LAPORAN DAN PRAKTIKUM KETERAMPILAN KAYU

LAPORAN
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Di Susun Oleh :
Nama

: Bintang Yudha Wisudawan

NIM

: 135534008

Prodi

: S1 PTB A (2013)

SI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015 – 2016


PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 1

PENGENALAN, PENGGUNAAN, PEMELIHARAAN DAN PENGAMANAN
PERALATAN BENGKEL KERJA KAYU

A. TUJUAN.
1. Mahasiswa dapat mengenal alat yang ada di bengker kerja kayu.
2. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat yang ada di bengker kerja kayu.
3. Mahasiswa mengetahui cara memelihara alat-alat yang ada di bengker kerja kayu.
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengamankan alat-alat yang ada di bengker kerja kayu.

B. JENIS, PENGGUNAAN,PEMELIHARAAN, DAN PENGAMANAN PERALATAN
KAYU
Jenis - jenis peralatan kayu yang ada di bengkel kayu meliputi dua kelompok yaitu
kelompok manual dan kelompok menis. Jenis – jenisnya adalah sebagian berikut :
1) Ketam
a. Ketam tangan dari kayu


Ketam ialah alat untuk menghaluskan serta meratakan permukaan kayu.
Ketam terdiri dari rumah ketam dan mata ketam. Rumah ketam terbuat dari kayu,
lubang mata ketam bersudut 45o terhadap bidang dasar rumah ketam. Supaya hasil
pengetaman dapat diatur maka pada mata ketam dipasang lidah ketam, yang
berfungsi untuk mematahkan sisa pengetaman. Ukuran mata ketam yaitu ¼ sampai
dengan ½ cm. Mata ketam mempunyai sudut penajaman 25o s/d 30o.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 2

Macam-macam ketam yang sering digunakan :
1). Ketam pendek kasar (jack plane) s ketam tingkat.
2). Ketam pendek halus (smoot plane) (spoke shave).
3). Ketam panjang (jointer plane).
4). Ketam spooning (rabbet palne).
5). Ketam listrik
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1) Pada permulaan mengetam jangan dipasang mata ketamnya terlalu banyak

keluar, sebab memukul mata ketamnya lebih masuk, adalah lebih mudah dari
pada menariknya kembali.
2) Menarik ketam kembali (mengatur lebih halus) boleh dilakukan dengan jalan
memukul rumah ketam itu pada bagian belakangnya (tumiting) dengan
sebuah palu besi, sambil memegang rumah ketam dan bajinya dengan tangan
kiri. Bajinya jangan dipasang terlalu kuat, karena dengan pukulan yang keras
rahang dari balok ketam (rumah ketam) mudah akar pecah.
3) Jagalah supaya bagian sebelah belakang dari mata ketamnya bagus letaknya
dalam rumah-rumah, terutama bagian atas dan bawahnya untuk menjaga agar
mata ketam tidak akan bergetar waktu dipakai (diadakan pengetaman) dan ini
akan terletak pada permukaan hasil pengetaman sebagai ombak-ombak kecil.
4) Jika waktu mengetam mata ketamnya tersumbat, janganlah dicoba
mengeluarkan sisa pengetaman (tatal) dengan benda dari besi, seperti dengan
paku, sebab dapat merusak mata ketam.
5) Baji atau pengunci mata ketam harus dibentuk sehingga tidak menahan sisa
pengetaman.
6) Hati-hati pada waktu membuka atau memasang skup lidah ketam, jangan
sampai terpeleset karena sisa mata ketam itu sangat tajam.
Cara menyetel ketam (Mengatur ketam) :
Biasanya baik ketam pendek maupun ketam panjang, diatas mata ketamnya

dilengkapi dengan lidah ketam (pematah tata sisi ketam). Lidah ketam ini gunanya
untuk memutuskan urat-urat kayu pengetaman sehingga bidang kayu yang diketam
itu halus dan licin (tidak kasar). Lidak ini dipasang di atas meja ketam dengan sebuah
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 3

sekrup, sehingga letaknya lidah ketam tetap pada tempatnya. Lidah ketam itu
dipasang (distel) terhadap sisi pemotong dan mata ketam kira-kira :
0,8 mm – 1,6 mm untuk metam kasar
0,4 mm – 0,8 mm untuk metam halus
Supaya letaknya mata ketam itu tetap dan teguh pada letaknya, maka mata
ketam itu diperkuat dengan baji. Untuk mendapatkan pengetaman (supaya ketam itu
bekerja) maka ketam harus distel, sehingga keluar sedikit dari telapaknya. Bila mata
ketam itu keluarnya sama rata dengan telapaknya, maka ketam itu tidak akan bekerja
sedikitpun.
Langkah-langkah menyetel ketam :
1) Sediakanlah dan aturlah mata ketam dengan lidahnya (pematah tatal)
sehingga pemotong bebas dari sentuhan lidah ketam.
2) Setel lidah ketam terhadap sisi pemotong mata ketam kira-kira 0,8 mm – 1,6

mm untuk ketam kasar atau 0,4 mm – 0,8 mm untuk ketam halus, dan baut
mur kencangkan sedikit agar lidah ketam tetap kedudukanya.
3) Taruhlah mata ketam tadi pada alur bangku kerja yang telah tersedia,
sehingga mata ketam mempunyai kedudukan berapat ke pinggir sudut alur
dan teguh (tetap stabil). Ambilah obeng tangan dan kencangkan skrup mur itu
hingga cukup kencang.
4) Pegang rumah ketam itu dengan tangan kiri dan masukkan mata ketam
berikut bajinya, dengan tangan kanan sehingga tepat pada kedudukannya.
5) Tekan mata ketam berikut baji dengan ibu jari kiri pada lubang ketam, dan
dilihat apakah mata ketamnya sudah cukup keluar.
6) Jika belum cukup keluar, pukullah ujung ketam sedikit demi sedikit dengan
palu setelah itu pukullah baji untuk mengunci pada rumah ketam.
7) Bila terlampaui banyak keluar ujung belakang dari dop besi rumah-rumah
ketam kita pukul dengan palu, agar mata ketamnya naik ke atas.
8) Dengan jalan demikian dapatlah keluar baji dan mata ketamnya dari rumahrumah ketam.
9) Buatlah percobaan mengetam pada kayu yang tidak dipakai (kayu bekas)
apakah hasil penyetelannya dan hasilnya cukup baik (tidak terlalu kasar)
apabila masih belum sempurna aturlah seperti langkah-langkah di atas.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU


Page 4

Memelihara dan Menajamkan Mata Ketam :
Yang menentukan baik buruknya hasil pengetaman dan kasar halusnya suatu
pekerjaan ialah tergantung mata ketamnya yang digunakan. Cara memelihara mata
ketam ialah dengan membersihkan dan mengasah sesudah dipakai. Lebih-lebih alat
pengasah mata ketam bisa memakai gerinda atau batu asah biasa.
Mengasah mata Ketam Pada Gerinda :
Mata ketam yang sudah terlalu tumpul dan dalam keadaan rusak /tidak rata
lagi serta tidak siku terhadap sisinya/ cembung bevelnya sebaiknya digerinda terlebih
dahulu sebelum digosok pada batu asah.
Gerinda ada 2 macam, yaitu : gerinda tangan yang diputar dengan engkel dan
diputar pada bejana yang diisi air dan ada pula gerinda mesin. Apabila mengasah
pada gerinda mesin mata ketam harus sering-sering dimasukkan ke dalam air yang
telah disediakan agar tidak cepat panas/ terbakar dan aus. Demikian juga penekanan
terhadap gerinda jangan terlalu keras sehingga mata ketam akan mudah terbakar. Bila
mata ketam sudah berubah bentuk, mengakibatkan lembek dan tidak boleh dipakai.
Alat-alat perlengkapan yang harus dipersiapkan :
1). Kaca mata untuk mencegah pancaran api terhadap mata kita.

2). Siku-siku sebagai alat pemeriksa mata ketam.
3). Siku goyang sebagai alat pemeriksa sudut bevel mata ketam.
Cara Mengasah mata Ketam Pada gerinda :
1) Pegang mata ketam dengan disandarkan pada sandaran gerinda.
2) Mulai dari sudut digeserkan ke tengah hingga ke sudut satu lagi
berulang kali digeserkan ke kiri ke kanan dalam keadaan gerinda
miringnya.
3) Selalu diperiksa bahwa sudut bevel mata ketam dalam posisi 25 o –
30o miringnya.
4) Untuk mata ketam kasar letaknya agak dilengkungkan sedang ketam
halus cukup sudutnya ditumpulkan dan matanya lurus/ rata.
5) Pula mata ketam apakah telah siku terhadap sisinya.
6) Bila beram (serbuk baja yang belum lepas) telah membalik terhadap
bidang mulailah digosok pada batu asah.
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 5

7) Pada gerinda mesin terdapat alat pegangan mata ketam dan dapat
diatur sesuai dengan posisinya.

8) Perhatikan jangan sampai mata ketam terbakar.
Mengasah Mata Ketam Pada Batu Asah :
Untuk mendapatkan mata ketam yang tajam dan halus, tidak cukup diasah
pada gerinda tetapi harus digosok lagi dengan batu asah. Batu asah terdiri dari dua
lapis, bagian yang kasar dan bagian yang halus. Untuk mata ketam yang dianggap
tumpul. Langsung digosok pada batu asah bagian kasar, kemudian dihaluskan dengan
bagian yang halus. Untuk mata ketam hasil digerinda dapat langsung diasah dengan
bagian yang halus.
Cara Menggosok Mata Ketam Pada Batu asah :
1) Pegang mata ketam yang akan diasah dengan keempat jari, tangan kiri berada
di atas sedangkan ibu jari berada di bawah.
2) Mata ketam didorong dan ditarik ke muka dan ke belakang dengan tidak
berubah posisi sudut bevel dari mata ketam.
3) Menggosokkan mata ketam merata pada seluruh bidang batu asah, agar batu
asah terhindar dari cekung sebelah.
4) Setiap menggosok mata ketam harus diberi minyak pelumas dan penekanan
tidak terlalu keras.
5) Periksalah hasil penggosokan mata ketam dengan diraba apakah sudah halus
dan tajam.


PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 6

b. Ketam tangan dari besi tuang

Ketam tangan dari besi tuang
Ketam adalah sebuah perkakas/ alat untuk menghaluskan serta meratakan
permukaan kayu. Ketam terdiri dari : rumah ketam dan mata ketam.

1. Ketam pendek kasar pelat (jack plane)

Ketam ini terbuat dari besi tuang pada permukaanya selain harganya mahal,
pada permukaan kayu hasil pengetaman biasanya terdapat goresan-goresan bekas sisi
rumah ketam terutama pada kayu lunak.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 7


2. Ketam pendek halus pelat (smooth plane)

Ketam ini digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu yang sudah
diketam oleh ketam pendek kasar. Hasil pengetaman dengan ketam ini sangat halus,
rata dan licin.

3. Ketam listrik

Ketam ini digunakan untuk pekerjaan mengetam rata dan lurus permukaan kayu dan
mengetam rata lurus, siku-siku sisi tebal kayu.
Cara menggunakanya :
a) siapkan kayu pekerjaan.
b) Periksa kayu pekerjaan tidak terdapat benda-benda keras atau mata kayu yang
mungkin lepas sewaktu di ketam.
c) Periksa meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau.
d) Aturlah pemakanan pisau antara 0,8 mm sampai dengan 1,6 mm, yaitu
meja muka lebih rendah dari meja belakang.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU


Page 8

e) Aturlah tudung pengamanan hanya ada kebebasan 5 mm dari kayu yang akan
diketam.
f) Periksa baut pengantar dan tudung pengaman, pengunci meja apakah sudah
terkunci baik.
g) Jalankan mesin, mulai mengetam dengan tekanan tangan kiRi menekan kayu
terhadap meja awal pengetaman, tangan kanan hanya mendorong.
h) Setelah kayu lewat mata ketam kira-kira 20 cm, pidahkan tekanan pada meja
belakang, sedangkan tangan kanan tetap mendorong ke muka dengan
menggunakan blok pendorong.

2) Pahat

a. Pahat manual
suatu alat untuk memotong serat kayu. Berdasarkan pekerjaan pemotongan yang
bermacam-macam, maka dibuatlah bentuk-bentuk pahat yang disesuaikan dengan
pekerjaan tersebut. Antara lain sebagai berikut :
a) Pahat Tusuk
b) Pahat lubang
c) Pahat lubang tipis
d) Pahat lubang berpunggung
e) Pahat lubang besar
f) Pahat kuku
g) Pahat engsel

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 9

Cara menggunakanya :
1) Kayu pekerjaan dijepit pada ragun atau baiknya kayu diduduki dekat ke sisi
bangku kerja sehinga kayu yan akan dilubangi mendapat tumpuan yang baik.
2) Tangkai pahat dipegang dengan tangan kiri dalam posisi tegak lurus bidang
tepat pada batas garis lukisan lubang, sedang tangan kanan mengayun palu
kayu tepat pada puncak tangkai.
3) Pada bagian sisi lebar garis lubang dapat diselesaikan dengan memakai pahat
tusuk yaitu memotong serat-serat kayu dalam posisi tegak lurus bidang.
4) Untuk kayu yang keras atau urat-urat kayu yang bolak-balik dapatlah
dilakukan dengan jalan dibor terlebih dahulu
dilubangi kemudian baru dapat

bagian-bagian yang akan

diselesaikan dengan menggunakan pahat

lubang tipis.

b. Pahat listrik (Bor Tekan)

Mesin bor tekan ini termasuk perlengkapan bengker kayu yang penting,
sehinga dalam beberapa konstruksi membutuhkan pekerjaan pada mesin ini. Gunanya
adalah membuat lubang bulat dan lubang persegi dengan perlengkapan khusus.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 10

Cara menggunakannya :
1) Siapkan dan lukislah kayu pekerjaan yang akan dibor persegi.
2) Pasang rangka pemegang pahat pada tempatnya.
3) Pasangkan pahat pada rangka bersama mata bor dengan diberi kebebasan
bagian bawah rangka, pahatnya 0,8 mm dan kencankan sedikit agar tidak
jatuh.
4) Masukkan mata bor yang sesuai dengan pahatnya.
5) Buka sekrup pemegang pahat dan naikkan pahatnya hinga rapat pada rangka
pemeganganya.
6) Perhatikan lubang pembuang kotoran, boleh disetel sebelah kiri atau sebelah
kanan orang yang sedang bekerja.
7) Jalankan mesin dahulukan pemotongan dada-dada lubang baik dada sebelah
kiri atau kanan.
8) Kerjakan pembuatan lubang hingga selesai.
9) Matikan mesin.
Tindakan Keselamatan Kerja :
1) Gunakan selalu pahat tusuk dalam keadaan tajam.
2) Pada bagian mata pahat sisi runcing dibuat dua sudut serong agar penusukan
rata tegak tidak memakan sisi sudut kayu. Demikian pula pada bagian lebar
mata pahat dibuat lengkung, supaya menghasilkan penusukan pahat yang
lebih rata.
3) Penyimpanan pahat pada bak bangku kerja hendaknya diletakkan dengan mata
pahat ke bawah, untuk menghindarkan kerusakan mata pahat.
4) Pahat tusuk tidak boleh digunakan untuk pahat lubang. Demikian pula bila
dipukul-pukul tangkainya akan mudah pecah.
5) Dalam pekerjan membuat lubang tembus pekerjaan dilakukan pada dua bidang
permukaan atas dan bawah, supaya tidak pecah permukaan kayu.
6) Bila menggunakan pahat lubang tipis hendaklah menggunakan pahat lubang
tipis yang ukurannya lebih kecil sedikit dari ukuran dan penyelesaiannya
dilakukan dengan pahat tusuk.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 11

7) Supaya kayu tidak pecah /belah terutama pada kayu yang berserat bolak-balik,
maka harus dibuatsederetan lubang kecil, kemudian harus dipahat dengan
pahat engsel.

Cara Pemeliharaan Pahat :
1) Penyimpanan alat sesuai dengan macam dan bentuknya, baik di kamar alat
ataupun pada bak bangku kerja.
2) Pahat yang tidak dipakai harus diberi oil /diolesi agar tidak berkarat.
3) Untuk mata pahat yang tidak siku harus diasah dan dibentuk pada gerenda.
4) Mengasah mata pahat pada gerinda harus dijaga jangan sampai hangus
terbakar karena panasnya, karena itu harus diberi air.
5) Bila mata pahat pada sisi runcingnya sudah terasa bram membalik, asahlah
pada batu gosoklah hingga terasa tajam.
6) Menajamkan pahat kayu dapat dilakukan dengan jalan dikikir.

c. Bor tangan listrik

Mesin bor tangan listrik digunakan untuk member, membuat lubang pada
kayu, besi, plastik, beton atau bahan lain. Jenis bahan benda kerja tersebut menentukan
jenis mata bor yang digunakan. Mesin bor hanya merupakan sarana pemutar mata bor,
alat upam, alat gosok, alat pencampur dan lan-lain.
Cara menggunakan :

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 12

1) Berilah tanda kedudukan yang sebenarnya dari pusat lubang dengan
menggunakan siku dan pensil kemudian beri tanda bekas kecil dengan jarum
tusuk.
2) Setelah lubang diberi tanda benda kerja harus diikat atau diklem.
3) Pilih ukuran yang tepat dari mata bor dan ikatkan mata bor ke dalam
cengkamanya.
4) Hubungkan kabel listrik pada sok kontak dinding.
5) Letakkan pucuk mata bor ditanda bekas yang telah dibuat dengan jarum
tusuknya.
6) Peganglah bor tangan tegak lurus pada benda kerja.
7) Hidupkan motor listrik dan borlah lubangnya, jangan terlalu banyak
menggunakan tekananya anda hanya mengantarkan perkakasnya.
8) Keluarkan mata bor dari lubang, ketika motor masih hidup.
9) Matikan motor dan simpanlah perkakas.
Cara pemeliharaan :
1) Jagalah agar perkakas selalu bersih, lubang ventilasi udara harus bebas dari
debu gergajian dan kotoran.
2) Setelah pemakaian harus dilumasi dengan oli + solar
3) Serahkan pada pandai listrik yang berpengalaman untuk memeriksa bor secara
teratur.
4) Janganlah membongkar bor kecuali cengkamanya.
5) Simpan perkakas secara layak setelah menggunakan alat tersebut.
Keamanan :
1) Jika perkakas mempunyai rumahan logam, maka kabel listriknya mempunyai
tiga kawat, yang satu ujungnya dihubungkan dengan tanah (ground ).
2) Pastikan bahwa sok kontak dalam hal ini dilengkapi dengan sebuah sok
hubungan tanah (ground).

3) Siku

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 13

Siku di sini digunakan untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan
di atas permukaan dengan garis siku terhadap bidang lain yang telah diberi tanda
paring.

Macam-Macam Siku :
1) Siku biasa
2) Siku serong
3) Siku goyang
4) Siku rangka
Cara Pemakaian Siku :
1) Letakkan Pegangan siku pada bidang permukaan kayu yang telah
diberi tanda paring, pegangan rapat terhadap bidang ini dilakukan
baik untuk menarik garis siku atau memeriksa siku dari hasil
pengamatan.
2) Tarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas bidang permukaan
sesuai dengan rencana pekerjaan.
3) Periksalah dengan cermat dan teliti hasil pengetaman sehingga
benar-benar daun siku dan menutup pada seluruh bidang
permukaan yang telah diketam.
Tindakan Pencegahan :
Hindarkan

pemakaian

dan

penyimpanan

yang

bersifat

ceroboh

menimbulkan kerusakan pada siku.
Pemeliharaan :
Siku diperiksa apakah sudutnya tetap 90o sebelum dan sesudah dipakai.
Harus diberi pelumas dengan minyak (olie) agar tidak berkarat, simpanlah pada
tempat yang tidak tersentuh alat tajam /keras.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 14

4) Meteran

Meteran adalah suatu alat yang sangat penting dalam setiap macam pekerjaan.
Meteran ukuran yang biasa dipakai ada dalam 3 macam :
1) Meteran lurus /plat meter
2) Meteran lipat
3) Meteran gulung /rol meter
Pembagian kerja ukuran tertera dalam milimeter, centimeter, inci. Di
Indonesia pada umumnya dikenal dalam satuan cm, sedangkan diluar Negeri pada
umumnya menggunakan satuan inchi dan foot, dengan ketentuan :
1 foot = 12 inci atau 1 inci

= 1/12 foot

1 inci = 2,54 cm atau 1 cm

= 1/2,54 inci

1 cm = 10 mm atau 1 mm

= 1/10 cm

Tindakan Pencegahan :
Dalam pemakaian meteran ini jangan sampai terjadi melilit atau menekuk
karena pita meternya mudah patah. Juga waktu menarik pita dari rumah-rumahnya jangan
terlalu keras mencapai maximal panjang sehingga mudah putus dan keluar dari rumahrumahnya atau putus dari pegas. Hal ini menyulitkan dalam memperbaikinya lagi.
Pemeliharaan :
Pemeliharaan meteran ini harus dimulai dengan minyak (olie) bila pekerjaan
telah selesai dan disimpan pada tempatnya, jangan sampai berkarat.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 15

5) Patlot dan Kraspen

Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot untuk menulis biasa.
Bentuk penampang potlot ini bulat telur, termasuk dalam golongan potlot keras. Gunanya
untuk menggambarkan /melukis garis konstruksi diatas bidang permukaan kayu
pekerjaan.
Cara meruncingkan potlot ialah seperti bentuk pahat, sehingga menggaris dalam
satu kali menarik jadi tidak diputarkan potlotnya pda waktu menarik garis.
Adapun kraspen terbuat dari kawat baja keras dalam bentuk runcing tirus dan
diberi tangkai pemegang dari kayu kraspen digunakan untuk menetapkan garis lukis agar
hasil pekerjaan tepat.

6) Palu

Suatu alat pemukul di dalam pekerjaan kayu termasuk alat yang sangat
diperlukan. Palu berdasarkan bahan yang digunakannya terdapat dalam 3 macam, yaitu :
1) Palu kayu
2) Palu besi
3) Palu karet /plastik

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 16

Cara Pemakaian :
1) Jangan memegang tangkai pada bagian ujung dan jangan dekat lehernya.
2) Pada pemukulnya paku pertama, paku dipegang oleh tangan kiri dan
tangan kanan mengayunkan palu hampir merupakan busur lingkaran
baru setelah stabil posisinya paku dipukul sekaligus dengan tangan
kanan dalam keadaan keras.
3). Paku-paku ukuran kecil dapat dipukul dengan posisi kepala dibagian atas.
4). Mengeluarkan paku dapat dilakukan dengan memasukkan bagian kuku palu
pada badan paku yang akan dicabut/ dikeluarkan, kadang-kadang cara ini dirasakan
terlalu berat untuk mengungkit tangkainya, jadi sangat tergantung pada ukuran paku yang
akan dicabut/ dikleuarkannya.
5). Untuk itu pada pekerjaan mencabut/ mengeluarkan paku dalam kayu yang
keras, harus dipergunakan papan sebagai penahan, kemudian tangkai diungkitkan setelah
bagian kuku palu dimasukkan terhadap badan pakunya.
7) Prusut

Seluruh bagian dari perusut dibuat dari kayu kecuali penggoresannya terbuat
dari kawat baja yang keras dan runcing. Tongkat berbentuk kayu persegi panjang yang
dijepit pada lubang yang terdapat pada rumah-rumah (blok phone) dengan menggunakan
baji. Ada 2 macam perusut : Perusut tunggal dan perusut kembar

Perusut tunggal digunakan untuk melukis satu garis sejajar terhadap
sisi bidang kayu memanjang yang telah diketam, sedang perusut kembar dapat
melukis dua garis sejajar sesuai dengan jarak dua garis yang telah ditentukan,
seperti menarik garis sepooning dengan perusut tunggal sedang lebar lubang
sambungan dengan perusut kembar.
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 17

Perusut kembar terdiri dari dua tongkat menggunakan alur dan lidah
pada kedua sisinya sehingga dapat bergeser satu dengan lainnya dalam
menentukan lebar lubang, selain sistem baji sebagai penguat tongkat terdapat pula
macam-macam perusut yang menggunakan mur kupu-kupu dan pada bagian ujung
dari salah satu tongkatnya terdapat alat penarik penggores untuk menentukan lebar
garis, sedang tongkat yang lainnya dengan penggores di tanam pada tongkatnya.
Cara Pemakaiannya :
1) Memegang tongkat perusut dengan penjepit oleh telunjuk dan jari
tengah, sambil blok plane/ rumah-rumah perusut ditekan rapat terhadap
bidang permukaan kayu yang diberi tanda paring.
2) Tariklah perusut dari ujung muka ke belakang dengan menekan
penggores dalam tekanan yang merata.
Cara Pemeliharaannya :
Usahakan agar penggores selalu dalam keadaan runcing.
8) Kakak Tua

Seluruh bagian terbuat dari baja, yang terdiri dari dua buah tangkai, sebuah
engsel yang menghubungkan dua gigi menjadi mulut mengatup, giginya disepuh dan
ditajamkam ukuran kakaktua dari 6 sampai dengan 10 inci.

Kakaktua digunakan untuk mencabut paku-paku yang digunakan untuk
memotong kawat-kawat asal giginya dalam keadaan tajam.
Cara Pemakaianya :

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 18

1) Letakkan sepotong papan pada kayu pekerjaan sebagai penahan/
pengganjal kakaktua pada waktu mencabut paku.
2) Posisi kakaktua bidang mulut rata dengan papan penahan atau pengambil dan
gigi mengatup badan paku yang akan dicabut, sedang posisi luar lengkungan
mulut yang rata dan tegak lurus bidang permukaan papan penahan/
mengganjal dan gigi mengatup dengan tangkai diungkit ke bawah, cara ini
paku yang dicabut menjadi bengkok.
3) Untuk mencabut paku-paku yang besar, dapat memakai cara, mula-mula paku
tersebut dibengkokkan dengan diungkitkan oleh kakaktua kemudian dicabut
sekaligus dengan meletakkan kakaktua dalam posisi melintang di bawahnya.

9) Obeng

Obeng/ pemutar sekerup itu ada bermacam-macam bentuknya, ada 5 macam,
yaitu :
1) Obeng tetap.
2) Obeng tangkai penggerak.
3) Obeng derik.
4) Obeng incar/ spiral.
5) Obeng kembang /istimewa.
Ukurannya tergolong dalam besar dan kecil :
Cara Pemakaiannya :
1) Peganglah badan dekat mata obeng dengan tangan kiri.
2) Tepatkanlah mata obeng terhadap alur cowakan sekrup.
3) Tekan sambil memutar pegangannya dengan tangan kanan.
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 19

4) Tekan dengan berat badan sambil memutarkan tangkai penggerak
dalam posisi tegak lurus bidang.
5) Tekan dengan tangan kanan pegangan dan pegang tabung pengatur
dengan tangan kiri setelah distel alat pengatur arah putaran sama
dengan obeng derik atau obeng spiral.
Cara Pemeliharaannya :
Ujung obeng harus selalu diasah sehingga tidak mudah tergelincir/ meleset dari
alur sekerup, mata obeng diasah pada gerinda dengan cara memegang dalam posisi
melintang terhadap sisi muka batu gerinda tersebut.
Ada mata obeng yang tidak perlu digerinda, yaitu yang bentuknya lancip kedua
bidangnya dan sisi bagian bawah tebalnya disesuaikan dengan lebar alur sekerup,
matanya disepuh sehingga lama-lama menjadi satu sehingga harus ditempa dan
dikeraskan lagi. Untuk mencegah karat, obeng harus diberi pelumas dengan olie.
10) Baja Pengikis
Ialah sepotong pelat baja tipis yang dibuat dari bekas daun gergaji.
Cara pembuatannya ialah sebagai berikut :
1) Salah satu sisi dari plat baja dikikir hingga rata dan siku-siku, dan serpihnya
dibuang dengan batu gosok yang diberi minyak (olie).
2) Pilihlah bidang permukaan plat baja dengan sepotong baja berpenampang
bulat rata dan halus pada batang atau panggung dari pahat kuku yang bundar
sehingga mendapatkan serpih yang baru.
3) Pipihkan sisi plat baja untuk memindahkan dan memperbesar serpihnya ke
pinggir sebelah luar, dengan jalan digosok berulang-ulang sekuat-kuatnya
dengan alat penggilas tadi.
Cara pemakaiannya :
1) Baja pengikis tanpa pegangan ialah dengan ditarik dari muka ke
belakang / ke arah badan.
2) Baja pengikis yang menggunakan pegangan dengan jalan didorong ke
muka.
3) Jadi prinsipnya baja pengikis ini tidak jauh berbeda dengan mengikis
kayu menggunakan pecahan kaca.
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 20

Cara Pemeliharaannya :
Sudah tentu baja pengikis itu mudah tumpul serpihnya, maka oleh karenanya
harus sering diperbaiki sebagaimana langkah kerja tersebut di atas.

11) Kikir Kayu

Di dalam perdagangan ada 2 macam kikir kayu :
1) Kikir parut.
2) Kikir panggung.
Tentang kegunaannya dari kikir parut dan kikir punggung ialah untuk
mengikir benda-benda pekerjaan yang sulit diketam ataupun dipahat sehubungan dengan
terdapatnya serat-serat kayu yang bolak-balik atau pada bidang permukaan kayu terdapat
mata kayu. Mula-mula dikikir kasar dengan kikir parut dan selanjutnya dirapihkan
sehingga halus oleh kikir panggung.
Cara pemakaiannya :
1) Tangan kanan memegang tangkai, tangan kiri memegang ujung kikir.
2) Gosokkan kikir merata dengan posisi kikir serang dari bidang permukaan.
3) Setelah dikikir kasar, dilanjutkan dengan pengikiran halus dalam posisi yang
sama.
4) Alat yang lebih baik lagi dari kikir kayu ialah ketam parut.

Cara Pemeliharaannya :

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 21

Pada setiap kali setelah selesai mengerjakan pengikiran maka dengan seharusnya
bidang dan kikir selalu dibersihkan dengan sikat kawat sebelum disimpan pada
tempatnya.
12) Amplas (Penghalus)

a. Ampals kertas
Ampelas kertas digunakan untuk penghalusan akhir permukaan sebelum
digunakan lapisan rapih (cat, pernis, milamin, politur, cat penetrasi dan sebagainya),
pengampelasan dilakukan bila tidak digunakan lapis rapih lagi.
Cara Pengampelasan :
1) Kuatkan benda kerja pada bangku kerja atau antara pasak-pasak stop
atau dalam ragum.
2) Mulailah pengampelasan dengan ampelas gosok kasar dan kemudian
digosok dengan ampelas sedang yang terakhir ampelas halus.
3) Tekan sedikit dan gerakkan bloknya maju-mundur pada arah sesuai
dengan serat kayunya.
4) Tepi-tepi bulat harus diampelas dengan menggenggam kertas
ampelas, sehinga berupa seperti mangkok dan mengerakkan kertas
ampelasnya searah serat sejauh mungkin.
5) Usahakan untuk menghidari gerak lingkaran atau pengampelasan
melintang serat kayu, karena hal ini dapat merusak serat kayunya.
6) Hilangkan kotoran debu yang terjadi dengan cara meniup atau
menyapu dengan kuas.

b. Mesin Amplas Listrik
Cara menggunakannya :
1) Ikatkan benda kerja antara pasak stop bangku pada bangku kerja atau dalam
ragum (klem).
2) Letakkan mesin ampelas di atas ban kerja dan peganglah dengan kedua belah
tangan. Hal ini untuk memperoleh rasa dari mesinya.
3)

Sebelum meghidupkan motor angkatlah mesin ampelas dengan kedua belah
tangan.

4) Hidupkan motor, turunkan mesin ampelas ke permukaan beda kerja.
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 22

5) Mesin ampelas harus diturunkan dengan kedudukan sedemikian rupa
sehingga arah mesin ampelas berjalan berimpit dengan serat kayu.
6) Sebelum mematikan motor mesin ampelas harus diangkat ke atas.
7) Usahakan mesin ampelas sejajar dengan serat kayu.
8) Gerakkan mesin ampelas maju, menyisi dan mundur.
Cara Pengamanannya :
1) Mintalah ijin dari Pengajar untuk menggunakan mesin ampelas.
2)

Jangan menggunakan baju yang lepas (tidak berkancing).

3) Lidungi mata anda dengan meamakai perisai atau kaca mata debu.
4) Bila akan mengganti ban, lepas kontak sok dinding.
5) Letakkan selalu kedua belah tangan di atas mesin ampelas saat pengapelasan.
6) Lepaskan mesin ampelas dari benda kerja, bila akan menghidupkan atau
mematikan motor.
7) Ban ampelas harus diletakkan pada sisinya (bukan pada badanya), bila tidak
dipakai.
8) Bila mesin ampelas dilengkapi dengan symbol yang diterima internasional
untuk isolasi rangkap, maka tidak ada atau tidak harus menyediakan kawat
hubungan tanah. Jadi kabel hanya berisi dua buah kawat hantar saja.
Cara Pemeliharaannya :
Usahakan mesin ampelas selalu bersih, serta ikutlah petunjukpetunjuk pabrik
tentang perlumasan ulang dan pemeliharaan.

13) Penjepit atau Klem

Ada tiga macam jenis penjepit atau klem, yaitu :
1) Penjepit panjang.
2) Penjepit berbentuk huruf F.
3) Penjepit berbentuk huruf C.
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 23

Ketiga macam alat penjepit ini seluruh bagian terbuat dari baja. Kecuali penjepit
berbentuk huruf F tangkai pemutar dibuat dari kayu yang kenyal dan padat.
Cara pemakaiannya :
Tentukan ukuran jarak yang diperlukan dari blok penahan sampai dengan blok
penjepit dengan diganjal oleh dua potongan kayu bekas. Sebelum pekerjaan dijepit rapat
blok penahan telah dipaksa terhadap lubangnya.
Menjepit kayu pekerjaan menggunakan lem perekat kayu. Dan ada pula dengan
cara jarak jepitan dapat ditentukan langsung diantara blok penahan tetap dengan blok
penjepitnya dengan jalan memutarkan langsung tangkai pemutarnya.
Panjang pendeknya jarak yang akan dijepit sangat tergantung pada ukuran besar
kecilnya penjepit berbentuk F dan penjepit berbentuk C yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
Cara pemeliharaannya :
1) Yang terpenting dalam pemeliharaan penjepit/klem ini adalah, pada bidang
ulirannya harus selalu dilunasi dengan minyak/ olie agar tidak macet/ sesat pada
waktu tangkai pemutar diputarkan.
2) Menggeserkan blok penahan pada penjepit panjang janganlah sekali-kali dipukul
dengan palu, hal ini akan mengakibatkan pecahnya blok penahan itu, karena blok
penahan terbuat dari baja tuang.

14) Gergaji
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 24

1. Gergaji manual
a. Gergaji tangan

Digunakan untuk membagi-bagi kayu dalam beberapa bentuk potong
yang dikehendaki.
Ada bermacam-macam :

 Gergaji Tangan Pemotong
Digunakan untuk memotong kayu dan arah menggergaji adalah tegak
lurus terhadap arah urat kayu, dan posisi sudut 45o dari permukaan kayu.

 Gergaji Tangan Pembelah
Digunakan untuk membelah kayu dan arah menggergaji searah dengan
arah urat kayu dan posisi sudut 60o terhadap permukaan kayu.

 Gergaji Tangan Punggung
Digunakan pada pekerjaan kayu kecil dan halus, selalu menggunakan
gigi gergaji yang tajam

Cara menggunakannya :
1) Tempat kayu pekerjaan pada satu stel klos penggergaji.
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 25

2) Tempat gergaji disudut kayu pekerjaan.
3) Kira-kira 3 tarikan gergaji membentuk sudut kurang lebih 25 o turun
berturut sampai dengan nol terhadap bidang kayu pekerjaan.

 Gergaji Tangan Tarik
Digunakan pada penebangan pohon, memotong batang kayu yang besar
dan pemotongan dolok-dolok dan balok yang besar-besar.

Cara menggunakan :
1) Letakkan batang dolok atau balok kayu dalam posisi mendatar di atas
kayu bantalan yang dipasang dekat kedua ujung kayu di atas tanah.
2) Pengerjaan pemotongan balok kayu dilakukan oleh dua orang yang
satu sama lain bergantian saling menarik.
3) Menarik gergaji sambil jongkok dengan gerakanya saling berayun.
4) Demikian selanjutnya melakukan penggergajian dengan tekanan yang
merata, tarikan yang seibang sampai dengan pemotongan batang dolok
atau balok kayu itu putus.

Cara memeliharanya :
Daun gergaji tangan harus mendapat pemeliharaan dan perawatan yang
baik. Setiap akan melakukan penggergajian, mula-mula keasdaan mata gigi
gergaji diperiksa apakah tumpul, penguakanya kurang atau rusak. Yang akan
mengakibatkan kurang sempurnanya hasil penggergajian. Juga pada waktu akan
menyimpan alat-alat tersebut harus selalu dibersihkan dahulu dari segala kotoran
kemudian diberi minyak/oli supaya tidak dimakan karat.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 26

 Gergaji Tangan Bentang
Digunakan untuk membelah dolok-dolok atau balok kayu yang besar-besar,
dan pekerjaan mengiris kayu yang lebar-lebar untuk papan.

Cara menggunakanya :
1) Siapkan dua buah kuda-kuda penggergajian untuk meletakan dolok
atau balok kayu yang akan digergaji dalam posisi membelah.
2) Dilakukan oleh dua orang, seorang memegang gergaji di atas dolok
atau balik kayu sambil berdiri dan seorang lagi memegang gergaji di
bawanya sambil jongkok.
3) Dalam menggerakkan gergaji itu kedua orang itu saling menarik
bergantian mengikuti garis sipatan yang telah dilukis terlebih dahulu
sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
4) Penarikan gergaji bentang oleh kedua orang tersebut harus dengan
tekanan yang merata agar supaya tidak menyimpang dari garis
penyipat yang telah ditentukan.
5) Gunalan baji-baji, agar daun gergaji tidak terjepit pada kayu yang
sedang digergaji.
6) Penarikan gergaji ke atas seolah-olah gigi-gigi gegaji tidak ada
penyayatan, tetapi waktu penarikan ke bawah gigi gergaji harus
menyayat.

Cara memeliharanya :
Bila akan menyimpan alat tersebut harus selalu dalam keadaan bersih dari
segala kotoran kemudian diberi minyak pelumas supaya tidak berkarat .

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 27

 Gergaji Tangan Gerek
Digunakan untuk menggerek kayu yang berbentuk sisi lengkung dan
cekung dalam bentuk lingkaran. Panggung daun gergaji gerak lebih dari pada
giginya dan dapat pula digunakan untuk membuat kaki kursi yang antik serta
untuk membuat lubang peti pengeras suara.

Cara menggunakannya :
1) Tempatkan kayu pada bangku kerja dan teguhkan (tidak goyang)
dengan menggunakan penjepit.
2) Cara memegang tongkat gergaji cukup dengan ibu jari dan tiga jari
lainnya, sedangkan telunjuk searah dengan gergaji.
3) Doronglah gergaji dengan tekanan yang sama dan tarik kembali
dengan gerakan yang ringan.
4) Garis lukisan pada kayu pekerjaan harus diperhatikan hasilnya dapat
lebih baik dan betul.

Memelihara dan Menajamkan Gergaji
Setiap akan melakukan penggergajian, mula-mula keadaan mata gigi gergaji
diperiksa, apakah tumpul ? penguakannya kurang atau tidak. Alat-alat yang
diperlukan untuk merawat gergaji tangan :
1) Penjepit gergaji.
2) Plat baja penguak.
3) Alat untuk meratakan gigi gergaji kikir segi empat.
4) Alat untuk mengasah gigi gergaji adalah kikir segi tiga.
Perawatan Gergaji meliputi:
Cara meratakan gigi sama tinggi :
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 28

1) Tempatkan gergaji pada besi penjepit dengan posisi memegang tangkai
di sebelah kanan.
2) Gunakan kikir segi empat rata dan diletakkan diatas gigi sepanjang
gergaji.
3) Mulai mengikir dari awal hingga akhir sampai gigi rusak dengan gigi
yang lain.
Cara menyamakan bentuk gigi :
1) Letakkan miringnya kikir sehingga masuk dalam ruangan gigi
gergaji.
2) Mengikir melintang dan tegak lurus pada daun gergaji.
3) Mengikir ruangan gigi berikutnya hingga sama rata dengan ruangan
gigi yang lain.
4) Mengikir hingga mencapai sisi teratas (sama tinggi).
5) Semua

ruangan

gigi

dikikir

sampai

sama

dalamnya

dan

menghasilkan bentuk gigi yang sama pula.

Cara menguak dan memekarkan gigi :
1) Letakkan gergaji pada penjepit gergaji dengan posisi pemegangan di
sebelah kanan.
2) Mengatur gegeb kuak sesuai dengan bukan gigi gergaji yang
diperlukan.
3) Lebih praktis bila menggunakan penguak gergaji dari plat baja.
4) Letakkan gegeb penekan tetapi pada dalam pusat gigi-gigi.
5) Tekan pegangan gegeb penguak dengan tekanan yang sama.
6) Bila menggunakan plat baja penguak, tekanlah tangkainya ke bawah
dengan tekanan yang sama pada tiap-tiap gigi.
7) Dengan melewati satu lagi, mekarkan gigi berikutnya.
8) Ulangi langkah 4 dan 5 hingga sampai pegangan gergaji.
9) Buka gergaji dirinya dan putar sehingga pegangan gergaji berada
disebelah kiri dan jepitlah kembali.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 29

10) Dimulai dengan melewati gigi yang telah dimemarkan mulailah
dengan gigi yang lain dengan cara yang sama.
Bentuk Kikir yang Digunakan
Untuk mengikir mata gergaji digunakan kikir bentuk segi
tiga terus ke ujung, ukuran kikir ditentukan menurut banyaknya
gigi dalam tiap inchi.
Cara Mengikir Mata Gigi Gergaji Potong :
1) Tempatkan gergaji potong pada penjepit dengan pegangannya
disebelah kanan dan gigi disebelah atas.
2) Periksalah gigi pertama dari sebelah kiri supaya mekarnya ke depan.
3) Letakkan kikir pada kuakan gigi lalu didorong ke muka membentuk
sudut  65o menuju pegangan gergaji.
4) Tekanan waktu mengikir hanya waktu mendorong ke muka.
5) Pengikiran melewati satu ruangan gigi ke kanan.
6) Lanjutkan pengikiran gigi sampai akhir dekat pegangan.
7) Buka gergaji dari penjepit kemudian putar hingga pegangan gergaji
berada disebelah kiri.
8) Mulai letakkan kikir dalam kuakan gigi pada panggung gigi yang
dimekarkan menjauhi kita.
9) Pengukir melewati satu ruangan ke kiri sampai selesai.

Cara Mengikir Mata Gigi gergaji Pembelah :
1) Mengikir gergaji belah sama dengan mengikir gergaji potong.
2) Cara meletakkan kikir dalam posisi tegak lurus terhadap daun gergaji

2. Gergaji Tangan Mesin
a. Gergaji Pita Kecil (Jig Saw)
Digunakan untuk memotong benda kerja, memotong bentuk-bentuk
lengkung, memperbesar lubang pada benda kerja, memotong lurus, memotong
bersudut dan memotong bentuk lingkaran.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 30

Cara menggunakanya :
1) Membelah dan memotong lurus
Perlengkapan

yang

digunakan

adalah

pengatar

pararel.

Pengantar pararel disematkan pada plat dasar mesin kemudian diukur
dahulu jarak antara sisi pengantar sampai sisi iris gergaji setelah itu
kencangkan baut penjepit. Hidupkan mesin dan jalankan dengan antaran
pengantar perarel.

2) Menggergaji lubang
Pertama-tama, benda kerja digambari dan dibor pada bagian
yang akan dibuang. Diameter lubang disesuaikan dengan lebar bilah
gergaji. Masukkan bilah gergaji pada posisi awal, hidupkan mesin dan
pembesar lubang sesuai dengan batas-batasnya. Bila sudah terpotong
semua, keluarkan bilah gergaji dari benda tersebut.

b.

Gergaji Bundar Berlengan (Radial Arm Saw)
Mesin gergaji yang daun gergajinya dapat digerakkan di atas meja
sepanjang lengan. Lengan dipasang pada tiang (column) yang dapat berputar 180o
dan naik turun. Mesin ini banyak gunanya baik di sekolah, perusahaan maupun
industri.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 31

Cara menggunakanya :
1)

Siapkan kayu pekerjaan yang akan dipotong.

2)

Pasang daun gergaji pemotong atau daun gergaji kombinasi.

3)

Periksa kedudukan lengan terhadap pengantar dan daun
gergaji terhadap meja, apakah sesuai dengan pemotongan yang dibutuhkan.

4)

Atur tudung pengaman berada 3 mm dari permukaan kayu
pekerjaan.

5)

Daun gergaji berada di belakang pengantar dan joke terkuci
pada lengan kemudian jalankan motor.

6)

Simpan/letakkan kayu pekerjaan, dimana sisi tebal yang
lurus merapat pada pengantar, dan sisi lebar yang rata merapat pada meja.

7)

Pegang penarik daun gergaji, buka kunci joke.

8)

Menarik daun gergaji dengan gerakan merata dan teratur.

9)

Bila pemotongan selesai,
posisi semula dan kuncikan joke.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 32

kembalikan daun gergaji pada

BAB II
MENGETAM MANUAL

A. TUJUAN
Akhir dari kegiatan praktik ini diharapkan mahasiswa mempunyai
kompetensi untuk melakukan:
1. Mengetahui alat-alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan mengetam
manual.
2. Memahami dan mempraktekan langka kerja dalam mengetam balok kayu.
3. Mengetam balok kayu.

B. KESELAMATAN KERJA
Untuk menjaga keselamatan kerja praktik, mahasiswa diharapkan memperhatikan
beberapa hal berikut:
1. Memakai seragam kerja yang telah ditentukan (ketel-pack).
2. Tidak diperkenankan memakai baju lengan panjang pada saat sedang praktik.
3. Mempergunakan alat-alat sebagaimana mestinya, jagalah alat jangan sampai rusak
atau hilang.
4. Menempatkan kembali alat yang suda digunakan ke tempat yang aman.
5. Hati-hati dalam bekerja, konsentrasi pada bend kerja dan jangan bekerja sambil
bergurau.

C. PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan yang digunakan dalam melakukan praktik mengetam balok kayu ini

6. Oli

adalah:

7. Pensil

1. Mistar ukur/meteran

8. Palu kayu

2. Gergaji pemotong tangan

9. Palu besi
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 33

10. batu asah
11. Bangku
kerja

3. Ketam tangan manual
4. Siku besi
5. Obeng

Bahan yang digunakan untuk melakukan praktik mengetam balok kayu ini
adalah:
Kayu ukuran 5 x 7 x 100, satu batang setiap mahasiswa.

D. LANGKAH KERJA
Langkah kerja yang harus dilakukan mahasiswa dalam melakukan praktik
mengetam ini adalah sebagai berikut:
1. Siapkan alat-alat seperti yang telah disebut di atas, letakkan di bangku kerja yang
telah dibersihkan. Letakkan alat dengan rapi.
2. Jika alat yang ada kurang baik, perbaiki dulu sampai alat siap untuk digunakan
(mempertajam ketam).
3. Tajamkan ketam menggunakan batu asah berserta basahi batu asah dengan oli agar
ketam tidak rusak dan permukaannya agar rata, siku dan tajam, dengan mengasah
dengan teknik maju mundur.
4. Mengkoreksi ketam suda siku atau tajam.
5. Jika peralatan sudah siap mintalah bahan praktik kepada instruktur yang bertugas.
6. Perhatikan bahan (kayu) saudara. Ambillah permukaan yang paling rata diantara
keempat permukaan kayu. Ketamlah muka I ini sampai rata dan tidak baling.

Cara mengetahui hasil ketaman muka I:
a.

Taruhlah siku besi secara melingkar pada permukaan kayu yang sudah
diketam. Geserlah ke depan-belakang. Jika masih ada cahaya, maka permukaan
tersebut belum rata. Tandailah mana yang belum rata menggunakan pensil, kemudian
ketam lagi secara perlahan-lahan.

b.

Untuk mengetahui baling dan tidaknya permukaan, taruhlah aluminium
persegi dengan cara diagonal pada permukaan kayu. Jika masih terlihat cahaya maka
permukaan kayu tersebut masih belum rata. Tandailah dan ketam dengan perlahanlahan.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 34

c. Konsultasikan hasil ketaman saudara kepada instruktur. Jika sudah bagus hasilnya
(acc dari instruktur) tandailah dengan pensil berupa garis melintang pada permukaan
kayu (/). Pekerjaan mengetam muka I telah selesai.

d. Ketamlah muka II seperti halnya muka I. Jika sudah periksalah hasilnya dengan cara:
Taruhlah siku besi pada muka I dan II dengan posisi sudut 90 o (siku). Dengan
menggeser siku ke depan-belakang maka akan terlihat kerataan dan kesikuan dari
muka I dan muka II. Jika belum rata atau belum siku ketamlah perlahan-lahan. Jika
sudah tandailah dengan garis pensil (//).
e. Ketamlah muka III seperti halnya muka II. Jika sudah periksalah hasilnya dengan
cara: Taruhlah siku besi pada muka II dan III dengan posisi sudut 90 o (siku). Dengan
menggeser siku ke depan-belakang maka akan terlihat kerataan dan kesikuan dari
muka II dan muka III. Jika belum rata gunakan prusut untuk mengetahui siku dan
lurus bentuk kayu lalu ketamlah perlahan-lahan. Jika sudah tandailah dengan (///).
f.

Untuk mengetam muka IV, harus diketahui dulu ukuran yang akan dipakai. Gunakan
perusut untuk membuat ukuran kayu yang akan dipakai. Jika sudah ketamlah muka
IV seperti halnya muka III. Jika sudah, periksalah hasilnya dengan cara: Taruhlah
siku besi pada muka IV dan III atau I dengan posisi sudut 90 o (siku). Dengan
menggeser siku ke depan-belakang maka akan terlihat kerataan dan kesikuan dari
muka IV dan muka III/I. Jika belum rata atau belum siku ketamlah perlahan-lahan.
Jika sudah tandailah dengan (////).

g. Serahkan benda kerja kepada instruktur, untuk dievaluasi.

Ketam tangan dari
kayu

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 35

Foto Hasil Praktikum Kayu

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 36

BAB III
SAMBUNGAN PURUS DAN LOBANG DENGAN GIGI GARIS BAGI

A. TUJUAN
Akhir dari kegiatan praktik ini diharapkan mahasiswa mempunyai kompetensi
untuk melakukan:

1. Mahasiswa bisa menggunakan alat-alat sesuai dengan kegunaa fungsi masingmasing alat dengan membuat sambungan purus dan lubang dengan gigi garis
bagi.

2. Mahasiswa bisa memahami tahapan langka kerja dalam membuat sambungan
purus dan lubang dengan gigi garis bagi.

3. Mahasiswa dapat membuat sambungan purus dan lobang dengan gigi garis bagi.
B. KESELAMATAN KERJA
Untuk menjaga keselamatan kerja praktik, mahasiswa diharapkan memperhatikan
beberapa hal berikut:

1. Memakai seragam kerja yang telah ditentukan (ketel-pack).
2. Tidak diperkenankan memakai baju lengan panjang pada saat sedang praktik.
3. Mempergunakan alat-alat sebagaimana mestinya, jagalah alat jangan sampai rusak
atau hilang.

4. Menempatkan kembali alat yang suda digunakan ke tempat yang aman.
5. Hati-hati dalam bekerja, konsentrasi pada bend kerja dan jangan bekerja sambil
bergurau.

6. Hati-hati dalam memotong, pengukuran dan meratakan kayu.

C. PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan yang digunakan dalam melakukan praktik membuat sambungan bibir
lurus berkait dengan pen dan paji ini adalah:

1. Mistar ukur/meteran
2. Gergaji pemotong tangan
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 37

3. Gergaji pembelah tangan
4. Ketam tangan manual
5. Siku besi
6. Obeng
7. Perusut
8. Pensil
9. Palu kayu
10. Palu besi
11. Batu asah
12. Bangku kerja
13. Pahat lubang 1¼ “
14. Pahat tusuk 1¼”

Bahan yang digunakan untuk melakukan praktik membuat sambungan pen dan
lubang dengan gigi tegak ini adalah:
Kayu ukuran 5 x 7 x 50a, satu batang dibagi dua setiap mahasiswa.

D. LANGKAH KERJA
Langkah kerja yang harus dilakukan mahasiswa dalam melakukan praktik
membuat sambungan pen dan lubang dengan gigi tegak ini adalah sebagai
berikut:
1. Siapkan alat-alat seperti yang telah disebut di atas, letakkan di bangku kerja
yang telah dibersihkan. Letakkan alat dengan rapi.
2. Jika alat yang ada kurang baik, perbaiki dulu sampai alat siap untuk digunakan
seperti mempertajam ketam dan pahat menggunakan batu asah yg diberi oli.
3. Jika peralatan sudah siap ambil kayu yang telah disediakan yang berukuran 5 x
7 x 100 cm.
4. Ketamlah muka I, II, III dan IV seperti pernah saudara lakukan pada pekerjaan
sebelumnya.
5. Jika kayu sudah siap, perhatikan gambar kerja.
6. Ukur panjang kayu saudara dan bagi menjadi dua menggunakan gergaji
manual.
PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 38

7. Lukis benda kerja dengan pensil seperti gambar kerja di ujung batang kayu
saudara (kayu ke 1), dan kayu ke dua gambarlah sambungan di bagian tengah
kayu yang telah di gambar.
8. Buatlah bentuk sambungan kayu bagian ke 1 dengan membagi 3 bagian lebar
kayu dengan prusut yang telah di hitung.
9. Potong bagian 1 dan 3 untuk menghasilkan sambungan menggunakan gergaji
pemotong dan pembelah tangan serta pahat, gabian ke 2 biarkan karena bagian
ke 2 sebagai sambungan kayu ke 2.
10. Lakukan langkah 6-7 kembali dengan seksama.
11. Jika sudah, kayu pasangan kedua bentuk sambungan tersebut dengan membagi
3 bagian tengah kayu dan bagian tengah di lubagi menggunakan pahat dan
palu kayu buat memasukkan kayu ke 1.
12. Sambungan harus rapat, rata, dan halus.
13. Periksakan pekerjaan saudara pada instruktur.
14. Serahkan benda kerja kepada instruktur, untuk dievaluasi.
15. Setelah di periksa siapkan bor listrik buat melubangi kayu yang suda di
satukan pasang baut atau pring yang telah disediakan.
16. Setelah selesai nilaikan kepada dosen pembimbing praktek keterampilan kayu.

Proyeksi Miring

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 39

FOTO HASIL PRAKTIKUM KAYU

Kayu bagian 2

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Kayu bagian 1

Page 40

Proses pengeboran kayu

Hasil kayu yang suda jadi
sambungan

****

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 41

PENUTUP

Segala puji bagi AllAh SWT yang telah melimpahkan segala rahmad dan hidayah-Nya pada
penyusun, sehingga laporan ini dapat diselesaikan.laporan petunjuk praktik kayu, dibuat dengan
menyadur beberapa bacaan, tulisan atau selebaran-selebaran sesuai dengan kebutuhan. Laporan ini
hanya digunakan untuk lingkungan sendiri.
Terima kasih diucapkan kepada semua pihak yang telah ikut membantu menyelesaikan
laporan ini, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Kritik dan saran yang bersifat
membangun dapat disampaikan kepada penyusun demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Akir kata, sekian dan terimakasih.

PRAKTEK KETERAMPILAN KAYU

Page 42