JURNAL%20(buat%20perpust)

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA INDEKS LQ-45 DI BURSA EFEK
INDONESIA
Feny Wulandari
(20208502)

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan
terhadap return saham yang diukur dari variabel Current Ratio (CR), Debt to Equity
Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Retur On Asset (ROA), Return On Equity

(ROE), Total Asset Turnover (TAT), Price Earnig Ratio (PER), dan Price to Book
Value (PBV).

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel CR, DER, NPM,
ROA, ROE, TAT, PER, dan PBV secara simultan (serempak) terdapat pengaruh
signifikan terhadap return saham. Sedangkan hasil pengujian secara parsial (individual)
menunjukkan bahwa hanya variabel DER, ROA, dan TAT terdapat pengaruh signifikan
terhadap return saham.

Dengan demikian bagi investor dan manajer dalam


menganalisis rasio keuangan dapat mempertimbangkan variabel DER, ROA, dan TAT
sebagai alat pertimbangan dalam memperoleh return saham yang maksimum.

Kata Kunci : Rasio Keuangan, Return Saham, ILQ-45

perusahaan yang berasal dari laba yang

LATAR BELAKANG
Bagi para investor tingkat return ini

dibagikan. Investor akan senang apabila

menjadi faktor utama karena return adalah

mendapatkan return yang tinggi dari waktu

hasil yang diperoleh dari suatu investasi.

kewaktu.


Return tersebut dapat berupa capital gain

berkepentingan

atau deviden. Capital gain merupakan

memprediksi

berapa

besar

selisih dari harga saham periodik sekarang

pengembalian

(return)

dari


dengan periode sebelumnya. Sedangkan

mereka. Menurut Jogiyanto (2010: 205)

deviden

adalah

penerimaan

dari

1

Oleh

karena

itu


untuk

investor
mampu
tingkat
investasi

2
return dibedakan menjadi dua yaitu return

dan Agustus). Apabila ada saham yang

realisasian dan return ekspetasian.

sudah tidak masuk kriteria maka akan

Bagi para investor laporan keuangan

diganti dengan saham lain yang memenuhi


(financial statement) merupakan catatan

syarat, dengan demikian saham yang

informasi keuangan suatu perusahaan yang

terdapat dalam indeks tersebut akan selalu

dapat digunakan untuk menggambarkan

berubah.

kinerja

perusahaan

Statement

of


tersebut.

Financial

Menurut

Accounting

Mengingat pentingnya informasi
rasio-rasio

keuangan,

maka

Concept (SFAC) No.1 tujuan pelaporan

menganalisis


keuangan adalah menyediakan informasi

pandang mempengaruhi return saham.

yang relevan bagi investor dan kreditor

Berdasarkan hal tersebut ditetapkan judul

maupun pemakai potensial lainnya dalam

penelitian skripsi ini adalah “ANALISIS

pengambilan

PENGARUH

keputusan

investasi


dan

faktor-faktor

penulis

RASIO

yang

di

KEUANGAN

kredit, serta dalam penaksiran mengenai

TERHADAP RETURN SAHAM PADA

jumlah, waktu dan ketidakpastian dari


INDEKS LQ-45 DI BURSA EFEK

penerimaan arus kas netto prospektif.

INDONESIA”.

Return saham sebagai indikator prestasi
perusahaan secara langsung maupun tidak
langsung dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Untuk menganalisis faktor-faktor tersebut
menggunakan

alat

ukur

rasio-rasio

TELAAH PUSTAKA
Pengertian Saham

Menurut Rusdin (2008: 1) “Saham yaitu
sertifikat

yang

menunjukkan

bukti

keuangan, rasio keuangan yang digunakan

kepemilikan

dalam penelitian ini adalah CR, DER,

pemegang saham memiliki hak klaim atas

NPM, ROA, ROE, TAT, PER, dan PBV.

penghasilan dan aktiva perusahaan”.


suatu

perusahaan,

dan

Berbagai macam indeks harga saham
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia

Jenis-Jenis Saham

(BEI), salah satunya indeks LQ-45, indeks

1. Saham Preferen

LQ-45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari

Merupakan saham yang mempunyai

45 saham yang paling likuid dan memiliki

sifat gabungan (hybrid) antara obligasi

nilai kapitalisasi yang besar hal ini

(bond) dan saham biasa.

merupakan indikator likuidasi. Saham-

2. Saham Biasa

saham yang termasuk didalam indeks LQ-

Jika perusahaan hanya mengeluarkan

45 terus dipantau setiap 6 bulan akan di

satu saham kelas saham saja, saham ini

adakan review (setiap awal bulan Febuari

3
biasanya

dalam

bentuk

saham

biasa

Menurut Eduardus Tandelilin (2010:

(common stock).

100) terdiri dari dua komponen utama

3. Saham Treasury

yaitu Yield dan Capital ganin (loss). Yield

Adalah saham milik perusahaan yang

merupakan

komponen

return

yang

sudah pernah dikeluarkan dan beredar

mencerminkan aliran kas atau pendapatan

yang

oleh

yang diperoleh secara periodik dari suatu

perusahaan untuk tidak dipensiunkan tetapi

investasi. Sedangkan Capital ganin (loss)

disimpan sebagai treasuri.

merupakan komponen kedua dari return

kemudian

dibeli

kembali

sebagai kenaikan atau penurunan harga
suatu surat berharga (bisa saham maupun

Pengertian Return
“Return

yang

surat hutang jangka panjang), yang bisa

diperoleh dari investasi. Return dapat

memberikan keuntungan atau kerugian

berupa return realisasian yang sudah

bagi investor.

merupakan

hasil

terjadi atau return ekspektasian yang
belum terjadi tetapi yang diharapkan akan
terjadi

dimasa

mendatang”(Jogiyanto:

Indeks LQ-45
Indeks LQ-45 merupakan perwakilan
lebih dari 70% total kapitalisasi Bursa

2010: 205).

Efek Indonesia dan mencakup 60 saham
Komponen Return Saham

yang paling banyak diperdagangkan setiap

1. Return Realisasian

harinya, dalam hitungan nilai, selama

Return realisasian (realized return)

periode

12

bulan.

Indeks

LQ-45,

merupakan return yang telah terjadi.

menggunakan 45 saham yang terpilih

Return realisasian dihitung menggunakan

berdasrkan likuiditas perdagangan saham

data historis. Return realisasian penting

dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap

karena digunakan sebagai salah satu

awal bulan febuari dan agustus). Dengan

pengukur kinerja dari perusahaan.

demikian saham yang terdapat dalam

2. Return Ekspektasian

indeks tersebut akan selalu berubah-ubah.

Return ekspektasian ( expected return)

Menurut Jogiyanto (2010: 106)

merupakan return yang digunakan untuk

untuk dapat masuk dalam pemilihan suatu

pengambilan keputusan investasi. Return

saham harus memenuhi kriteria tertentu

ini penting dibandingkan dengan return

yaitu sebagai berikut:

histori

1. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata

karena

return

ekspektasian

merupakan return yang diharapkan dari

transaksi

sahamnya

masuk

investasi yang dilakukan.

urutan 60 terbesar dipasar reguler.

dalam

4
2. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata nilai
kapitalisasi

pasarnya

masuk

dalam

kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan.

urutan 60 terbesar di pasar reguler.
3. Telah tercatat di BEI paling tidak
selama 3 bulan.

�=

Aktiva Lancar

............................(1)

Utang Lancar

Debt to Equity Ratio (DER)
Pengertian Pasar Modal
“Pasar

modal

Rasio hutang dengan modal sendiri

merupakan

tempat

(debt to equity ratio) merupakan imbangan

bertemu antara pembeli dan penjual

antara hutang yang dimiliki perusahaan

dengan risiko untuk dan rugi”. (Jogiyanto:

dengan modal sendiri. Semakin tinggi

2010: 29)

rasio ini berarti modal sendiri semakin
sedikit

Pengertian Laporan Keuangan
105) mendefinisikan “Laporan keuangan
laporan

dengan

hutangnya

(Sutrisno: 2009: 218).

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2009:

adalah

dibanding

keuangan

yang

menggambarkan kondisi keuangan dan
hasil usaha suatu perusahaan pada saat

Total Utang

�=

Modal (Equity )

Net Profit Margin (NPM)
Merupakan
untuk

tertentu”.

........................ (2)

kemampuan

perusahaan

menghasilkan

dibandingkan

dengan

keuntungan
penjualan

yang

dicapai (Sutrisno: 2009).

Rasio Keuangan
“Pengertian rasio keuangan menurut

Laba Bersih

=

Penjualan

.............................(3)

Kasmir (2008: 104) merupakan kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada
dalam laporan keuangan dengan cara
membagi

satu

angka

dengan

angka

lainnya”.

Return On Asset (ROA)
Rasio

ROA

menurut

Handono

Mardiyanto (2009:62) memberikan ukuran
yang

lebih

baik

atas

profitabilitas

perusahaan

karena

CR, DER, NPM, ROA, ROE, TAT,

efektifitas

manajemen

PER, dan PBV

menggunakan aktiva untuk memperoleh

Current Ratio (CR)

pendapatan.

Rasio
merupakan

lancar
rasio

atau

(current

untuk

ratio)

mengukur

kemempuan perusahaan dalam membayar

� �=

menunjukkan

Earning After Interest and Tax
Total Assets

dalam

....(4)

5
nilai

Return On Equity (ROE)
Rasio ini menurut Handono Mardiyanto

buku

saham

tersebut

yang

digambarkan di neraca. Semakin tinggi

keberhasilan

rasio ini, maka pasar akan semakin

perusahaan dalam menghasilkan laba bagi

percaya akan prospek perusahaan tersebut.

(2009:

63)

mengukur

para pemegang saham.


=

Earning After Interest and Tax
Equitas

....(5)

�=

Nilai Pasar Saham
Nilai Buku

......................(8)

METODE PENELITIAN

Total Asset Turnover (TAT)

Populasi dan Sampel

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2009:

Populasi dalam penelitian ini yaitu

309) Total Asset Turnover merupakan

seluruh saham yang tergabung dalam

rasio yang menunjukkan perputaran taotal

indeks LQ-45 periode 2007-2011. Adapun

aktiva diukur dari volume penjualan

pemilihan sampel dalam penelitian ini

dengan

dengan menggunakan metode purposive

kata

lain

seberapa

jauh

kemampuan semua aktiva menciptakan
penjualan. Semakin tinngi rasio ini maka
semakin baik.
��� =

Penjualan
Total Aset

.....................................(6)

Price Earning Ratio (PER)
Menurut

Jogiyanto

(2008:

141)

merupakan pendekatan yang menggunakan
nilai earning untuk mengestimasi nilai
instrinsik suatu saham yang menunjukan
rasio dari harga saham terhadap earning.
Rasio ini menunjukkan berapa besar
investor menilai harga saham terhadap
kelipatan dari earning.
�=

Harga Pasar Saham
Laba Bersih

.......................(7)

Price to Book Value (PBV)
Rasio Price to Book Value adalah rasio
yang

digunakan

untuk

menunjukkan

perbandingan harga saham dipasar dengan

judgement sampling.

6
satu satuan akan meningkatkan return
saham sebesar 0,018 atau 1,8%.
3. Koefisien regresi DER sebesar 0,222
menyatakan bahwa setiap kenaikan
DER satu satuan akan meningkatkan
return saham sebesar 0,222 atau 22,2%.
4. Koefisien regresi NPM sebesar 0,023
menyatakan bahwa setiap kenaikan
NPM satu satuan akan meningkatkan
return saham sebesar 0,023 atau 2,3%.
5. Koefisien regresi ROA sebesar 0,796

PEMBAHASAN

menyatakan bahwa setiap kenaikan

Regresi Linier Berganda
berganda

ROA satu satuan akan meningkatkan

merupakan uji yang dilakukan untuk

return saham sebesar 0,796 atau 79,6%.

mengetahui besarnya koefisien dari tiap-

6. Koefisien regresi ROE sebesar 0,001

tiap variabel (CR, DER, TAT, NPM,

menyatakan bahwa setiap kenaikan

ROA, ROE, PER, dan PBV) sebagai

ROE satu satuan akan meningkatkan

variabel independen terhadap return saham

return saham sebesar 0,001 atau 0,1%.

Uji

regresi

liner

Dalam

7. Koefisien regresi TAT sebesar -0,043

penelitian ini diperoleh persamaan regresi

menyatakan bahwa setiap kenaikan

linier berganda sebagai berikut:

TAT satu satuan akan menurunkan

Y = 0,002 + 0,018 CR + 0,222 DER +

return saham sebesar 0,043 atau 4,3%.

sebagai

variabel

dependen.

0,023 NPM + 0,796 ROA + 0,001

8. Koefisien regresi PER sebesar 0,012

ROE - 0,043 TAT + 0,012 PER -

menyatakan bahwa setiap kenaikan

0,034 PBV+ е

PER satu satuan akan meningkatkan

Berdasarkan hasil perhitungan dapat
dijelaskan sebagai berikut:

return saham sebesar 0,012 atau 1,2%.
9. Koefisien regresi PBV sebesar -0,034

1. Konstanta 0,002 menyatakan bahwa

menyatakan bahwa setiap kenaikan

jika semua variabel konstan maka

PBV satu satuan akan menurunkan

return saham masih bersifat positif.

return saham sebesar -0,034 atau 3,4%.

2. Koefisien regresi CR sebesar 0,018
menyatakan bahwa setiap kenaikan CR

Koefisien determinasi ( R² )
Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

7
berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabelvariabel
hampir

independen
semua

memberikan

informasi

yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi

Berdasarkan pada tabel diatas

variabel dependen. (Imam Ghozali:

perumusan hipotesisnya adalah:

2009: 87)

Ho:Secara bersama-sama variabel bebas
tidak

memiliki

maka

pengaruh

yang

signifikan terhadap return saham.
Ha:Secara bersama-sama variabel bebas
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap return saham.
Nilai fhitung sebesar 213,977 lebih besar
dari ftabel sebesar 2,36 maka model yang
Pada

tabel

diatas

diperoleh

hasil

digunakan layak, artinya Ha diterima yaitu

besarnya pengaruh variabel independen

secara

terhadap variabel dependen yang dapat

memiliki

diterangkan oleh model persamaan ini

terhadap return saham.

bersama-sama
pengaruh

variabel
yang

bebas

signifikan

adalah sebesar 91,2 % dan sisanya sebesar
8,8 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
yang tidak dimasukkan dalam model
regresi.

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Menurut Imam Ghozali (2009: 88) uji
statistik t pada dasarnya menujukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel

Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji

statistik

menunjukkan

F

apakah

pada
semua

independen

dasarnya
variabel

independen atau variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama terhadap variabel
dependen atau variabel terikat (Imam
Ghozali: 2009: 88).

menerangkan

secara

individual

variabel

dalam

dependen.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan
tingkat signifikansi 0,05 ( α=5% ).

8
2. Hipotesis kedua : Terdapat pengaruh
Debt to Equity Ratio (DER) terhadap

return saham.
Ho

: Tidak terdapat pengaruh secara
parsial

antara

variabel

DER

terhadap return saham.
Ha

: Terdapat pengaruh secara parsial
antara variabel DER terhadap
return saham.

Berdasarkan hasil tabel Uji t yang maka

Hasil pengujian secara parsial variabel

dapat disimpulkan bahwa hasil signifikansi

DER terhadap return saham diperoleh

variabel independen terhadap variabel

thitung sebesar 3,770 dengan nilai P value

dependen yaitu:

0,000. Karena nilai P value 0,000 < 0,05

1. Hipotesis pertama : Terdapat pengaruh

dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha

Current Ratio (CR) terhadap return

diterima.

saham.

menunjukkan terdapat pengaruh secara

Ho

: Tidak terdapat pengaruh secara
parsial

antara

variabel

CR

terhadap return saham.
Ha

variabel

CR

hasil

tersebut

parsial DER terhadap return saham. Hal ini
menunjukkan perusahaan dapat menutupi
hutang-hutangnya kepada pihak luar maka

: Terdapat pengaruh secara parsial
antara

Berdasarkan

terhadap

semakin kecil rasio ini semakin baik.
3. Hipotesis ketiga : Terdapat pengaruh

return saham.

Net Profit Margin (NPM) terhadap

Hasil pengujian secara parsial untuk
variabel CR diperoleh t hitung 1,135 dengan

return saham.
Ho

: Tidak terdapat pengaruh secara

nilai Pvalue sebesar 0,258. Karena nilai P value

parsial

0,258 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ho

terhadap return saham.

diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil

Ha

antara

variabel

NPM

: Terdapat pengaruh secara parsial

tersebut bahwa tidak terdapat pengaruh

antara variabel NPM terhadap

parsial CR terhadap return saham. Hal ini

return saham.

menunjukkan perusahaan tersebut tidak
mampu

menutupi

kewajiban

Hasil pengujian secara parsial variabel

jangka

NPM terhadap return saham diperoleh

pendeknya atau utang yang segera jatuh

thitung sebesar 0,878 dengan nilai P value

tempo.

0,381. Karena nilai P value 0,032 > 0,05
dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha

9
ditolak. Berdasarkan hasil tersebut tidak

Ho

: Tidak terdapat pengaruh secara

terdapat pengaruh secara parsial NPM

parsial

terhadap

terhadap return saham.

return

saham.

Hal

ini

menunjukkan bahwa nilai NPM yang
dianggap tidak

mampu

Ha

antara

variabel

ROE

: Terdapat pengaruh secara parsial
antara variabel ROE terhadap

meningkatkan

return saham.

usaha yang dilakukan sehingga labanya

Hasil pengujian secara parsial variabel

menurun.
4. Hipotesis keempat : Terdapat pengaruh

ROE terhadap return diperoleh thitung

(ROA) terhadap

sebesar -0,037 dengan nilai Pvalue 0,971.

Return On Asset

Karena nilai Pvalue

return saham.
Ho

: Tidak terdapat pengaruh secara
parsial

antara

variabel

ROA

: Terdapat pengaruh secara parsial
antara variabel ROA

disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak.
Berdasarkan hasil tidak terdapat pengaruh
secara parsial ROE terhadap return saham.

terhadap return saham.
Ha

0,971 > 0,05 dapat

terhadap

Hal ini menunjukkan perusahaan belum
maksimal dalam menggunakan modal

return saham.

sendiri untuk menghasilkan laba.

Hasil pengujian secara parsial

6. Hipotesis keenam : Terdapat pengaruh

variabel ROA terhadap return saham

Total Asset Turnover (TAT) terhadap

diperoleh thitung 18,627 dengan nilai

return saham.

Pvalue sebesar 0,000. Karena nilai P value

Ho

: Tidak terdapat pengaruh secara

0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa

parsial

Ho

terhadap return saham.

ditolak

dan

Ha

diterima.

Berdasarkan hasil tersebut terdapat

Ha

antara

variabel

TAT

: Terdapat pengaruh secara parsial

pengaruh parsial ROA terhadap return

antara variabel TAT terhadap

saham. Hal ini menunjukkan bahwa

return saham.

dalam

Hasil pengujian secara parsial variabel

mengelola investasinya serta aktiva

TAT terhadap return saham diperoleh

dapat lebih cepat berputar sehingga

thitung sebesar -2,139 dengan nilai Pvalue

memperoleh laba.

0,034. Karena nilai P value 0,034 < 0,05

manajemen

telah

efektif

5. Hipotesis kelima : Terdapat pengaruh

dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha

Return On Equity (ROE) terhadap

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

return saham.

terdapat pengaruh secara parsial TAT
terhadap

return

saham.

Hal

ini

menunjukkan bahwa perusahaan secara

10
efisien dalam menggunakan seluruh aktiva

Ha

: Terdapat pengaruh secara parsial

perusahaan untuk menghasilkan penjualan

antara variabel PBV terhadap

bersihnya yang diperoleh dari tiap rupiah

return saham.

akitiva.

Hasil pengujian secara parsial variabel

7. Hipotesis ketujuh : Terdapat pengaruh

PBV terhadap return saham diperoleh

Price Earning Ratio (PER) terhadap

thitung -0, 618 dengan nilai Pvalue sebesar

return saham.

0,573. Karena nilai P value 0,573 > 0,05

Ho

: Tidak terdapat pengaruh secara
parsial

(individual)

variabel Price

Earning

antara

Ha ditolak. Berdasarkan hasil tersebut

Ratio

tidak terdapat pengaruh parsial PBV

(PER) terhadap return saham.
Ha

dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan

terhadap

return

saham.

Hal

ini

: Terdapat pengaruh secara parsial

menunjukkan bahwa pasar akan sulit untuk

(individual) antara variabel Total

percaya pada prosepek perusahaan tersebut

Price

Earning

(PER)

Ratio

dimasa depan.

terhadap return saham.
Hasil pengujian secara parsial variabel
PER terhadap return saham diperoleh thitung

PENUTUP
Berdasarkan

analisis

yang

telah

sebesar 0,564 dengan nilai Pvalue 0,574.

dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka

Karena nilai Pvalue

kesimpulan dar hasil seluruh penelitian

0,574 > 0,05 dapat

disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak.

yang

Berdasarkan hasil tersebut tidak terdapat

penelitian ini serta saran-saran untuk

pengaruh secara parsial PER terhadap

penelitian selanjutnya akan dikemukakan

return

pada bab ini.

saham.

perusahaan

Hal

kurang

ini

menunjukkan

maksimal

di masa yang akan datang.
kedelapan

dilakukan,

keterbatasan

dalam

menghasilkan pendapatan yang diharapkan

8. Hipotesis

telah

Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji

:

Terdapat

besarnya

pengaruh

rasio

keuangan

pengaruh Price to Book Value (PBV)

terhadap return saham. Objek penelitian ini

terhadap return saham.

yaitu perusahaan indeks LQ45 periode

Ho

: Tidak terdapat pengaruh secara
parsial

antara

variabel

terhadap return saham.

PBV

2007 – 2011. Alat analisis yang digunakan
metode regresi linier berganda, adapun
hasil yang di peroleh sebagai berikut:

11
1. Hasil uji parsial atau individual (uji t)

Beberapa keterbatasan dalam penelitian

menunjukkan bahwa variabel Debt to

ini yaitu sebagai berikut:

Equity Ratio (DER), Retur On Asset

1. Apabila

menggunakan

pemilihan

(ROA), dan Total Asset Turnover

sampel dengan beberapa kriteria seperti

(TAT) mempunyai pengaruh signifikan

dalam

terhadap

sedangkan

menyebabkan bahwa hasil penelitian ini

variabel Cerrent Ratio (CR), Net Profit

tidak menggambarkan kondisi secara

Margin (NPM), Return On Equity

keseluruhan dari populasi.

return

saham,

penelitian

ini

maka

dapat

(ROE), Price Earnig Ratio (PER), dan

2. Sampel dalam penelitian ini adalah

Price to Book Value (PBV) tidak

perusahaan yang masuk dalam indeks

mempunyai pengaruh yang signifikan

LQ45, sehingga hasil dari penelitian ini

terhadap return saham.

tidak dapat digeneralisasi.

2. Hasil uji secara simultan atau secara
serempak (uji f) terbukti bahwa variabel
Cerrent Ratio (CR), Debt to Equity

Saran
Dari kesimpulan diatas maka saran

Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM),

untuk

Retur On Asset (ROA), Return On

sebagai berikut:

Equity (ROE), Total Asset Turnover

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk

(TAT), Price Earnig Ratio (PER), dan

mengambil sampel perusahaan yang

Price to Book Value (PBV) secara

berbeda, misalnya IDX30 yang baru-

simultan mempunyai pengaruh yang

baru ini diluncurkan serta menggunakan

signifikan terhadap return saham.

alat analisis yang berbeda.

3. Nilai

Adjusted

R

Square

dalam

penelitian-penelitian

2. Penelitian

ini

selnjutnya

dilakukan

untuk

penelitian ini adalah sebesar 0,912. Hal

mengetahui seberapa besar perubahan

ini berarti 91,2 % variasi dari return

dari masing-masing rasio keuangan

saham dijelaskan oleh variabel Debt to

terhadap

Equity Ratio (DER), Retur On Asset

memperhatikan

(ROA), Total Asset Turnover (TAT).

tersebut

Sedangkan sisanya 8,8% dijelaskan

penurunan, sebaiknya untuk penelitian

oleh faktor-faktor lain diluar model

selanjutnya

yaitu rasio-rasio keuangan lainnya dan

perubahan

faktor eksternal.

mengalami

return

saham

adanya

mengalami

pada

perubahan

kenaikan

perusahaan

rasio

tanpa

atau

yang

keuangannya

kenaikan

atau

penurunanagar bisa diketahui apakah
Keterbatasan Penelitian

investor

hanya

merespon

yang

12
mengalami peningkatan atau hanya

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar
Keuangan.

megalami penurunan kinerja keuangan

Akuntansi

saja.

Salemba Empat.

Jakarta:

3. Untuk penelitian selanjutnya dapat

Indah Lestari, Anio, Muslich Luthfi, dan

dilakukan dengan menggunakan metode

Syahyunan. 2007. Pengaruh Faktor

lain dalam pemilihan rasio keuangan

Fundamental

dan pengujian atas variabel independen

Terhadap Harga Saham Properti

yang lain.

Yang Terdaftar

Dan

Teknikal

Di BEI. Jurnal

MEPA Ekonomi, Vol. 2, No. 2, Mei,
p 91-97.

DAFTAR PUSTAKA
Agus, Harjito dan Rangga, Aryayoga.

Kasmir.

2011.

Analisis

Laporan

2009. Analisis Pengaruh Kinerja

Keuangan. Edisi: Pertama, Cetakan:

Keuangan dan Return Saham di

Keempat, Jakarta: Rajawali.

Bursa

Indonesia .

Efek

Jurnal

Mardiyanto,

Handono.

2009.

Intisari

Ekonomi Akuntansi, Vol. 7, No. 1,

Manajemen Keuangan. Jakarta: PT.

Maret, p 13-21.

Grasindo Jakarta.

Arief, Habib. 2008. Kiat Jitu Peramalan
Saham. Jakarta: Gramedia Pustaka

2008.

Masalah,

Utama.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis
Kritis

Rusdin.

Atas

Laporan

Keuangan .

Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan
BerbasisBalanced

Scorecard

Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset

Pasar
dan

Modal:

Teori,

Kebijakan

Dalam

Praktik. Bandung: ALFABETA.

Riendrias Puspasari, Ariesta dan J.P.
Sitanggang.

2008.

Analisis

Fundamental Harga Saham Suatu
Kajian

Kinerja

Keuangan

Pada

Lembaga Pembiayaan Yang Sudah
Go Publik. Jurnal Manajemen Mutu,

Vol. 7, No. 2, Juli, p 93-110.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan
Teori,

PT. BUMI AKSARA.

Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi

Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio
dan

Analisis

Investasi.

Ketujuh, BPFE – Yogakarta.

Edisi

Konsep,

dan

Aplikasi.

Bisnis. Cetakan Pertama, Jakarta:

UII, Jakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan
Investasi. Edisi Pertama, Kanisius,

Yogyakarta.

13
Tambunan, Andy Porman. 2007. Menilai
Harga Saham. Jakarta: Elex Media

Komputindo.
Ulupui I. G. K. A. 2007. Analisis
Pengaruh

Rasio

Likuiditas,

Laverage,

Aktivitas,

dan

Profitabilitas

Terhadap

Return

Saham

(Studi

Pada

Perusahaan

Makanan dan Minuman Dengan
Katagori Industri Barang Konsumsi
di BEJ) Jurnal Akuntansi dan Bisnis,
Vol 2, Januari, p 88-102.