasi.Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapat informasi,baik dari orang lain maupun media massa,semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 3 responden(30%) berada pada kategori baik,5 responden (50%) berada dalam kategori cukup dan 2 responden (20%)berada dalam kategori kurang.Dari sebaran jawaban responden tentang pengetahuan nutrisi ibu post partum di dapatkan bahwa ibu yang mempunyai pengetahuan cukup lebih banyak di bandingkan dengan pengetahuan baik ataupun kurang.Hal ini sesuai dengan status pendidikan responden yang rata-rata responden yang baik adalah responden yang tamatan SMA dan PT,sedangkan yang berpengetahuan cukup rata-rata berpendidikan SMP sedangkan yang berpengetahuan kurang responden hanya tamatan SD.

  Pembahasan

  c. Analisis Hubungan Antar Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap ibu Dalam Memenuhi Nutrisi Ibu Post Partum.

  Dari tabel tabulasi silang pengetahuan ibu dengan sikap ibu post partum menunjukan yaitu 30% atau 3 responden yang mempunyai pengetahuan baik dan sikap positif,40% atau 4 responden yang memeliki pengetahuan cukup dan sikap positif,10% atau 1 responden yang memiliki sikap negative dan pengetahuan cukup,20% atau 2 responden yang mempunyai sikap negative dan pengetahuan yang kurang.

  2 20% 2 20% Jumlah 7 70% 3 30% 10 100%

  3 30% 3 30% Cukup 4 40% 1 10% 5 50% Kurang

  % ∑ % Baik

  Pengetahuan ∑ % ∑

  Sikap Nutrisi Ibu postPartum Total Positif Negatif

22 Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  urnal Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  Dari hasil analisis dengan Tabulasi Silang 3 responden atau 30% mempunyai pengetahuan baik dan memiliki sikap positif, 4 responden atau 40% yang memiliki pengetahuan cukup sikap positif,I responden 10% yang memiliki pengetahuan cukup dan sikap negative,serta ada 2 responden 20% yang memiliki pengetahuan kurang dan memiliki sikap kurang.Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang baik atau cukup lebih cenderung membentuk seseorang untuk bersikap baik di bandingkan dengan yang berpengetahuan kurang.Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap.

  Saran

  3. Dari hasil analisis didapatkan data bahwa 3 responden (30%) yang berpengetahuan baik dan memiliki sikap positif,4 responden (40%) yang berpengetahuan cukup dan memiliki sikap positif,1 responden (10%) yang berpengetahuan cukup dan sikap negative,dan 2 responden (20%) yang berpengetahuan kurang dan memiliki sikap negative.Dari data tersebut dapat di ambil kesimpulan yaitu adanya hubungan antara variable pengetahuan dengan sikap.

  2. Ibu dengan sikap positif terbanyak adalah memiliki sikap positif sebanyak 7 responden (70%).

  1. Ibu dengan tingkat pengetahuan terbanyak adalah adalah berpengetahuan cukup sebanyak 5 responden (50%).

  Kesimpulan

  Menurut peneliti adanya hubungan antara pengetahuan dengan sikap yangdalam hal ini adalah sikap pemenuhan nutrisi ibu post partum, menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap sebagian besar sikap seseorang.Semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin positif juga sikap seseorang tersebut.Halini di buktikan dengan hasil penelitian yang ada di mana dalam penelitian di dapatkan hasil bahwa ada 2 responden yang memiliki pengetahuan baik dan juga memiliki sikap positif,dan 5 responden yang memiliki pengetahuan cukup dan memiliki sikap positif,ini membuktikan bahwa semskin baik pengetahuan seseorang mak juga semakin positif sikap seseorang. Namun juga tidak menutup kemungkinan da faktor lain yang mempengaruhi.

  Menurut Azwar sikap seseorang itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengetahuan hal ini dikarenakan pengetahuan memberikan persepsi kepada seseorang untuk bersikap sesuai dengan tingkat pengetahuan dari seseorang tersebut.

  3. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Post Partum.

  

23

  Selain di pengaruhi oleh pendidikan juagadi pengaruhi oleh status social dan pengaruh dari seseorang yang di anggap penting. Misalnya seperti pengaruh dari kepala keluarga dll.

  Menurut peneliti sikap seseorang itu di pengaruhi oleh pengetahuan sesesorang semakin tinggi pengetauan seseorang maka sikapnya juga akan lebih baik,hal ini terbukti dengan data umum yang ada bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik juga sikap seseorang tersebut.Ini terbukti dengan hasil penelitian bahwa dari 10 responden ada 7 responden yang memiliki sikappositif,dan dari ketujuh responden tersebut memiliki pendidikan yang lebih tinggi,seperti 1responden tamatan PT, 2 responden tamatan SMA dan 4 responden tamatan SMP sedangkan yang miliki sikap negative adalah tamatan SD.

  Dalam penentuan sikap, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memiliki peranan penting (Notoadmodjo, 2003).

  Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan obyek yang ada.(Notoadmodjo,2003)

  Dari hasil penelitian ini, sikap ibu dalam memenuhi nutrisi ibu post partum dari 10 responden menunjukkan bahwa 7 responden (70%) mempunyai sikap positif sedangkan 3 responden (30%) sikap negative.

  2. Sikap ibu dalam memenuhi Nutrisi ibu Post Partum

  baik.hal ini juga di buktikan bahwaada 2responden yang bekerja sebagai wiraswata lebih memiliki pengetahuan baik di bandingkan petani dan ibu rumah tangga.

  1. Bagi Responden Ibu perlu meningkatkan pengetahuan mengenai nutrisi supaya lebih memahami kebutuhan yang di butuhakan pada saat melahirkan,terutama pada ibu yang memiliki pengetahuan rendah,dengan cara

  Anggraini, Yetti. (2010). Asuhan Kebidanan Masa

  membaca buku-buku tentang kesehatan Nifas. Yogyakarta : Pustaka Rihana. terutama nutrisi dan konsultasi ke petugas

  Azwar. (2005). Sikap Manusia Teoridan

  kesehatan misalnya pada saat posyandu,serta

  Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

  diharapkan ibu lebih cermat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bila mengalami gangguan

  Lestari, W. (2010). Panduan Cerdas Ibu Hamil dan nutrisi pada saat post partum.

  Menyusui. Yogyakarta : Barokah Press.

  2. Bagi Instansi pendidikan Diharapkan agar instansi pendidikan

  Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan

  menyebarluaskan hasil-hasil penelitian ini

  dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rhineka Cipta

  kepada mahasiswa selanjutnya dalam

  Notoadmodjo. (2003).Pendidikan dan Perilaku penyusunan karya tulis.

  Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

  3. Bagi lahan penelitian Petugas kesehatan terutama Bidan posyandu

  Notoadmodjo. (2005). Metodologi Penelitian

  dan para kader posyandu harus dapat memberi

  Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

  motivasi kepada warga terutama ibu-ibu supaya memperhatikan nutrisinya pada masa setelah Nursalam dan Pariani. (2001). Konsep dan melahirkan misalnya dengan mengadakan

  Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

  penyuluhan secara berkala tentangpentingnya Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. nutrisi pada ibu post partum.

  Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan

4. Bagi peneliti selanjutnya Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

  Diharapkan untuk lebih mengembangkan

  Jakarta : Salemba Medika

  penelitian ini, terutama mengenai ilmu nutrisi pada post partum.

  Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

  Jakarta : Salemba Medika. Hal. 79, 96, 97, 124.

DAFTAR PUSTAKA

  Proverawati, Atikah, dkk. (2009). Gizi Untuk Aninomous (2010). Skala Likert.

  Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. www.blogspot.com (download

19 Tamsuri, Anas. (2006). Buku Ajar Riset Desember 2010).

  Keperawatan Edisi Revisi I. Pare : Pamenang Alimul, Aziz, H.(2007). Riset keperawatan dan Press. Teknik Penulisan Ilmiah. Surabaya : Tarwoto, Wartonah (2006). Kebutuhan Dasar Salemba Medika.

  Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Ed. 5. Salemba Medika Jakarta : Rineka Cipta. Hal. 247-329.

  Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

24 Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  Nutrisi Post Partum Terhadap Sikap Ibu Post