PlAKALAH PELATIHAN TINGKAT DASAR BACI GURU PENJASORKES

Scanned by CamScanner

Pl AKALAH
PELATI HAN TI NGKAT DASAR BACI GURU PENJ ASORKES
PI at er i

PSI KOLGI OLAHRAGA

Oleh:

Tjung Hauw Sin

DI SELENGGARAKAN ASI STEN DEPUTI TENACA KEOLAHRACAAN,
DEPUTI BI DANC PENI NGKATAN PRESTASI OLAHRAGA,
KEPI ENTRI AN PEDI EUDA DAN OLAHRAGA

BANDUNG
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat dan kasih karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah
..Pelatihan Tingkat Dasar Bagi Guru Penjasorkes" ini dengan baik
tentang
meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Penulisan makalah ini untuk memberikan pengetahuan mengenai
.,pelatihan Tingkat Dasar Bagi Guru Penjasorkes". Penulis juga menyadari

di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
derni
sempuma. oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan
sepenuhnya bahwa

perbaikan makalah yang akan penulis buat di masa yang akan datang mengingat

tidak ada sesuatu yang sempuma tanpa saran yang manbangun'

Padang, Septernber2015

Penulis








― ヽ







DA「 FAR I SI

KATA PENGANTAR. … … ……… … ……… ………… … …… … …… …………… … …・
DA「 AR I SI . … ………… ……… ……………… ………… …………… … …………… ……
I . PENDAHULUAN

I I . PEⅣ I BAⅡ ASAN

2

¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨¨・¨¨¨・

2

A. Kedudukan Cur u PenJ asor kes¨

1

Ц

1

B. Pent l ngnya Psi kol o」 01ahr ag dal at n Mat a Pembcl t t ar an
P( 珂 aSOr kes. …

………………………………………………………………………・


C Pendckat an Psi kol ogi 01ahr aga dal at n Pmnbdt t ar an Pt t j asor kes. .

I I I . KESI MPI LAN. …


… … …・… …・… … … … … … … … … … … … … … … … … …・… …・

DAr r AR PUSTAKA. …


… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …・

3

4
14
15




Pelatihan Tingkat Dasar Bagi Guru Penjasorkes

Oleh:

Tjung Hauw Sin

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah

Guru penjasorkes adalah seorang tenaga pendidik yang berhubungan
denga peserta didik, proses pembelajaran yang dilaksanakan merupakan hasil dari

interaksi antara guru dotgan peserta didik. Keberhasilan dari proses pembelajaran
tersebut adalah bukti dari interaksi yang baik antara guru dengan peserta didik.


Dengan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik maka guru perlu
pendekatan secara psikologis terhadap peserta didik. Dimana dalam

hal ini

psikologis merupakan ilmu yang mernpelajari tentang kejiwaan individu, dengan
kata lain pendekatan psikologi ini perlu dimiliki oleh guru penjasorkes guna untuk

mengenal karakteristik

dari

masing-masing peserta

didik, dengan

tujuan

tercapainya hasil yang diharapkan dalam proses pernbelajaran penjasorkes.


Berdasarkan unkapan

di

atas maka daiam kegiatan Pelatihan' Tingkat

Dasar Bagi Guru Panjasorkes, yang mernbahas teniang:

A.

Kedudukan Guru Penjasorkes

B.
C.

Pentingrya Psikologi Olahrag dalam Mata Pembelajaran Penjasorkes
Pendekatan Psikologi Olahraga dalam Pernbelajaran Penjasorkes

II. PEMBAIIASAI\

A.

Kedudukan Guru Penjasorkes
Guru penjasorkes adalah guru yang bertanggung jawab mengajarkan mata

panbelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

di

sekolah seperti

Paud, SD, SMP, dan SMA dan tidak untuk melatih atlet tingkat Festasi dibidang

olahrga. Kegiatan melatih hanya dilakukan oleh PNS dari Sa{ana Kepelatihan,

seperti yang tertulis dalam Peraturan Menpan-RB Nomor 40 tahun 2014 Tentang
Jabatan Fungsionel Pelatih Olahraga Pasal

I butir


9 menjelaskan;

Bahwa, yang dimaksud Pelatih Olahraga adalah PNS yang diberi tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan pelatihan
keolahragaan pada Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Mahasiswa
(PPLM), Prima Muda, Prima Utama dan Program Pelatihan yang setara
lainnya dalam lingkungan instansi Pusat dan Daerah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa yang melakr.rkan pelatihan olahraga prestasi
adalah Sarjana Kepelatihan Olahraga baik dalam lingkungan instasi pusat maupun

daerah. Dangan demikian dapat diartikan guru penjasorkes tidak memiliki
wewenang dalam melaksanakan pembinaan atau latihan olahraga, yang menjadi

tanggung jawabnya adalah sepagai guru atau tenaga pendidik

dari

mata

pernbelajaran Pendidikan Jasmani Oalahraga dan kesehatan.


Untuk melakukan tugasnya sebagai pendidik guru penjasorkes harus

merniliki pengetahuan tentang psikologi olahraaga. Dalam hal

ini

mata

pernbelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan keseahatan merupakan sebuah

proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas

fisik dan

kesehatan untuk

menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik,

mental serta ernosional (Husdarata 2009:3). Jadi penjas dapajt diartikan sebagai

proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga. Intinya adalah

mendidik anak. Jadi yang manbedakan penjas dengan mata pembelajran lain
adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, atau disebut juga dengan manusia

bergerak secara sadar. Gerak

itu

dirancang secara sadar oleh gurunya dan

diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat meransang pertumbuhan dan
perkernbangan anak didik.

Jadi dapat disimpulkan bahwah untuk mendidik anak perlu psikologi
karena yang didik adalah anak-anak dalam masa pertubuhan dan perkernbangan,

baik secara fisik maupun mental. Untuk anak mau belajar dan satang mengikuti
pembelajaran dengan berbagai materi yang diberikan selain didukung oleh
metode dan strategi pembelajaran yang adnal juga didukung oleh ilmu psikologi
olahraga yang dimiliki guru penjasorkes, dimaa penjas dan psikologi olahraga
membahas tentang konsep dan teori psikologi yang diaplikasikan pada olalnaga.

Pembahasan

materi lebih difokuskan pada bakat, motivasi berolahrag4

perkembangan kepribadian, pengaruh individu/keluarga/lingkungan manusi4
karakter, percaya diri, stress dan pembinaan mental.

B.

Pendekatan Psikologi Olahraga dalam Pembelajaran Penjasorkes

Tingkah laku manusia yang melakukan kegiatan olahraga sering
menunjukan gejala khusus yang berbeda dangan tingkah laku manusia yang tidak
berolahraga. Tingkahlaku manusia dalam interaksi dengan manusia lain juga
sering menunjukan gejala tertentu yang berbeda dengan keadaan dalam situasi
sebagai individu. Maksudnya adalah antara satu individu dengan individu lain

memiliki interaksi yang berbeda anatara yang berolahraga dengan yang tidak
berolahraga. Yang berolahraga dapat dikatan

di sekolah menernpuh pendidikan

secara fomala dalam mata pernbelajaran penjas yang diluar sekola seperti
olahragawan (atlet). Dalam pendidikan disekolah olahraga dapat dilakukan pada

jam mata pernbelajaran penjas, dalam hala ini guru penjas bertindak sebagai
pendidik dengan demikian pendekatan psikologi olahraga sangat dibutuhkan
dalam rangka mengembangakn individu secara fisik maupun pisikis @olistik).
Pendekatan psikologi olahraga yang dilakukan merupakan;

1.

Pendekatan Individual
Manusia dalam berolahraga sering menunjukan tingkah laku khusus yang

berbeda dangan yang lainnya dengan yang tidak berolahraga. Diman dalam hal

ini

dapat dijelaskan bahwa dampak olahraga terhadap individu yang satu dengan
yang lainnya berbeda. Hal ini disebabkan olah sifat-sifat individual yang berteda
seperti bakat, minat dan motif-motif yang berbeda dapat menyebabkan individu
yang satu mernilih satu cabang olahraga berteda dengan individu lainnya.

2.

PendekatanSosiologik

Dalam melakukan kegiatan olahraga, setiap Siswa selalu berinteraksi
dengan Siswa lainnya, yaitu interaksi dengan sesama kelompok, interaksi dengan

guru, dan interaksi dengan lingkungan sekitamya.interaksi yang te{adi akan
menimbulakan konflik-konflik tertentu yang menjadi masalah psikologissebagai

akibat dari interaksi tersebut, timbulnya gejala psikologi tertentu se,p€rti rasa

senang, rasa bangga, atau sebaliknya timbulnya rasa kecewa, prustasi dan
putusasa dsb. Menganai interaksi dan pengaruh lingkunagan dikernukakan oleh

Sherifdalam Husdarta (2010:l

a.
b.

l)

sebagai berikut;

c.

lndividu lainnya sebagai stimulus atau peransangnya
Kelompok sebagi peransang ini meliputi
1) Hubungan interaksi diantara angota kelompok
2) Hubungan yang te{adi antara angota kelompok yang satu dengan anggotakelompok lain.
Hasil-hasilkebudayaan

3.

Pendekataninteratif
Permasalahn-permasalahn yang terjadi dalam aktivitas olahraga interaksi

dalam "intemal systerz" maupun "el