Makalah Komunikasi Organisasi | Karya Tulis Ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN

Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang hidup
bersama dengan manusia lain secara berkelompok, bersama-sama sukunya, bersamasama dalam suatu daerah, berbangsa dan bernegara. Dan hidup bersama-sama dengan
orang lain itu timbul komunikasi. Dalam kehidupan modern seperti sekarang
komunikasi memegang peran yang sangat penting, karena justru dari cara komunikasi
yang digunakan, maka orang dapat sukses, tetapi dari cara komunikasinya pula orang
dapat gagal dalam mencapai tujuannya. Bagaimana kita berkomunikasi dalam
kehidupan bersama itu-lah yang menjadi salah satu faktor yang sangat penting di dalam
kehidupan bersama, baik di dalam organisasi ataupun kelompok.
Firman Allah dalam surat Al-Hujurat (49) ayat 13 yang berbunyi:
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Mengapa komunikasi penting dalam suatu organisasi? Pertanyaan ini kerap
dilontarkan oleh mereka yang “concern” terhadap kajian fenomena komunikasi
maupun mereka yang tertarik pada gejala-gejala keorganisasian.


1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi (communication)
Sebagai ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat,
komunikasi pada awalnya merupakan proses retorika dan jurnalistik yang banyak
berkaitan dengan pembentukan pendapat umum (opini public). Dalam ilmu peta
pengetahuan, komunikasi dinilai oleh banyak pihak sebagai ilmu monodisiplin yang
berinduk pada ilmu politik. Namun, karena adanya proses akumulasi dalam
perkembangan ilmu pengetahuan serta semakin integratifnya ilmu antara yang satu
dengan yang lain akhirnya menjadikan komunikasi sebagai ilmu multidisiplin.
Disiplin ilmu yangtelah memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi
antara lain psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu manajemen, linguistic,
matematika, dan ilmu elektronika. Berbagai defenisi komunikasi dibuat oleh para
pakar menurut bidang ilmunya.
Wilbur Schrarmm (Ashadi, 1987) menyatakan komunikasi sebagai suatu
proses berbagi (sharing process), Schramm menguraikannya demikian: “komunikasi
berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (common) atau
bersama.


Apabila

kita

berkomunikasi,

sebenarnya

kita

sedang

berusaha

menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang. Yaitu kita
berusaha berbagi informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya
sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide
bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau
pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan

tertentu”.

2

B. Organisasi (organization)
Organisasi merupakan suatu system, mengkoordinasi aktivitas dan mencapai
tujuan bersamaatu tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu system karena
organisasi itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain. Bila
satu bagian terganggu maka akan ikut berpengaruh pada bagian lain.
Suatu organisasi juga bisa didefenisikan sebagai sebuah kelompok individu
yang diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Jumlah individu sangat bervariasi
dari satu organisasi ke organisasi lainnya. Ada yang beranggotakan tiga atau empat
orang bekerja dengan kontak yang sangat dekat. Yang lainnya memiliki seribu
karyawan tersebar di seluruh dunia. Apa yang paling penting dalam hal ini adalah
mereka ini bekerja di dalam struktur tertentu.
Di dalam setiap organisasi terdapat struktur formal maupun informal. Sebagai
contoh, di organisasi perguruan tinggi terdapat struktur akademik formal, dengan
rector sebagai pemimpin tertingginya, para dekan pada tingkat hirarki berikutnya,
kedua departemen berikutnya dan para dosen pada tingkat hirarki berikutnya.
Melalui struktur demikian semua kegiatan universitas dapat dilaksanakan. Tetapi, ada

juga struktur informal di dalam organisasi perguruan tinggi hirarki itu, dan dalam
banyak kasus strukturnya menyilang garis hirarki.
Secara umum, organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 adanya pembagian tugas dan tanggung jawab
 adanya pusat kekuasaan
 adanya subsitusi sumber daya manusia
 adanya ketergangtungan antaranggota
 adanya koordinasi antarkomponen

3

Organisasi dibagi atas dua tipe, yakni:
1. Organisasi yang berorientasi laba (profit oriented organization). Organisasi tipe ini
bertujuan memperoleh laba. Laba dipergunakan untuk membiayai operasi dan
pengambangan organisasi. Organisasi tipe ini sering juga disebut organisai bisnis
atau perusahaan. Dalam organisasi bisnis, pemilik menerima keuntungan ekonomi
terbesar. Contohnya, hotel, restoran, bank, perusahaan asuransi, took, dan lain
sebagainya.
2. Organisasi nirlaba (non-profit oriented organization). Organisasi nirlaba
merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba atau kegiatan yang

dilakukan semata-mata untuk memperoleh laba. Dalam organisasi ini, pelanggang
atau klien menerima keuntungan terbesar. Contohnya, rumah sakit, lembaga
pendidikan, panti asuhan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan lain
sebagainya.
C. Komunikasi Organisasi (organizational communication)
Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan di dalam organisasi – di dalam kelompok formal maupun informal organisasi.
Jika organisasi semakin besar dan semakin kompleks, maka demikian juga
komunikasinya. Pada organisasi yang beranggotakan tiga orang, komunikasinya
relative sederhana, tetapi organisasi yang beranggotakan seribu orang komunikasinya
sangat kompleks.
Goldhaber (1986) memberikan defenisi komunikasi organisasi sebagai
berikut, “organizational communications is the process of creating and exchanging
messages within a network of independent relationship to cope with environmental
uncertainty”. Atau dengan kata lain komunikasi organisasi adalah proses

4

menciptakan dan saling menukar satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang
tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.

Wayne dan Don mengemukakan dua defenisi komunikasi yaitu:
1) defenisi fungsional Komunikasi organisasi

dapat didefenisikan sebagai

pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang
merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.
2) defenisi interpretif komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas
interaksi yang merupakan organisasi. Dalam artian perilaku pengorganisasian
yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan
memberi makna atas apa yang sedang terjadi.
Deddy Mulyana mengemukakan lingkup kajian komunikasi organisasi
(organization communication) sebagai berikut: komunikasi organisasi, bersifat
formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar
dari pada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan
komunikasi diadik, komunikasi antar-pribadi dan ada kalanya juga komunikasi
public. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni
komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi horizontal. Sedangkan
komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi, sperti komunikasi
antar sejawat, juga termasuk gossip.


5

Dari penjelasan di atas ada tujuh konsep kunci di dalam komunikasi organisasi:
 Proses. Suatu organisasi adalah suatu system yang terbuka yang dinamis yang
menciptakan dan menukar pesan di antara anggotanya.
 Pesan. Yang dimaksud dengan pesan adalah susunan symbol yang penuh arti
tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang.
 Jaringan. Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki
posisi atau peranan tertentu dalam organisasi.
 Keadaan Saling Tergantung. Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi
yang merupakan suatu system terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi
mengalami gangguanmaka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin
juga kepada seluruh system organisasi.
 Hubungan. Karena organisasi merupakan suatu system terbuka, system
kehidupan social maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan
manusia.
 Lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan adalah semua totalitas secara
fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai
individu dalam suatu system. Lingkungan ini dapat dibedakan atas lingkungan

internal dan eksternal. Yang termasuk lingkungan internal adalah personalia, staf,
dan komponen organisasi lainnya. Sedangkan lingkungan eksternal dari organisasi
adalah langganan, saingan dan teknologi.
 Ketidakpastian. Yang dimaksud ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang
tersedia dengan informasi yang diharapkan.

6

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa hal yang umum dapat disimpulkan yaitu:
1. komunikasi organisasi terjadi dalam suatu system terbuka yang kompleks
yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.
2. komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
3. komunikasi

organisasi

meliputi


orang

dan

sikapnya,

perasaannya,

hubungannya dan keterampilan / skilnya.
B. Saran
Sebagai seorang mahasiswa komunikasi khususnya dan jurusan lain pada
umumnya agar dapat memahami komunikasi organisasi, karena dimanapun kita
berada kita akan bertemu dengan hal tersebut. Serta komunikasi organisasi juga
bisa dijadikan konsep penelitian dilapangan nantinya.
Bagi pembaca yang aktif di organisasi, praktekkanlah jika anda paham dengan
apa yang telah kami sajikan.

7


DAFTAR PUSTAKA / REFERENSI

Sigit, Soehardi, 2003. Esensi Perilaku Organisasional. Yogyakarta: BPFE UST.
RI, Departemen Agama. 2002. Al Quran dan Terjemahannya. Semarang: PT Karya Putra Toha.
Panuju, Redi. 2001. Komunikasi Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tommy Suprapto, 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo.
Sutrisna, Dewi. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: CV Andi Offset.
De Vito, Joseph. 1996. Komunikasi Antar Manusia. Terjemahan oleh Agus Maulana. 1997.
Jakarta: Profesional Books.
Muhammad, Arni. 2000. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
R. Wayne P. dan Don F.F., 1993. Komunikasi Organisasi. Terjemahan oleh Deddy Mulyana.
2001. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset
Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

8