KORELASI ANTARA NILAI EOSINOFIL DENGAN INFEKSI SOIL-

TESIS KORELASI ANTARA NILAI EOSINOFIL DENGAN INFEKSI SOIL-TRANSMITTED

  HELMINTH PADA ANAK SYILVIA JIERO 117103014 / IKA

  PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

KORELASI ANTARA NILAI EOSINOFIL DENGAN INFEKSI SOIL-

  TRANSMITTED HELMINTH PADA ANAK TESIS Untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik di Bidang Ilmu Kesehatan Anak/ M.Ked (Ped) pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara SYILVIA JIERO 117103014 / IKA PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 i

PERNYATAAN KORELASI ANTARA NILAI EOSINOFIL DENGAN INFEKSI SOIL-

  

TRANSMITTED HELMINTH PADA ANAK

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

lain, kecuali yang secara tertulis dijadikan acuan dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka

  

Medan, 27 Februari 2015

Syilvia Jiero ii iii

  UCAPAN TERIMA KASIH Salam sejahtera.

  Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia-Nya tesis ini dapat diselesaikan.

  Tulisan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir pendidikan magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Ilmu Kesehatan Anak di FK-USU / RSUP H. Adam Malik Medan.

  Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Pembimbing utama dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked(Ped), Sp.A, Ph.D(CTM) dan Pembimbing II dr. Tina Christina L. Tobing, M.Ked(Ped), Sp.A(K), yang telah memberikan bimbingan, koreksi, bantuan serta saran-saran yang sangat berharga dan dukungan moril kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.

  2. Prof. dr. H. Munar Lubis, Sp.A(K), selaku Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan bantuan dalam penelitian dan penyelesaian tesis ini.

  3. dr. Hj. Melda Deliana, M.Ked(Ped), Sp.A(K) selaku Ketua Program Studi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU iv yang telah membantu saya dalam penelitian dan penyelesaian tesis ini.

  4. Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), Prof. Dr. dr. H.

  Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc(CTM), Sp.A(K), dr. Inke Nadia Diniyanti Lubis, DTM&H, M.Ked(Ped), Sp.A, dan dr. Hendri Wijaya, M.Ked(Ped), Sp.A yang sudah membimbing saya dalam penyelesaian tesis ini.

  5. Prof. dr. Hj. Bidasari Lubis, Sp.A(K), dr. Hj. Lily Irsa, Sp.A(K), dr. Rita Evalina, M.Ked(Ped), Sp.A(K), dan dr. Zulfikar, Sp.PK(K) yang telah menguji, memberikan koreksi, saran, dan perbaikan pada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

  6. Kepala Sekolah SDN 060969 dan SDN 064003, yang telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

  7. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.

  8. Teman-teman yang telah membantu saya dalam keseluruhan penelitian maupun penyelesaian tesis ini, Selwan Situngkir, Silvia Yasmin Lubis, Atika Rimalda Nasution, Sylvi Febriza Riskasari, Johan Christian Silaen, dan Yuni Arcan Sianturi. Terimakasih untuk kebersamaan kita dalam menjalani pendidikan selama ini.

  v

  9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam terlaksananya penelitian serta penulisan tesis ini. Kepada keluarga tercinta yaitu papa Jeffry Jiero, mama Linda

  Kustanto, papi Johan Siajadi, mami Merry Kustanto, om Gatot Kustanto, tante Lince Laurens, adik-adik saya Willian Jiero, Deddy Jiero, Ronny Jiero, dan Ricky Kustanto, serta kekasih tercinta Michael Norman Jusman yang selalu mendoakan, memberikan dorongan dan motivasi baik moral maupun materiil.

  Terima kasih atas doa, pengertian dan dukungan selama penulis menyelesaikan pendidikan ini.

  Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua pihak di masa yang akan datang. Meski jauh dari sempurna, penulis tetap berharap tesis ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

  Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkat dan rahmat-Nya bagi kita semua, Amin.

  Medan, 27 Februari 2015 Syilvia Jiero

  vi

DAFTAR ISI

  Lembar Persetujuan Pembimbing i Lembar Pernyataan ii

  Ucapan Terima Kasih iv

  Daftar Isi vii

  Daftar Tabel ix

  Daftar Gambar x

  Daftar Singkatan xi

  Daftar Lambang xii

  Abstrak xiii

  Abstract xiv

  BAB 1. PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang

  1

  1.2. Rumusan Masalah

  3

  1.3. Hipotesis

  3

  1.4. Tujuan Penelitian

  3

  1.4.1. Tujuan Umum

  3

  1.4.2. Tujuan Khusus

  3

  1.5. Manfaat Penelitian

  4 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

  2.1. Infeksi parasit soil-transmitted helminth

  6

  2.2. Eosinofil

  15

  2.3. Hubungan antara nilai eosinofil dan Infeksi

  soil-transmitted helminth

  20

  2.4. Kerangka Konseptual

  23 BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

  3.1. Desain

  24

  3.2. Tempat dan Waktu

  24

  3.3. Populasi dan Sampel

  24

  3.4. Perkiraan Besar Sampel

  25

  3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

  25

  3.5.1. Kriteria Inklusi

  25

  3.5.2. Kriteria Eksklusi

  26

  3.6. Persetujuan/ Informed Consent

  26

  3.7. Etika Penelitian

  27

  3.8. Cara Kerja

  27

  3.9. Alur Penelitian

  30

  3.10. Identifikasi Variabel

  31

  3.11. Definisi Operasional Variabel Penelitian

  31 vii

  3.11.1. Variabel Bebas

  31

  3.11.2. Variabel Tergantung

  31

  3.12. Rencana Pengolahan dan Analisis Data

  32 BAB 4. HASIL PENELITIAN

  33 BAB 5. PEMBAHASAN

  43 BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

  6.1. Kesimpulan

  50

  6.2. Saran

  50 RINGKASAN

  52 SUMMARY

  54 DAFTAR PUSTAKA

  56 LAMPIRAN Lampiran 1

  62

  1. Personil Penelitian

  62

  2. Biaya Penelitian

  62 Lampiran 2. Jadwal Penelitian

  63 Lampiran 3. Lembar Penjelasan Kepada Orang Tua

  64 Lampiran 4. Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP)

  66 Lampiran 5. Kuesioner Penelitian

  67 Lampiran 6. Pemeriksaan Kato-Katz

  74 Lampiran 7. Prosedur Pengambilan Darah Perifer

  79 Lampiran 8. Membuat Sediaan Apus Darah

  81 Lampiran 9. Memulas Sediaan Apus Darah

  83 Lampiran 10. Memeriksa Sediaan Apus Darah

  84 Lampiran 11. Menghitung Jumlah Leukosit

  85 Lampiran 12. Kurva pertumbuhan CDC 2000 untuk anak perempuan usia 2-20 tahun

  87 Lampiran 13. Kurva pertumbuhan CDC 2000 untuk8 anak laki-laki usia 2-20 tahun

  88 Lampiran 14.Komite Etik

  89 Lampiran 15.Riwayat Hidup

  90

  viii

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Beberapa keadaan penyebab eosinofilia

  19 Tabel 4.1. Karakteristik dasar responden penelitian

  35 Tabel 4.2. Rerata nilai eosinofil pada infeksi soil-transmitted helminth

  36 Tabel 4.3. Nilai eosinofil absolut pada infeksi soil-transmitted helminth

  37 Tabel 4.4. Nilai rerata eosinofil dihubungkan dengan intensitas Infeksi soil-transmitted helminth

  37 Tabel 4.5. Karakteristik nilai eosinofil dihubungkan dengan infeksi soil-transmitted helminth

  38 Tabel 4.6. Hasil regresi nilai eosinofil dengan jumlah epg pada ascariasis

  39 Tabel 4.7. Hasil regresi nilai eosinofil dengan jumlah epg pada trichuriasis

  40 Tabel 4.8. Hasil regresi nilai eosinofil dengan jumlah epg pada ascariasis pada infeksi campuran

  41 Tabel 4.9. Hasil regresi nilai eosinofil dengan jumlah epg pada trichuriasis pada infeksi campuran

  41 ix

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka konseptual

  23 Gambar 4.1. Profil penelitian

  34 Gambar 4.2. Korelasi antara persentase eosinofil dengan jumlah epg pada ascariasis

  38 Gambar 4.3. Korelasi antara persentase eosinofil dengan jumlah epg pada trichuriasis

  39 Gambar 4.4. Korelasi antara persentase eosinofil dengan jumlah epg pada infeksi campuran

  41 x

DAFTAR SINGKATAN

  ASP : Ancylostoma–secreted protein

  A. lumbricoides : Ascaris lumbricoides

  BZA : Benzimidazole antihelmintik CDC : Centre for Disease Control DALY : Disability-adjusted life years

  epg : Egg per gram

  ESP : Excretory-secretory products et al : et alia, et alii GIS : Geographical information systems GM-CSF : Granulocyte-macrophage colony- stimulating

  factor

  IK : Interval kepercayaan

  IL-3 : Interleukin 3

  IL-5 : Interleukin 5

  nepg : Number of egg per gram

  PAM : Perusahaan air minum PSP : Persetujuan setelah penjelasan SD : Standar deviasi STH : Soil -transmitted helminth

  T. trichiura : Trichuris trichiura

  Th2 : T-helper 2 UNICEF : United Nations Children’s Fund WC : Water closet

  xi

DAFTAR LAMBANG

  Z α

  : Deviat baku normal untuk α = 1,96

  Zβ :

  Deviat baku normal untuk β = 0,842 > : Lebih besar dari < : Lebih kecil dari ≥ : Lebih besar atau sama dengan dari ≤

  : Lebih kecil atau sama dengan dari ± : Kurang lebih α : Kesalahan tipe I β

  : Kesalahan tipe II µL : Mikroliter m : Meter mg : Miligram mm : Milimeter n : Jumlah subjek/ sampel P : Besarnya peluang untuk hasil yang diobservasi bila hipotesis nol benar R

  2

  : Nilai koefisien determinasi yang mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X r : Korelasi minimal yang dianggap bermakna

  X : Variabel bebas Y : Variabel terikat

  xii

  

ABSTRAK

Latar belakang

  Infeksi soil-transmitted helminth (STH) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Di seluruh dunia, infeksi parasit STH seringkali dihubungkan dengan kejadian eosinofilia yang bermakna. Beberapa penelitian mendapatkan bahwa peningkatan nilai eosinofil dapat digunakan sebagai penanda adanya infeksi STH.

  Tujuan

  Mengetahui korelasi antara nilai eosinofil dengan infeksi STH pada anak.

  Metode

  Penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang terhadap anak sekolah dasar dilakukan selama bulan Februari sampai Maret 2014 di Kecamatan Medan Belawan, Propinsi Sumatera Utara. Sampel tinja diperiksa dengan metode Kato-Katz dan sampel darah diperiksa dengan sediaan apus darah tepi. Korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui korelasi antara nilai eosinofil dengan infeksi STH (bermakna jika P < 0.05).

  Hasil

  Penelitian ini melibatkan 99 subjek (ascariasis n=40, trichuriasis n=9, campuran n=50). Prevalensi kecacingan didapatkan sebesar 65.4%, dengan prevalensi ascariasis, trichuriasis, dan infeksi campuran sebesar 37.1%, 21.9%, dan 40.8%. Rerata nilai eosinofil pada anak dengan ascariasis, trichuriasis, dan campuran adalah 7.18, 8.11, dan 8.64/µL darah (P = 0.32). Prevalensi kejadian eosinofilia pada ascariasis, trichuriasis, dan campuran sebesar 47.5%, 77.8%, dan 70% (P = 0.05). Nilai eosinofil memiliki hubungan bermakna dengan jumlah telur per gram tinja/ epg, dimana ascariasis memiliki korelasi tinggi (P < 0.001, r = 0.62) dan trichuriasis memiliki korelasi rendah (P = 0.04, r = 0.21).

  Kesimpulan

  Nilai eosinofil memiliki korelasi tinggi dengan ascariasis dan korelasi rendah dengan trichuriasis. Nilai eosinofil dapat digunakan sebagai penanda infeksi STH.

  Kata kunci: infeksi soil-transmitted helminth, nilai eosinofil, eosinofilia xiii

  

ABSTRACT

Background

  Soil-transmitted helminth (STH) infection in Indonesia still plays as one of major health related problems. It is often correlated with incidence of significant eosinophilia. Several studies report that eosinophil count elevation could be used as a marker of STH infection.

  Objective

  To find correlation between eosinophil count with STH infection in children.

  Method

  This is an observational analytic study with cross-sectional design in elementary children from February until March 2014. It was held in Medan Belawan district, North Sumatera province. Feces samples were examined with Kato-Katz method and blood samples were examined by peripheral blood smears. Data was analysed using Pearson correlation (significance if P < 0.05).

  Result

  Ninety-nine subjects involved in this study (ascariasis n=40, trichuriasis n=9, mixed infection n=50). STH prevalence was found 65.4%, with prevalence of ascariasis, trichuriasis, and mixed infections were 37.1%, 21.9%, and 40.8%, respectively. Mean eosinophil count in children with ascariasis, trichuriasis, and mixed infection were 7.18, 8.11, and 8.64/µL blood (P = 0.32). Eosinophilia prevalence in ascariasis, trichuriasis, and mixed infection were 47.5%, 77.8%, and 70% (P = 0.05). Eosinophil count showed significant correlation with amount of egg per gram feces (epg), where ascariasis showed strong correlation (P < 0.001, r = 0.62) and trichuriasis showed weak correlation (P = 0.04, r = 0.21).

  Conclusion

  Eosinophil count had a strong correlation with ascariasis and weak correlation with trichuriasis. It can be used as a marker of STH infection.

  Key words:

  soil-transmitted helminth infection, eosinophil count, eosinophilia

  xiv