IEUPNYK 6

EKONOMI PERKOTAAN
DAN TRANSPORTASI

(143162733-400 )
Pertemuan Ke-6
Permukiman Kota
SULTAN, SE., M.SI
sultantririan@yahoo.co.id
FB : Sul Tan
Hp. 081328397872 - 08121553430
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

1

Aspek-aspek perkotaan

















Tanah/Lokasi/Tempat
Kuangan (kota)
Usaha (pertanian, industri, jasa)
Kesempatan kerja
Permukiman
Angkutan
Aminities (hiburan,kesenangan2, pemandangan
Urbanisasi
Usaha

Lingkungan (TUA)
Kemiskinan (rumah tangga), (Globalisasi/persaingan)
Kejahatan (kekerasan, kebakaran, banjir)
Kesehatan (penyakit,
Pendidikan
USAHA
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

2

Kebutuhan dasar (basic needs)
manusia.
Keperluan

manusia selain sandang,
panggan juga perlu perumahan karena
semuanya merupakan kebutuhan dasar
(basic needs) manusia.
Perlunya penciptaan permukiman sebagai

pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

3

Biaya pengeluaran
permukiman
Biaya

pengeluaran permukiman berkisar
antara 15-20% dari penghasilannya dan
hampir sama dengan pengeluaran untuk
makanan.
Permukiman merupakan usaha padat
tanah, maka kira-kira 50 persen tanah di
kota biasanya merupakan lahan untuk
permukiman.


ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

4

Permukiman merupakan
barang modal
Permukiman

merupakan barang modal
yang tahan lama. Oleh karena itu nilai
rumah dapat naik 100 kali lipat dalam
jangka waktu 8-10 tahun.
Permukiman dapat dibagi dalam kelompok;
buruk, sedang dan baik (RS. RSS,
RSSS............!!!).

ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA


5

Aspek-aspek yang
berhubungan dengan
permukiman di kota
yang kotor (slums) timbul di
daerah perkotaan yang merupkan masalah
kedua setelah kemiskinan.
Pemerintah mempunyai rencana
membenahi dengan kebijakan kampung
improvem program (KIP) merupakan
bantuan World Bank dan PERUMNAS.
Aspek-aspek yang berhubungan dengan
permukiman di kota yaitu aspek permintaan
dan aspek penawaran rumah di kota
Permukiman

ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA


6

Struktur Permukiman
Pengeluaran

untuk rumah adalah harga dikalikan
dengan banyaknya rumah yang dibeli masyarakat.
Penawaran rumah sifatnya heterogen dapat dari
stock atau rumah lama plus konstruksi rumah baru
yang keawetannya dapat sampai 20 tahun.
Kota Yogyakarta, jumlah perumahan yang ada
sebanyak 60000 buah, 20% ditempati lebih dari
satu keluarga, 31% ditempati rumah sendiri, 31%
menyewa atau kontrak, 3% menempati rumah
dinas, 15% sisanya ditempati dengan sistem lain.

ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

7


Struktur Permukiman
Luas

rumah diperkotaan antara 40-45 m2
(kecil), 500 m2 (besar),
Luas tanah rata-rata untuk sebuah rumah
diperkirakan 300 m2.
Tingkat pertambahan penduduk secara
alami yang tinggi ditambah adanya
urbanisasi mengakibatkan tambahan
masalah dengan permukiman.

ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

8

Permintaan akan
perumahan/permukiman

Negara

maju dengan tingkat penghasilan tinggi, elastisitas
permintaan akan rumah relatif rendah.
Negara terbelakang tingkat penghasilan rendah elastisitas
permintaan akan rumah relatif tinggi
Menyewa rumah konsekuensinya membayar sewa, biaya
utilitas serta operasional.
Membeli rumah konsekuensinya menyediakan sejumlah dana
investasi membayar utilitas, biaya operasional, pajak,
asuransi, pemeliharaan, perbaikan, bunga dan lain-lain.
Rumah liar yang tidak memenuhi syarat terutama dalam hal,
air minum, wc kamar mandi, kesehatan, keamanan.

ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

9

Penawaran permukiman

Meningkatnya

akan permintaan akan rumah, maka
PERUMNAS berusaha mbangunan rumah relatif
murah. Sebanyak 73000 unit rumah.
Program perbaikan kampung atau kampung
improvement (KIP) untuk memperbaiki lingkungan
dan permukiman kampung sehingga kemungkinan
terjadinya kebakaran, pengaturan daerah,
kejahatan dan lain-lain dapat dihindari.
Perbaikan kota secara menyeluruh (urban
renewal) untuk memperbanyak suplai pemukiman
dan tempat perdagangan.
Renovasi, mendirikan gedung, pertokoan (ruko)

ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

10


Harga permukiman
Harga

permukiman adalah berbagai komponen yang
memiliki harga atau jumlah harga komponen. Harga
tergantung pada perbedaan lokasi, banyak kamar, umur atap.
Misal,
Harga dasar, rata-rata rumah memiliki 3 kamar tidur dengan
atap berumur 6 tahun terletak 10 km dari pusat kota nilainya
 20 juta rupiah.
Harga lokasi, harga rumah berkurang dengan 1 juta rupiah
tiap 2 km jauhnya dari pusat kota.
Harga rumah naik dengan makin banyaknya kamar tidur
sebesar 8 juta rupiah
Harga atap, harga rumah berkurang dengan 100.000 rupiah
dengan makin tuanya (tahun) atap.

ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA


11

Biaya permukiman
Biaya

permukiman (Tinggi)
-Biaya sewa terdiri atas; biaya modal, penyusutan,
pemeliharaan (tidak termasuk pajak).
ir adalah bunga yang dibayar oleh pemilik rumah yang
menyewakan
dr adalah penyusutan
mr adalah biaya pemeliharaan
contoh
ir = 20%, dr =1%, mr = 4% (ir+dr+mr = 0,25)
maka biaya sewa, cr = 50.000.000 x 0,25 = 12.500.000
-Biaya kepemilikan rumah (io+do+mo)
Dimana; io adalah biaya yang dibayarkan pemilik rumah, do
adalah penyusutan, mo adalah biaya pemeliharaan.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

12

Kebijakan tentang
permukiman
Kebijakan

tentang permukiman ditujukan untuk; makin memburuknya situasi
hidup bertetangga dan makin tidak meratanya tingkat permukiman.
Kebijakan membantu orang miskin pada permukiman sebagai berikut;
memberikan tambahan uang untuk sewa
harga

h

d

d1

Suplemen sewa
h1

0

Jasa perumahan pada waktu L

Suplemen sewa

ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

13

Kebijakan tentang
permukiman
mengurangi

pajak pada permukiman di tengah kota
memaksa pemilik rumah yang menyewakan rumahnya
memelihara rumah dengan baik rumah yang disewakan, kalau
tidak diberi sanksi
membersihkan pusat kota dari rumah gubuk dan yang tidak
memenuhi syarat, tetapi pemerintah menyediakan gantinya
sebelum mengusur
menggalakkan pendirian rumah murah sehat.
memberikan uang pesangon, agar pindah ke permukiman
yang lebih layak.
apabila harga rumah naik setiap waktu maka do negatif dan
co akan lebih rendah
apabila ada subsidi pada hipotik maka konsumsi pemukiman
akan relatif bertambah
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

14

Kebijakan tentang
permukiman
apabila

ada subsidi pada hipotik maka
konsumsi pemukiman akan relatif
bertambah
Rp

Peminataan
Biaya sosial marginal

1

Subsidi/manfaat pajak
0,75
0

Biaya prifat marginal
Q

Q1

Konsumsi rumah

SUBSIDI PERUMAHAN
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

15

Kebijakan dan taktik
penyelesaian masalah
permukiman kota
Masalah;
Permukiman
Kebijaksanaan;
Perumahana sehat dan murah
Pemeliharaan rumah
Perbaikan lingkungan
Taktik;
kredit dan anggsuran
pajak
Insentif
Pajak
Prasarana
Insentif hadiah
bantuan saran
perorangan
Tujuan;
Memenuhi salah satu kebutuhan pokok manusia di kota
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

16

Soal,
Jelaskan

mengapa Negara maju dengan
tingkat penghasilan tinggi, elastisitas
permintaan akan rumah relatif rendah
dibanding Negara terbelakang tingkat
penghasilan rendah elastisitas permintaan
akan rumah relatif tinggi

ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

17

Referensi
Sukanto, R. Dan AR. Karseno, 2001.
Ekonomi Perkotaan, Edisi 4 Cetakan 1,
BPFE UGM
Sullivan, AM. 1990, Urban Economics, Irwin,
Homewood, Illinois .
Lain-lain, berhubungan materi yang
diberikan


ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA

18