Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Pada Pedagang Pakaian Pasar Petisah Medan)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Uraian Teoritis

2.1.1

Kewirausahaan
Kata “wirausaha” dalam bahasa Indonesia adalah padanan kata bahasa

Prancis “entrepreneur”, yang sudah dikenak sejak abad ke 17.
Menurut Holt dalam Riyanti (2003:21), kata Entrepreneur berasal dari kata
kerja Entreprende. Kata “wirausaha” merupakan gabungan kata “wira” (gagah
berani,perkasa) dan kata “usaha’. Jadi wirausaha berarti orang yang gagah
berani/perkasa dalam usaha.
Menurut Hendro (2011:61) setiap wirausahawan (entrepreneur) yang
sukses memiliki empat unsur pokok, yaitu :
1. Kemampuan (hubungannya dengan IQ dan skill), dalam membaca
peluang, dalam berinovasi, dalam mengelola, dan dalam menjual.

2. Keberanian (hubungannya dengan EQ dan mental), dalam mengatasi rasa
ketakutannya, dalam mengendalikan resiko, dan untuk keluar dari zona
kenyamanan.
3. Keteguhan hati (hubungannya dengan motivasi diri), keuletan, pantang
menyerah, teguh akan keyakinan, dan kekuatan akan pikiran bahwa anda
juga bisa.
4. Kreatifitas yang menelurkan sebuah inspirasi sebagai cikal bakal ide untuk

Universitas Sumatera Utara

menemukan

peluang

berdasarkan

intuisi

(hubungannya


dengan

pengalaman/ experiences).
Beberapa faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk menjadi
seorang wirausahawan sebagai jalan hidupnya, yaitu :
1. Faktor individual/personal : yang dimaksud ialah pengalaman hidup dari
kecil hingga dewasa baik dari lingkungan ataupun keluarga.
2. Suasana kerja : lingkungan pada tempat seseorang bekerja.
3. Tingkat pendidikan.
4. Kepribadian (personality).
5. Prestasi pendidikan.
6. Dorongan keluarga.
7. Lingkungan dan pergaulan.
8. Ingin lebh dihargai atau self-esteem.
9. Keterpaksaan dan keadaan.
Menurut Suryana (2010:54) secara umum karateristik seorang wirausaha
adalah sebagai berikut :
a. Memiliki motivasi untuk berprestasi.
b. Berorienasi ke masa depan.
c. Memiliki jaringan usaha.

d. Tanggap dan kreatif dalam menghadapi perubahan.
e. Memiliki jiwa kepemimpinan.
Menurut Frinces (2011:25) diantara sekian banyak kontribusi wirausaha
tersebut adalah fungsinya sebagai :

Universitas Sumatera Utara

a. Penciptaan lapangan usaha.
b. Penciptaan lapangan pekerjaan.
c. Salah satu penggerak utama dan terpenting kegiatan ekonomi.
d. Pembayar pajak terbanyak dan terbesar negara.
e. Pendorong dan pelaku perubahan inovasi.
f. Pencipta keunggulan dan daya saing.
g. Pembuat harapan rakyat untuk hidup baik dan makmur.
h. Pencipta dan pendorong kemandirian individu dan bangsa.
Menurut Hendro (2011:30) kewirausahaan (entrepreneurhip) adalah suatu
kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada di dalam diri Anda untuk
dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal sehingga bisa meningkatkan
taraf hidup di masa mendatang. Kewirausahaan itu adalah :
1. Ilmu pengetahuan ( Knowledge )

Kewirausahaan itu adalah sebuah pengetahuan yang merupakan hasil
uji coba di lapangan, dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai sebagai sumber
informasih yang berguna bagi orang lain yang membutuhkannya.
2. Kepribadian atau Sikap
Unsur yang terkandung dalam karakteristik kewirausahaan adalah sikap
positif, kepribadian yang ulet, pantang menyerah, menjadi contoh bagi
yang lain, dan tidak mudah puas diri.
3. Filosofi
Kewirausahaan bisa digolongkan dalam sebuah filosofi hidup atau
landasan hidup dalam meniti karir guna meraih kesuksesan.

Universitas Sumatera Utara

4. Skill atau Keterampilan
Karena kewirausahaan adalah penggabungan dua konsep penting dari
pengetahuan dan pengalaman yang dirasakan serta dilakukan melalui jatuh
bangun untuk menjadi terampil dan akhirnya menjadi sebuah keahlian
dalam menjalankan roda bisnis.
5. Seni atau Art
Dalam menemukan ide, inspirasi, dan peluang bisnis dibutuhkan

imajinasi, visualisasi, dan pemikiran yang terkadang harus berlawanan
dengan logika.
6. Profesi
Menjadi wirausahawan juga meruapakan sebuah profesi, sebuah pilihan
hidup yang harus dilakukan.
7. Naluri
Kewirausahaan itu membutuhkan naluri untuk menemukan sebuah
peluang dan ide bisnis yang akhirnya menjadi sebuah bisnis yang sukses.
8. Mimpi seseorang
Menjadi wirausahawan juga dipahami sebagai mimpi seseorang bahkan
cita-cita yang terpendam sejak ia masih remaja atau dewasa.
9. Pilihan hidup seseorang
Menjadi wirausaha agar mampu menghidupi keluarganya sudah
menjadi pilihan hidup bagi setiap orang.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Zimmerer (2008:26) bahwa terdapat keragaman budaya dalam
membentuk struktur kewirausahaan, antara lain :
1. Wirausahawan muda, adalah wirausaha yang banyak didominasi oleh

generasi muda yang memilih kewirausahaan sebagai jalur karir mereka
yaitu mereka yang berumur awal 20-an tahun.
2. Wirausahawan wanita, banyak wanita yang terjun kedalam bidang
bisnis. Alasan mereka menekuni bidang bisnis ini didorong oleh faktorfaktor antara lain ingin memperlihatkan kemampua prestasinya, membantu
ekonomi keluarga, frustasi terhadap perkerjaan sebelumnya.
3. Wirausaha minoritas, yaitu kaum minoritas di negara kita Indonesia
kurang memiliki kesempatan kerjadilapangan pemerintahan sebagaimana
layaknya warga Negara pada umumnya.
4. Wirausahawan imigran, yaitu kaum pedagang yang memasuki suatu
daerah biasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan formal.
5. Wirausahawan paruh waktu, yaitu orang yang memulai bisnis dalam
mengisi waktu luang merupakan pintu gerbang untuk berkembang menjadi
usaha besar.
6. Bisnis rumahan, sekarang bisnis rumahan lebih beragam, para
wirausahawan rumahan yang modern lebih cenderung menjalankan
perusahaan-perusahaan jasa atau perusahaan-perusahaan berteknologi
tinggi dengan tingkat kerberhasilan bisnis rumahan yang cukup tinggi.
7. Bisnis keluarga, bisnis yang pengendalian keuangannya dilakukan oleh
satu lebih anggota keluarga.


Universitas Sumatera Utara

8. Wirasutri, adalah sepasang wirausahawan suami-istri yang bekerja
sama sebagai rekan kerja dalam bisnis mereka. Wirasutri dibuat dengan
cara menciptakan perkejaan yang di dasarkan atas keahilan masing-masing
orang.
9. Wirausahawan sosial, adalah wirausaha yang menggunakan berbagai
keahlian

mereka

tidak

hanya

untuk

membuat

bisnis


menjadi

menguntungkan, tetapi juga untuk mencapai tujuan sosial dan lingkungan
bagi kebaikan bersama.
Menurut Suryana (20013:50) ada enam hakekat penting dalam
kewirausahaan yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis.
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (ability to create the new and different).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam

memecahkan

persoalan

dan


menemukan

peluang

untuk

memperbaiki kehidupan.
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat
memberinilai lebih.

Universitas Sumatera Utara

6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan
dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan

baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Kewirausahaan secara ringkas berdasarkan keenam konsep diatas dapat
didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new
anddifferent) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan
untukmenciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan
keberanian untuk menghadapi risiko.
Menurut Geoffrey G.Meredith (Suryana, 2003:14) mengemukakan ciri-ciri
dan watak kewirausaaan sebagai berikut :
Tabel 2.1
Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan
Ciri-ciri

Watak Kewirausahaan

(1) Percaya Diri

Keyakinan, ketidaktergantungan,
individualism, dan optimisme.

(2) Berorientasi pada tugas Kebutuhan
utuk
berprestasi,
dan hasil
berorientasi laba, letekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai
dorongan
kuat,
energik dan inisiatif.
(3) Pengambilan resiko dan Keterampilan untuk mengambil
suka tantangan
resiko yang wajar.
(4) Kepemimpinan
Perilaku
sebagai
pemimpin,
bergaul dengan orang lain,
menanggapi saran-saran dan
kritik.

Universitas Sumatera Utara

(5) Keorisinilan
(6) Berorientasi
depan
2.1.2

ke

Inovatif
dan
kreatif
serta
fleksibel.
masa Pandangan ke depan, perspektif.

Kemandirian Pribadi
Kata kepribadian berasal dari kata Personality (bahasa inggris) yang

berasal dari kata Persona (bahasa latin) yang berarti kedok atau topeng. Yaitu
tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya
untuk menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang. Menurut Allport
dalam Sobur (2007:300) kepribadian adalah organisasi-organisasi dinamis dari
sistem psiko-fisik dalam individu yang turut menentukan cara yang unik dan khas
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Allport menggu nakan istilah ”sistem Psiko-fisik” dengan maksud
menunjukkan bahwa ”jiwa” dan ”raga” manusia merupakan suatu sistem yang
terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta di antara keduanya selalu
terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sementara itu istilah ”khas”
dalam definisi kepribadian Allport memiliki arti bahwa individu bertingkah laku
dalam caranya sendiri, karena setiap individu memiliki kepribadian sendiri.
Menurut Hendro (2011:22) kemandirian adalah keberanian untuk
melangkah yang mengandung keteladanan dalam mengambil resiko yang
bersumber pada kemampuan sendiri. Kemandirian juga dapat diartikan sebagai
suatu upaya yang meliputi segala aspek kebutuhan yang mampu dipenuhi sendiri
tanpa harus tergantung pada orang lain. Hal ini mengandung suatu maksud bahwa
dengan segala usaha yang dilakukan mulai dari perencanaan, penetapan tujuan,

Universitas Sumatera Utara

bernegosiasi, memenangkan persaingan, melaksanakan pekerjaan, menciptakan
ide, mencari sumber-sumber, dan mampu menyelesaikan masalah-masalah sendiri
dengan usaha yang keras.Sehingga usaha yang dilakukan tersebut mampu
membawa keberhasilan yang memberikan kepuasan.Sifat kepribadian yang paling
banyak dibahas oleh para ahli, dalam kaitan dengan wirausaha adalah sifat kreatif
dan inovatif.
Kemandirian adalah kepemilikan sebuah nilai dalam diri seseorang yang
mengarah

kepada

kedewasaan,

sehingga

dia

mampu

menghadapi

persaingan.Sedangkan persaingan itu sendiri merupakan sesuatu yang dapat
memberi semangat sebagai alat untuk menentukan pesaing terbaik. Ketika
seseorang bersaing dengan orang lain, tidak dapat dielakkan adanya pemenang
dan adanya yang kalah. Itulah sebabnya kemandirian merupakan suatu proses
mulai dari menciptakan ide, membuat rencana, mencari sumber sampai dengan
memperoleh hasil yang memuaskan (Beamer dalam Ranto, 2007 :22).
Menurut Irwin (2007:22) di dalam kemandirian terdapat kedewasaan yang
merubah pandangan seseorang dan mempengaruhi kehidupannya. Orang yang
tidak mandiri akan beraksi hanya jika ada penghargaan dari orang lain.
Sebaliknya, sesorang yang mandiri beraksi untuk kepuasannya sendiri tanpa
tergantung dari yang difikirkan orang lain. Itulah sebabnya kembali Irwin
menegaskan bahwa seseorang yang mandiri akan melakukan apa saja yang
diinginkan merupakan kebebasan berfikir untuk memuaskan dirinya dan orang
lain. Walaupun kemandirian bukan berarti suatu kematangan akhir yang dipunyai
seseorang.

Universitas Sumatera Utara

Pengertian

tersebut

diatas

tampak

mengandung

maksud

bahwa

kemandirian seseorang merupakan suatu proses kematangan. Kematangan akan
memberikan kekuatan karakter menuju kondisi sampai kesaling tergantungan
(interdependency). Kematangan akan mendorong untuk meraih prestasi, maka
prestasi demi prestasi akan semakin memantapkan kematangan dalam bentuk
kedewasaan (maturity) tersebut. Kekuatan karakter yang telah menyatu dalam
kedewasaan akan mendorong kekuatan untuk bertindak.
Dari berbagai pengertian para ahli, terlihat bahwa substansi kemandirian
terdiri atas (http://repository.upi.edu, diakses 15 Agustus 2016) :
1. Kemampuan untuk menggali dan mengembangkan potensi diri dan lingkungan,
2. Kemampuan untuk berdiri sendiri dan mengatasi kesulitan.
3. Kemampuan menerima konsekuensi atas segala keputusan yang di ambil.
Menurut Steinberg (2002:289) membedakan kemandirian pribadi ke dalam
tiga tipe, yaitu:
1. Kemandirian Emosional (Emotional Autonomy)
Kemandirian emosional adalah seberapa besar ketidakbergantungan individu
terhadap dukungan emosional orang lain.
2. Kemandirian Perilaku (Behavioral Autonomy)
Kemandirian prilaku merupakan kemampuan individu dalam menentukan
pilihan dan mampu mengambil keputusan untuk pengelolaan dirinya.
3. Kemandirian Nilai (Values Autonomy)
Kemandirian nilai adalah kemampuan individu untuk menolak tekanan atau
tuntutan orang lain yang berkaitan dengan keyakinan dalam bidang nilai.

Universitas Sumatera Utara

Kemandirian, menurut Barnadib (1982), meliputi "perilaku mampu
berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri
dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain”. Pendapat tersebut
juga diperkuat oleh Kartini dan Dali (1987) yang mengatakan bahwa kemandirian
adalah “hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri”. Secara singkat
dapat disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian:
a. Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk
maju demi kebaikan dirinya,
b. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah
yang dihadapi,
c. Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya,
d. Bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya.
Menurut Riyanti (2003), Kemandirian pribadi untuk memulai usaha kecil
adalah :
1. Mengandalkan kemampuan diri sendiri
2. Mengandalkan kemampuan keuangansendiri
3. Keberanian menghadapi tantangan
4. Kebebasan berfikir
Menurut Hendro (2011:22) Kemandirian pribadi adalah kekuatan

diri

dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung pada
orang lain mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan sampai pada
pencapaian kepuasan.

Universitas Sumatera Utara

2.1.3

Perilaku Kewirausahaan
Menurut Suryana (2013:142) perilaku adalah respon individu terhadap

suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi
spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku tipe kepribadian
sangat menentukan bidang usaha apa yang bakal mendatangkan kesuksesan dalam
berusaha. Perilaku Kewirausahaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan
watak, karateristik, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai
keberhasilan dalam menjalankan usahanya.
Miner dalam Riyanti (2003:20) mengemukakan berdasarkan hasil kerjanya
selama dua puluh tahun Ia menemukan empat tipe wirausaha yang memiliki tipe
kepribadian yang berbeda. Menurut Hutagalung (2008:7) Agar mencapai sukses
dalam usaha, keempat tipe wirausaha ini harus mengikuti jalan karir yang
berbeda, dan terkait dengan bisnis yang berbeda pula. Keempat tipe kepribadian
wirausaha itu adalah :
1. The Personal Achiever, yang akan sukses apabila terus-menerus
mengatasi rintangan dan menghadapi krisis, dan dalam menghadapi
segalanya berusaha sedapat mungkin bersikappositif. The personal
achiever, memiliki ciri-ciri adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kebutuhan berprestasi,
b. Memiliki kebutuhan atas umpan balik,
c. Memiliki kebutuhan perencanaan dan penetapan tujuan.
2. The Supersales Person, yang akan berhasil bila banyak orang
menghabiskan waktunya untuk menjual dan meminta orang lain

Universitas Sumatera Utara

mengelola bisnisnya. The supersales person, memiliki ciri-ciri adalah
sebagai berikut:
a. Memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang lain,
b. Memliki keinginan untuk membantu orang lain,
c. Percaya bahwa proses-proses sosial sangat penting.
3. The Real Manager, yang akan berhasil bila memulai usaha baru dan
mengelola sendiri usahatersebut. The real manager, memiliki ciri-ciri
adalah sebagai berikut:
a. Keinginan untuk bersaing,
b. Ketegasan,
c. Keinginan untuk menonjol di antara orang-orang lain.
4. The Expert Idea Generation, yang akan berhasil bila terlibat dalam bisnis
teknologitinggi. The expert idea generation, memiliki ciri-ciri adalah
sebagai berikut:
a. Keinginan untuk melakukan inovasi
b. Menyukai gagasan-gagasan
c. Inteligensi yang tinggi
Menurut Kuncara (2008:1) Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal yaitu:
1.

Faktor internal, yaitu kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana
kita mengelola diri sendiri. Kecakapan pribadi seseorang terdiri atas 3
unsur terpenting, yaitu:

Universitas Sumatera Utara

a. Kesadaran diri. Ini menyangkut kemampuan mengenali emosi diri
sendiri dan efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri,
dan keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri atau percaya
diri.
b. Pengaturan diri. Ini menyangkut kemampuan mengelola emosi-emosi
dan desakan-desakan yang merusak, memelihara norma kejujuran dan
integritas, bertanggung jawab atas kinerja pribadi, keluwesan dalam
menghadapi perubahan, dan mudah menerima atau terbuka terhadap
gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru.
c. Motivasi. Ini menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik,
komitmen, inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, dan optimisme
dalam menghadapi halangan dan kegagalan.
2.

Faktor eksternal, yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana
kita menangani suatu hubungan. kecakapan sosial seseorang terdiri atas 2
unsur terpenting, yaitu:
a. Empati. Ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain,
perspektif orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain.
Juga kemampuan mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi
kebutuhan

pelanggan.

Mengatasi

keragaman

dalam

membina

pergaulan, mengembangkan orang lain, dan kemampuan membaca
arus-arus

emosi

sebuah

kelompok

dan

hubungannya

dengan

kekuasaan, juga tercakup didalamnya.

Universitas Sumatera Utara

b. Keterampilan sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk
meyakinkan orang (persuasi), berkomunikasi secara jelas dan
meyakinkan, membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok,
memulai dan mengelola perubahan, bernegosiasi dan mengatasi silang
pendapat, bekerja sama untuk tujuan bersama, dan menciptakan sinergi
kelompok

dalam

memperjuangkan

kepentingan

bersama.faktor

eksternalnya adalah lingkungan (environment).
Menurut Scarborough dan Zimmerer (Suryana, 2013:23), ada delapan
karakteristik sikap dan perilaku kewirausahaan yang berhasil, yaitu:
1. Bertanggung jawab. Wirausaha selalu memiliki rasa tanggung jawab
atas usaha-usaha yang dilakukannya baik dalam mengendalikan sumber daya
yang digunakan maupun terhadap keberhasilan berwirausaha.
2. Berani mengambil resiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan
hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang.
Ia

berani

mengambil

risiko

terhadap

pekerjaannya

karena

sudah

diperhitungkan.
3. Percaya diri. Ia cenderung optimis dan memiliki keyakinan yang kuat
terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil.
4. Umpan balik. Wirausaha selalu memerlukan umpan balik yang
segera. Ia selalu ingin mengetahui hasil dari apa yang dikerjakannya. Tujuan
dari umpan balik adalah untuk memberikan informasi untuk menolong individu
memahami bagaimana perilakunya mempengaruhi orang lain dan bagaimana
penilaian orang lain terhadap perilakunya.

Universitas Sumatera Utara

5. Semangat untuk bersaing. Wirausaha harus memiliki semangat dan
kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6. Berorientasi ke masa depan. Seorang wirausahawan hendaknya seorang
yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan
dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh
perhitungan.
7. Memiliki keterampilan personal. Pandai berkomunikasi. Seorang
wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan,
jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain
menjadi tertarik dan orang akan percaya dengan apa yang disampaikan.
8. Selalu mencari peluang. Seorang wirausaha selalu berambisi untuk
selalu mencari peluang. Keberhasilan wirausaha selalu diukur

dengan

keberhasilan untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan terjadi apabila ada
peluang.
Menurut Lupiyoadi (2007:8) Perilaku seorang wirausaha yang baik, akan
membawa ke arah kebenaran, keselamatan serta menaikan derajat dan
martabatnya. Perilaku wirausahawan yang perlu dimiliki dan perlu dikembangkan
adalah sebagai berikut:
1. Berwatak luhur
2. Bekerja keras dan disiplin
3. Mandiri dan realistis
4. Prestatif dan komitmen tinggi
5. Berfikir positif dan bertanggungjawab

Universitas Sumatera Utara

6. Dapat mengendalikan emosi
7. Tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu
8. Belajar dari pengalaman
9. Memperhitungkan resiko
10. Merasakan kebutuhan orang lain
11. Bekerjasama dengan orang lain
12. Menghasilkan sesuatu untuk orang lain
13. Memberi semangat kepada orang lain
14. Mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan
15. Merencanakan sesuatu sebelum bertindak.

2.2

Penelitian Terdahulu
Berikut disajikan ringkasan beberapa hasil penelitian terdahulu yang

tampak pada Tabel 2.2 sebagai berikut:
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Penelitian
Variabel
(Tahun)
Penelitian
1. Qamariah Pengaruh
Pengetahuan
(2011)

Hasil Variabel
Pengetahuan

Pengetahuan

Kewirausahaan

Kewirausahaan,

(X1),

Motif
Dan
Pribadi
Daya

Kewirausahaan,

Motif Motif

Berprestasi, Berprestasi (X2), dan
Kemandirian Kemandirian
Terhadap Pribadi
Saing Daya

Usaha(Pengusaha

Usaha (Y)

Berprestasi,
Kemandirian

Pribadi berpengaruh

(X3), positif
Saing signifikan

dan
terhadap

Daya Saing Usaha.

Universitas Sumatera Utara

Kuliner Skala Kecil
di Jalan Dr. Mansur
Medan)

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 2.2
2

Dippan

Analisis

Kemandirian

(2010)

Kemandirian

Pribadi

Pribadi

Variabel Kemandirian Pribadi
(X), (X) berpengaruh secara positif

dan Perilaku

dan

Perilaku

Kewirausahaan

Kewirausahaan

(Y)

Pada

signifikan

terhadap

Perilaku Kewirausahaan (Y)

Pedagang

Pandai

Besi

Jl.Galang

dan

Jl.Sekip

Lubuk

Pakam
3

Silalahi

Pengaruh

Pengetahuan

Pengetahuan

kewirausahaan

(2007)

Pengetahuan

Kewirausahaan

(X1), dan Kemandirian Pribadi

Kewirausahaan,

(X1),

Motif (X3) berpengaruh signifikan

Motif Berprestasi, Berprestasi (X2), terhadap
Dan Kemandirian Kemandirian
Pribadi

Terhadap Pribadi

Perilaku

Kewirausahaan para pemilik

(X3), usaha warnet di Padang Bulan.

Perilaku

Perilaku

Sedangkan

variabel

Motif

Kewirausahaan

Kewirausahaan

Berprestasi

(X2)

tidak

(Kasus Warnet Di (Y)

berpengaruh secara signifikan

Padang Bulan)

terhadap

Perilaku

Kewirausahaan para pemilik
usaha warnet di Padang Bulan.
4

Dougla
s

Effects

E. achievement

of Motivasi

Variabel Motivasi Berprestasi

berprestasi (X1) (X1), Pelatihan Keterampilan

Durand

motivation

and dan

(2004)

skill training on keterampilan
the entrepreneurial (X2),

Pelatihan (X2),

berpengaruh

secara

positif dan signifikan terhadap

Perilaku Perilaku Kewirausahaan (Y)

behavior of black Kewirausahaan
businessmen

(Y)

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 2.2
5

Paul

J. The Relationship of Hubungan

Hanges

Achievement

(2004)

Motivation

Berprestasi

Motif Variabel
(X), Berprestasi

to Perilaku

Entrepreneurial

(X)

berpengaruh secara

Kewirausahaan (Y)

Behavior.

Motif

positif
signifikan

dan
terhadap

Perilaku
Kewirausahaan (Y)

2.3

Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum

mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka variabel yang akan
diteliti. Dengan demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel
yang akan diteliti yaitu kemandirian pribadi sebagai variabel bebas dan perilaku
kewirausahaan sebagai variabel terikat.
Pada penelitian ini variabel kemandirian pribadi (X) berpengaruh positif
terhadap perilaku kewirausahaan (Y).Menurut Suryana (2013:2) kewirausahaan
adalah kemampuan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses.
Kemandirian pribadi adalah kekuatan

diri dalam upaya untuk

menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung pada orang lain mulai
dari menciptakan ide, menetapkan tujuan sampai pada pencapaian kepuasan. Hal
ini juga harus dimiliki oleh seorang wirausahawan yaitu “the real manager”
dengan ciri-ciri seorang wirausaha mempunyai keinginan untuk bersaing dan
berkeinginan menonjol diantara orang lain sebagai perilaku kewirausahaanya.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Suryana (2013:142) Perilaku adalah respon individu terhadap
suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi
spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku tipe kepribadian
sangat menentukan bidang usaha apa yang bakal mendatangkan kesuksesan dalam
berusaha. Perilaku kewirausahaan adalah sikap dan kepribadian wirausaha yang
dipengaruhi oleh diri sendiri atau pengaruh dari luar/eksternal.Adapun
karakteristik sikap dan perilaku kewirausahaan yang berhasil yaitu, bertanggung
jawab, percaya diri, semangat untuk bersaing, dan mampu melihat peluang.
Pengertian ini sejalan dengan perilaku kewirausahaan juga harus mempunyai “ the
expert ideageneration” yang salah satunya keinginan untuk melakukan inovasi
yangmemerlukan pengetahuan yang luas dan memiliki itelegensi yang tinggi.
Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian adalah seperti yang
digambarkan dalam skema berikut :
KEMANDIRIAN

PERILAKU
KEWIRAUSAHAAN (Y)

PRIBADI (X)

Sumber : Riyanti (2003) dan Suryana (2013) diolah;
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Universitas Sumatera Utara

2.4Hipotesis
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian” (Sugiyono, 2005:51). Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka
konseptual yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti merumuskan
hipotesis sebagai berikut: “Kemandirian Pribadi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Pedagang Pakaian Pasar
Petisah Medan”.

Universitas Sumatera Utara