HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN DENGAN PERILAKU IHSAN ( Studi pada Ibu-Ibu Jama’ah Muslimat NU di Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2016 ) - Test Repository

  

HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN

DENGAN PERILAKU IHSAN

( Studi pada Ibu- Ibu Jama’ah Muslimat NU di Desa Kalinegoro Kecamatan

  

Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2016 )

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh:

ADDINA HIDAYA QURROTA A’YUN

  

NIM: 111 10 070

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )

SALATIGA

  

MOTTO

          

  

“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang- orang yang sabar”.

  

(Q. S. Al-Baqarah: 153)

  

PERSEMBAHAN

  Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan kepada :

  1. Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai dan takdhimi (Bp. Zaenun Syafi‟i dan Ibu Isnaini Qodariyah Nur), karena dengan bimbingan, arahan, dan do‟a- do‟a beliaulah aku bisa menjadi yang terbaik.

  2. Saudariku tersayang Irfi Maslachatul Ummah dan Rizqi Iza Mazida yang telah mendukungku dalam segala hal.

  3. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd. yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan masukan-masukan kepada penyusun dalam rangka penyelesaian skripsi ini.

  4. Teman-teman PAI B yang selalu menemani dan memberi semangat agar skripsi ini cepat terselesaikan.

KATA PENGANTAR

  Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmad, ridho, hidayah, serta inayah-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Salawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan yang kebenaran.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memeperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah Hubungan Keaktifan Mengikuti Pengajian dengan Perilaku Ihsan (Studi pada Jamaah Muslimat NU Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2016. Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril mauoun materil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI.

  4. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd sebagai dosen pembimbing yang dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta telah berkenan meluangkan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

  5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai.

  6. Kepada pengelola pengajian Muslimat NU Desa Kalinegoro yang telah

  7. Ibu dan Bapakku tercinta yang selalu mendukung saya dalam semua hal baik moril maupun spiritual, serta yang senantia sa berkorban dan berdo‟a demi tercapainya cita-cita anak-anaknya.

8. Saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berkah dan berlimpah. Aamiin Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangan penulis harapkan dalam penyempurnaan skripsi ini.

  Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya serta bermanfaat bagi dunia pendidikan, bagi agama, nusa, dan bangsa. Aamiin

  Salatiga, 7 Mei 2016 Penulis Addina Hidaya Q. A NIM : 111 10 070

  

ABSTRAK

  Qurrota A‟yun, Addina Hidaya. 2016. Hubungan Keaktifan Mengikuti Pengajian

  dengan Perilaku Ihsan Bertetangga (Studi pada Jamaah Muslimat NU Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2016). Skripsi. Jurusan Tarbiyah.

  Program Studi Pendidikan agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing: Dra. Nur Hasanah, M. Pd. Kata Kunci: Keaktifan Pengajian, Perilaku Ihsan

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui hubungan keaktifan mengikuti pengajian dengan perilaku Ihsan Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah:1) Bagaimanakah tingkat keaktifan mengikuti pengajian pada jamaah Muslimat NU Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang tahun 2016? 2)Bagaimanakah tingkat perilaku Ihsan bertetangga pada jamaah Muslimat NU Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang tahun 2016? 3) Adakah hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian dengan perilaku Ihsan bertetangga pada jamaah Muslimat NU Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang tahun 2016?

  Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dimana data yang diperoleh merupakan angka-angka yang nantinya akan memberikan hasil gambaran mengenai variabel yang diteliti. Untuk memperoleh data-data yang diinginkan, peneliti menggunakan dua angket yang masing-masing digunakan untuk menguji variabel x yaitu keaktifan mengikuti pengajian Muslimat NU dan yang kedua adalah variabel y yang digunakan untuk menguji keihsanan bertetangga Desa Kalinegoro. Untuk melengkapi hasil penelitian, maka peneliti melakukan observasi lapangan.

  Hasil penelitian menunjukkan: 1) tingkat keaktifan mengikuti pengajian dalam kategori tinggi dengan jumlah responden 14 jamaah (31%), dalam kategori sedang dengan jumlah 18 orang (40%), kategori rendah dengan jumlah 13 orang (29%) 2) Tingkat Perilaku ihsan bertetangga pada jamaah Muslimat NU dalam kategori tinggi dengan jumlah responden 25 jamaah (55%), kategori sedang dengan jumlah 12 orang (27%), kategori rendah dengan jumlah 8 orang (18%) 3) ada hubungan yang positif antara keaktifan mengikuti pengajian dengan keihsanan bertetangga pada jamaah Muslimat NU. Analisis data yang didapat dari rumus

  

product moment menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel

  x dengan variabel y, hal ini terbukti karena lebih besar dari r tabel. Setelah dianalisis menggunakan rumus product moment diperoleh nilai sebesar 0,423 yang mana dengan N= 45 diperoleh r tabel pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,380 sehingga hipotesis dapat diterima.

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................. i

LEMBAR BERLOGO ............................................................................................ ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ..................................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................ v

MOTTO .................................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ..................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

ABSTRAK .............................................................................................................. ix

DAFTAR ISI............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5 D. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6 F. Definisi operasional .................................................................................... 7 G. Metode Penelitian ....................................................................................... 9 H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengajian ................................................................................................... 18 1. Pengertian Pengajian ............................................................................ 18

  2. Dasar Pengajian .................................................................................... 19 3.

  Tujuan Pengajian .................................................................................. 20 4. Materi Pengajian .................................................................................. 21 5. Metode Yang digunakan dalam Pengajian ........................................... 25 6. Subyek Dakwah…………………………………………………26 7. Objek Dakwah………………………………………………… .27 B. Perilaku Ihsan ........................................................................................... 27 1.

  Pengertian Ihsan ................................................................................... 27 2. Macam-macam Perilaku Ihsan ............................................................. 28 3. Indikator Perilaku Ihsan ....................................................................... 32 4. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ihsan .......................................... 42 C. Hubungan Keaktifan Mengikuti Pengajian dengan Perilaku Ihsan .......... .43

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Obyek Penelitian ..................................... 46 1. Keadaan geografis Desa Kalinegoro .................................................... 46 2. Keadaan Monografis Desa Kalinegoro ................................................. 46 3. Sejarah Singkat Muslimat NU .............................................................. 48 4. Susunan Kepengurusan Muslimat NU .................................................. 51 5. Kegiatan Pengajian Muslimat NU ........................................................ 52 B. Penyajian Data ......................................................................................... .52 1. Daftar Nama Responden .................................................................... .53 2. Data Jawaban Angket Pengajian ......................................................... 55 3. Data Jawaban Angket Perilaku Ihsan ……….………………...58 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan ................................................................................ 61

  B.

  Analisis Lanjutan ...................................................................................... 78 C. Analisis Uji Hipotesis ............................................................................... 82

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 84 B. Saran ........................................................................................................ .85 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel I Kisi-kisi Instrumen Angket Keaktifan Jamaah Mengikuti

Pengajian………………………………………………................... 12

Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Angket Perilaku Ihsan ...................................... 13

Tabel 3.1 Penduduk Desa kalinegoro Berdasarkan Agama............................................................................................... 47Tabel 3.2 Penduduk Desa kalinegoro Berdasarkan Mata

  47 Pencaharian.......................................................................................

Tabel 3.3 Susunan Pengurus Pimpinan Ranting Muslimat NU Desa Kalinegoro Masa Khidmat 2015-2020.............................................. 51Tabel 3.4 Daftar Nama Responden………………………………………… 53Tabel 3.5 Daftar Jawaban Angket Tenang Keaktifan Mengikuti Pengajian............................................................................................ 55Tabel 3.6 Daftar Jawaban Angket Perilaku Ihsan Jamaah Muslimat NU Tahun 2016......................................................................................... 58Tabel 4.1 Data Nilai Angket Keaktifan Mengikuti pengajian ......................... 62Tabel 4.2 Interval Keaktifan Mengikuti Pengajian........................................... 65Tabel 4.3 Nominasi Keaktifan Mengikuti Pengajian ....................................... 66Tabel 4.4 Persentase Keaktifan Mengikuti Pengajian....................................... 69Tabel 4.5 Data Nilai Angket Perilaku Ihsan .................................................... 70Tabel 4.6 Interval Perilaku Ihsan …………..................................................... 73Tabel 4.7 Nominasi Perilaku Ihsan …………..................................................... 74Tabel 4.8 Persentase Perilaku Ihsan …………………….…………………… 77

  Variabel Keaktifan Mengikuti pengajian (X) Dan Variabel Perilaku Ihsan (Y) .............................................................................................. 79

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Angket Soal Lampiran 2 Tabel Nilai r Lampiran 3 Surat Ijin Meneliti Lampiran 4 Surat Dari Pengelola Muslimat NU Kalinegoro Lampiran 4 Surat Dari Kelurahan Lampiran 5 Keterangan SKK Lampiran 6 Lembar Konsultasi Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangan. Kelebihan

  dan kekurangan itu sangat berarti tatkala manusia dalam keadaan takberdaya. Kekurangan yang ada pada diri manusia, hendaknya tak menjadikan dia tak berdaya dan kurang percaya diri. Namun sebaliknya, semakin memperkukuh mengasah kelebihan yang dimilikinya.

  Setiap manusia berbeda antara yang satu dengan yang lain. Dari sinilah adanya manusia yang mampu menyelesaikan masalahnya sendiri dan ada juga yang tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Dengan pendidikan pula manusia dapat mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan manusia akan sempurna jika kebahagiaan lahir dan batin terpenuhi dengan seimbang.

  Kebahagian batin akan terpenuhi karena adanya sebuah kepercayaan terhadap Tuhan atau agama. Dalam beragama diperlukan suatu peribadatan dengan cara-cara tertentu. Untuk mengetahui cara beribadah kepada Tuhan, manusia memerlukan sebuah pendidikan agama.

  Banyak jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah diantaranya dengan tasawuf yang artinya keluar dari sifat-sifat tercela menuju ke sifat-sifat terpuji.

  Tanggung jawab sebagai abdi merupakan suatu tanggung jawab lapangan aqidah dan tauhid, syariat dan akhlak. Bentuk dari ibadah kepada Allah adalah dengan cara mentaati apa-apa yang diperintahkan kepada manusia dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Manusia diciptakan untuk bisa menjaga hubungan dengan Allah dan menjaga hubungan dengan makhluk Allah lainnya (manusia, tumbuhan, hewan, dan alam sekitarnya). Manusia dianjurkan untuk berperilaku baik (ihsan) terhadap Allah swt. maupun terhadap sesama. Bersikap Ihsan mencerminkan keimanan kepada Allah, sebagaimana dalam hadis berikut: Artinya:”Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Ahmad) merupakan puncak ibadah dan amal sholeh yang senantiasa

  Ihsan

  menjadi target seluruh hamba Allah. Ihsan dapat menjadikan manusia sosok yang mendapatkan kemuliaan dari-Nya. Allah menyukai manusia yang baik dalam beribadah kepada-Nya maupun dalam bersikap baik kepada sesama manusia. Bersikap baik kepada sesama manusia bisa dilakukan dengan bersikap lembut dan kasih sayang, meskipun orang lain tersebut pernah memperlakukan dirinya dengan tidak baik.

  Namun, banyak dari manusia yang berbuat semaunya baik terhadap Allah dan sesama. Terhadap Allah, banyak yang melalaikan atau tidak mengerjakan ibadah wajib (sholat, puasa, zakat, dan haji). Terdapat hubungan antara menunaikan ibadah wajib tersebut dengan kualitas akhlak akan melakukan perbuatan yang keji dan mungkar. Seseorang yang benar- benar berpuasa demi mencari ridha Allah swt., di samping menahan lapar dan haus juga akan menahan diri dari berkata kotor dan perbuatan tercela. Dengan zakat, maka manusia akan belajar untuk memberi dan peduli terhadap sesama. Dengan haji pula, manusia akan menjaga hawa nafsu dan berbuat kefasikan.

  Keadaan zaman yang semakin modern,yaitu dengan kemajuan teknologi yang pesat, di samping berpengaruh positif juga terdapat banyak pengaruh negatifnya. Revolusi teknologi dapat menyebabkan gaya hidup yang berbeda. Dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern.

  Masyarakat modern, lebih bersifat rasional yaitu jika melakukan pekerjaan selalu dipertimbangkan dahulu untung dan ruginya secara logika. Dengan pemikiran yang seperti itu, masyarakat sendiri akan cenderung lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat keduniawian semata. Hal ini bisa saja akan menyebabkan nilai-nilai keagamaan (Agama Islam) semakin luntur.

  Dengan adanya hal tersebut peran aktif masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang agamis. Yaitu masyarakat yang segala ucapan, perbuatannya dilakukan atas dasar Al-

  Qur‟an dan Hadits. Dengan begitu timbullah akhlak-akhlak yang baik. Untuk menciptakan masyarakat yang agamis tersebut, dapat ditempuh melalui pendidikan. Baik itu pendidikan formal, in-formal, dan non-formal. Pendidikan yang diadakan dalam masyarakat biasanya melalui majelis taklim atau pengajian-pengajian. Pemuka agama atau ustadz dalam suatu masyarakat dalam cara mendidik suatu masyarakat ada yang menempuh jalan mengaji.

  Sebagaimana yang ada dalam masyarakat Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

  Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah sesuatu situasi kepada situasi lain yang lebih sesuai ajaran Islam, atau proses mengajak manusia ke jalan Allah yaitu al-Islam (Bachtiar, 1997: 31).

  Berdasarkan gambaran serta paparan latar belakang masalah di atas, maka penulis ingi mempelajari lebih dalam dan melakukan penelitian dengan mengangkat judul

  HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI

  PENGAJIAN DENGAN PERILAKU IHSAN BERTETANGGA (studi Pada Ibu- ibu Jama‟ah Muslimat di Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2016)

  ” B.

   Rumusan Masalah

  Memperhatikan latar belakang masalah yang tertulis di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah tingkat keaktifan ibu-ibu mengikuti kegiatan pengajian muslimat di Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2016? 2. Bagaimanakah tingkat perilaku ihsan pada jamaah Muslimat di Desa

  Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2016?

  3. Adakah hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian dengan perilaku ihsan pada jama‟ah Muslimat di Desa Kalinegoro Kecamatan

  Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini diadakan dengan tujuan sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui tingkat keaktifan pengajian yang dilaksanakan di Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2016.

  2. Untuk mengetahui perilaku ihsan pada jama‟ah Muslimat di Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2016.

  3. Untuk mengetahui hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian dengan perilaku ihsan pada jama‟ah Muslimat di Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2016.

D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah kesimpulan sementara (pernyataan) yang harus dibuktikan kebenarannya, hasil pembuktian bisa salah bisa juga betul (Machfudz dkk, 2010 : 176). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010), hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010 :110).

  Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut, penulis mengajukan dengan perilaku ihsan pada jama‟ah Muslimat di Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang”.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidikan. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan itu antara lain: 1.

  Manfaat Teoritis Dalam penelitian ini, apabila ternyata ada hubungan keaktifan mengikuti pengajian dengan perilaku ihsan pada jama‟ah Muslimat di

  Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, maka diharapkan semua ibu-ibu dapat mengikuti kegiatan pengajian muslimat secara terus menerus, dengan begitu setiap individu akan lebih sering bertatap muka dan akan menimbulkan keihsanan dan terciptanya masyarakat yang rukun, damai, sejahtera.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Jamaah pengajian dapat meningkatkan intensitas mengikuti pengajian, sehingga dapat mengambil manfaat dari kegiatan tersebut.

  b.

  Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan tentang hubungan keaktifan mengikuti pengajian dengan perilaku ihsan sehingga mempunyai motivasi untuk dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas mengikuti pengajian, dengan demikian akan memperoleh kerukunan dan kesejahteraan dalam masyarakat.

F. Definisi Operasional

  Untuk mengetahui secara jelas dan untuk menghindari kemungkaran terjadinya penafsiran berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, maka perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variable peneltian.

  Adapun istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut : 1.

  Keaktifan mengikuti pengajian Keaktifan berasal dari kata aktif, yang artinya giat (bekerja atau berusaha). Adapun keaktifan adalah kegiatan atau kesibukan

  (purwadarminto, 2006: 20). Jadi keaktifan adalah usaha yang dilandasi ketekunan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam hal ini keaktifan yang dimaksud yaitu keaktifan dalam mengikuti pengajian pengaruhnya terhadap keihsanan bertetangga pada jama‟ah Muslimat.

  Pengajian berarti pengajaran (agama Islam) (poerwadarminto, 1992: 688). Pengajian bisa diartikan sebagai tempat berkumpulnya orang yang berbagai ilmu agama dengan orang yang menerima ilmu, artinya ada ustad dan ada jama‟ahnya.

  Jadi yang dimaksud keaktifan mengikuti pengajian adalah tingkat keaktifan masyarakat dalam mengikuti pengajian baik dari segi frekuensi kehadiran maupun kesungguhan dalam mengikuti pengajian.

  Adapun Indikator dari keaktifan mengikuti pengajian dapat dirinci sebagai berikut:

  2) Disiplin dalam mengikuti pengajian 3) Memperhatikan isi pengajian 4) Mendengarkan pengajian secara seksama 5) Mengetahui tujuan mengikuti pengajian 6) Memahami isi pengajian 2. Perilaku Ihsan

  Perilaku biasanya disamakan dengan istilah sikap (attitude) yang artinya perbuatan yang berdasar pendirian (Poerwadarminto, 1999:731) secara etimologi berasal dari kata ahsana-yuhsinu-

  Ihsan

ihsan(nan) yang berarti berbuat baik atau saleh (Kaelany, 2000:54)

  Sedangkan menurut Wachid Ahmadi ihsan juga bisa diartikan mengerjakan sesuatu secara baik, tidak asal berbuat serta mengerjakan sesuatu secara profesional atau berkualitas (Ahmadi, 2004:165).

  Wahid ahmadi menyebutkan ada beberapa macam perilaku

  ihsan yaitu: 1) Ihsan dalam beribadah, 2) Ihsan dalam berbicara, 3) Ihsan dalam membunuh dan menyembelih, 4) Ihsan dalam pergaulan

  terhadap sesama, 5) Ihsan dalam berbakti kepada orang tua, 6) Ihsan dalam keluarga, dan juga 7) Ihsan dalam berdakwah (Ahmadi, 2004:166-176).

  Dari uraian diatas tersebut, peneliti mengambil dua dari macam-macam perilaku ihsan. Yaitu yang berkaitan dengan perilaku kepada sesama, diantaranya adalah Ihsan dalam berbicara dan Ihsan dalam perbuatan terhadap sesama (pergaulan terhadap orang lain). adapun indikator-indikatornya sebagai berikut: a.

  Indikator perilaku ihsan dalam berbicara adalah: 1)

  Menolong orang yang sedang kesusahan 4)

  Penelitian memerlukan suatu cara pendekatan yang tepat untuk memperoleh data yang akurat. Untuk itu diperlukan adanya suatu

   Metode Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian

  8) Mau menerima nasihat dari orang lain G.

  Bersedia memaafkan kesalahan orang lain

  Menghadiri undangan yang diberikan orang lain 6)

  Menjenguk orang lain yang sedang sakit 5)

  Mempererat tali silaturahmi 3)

  Berbicara tentang kebaikan 2)

  Memberi salam bila bertemu orang lain 2)

  (pergaulan terhadap orang lain) 1)

  Tidak membicarakan aib orang lain b. Indikator perilaku ihsan dalam perbuatan terhadap sesama

  Tidak berbicara yang dusta 5)

  Tidak berbicara dengan kata keji 4)

  Berbicara dengan nada yang halus 3)

7) Menegur kesalahan orang lain dengan bijaksana.

  metode penelitian, Untuk memperoleh pemahaman tentang permasalahan yang dikaji penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Peneliti memilih menggunakan pendekatan kuantitatif karena dalam penelitian ini terdapat karakteristik yang cenderung pada penelitian kuantitaif yaitu data yang dikumpulkan berupa angka-angka.

  2. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini berlokasi di Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang.

  3. Populasi dan Sampel a. Populasi

  Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Maksud dari populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan jama‟ah muslimat Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Adapun jumlah keseluruhan jama‟ah pengajian ada 150 orang.

b. Sampel

  Menurut Suharsimi Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dengan demikian dalam pengambilan sampel, peneliti mengikuti pedoman Suharsimi Arikunto. Apabila subjek yang diteliti lebih dari 100 maka diambil 10-15 % atau 20- 50 % atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut, dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sejumlah 30% dari 150 responden yaitu 45.

4. Metode pengumpulan data

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :

  1. Angket Angket adalah alat pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Diharapkan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada setiap responden, peneliti dapat menghimpun data yang relevan dengan tujuan penelitian dan memiliki tingkat reliabilitas serta vaaliditasnya yang tinggi (Bachtiar, 1997: 75).

  2. Observasi Menurut Suharsimi Arikunto, observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan keterangan-keterangan yang digunakan dengan cara pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti (Hadi, 1976: 159).

  2. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274). Metode ini digunakan untuk melengkapi data tentang kondisi dan keadaan obyek penelitian serta memberikan gambaran umum tentang obyek penelitian.

5. Instrumen penelitian

  Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010: 203).

  a.

  Angket keaktifan mengikuti pengajian Rancangan angket keaktifan mengikuti pengajian yang akan disebarkan adalah sebagai berikut:

  

Tabel 1

Kisi-Kisi Instrumen Angket Keaktifan Jamaah

Mengikuti Pengajian

  No Indikator No Soal Jumlah

  1 Sering berangkat pengajian 1,2

  2

  2 Disiplin dalam mengikuti pengajian 3,4

  2

  3 Memperhatikan isi pengajian 5,6

  2

  4 Mendengarkan pengajian secara 7,8

  2 seksama

  5 Mengatahui tujuan pengajian

  9

  1

  6 Memahami isi pengajian

  10

  1 Total

  10 b.

  Angket perilaku ihsan Rancangan angket perilaku ihsan yang akan disebarkan adalah sebagai berikut:

  

Tabel 2

Kisi-Kisi Instrumen Angket Perilaku Ihsan Bertetangga

Pada Jama’ah Muslimat

  Variabel Dimensi Indikator Perilaku

  Ihsan 1.

  Perilaku ihsan dalam berbicara a.

  Berbicara tentang kebaikan b.

  Berbicara dengan nada yang halus c.

  Tidak berbicara dengan keji d.

  Tidak berbicara yang dusta e.

  Tidak membicarakan aib orang lain 2. Perilaku ihsan dalam perbuatan terhadap sesama (pergaulan terhadap orang a.

  Memberi salam bila bertemu orang lain b. Mempererat tali silaturahmi c.

  Menolong orang yang sedang d.

  Menjenguk orang lain yang sedang sakit e. Menghadiri undangan yang diberikan orang lain f.

  Bersedia memaafkan kesalahan orang lain g.

  Menegur kesalahan orang lain dengan bijaksana h.

  Mau menerima nasihat dari orang lain Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

  Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Angket dirancang dalam 20 pertanyaan ditujukan kepada jamaah pengajian. Setiap item ditentukan skor 1-3 dengan pengkatagorian:

  a. Alternatif jawaban A mendapat skor 3

  b. Alternatif jawaban B mendapat skor 2 c. Alternatif jawaban C mendapat skor 1 Angket yang telah dijawab oleh jamaah pengajian akan dilakukan pengkatagorian keaktifan mengikuti pengajian dengan perilaku ihsan.

6. Teknis Analisis Data

  Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan ini dimulai dengan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis.

  Untuk membuktikan hipotesis, maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan menggunakan rumus: a.

  Analisis Pengolahan Data Pada tahap ini digunakan perhitungan awal, untuk tujuan penelitian yang pertama dan kedua maka penulis menggunakan presentase. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

  P = x 100 % Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah total responden b.

  Dalam meneliti subyek penelitian, penulis membagi kedalam dua variable yaitu : keaktifan mengikuti pengajian dan perilaku ihsan pada jama‟ah muslimat. untuk mengetahui pengaruh keaktifan mengikuti pengajian terhadap keihsanan bertetangga pada jama‟ah muslimat, maka penulis menggunakan rumus product moment. Adapun rumusnya sebagai berikut :

  Keterangan : Koefisien korelasi yang dicari

  Produk dari x dan y Jumlah kuadrat variable x Jumlah kuadrat variable y

  Jumlah responden H.

   Sistematika Penulisan Skripsi

  Untuk memperoleh penulisan penelitian yang sistematis dan konsisten, penulisan penelitian ini dirangkai dalam lima bab, yang mana masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun penelitian ini BAB I Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II Kajian Pustaka menguraikan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian agar didapat gambaran yang jelas mengenai pengaruh keaktifan mengikuti pengajian terhadap keihsanan bertetangga pada jama‟ah muslimat. adapun sumber teori-teori adalah berasal dari berbagai buku referensi, internet, dan sumber lain yang dianggap representative sebagai pengayaan teori penelitian.

  BAB III Laporan hasil penelitian yang terdiri atas gambaran umum Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang dan penyajian data. BAB IV Analisis Data menyajikan analisis konsep keaktifan pengajin terhadap keihsanan bertetangga pad a jama‟ah muslimat di Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan

  Kabupaten magelang, pengujian hipotesis yaitu korelasi antara keaktifan mengikuti pengajian dengan keihsanan bertetangga pada jama‟ah muslimat di Desa Kalinegoro.

  BAB V Penutup menguraikan kesimpulan hasil penelitian berdasarkan analisis data dan pembahasan yang ada serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengajian 1. Pengertian Pengajian Pengajian berasal dari kata aji yang artinya pelajaran (agama dsb): penyelidikan (tentang sesuatu). (Poerwadarminto, 2006:508). Mendapat awalan peng- dan akhiran

  • –an menjadi pengajian yang berarti kegiatan untuk melakukan pengajaran (agama Islam), menanamkan norma agama melalui dakwah, pembacaan Al-

  Qur‟an (Poerwadarminto, 2006:508).

  Pengertian secara terminologis, pengajian adalah penyelenggaraan atau kegiatan belajar agama Islam yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat yang dibimbing atau diberikan oleh seorang guru ngaji (dai) terhadap beberapa orang. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam waktu dan tempat tertentu, dengan tujuan agar orang-orang yang mengikuti dapat mengerti, memahami, dan kemudian mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupannya (Zein, 1997:16).

  Setiap muslim adalah da‟i dalam arti luas, karena setiap muslim memiliki kewajiban menyampaikan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia. Al-

  Qur‟an juga mengisyaratkan bahwa dakwah bisa dilakukan oleh muslim yang memiliki kemampuan di bidang dakwah (professional di bidang dakwah), (Saputra, 2011:261). Dengan demikian jama‟ah pengajian adalah sekelompok atau gabungan dari beberapa orang (muslim) yang menyelenggarakan suatu kegiatan pembelajaran ilmu agama Islam yang dipimpin oleh seorang da‟i melalui berbagai media, seperti ceramah-ceramah agama yang diadakan di rumah-rumah, masjid dan sebagainya. Adapun sumber ajaran utamanya adalah Al-

  Qur‟an dan Al Hadist, dimana kegiatan itu akan dapat berupa perbuatan yang dapat dikatakan ibadah atau beribadah yang akan dinilai berdasarkan apa-apa yang telah dijanjikan Allah yang berupa pahala atau surga.

2. Dasar Pengajian

  Pengajian merupakan sarana penyampaian ilmu dari seorang ulama (guru) kepada jama‟ah, sebagai upaya dakwah. Dalam hal dakwah ini terdapat dasar-dasar pengajian yang bersumber Al-

  Qur‟an diantaranya: a.

  QS. Ali Imron: 104

                  Artinya: Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung (QS. Ali Imron: 104).

  Dari ayat di atas berisi perintah kepada umat muslim untuk menyeru kebajikan, menyuruh kep ada yang ma‟ruf dan mencegah dari yang mungkar. Ada banyak cara untuk

  amar ma’ruf nahi

mungkar , salah satunya yaitu dengan mengadakan pengajian.

  b.

  QS. An Nahl: 125

                           

  Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui

  . orang-orang yang mendapat petunjuk 3.

   Tujuan Pengajian

  Tujuan dakwah yaitu untuk menciptakan umat manusia dan lingkungannya menjadi lebih baik dibandingkan sebelumya dan dikatakan efektif bila terjadi perubahan pada sasaran dakwah (Anwar, 2000: 59).

  Sedangkan Abdul Halim Mahmud mengemukakan tujuan dakwah sebagai berikut:

  1. Membantu manusia untuk beribadah kepada Allah swt sesuai dengan syari‟atnya.

  2. Membantu manusia untuk saling mengenal satu sama lain dalam kehidupan mereka.

  3. Merubah kondisi buruk yang dialami kaum muslim menjadi

  4. Mendidik kepribadian muslim dengan pendidikan Islam yang benar.

  5. Menyediakan perumahan muslim dan pendidikan bagi mereka sesuai dengan metode dan manajemen yang Islami.

  6. Menyiapkan komunitas muslim yang berdiri atas dasar-dasar budaya dan moralitas Islam.

  7. Berusaha mewujudkan Negara Islam yang berdasarkan syariat Islam.

  8. Berusaha membebaskan tanah air Islam dari musuh-musuhnya dan kekuasaan mereka dan membebaskan dari tradisi-tradisi peninggalan yang tidak Islami.

  9. Berusaha mewujudkan persatuan Negara-negara Islam di dunia, kesatuan pemikiran dan budaya, kesatuan visi-misi, kesatuan ekonomi yang saling melengkapi dan kesatuan politik.

  10. Berusaha menyebarkan dakwah Islam di seluruh dunia.

  Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa puncak dari tujuan pengajian yaitu mengantarkan kepada manusia kepada jalan yang baik, sehingga tercapailah kebahagiaan dunia maupun kebahagiaan akhirat.

4. Materi Pengajian

  Materi pengajian adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan agama terakhir dan sempurna, sebagaimana difirmankan Allah swt dalam Qur‟an surah Al-maidah : 3

  

         

      

         

          

        

         

           

  Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir Telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa. Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Pimay, 2006: 34-35).

  Materi dakwah bersumber dari Al- Qur‟an dan Al-Hadist. Dan juga yang paling penting materi pengajian adalah mengenai aqidah, ibadah dan akhlak, ketiga aspek tersebut menjadi dasar dalam pembentukan kepribadian manusia, jika ketiga aspek tersebut dapat menyatu, maka kehidupan akan terasa bahagia, tidak hanya bahagia di

  Seorang da‟i dalam menyampaikan materi, harus berdasarkan Al-

  Qur‟an dan Al-Hadist, merupakan sumber pokok dalam ajaran Agama Islam, sehingga dapat meyakinkan kepada manusia dengan benar dan tepat.

  Abdul Halim Mahmud mengemukakan tiga unsur ajaran Islam sebagai materi dakwah, yakni aqidah, ibadah dan akhlak. Ketiga aspek tersebut merupakan pondasi yang paling pokok bagi Islam serta peradabannya dan saling berkait satu sama lain. Aqidah yang benar menjadi dasar bagi akhlak sosial yang baik dan benar (Halimi, 2008 :36).

  Dapat disimpulkan bahwa unsur dalam materi dakwah meliputi aqidah, ibadah dan akhlak, jika ketiganya dapat terwujud maka akan memperoleh kebahagiaan dunia maupun akhirat. Ketiga aspek tersebut menjadi dasar yang paling pokok di dalam kehidupan sehari-hari.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Make A Match terhadap Mata Pelajaran IPA Kelas V di SD N Kalinegoro 5 Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 9

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Make A Match terhadap Mata Pelajaran IPA Kelas V di SD N Kalinegoro 5 Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 201

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Make A Match terhadap Mata Pelajaran IPA Kelas V di SD N Kalinegoro 5 Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Make A Match terhadap Mata Pelajaran IPA Kelas V di SD N Kalinegoro 5 Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 77

PENGARUH PERILAKU IHSAN TERHADAP PERILAKU BELAJAR Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun 2009 - Test Repository

0 0 83

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI BIMBINGAN MENTAL KEAGAMAAN DENGAN KEDISIPLINAN KERJA ANGGOTA TNI YONIF 411 KOSTRAD SALATIGA TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 122

HUBUNGAN PENGAMALAN AJARAN TAREKAT QODIRIYAH WA NAQSABANDIYAH DENGAN PERILAKU IHSAN (Bagi Jamaah Sewelasan Dusun Sumber, Desa Timpik, Kec. Susukan, Kab. Semarang Tahun 2015) - Test Repository

0 0 99

STATUS DAN UPAYA HUKUM ISTERI TERHADAP PELANGGARAN TAKLIK TALAK OLEH SUAMI ( Studi Kasus di Dusun Kedopokan Desa Tlogopucang Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung Tahun 2013 ) - Test Repository

0 1 126

Remaja Putus Sekolah antara Harapan dan Tantangan (Studi di Desa Ngemplak Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang Tahun 2015) - Test Repository

0 1 125

PERAN GURU TERHADAP KEAKTIFAN SISWA MELAKSANAKAN SHALAT ( Studi kasus pada siswa MAN Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun 2015) SKRIPSI DiajukanUntukMemperolehGelar

0 2 144