Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Putih (Hylocereus undatus) terhadap Penurunan Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) TERHADAP PENURUNAN

TEKANAN DARAH NORMAL LAKI-LAKI DEWASA Raissa Rafidhinar, 2014. Pembimbing I : dr. Sylvia Soeng, M.Kes

Pembimbing II : dr. Julia Windi, M.Kes

Penyakit hipertensi sudah menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia maupun beberapa negara di dunia. Tanaman tradisional sering digunakan untuk terapi preventif atau adjuvan untuk hipertensi, salah satu tumbuhan obat yang dikenal memiliki berbagai khasiat adalah buah naga putih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pemberian jus buah naga putih (Hylocereus undatus) terhadap tekanan darah normal pada laki-laki dewasa.

Penelitian ini merupakan eksperimental semu, dengan desain pre dan post test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg), pada 30 orang percobaan laki-laki dewasa, sebelum dan sesudah minum jus buah naga putih.

Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

Hasil rerata tekanan darah sistol setelah diberikan jus buah naga putih (106.60 mmHg) lebih rendah daripada sebelum diberikan jus buah naga putih (116.10 mmHg) dengan p = 0.000, sedangkan hasil rerata tekanan darah diastol setelah diberikan jus buah naga putih (70.33 mmHg) lebih rendah daripada sebelum diberikan jus buah naga putih (77.80 mmHg) dengan p = 0.000.

Simpulan jus buah naga putih menurunkan tekanan darah normal pada laki-laki dewasa.


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF WHITE DRAGON FRUIT JUICE (Hylocereus undatus) TOWARD DECREASE THE NORMAL BLOOD PRESSURE

OF ADULT MALES

Raissa Rafidhinar, 2014. 1st Tutor : dr. Sylvia Soeng, M.Kes 2nd Tutor : dr. Julia Windi, M.Kes

Hypertension has become primary public health problem in Indonesia and several countries in the world. Traditional plants often used as a preventive or an adjuvant therapy for hypertension, one of them known has various advantages is white dragon fruit.

The purpose of this study was to determine the effect of white dragon fruit juice (Hylocereus undatus) on normal blood pressure of adult males.

This was a quasi experimental study, with pre and post-test. Data measured were systolic and diastolic blood pressure (mmHg), of 30 adult males, before and after drank white dragon fruit juice. Data was analyzed using "t" paired test with α = 0.05.

The result showed that the mean systolic blood pressure after given white dragon fruit juice (106.60 mmHg) was lower than before given white dragon fruit juice (116.10 mmHg) with p = 0.000, whereas the mean diastolic blood pressure after given white dragon fruit juice (70.33 mmHg), was lower than before given white dragon fruit juice (77.80 mmHg) with p = 0.000.

It could be concluded that white dragon fruit juice decrease the normal blood pressure of adult males.


(3)

vi

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 5


(4)

vii BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tekanan Darah ... 7

2.1.1 Faktor-faktor yang memengaruhi Tekanan Darah ... 7

2.1.2 Faktor Tambahan ... 10

2.2 Regulasi Tekanan Darah ... 12

2.2.1 Mekanisme Pengaturan Aliran Darah ... 12

2.2.2 Autoregulasi Tekanan Darah ... 13

2.2.3 Regulasi Hormonal Tekanan Darah ... 15

2.2.4 Regulasi Tekanan Darah Oleh Saraf ... 16

2.3 RAA System (Sistem Renin Angiotensin Aldosteron) ... 18

2.4 Metode Pemeriksaan Tekanan Darah... 21

2.5 Kelainan Tekanan Darah ... 23

2.5.1 Hipotensi ... 23

2.5.2 Hipertensi ... 23

2.6 Buah Naga ... 29

2.6.1 Sejarah Buah Naga ... 29

2.6.2 Taksonomi Buah Naga ... 30

2.6.3 Klasifikasi Perbedaan Spesies Kaktus berdasarkan Batang, Kulit, dan Daging Buah... ... 31

2.6.4 Deskripsi Tanaman Buah Naga ... 31

2.6.5 Kandungan Zat Gizi Buah Naga ... 34

2.6.6 Khasiat Buah Naga ... 35

2.6.7 Efek Buah Naga terhadap Tekanan Darah ... 36

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat yang digunakan ... 39


(5)

viii

3.1.2 Bahan ... 39

3.2 Subjek Penelitan ... 39

3.3 Pemuatan Jus Buah Naga Putih... 39

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

3.5 Metode Penelitian... 40

3.5.1 Desain Penelitian ... 40

3.5.2 Variabel Penelitian ... 40

3.5.3 Definisi Operasional Variabel ... 40

3.5.4 Besar Sampel Penelitian ... 40

3.5.5 Uji Pendahuluan ... 42

3.5.6 Prosedur Penelitian ... 42

3.5.6.1 Persiapan Sebelum Tes ... 42

3.5.6.2 Persiapan pada saat Tes ... 42

3.5.7 Analisis Data ... 44

3.5.8 Aspek Etik Penelitian ... 44

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 45

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 50

5.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN ... 54


(6)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC VII ... 24 Tabel 2.2 Klasifikasi Perbedaan Spesies Kaktus berdasarkan Batang, Kulit, dan

Daging Buah ... 31 Tabel 2.3 Komposisi dari 100 gram Buah Naga Putih (Hylocereus undatus) ... 34 Tabel 4.1 Rerata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Sebelum dan Sesudah

Meminum Jus Buah Naga Putih ... 45 Tabel 4.2 Hasil Uji “t” Berpasangan Rerata Penurunan Tekanan Darah Sistolik


(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor yang menentukan tekanan arteri ... 7 Gambar 2.2 Diagram Sistem Renin Angiotensin Aldosteron... 20 Gambar 2.3 Buah Naga Putih (Hylocreus undatus) ... 32


(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rerata Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah Meminum Jus

Buah Naga Putih ... 54

Lampiran 2 Rerata Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah Meminum Jus Buah Naga Putih ... 55

Lampiran 3 Hasil Uji “t” Berpasangan Sistolik ... 56

Lampiran 4 Hasil Uji “t” Berpasangan Diastolik ... 57

Lampiran 5 Informed Consent ... 58


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kesehatan manusia di seluruh dunia saat ini ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain, demografi penuaan, urbanisasi yang cepat, dan gaya hidup tidak sehat. Salah satu contoh yang paling mencolok dari pergeseran ini adalah kenyataan bahwa penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, serta penyakit paru-paru kronis telah mengambil alih kedudukan penyakit menular sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia (Chan, 2013).

Salah satu faktor risiko utama untuk penyakit jantung adalah hipertensi. Hipertensi sudah mengenai satu miliar orang di seluruh dunia, menyebabkan serangan jantung dan stroke (Chan, 2013).

Hipertensi merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah di atas nilai normal, dengan nilai sistolik ≥140 mmHg dan atau

diastolik ≥90 mmHg (kriteria Join National Commitee/JNC VII) (Martin, 2008).

Saat ini hipertensi sudah menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia maupun beberapa negara di dunia.

Pada tahun 2008, sekitar 40% penduduk dunia berusia di atas 25 tahun telah terdiagnosis mengidap hipertensi. Jumlah pasien dengan hipertensi meningkat dari 600 juta orang pada tahun 1980, menjadi 1 miliar orang pada tahun 2008 (WHO, 2013).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Depkes (Riskesdas) 2007, pada pengukuran tekanan darah, prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 32,2%, sedangkan prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan dan atau riwayat minum obat hanya 7,8% atau hanya 24,2% dari kasus hipertensi di masyarakat. Berarti 75,8% kasus hipertensi di Indonesia belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan (Rahajeng & Tuminah, 2009).


(10)

2

Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko terkait komplikasi kesehatan, namun akan lebih efektif jika terapi non farmakologis dikombinasikan dengan terapi farmakologis, dibandingkan terapi tunggal nonfarmakologis (Henri & Rudd, 2007).

Pengobatan non farmakologis merupakan komponen penting dari seluruh pengobatan pasien dengan hipertensi. Pada beberapa kasus hipertensi, tekanan darah dapat di kontrol secara adekuat dengan mengombinasikan penurunan berat badan (pada pasien overweight), membatasi asupan garam, meningkatkan latihan aerobik, serta mengurangi konsumsi alkohol (Hoffman, 2008).

Penggunaan obat antihipertensi dapat dihindari, bila pencegahan dan penanggulangan hipertensi dilakukan sejak dini. Penggunaan obat antihipertensi sering menjadi kendala, antara lain karena jangka waktu terapi yang lama, penderita tidak disiplin untuk mengonsumsi obat, ketakutan akan terjadi ketergantungan obat, serta ketakutan akan risiko efek samping yang timbul. Berbagai alasan tersebut mencetuskan penderita hipertensi mencari cara terapi penunjang yang lebih minim efek samping dan mudah didapat.

Buah-buahan merupakan salah satu cara pengobatan alami yang banyak digunakan oleh masyarakat, antara lain buah naga putih (Hylocereus undatus) alias white dragon fruit.

Buah naga mengandung senyawa antioksidan yang tinggi. Kandungan antioksidan dan serat di dalamnya mampu memberi efek positif bagi kesehatan. Buah naga memiliki banyak khasiat yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kesehatan tubuh, antara lain dipercaya dapat menurunkan kolestrol, menyeimbangkan kadar gula darah, serta mencegah penyakit kanker dan jantung (Puspaningtyas, 2013).

Buah naga putih (Hylocereus undatus) memiliki kandungan kalium, flavonoid, vitamin C, dan air (Puspaningtyas, 2013). Kandungan tersebut dapat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah.


(11)

3 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

Apakah jus buah naga putih (Hylocereus undatus) menurunkan tekanan darah normal laki-laki dewasa

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini untuk mengetahui efek bahan alami dari buah-buahan, terutama buah naga putih (Hylocereus undatus) terhadap tekanan darah.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek pemberian jus buah naga putih (Hylocereus undatus) terhadap penurunan tekanan darah normal laki-laki dewasa.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Memperluas pengetahuan farmakologi mengenai bahan alami pada tanaman herbal, terutama buah naga putih (Hylocereus undatus) sebagai obat penunjang antihipertensi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan informasi bagi masyarakat mengenai manfaat buah naga putih (Hylocereus undatus) sebagai tanaman obat (preventif dan adjuvan) dalam menurunkan tekanan darah.


(12)

4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Tekanan darah merupakan suatu gaya yang diberikan darah terhadap dinding pembuluh darah (Sherwood, 2010).

Tekanan darah merupakan hasil kali dua faktor, curah jantung dan tahanan perifer total. Curah jantung (Cardiac Output/CO) merupakan volume darah yang dipompakan oleh ventrikel jantung per-menit, nilai CO merupakan hasil kali frekuensi denyut jantung (Heart Rate/HR) dan isi sekuncup (Stroke Volume/SV). Sedangkan tahanan perifer total / total peripheral resistance (TPR) merupakan gabungan tahanan pembuluh-pembuluh darah perifer. Semua faktor yang memengaruhi CO dan TPR dapat mengubah nilai tekanan darah (Sherwood, 2010).

Ginjal memiliki kemampuan untuk mengatur tekanan arteri melalui perubahan volume cairan ekstrasel, selain itu ginjal juga memiliki mekanisme yang kuat untuk mengatur tekanan. Mekanisme ini adalah sistem renin-angiotensin. Renin adalah suatu enzim protein yang disekresikan oleh ginjal bila tekanan arteri turun sangat rendah, lalu renin akan memasuki aliran darah ginjal dan kemudian bersirkulasi ke seluruh tubuh. Renin bekerja secara enzimatik pada protein plasma yang merupakan suatu globulin, yaitu angiotensinogen, untuk melepaskan peptida asam amino-10, yaitu angiotensin I (Guyton & Hall, 2007).

Setelah pembentukan angiotensin I, terdapat dua asam amino tambahan yang dipecah dari angiotensin I untuk membentuk angiotensin II, perubahan ini dikatalisis oleh suatu enzim, yaitu enzim pengubah Angiotensin Converting Enzyme / ACE (Guyton & Hall, 2007).

Angiotensin I memiliki sifat vasokonstriksi yang ringan tetapi tidak cukup untuk menyebabkan perubahan fungsional yang bermakna dalam fungsi sirkulasi, sedangkan angiotensin II adalah zat vasokonstriktor yang sangat kuat dan dapat memengaruhi fungsi sirkulasi (Guyton & Hall, 2007). Penurunan kadar angiotensin II akanmemberikan efek vasodilatasi pada pembuluh darah, sehingga tekanan darah akan menurun.


(13)

5

Buah naga memiliki kandungan zat gizi seperti vitamin C, vitamin A, protein, lemak, karbohidrat, serat, flavonoid, kalium, fosfor, magnesium, natrium, kalsium, air, thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), piridoksin (vitamin B6), kobalamin (vitamin B12), besi, tembaga (Puspaningtyas, 2013).

Buah naga putih (Hylocereus undatus) memiliki kandungan kalium, flavonoid, vitamin C, dan air (Puspaningtyas, 2013). Kandungan tersebut dapat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah.

Kandungan kalium memiliki fungsi mengatur kerja jantung dengan cara memengaruhi kontraksi otot-otot jantung, mengatur keseimbangan cairan tubuh dengan mengekskresikan natrium, berperan dalam vasodilatasi arteriol, dan mengurangi respon vasokonstriktor endogen, sehingga TPR menurun, demikian juga dengan tekanan darah (Oates & Brown, 2001).

Kandungan flavonoid dapat memengaruhi kerja dari Angiotensin Converting Enzim (ACE) yang akan menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II (Robinson, 1995; Mills & Bone, 2000).

Vitamin C memperbaiki dan merawat dinding pembuluh darah dengan cara melenturkan atau merelaksasikan pembuluh darah, sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah (Mercola, 2009).

Keadaan dehidrasi kronis menyebabkan pembuluh darah konstriksi. Pembuluh darah yang konstriksi akan membutuhkan kerja lebih keras dari jantung untuk memompa darah ke sirkulasi, sehingga terdapat lonjakan tekanan darah. Kadar air yang tinggi pada buah naga akan membantu menurunkan tekanan darah, dengan mencegah kehilangan air secara berlebihan dan menurunkan viskositas darah (Einnocke, 2013).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Jus buah naga putih (Hylocereus undatus) menurunkan tekanan darah normal laki-laki dewasa.


(14)

6 1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan eksperimental semu, dengan desain pre dan post test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg), pada 30 orang percobaan laki-laki dewasa, sebelum dan sesudah minum jus buah naga putih.


(15)

50

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Jus buah naga putih (Hylocereus undatus) menurunkan tekanan darah normal pada laki-laki dewasa.

5.2Saran

 Perlu dilakukan penelitian uji klinis pada pasien hipertensi

 Lakukan penelitian mengenai dosis yang paling optimal dari jus buah naga putih untuk dapat menurunkan tekanan darah, dengan frekuensi serta waktu konsumsi yang lebih lama sehingga hasil yang didapat lebih optimal  Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan jenis buah naga lain


(16)

51

DAFTAR PUSTAKA

AHA. 2014. Potassium and High Blood Pressure. American Heart Association: http://www.heart.org/, (diunduh pada 18-06-2014)

Anonim. 2008-2011. Peripheral Resistance. Toronto General Hospital Department of Anesthesia Perioperative Interactive Education: http://pie.med.utoronto.ca/CA/CA_content/CA_cardiacPhys_peripheralre sistance.html, (diunduh pada 18-06-2014)

Atlas, A S. 2007. “The Renin-Angiotensin-Aldosterone System:

Pathophysiological Role and Pharmacologic Inhibition”. Journal of

Managed Care Pharmacy.

Buhler, R D; & Miranda C. 2000. “Antioxidant Activities of Flavonoids”. Department of Environmental and Molecular Toxicology Oregon State University.

Chan, M. 2013. A Global Brief on Hypertension. World Health Day 2013: http://www.who.int/iris/bitstream/10665/79059/1/WHO_DCO_WHD_20 13.2_eng.pdf. (diunduh pada 16-11-2013)

Einnocke. 2013. 6 Drinks That Lower Blood Pressure. Diabetes & Hypertension Help Society: https://healthunlocked.com

Fajar I. 2008. Sejarah Penyebaran Buah Naga.

http://www.meitanteiamiterasu.wordpress.com/2011/11/09/sejarah-penyebaran-buah-naga/

Ganong W F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi 20). Jakarta: ECG Gunasena H P, Pushpakumara D K, Kariyawasam M. 2005. “Dragon Fruit.

Hylocereus undatus (Haw.) Britton and Rose”. Sri Lankan Journal of Agricultural Science, p.112-118.

Guyton A C; & Hall J E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi 11). Jakarta: EGC

Harrison T R. 2008. Harrison’s Principle of Internal Medicine (Edisi 17). United States: The McGraw-Hills Companies, Inc. Hal 3, 5, 6, 18.

Henri H C; & Rudd P. 2007. Hypertension: Contect and Management: E J Topol, Editor: Textbook of Cardiovascular Medicine (Edisi 3). United States: The McGraw-Hills Companies, Inc.

Hernawati. 2011. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron: Perannya dalam pengaturan tekanan darah dan hipertensi. Direktori file UPI:


(17)

52

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197003311 997022-HERNAWATI/FILE_6.pdf

Hoffman B B. 2008. Therapy of Hypertension, di dalam L Brunton, D Blumenthal, I Buxton, K Parker. Manual Pharmacology and Therapeutics. United States: The McGraw-Hills Companies, Inc. (p.845-846)

Houssay. 1955. Human Physiology. New York, Toronto, London: McGraw-Hills Book Company, Inc. Hal. 175-185.

Madhur M S. 2014. Hypertension Treatment & Management. Medscape: http://emedicine.medscape.com/article/241381-treatment. (diunduh pada 10-07-2014)

Martin C. 2012. Hydration, Salt, and Peeing: The Renin Angiotensin Aldosterone System. http://stoppotsvirginia.blogspot.com/2012/08/hydration-salt-and-peeing-renin.html. (diunduh 7-06-2014).

Martin J. 2008. “Hypertension Guidelines: Revisiting The JNC 7 Recommendations”. The Journal of Lancaster General Hospital. Hal. 91. Martini F H. 2001. Fundamentals of Anatomy and Physiology (Edisi 5). New

Jersey: Prentice-Hall Inc.

Mercola D. 2009. Lowe Your Blood Pressure With Vitamin C. Mercola.com: http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2009/01/24/lower-your-blood-pressure-with-vitamin-c.aspx. (diunduh pada 10-06-2014)

Mills S & Bone K. 2000. Principles and Practice of Phytotherapy; Modern Herbal Medicine. London: Churchill Livingstone. Hal. 33.

Nugraha A R. 2012. Tinjauan Umum Potensi Khasiat Buah Naga (Hylocereus Spp.) untuk menurunkan Tekanan Darah Penderitaa Hipertensi. http://media.unpad.ac.id/thesis/160110/2008/160110080014_a_3447.pdf. (diunduh pada 8-01-2014).

Oates, J. A., & Brown, N. J. 2001. Antihypertensive Agents & The Drug Therapy of Hypertension. In G. H. J, & E. L. L, Pharmacological Basis of Theurapetics. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division. Hal. 33.

Puspaningtyas, D. E. 2013. Buah Naga Sang Peluruh Kolestrol. The Miracle of Fruits. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Rahajeng E; & Tuminah S. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol. 59. Hal. 586.


(18)

53

Riskesdas. 2012. Masalah Hipertensi di Indonesia. Kementrian Kesehatan RepublikIndonesia: http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909. (diunduh pada 15-11-2013)

Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggu (Edisi 6). Bandung: ITB.

Semple P. 1996. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Arcan. Hal. 27, 29-32, 49-65, 77, 86.

Sherwood, L. 2007. Human Physiology: From Cells to System (Edisi 6). Belmont, CA: Thomson/Brooks/Cole. Hal. 352, 366-367.

Sherwood, L. 2010. Human Physiology (Edisi 7). Canada: Brooks/Cole Publishing Co. Hal. 325, 330, 347, 360, 376.

Situmorang, L. 2011. Morfologi Tanaman Buah Naga. http://camenpertan24.blogspot.com/2011/12/morfologi-tanaman-buah-naga.html. (diunduh pada 20-04-2014)

Tortora, G. J., & Derrickson, B. 2011. Principles of Anatomy & Physiology. (Edisi 13, Vol.2). United States: John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd. Hal. 782, 819-821, 868, 869.

Utami S. 2012. Cara Pengukuran Tekanan Darah:

http://nersriutami.blogspot.com/2012/11/cara-pengukuran-tekanan-darah.html. (diunduh pada 1-06-2014)

Wardayati, K. T. 2011. Intisari. Buah Naga "Obat" Diabetes: http://intisari-online.com/read/buah-naga-obat-diabetes. (diunduh pada 21-07-2014). WHO. 2013. A global brief on Hypertension. World Health Organization 2013:

http://www.who.int/iris/bitstream/10665/79059/1/WHO_DCO_WHD_201 3.2_eng.pdf. (diunduh pada 16-11-2013).

Woolson R F; & Clarke W R. 2002. Statistical Method for the Analysis of Biomedical Data. (Edisi 2). New York: A John Wiley & Sons, Inc,. Publication. Hal 154.

Wu X et all. 2011. Three new glycocides from Hylocereus undatus. Journal of Asian Natural Products Research. Vol 13. Hal 728.

Zainoldin K H; & Baba A S. 2009. The Effect of Hylocereus polyrhizus and Hylocereus undatus on Physicochemical, Proteolysis, and Antioxidant Activity in Yogurt. World Academy of Science, Engineering and Technology. Hal. 361-362.


(1)

5

Buah naga memiliki kandungan zat gizi seperti vitamin C, vitamin A, protein, lemak, karbohidrat, serat, flavonoid, kalium, fosfor, magnesium, natrium, kalsium, air, thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), piridoksin (vitamin B6), kobalamin (vitamin B12), besi, tembaga (Puspaningtyas, 2013).

Buah naga putih (Hylocereus undatus) memiliki kandungan kalium, flavonoid, vitamin C, dan air (Puspaningtyas, 2013). Kandungan tersebut dapat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah.

Kandungan kalium memiliki fungsi mengatur kerja jantung dengan cara memengaruhi kontraksi otot-otot jantung, mengatur keseimbangan cairan tubuh dengan mengekskresikan natrium, berperan dalam vasodilatasi arteriol, dan mengurangi respon vasokonstriktor endogen, sehingga TPR menurun, demikian juga dengan tekanan darah (Oates & Brown, 2001).

Kandungan flavonoid dapat memengaruhi kerja dari Angiotensin Converting Enzim (ACE) yang akan menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II (Robinson, 1995; Mills & Bone, 2000).

Vitamin C memperbaiki dan merawat dinding pembuluh darah dengan cara melenturkan atau merelaksasikan pembuluh darah, sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah (Mercola, 2009).

Keadaan dehidrasi kronis menyebabkan pembuluh darah konstriksi. Pembuluh darah yang konstriksi akan membutuhkan kerja lebih keras dari jantung untuk memompa darah ke sirkulasi, sehingga terdapat lonjakan tekanan darah. Kadar air yang tinggi pada buah naga akan membantu menurunkan tekanan darah, dengan mencegah kehilangan air secara berlebihan dan menurunkan viskositas darah (Einnocke, 2013).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Jus buah naga putih (Hylocereus undatus) menurunkan tekanan darah normal laki-laki dewasa.


(2)

6 1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan eksperimental semu, dengan desain pre dan post test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg), pada 30 orang percobaan laki-laki dewasa, sebelum dan sesudah minum jus buah naga putih.


(3)

50

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Jus buah naga putih (Hylocereus undatus) menurunkan tekanan darah normal pada laki-laki dewasa.

5.2Saran

 Perlu dilakukan penelitian uji klinis pada pasien hipertensi

 Lakukan penelitian mengenai dosis yang paling optimal dari jus buah naga putih untuk dapat menurunkan tekanan darah, dengan frekuensi serta waktu konsumsi yang lebih lama sehingga hasil yang didapat lebih optimal  Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan jenis buah naga lain


(4)

51

DAFTAR PUSTAKA

AHA. 2014. Potassium and High Blood Pressure. American Heart Association: http://www.heart.org/, (diunduh pada 18-06-2014)

Anonim. 2008-2011. Peripheral Resistance. Toronto General Hospital Department of Anesthesia Perioperative Interactive Education: http://pie.med.utoronto.ca/CA/CA_content/CA_cardiacPhys_peripheralre sistance.html, (diunduh pada 18-06-2014)

Atlas, A S. 2007. “The Renin-Angiotensin-Aldosterone System:

Pathophysiological Role and Pharmacologic Inhibition”. Journal of Managed Care Pharmacy.

Buhler, R D; & Miranda C. 2000. “Antioxidant Activities of Flavonoids”. Department of Environmental and Molecular Toxicology Oregon State University.

Chan, M. 2013. A Global Brief on Hypertension. World Health Day 2013: http://www.who.int/iris/bitstream/10665/79059/1/WHO_DCO_WHD_20 13.2_eng.pdf. (diunduh pada 16-11-2013)

Einnocke. 2013. 6 Drinks That Lower Blood Pressure. Diabetes & Hypertension Help Society: https://healthunlocked.com

Fajar I. 2008. Sejarah Penyebaran Buah Naga. http://www.meitanteiamiterasu.wordpress.com/2011/11/09/sejarah-penyebaran-buah-naga/

Ganong W F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi 20). Jakarta: ECG Gunasena H P, Pushpakumara D K, Kariyawasam M. 2005. “Dragon Fruit.

Hylocereus undatus (Haw.) Britton and Rose”. Sri Lankan Journal of Agricultural Science, p.112-118.

Guyton A C; & Hall J E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi 11). Jakarta: EGC

Harrison T R. 2008. Harrison’s Principle of Internal Medicine (Edisi 17). United States: The McGraw-Hills Companies, Inc. Hal 3, 5, 6, 18.

Henri H C; & Rudd P. 2007. Hypertension: Contect and Management: E J Topol, Editor: Textbook of Cardiovascular Medicine (Edisi 3). United States: The McGraw-Hills Companies, Inc.

Hernawati. 2011. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron: Perannya dalam pengaturan tekanan darah dan hipertensi. Direktori file UPI:


(5)

52

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197003311 997022-HERNAWATI/FILE_6.pdf

Hoffman B B. 2008. Therapy of Hypertension, di dalam L Brunton, D Blumenthal, I Buxton, K Parker. Manual Pharmacology and Therapeutics. United States: The McGraw-Hills Companies, Inc. (p.845-846)

Houssay. 1955. Human Physiology. New York, Toronto, London: McGraw-Hills Book Company, Inc. Hal. 175-185.

Madhur M S. 2014. Hypertension Treatment & Management. Medscape: http://emedicine.medscape.com/article/241381-treatment. (diunduh pada 10-07-2014)

Martin C. 2012. Hydration, Salt, and Peeing: The Renin Angiotensin Aldosterone System. http://stoppotsvirginia.blogspot.com/2012/08/hydration-salt-and-peeing-renin.html. (diunduh 7-06-2014).

Martin J. 2008. “Hypertension Guidelines: Revisiting The JNC 7 Recommendations”. The Journal of Lancaster General Hospital. Hal. 91. Martini F H. 2001. Fundamentals of Anatomy and Physiology (Edisi 5). New

Jersey: Prentice-Hall Inc.

Mercola D. 2009. Lowe Your Blood Pressure With Vitamin C. Mercola.com: http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2009/01/24/lower-your-blood-pressure-with-vitamin-c.aspx. (diunduh pada 10-06-2014)

Mills S & Bone K. 2000. Principles and Practice of Phytotherapy; Modern Herbal Medicine. London: Churchill Livingstone. Hal. 33.

Nugraha A R. 2012. Tinjauan Umum Potensi Khasiat Buah Naga (Hylocereus Spp.) untuk menurunkan Tekanan Darah Penderitaa Hipertensi. http://media.unpad.ac.id/thesis/160110/2008/160110080014_a_3447.pdf. (diunduh pada 8-01-2014).

Oates, J. A., & Brown, N. J. 2001. Antihypertensive Agents & The Drug Therapy of Hypertension. In G. H. J, & E. L. L, Pharmacological Basis of Theurapetics. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division. Hal. 33.

Puspaningtyas, D. E. 2013. Buah Naga Sang Peluruh Kolestrol. The Miracle of Fruits. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Rahajeng E; & Tuminah S. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol. 59. Hal. 586.


(6)

53

Riskesdas. 2012. Masalah Hipertensi di Indonesia. Kementrian Kesehatan RepublikIndonesia: http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909. (diunduh pada 15-11-2013)

Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggu (Edisi 6). Bandung: ITB.

Semple P. 1996. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Arcan. Hal. 27, 29-32, 49-65, 77, 86.

Sherwood, L. 2007. Human Physiology: From Cells to System (Edisi 6). Belmont, CA: Thomson/Brooks/Cole. Hal. 352, 366-367.

Sherwood, L. 2010. Human Physiology (Edisi 7). Canada: Brooks/Cole Publishing Co. Hal. 325, 330, 347, 360, 376.

Situmorang, L. 2011. Morfologi Tanaman Buah Naga. http://camenpertan24.blogspot.com/2011/12/morfologi-tanaman-buah-naga.html. (diunduh pada 20-04-2014)

Tortora, G. J., & Derrickson, B. 2011. Principles of Anatomy & Physiology. (Edisi 13, Vol.2). United States: John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd. Hal. 782, 819-821, 868, 869.

Utami S. 2012. Cara Pengukuran Tekanan Darah:

http://nersriutami.blogspot.com/2012/11/cara-pengukuran-tekanan-darah.html. (diunduh pada 1-06-2014)

Wardayati, K. T. 2011. Intisari. Buah Naga "Obat" Diabetes: http://intisari-online.com/read/buah-naga-obat-diabetes. (diunduh pada 21-07-2014). WHO. 2013. A global brief on Hypertension. World Health Organization 2013:

http://www.who.int/iris/bitstream/10665/79059/1/WHO_DCO_WHD_201 3.2_eng.pdf. (diunduh pada 16-11-2013).

Woolson R F; & Clarke W R. 2002. Statistical Method for the Analysis of Biomedical Data. (Edisi 2). New York: A John Wiley & Sons, Inc,. Publication. Hal 154.

Wu X et all. 2011. Three new glycocides from Hylocereus undatus. Journal of Asian Natural Products Research. Vol 13. Hal 728.

Zainoldin K H; & Baba A S. 2009. The Effect of Hylocereus polyrhizus and Hylocereus undatus on Physicochemical, Proteolysis, and Antioxidant Activity in Yogurt. World Academy of Science, Engineering and Technology. Hal. 361-362.