Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Kariogenik dengan Metode Ceramah dan Diskusi Terhadap Pengetahuan Anak-anak Penderita Karies Gigi di SD Negeri 068004 Perumnas Simalingkar Medan 2015
MATERI PENYULUHAN Pengertian makanan kariogenik
Makanan kariogenik adalah makanan manis yang lengket yang dapat menyebabkan karies gigi.
Jenis makanan kariogenik
Ada banyak macam makanan yang dijual bebas sebagai makanan cemilan, akan tetapi ada jenis makanan tertentu yang dapat menyebabkan karies gigi makanan manis yang banyak mengandung gula atau sukrosa. makanan- makanan yang lunak dan melekat pada gigi amat merusak gigi seperti permen, coklat, biskuit dan lain sebagainya
Didalam makanan terdapat beberapa kandungan 5.
Coklat : 99,8% (gula)
- 6.
Susu : 62,5% gula
- 7.
es krim :
12-16% gula
- 55-64% susu
- 8.
permen : 65,25% gula
- HUBUNGAN MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KARIES GIGI
Makanan manis atau makanan kariogenik bertahan 20- 30 menit tidak berbahanya. Akan tetapi apabila lebih dari 20 menit makanan tersebut akan bersifat asam dan gigi akan mengalami kerusakan lebih cepat karena keadaan ini. Setelah memakan makanan kariogenik pH plak akan menurun dengan cepat yang dapat menghancurkan email . pH ini akan bertahan dalam waktu 30 sampai 60 menit sebelum mencapai pH normal.
Sebaiknya dalam sehari kebiasaan mengemil dibatasi 4 kali/ hari untuk total makanan kariogenik dan 3 kali/minggu agar gigi mempunyai waktu untuk menetralisir asam yang ada dalam mulut (Ramadhan, 2010).
Kebiasaan mengemil makanan manis diluar jam makan utama yakni makan pagi, siang dan malam juga mempengaruhi terjadinya karies gigi.
Karena pada waktu jam makan utama, air ludah yang dihasilkan cukup banyak sehingga mambantu membersihkan gula dan bakteri yang menempel pada gigi Mengkonsumsi permen loli juga mempunyai resiko lebih tingi terjadi karies dibandingkan dengan mengkonsumsi coklat batangan karena adanya gula sukrosa tersembunyi dalam permen loli serta permen loli lebih bersifat lengket dan keras dibandingkan dengan coklat batangan
Pengertian karies gigi
Gigi berlubang atau karies gigi berasal dari bahasa Yunani yakni “ Ker” yang berarti kematian. Dalam bahasa Latin berarti kehancuran atau lubang Menurut Sunawinata (2009) karies gigi berasal dari bahasa Latin yang berarti kebusukan. Pembentukan lubang pada gigi disebabkan oleh kuman yang disebut Streptococcus. Steptococus ini mengikis daerah email gigi, apabila daerah email gigi sudah berlubang maka bakteri mulut lainnya terutama
lactobakterius akan menerobos kebagian dentil dibawahnya dan menyebabkan kehancuran gigi yang lebih lanjut melalui bakteri campuran.
Tempat-tempat yang mudah terkena karies gigi biasanya adalah pada daerah-daerah gigi yang sukar dibersihkan, seperti mahkota geraham pada parit-parit yang kecil. Selain itu juga pada daerah celah gigi yang sulit dicapai oleh sikat gigi.
Proses terjadinya karies oleh plak merupakan rantai biologis yang tidak terputus. Bila karbohidrat memasuki plak yang ada pada permukaan gigi, mikroorganisme yang terdapat dalam plak akan mengeluarkan enzim sehingga terjadi proses fermentasi karbohidrat yang menghasilkan asam, asam ini akan melarutkan bahan-bahan anorganik gigi terutama kalsium (demineralisasi) dan jaringan organik gigi yang lunak akan mudah rusak, dengan demikian proses karies mulai terjadi Karies gigi bisa terjadi dengan bentuk yang bermacam-macam yakni:
a. Karies gigi yang lubangnya masih kecil tapi sudah dalam dan menyebabkan gigi sering sakit.
b. Karies gigi yang dari luar tampak masih kecil tapi didalam sudah berlubang besar.
c. Karies gigi yang dari luar sudah besar dan makin kedalam makin besar lagi.
d. Karies gigi yangterjadi dibanyak tempat disatu gigi.
Penyebab karies gigi
Menurut Ginting (1992) faktor-faktor yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya karies gigi antara lain adalah sebagai berikut :
Pada percobaan dengan binatang pada tahun limapuluhan Orland dan Keyes memperlihatkan besarnya peran bakteri dalam pembentukan karies. Pada tahun 1960 Keyes melakukan ujicoba lagi dengan memasukan kuman sejenis
streptococcus dan jenis kuman strain lactobasilus pada kera yang bebas kuman
dan telah diketahui kadar fluornya, pada percobaan ini hewan kera diberi makanan yang mengandung gula tinggi. Sterptococus dan
lactobasilus merupakan kuman yang kariogenik karena mampu membentuk asam dari karbohidrat yang dapat diragikan.
Kuman tersebut dapat tumbuh subur pada suasana yang asam dan dapat menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya polisakarida ekstra sel yang sangat lengket dari karbohidrat makanan. Didalam mulut kita terdapat banyak kuman, akan tetapi ada dua jenis kuman yang sangat mempengaruhi terjadinya karies gigi yakni kuman Streptococus dan Stapilococus. Kedua bakteri ini membentuk asam yang berasal dari gula yang terkandung dalam makanan, yang melengket pada permukaan gigi. Asam ini kemudian melarutkan email gigi dan menyebabkan gigi berlubang (Srigupta, 2004).
b. Faktor keturunan dan bawaan lahir
Ibu, ayah, atau keluarga bisa menurunkan keadaan giginya kepada seorang anak.Gigi mulai terbentuk saat seseorang masih didalam kandungan. Makin sehat makanan yang dikonsumsin ibu saat hamil maka kemungkinan gigi anaknya akan bagus, kuat dan tidak mudah berlubang. Makanan seperti buah- buahan segar, sayuran segar, kacang-kacangan dan susu adalah contoh makanan yang bisa dikonsumsi oleh ibu saat sedang hamil agar anaknya mempunyai gigi yang sehat.
c. Faktor kesehatan anak
Seorang anak yang belum selesai perkembangan giginya selalu sakit dan mengkonsumsi obat antibiotik yang berlebihan akan mempengaruhi perkembangan pembentukan gigi anak itu sendiri. Beberapa penyakit seperti cacar bisa melemahkan struktur kekuatan gigi. Sedangkan obat-obatn tertentu seperti tetracycline apabila terlalu banyak diberikan pada anak dibawah sepuluh tahun akan menyebabkan gigi anak cokelat, kuning sampai kehitam-hitaman. Biasanya gigi anak tersebut rapuh sehingga lebih mudah berlubang.
d. Makanan kariogenik Makanan manis mempengaruhi terbentuknya karies gigi. Di Amerika serikat saat produksi makanan berbahan gula mulai marak jumlah penderita gigi berlubang juga mulai mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan jenis gula atau sukrosa manambah cepat terjadinya karies gigi, terutama pada anak-anak yang senang mengkonsumsi makanan manis ini. Susu terutama susu coklat yang diminum sebelum tidur tanpa membersihkan mulut atau menyikat gigi juga mempengaruhi terjadinya karies gigi. Selain itu makanan lain seperti sirup, minuman soda atau softdrink juga harus dihindari. Hubungan gula dalam snack dengan karies lebih besar dari total diet karena snack lebih sering dimakan dalam frekuensi tinggi.
e. Makanan asam Makanan dan minuman yang bersifat asam lama kelamaan juga bisa merusak gigi (Ramadhan, 2010). Berbeda dengan makanan lain, bila kita mengkonsumsi makanan asam seperti cuka, permen asam, jus asam dll sebaiknya jangan menyikat gigi terlebih dahulu karena gigi melunak saat kita mengkonsumsi makanan tersebut sehingga jika menggosok gigi, gigi akan lebih mudah terkikis. Setelah mengkonsumsi makanan asam, sebaiknya hanya berkumur saja, setelah satu jam baru kemudian sikat gigi.Dibutuhkan waktu minimum tertentu bagi karbohidrat untuk membentuk asam dan mengakibatkan demineralisasi. f. Umur Menurut Tarigan (1993) sepanjang hidup dikenal 3 fase umur dilihat dari sudut gigi geligi : 1) Periode gigi campuran, disini gigi geraham paling sering terkena karies. Menurut Wong (2009) umur yang paling rentan terjadi karies gigi adalah pada saat anak berusia 4 s/d 8 tahun dimana anak mengalami gigi campuran.
2) Periode pubertas (remaja) umur antara 14 s/d 20 tahun Pada masa pubertas terjadi perubahan hormonal yang dapat menimbulkan pembengkakan gusi, akibatnya adalah penderita malas menyikat gigi, sehingga kebersihan mulut kurang terjaga.
3) Umur antara 40 s/d 50 tahun Pada usia ini sudah terjadi resesi atau penurunan gusi sehingga sisa makanan lebih sukar dibersihkan.
g. Lingkungan gigi ( saliva, fluor dancairan celah gusi) Menurut Edwina dan Selly (1992) dalam keadaan normal gigi selalu dibasahi oleh saliva.Saliva ini mampu meremineralisasi karies yang masih dini karena banyak mengandung ion kalsium dan fosfat. Kemampuan saliva meremineralisasi akan bertambah dengan adanya ion fluor. Keberadaan fluor ini menahan terjadinya karies gigi, oleh karena itu walaupun kita mengkonsumsi makanan kariogenik maka tidak akan terjadi karies pada waktu sehari atau sebulan melainkan dalam hitungan tahun.
h. Sikat gigi
Menurut Ramadhan (2010) ada cara menyikat gigi yang benar, yakni ; 1) Bersihkan permukaan gigi bagian luar yang menghadap kebibir dan pipi. Mulai dari rahang atas dahulu baru kemudian kerahang bawah.
2) Bersihkan seluruh permukaan kunyah pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri dengan gerakan maju mundur sebanyak 10-20 kali. Lakukan pada rahang atas terlebih dahulu kemudian dilanjutkan pada rahang bawah.Letakan bulu sikat tegak lurus menghadap permukaan kunyah gigi.
3) Bersihkan permukaan gigi yang menghadap kelidah dan langit- langitdengan menggunakan teknik modifikasi Bass untuk bagian lengkung gigi.
Untuk lengkung gigi bagian depan sikat gigi dengan cara memegang sikat gigi secara vertical menhadap kedepan. Lalu gunakan ujung sikat dengan gerakan menarik dari gusi kearah mahkota gigi.
4) Terahir sikat lidah untuk membersihkan bakteri yang berada dipermukaan lidah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyikat gigi, diantaranya, waktu menyikat gigi.Dokter gigi sering menyarankan untuk menyikat gigi sebelum tidur dikarenakan pada saat tidur, air ludah berkurang sehingga asam yang dihasilkan oleh plak menjadi lebih pekat sehingga kemampuan untuk merusak gigi menjadi lebih besar.Selain itu sikat gigi juga harus dilakukan pada saat sesudah makan (Ramadhan, 2010).
Sikat gigi ini dilakukan dengan urutan yang sama setiap hari minimal dua menit. Misalnya, dimulai dari permukaan luar gigi di lengkung rahang, dilanjutkan dengan rahang sampai semua bagian mulut. Urutan ini dilakukan setiap hari dengan urutan yang sama. Hal ini dilakukan untuk menghindari ada bagian gigi yang tidak disikat giginya.
Proses terjadinya karies gigi
Didalam mulut kita terdapat berbagai macam bakteri.Salah satu bakteri tersebut adalah Streptococus.Bakteri ini berkumpul membentuk suatu lapisan lunak dan lengket yang disebut dengan plak yang menempel pada gigi. Sebagian plak dalam gigi ini mengubah gula dan karbohidrat yang berasal dari makanan dan minuman yang masih menempel di gigi menjadi asam yang bisa merusak gigi dengan cara melarutkan mineral-mineral yang ada dalam gigi. Proses menghilangnya mineral dari struktur gigi ini disebut dengan demineralisasi, sedangkan bertambahnya mineral dalam struktur gigi disebut dengan remineralisasi. Karies gigi terjadi karena proses demineralisasi lebih besar daripada remineralisasi. Pada tahap awal terbentuknya karies gigi adalah terbentuknya bintik hitam yang tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi. Apabila bintik ini dibiarkan maka akan bertambah besar dan dalam. Apabila karies ini belum mencapai email gigi maka belum terasa apa-apa. Akan tetapi apabila sudah menembus email gigi baru akan terasa sakit (Ramadhan, 2010).
Pencegahan
Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya karies gigi (Ramadhan, 2010) antara lain :
1. Menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor dua kali sehari yaitu
2. Menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi dengan benar, 3.
Fissure sealant atau menutup celah gigi, dan 4. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat memperlambat terjadinya karies seperti ikan, teh dan apel.
5. Mengurangi makan makanan kariogenik terlalu banyak/sering atau dengan kata lain sebaiknya pada jam-jam makan saja. Nama responden : Umur : Kelas :
Pengetahuan 1.
Apakah kamu pernah mendengar istilah tentang makanan kariogenik ?
a. Ya (3) b.
Tidak (1) 2.
Menurut kamu apa yang dimaksud dengan makanan kariogenik ? a.
Makanan bewarna dan manis (2) b.
Makanan cepat saji dan berpengawet (1) c. Makanan manis yang dapat menyebabkan karies gigi (3) Manis dan tidak sehat (2) b.
Banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di mulut (3) c. Tidak bergizi dan berpengawet (1) 4. Mengapa makan makanan kariogenik berbahaya? a.
Karena beracun dan merusak tubuh (1) b.
Karena tidak sehat (2) c. Karena dapat merusak gigi (3) 5.
Berapa lama makanan kariogenik atau manis boleh berada di dalam mulut dan tidak berbahaya ? a.
1 jam (1) b.
20-30 menit (3) c. 15-20 menit (2) 6.
Berapa kali sebaiknya (maksimal) kita boleh memakan makanan kariogenik atau manis dalam sehari ? a.
3 kali yaitu pagi dan malams aja (2) b.
Kapan saja kita ingin makan dan jajan (1) c. 4 kali dalamsehari(3)
7. Apakah orang yang suka mengemil itu lebih beresiko terhadap terjadinya karies gigi ? a.
Iya, karena air ludah di dalam rongga mulut tetap dalam keadaana sama akibatnya gigi semakin rentan terhadap karies gigi. (3)
b. Iya karena pada saat kita mengemil, mulut tidak berhenti mengunyah makanan dan gigi akan rusak karena kuman dan menyebabkan karies gigi (2) c. Tidak (1) 8.
Mengapa mengulum makanan itu tidak baik ? a.
Memperpanjang dan memperlambat waktu makan kita dan tidak baik bagi kesehatan mulut (2) b.
Beresiko karies lebih tinggi karena semakin lama makanan di dalam mulut, akan semakin mudah bakteri mengubah gula/karbodidrat menjadi asam dan merusak gigi (3)
c. Zat gizi pada makanan yang kita makan hilang (1) 9.
Manakah pernyataan yang menurut adik paling tepat ? a.
Sukrosa (gulapasir), baik jika dibiarkan tetap pada gigi anda, menyediakan lingkungan bagi bakteri untuk tumbuh. Sebagai
bakteri memakan gula, asam diproduksi sebagai limbah (sampah) dan sangat berguna bagi kesehatan gigi (1) b.
Sukrosa (gulapasir) ,jika dibiarkan tetap pada gigi Anda, menyediakan lingkungan bagi bakteri untuk tumbuh. Sebagai bakteri memakan gula, asam diproduksi sebagai limbah (sampah). Asam ini pada akhirnya dapat menggerogoti enamel atau lapisan paling atas gigi, menyebabkan kerusakan dan kehilangan gigi. (3) 10. Apakah hubungan makanan kariogenik dengan karies gigi ? a.
Tidak tahu (1) b.
Makanan kariogenik merupakan salah satu penyebab terjadinya karies gigi (2) c.
Makanan kariogenik bersifat manis dan lengket pada gigi dan kuman dalam mulut mengubah gula menjadi asam yang merusak gigi dan menyebabkan gigi berlubang (3) 11.
Jenis makanan apa saja yang termasuk makanan kariogenik ? a.
Sayur, buah, ikan (1)
b. Kue-kue, eskrim, permen, roti (3) c.
Ayam goring Kentucky, Bakso, sate, biscuit, susu (2) 12.
Kuman atau bakteri penyebab gigi berlubang ialah ..
a. Escherichia Coli, EntamoebaHistolytica (2)
b. EntamoebaHistolytica (1)
13. Menurutkamu, apa itu plak pada gigi ? a.
Lapisan lembut yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak dan terbentuk serta melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan (3)
b. Kotoran gigi yang berasal dari sisa makanan (1) c.
Lubang pada gigi yang bewarna putih yang disebabkan oleh bakteri pada mulut (2)
14. Mengapa menyikat gigi setelah makan itu penting ? a.
Agar nafas tidak bau dan mencegah gigi berlubang (2) b.
Agar gigi putih dan sehat (1) c. Mengangkat sisa makanan/minuman yang lengket pada gigi dan mencegah kuman yang menghasilkan asam yang merusak gigi.
(3)
15. Menurut adik, berapa kalikah kita harus menyikat gigi dalam sehari ? a.
Sesering mungkin (1) b.
Dua kali, waktu mandi pagi dan sore (2) c. Tiga kali, Sehabis makan dan sebelum tidur (3)
METODE CERAMAH Umur responden
16.0
Percent Cumulative
Percent Valid
3
7
28.0
28.0
28.0
4
4
16.0
44.0
Kelas responden
5
10
40.0
40.0
84.0
6
4
16.0 16.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 1
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Frequency Percent Valid
8.0 8.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Frequency Percent Valid
16.0
Percent Cumulative
Percent Valid
8
4
16.0
16.0
16.0
9
4
16.0
32.0
2
10
4
16.0
16.0
48.0
11
11
44.0
44.0
92.0
12
Percent Valid Kurang 25 100.0 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 2
12
2
8.0 8.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 4
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
48.0
40.0
48.0
48.0 Sedang
4
16.0
16.0
64.0 Baik
9
92.0 Baik
40.0
Frequency Percent Valid
16.0 16.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Percent Cumulative
Percent Sedang
8
32.0
32.0
84.0 Baik
4
Pre test Pertanyaan 3
10
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
13
52.0
52.0
52.0 Sedang
36.0 36.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 5
11
1
4.0 4.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 7
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
44.0
36.0
44.0
44.0 Sedang
9
36.0
36.0
80.0 Baik
5
96.0 Baik
36.0
Frequency Percent Valid
16.0 16.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Percent Cumulative
Percent Sedang
7
28.0
28.0
84.0 Baik
4
Pre test Pertanyaan 6
9
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
15
60.0
60.0
60.0 Sedang
20.0 20.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 8
4
3
88.0 Baik
16.0
16.0
4
72.0 Sedang
72.0
72.0
18
Percent Valid Kurang
Percent Cumulative
Frequency Percent Valid
Pre test Pertanyaan 10
16.0 16.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
84.0 Baik
Frequency Percent Valid
4
Percent Cumulative
Percent Sedang
6
24.0
24.0
84.0 Baik
16.0 16.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
84.0
Pre test Pertanyaan 9
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
21
84.0
12.0 12.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 11
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang
2
8.0
8.0
8.0 Sedang
12
48.0
48.0
56.0 Baik
11
44.0 44.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 12
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang
15
60.0
60.0
60.0 Sedang
8
32.0
32.0
92.0 Baik
2
8.0 8.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 13
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang
21
84.0
84.0
84.0 Sedang
2
8.0
8.0
92.0 Baik
2
8.0 8.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 14
3
21
16.0 Baik
16.0
16.0
4
Percent Valid Kurang
Percent Cumulative
Frequency Percent Valid
Post test Pertanyaan 1
36.0 36.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
9
64.0 Baik
12.0
12.0
52.0 Sedang
Frequency Percent Valid
1
Percent Cumulative
Percent Sedang
12
48.0
48.0
96.0 Baik
4.0 4.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
52.0
Pre test Pertanyaan 15
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
13
52.0
84.0 84.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 2
36.0
22
12.0 Baik
12.0
12.0
3
Percent Valid Sedang
Percent Cumulative
Frequency Percent Valid
Post test Pertanyaan 4
60.0 60.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
15
40.0 Baik
36.0
Frequency Percent Valid
9
4.0 Sedang
4.0
4.0
1
Percent Valid Kurang
Percent Cumulative
Frequency Percent Valid
Post test Pertanyaan 3
84.0 84.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
21
Percent Baik
Percent Cumulative
88.0 88.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 5
2
5
20.0 20.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 7
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
8.0
56.0
8.0
8.0 Sedang
7
28.0
28.0
36.0 Baik
16
80.0 Baik
56.0
Frequency Percent Valid
52.0 52.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Percent Cumulative
Percent Sedang
11
44.0
44.0
48.0 Baik
13
Post testPertanyaan 6
14
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
6
24.0
24.0
24.0 Sedang
64.0 64.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 8
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Sedang
2
8.0
8.0
12.0 Baik
22
88.0 88.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post testPertanyaan 9
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang
9
36.0
36.0
36.0 Baik
16
64.0 64.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 10
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang
1
4.0
4.0
4.0 Sedang
12
48.0
48.0
52.0 Baik
12
48.0 48.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 11
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Sedang
1
4.0
4.0
12.0 Baik
22
88.0 88.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 12
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang
1
4.0
4.0
4.0 Sedang
7
28.0
28.0
32.0 Baik
17
68.0 68.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 13
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang
13
52.0
52.0
52.0 Baik
12
48.0 48.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 14
14
24
4.0 Baik
4.0
4.0
1
Percent Valid Sedang
Percent Cumulative
Frequency Percent Valid
Total jawaban Post test
32.0 32.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
8
68.0 Baik
56.0
56.0
12.0 Sedang
Frequency Percent Valid
9
Percent Cumulative
Percent Sedang
11
44.0
44.0
64.0 Baik
36.0 36.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
12.0
Post testPertanyaan 15
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
3
12.0
96.0 96.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Total jawaban Pre test
25 Normal Parameters
Mean Pair 1 Total jawaban Pre test 23.64 25 5.461 1.092
Deviation Std. Error
Mean N Std.
Paired Samples Statistics
Kolmogorov-Smirnov Z .890 .535 Asymp. Sig. (2-tailed) .406 .937 a. Test distribution is Normal.
Positive .178 .103 Negative -.131 -.107
Differences Absolute .178 .107
37.28 Std. Deviation 5.461 4.078 Most Extreme
23.64
Mean
a
25
Frequency Percent Valid
N
Total jawaban Post test
Total jawaban Pre test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
4.0 4.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
1
96.0 Baik
64.0
64.0
16
Percent Sedang
Percent Cumulative
Total jawaban Post test 37.28 25 4.078 .816
Paired Samples Correlations N Correlation Sig.
Pair 1 Total jawabanPre test& 25 .117 .578
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-
Mean tailed) Std. Deviatio n
Std. Error
Mean 95% Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper Pair
- 13.64 6.422 1.284 -16.291 -10.989
- 10.62
1 Total jawabanPre test
- Total jawaban
Post test
24 .000
MetodeDiskusi Umur responden Frequenc y Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid
28.0
6
24.0
24.0
24.0
4
7
28.0
28.0
52.0
5
7
28.0
80.0
Percent Valid
6
5
20.0 20.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 1
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
24
96.0
96.0
96.0 Baik
1
3
Percent Cumulative
8
20.0
4
16.0
16.0
16.0
9
4
16.0
16.0
32.0
10
5
20.0
52.0
Frequency Percent Valid
11
7
28.0
28.0
80.0
12
4
16.0
16.0
96.0
13
1
4.0 4.0 100.0 Total 25 100.0 100.0 Kelas responden
4.0 4.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 2
5
1
4.0 4.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre testPertanyaan 4
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
20.0
68.0
20.0
20.0 Sedang
5
20.0
20.0
40.0 Baik
15
96.0 Baik
68.0
Frequency Percent Valid
24.0 24.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Percent Cumulative
Percent Sedang
12
48.0
48.0
76.0 Baik
6
Pre test Pertanyaan 3
17
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
7
28.0
28.0
28.0 Sedang
60.0 60.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 5
3
19
76.0 76.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 7
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
12.0
24.0
12.0
12.0 Sedang
17
68.0
68.0
80.0 Baik
5
24.0 Sedang
24.0
Frequency Percent Valid
64.0
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
8
32.0
32.0
32.0 Sedang
16
64.0
6
96.0 Baik
1
4.0 4.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre testPertanyaan 6
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
20.0 20.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 8
Percent Valid Kurang
4.0
72.0 Baik
7
28.0 28.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre testPertanyaan 10
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
8
1
32.0
32.0
32.0 Sedang
12
48.0
48.0
80.0 Baik
5
4.0
68.0 Sedang
Frequency Percent Valid
20.0
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
12
48.0
48.0
48.0 Sedang
5
20.0
68.0 Baik
68.0
8
32.0 32.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 9
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
17
68.0
20.0 20.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 11
6
8
68.0 Baik
68.0
68.0
17
Percent Valid Kurang
Percent Cumulative
Frequency Percent Valid
Pre test Pertanyaan 13
20.0 20.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
5
80.0 Baik
24.0
24.0
56.0 Sedang
Frequency Percent Valid
16
Percent Cumulative
Percent Sedang
6
24.0
24.0
36.0 Baik
64.0 64.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
56.0
Pre test Pertanyaan 12
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
14
56.0
32.0 32.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Pre test Pertanyaan 14
Post test Pertanyaan 1
11
44.0 44.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Total jawaban Post test
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Baik 25 100.0 100.0 100.0
Frequency Percent Valid
24.0
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
1
4.0
4.0
4.0 Baik
24
56.0 Baik
24.0
Frequency Percent Valid
20.0 20.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Percent Cumulative
Percent Sedang
13
52.0
52.0
80.0 Baik
5
Pre test Pertanyaan 15
6
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
8
32.0
32.0
32.0 Sedang
96.0 96.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 2
8
23
8.0 Baik
8.0
8.0
2
Percent Valid Sedang
Percent Cumulative
Frequency Percent Valid
Post test Pertanyaan 4
68.0 68.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
17
32.0 Baik
32.0
32.0
Percent Valid Sedang
Frequency Percent Valid
3
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
1
4.0
4.0
4.0 Sedang
12.0
Percent Cumulative
12.0
16.0 Baik
21
84.0 84.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post testPertanyaan 3
Frequency Percent Valid
92.0 92.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 5
18
9
64.0 Baik
64.0
64.0
16
Percent Valid Sedang
Percent Cumulative
Frequency Percent Valid
Post test Pertanyaan 7
12.0 12.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
3
88.0 Baik
72.0
72.0
16.0 Sedang
Frequency Percent Valid
7
Percent Cumulative
Percent Sedang
15
60.0
60.0
72.0 Baik
28.0 28.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
16.0
Post test Pertanyaan 6
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Kurang
4
16.0
36.0 36.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 8
8.0
20
20.0 Baik
20.0
20.0
5
Percent Valid Sedang
Percent Cumulative
Frequency Percent Valid
Post test Pertanyaan 10
92.0 92.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
23
8.0 Baik
8.0
Frequency Percent Valid
2
Percent Valid Kurang
Percent Cumulative
Frequency Percent Valid
Post test Pertanyaan 9
84.0 84.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
21
16.0 Baik
12.0
12.0
3
Percent Sedang
Percent Cumulative
80.0 80.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 11
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Sedang
2
8.0
8.0
12.0 Baik
22
88.0 88.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 12
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang
3
12.0
12.0
12.0 Sedang
2
8.0
8.0
20.0 Baik
20
80.0 80.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 13
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang
8
32.0
32.0
32.0 Sedang
3
12.0
12.0
44.0 Baik
14
56.0 56.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 14
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Sedang
9
36.0
36.0
48.0 Baik
13
52.0 52.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Post test Pertanyaan 15
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang
3
12.0
12.0
12.0 Sedang
12
48.0
48.0
60.0 Baik
10
40.0 40.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
Total jawaban Pre test
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Valid Sedang
24
96.0
96.0
96.0 Baik
1
4.0 4.0 100.0 Total 25 100.0 100.0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Total jawaban Total jawaban Post test Pre test
a
Normal Parameters Mean
38.68
27.92 Std. Deviation 2.657 2.957 Most Extreme Absolute .228 .171
Differences Positive .150 .108
Negative -.228 -.171 Kolmogorov-Smirnov Z 1.140 .856
Asymp. Sig. (2-tailed) .149 .456 a. Test distribution is Normal.
Paired Samples Statistics
Std. Std. Error Mean N Deviation Mean
Pair 1 Total jawaban Pre test 27.92 25 2.957 .591 Total jawaban Post
38.68 25 2.657 .531 test
Paired Samples Correlations N Correlation Sig.
Pair 1 Total jawabanPre test& 25 .166 .427 Total jawaban Post test
Paired Samples Test
Paired Differences 95% Confidence Std. Std.
Difference Deviati Error Sig. (2-
Mean on Mean Lower Upper t df tailed) Pair Total
- 1 jawabanPre test - Total
10.76 3.632 .726 -12.259 -9.261
14.81 24 .000 jawaban Post 4 test
Total jawaban Post test
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Valid Baik 25 100.0 100.0 100.0
Total jawaban Pre test
Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent
Valid Sedang
24
96.0
96.0
96.0 Baik
1
4.0 4.0 100.0 Total 25 100.0 100.0