Proses Empat Langkah Langkah Perencanaan (1)

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Teori- teori Umum

Dalam teori dasar umum penulis menjadikan sebuah landasan teori-teori dasar dalam penelitian dan akan dikembangkan diteori khusus. Beberapa teori umum atau teori dasar yang dipakai oleh penulis, yaitu: Komunikasi Korporat Komunikasi Organisasi, PR, dan Citra Positif.

2.1.1. Komunikasi Korporat

Public Relation (PR) atau Hubungan Masyarakat, pendahulu dari fungsi komunikasi korporat (KomKorp), tumbuh karena kebutuhan. Walaupun perusahaaan-perusahaan tidak memiliki strategi spesifik untuk sistem komunikasi, mereka sering merespon kepada konstituen eksternal apakah mereka mau atau tidak, karena hukum-hukum baru memaksa perusahaan untuk berkomunikasi di banyak situasi yang dulunya mereka tidak terbiasa dikonfrontasikan, kebutuhan terus-menerus untuk merespon berarti bahwa sumber daya yang berdedikasi dibutuhkan untuk mengatur aliran sistem komunikasi. Komunikasi korporat dapat menjadi strategi sebagai penyebaran informasi oleh berbagai spesialis dan generalisasi dalam suatu organisasi, dengan tujuan umum meningkatkan kemampuan organisasi.

Komunikasi Korporat adalah cara-cara organisasi berkomunikasi dengan bermacam kelompok orang. Komunikasi korporat merupakan cara Komunikasi Korporat adalah cara-cara organisasi berkomunikasi dengan bermacam kelompok orang. Komunikasi korporat merupakan cara

Gambar 2.1

Kerangka Kerja Komunikasi Korporat

Sumber : Komunikasi Korporat, hal.32

1. Definisi Komunikasi Korporat

Pengertian Komunikasi Korporat menurut Wikipedia, The Free Encyclopedia (2011): “Corporate communication is the communication issued by a

corporate organization, body, or institute to all its public. "Publics" here can be both internal (employees, stakeholders, share and stock holders) and external (agencies, channel partners, media, government, industry bodies and institutes, educational institutes and general public)”. An organization needs to talk the same message to all of its stakeholders, in order to transmit coherence, credibility and ethic. If one of these points is broken, the whole community can make this organization disappear. The Corporate Communication area will help this organization to build its message, combining its vision, mission and values and will also support the organization by communicating its message, activities and practices to all of its stakeholders”

Komunikasi perusahaan adalah komunikasi yang diterbitkan oleh suatu badan, organisasi perusahaan, atau lembaga kepada seluruh publik. "Publik" di sini dapat baik internal (karyawan, stakeholder, yaitu saham dan pemegang saham) dan eksternal (lembaga, mitra saluran, media, pemerintah, badan industri dan lembaga, lembaga pendidikan dan masyarakat umum). Organisasi perlu bicara pesan yang sama kepada semua pemangku kepentingan, untuk mengirimkan koherensi, kredibilitas dan etika. Jika salah satu titik-titik ini rusak, seluruh komunitas dapat membuat organisasi ini menghilang. Area Komunikasi Perusahaan akan membantu organisasi ini untuk membangun pesannya, menggabungkan visi, misi dan nilai-nilai dan juga akan mendukung organisasi dengan mengkomunikasikan pesan, kegiatan dan praktik kepada semua pemangku kepentingan.

Di era persaingan bebas sekarang ini, banyak perusahaan yang memilih pencitraan produk dari pada penjualan maka disinilah peran penting Marketing Public Relations.

Marketing PR memperhatikan branding product dan customer behaviour. Sehingga hal ini juga yang menjadi acuan dalam penulis melakukan analisa pencitraan dengan Corporate Public Relations yakni mengutamakan kinerja dalam mempertahankan, memperbaiki maupun membangun citra dari korporat, dan Pemasaran Public Relation.

Dari pengertian dan deskriptif mengenai komunikasi korporat penulis menarik kesimpulan bahwa komunikasi korporat merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam ruang lingkup besar internal dan eksternal perusahaan atau Dari pengertian dan deskriptif mengenai komunikasi korporat penulis menarik kesimpulan bahwa komunikasi korporat merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam ruang lingkup besar internal dan eksternal perusahaan atau

2.1.2. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi membantu bagaimana menyampaikan dan menerima informasi ke seluruh bagian organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat berantakan, sehingga komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi karena melihat pentingnya komunikasi organisasi para pimpinan organisasi dan para komunikator dalam organisasi itu perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan mereka. Untuk memahami komunikasi organisasi dengan mudah, komunikasi organisasi didefinisikan oleh beberapa pakar komunikator.

1. Definisi Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Pengertian Komunikasi Organisasi dari beberapa para ahli komunikasi yang diterjemahkan oleh (Arni Muhammad, 2002:67), antara lain; Katz dan Khan (2002):

“Komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti dalam suatu organisasi”.

Goldhaber (2002): “Organization communications is the process of creating and

exchanging messages within a network of interdependet relationship”. to cope with environmental uncertainty”.

Redding dan Sanborn (2002): “Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan

informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikas internal, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level atau tingakatannya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, menulis, dan komunikasi evaluasi program”.

Zelko dan Dance (2002): “Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling

tergantung yang mencakup komunikais internal dan komunikasi eksternal.

Thayer (2002): “Komunikasi organisasi sebagai arus data yang akan melayani

komunikasi organisasi dam proses interkomunikasi dalam beberapa cara, dia memperkenalkan tiga sistem komunikasi dalam organisasi yaitu; berkenan dengan kerja organisasi, berkenan dengan peraturan organisasi seperti perintah-perintah, aturan-aturan dan petunjuk-petunjuk, berkenan dengan pemeliharaan dan pengembangan organisasi.

Greenbaunm (2002): “Komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi formal dan

informal dalam organisasi. Dia membedakan komunikasi internal dengan eksternal dan memanang peranan komunikasi terutama sekali koordinasi pribadi dan tujuan organisasi dan masalah menggiatkan aktivitas.

Meskipun bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi ini tapi dari semuanya itu ada beberapa hal yang umum yang dapat disimpulkan yaitu:

1. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.

2. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media

3. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaaannya, hubungan dan keterampilan atau skilnya.

Dari kutipan dan pengertian komunikasi organisasi penulis menarik analisa bahwa komunikasi organisasi dan komunikasi korporat mempunyai keterkaitan yang sangat erat, karena komunikasi korporat dapat menjadi strategi sebagai penyebaran informasi oleh berbagai spesialis dan generalisasi dalam suatu organisasi, dengan tujuan umum meningkatkan kemampuan organisasi.sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi mendukung arus tujuan perusahaan dengan adanya kerjasama organisasi dan korporat secara luas.

2.1.3 Public Relation (PR)

Individu dan kelompok selalu melakukan hubungan satu sama lain untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Akan tetapi, dalam komunitas global yang saling berhubungan ini, meningkatkan interdependensi membutuhkan interaksi ekonomi, politik, dan sosial yang semakin kompleks. Akibatnya membangun dan menjaga hubungan di semua level sistem sosial menjadi area penting dalam studi Individu dan kelompok selalu melakukan hubungan satu sama lain untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Akan tetapi, dalam komunitas global yang saling berhubungan ini, meningkatkan interdependensi membutuhkan interaksi ekonomi, politik, dan sosial yang semakin kompleks. Akibatnya membangun dan menjaga hubungan di semua level sistem sosial menjadi area penting dalam studi

1. Definisi Public Relation (PR)

Public Relation adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengindetifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang punya kepentingan publik serta merencanakan dan melaksanakan program aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik (Scoot M. Cutlip, Allen H.Center, dan Glen M.Broom, 2006:5).

Public Relation adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi. Para praktisi PR berkomunikasi dengan semua masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. Mereka juga mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi antara Public Relation adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi. Para praktisi PR berkomunikasi dengan semua masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. Mereka juga mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi antara

(Public Relation Society of America , 2006:7) PR mempunyai fungsi membantu masyarakat kita yang kompleks dan pluralistik dalam mengambil keputusan dan berfungsi lebih efektif dengan cara berkontribusi pada terciptanya saling pengertian diantara kelompok dan institusi terkait. PR ini berusaha mengharmoniskan publik dengan kebijakan publik.

PR melayani beragam institusi di masyarakat, seperti bisnis, serikat dagang, agen pemerintahan, perkumpulan sukarelawan, yayasan, rumah sakit, lembaga agama, dan lembaga pendidikan. Untuk mencapai tujuan mereka, lembaga-lembaga ini harus membangun hubungan yang efektif dengan banyak pendengar (audience) atau kelompok masyarakat, seperti pekerja, anggota organisasi, pelanggan, komunitas lokal, pemegang saham, dan lembaga lainnya, dan juga dengan masyarakat secara umum. Kepemimpinan dalam lembaga-lembaga ini perlu memahami sikap dan nilai dari masyarakat mereka dalam rangka meraih tujuan lembaga. Tujuan itu sendiri dibentuk oleh lingkungan eksternal. Praktisi PR bertindak sebagai konselor terhadap pihak manajemen sekaligus sebagai mediator, dalam membantu menerjemahkan tujuan pribadi menjadi kebijakan dan tindakan yang masuk akal dan dapat diterima oleh masyrakat. Sebagai sebuah fungsi manajemen, PR mencakup hak-hak berikut, menurut Public Relation Society of America (2006:7):

1. Mengantisipasi, menganalisis, dan menafsirkan opini publik, sikap, dan isu yang mungkin dapat berpengaruh baik atau buruk, pada operasional dan perencanaan sebuah organisasi.

2. Memberi saran kepada manajemen di semua tingkatan dalam organisasi terkait dengan putusan kebijakan rencana tindakan, dan komunikasi, dengan mempertimbangkan efeknya terhadap masyarakat dan terhadap tanggung jawab organisasi sosial atau kewarganegaraan.

3. Meneliti, melaksanakanm dan terus menerus melakukan evaluasi terhadap program aksi dan komunikasi untuk mencapai kepahaman pada masyarakat yang melek informasi.

4. Merencanakan dan mengimplementasikan upaya organisasi untuk memengaruhi atau merubah kebiijakan publik.

5. Menyusun sasaran, merencanakan membuat anggaran, merekrut dan melatih staf, mengembangkan fasilitas pendeknya, mengelola semua sumber daya yang diperlukan untuk melakukam semua yang disebut diatas.

Dalam membantu mendifinisikan dan mengimplementasikan kebijakan, praktisi PR menggunakan berbagai macam keterampilan komunikasi profesional dan memainkan peran yang integratif baik di dalam organisasi itu sendiri maupun antara organisasi itu sendiri maupun antara organisasi dengan lingkungan eksternal.

Dari Definisi PR diatas penulis menyimpulkan bahwa PR sebagai manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi dan seorang Dari Definisi PR diatas penulis menyimpulkan bahwa PR sebagai manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi dan seorang

1. Fungsi Public Relation (PR)

Berikut ini beberapa fungsi PR yang menjadi fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi menurut (Scoot M.Cutlip, Allen H.Center, dan Glen M. Broom, 2006:11), sebagai berikut:

a. Hubungan Internal Hubungan Internal adalah bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya. Dalam hal ini berkaitan dengan teori KorpKom dan organisasi yang dimana menggambarkan mengenai keefektifitasan kinerja, dan hal ini yang dilakukan oleh pihak Kemenbudpar adalah melakukan komunikasi yang efektif dengan pihak eksternal yaitu pemerintah daerah, luar negeri, pihak swasta, dan pihak internal yaitu karyawan-karyawan dengan cara melakukan rapat, forum, pertemuan-pertemuan lainnya, dan melakukan manajemen prosedur sistem.

b. Publisitas Publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di media ini adalah metode yang tak bisa dikontrol (uncotrolled) sebab sumber

informasi tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi. Dalam partisipasi Indonesia di ITB Berlin, pihak Indonesia mengandakan beberapa awarness campaign dimajalah FVW, TTG dan komunikasi horizontal dengan memanfaatkan media interview.

c. Advertising Advertising adalah informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan

informasi tersebut. Ini adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media. Salah contohnya yang dilakukan oleh pihak Kemenbudpar yaitu one on one onterview.

d. Press Agentry Press Agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk

menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik. Pihak Kemenbudpar dalam hal ini melakukan selected media, guna berita yang dibuat sesuai yang diinginkam, dapat mengontrol pihak media, sehingga mendapatkan feedback yang diinginkan

e. Public Affairs Public Affairs adalah bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka e. Public Affairs Public Affairs adalah bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka

f. Lobbying Lobbying adalah bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan

memelihara hubungan dengan pemerintah.. Lobbying digunakan oleh pihah Kemenbudpar untuk memelihara hubungan kerjasama antara negara jerman dengan Indonesia, baik dari segi hubungan antar kedutaan, hubungan baik VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) dengan Jerman, hubungan pendidikan, dan hingga pada nego soal biaya partisipasi Indonesia di ITB Berlin

Dari pengertian dan fungsi-fungsi PR penulis menyimpulkan bahwa fungsi PR mewakili kegiatan keseluruhan sebuah fungsi manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi dan salah satunya membentuk citra.

2. Karakteristik Public Relation

Ada empat ciri utama PR yang sebut sebagai karakterisitik PR. Dengan karakterisitik ini dapat membedakan apakah aktivitas komunikasi dapat dikatakan PR atau bukan.

1. Adanya upaya komunikasi yang bersifat dua arah

2. Sifatnya yang terencana

3. Berorientasi pada organisasi atau lembaga

4. Sasaranya adalah publik; publik Internal dan publik eksternal

Dari karateristik PR penulis menarik analisa bahwa seorang PR harus bisa membuat strategi dalam mengambil tindakan, interaktif, kembali pada tujuan perusahaan, tepat cepat kepada sasarannya.

3. Digital Public Relations Media

Public Relations Journal Vol. 5, No. 1, Winter 2011 ISSN 1942-4604 © 2011 Public Relations Society of America dalam situs http://www.prsa.org/Intelligence/PRJournal/ mengdefinisikan mengenai digital public relation media, sebagai berikut:

“The Internet has created the ultimate “global village,” and completely changed news distribution to the world, allowing people to access information at any time and stay updated minute-by-minute (Hiebert, 2004). While newspapers and television once dominated as medium choices for information flow, the Internet now offers equal access for all interested in disseminating information. With equal access and the free flow of information, the Internet supports a true democracy unlike any other medium before it. Hiebert (2004) argued that people around the world have used cell phones and the Internet to organize rallies and protests. He stated that the Internet offers a forum for debate, as witnessed by the numerous opinions and political views that buzzed on the blogosphere during the 2004 U.S. presidential election. Finally, Heibert (2004) stated that the Internet forces companies, organizations and government administrations to approach the information flow with a new sense of transparency”.

“The global reach of online media makes it particularly useful for public relations practitioners. According to Kirat (2007), “Online is a major medium that PR practitioners should use efficiently and rationally for effective public relations” (p. 170). Kirat (2007) conducted a Web site analysis to assess online public relations tools and distributed a questionnaire to 24 public relations department managers to study how public relations departments in the UAE use the Internet to communicate directly with target publics and the media. Kirat (2007) argued that the proper use of online applications provides unprecedented access, but her findings showed that public relations practitioners in the UAE do not utilize the Internet in such a way that allows target publics to connect directly with their organization. Kirat (2007) proposed that the integration of Internet tools into contemporary public relations practices is necessary for succes”.

“Once public relations practitioners embrace the power of the Internet, it changes the way practitioners do their jobs. Gregory (2004) stated that, “The advent of the Internet and electronic communication has transformed public “Once public relations practitioners embrace the power of the Internet, it changes the way practitioners do their jobs. Gregory (2004) stated that, “The advent of the Internet and electronic communication has transformed public

Dari Jurnal di atas penulis menarik kesimpulan bahwa media sangat dibutuhkan dalam menyebarkan informasi secara luas dan kemajuan teknologi mengubah komunikasi menjadi komunikasi horizontal atau new wave marketing, contohnya internet telah menciptakan desa global dan benar-benar berubah distribusi berita dunia, memungkinkan orang untuk mengakses informasi setiap saat dan tinggal diperbarui menit-demi menit dan kekhalayak umum secara cepat, dan mendapatkan feedback serta bersifat informatif.

2.1.4 Spesial Event

Untuk mewujudkan citra pariwisata Indonesia yang kredibel dan mempunyai tolak ukur dari hasil transaksi, di mata Internasional maka Indonesia wajib berpartisipasi pada event ITB Berlin yang merupakan spesial event dalam kategori mega event yaitu event terbesar didunia bursa pariwisata, sehingga pariwisata Indonesia dapat langsung mencapai target citra dan tujuan organisasinya.

1. Pengertian Spesial Event

Spesial events (Elvinaro Ardianto, 2008:104) : “A Special events is an event of which usually produce to gain

favourable attention in media for your client, your company or your product. It may also be designed to convey a spesific message about your company: for example the fact your company provides equal employment opportunity, is good place to work, is a sociality responsible corporate citizen product, or is as substansial tax prayer in favourable attention in media for your client, your company or your product. It may also be designed to convey a spesific message about your company: for example the fact your company provides equal employment opportunity, is good place to work, is a sociality responsible corporate citizen product, or is as substansial tax prayer in

Maka, pengertian dari spesial event adalah suatu kegiatan Public Relation, yang cukup penting dalam upaya memuaskan banyak organisasi untuk ikut serta dalam suatu kesempatan memenuhi selera atau kesenangan, serta upaya menarik perhatian bagi publiknya.

Arti spesial event menurut istilahnya:

1. Special, atau spesial berarti sesuatu yang “istimewa”, pengecualian (khas), dan tidak umum.

2. Event, suatu kejadian penting atau peristiwa khusus, baik yang terjadi secara internal, lokal, maupun nasional, bahkan berkaitan dengan suatu peristiwa (event) secara internasional. Jadi, special events tersebut merupakan suatu peristiwa istimewa atau

khas yang tengah berlangsung, dan di rancang secara khusus dalam program acara kehumasan atau PR, yang dikaitkan dalam event tertentu (specials event PR programme). Adapun pendapat mengenai pengertian spesial event menurut Wahyuni Pudjiastuti (2010:xvi), antara lain:

Joe Goldblatt (2002: xvi) “Special event sebagai situasi istimewa yang dirayakan dengan

rangkaian upacara (perayaan) dan ritual untuk mendapatkan kepuasan atas kebutuhan tertentu”.

Yaverbaum (2000:xvi) “Spesial Event adalah media publisitas yang efektif karena

dapat membantu dalam memasarkan perusahaan dan produk jasa kepada publik, sangat bersifat promosi serta mendapatkan publisitas banyak dari pihak media massa”

Jim Macnamara (1996: xvi) : “Spesial event adalah sebuah ajang yang biasanya

dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian dari klien, perusahaan, atau produk”.

Spesial Event menurut Johnny Allen dan Robert Harris (2011:11), dalam buku festival and Spesial Event Management, sebagai berikut:

“The term ‘special events’ has been coined to describe rituals, presentations, performance or celebrations that are consciously planned and created to mark special occasions or achieve particular social, cultural or corporate goals and objective. Special events can include national days and celebration important civic occasions, uniqe cultural performance, major sporting fixtures, corporate functions, trade promotions and product launches. It seems at times that special events are everywhere; they have become a growth industry. The field of special events is now so vast that is impossible to provide a definition that includes all varieties and shades of event”.

Penulis menarik pemahaman mengenai spesial event oleh Johhny Allehn dan Robert Harris, yang istilah telah diciptakan untuk menggambarkan ritual presentasi, kinerja atau perayaan yang secara sadar direncanakan dan dibuat untuk menandai acara-acara khusus atau mencapai tujuan sosial, budaya atau perusahaan tertentu dan objektif. Acara khusus dapat termasuk hari nasional dan acara-acara perayaan sipil penting, kinerja budaya unik, perlengkapan olahraga utama, fungsi korporasi, promosi perdagangan dan peluncuran produk. Tampaknya pada waktu itu acara-acara khusus di mana-mana, mereka telah menjadi industri pertumbuhan. Bidang acara khusus sekarang begitu luas yang mustahil untuk memberikan definisi yang mencakup semua varietas dan nuansa acara”.

Dari pengertian spesial event diatas penulis menarik kesimpulan bahwa spesial event merupakan ajang khusus yang bertujuan untuk menginformasikan dan menciptakan citra serta sebagai strategi untuk mendapatkan feedback secara langusng.

2. Tujuan dan Fungsi Spesial Event

Tujuan utama diadakannya spesial event mempromosikan produk atau perusahaan agar lebih dikenal khalayak sasaran. Tujuan ini akan lebih terlihat nyata bila ada liputan dari media massa sehingga muncul publisitas bagi produk atau perusahaan yang sedang dipromosikan tersebut. Dorothy I.Doty yang dikutip oleh Wahyuni Pudjiastuti (2010: xxi) berpendapat bahwa spesial event adalah alat publikasi yang efektif untuk mengingatkan publik pada perusahaan dan produknya. Spesial event dapat juga digunakan untuk kepentingan khusus, seperti meningkatkan arus perdagangan dan penjualan produk serta memperbaiki citra perusahaan.

Pelaksanaan spesial event tidak semata-mata memberikan hiburan pada masyarakat, tetapi juga mempunyai tujuan lain yang ingin dicapai perusahaan (Wahyuni Pudjiastuti , 2010: xxiv), yaitu:

1. Awareness,meningkatkan pengetahuan khalayak terhadap perusahaan atau produk yang ditampilkan

2. Memperoleh publikasi yang positif melalui komunikasi timbal balik

3. Menunjukan niat baik dari perusahaan atau produk yang diwakilinya dan sekaligus memberikan citra positif pada masyarakat sebagai publik sasarannya.

4. Mempertahankan penerimaan masyarakat.

5. Memperoleh rekanan baru melalui spesial event yang dirancang secara menarik dan kreatif.

Menurut Philip Lesly yang dikutip oleh Wahyuni Pudjiastuti (2010: xxv), tujuan event pameran pada dasarnya sama dengan tujuan Public Relation, yaitu :

1. Menciptakan citra baik atau citra positif

2. Melakukan promosi pelayanan dan produksi

3. Menciptakan goodwill

4. Mencegah dan memecahkan masalah

5. Mengatasi kesalahpahaman dan prangsangka

6. Meramalkan serangan-serangan

7. Mampu menarik perhatian khalayak

8. Merumuskan kebijakan-kebijakan serta mengarahkan proses perubahan sedemikian rupa

Menurut Tom Duncan yang dikutip oleh Wahyuni Pudjiastuti (2010: xxv), Tujuan spesial event adalah:

1. Mempengaruhi khalayak sasaran

2. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup, atau individu tertentu.

3. Menjangkau target sasaran yang lebih luad

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek,produk, atau perusahaan.

5. Mempublikasikan sebuah merek, produk, atau perusahaan yang nantinya akan meningkatkan pengetahuan khalayak

Dari pendapat ketiga ahli diatas, dapat dirumuskan bahwa tujuan diadakannya spesial event adalah untuk mempengaruhi khalayak, proses publikasi, niat baik perusahaan, promosi, dan menciptakan citra baik atau citra positif. Spesial event sangat memengaruhi khalayak sasaran baik dalam aspek kognitif (awareness dan pengetahuan khalayak terhadap perusahaan, merek, atau produk), aspek afektif (mengatasi kesalahpahaman dan prasangka serta mengasosikan merek dengan suatu gaya hidup, kegiatan, atau individu tertentu).

3. Tipe Event

Ada beberapa jenis tipe event (Johnny Allen dan Robert Harris, 2011:12), yaitu: Gambar 2.2

Tipe Spesial Event

Sumber: Festival and spesial event Management, hal.12

a. Mega Events Pengertian Spesial event dalam kategori Mega Events, sebagai berikut:

“Mega events are events that the event is so large that they affect the overall economy and reverberate in the global media. Including the Olympics, Internationale Toursimus Borse Berlin, but it is difficult for other events to claim this category. Marris in Getz (2005:18) defines the mega event in the following”:

Getz (2011: 12) :

“Mega Event, by their size or significance, are those who produce extraordinary results for high levels of tourism, media coverage, prestige, or economic impact of the host community or organization”.

Hall (2011: 13) other research in the filed of the event and tourism, offers this definition:

“Mega events like the world exhibitions and expositions, the World Soccer Cup final, or Olympics, is the decisive event is targeted at the international tourism market and may suit described as 'mega' according to their size in terms of attendance, the target market, level of involvement of public finance, political effects , the level of television coverage, construction of facilities, and the impact on economic and social fabric of local communities”.

“With this definition, the Sydney 2000 Olympics was probably the first true mega event in Australia. Melbourne Olympic Games in 1956 belong to the previous era far less media coverage and television audiences are smaller, although in relative may qualify as a mega event in his time. Even the official Expo 88 Brisbane 'B' grade World Expo, and events like the Commonwealth Games in Brisbane in1982 and U.S. defense Cup in Perth and Fremantle in 1986-1987 will struggle to meet the criteria Marris about exceeding 1 million visits. Recently, the World Cup Rugby in 2003, the Commonwealth Games in Melbourne in 2006 and World Youth Day in Sydney in 2008 may qualify in terms of media coverage and profile”.

Dari pengertian mega event diatas penulis menyimpulkan bahwa mega event adalah peristiwa acara yang begitu besar sehingga mereka mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan dan berkumandang di media global dan sesuai dengan yang dijelaskan 'mega' sesuai dengan ukuran mereka dalam hal kehadiran, target pasar, tingkat keterlibatan keuangan publik, efek politik, tingkat cakupan televisi, pembangunan fasilitas, dan dampak pada kain ekonomi dan sosial masyarakat setempat.

b. Hallmark Events Pengertian Spesial event dalam kategori Hallmark Events, sebagai berikut:

The term ‘hallmark events’ refers to those events that become so identifed with the spirit or ethos of a town, city or region that they become synonymous with the name of the place, gain widespread recognition and awereness. Tourism researcher Ritchie, defines them as:

“Major one-time or recurring events of limited duration, developed primarily to echance awareness, appeal and profitability of a tourism destination in the short term and long term. Such events rely for their success on uniqueness, status, or timely significance to create interest and attract attention”.

“Classic examples of hallmark events are the carvinal in Rio de Janeiro, known throughout the world as an expression of the vitality and exuberance of that city, the Kentucky Derby in the USA, the Chelsea Flower Show in Britian, the Octoberfest in the Munich, Germany, and the Edinburgh Festival in Scontland. Hallmark eventd may even relate to whole countries rather than just cities or regions, with some examples being indentified with very characther of these places and their citizens, bring huge tourist dollars, a strong sense of local pride and international recognition. Getz describes them in terms of their ability to provide a competitive advantage for their host communities”.

Merujuk kepada peristiwa-peristiwa yang menjadi begitu teridentifikasi dengan semangat atau etos dari sebuah kota, kota atau wilayah yang mereka menjadi identik dengan nama tempat, mendapatkan pengakuan luas dan awereness.

Mayor satu kali atau acara berulang durasi terbatas, dikembangkan terutama untuk kesadaran echance, banding dan profitabilitas tujuan wisata dalam jangka pendek dan jangka panjang. Kejadian-kejadian tersebut mengandalkan untuk keberhasilan mereka pada keunikan, status, atau arti tepat waktu untuk menciptakan minat dan menarik perhatian

c. Major Events Pengertian Spesial event dalam kategori Major Events, sebagai berikut:

“Major events are events that are capable, by their scale and media interest, of attracting significant visitor number, media coverage and economic benefit. Melbourne has developed the Australian Open tennis tournament and the Australian Formula one Grand Pix into significant annual major events, and hosted the Commonwealth Games in 2006 and the World Cup Swimming in 2007. Perth has staged significant major events golf tournament. Cultural events can also be contenders, such as the Adelaide Island in Tasmania, the Quessland Music Festival, and the Margaret River concerts in Western Australia”.

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan major event merupakan acara utama yaitu acara yang mampu, dengan skala mereka dan kepentingan media, untuk menarik pengunjung yang signifikan, liputan media dan manfaat ekonomi. Melbourne telah mengembangkan turnamen tenis Australia Terbuka dan Australia Formula satu Grand Pix ke acara besar tahunan yang signifikan, dan menjadi tuan rumah Commonwealth Games pada tahun 2006 dan Piala Dunia Renang tahun 2007. Perth telah mengadakan turnamen yang signifikan besar acara golf. Acara budaya juga dapat pesaing, seperti Pulau Adelaide di Tasmania, yang Quessland Music Festival, dan Margaret River konser di Australia Barat.

d. Local or community events Pengertian Spesial event dalam kategori Local or community events, sebagai

berikut: “Most communities produce a host of festivao and events that are

targeted mainly at local audiences and staged primaly for their social, fun, and entertainment value. Such events can be found in almost every city and town in Australia. Some examples deserving of attention because of their unusual nature or uniqe setting include the Birdsville Races in outback Queensland, the Henley- On-Todd Dry Riverb Boat Regatta in Alice Spring, and the Nymagge Outback Music Festival in central New South Wales.These event often produce a range of benefits, including engendering pride in the community, strenghening a feeling of belonging and creating a sense of place. They can also help to expose people to new ideas and experiences, ecourage participation in sports and arts activities, and encourage tolerance and diversity for these reason, local goverment targeted mainly at local audiences and staged primaly for their social, fun, and entertainment value. Such events can be found in almost every city and town in Australia. Some examples deserving of attention because of their unusual nature or uniqe setting include the Birdsville Races in outback Queensland, the Henley- On-Todd Dry Riverb Boat Regatta in Alice Spring, and the Nymagge Outback Music Festival in central New South Wales.These event often produce a range of benefits, including engendering pride in the community, strenghening a feeling of belonging and creating a sense of place. They can also help to expose people to new ideas and experiences, ecourage participation in sports and arts activities, and encourage tolerance and diversity for these reason, local goverment

Dari pengertian diatas penulis menarik analisa bahwa kebanyakan masyarakat menghasilkan sejumlah festival dan acara yang ditargetkan terutama pada penonton lokal dan bertahap prima untuk sosial menyenangkan mereka,, dan nilai hiburan. Peristiwa tersebut dapat ditemukan di hampir setiap kota dan kota di Australia. Beberapa contoh layak perhatian karena sifatnya yang tidak biasa atau pengaturan unik termasuk Races Birdsville di pedalaman Queensland, Henley-On- Todd Dry Riverb Boat Regatta di Alice Spring, dan Nymagge Outback Music Festival di tengah acara New South Wales.These sering menghasilkan berbagai manfaat, termasuk melahirkan kebanggaan di masyarakat, memperkuat rasa memiliki dan menciptakan rasa tempat. Mereka juga dapat membantu untuk mengekspos orang untuk ide-ide baru dan pengalaman, partisipasi ecourage dalam olahraga dan kegiatan seni, dan mendorong toleransi dan keragaman untuk alasan ini, pemerintah setempat sering mendukung acara tersebut sebagai bagian dari komunitas mereka dan strategi pembangunan budaya.

Dalam kategori jenis spesial event diatas, ITB Berlin merupakan kategori dari spesial event, dari mega event. Dalam perngertian diatas penulis menarik menyimpulkan bahwa ITB Berlin merupakan spseial event jenis mega event yang dapat mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan baik perekonomian, peningkatan sumber daya manusia, dan ITB Berlin merupakan event terbesar bursa pariwisata dunia, sehingga partisipan dalam event ITB Berlin sangat berperan dalam peningkatan keseluruhan aspek.

2.1.5 Citra

Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan hasil yang hendak dicapai bagi dunia Humas atau PR (Elvinaro Ardianto, 2008:130). Pengertian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudkan bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya, tetapi dalam penelitian ini penulis melalukan penilaian citra melalui tolak ukur hasil transaksi dari spesial event ITB Berlin 2011.

1. Jenis Citra (Image)

Beberapa jenis citra menurut Jefkins yang dikutip oleh Elvinaro Ardianto (2008:138), yakni:

a. Citra Bayangan (mirror image) Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi biasanya adalah pemimpinnya – mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya.

b. Citra yang Berlaku Kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku ini adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Namun sama halnya dengan citra bayangan, citra yang berlaku tidak selamanya, bahkan jarang, sesuai dengan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang bersangkutan yang biasanya tidak memadai.

c. Citra Harapan Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra harapan lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada, walaupun dalam kondisi tertentu, citra yang terlalu baik juga bisa merepotkan. Namun secara umum, yang disebut sebagai citra harapan itu memang sesuatu yang berkonotasi lebih baik.

d. Citra Perusahaan Citra perusahaan (ada pula yang menyebutnya sebagai citra lembaga) adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya saja. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal- hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan- keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraihnya, sukses ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, komitmen mengadakan riset, dan sebagainya.

e. Citra Majemuk Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki banyak unit dan pegawai (anggota). Masing-masing unit dan individu tersebut memiliki peranan dan perilaku tersendiri, sehingga secara sengaja atau tidak mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan

Dari pengertian citra diatas bahwa citra bersifat abstrak dan tidak dapat diukur tetapi dalam penelitian skripsi ini penulis membentuk citra agar dapat diukur dari hasil transaksi yang menggunakan media (PR tools), yaitu spesial event ITB Berlin dan dimana akan mencapai citra secara kesluruhan.

2.2 Teori-teori Khusus

Dalam teori khusus penulis mengembangkan dari teori dasar atau umum dan mengfokuskan pada analisa strategi untuk mencapai pencitraan pariwisata Indonesia. Beberapa teori khusus yang dipakai oleh penulis, sebagai berikut:

2.2.1 Strategi

Pimpinan suatu organisasi, selalu berusaha untuk mencari kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan kekuatan eksternal (peluang dan ancaman) suatu pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati persaingan, peraturan, tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan, dan harapan konsumen, serta faktor-faktor lain yang dapat mengindentifikasi peluang dan ancaman.

Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan, dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategi. Tujuan utama perencanaan strategi adalah agar perusahaan dapat melihat objektif kondisi- kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengatisipasi perubahan lingkungan eksternal. Jadi perencenanaan strategi sangat penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. Untuk memahami konsep perencenaan strategis, perlu memahami pengertian konsep mengenai strategi (Freddy Rangkuti, 2003:2).

1. Definisi Strategi

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Pengertian Strategi menurut beberapa para ahli dalam bidang strategi, antara lain:

Scott M.Cutlip, Allen H.Center, dan Glen M.Bromm (2006: 352): “Strategi sebagai penentuan tujuan dan sasaran usaha jangka

panjang, dan adopsi upaya pelaksanaan dan alokaso sumber daya yang diperlukan untuk memcapai tujuan organisasi”.

Freddy Rangkuti (2003: 3): “Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan”.

Beberapa definisi strategi, yang dikutip oleh Freddy Rangkuti dalam Teknik Analisa SWOT Membedah Kasus Bisnis (2003:3), sebagai berikut:

Chandler (1962): “Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan

dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya”.

Learned, Cristensen, Andrews, Guth (1965): “Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan

bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada”.

Porter (1985): “Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai

keunggulan bersaing”.

Andrews (1980), Chaffe (1985): “Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders yang

baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan”.

Hamel dan Prahalad (1995): “Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantias

meningkatkan) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan inti”.

Pengertian Strategi, menurut Ahmad S.Adnanputra (110:1990): “Srategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan

rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen”.

Dari pengertian strategi dari beberapa para ahli dalam bidang strategi, penulis dapat menarik pemahaman bahwa strategi penting untuk memperoleh tujuan organisasi atau korporat dan menimalisasi sebuah masalah dan dapat melihat masalah menjadi sebuah peluang.

2. Tipe-Tipe Strategi

Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokan berdasarkan tiga tipe strategi yaitu strategi manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis (Freddy Rangkuti, 2003:6):

a. Strategi Manajemen Strategi Manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan. Dilihat dari data forecast kemenbudpar (2009:03) bahwa pangsa pasar wisatawan internasional

terbesar didunia adalah kawasan Eropa, tetapi mengalami penurunan sehingga kemenbudpar melakukan sebuah strategi untuk meningkatkan citra Indonesia sejalan dengan peningkatan pemasaran, penyebaran informasi, diplomasi budaya, kerja sama pariwisata internasional, PR, educational tour, keamanan, kesehatan masyarakat, dan lingkungan. Maka itu pihak kemenbudpar melakukan rencanan pembangunan jangka menengah, sebagai berikut; optimalisasi kegiatan pertemuan, perjalanan insentif, pameran baik bertaraf nasional maupun internasional di dalam dan luar negeri, fasilitasi pemasaran paket-paket wisata dan jaringan distribusinya, fasilitasi kerjasama pemasaran antar negara, antar pusat dan daerah, antar pelaku industri pariwisata, dan antar komunitas, serta peningkatan sarana wisata dikalangan masyarakat.

b. Strategi Investasi Strategi ini merupakan kegiatan berorientasi pada investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi. Dalam strategi penetrasi bahwa sebagai penyandang dana pemasaran terbatas, stakeholders dapat memilih implementasi strategi pemasaran dari beberapa strategi pemasaran yang ada sesuai prinsip dana kecil tampak besar (low budget high impact).

c. Strategi Bisnis Strategi Bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

Dalam strategi pemasaran Kemendbudpar (Sapta Niwandar, 2009:27) seperti diketahui, salah satu tujuan jangka panjang pemasaran pariwisata adalah Indonesia menjadi salah satu destinasi dunia yang aman, nyaman, dan sangar menarik bagi wisatawan internasional. Untuk mencapai tujuan diperlukan strategi pemasaran yang merupakan rencana pemasaran untuk meraih sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Strategi pemasaran masing-masing pasar akan berbeda sesuai dengan destinasi dan produk yang disukai oleh wisman. Untuk meningkatkan efektifitas, pemasaran harus mempelajari implementasi rencana pemasaran tersebut adalah instrument penting untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan upaya pemasaran yang akan dilakukan. Maka itu penulis menyimpulkan pentingnya strategi manajemen, investasi, dan bisnis untuk menciptakan citra krebilitas dan mencapai tujuan dalam jangka panjang

3. Analisis Strategi

Formula Strategi atau yang biasanya disebut dengan perencanaan strategi merupakan proses penyusunan perencanaan jangka panjang, karena itu prosesnya lebih banyak menggunakan proses analisis (Freddy Rangkuti, 2003:8) . Jadi didalam perencanaan strategi ini analisis-analisis baik pada tingkat korporat maupun tingkat bisnis sangat dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk menyusun Formula Strategi atau yang biasanya disebut dengan perencanaan strategi merupakan proses penyusunan perencanaan jangka panjang, karena itu prosesnya lebih banyak menggunakan proses analisis (Freddy Rangkuti, 2003:8) . Jadi didalam perencanaan strategi ini analisis-analisis baik pada tingkat korporat maupun tingkat bisnis sangat dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk menyusun

1. Bagaimana perusahaan tersebut menentukan alternatif strategis?

2. Metode dan alat apa yang dipergunakan untuk mengindetifikasi serta mengevaluasi akternatif strategi dalam perusahaan?

3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pilihan strategi tersebut? Dalam proses analis dan pengambilan keputusan strategi terdiri dari beberapa tahap, baik pada tingkat korporat maupun pada tingkat bisnis. Hal ini disebabkan karena pilihan strategi berasal dari proses analitis untuk mengetahui dampaknya di masa yang akan datang terhadap kinerja perusahaan. Dengan demikian tiga pertanyan dasar berikut ini dapat terjawab (Freddy Rangkuti, 2003:8):

1. Bagaimana efektivitas strategi yang ada selama ini?

2. Bagaimana efektivitas strategi di masa yang akan datang?

3. Bagaimana kemungkinan efektivitas strategi terpilih dimasa yang akan datang?

Meskipun demikian, sebelum menentukan alternatif strategi yang layak, perencanaan strategi harus mengevaluasi dan meninjau kembali misi dan tujuan perusahaan. Setelah itu baru tahap selanjutnya dapat dilaksanakan, yaitu generation, evaluasi, dan pemilihan alternatif strategi yang terbaik. Analisis situasi membutuhkan keterlibatan manajemen puncak secara penuh untuk menentukan strategi yang sesuai dengan peluang eksternal dan kekuatan internal Meskipun demikian, sebelum menentukan alternatif strategi yang layak, perencanaan strategi harus mengevaluasi dan meninjau kembali misi dan tujuan perusahaan. Setelah itu baru tahap selanjutnya dapat dilaksanakan, yaitu generation, evaluasi, dan pemilihan alternatif strategi yang terbaik. Analisis situasi membutuhkan keterlibatan manajemen puncak secara penuh untuk menentukan strategi yang sesuai dengan peluang eksternal dan kekuatan internal

Dari deskriptif analisis strategi diatas penulis menarik bahwa pentingnya analisa strategi dalam suatu tindakan akan berpengaruh penting dalam keefektivitasan untuk mencapai tujuan organisasi.

4. Strategi Unit Bisnis

Perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk, akan bersaing di berbagai tingkatan bisnis atau pasar (Freddy Rangkuti, 2003:12). Dengan demikian strategi bisnisnya dapat ditekankan pada Strategic Business Units (SBU), Strategic Business Group, Strategic Business Segments, Natural Business Unit atau Product Market Units (PMU). Pada prinsipnya SBU memiliki karateristik sebagai berikut:

1. Memiliki misi dan strategi

2. Menghasikan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi

3. Menghasilkan produk atau jasa secara spesifik

4. Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas SBU memiliki pengertian yang berbeda untuk setiap perusahaan yang