EFEKTIVITAS IKLAN SEPATU SAINT BARKLEY MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC

  

EFEKTIVITAS IKLAN SEPATU SAINT BARKLEY MELALUI MEDIA

SOSIAL INSTAGRAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC

  1

  2

  3 Astri Wulandari , Fanni Husnul Hanifa , Widya Sastika 1,2,3

  Universitas Telkom Jalan Terusan Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung

  

1

  

  astir.wulandari@tass.telkomuniversity.ac.id

  3

  widyasastika@tass.telkomuniversity.ac.id

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas iklan sepatu SAINT BARKLEY melalui media sosial yakni instagram dengan menggunakan teknik model EPIC. Empat dimensi EPIC yakni Dimensi Empathy, Persuasion, Impact dan Communication. Jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabulasi sederhana, skor rataan dan perhitungan EPIC rate. Keempat dimensi EPIC Model diantaranya, empathy (3.20), persuation (3.13), impact (3.06), dan communication (3.14) berada pada garis skala efektif. Dalam gambar tersebut juga dijelaskan bahwa nilai efektivitas yang paling lemah adalah dimensi impact dengan nilai 3.06 ini berarti perusahaan harus lebih meningkatkan metode untuk lebih menonjolkan kelebihan yang dimiliki sepatu SAINT BARKLEY dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima oleh konsumen walaupun masih berada dalam skala efektif.

  Kata kunci : Iklan, EPIC rate

ABSTRACT

  

The purpose of this study is to determine the effectiveness of SAINT BARKLEY shoes advertisements through

Instagram as social media, by using EPIC model techniques into four dimensions which are Empathy,

Persuasion, Impact and Communication Dimensions. Descriptive research with quantitative methods with 100

respondent as a research samples. Simple Tabulation Analysis used in Data analysis techniques, mean score

and EPIC rate calculation. Result of four dimensions of EPIC are Empathy (3.20), Persuasion (3.13), Impact

(3.06), and Communication (3.20) is on effective scale. Also explained that the weakest value of effectiveness is

the impact dimension with a value of 3.06 which means the company must improve the method to further

highlight the advantages possessed by SAINT BARKLEY shoes compared to other brands in similar categories

so that the message which delivered can be accepted by consumers even though still on effective scale Keywords: Advertisement, EPIC rate

  PENDAHULUAN

  Menurut data APJII pada tahun 2016 tercatat bahwa pengguna internet d Indonesia yang aktif di social media sudah mencapai sebanyak 129,2 juta orang atau sekitar 97,4 % dari populasi penduduk di Indonesia (

  Konten

  social media

  yang sering dikunjungi menurut data APJII adalah facebook yang masih menjadi peringkat pertama dengan 54% diikuti instagram dengan 15% dan youtube dengan 11%. Berdasarkan data dari techinasia dan APJII mencatat banyaknya pengguna internet yang mengakses social media sehingga dengan kondisi tersebut banyak dimanfaatkan oleh para pelaku usaha sebagai peluang bisnis dengan menggunakan social media dalam mempromosikan produknya (www.apjii.com ,2018).

  Di kota Bandung sendiri ada beberapa perusahaan sepatu lokal yang namanya sudah mulai dikenal di Indonesia. Perusahaan sepatu tersebut diantaranya NAH Project, Saint Barkley dan Word Division.

  Disamping itu, banyaknya produk palsu dan dihargai dengan harga yang jauh lebih murah maka jika dibandingkan dengan produk asli yang dijual di gerai SAINT BARKLEY.

  Adapun iklan berguna untuk mempertegas suatu karakter pada merek produk sehingga dapat memperoleh suatu pemahaman mengenai iklan agar konsumen mau melakukan pembelian, menginformasikan apakah konsumen menyukai produk sepatu SAINT BARKLEY hingga menggambarkan bagaimana spesifikasi detail produk tersebut, dan memberikan informasi mengenai daya tarik dari produk sepatu Saint Barkley itu sendiri. Untuk di indonesia, iklan sepatu SAINT BARKLEY hanya ada di media internet dan di sekitar beberapa pusat perbelanjaan yang dimana terdapat SAINT BARKLEY store didalamnya, akan tetapi periklanan sepatu SAINT BARKLEY di Instagram lebih menarik dan simpel.

  Gambar 1.Instagram Saint Barkley Sumber : website perusahaan, 2018

  Salah satu indikator keberhasilan iklan adalah efektivitas dari iklan tersebut terdapat cara yang dapat dipergunakan untuk mengukur efektivitas suatu iklan salah satunya menggunakan metode EPIC. Metode EPIC adalah metode yang telah dikembangkan oleh A.C Nielsen yang merupakan sebuah perusahaan peneliti yang terkemuka di dunia yang terdiri dari Empat Dimensi kritis yaitu Empathy, Persuasion, Impact and Communication .

  METODOLOGI

  Jenis penelitian deskriptif, metode kuantitatif untuk jumlah sampel penelitian 100 orang. Teknik pengujian data menggunakan Uji Validitas, Uji Reabilitias, analisis data yang digunakan adalah dengan EPIC model, dimana metode ini dipergunakan untuk mengevaluasi elemen-elemen dari kekuatan iklan yang berkaitan tentang kemampuan iklan tersebut dalam mendapatkan perhatian, seberapa mudah atau tidaknya iklan tersebut dapat dibaca. Pada metode ini, semakin tinggi hasil peringkat yang diperoleh suatu iklan, maka semakin tinggi pula kemungkinan iklan tersebut efektif (Durianto, ,dkk,2013).

LANDASAN TEORI

  Menurut Kotler dan Keller (2013)

  “marketing management as the art and science of choosing target market and getting, keeping, and growing customers through creating, delivering, and communicating superior customer value”.

  Dapat kita artikan yaitu manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih target pasar dan mendapatkan, menumbuhkan pelanggan, menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan nilai superior kepada pelanggan. adalah suatu aplikasi yang berbasis internet untuk embangun fondasi ideologis dan teknologi web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran User Generated Content.

  Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa promosi disebut juga sebagai komunikasi pemasaran dimana mereka mengartikan sebagai sarana yang dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para konsumen secara langsung atau tidak langsung produk dan merek yang mereka jual.

  Shimp (2007) mengatakan, iklan yang efektif terdapat beberapa pertimbangan, antara lain, iklan haruslah memperpanjang strategi pemasaran. Iklan dapat menjadi efektif jika strategi komunikasi pemasaran yang diarahkan berjalan dengan baik dan juga integrasi.

  1. Iklan haruslah memperpanjang suara strategi pemasaran. Iklan dapat menjadi efektif jika strategi komunikasi pemasaran yang diarahkan berjalan dengan baik dan juga integrasi

  2. Periklanan yang efektif juga harus menyatakan sudut pandang konsumen. Para konsumen membeli suatu produk karena manfaatnya, bukan karena atribut maupun lambangnya. Oleh karena itu, pemasaran yang dilakukan harus dinyatakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, keinginan pelanggan, serta apa yang konsumen nilai.

  3. Periklanan yang efektif haruslah persuasif.

  Dengan persuasi iklan akan terjadi ketika produk yang dipasarkan sehingga dapat memberikan sebuah keuntungan tambahan bagi pelanggan atau konsumen.

  4. Iklan yang baik tidak menjanjikan lebih dari apa yang bisa diberikan. Dalam hal ini maksudnya adalah menjelaskan dengan apa adanya tanpa ada atau kejujuran dalam etika bisnis yang cerdas.

  5. Iklan diupayakan menemukan cara unik untuk menerobos kerumunan iklan. Para pengiklan biasanya menggunakan sebuah konten yang berkelanjutan dalam pemasarannya untuk menarik minat pelanggan.

  6. Iklan yang baik mencegah strategi yang berlebihan. Tujuan utama dari iklan adalah mempengaruh pelanggan, konten dengan tema berlebih dapat menghilangkan pesan yang mengingat bagian berlebih sedangkan pesan utama dilupakan.

  Sedangkan menurut Wells (2003), menyatakan bahwa iklan efektif bekerja ada 2 (dua) tingkat. Pertama iklan harus memenuhi tujuan dari konsumen dan melibatkan mereka dalam menyampaikan pesan yang sesuai. Kedua, iklan haruslah mempengaruhi polihan produk untuk konsumen dan dapat mengingatkan kebutuhan-kebutuhan untuk dipenuhi.

  EPICC Model merupakan metode yang dikembangkan oleh A.C Nielsen yang merupakan sebuah perusahaan peneliti yang terkemuka di dunia yang terdiri dari empat Dimensi kritis yaitu:

  1. Empati merupakan keadaan konsumen yang membuat seseorang dapat mendefinisikan tentang dirinya memikirkan hal yang sama dengan orang atau kelompok lain

  2. Persuasi adalah erubahan keyakinan, sikap, dan kemauan perilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi kemudian menginformasikan tentang suatu yang diberikan dalam bentuk komunikasi pemasaran untuk penguatan suatu merek sehingga iklan dapat diperoleh pemahaman berkaitan dengan dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek (Peter dan Olson, 1996).

  3. Dampak adalah dampak menonjukan apakah suatu merek dapat terlihat lebih unggul dibandingkan merek lain dengan kategori yang mirip

  4. Komunikasi yaitu memberikan suatu kemampuan informasi kepada konsumen untuk mengingat pesan yang telah disampaikan, pemahaman terhadap konsumen dan kesan yang disampaikan pada pesan tersebut.

  Tahapan 1 (pertama) akan terjadi apabila marketer dapat menciptakan sebuah komunikasi promosi untuk mengenkoding suatu makna. yaitu konsumen yang masuk dan memahami informasi pada komunikasi promosi dan mengembangkan interpretasi pribadi terhadap makna yang ditangkap. Dalam penelitian ini, EPIC

  Keterangan: Model digunakan sebagai metode yang akan

  P : Persentase responden yang memilih digunakan untuk mengukur keefektivitasan iklan kategori tertentu Sant Barkley melalui social media. fi : Jumlah responden yang memilih kategori tertentu εfi : Banyaknya jumlah responden

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Hasil perhitungan tabulasi sederhana dari penelitian ini ditampilkan pada tabel 3.

  Uji Validitas

  Pada tabel 1 menunjukkan semua item pernyataan yang digunakan untuk mengukur beberapa variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel.

  Dari sampel sebanyak 100 orang menunjukkan bahwa semua item pernyataan (indikator) adalah valid.

  Sumber: Data Olahan Penulis,2018 Uji Reabilitas

  Hasil pengukuran ini diketahui jumlah responden terbesar dimensi empathy pada Perhitungan data menggunakan SPSS, iklan instagram SAINT BARKLEY bernilai variabel dinilai reliable karena nilai cronbach’s 69 dan berbobot 3 pada atribut S yang terletak alpha lebih besar dari 0,60 dimana merupakan pada Q1 . standar patokan reliabilitas, yaitu sebesar 0,810.

  Tabel 4. Tanggapan Responden terhadap Keseluruhan sub Variabel Persuasi (Persuation) Tabel 2. Reliability Statistics Sumber : Hasil pengolahan data, 2018

  Tabulasi Sederhana

  Untuk menghitung tabulasi sederhana digunakan rumus :

  Sumber : data olahan penulis 2018 Hasil pengukuran ini diketahui jumlah responden terbesar dimensi Persuation pada iklan instagram SAINT BARKLEY bernilai

  Hasil pengukuran ini diketahui jumlah 64 dan berbobot 3 pada atribut S yang terletak responden terbesar dimensi communication pada Q5. Sedangkan jumlah terendah pada iklan instagram SAINT BARKLEY responden atribut STS dengan bobot 0 adalah bernilai 65 dan berbobot 3 pada atribut S yang pada Q4. terletak pada Q9 . Sedangkan jumlah terendah responden atribut STS dengan bobot 1 adalah 0

  Tabel 5. Tanggapan Responden terhadap pada Q8. keseluruhan sub Variabel Dampak ( Impact)

  Skor Rata-Rata Tabel 7. Perhitungan Skor Rata Rata sub-variabel Empati (Emphaty)

  Sumber : data olahan penulis 2018 Sumber: Data Olahan Penulis, 2018

  Hasil pengukuran yang dilakukan, diketahui dimensi empathy pada iklan SAINT BARKLEY di Instagram bernilai 320 jika mengacu dari yang dikemukakan durianto, dkk (2013) menurut Sugiyono (2014:30) maka

  Hasil pengukuran ini diketahui jumlah hasil garis kontinum pada dimensi empathy responden terbesar dimensi impact pada iklan memiliki bobot 3,20. Jika hasil tersebut di instagram SAINT BARKLEY bernilai 57 dan interprestasikan kedalam EPIC MODEL, maka berbobot 3 pada atribut S yang terletak pada iklan Saint Barkley melalui media instagram Q6 . Sedangkan jumlah terendah responden masuk kedalam kategori efektif dalam menarik atribut STS dengan bobot 1 adalah 1 pada Q6. pikiran atau perasaan konsumen sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

  Tabel 6. Tanggapan Responden terhadap Tabel 8. Perhitungan Skor Rata Rata sub-variabel Keseluruhan sub Variabel Persuasi (Persuation

  )

  Komunikasi (Communication) Sumber: Data Olahan Penulis,2018 Hasil pengukuran yang dilakukan, diketahui dimensi persuation pada iklan SAINT BARKLEY di Instagram bernilai 312,5 jika mengacu dari yang dikemukakan durianto, dkk (2013) menurut Sugiyono (2014) maka hasil garis kontinum pada dimensi persuation memiliki bobot 312,5 . Jika hasil tersebut di interprestasikan kedalam EPIC MODEL, nilai tersebut masuk kedalam kategori efektif dalam merubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan perilaku konsumen melalui komunikasi promosi di media instagram.

  Sumber: Data Olahan Penulis, 2018

  Hasil pengukuran yang dilakukan, diketahui dimensi communication pada iklan SAINT BARKLEY di Instagram bernilai 320 jika mengacu dari yang dikemukakan durianto, dkk (2013) menurut Sugiyono (2014:30) maka hasil garis kontinum pada dimensi communication memiliki bobot 3,20. Jika hasil tersebut di interprestasikan kedalam EPIC MODEL, nilai tersebut masuk kedalam kategori efektif dengan memberikan informasi untuk kemampuan konsumen dalam mengingat, memahaman dan kekuatan kesan melaui pesan yang disampaikan

EPIC RATE

  Dari hasil perhitungan score rata

  • – rata EPIC diatas, penulis mendapatkan EPIC Rate sebagai berikut:

  Sumber: Data Olahan Penulis, 2018

  Tabel 10. Perhitungan Skor Rata Rata sub- variabel Komunikasi (Communication)

  Hasil pengukuran yang dilakukan, diketahui dimensi impact pada iklan SAINT BARKLEY di Instagram bernilai 306,5 jika mengacu dari yang dikemukakan durianto, dkk (2013) menurut Sugiyono (2014:30) maka hasil garis kontinum pada dimensi impact memiliki bobot 3,06. Jika hasil tersebut di interprestasikan kedalam EPIC MODEL, nilai tersebut masuk kedalam kategori efektif dalam usaha perusahaan menonjolkan kelebihan yang dimiliki sepatu SAINT BARKLEY.

  = 3,20 + 3,12 + 3,06 + 3,20

  Tabel 9. Perhitungan Skor Rata Rata sub-variabel Dampak (Impact) Sumber: Data Olahan Penulis, 2018

  (3.06), dan communication (3.20) berada pada garis skala efektif. Dalam gambar tersebut juga dijelaskan bahwa nilai efektivitas yang paling lemah adalah dimensi impact dengan nilai 3.06 ini berarti perusahaan harus lebih meningkatkan metode untuk lebih menonjolkan kelebihan yang dimiliki sepatu SAINT BARKLEY.

  KESIMPULAN Kesimpulan

  Keempat dimensi EPIC Model yaitu empathy (3.20), persuation (3.13), impact (3.06), dan

  communication (3.14) berada pada garis skala

  efektif. Dalam gambar tersebut juga dijelaskan bahwa nilai efektivitas yang paling lemah adalah dimensi impact dengan nilai 3.06.

  Berdasarkan hasil analisis terhadap 100 orang responden efektivitas iklan sepatu SAINT BARKLEY melalui media sosial instagram dengan menggunakan metode EPIC secara keseluruhan menghasilkan nilai EPIC rate sebesar 3.145 .

  Saran

  Perusahaan diharapkan lebih meningkatkan metode IMPACT untuk lebih menonjolkan

  4 EPIC RATE = 3.145 Berdasarkan keempat dimensi EPIC Model yaitu empathy (3.20), persuation (3.12), impact BARKLEY sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima oleh konsumen walaupun masih berada dalam skala efektif.

  Pada dimensi lainnya perusahaan dinyatakan efektif dan memiliki score yang cukup tinggi, namun perusahaan diharapkan perlu kiranya untuk terus meningkatkan metode promosi yang digunakan melalui instagram sehingga dapat terus meningkatkan minat konsumen dalam membeli produk baru yang dikeluarkan sepatu SAINT BARKLEY.

DAFTAR PUSTAKA

  Buku

  Andres Kaplan & Michael HaenLein, 2010.User Of The World, Unite! The Challenges and Opportunities Of Social Media, Business Horizons.

  Durianto, Sugiarto, Hendrawan.S. (2003).Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif, PT.Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

  Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran.

  Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip., Keller, Kevin L. (2013).

  Manajemen Pemasaran, Jilid Kedua, Jakarta: Erlangga. Peter JL, Olson JC (1996) Consumer Behavior and Stategic Management (jilid 1). Erlangga.

  Jakarta. Shrimp, Terrence (2003). Periklanan Promosi:

  Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid 2, Edisi kelima. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2014) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Wells, William, Jhon Burnett, Sandra Moriarty.

  Advertising, Principles and Practice, sixth edition. New Jersey: Pearson Education, Inc, 2003.

  Artikel dari internet: Hasil Survei Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2018. (2018),

   diakses

  13 Septeber 2018.