MAKANAN HALAL MUSIK DIHARAMKAN DALAM

PENGARUH MAKANAN HALAL TERHADAP KESEHATAN JASMANI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pandangan masyarakat terhadap makanan, selama ini cenderung memprihatikan
rasanya atau trennya saja, padahal semua ini tidak cukup, harus dijaga pula kehalalan dan
gizinya, Al-Qur’an telah memberikan konsep yang seimbang yaitu : “Halalan toyyiban”.
Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an dan hadist.
Q.S Al-Maidah : 88
Artinya :
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah
Telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang
kamu beriman kepada-Nya (Q.S Al-Maidah 88).
Q.S Al-Baqarah
Artinya
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang
baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada
Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah”. (Q.S AlBaqarah 173).
Sabda Rasulullah SAW.
Sesungguhnya Allah Itu Baik dan dia hanya menerima hal-hal yang
baik-baik saja (H.R . Muslim).

Makanan yang hala dan bergizi mempunyai pengaruh yang besar
dalam proses pembentukan psikis dan fisik manusia, kalau makanan

yang disuplay ke dalam tubuh manusia tidak mengindahkan seruan
Allah ini, maka pasti bahaya akan dating tidak hanya bahaya didunia
tetapi juga diakhirat, dan pasti akan masuk Neraka.
1.2 Tujuan Penulisan
Setiap penulisan pasti mempunyai tujuan, dan tujuan tersebut harus dicapai, adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui maksud makanan halal
2. Untuk mengetahui maksud kesehatan jasmani
3. Untuk mengetahui pengaruh makanan halal terhadap kesehatan jasmani dan prilaku
manusia.
1.3 Perumusan Masalah
Dalam makalah yang berjudul “Pengaruh Makanan Halal Terhadap Kesehatan
Jasmani” ini penulis mengemukakan rumusan masalah ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan makanan halal
2. Apa yang dimaksud dengan kesehatan jasmani
3. Bagaimana pengaruh makanan halal terhadap kesehatan jasmani dan prilaku manusia.
1.4 Sistematika Penulisan

Setelah mengetahui latar belakang masalah, maka penulis mengemukakan bagianbagian yang akan dibahas, dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I

: Pendahuluan, yang meliputi latar belakang Masalah, tujuan penulisan,
perumusan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II : Pengertian makanan halal, pengertian kesehatan jasmani, makanan dan
pengaruh kesehatan, pentingnya makanan halal, dampak makanan halal
terhadap kesehatan jasmani dan prilaku manusia.
BAB III : Penutup, yang meliputi kesimpulan dan saran.

BAB II
PENGARUH MAKANAN HALAL TERHADAP
KESEHATAN JASMANI
2.1 Pengertian Makanan Halal
Menurut Istilah, Makanan adalah, segala sesuatu yang boleh dimakan, segala bahan
yang kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk / mengganti jaringan tubuh
dan memberi tenaga.
Halal menurut istilah adalah, sesuatu yang dibolehkan, sesuatu yang dimakan menurut

aturan agama, makanan halal secara bahasa, adalah makanan asli yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran, buah-buahan dan hewan yang dibolehkan dari segi
aturan agama.
Kriteria makanan halal menurut agama islam.

1. Buah terdiri dari atau mengandung bagian atau benda dadri binatang yang dilarang oleh
ajaran islam untuk memakannya atau disembelih menurut ajaran islam Q.S Al
maidah.
2. Tidak mengandung sesuatu yang digolongkan sebagai Najis, menurut ajaran Islam
3. Tidak mengandung sesuatu yang digolongkan sebagai Najis menurut ajaran Islam.
4. Dalam proses menyimpan dan menghidangkan tidak bersentuhan atau berdekatan
dengan makanan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut diatas.
Makanan yang haram atau Najis menurut ajaran islam adalah sebagai berikut :
Firman Allah
Artinya :
“Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai,
darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut
(nama) selain Allah[108]. tetapi barangsiapa dalam keadaan
terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan
tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya.

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S :
Al-Baqarah : 173).
1. Binatang
a. Babi (darah, daging, lemak termasuk bulunya). Anjing (Air Liur, Daging Tulang, lemak
dan bulunya) dan lahir dari keduanya atgau salah satu dari keduanya).
Artinya : .
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang
tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395],
dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan

(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah[396],
(mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada
hari ini[397] orang-orang kafir Telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan
takutlah kepada-Ku. pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa
terpaksa[398] Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S
Almaidah Ayat 3).
b. Binatang yang dipandang Jijik menurut naluri manusia seperti : Kutu, Lalat, Ulat,
Kodok, biawak dan sejenisnya.
c. Binatang yang mempunyai taring termasuk gading, seperti Gajah dan Harimau.
d. Binatang yang mempunyai kuku pencakar yang makan dengan mengangkar atau
menyambar seperti burung hantu, dan burung elang.
e. Binatang-binatang yang oleh ajaran islam diperintahkan membunuhnya seperti, Lalat,
Tikus, Ular, Kecoa.
f. Binatang-binatang yang oleh agama islam dilarang membunuhnya seperti, semut, lebah,
burung hud-hud, burung platuk.
g. Setiap binatang, yang mempunyai racun dan membahayakan apabila memakannya.
h. Hewan yang hidup dalam dua jenis alam seperti katak, kepiting kura-kura dan buaya.
2. Termasuk Yang Haram Adalah
a. Bangkai, yaitu binatang yang halal dimakan, yang mati tanpa
disembelih menurut islam kecuali ikan dan belalang.

b. Semua darah adalah haram dimakan kecuali hati dan limpa binatang
halal.
c. Binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah

Firman Allah
Artinya
Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak
disebut nama Allah ketika menyembelihnya[501]. Sesungguhnya
perbuatan
yang
semacam
itu
adalah
suatu
kefasikan.
Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya
agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka,
Sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.
(Q. S Al-An’am).
3. Tumbuh-tumbuhan

sayur-sayuran

dan


buah-buahan

yang

mendat- angkan bahaya atau memabukkan scara langsung
atau melalui proses
Kriteria makanan halal atau tidaknya sesuatu urusan adalah sesuatu
yang paling asasi dalam hokum islam.
Firman Allah
artinya :
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezki yang diturunkan
Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya Haram dan
(sebagiannya) halal". Katakanlah: "Apakah Allah Telah memberikan
izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja
terhadap Allah ?" (Yunus:59)
Firman Allah
Artinya :

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut

oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan Ini haram", untuk
mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya
orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah
tiadalah beruntung. (QS An-Nahl 116).
Menurut ulama fiqih hanya Allahlah yang mempunyai otoritas dalam
menentukan halal atau haram sesuatu urusan baik melaluai kitab suciNya atau ibaun rosulnya. Al-Qur;an, mengecam samgat keras kepada
kaum musyrikin yang menghalalkan dan mengharamkan sesuatu tanpa
izin Allah. (Qs- Yunus : 59).
Dalam masalah makanan, Al-Qur’an dan Hadist menerangkan
bahwa makanan terbagi menjadi tiga mancam yaitu :
1. halal : diperbolehkan untuk dikonsumsi sesuai kadar cukup
2. haram : tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi kecuali dalam kondisi
khusus/darurat
3. syubhat : sesuatu yang berada diantara keduanya
namun demikian jika pernyatan halal terhadap sesuatu tidak
dijelaskan hukumnya dalam Al-Qur’an dan sunah, atau memang
secara teknis praktis tidak diatur maka halal ini masuk dalam hal
ijtihadiyah para ulama fiqih mengatagorikan kehalalan menjadi :
a. Halal dalam mendapatkanya,
Benar dalam mencari dan memperolehnya.

1. Makan hasil riba

2. Makan harta anak yatim dengan batil
3. Makan hasil korupsi, kolusi dan nepotisme
b. Makanan Halal Secara Dzatiyah (Subtansi Barangnya)
menurut syekh sayyid sabiq membagi dalam dua katagori yaitu :
1. Jamad (benda mati)
Semua jenis makanan yang berwujud benda mati adalah halal
selama

tidak

najis,

mutanajjis,

membahayakan,

danmemabukan
2. Binatang

binatang darat yang halal dan binatang laut sekalipun tidak
berbentuk ikan.
Criteria halal menurut para ahli pangan
Bersifat umum dan sangat berkaitan dengan persoalan teknis
pemeriksaan meliputi standar bahan baku, bahan tambahan,
bahan penolong, proses produksi dan jenis kemasan.
2.2 Pengertian Kesehatan Jasmani
Menurut bahasa kesehatan jasmani adalah, suatu keadaan baik
sekujur badan serta bagian-bagiannya. Sedangkan menurut undangundang Republik Indonesia Nomor : 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan

setiap

orang

hidup

produktif


secara

sosial

dan

ekonomi.
Kesehatan

merupakan

nikmat

Allah

yang

terpenting

dalam

kehidupan manusia di dunia, meskipun terkadang manusia selalu
mengabaikan. Menurut hadist yang disampaikan oleh Abu Hurairah
bahwa Rosulullah SAW bersabda.
“ Mu’min yang kuat lebih baik dan lebih disayangi Allah ketimbang
mu’min yang lemah (H.R. Muslim).
Berdasarkan hadist tersebut menunjukan bahwa islam sangat,
memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani.
Kesehatan jasmani haruslah di iringi dengan kebersihan lingkungan
dan

kebersihan

tubuh

serta

kesucian

rohani

sehingga

akan

menimbulkan mu’min yang kuat jasmani dan rohaninya.
2.3 Makanan Dan Pengaruh Kesehatan
Kalau kita cermati, perilaku konsumen di pusat-pusat perbelanjaan modern atau di
tempat lainya, kita akan mendapatkan setidaknya ada tiga kelompok, pertama, konsumen
yang hanya mempertimbangkan faktor harga (murah atau tidak). Kedua, konsumen yang
hati-hati dalam memilih produk karena dorongan agama. Ketiga, konsumen yang
membeli karena Faktor kesehatan, atau karena kualitas, lebih tertarik pada table
komposisi bahan yang tertera pada barang itu.

Kelopok pertama, lebih dipengaruhi oleh faktor kekuatan “kantong”. Kelompok
kedua, jelas membutuhkan label halal pada produk yang ingin dibelinya. Kelompok
ketiga, boleh jadi membutuhkan label halal, tapi tetap menginginkan informasi tentang
komposisi bahan yang tercantum dalam pembungkus produk. “ Apakah yang halal itu
pasti sehat? “ atau semua yang sehat itu pasti halal? “. Menurut pandangan Dr Has
Bullah Tabrany, pakar kedokteran Universitas Indonesia, bahwa halal itu tidak
selalu identik dengan sehat. Karenanya pengharaman islam terhadap sesuatu
makanan bukan karena factor kesehatan, melainkan lebih karena factor keimanan,
lain halnya dengan Prof HM. Hembing Wijayakusuma, pakar pengobatan
Internasional dan akuputur, bahwa makanan yang halal dan sehat adalah dua hal
yang tidak dapat dipisahkan. Makanan yang halal akan menerima jiwa yang bersih,
fikiran dan jasmani yang segar akan menimbulkan ketentraman dan kekhusuan.
Sebelumnya, setiap makanan yang telah diharamkan oleh islam mengandung
bahaya baik lahir maupun batin.
Dalam pandangannya, tidak ada makanan atau minuman yang dinyatakan
haram oleh islam, tiba-tiba dinyatakan sehat oleh dunia kedokteran.
Pandangan Prof, Hembing disepakati oleh Dr Mulya Farmizi menurutnya,
orang sering salah memahami perihal yang haram dengan yang sehat. Misalnya,
dalam soal kolestrol. Orang selalu mengidentikkan zat ini dengan unsur yang tidak
sehat, tapi ia dihalalkan islam. Masalahnya, bukan terletak pada kolestrol itu
sendiri, tapi bagaimana orang mengkonsumsinya.
Padahal dalam tinjauan kesehatan, kolestrol itu baik, jika dikonsumsi secara
proposional. Dan tak jadi tidak sehat jika dikonsumsi secara berlebihan itu akan
menggangu kesehatan.

Berikut ini ada beberapa penyakit yang disebabkan karena factor makanan
1. Penyakit jantung dan stroke
2. Penyakit kencing manis
3. Penyakit kanker
2.4 Pentingnya Makanan Halal
Islam datang ketika umat manusia memandang makanan dan minuman dari dua sudut
pandang ekstrem. Pertama, sebagian manusia menempatkan hanya sebagian kebutuhan
hidup yang diperlukan untuk kepentingan nafsu dengan mengkonsumsinya secara
berlebihan. Kedua, ditinggalkan sama sekali dengan melakukan puasa sehari semalam
penuh dengan maksud tertentu.
Al-Qur’an menempatkan mkan dan minum pada tataran kebutuhan yang
proposional yaitu dilakukan setiap hari unruk memperthankan hidup diiringi dengan
semangat spiritualisme.
Allah menegaskan dalam firmanya :
Artinya :
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu. (Qs : Al-Baqarah : 168)
Kedua isi ayat tersebut memberikan tekanan pada pentingnya manusia menkonsumsi
makanan yang halal serta jelas asal usulnya dan jenisnya, dan thayyib (bergizi), kemudian
ditutup dengan peringatan agar tidak mengikuti jejak setan yang menjerumuskan pada
kesesatan serta mengumbarkan hawa nafsunya.

Halalnya pangan juga dikaitkan dengan masalah kemenangan dan perintah perang
seperti dalam firman Allah :
Artinya :
Pada hari Ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. makanan (sembelihan)
orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu
halal (pula) bagi mereka. (dan dihalalkan mangawini) wanita yang
menjaga kehormatan[402] diantara wanita-wanita yang beriman dan
wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang
diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu Telah membayar mas kawin
mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan
tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. barangsiapa yang kafir
sesudah beriman (Tidak menerima hukum-hukum Islam) Maka hapuslah
amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi. QS. AlMaidah : 3)
Firman Allah
Artinya :
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak
(pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa
yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan
agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan
Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan
patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. (QS. At-Taubah : 29).
Begitu juga perintah wajib kita harus mencari kehidupan halal. Rosulullah bersabda,
“dari ibnu mas’ud berkata, bahwasanya Nabi saw bersabda “ mencari barang halal itu
fardu (wajib) atas setiap muslim.
2.5 Danpak Makanan Halal Terhadap Kesehatan Jasmani Dan Perilaku Manusia
Memakan makanan yang bergizi disamping halal adalah karena untuk kebaikan
manusia itu sendiri. Makanan yang bergizi merupakan makanan yang dibutuhkan untuk
memperoleh kualitas kesehatan yang mempunyai pengaruh terhadap kualitas akal dan
rohani.

Bahan makanan menurut ilmu pengetahuan baik belum tentu baik menurut ilmu
pengetahuan, seperti otak hewan dikonsumsi oleh orang berpenyakit jantung akan
membahayakan jiwanya.
Persyaratan makanan bergizi menurut ilmu gizi adalah memenuhi fungsi
1. Memenuhi Kepuasan Jiwa
- Memberi rasa kenyang
- Memenuhi kebutuhan naluri dan kepuasan jiwa
- Memenuhi kebutuhan sel-sel baru untuk kebutuhan badan
- Menggantikn sel-sel yang rusak
- Mengatur metabolisme
- Mempertahankan tubuh
Kesehatan jasmani banyak tergantung pada apa yang kita makan. Anak balita
membutuhkan protein, sedangkan balita membutuhkan karohidrat lebih banyak dari orang
dewasa.
Jumlah dan variasi mkanan yang mempengaruhi kekuatan tubuh, daya kerja, dan daya
tahan tubuh terhadap makanan yang halal dan bergizi juga dapat menjaga keseimbangan
hormone. Untuk menjaga unsure dasar dalam keharmonisan kesadaran dan perasaan hati
manusia serta keseimbangan mental sesuai ungkapan “Akal mental yang sehat terdapat
pada tubuh yang sehat “

Disamping alasan yang bersifat lahir ( menjaga keseimbangan tubuh dan kesehatan ).
Makanan halal juga memberikan dampak terhadap perilaku seseorang.
1. Menjaga keseimbangan jiwa manusia yang suci dan fitrah untuk tetap mentahudkan
Allah
2. Menumbuhkan sikap juang yang tinggi karena menjaga kehalalan makananya
3. Membersihkan hati dan menjaga lisan, karena daging yang tumbuh akan meningkatkan
kualitas kesalehan
4. Menumbuhkan kepercayaan diri dihadapan Allah. Karena Allah akan selalu
mendengarkan do’a kita

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Makanan halal dan bergizi atau Halalan Toyyiban amat penting dalam kehidupan
manusia untuk membentuk pribadi manusia seutuhnya.
b. makanan Halal mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan Jasmani dan
Rohani.
c. Makanan halal harus ditinjau dari segala aspek baik dari cara mendapatkan maupun
secara zahir serta komposisi bahan kandungannya agar tubuh kita tidak tercemari oleh
makanan tersebut.

3.2 Saran
a. Pada penulisan makalah tentang “Pengaruh Makanan Halal Terhadap Kesehatan
Jasmani” ini banyak sekali kekurangan, oleh karenanya, sangat penulis harapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, demi terciptanya pembuatan
makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
b. Kepada aparat pemerintah ataupun dinas-dinas terkait yang mempunyai fungsi sebagai
pemantau kehalalan ataupun baik tidaknya makanan tersebut untuk di makan,
dimohon agar lebih teliti lagi dalam membuat surat izin pengedaran makanan di tooktoko atau di pasar-pasar, karena masyarakat kurang mengetahui mengenai pengaruhpengaruh yang ditimbulkan oleh makanan yang mengandung zat-zat yang merusak
kesehatan tubuh.
c. Adanya penyuluhan-penyuluhan terhadap masyarakat atau pemberitahuan lainnya yang
bersifat menginformasikan apabila ada makanan yang tidak layak untuk diizinkan dari
peredaran pasar.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Quranul Karim
Asyhar Thobieb Al. Bahaya Makanan Haram Bagi Kesehatan Jasmani dan
Rohani. 2000. Al-Mawardi Prima Februari.
Thawil Nabil Ath, Rasulullah Bicara Tentang Kesehatan. 1991. CV. Esya.
Jakarta.

Dirjen Bimas. Islam dan penyelenggaraan Haji. teknis pedoman
Sistem Produksi Halal. 2003. Depag RI. Jakarta.
Diposkan oleh Asep Saepul Mualim di 21.45