Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

1.1.

Latar Belakang Masalah

Dewasa ini manusia banyak mengembangkan sistem-sistem teknologi dari
yang manual sampai digital, hal-hal itu tidak lepas dari peranan energi listrik yang
sebagai tenaga yang menjalankannya. Kebutuhan tersebut kian hari semakin
meningkat sehingga diperlukan pembangunan berbagai stasiun pembangkit tenaga
listrik. Pembangkit tenaga listrik tersebut dapat berupa PLTU (Pembangkit Listrik
Tenaga Uap), PLTGU (PembangkitListrik Tenaga Gas dan Uap), PLTD
(Pembangkit Listrik Tenaga Diesel), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), dan
lain-lain.
Atas dasar kebutuhan tersebut, dituntut adanya suatu sistem pemeliharaan
(Maintenance) yang dapat mengurangi tingkat kerusakan dan memperpanjang
umur mesin yang terdapat di dalam pembangkit tersebut. Sehingga diharapkan
sistem pemeliharaan (Maintenance) tersebut akan dapat memberikan keuntungankeuntungan, baik ditinjau dari segi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
pemeliharaan maupun waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan.
Pemeliharaan tersebut mencakup mesin-mesin utama maupun mesin-mesin
penunjang yang terdapat di Perusahaaan Pembangkit Listrik tersebut.
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan pembangkit
listrik yang mengandalkan siklus PLTG dan siklus PLTU sebagai penggerak

utamanya dalam upaya menaikkan efisiensi termal. Penggabungan siklus turbin
gas dengan siklus turbin uap dilakukan melalui peralatan pemindah panas berupa
boiler atau umum disebut “Heat Recovery Steam Generator”(HRSG). Adapun
metode perawatan yang dipakai penulis adalah Total Productive Maintenance.
Total Productive Maintenance (TPM) merupakan pengembangan dari
Preventive Maintenance (PM) yang adalah metode pemeliharaan mesin serta
peralatan. Langkah untuk mencegah atau mengatasi masalah tersebut dalam usaha
peningkatan efisiensi produksi dilakukan dengan TPM yang menggunakan
metode Efektivitas Seluruh Komponen Mesin (Overall Equipment Effectiveness )
sebagai pengukur serta penganalisis kinerja mesin maupun peralatan. Hal-hal
yang dilihat sebagai faktor yaitu Enam Kerugian Besar (Six Big Losses) yang
dominan mempengaruhi terjadinya penurunan efektivitas mesin dan peralatan.

Maksud penulisan ini memberikan usulan perbaikan efektivitas mesin atau
peralatan dengan tujuan meningkatkan efisiensi dari produksi pembangkitan
listrik.
Dari uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Total Productive Maintenance pada Turbin Gas dan Uap di
PT. PLN (Persero) Pembangkit Bagian Sumatera Utara Sektor Pembangkit
Belawan.”


1.2. Permasalahan
Pembangkit listrik sering mengalami gangguan energi yang diproduksinya.
Dugaan sementara hal ini dikarenakan mesin pembangkit mengalami gangguan
operasional.

Sebagaimana diketahui bahwa mesin sering mengalami penurunan

yang diduga pada sektor Availability, Performance Efficiency, dan Rate of Quality
Product . Penulis melihat bahwa OEE (Overall EquipmentEffectiveness) mempu
menghitung nilai efektivitas dan efisiensi mesin Turbin Gas dan Uap dengan
parameter penyebabnya yang disebut Six Big Losses. Penulis juga menduga hal
yang sama terjadi pada sistem Turbin Gas dan Uap.

1.3. Rumusan Masalah
Setelah mengenal latar belakang masalah dan permasalahan maka dapat
dirumuskan masalah yang terjadi, yaitu : Bagaimana perawatan dan perbaikan
yang diterapkan pembangkitan mempengaruhi efisiensi dan efektivitas kerja
mesin Turbin Gas dan Uap ST 1.0 dengan daya 50 MW ?


1.4.

Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini mengingat

keterbatasan peneliti dalam hal waktu dan dana:

1.

Penulisan memfokuskan penelitian pada perawatan perbaikan mesin melalui
data operasi, tidak menyinggung mengenai biaya perawatan. Dan perawatan
yang diteliti ada di Blok I PLTGU, secara khusus Turbin Gas dan Uap ST
1.0.

2.

Tingkat produktivitas dan efisiensi mesin atau peralatan diukur dengan
metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) sesuai dengan prinsip

TotalProductive Maintenance (TPM) untuk mengetahui seberapa besar

kerugian pada mesin atau peralatan dalam memproduksi.

1.5. Asumsi-asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan adalah :
1. Perusahaan memakai sistem pemeliharaan total productive maintenance.
2. Proses produksi berjalan secara normal tanpa gangguan saat
dilakukannya penelitian.
3. Metode kerja yang dilakukan tidak berubah.
4. Pengukuran yang dilakukan bertujuan menganalisa permasalahan yang
berkaitan dengan efisiensi dan produktifitas yang belum pernah
diterapkan sebelumnya.
5. Dokumen yang digunakan secara jelas serta terperinci.

1.6.

Tujuan Penelitian

1.6.1. Tujuan Umum

Tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk mengetahuiTotal Productive

Maintenance pada sistem Turbin Gas dan Uap Sektor Pembangkitan Belawan.

1.6.2. Tujuan Khusus
Tujuan utama penelitian untuk mengetahui seberapa besar keefektifan mesin
Turbin Gas dan Uap beroperasi dari sudut pandang Total Productive Maintenance
dengan tolak ukur Overall Equipment Effectiveness (OEE)
penyebab yang disebut dengan

melalui faktor

6 big losses : breakdown losses, setup and

adjustment, reduce speed losses, idling and minor stoppaged losses, rework losses
and yield/scraf losses.

1.7.

Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari Skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk penulis, manfaatnya dapat mengembangkan wawasan mengenai Total
Productive Maintenance (TPM)

2. Mengenal dasar - dasar perawatan dan perbaikan Turbin Gas dan Uap dan halhal yang harus dilakukan, sehingga mampu memperpanjang jangka pakai
komponen-komponen Turbin Gas dan Uap tersebut.
3. Untuk pembaca, dimana dapat untuk memahami mengenai perawatan dan
perbaikan pada Turbin Gas dan Uap.
4.

Bagi keseluruhan yaitu mengetahui betapa pentingnya perawatan mesin
sehingga mengurangi faktor-faktor penghambat produksi.

1.8. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai
berikut:
1. Metode yang digunakan adalah Metode Kuantitatif
2. Alat yang digunakan sebagai pengukur yaitu Overall Equipment
Effectiveness yaitu alat ukur Total Productive Maintenance.
3. Bahan/objek dilakukan penelitian adalah Pembangkitan PLTGU yaitu
ST 1.0 Sicanang-Belawan.


KomponenPLTGU

yang merupakan

komponen utamanya terdiri dari:
1.

PLTG

2.

HRSG

3.

Turbin Uap

4. Tempat dilakukannya penelitian yaitu di Pembangkitan PT. PLN
PERSERO di Sicanang-Belawan, Sumatera Utara.


1.9. Sistematika Penulisan Skripsi
Agar penulisan mudah dipahami dan ditelusuri maka penulisan ini akan
disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut:
Bab IPendahuluan
Menjelaskanan mengenai latar belakang masalah, permasalahan, batasan masalah,
tujuan dari penelitian baik secara umum maupun secara khususnya,manfaat
penelitian, metodologi penelitian sampai ke sistematika penulisan dalam
penelitian ini.

Bab IILandasan Teori
Menampilkan dan menjelaskan mengenai tinjauan pustakaan yang berisi teori dan
pemikiran yang digunakan sebagai landasan teori serta pemikiran yang digunakan
sebagai landasan dalam pembahasan, pemecahan masalah dan menjelaskan hasil
kesimpulan dari penelitian ini dan menguraikan gambaran umum perusahaan PT.
PLN (Persero) Pembangkitan Bagian Sumbagut.
Bab IIIMetode Penelitian
Pada bab ini berisi penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan, lokasi
penelitian, rancangan penelitian, sumber dan jenis data, variabel penelitian,
pelaksanaan penelitian, sistematis pengolahan data serta analisa data dan uraian

data penelitian yang berhasil didapat.
Bab IVPengolahan, dan Analisa Data
Menganalisis juga menjelaskan pemecahan masalah dan langkah –langkah
perencanaan yang dilakukan dalam memecahkan masalah OEE.
Bab VPenutup
Berisi kesimpulan dan saran yang menyimpulakan keseluruhan hasil penelitian
dari hasil pengolahan data serta langkah – langkah pemecahan yang harus
dilakukan oleh perusahaan.

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

5 107 96

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 0 19

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 1 2

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

1 2 29

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

1 3 1

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 0 3

PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS GT 2.1 DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 20