HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI PUSKESMAS MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014 SUSMINI,SKM.,M.Kes Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubungan Pengetahuan dan Pola

  

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU

TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI

KABUPATEN MUSI RAWAS

TAHUN 2014

SUSMINI,SKM.,M.Kes

  Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang

  

ABSTRAK

  Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia. Gizi kurang tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan kematian, tetapi juga menurunkan produktivitas, menghambat pertumbuhan sel–sel otak yang mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan.

  Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Pengetahuan dan Pola Asuh ibu dengan Status Gizi Pada Balita di Puskesmas Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas tahun 2014. Desain penelitian ini adalah deskritip analitik dengan pendekatan Cross Secsional dimana variabel-variabel diamati secara secara bersamaan pada saat penelitian. Variabel indepnden dari penlitian ini adalah pngetahuan dan pola asuh ibu.

  Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan ibu yang baik sebanyak 18 (51.4%) dan ibu yang berpengetahuan kurang sebanyak 17 (48.6%) responden, Pola Asuh Ibu yang baik sebanyak 23 (65.7%) responden dan pola asuh ibu yang kurang sebanyak 12 (34.3%) responden dan balita dengan status gizi baik sebanyak 16 (45.7%) responden dan yang berstatus gizi kurang sebanyak 19 (54.3%) responden.

  Hasil analisis uji Statistik chi-square menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita di dapat nilai ρ value = 0.877 (> 0, 05), tidak ada hubungan yang bermakna antara pola asuh ibu terhadap status gizi balita didapat niali value = 0.728 (> 0, 05).

  Diharapkan kepada pihak Puskesmas didaerah wilayah kerja puskesmas Megang Kota Lubuklinggau Lebih meningkatkan lagi dalam memberikan pembinaan atau penyuluhan terhadap Daftar Pustaka : 17 (2001-2009)

  PENDAHULUAN

  Pembangunan di bidang kesehatan, sebagai bagian dari pembangunan nasional yang ditata dalam sistem kesehatan nasional diarahkan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dan produktif sebagai perwujudan dari kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam pembukaan undang- undang dasar 1945 dan Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang terdiri dari yaitu pertama; kesehatan adalah hak asasi dan salah satu unsur kesejahteraan. Kedua; prinsip kegiatan kesehatan yang nondikriminatif, partisipatif dan berkelanjutan.

  Ketiga; kesehatan adalah investasi. Keempat;

  pembangunan kesehatan adalah tanggung jawabpemerintah dan masyarakat, dan yang

  kelima adalah bahwa undang-undang

  kesehatan sudah tidak sesuai dengan perkembangan, tuntutan dan kebutuhan hokum dalam masyarakat (Depkes,2006).

  Sekitar 37,3 juta penduduk hidup di bawah garis kemiskinan, separu dari total rumah tangga mengonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari, lima juta balita berstatus gizi kurang, dan lebih dari 100 juta penduduk berisiko terhadap berbagai masalah kurang gizi. Itulah sebagian gambaran tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh untuk dengan kesepakatan global untuk mencapai

  Millennium Development Goals (MDG's) miskin dan kelaparan serta menurunkan angka kematian balita menjadi tinggal separo dari keadaan pada tahun 2000 (Hidayat, 2007).

  Masalah gizi kurang dan buruk dipengaruhi langsung oleh faktor konsumsi pangan dan penyakit infeksi. Secara tidak langsung dipengaruhi oleh pola asuh, ketersediaan pangan, faktor sosial ekonomi, budaya dan politik. Apabila gizi kurang dan gizi buruk terus perlahan kekurangan gizi akan berdampak pada tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita serta rendahnya umur harapan hidup. Selain itu, dampak kekurangan gizi terlihat juga pada rendahnya partisipasi sekolah, rendahnya pendidikan, serta lambatnya pertumbuhan ekonomi (Badan Perencanaan Pembanguan Nasional, 2007).

  Anak balita adalah anak-anak yang berusia dibawah lima tahun yang sedang menujukan pertumbuhan badan yang pesat sehingga memerlukan zat-zat gizi yang lebih tinggi setiap kilo gram berat badannya hal ini kemungkinan dapat di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya asupan makanan yang diterima setiap harinya tidak sesuai dengan kebutuhan untuk beraktivitas, adanya penyakit infeksi yang diderita oleh anak balita sehingga menurunya berat badan dan kehilangan berat badan dan kehilangan energi dalam tubuh. Hal kurangnya kontrol/pola asuh pada balita baik terhadap asupan makanan, hygiene perorangan maupun kebersihsn lingkungan sekitar tempat balita berintraksi dan beraktivitas (Qauliyah, 2006).

  Pola asuh yang tidak memadai dapat menyebabkan anak tidak suka makan atau tidak diberikan makanan seimbang dan juga dapat memudahkan terjadinya penyakit infeksi yang kemudian dapat berpengaruh terhadap status gizi anak (Soekirman, 2000).

  Pada tahun 2007 memperlihatkan 4 juta balita di Indonesia mengalami kurang gizi, 700 ribu diantaranya mengalami gizi buruk, sementara yang mendapat program makan tambahan hanya 39 ribu anak, di tinjau dari tinggi badan, sebanyak 25,8 % anak balita indonesia pendek, ukuran tubuh yang pendek ini merupakan tanda kurang gizi yang berkepanjangan (Nita, 2008).

  Data kesehatan Sumatera Selatan periode Januari hingga Mei 2007 diketahui bahwa sebanyak 2.061 anak balita di Sumatera Selatan yang tercatat sebagai penderita gizi buruk dan 20.278 anak balita lainnya menderita gizi kurang dari total 193.782 anak balita (Dinkes Sumsel, 2007).

  Berdasarkan hasil rekapitulasi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas pada tahun tersebut jumlah balita yang mengalami gizi kurang sebanyak 1338 jiwa dan puskesmas Megang Sakti menduduki peringkat kedua dari seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Musi Rawas dengan jumlah balita yang sebanyak 136 balita.

  Dari kompleknya masalah diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai masalah hubungan pengetahuan dan pola asuh dengan status gizi pada balita di Puskesmas Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas tahun 2012.

METODE PENELITIAN

  Desain penelitian ini adalah deskritip analitik dengan pendekatan Cross Secsional dimana variabel-variabel diamati secara bersamaan pada saat penelitian (Notoatmodjo, 2005).

  Variabel dependen adalah variabel terikat, terpengaruh, akibat. Variabel dependen dari penlitian ini adalah status gizi, variabel independen adalah variabel bebas sebab, mempengaruhi. Variabel independen dari penlitian ini adalah pengetahuan dan pola asuh ibu. Populasi penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai balita pada saat datang ke Tehnik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah tehnik accidental

  sampling adalah dengan mengambil kasus atau

  Alat atau Intrumen Data

  Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independen (pengetahuan ibu, dan pola asuh) dengan variabel dependen (status gizi) dengan

  Analisa Bivariat adalah dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau korelasi (Notoatmodjo, 2005).

  2. Analisa Bivariat

  Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2005). Mendeskripsikan variabel status gizi, pengetahuan ibu dan pola asuh.

  1. Analisa Univariat

  Analisa Data

  b. Instrumen Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang telah berisi tentang pengetahuan ibu, pola asuh dan status gizi.

  a. Alat Alat tulis : pena, pensil, pengapusan dan kertas.

  Pengumpulan data dilakukan dengan

  responden yang kebetulan ada atau tersedia pada saat penelitian.

  Teknik Pengumpulan Data

  Kesehatan Kabupaten Musi Rawas dan Puskesmas Megang Sakti tahun 2014.

  b. Data sekunder Data yang diambil dari Dinas

  a. Data Primer Data yang diambil secara langsung dari ibu balita menggunakan Kuesioner (untuk mengetahui hubungan Pengetahuan ibu dan Pola Asuh ibu Terhadap Status Gizi Pada Balita).

  Pengumpulan Data

  c. Ibu-ibu yang mempunyai balita di Puskesmas Megang Sakti.

  b. Bisa baca dan menulis, kalau responden tidak bisa baca dan menulis peneliti melakukanwawancara scara langsung.

  a. Bersedia menjadi responden

  Kriteria Sampel Penelitian

1. Sumber Data

  kemaknaan 0,05, bila nilai ρ value ≤ � (0,05)

  b. Distribusi Frekuensi Pola Asuh Ibu

  bearti hasil statistik bermakna (signifikan), dan apabila nilai ρ value � (0,05) berarti hasil

  Distribusi Frekuensi Pola Asuh Ibu di

  perhitungan statistik tidak bermakna (tidak

  Puskesmas signifikan). Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas Tahun 2014 Hasil Penelitian

1. Analisa Univariat No Pola Asuh Jumla Persentas

a. Distribusi Frekuensi Pengetahuan h e Ibu

  1 Baik

  23

  65.7 Tabel 1 Kurang

  12

  34.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu di

  2 Puskesmas Total 35 100%

  Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas Tahun 2014

  Dari tabel 2 di atas menunjukan Pola Asuh Ibu yang baik sebanyak 23 (65.7%)

  No Pengetahuan Jumla Persentas

  responden dan pola asuh ibu yang kurang

  h e sebanyak 12 (34.3%) responden .

  1 Baik

  18

  51.4 Kurang

  17

  48.6

  c. Status Gizi Balita

  2 Tabel 3 Total 35 100%

  Distribusi Frekuensi Status Gizi di Puskesmas Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas

  Dari tabel 1 di atas menunjukan bahwa

  Tahun 2014

  responden pengetahuan ibu yang baik sebanyak 18 (51.4%) responden dan yang ibu

  No Status Gizi Jumla Persentas

  yang berpengetahuan kurang sebanyak 17

  h e (48.6%) responden .

  1 Baik

  16

  45.7 Kurang

  19

  54.3

  2 mempunyai anak yang berstatus gizi baik sebanyak 8 (47.1%) sedangakan ibu yang

  Total 35 100% Dari tabel 3 di atas diketahui bahwa berstatus gizi kurang sebanyak 10 (55.6%) balita dengan status gizi baik sebanyak 16 lebih besar dibandingkan dengan ibu yang (45.7%) responden dan yang berstatus gizi pengetahuannya kurang cenderung kurang sebanyak 19 (54.3%) responden. mempunyai anak berstatus gizi kurang sebanyak 9 (52.9%).

2. Analisa Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan

  Hasil analisis uji Statistik hasilnya

  Status Gizi pada Balita

  adalah ρ value = 0.877 (> 0, 05). Hal ini

  Tabel 4

  menunjukan tidak ada hubungan yang

  Distribusi Hubungan Pengetahuan Ibu

  bermakna antara pengetahuan ibu dengan

  Terhadap Status Gizi status gizi balita. Pada Balita di Puskesmas Megang Sakti Kabupaten

  b. Hubungan Pola Asuh dengan Status Musi Rawas Tahun 2014 Gizi pada Balita Tabel 5.8 Status Gizi Distribusi Hubungan Pola Asuh Terhadap Total Pola Status Gizi Baik Kurang Asuh

  Pada Balita di Puskesmas Megang Sakti n % n % N % Kabupaten

  Baik

  11

  47.8

  12

  52.2 23 100

  Musi Rawas Tahun 2014

  Kuran

  5

  41.7

  7

  58.3 12 100

  Status Gizi

  g

  Total Kuran

  Total

  16

  45.7

  19

  54.3 35 100 Penget

  Baik ahuan g

  Tabel 5 di atas menunjukan bahwa

  n % n % N %

  proporsi pengetahuan ibu yang baik 44.

  1 55.

  10 mempunyai anak dengan status gizi yang baik Baik

  8

  18

  4

  6 sebanyak 8 (44.4%) responden sama dengan Dari tabel 5.7 di atas diketahui bahwa

  3. Dari 35 responden di dapatkan bahwa Proporsi pola asuh ibu yang baik mempunyai balita dengan status gizi baik sebanyak lebih besar dibandingkan dengan ibu yang berstatus gizi kurang sebanyak 19 yang pola asuhnya kurang cenderung (54.3%) responden. mempunyai anak yang berstaus gizi baik

  4. Tidak ada hubungan yang bermakna sebanyak 5 (41.7%) sedangkan pola asuh ibu antara pengetahuan ibu dengan status yang baik cenderung mempunyai anak gizi balita didapat nilai ρ value = 0.877 berstatus gizi kurang sebanyak 12 (52.2%) (> 0, 05). lebih besar dibandingkan dengan ibu yang

  5. Tidak ada hubungan yang bermakna berpengetahuan kurang mempunyai nak antara pola asuh ibu terhadap status berstatus gizi kurang sebanyak 7 (58.3%). gizi balita didapat nilai ρ value = 0.728 Hasil analisis uji Statistik hasilnya (> 0, 05). adalah ρ value = 0.728 (> 0, 05). Hal ini SARAN menunjukan tidak ada hubungan yang

  1. Bagi Puskesmas

  bermakna antara pola asuh ibu terhadap status Diharapkan kepada pihak Puskesmas di gizi balita. Puskesmas Megang Sakti Kota Lubuklinggau Lebih meningkatkan lagi dalam memberikan pembinaan atau penyuluhan terhadap masyarakat tentang masalah Gizi.

KESIMPULAN DAN SARAN

  2. Bagi Akademik KESIMPULAN

  Diharapkan pada institusi pendidikan Berdasarkan hasil penelitan dan tidak hanya memperhatikan mata kuliah klinik, pembahasan yang telah dilakukan dapat pendidikan juga di tuntut mampu mencetak disimpulkan sebagai berikut : tenaga kerja yang siap kerja untuk menghadapi

  1. Dari 35 responden di dapatkan bahwa globalisasi yang menjadikan pendidikan pengetahuan ibu yang baik sebanyak 18 kesehatan tidak hanya menambah penganguran (51.4%) responden. didaerah tetapi mampu menyesusaikan di

  2. Dari 35 responden di dapatkan bahwa lapangan kerja yang dibutuhkan. pola asuh Ibu yang baik sebanyak 23 (65.7%) responden.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

  Hendaknya bagi peneliti lain hasil sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya.

  Healt Research. Fakultas Kesehatan Masyarakat universitas Indonesia.

  Penerbit Buku Kedokteran EGC.

  Supariasa, Dkk. 2001. Penilaian Status Gizi .

  Dikti, Pusat Atar Universitas Pangan dan Gizi, IPB. Bogor.

  Pendidikan Gizi . Depdiknas, Dirjen

  Salemba Medika. Suhardjo, 2003. Berbagai Cara Dalam

  Rineka cipta. Jakarta. Nursalam, 2003. Konsep Penerapan Metodelogi Penelitian Kesehatan.

  Notoatmodjo, S. 2003. Prinsip – Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

  februari. Notoatmodjo, S. 2005.Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

   dibuka pada tanggal 20

  Isyaet, 2009.Status Gizi dan Faktor yang Mempengaruhinya.

  Hastono, 2006. Basic Data Analisysis For

  Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu

  Masalah Gangguan Gizi Ank SD dan .SUMSEL.

  Dinkes, 2007. Laporan Hasil Kegiatan survey

DAFTAR PUSTAKA

  Indonesia. Tim Sistem Kewaspadaan

  _______ , 2005.Situasi Panngan dan Gizi di

  Perkembangan Anak. Sumatera Selatan.

  _______ , 2003.Pola Asuh yang Mendukung

  Dit. Jen. Bina Kesehatan Masyarakat.Direktorat Gizi Masyarakat.

  Nasional. Jakarta. Depkes, 2003.Pedoman Praktis Terapi Medis.

  Rencana Aksi Nasional Nasional Pangan & Gizi 2006-2010. Badan Perencanaan

  Jakarta. Badan Perencanaan Pembanguanan Nasional, 2007.

  Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka cipta.

  Gizi. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sugiono, 2003. Statistika untuk Penelitian.

  CV. Alfabeta. Jakarta. Soekirman, 2001 Paradigma Baru Untuk

  Menanggulangi Masalah Gizi Makro Di Indonesia. dibuka pada tanggal 20 februari.

  Qualiyah, A. 2006. Pola Asuh Dalam

  Hubunganya Dengan Status Gizi Balita.

  Dibuka 17 Februari 2014.

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS MENYIKAT GIGI METODE HORIZONTAL DAN METODE VERTIKAL TERHADAP PENURUNAN SKOR PLAK PADA ANAK TUNA RUNGU DI SLB-B NEGERI JALAN SOSIAL PALEMBANG TAHUN 2015 Drg. Vitri Nurilawaty, M.Kes; Syokumawena, S.Kep, M.Kes Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRA

1 5 15

SURVEY KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK 2015

1 1 19

HUBUNGAN PARITAS, UMUR DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOREJO KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2015 Yeni Elviani,SKM,M.Kes Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hu

0 0 15

MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN MODUL ASUHAN KEPERAWATAN JIWA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN KEPERAWATAN JIWA (Studi di Rumah sakit Ernaldi bahar Provinsi Sumatera Selatan) Ns.Yunike, S.Kep.Ns.M.Kes Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekk

0 2 19

LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MAHASISWA (IKM) POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG TAHUN 2016

0 2 85

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BALITA 6 BULAN SAMPAI 2 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2015. ZURAIDAH,SKM,MKM Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang AB

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TYPHUS ABDOMINALIS PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2014 Bambang Soewito, SKM. M.Kes Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK -

0 0 11

HUBUNGAN DIET POLA MAKAN DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014 H. Jhon Feri, S.Kep.Ns.M.Kes.RN Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubungan Diet Pola Maka

0 0 13

HUBUNGAN PHBS DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN MEGANG SAKTI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEGANG SAKTI TAHUN 2014 NADI APRILYADI, S.Sos, M.Kes Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Jurnal Kesehatan Keperawatan

0 0 9

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG TAHUN 2016

0 2 32