Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap perusahaan yang didirikan, baik perusahaan besar maupun
perusahaan kecil, dioperasikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Adapun tujuan tersebut antara lain adalah untuk mendapatkan
keuntungan dan menjamin kelanjutan usaha di masa yang akan datang.
Untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan sumber daya yang
didukung oleh kemampuan manajerial dan kepemimpinan dari seorang manajer.
Oleh karena itu, pengolahan sumber daya secara tepat merupakan salah satu faktor
penentuan keberhasilan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
secara menyeluruh. Sumber daya yang dimaksud antara lain, sumber daya
manusia, pemasaran, keuangan.
Menurut Hanafi (2002:63), Laporan Keuangan adalah laporan yang
diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan
dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan
gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan.
Laporan keuangan juga dapat menunjukkan posisi sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan selama satu periode. Selain itu, laporan keuangan juga
menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukkan dengan kemampuan

dalam menghasilkan pendapatan dan laba dengan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan.

1

2

Laporan keuangan dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan yang
diantaranya adalah pihak manajemen, investor, kreditur, pemerintah maupun
pelaku pasar modal dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu alat
analisis atas laporan keuangan yang sering digunakan adalah analisis rasio.
Menurut Harahap (2011:297), Rasio keuangan merupakan angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun aktiva (aktiva maupun pasiva
suatu laporan keuangan dengan akun aktiva maupun pasiva) lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan, teknik ini sangat lazim
digunakan para analisa keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam
melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Hasil dari analisis rasio ini sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan misalnya investor digunakan sebagai panduan dalam memutuskan
untuk menginvestasikan daananya pada suatu perusahaan. Demikian juga bagi

kreditur bila ia hendak memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan, ia harus
mengetahui perusahaan itu mampu atau tidak membayar kembali hutanghutangnya melalui analisis rasio keuangan, yaitu rasio solvabilitas. Dan bagi
manajer keuangan analisis rasio digunakan untuk melihat dan menilai aspek-aspek
yang mereka inginkan seperti melalui: rasio likuiditas, rasio rentabilitas, rasio
aktivitas, dan rasio solvabilitas.

3

Tabel 1.1
Total aktiva lancar, total hutang lancar, total aktiva tetap, total hutang
jangka panjang, total asset, hutang, dan modal pada PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan periode 2012-2014
Thn

TAL Rp

THL Rp

TAT Rp


THT Rp

TA Rp

TH Rp

Modal Rp

(Triliun

(Triliun

(Triliun

(Triliun

(Triliun

(Triliun


(Triliun)

)

)

)

)

)

)

2012

2,318

1,724


7,890

3,758

10,208

5,482

4,726

2013

2,126

1,787

8,889

4,423


11,016

6,211

4,805

2014

13,82

19,54

51,84

25,33

65,67

44,88


20,79

Sumber : Laporan Keuangan PTPN III tahun 2012-2014 (www.ptpn3.co.id)

Dari tabel diketahui, bahwa pada tahun 2012 jumlah aktiva lancar sebesar
Rp 2,318-, pada tahun 2013 sebesar Rp 2,126-, pada tahun 2014 sebesar Rp
13,82-,. Pada tahun 2013 secara keseluruhan, jumlah aset Perusahaan mengalami
peningkatan sebesar 7,91% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp
10,208,- Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 11,016,- Triliun pada tahun 2013.
Perusahaan memiliki aktiva lancar terbesar pada tahun 2014 sebesar Rp 13,82,karena peningkatan kas, piutang, dan persediaan. Jika melihat tabel yang ada
perusahaan dapat dikatakan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya
karena total aktiva lancar lebih besar dibandingkan dengan total hutang lancarnya.
Dari tabel diketahui, bahwa total hutang lancar juga mengalami fluktuasi
setiap tahunnya. Hutang lancar terbesar juga terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar
Rp 19,54,- karena meningkatnya utang usaha. Hutang lancar meningkat diikuti

4

dengan peningkatan total aktiva lancar pada tahun 2014. Dengan melihat tabel,
dapat diketahui bahwa perusahaan memiliki tingkat kerugiaan yang tinggi karena

total modal lebih kecil dibandingkan dengan total hutang setiap tahunnya.
Perusahaan harus meningkatkan jumlah modal dan aktiva sehingga perusahaan
dapat memenuhi kewajibannya dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian ini
dengan judul : “Analisis Rasio Keuangan Pada PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan”.

B. Perumusan Masalah
Bagaimana kinerja rasio keuangan perusahaan pada PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan?”

C. Tujuan Penelitian
1. Melihat kinerja keuangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
melalui parameter analisis rasio keuangan sebagai dasar penilaian kinerja
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi

perusahaan,


pengambilan

dipergunakan

keputusan

dan

seebagai

sebagai

bahan

bahan

masukkan

dalam


pertimbangan

dalam

memutuskan kebijaksanaan yang diambil di masa yang akan datang,
sehingga diharapkan perusahaaan akan terus mengalami perkembangan
yang lebih baik.

5

2. Bagi peneliti, untuk menambah dan memperluas wawasan mengenai rasio
keuangan dalam praktek sebenarnya, dengan menerapkan teori-teori yang
diperoleh selama dalam perkuliahan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, digunakan sebagai bahan acuan dan sebagai
bahan informasi yang dapat memperluas wawasan mengenai rasio
keuangan terutama yang terkait dengan penelitian.