Modul IV Pengembalian Investasi dan Biaya Modal
Modul
I V Modul
I V
Pengembalian
Pengembalian
Pengembalian
Pengembalian Investasi dan Investasi dan Investasi dan Investasi dan
Biaya Modal
Biaya Modal
Biaya Modal Biaya Modal Tubagus Donny Syafardan, SE., MMPengembalian Investasi dan Pengembalian Investasi dan
Pengembalian Investasi dan Pengembalian Investasi dan
Biaya Modal Biaya Modal
Biaya Modal Biaya Modal
Penciptaan Nilai Penciptaan Nilai Biaya Modal Keseluruhan dari Biaya Modal Keseluruhan dari Perusahaan Perusahaan
Tingkat Pengembalian Investasi dari Tingkat Pengembalian Investasi dari Proyek Tertentu Proyek Tertentu Tingkat Pengembalian Investasi dari Tingkat Pengembalian Investasi dari Sekelompok Proyek Sekelompok Proyek
Evaluasi Total Risiko Evaluasi Total Risiko
Sumber Kunci dari Sumber Kunci dari
Penciptaan Nilai Penciptaan Nilai
Sumber Kunci dari Sumber Kunci dari
Penciptaan Nilai Penciptaan Nilai
Fase per- tumbuhan dari siklus produk Halangan masuk bagi pesaing Lain-lain -- mis., patent, Kekuatan monopoli sementara, Harga oligopoly Biaya Pemasaran dan harga Kualitas yang dirasa Kapabilitas Superior organisasi
Daya Tarik Industri Daya Tarik Industri
Biaya Modal Keseluruhan Biaya Modal Keseluruhan dari Perusahaan dari Perusahaan
Biaya modal adalah tingkat
pengembalian yang diminta dari berbagai jenis pembiayaan. Biaya modal keseluruhan adalah suatu bobot rata-rata tertimbang dari masing- masing tingkat pengembalian (biaya) yang diinginkan.
Nilai Pasar dari Pembiayaan Nilai Pasar dari Pembiayaan
Jangka Panjang Jangka Panjang
Jenis Pembiayaan Nilai Psr Bobot
Hutang Jk. Panjang Rp 35M 35%
Saham Preferen Rp 15M 15%
Ekuitas Saham Biasa Rp 50M 50%
Rp 100M 100%Biaya Hutang Biaya Hutang
Biaya Hutang adalah tingkat
Biaya Hutang pengembalian investasi yang diminta oleh para pemberi pinjaman perusahaan.
I + P j j n P = j
(1 + k ) d j =1
k = k ( 1 - T )
i dMisalkan Basket Wonders (BW) memiliki obligasi tanpa kupon dengan nominal Rp10.000. Obliasi BW tsb saat ini diperdagangkan dengan harga Rp 3.855,4 dengan jatuh tempo 10 tahun. Pajak perusahaan BW adalah 40%.
Penentuan Biaya Hutang Penentuan Biaya Hutang
Rp3.855,4 =
0 + Rp10.000 (1 + k d ) 10
Penentuan Biaya Hutang
Penentuan Biaya Hutang
10
(1 + k ) = Rp10.000 / Rp3.855,4 d = 2,5938 (1/10)
(1 + k ) = (2,5938) d = 1,1
k = 0,1 atau 10% d k = 10% ( 1 – 0,40 ) i k 6%
k i i = 6%
Biaya Saham Preferen Biaya Saham Preferen
Biaya saham preferen adalah
Biaya saham preferen tingkat pengembalian investasiyang diminta dari pemegang saham preferen perusahaan.
k = D / P
P P
Misalkan Basket Wonders (BW) memiliki saham preferen yang beredar dengan nilai nominal Rp. 1.000, dividend per sahamnya Rp630, dan nilai pasarnya saat ini adalah Rp700 per saham.
k P
= Rp630 / Rp700 k
k P P
= 9%
9% Menentukan Biaya
Menentukan Biaya Saham Preferen
Saham Preferen
Pendekatan Biaya Ekuitas Pendekatan Biaya Ekuitas
Model Diskonto Dividen Model Diskonto Dividen
Model Capital-Asset Pricing Model Capital-Asset Pricing
Biaya Hutang Sebelum- Biaya Hutang Sebelum- Pajak plus Premi Risiko Pajak plus Premi Risiko
Model Diskonto Dividen Model Diskonto Dividen
Model Diskonto Dividen Model Diskonto Dividen
Biaya modal ekuitas , k e
, merupakan tingkat diskonto yang menyamakan present value dari semua pembayaran dividend y.a.d dengan harga pasar saat ini dari saham.
D 1 D 2 D
+ . . . + +
(1+ k e ) 1 (1+ k e ) 2 (1+ k e )
P =
Model Pertumbuhan Konstan Model Pertumbuhan Konstan
Model Pertumbuhan Konstan Model Pertumbuhan Konstan
Asumsi pertumbuhan dividen yang
menyederhanakan modelkonstan menyederhanakan model
menjadi:
menjadik = ( D / P ) + g
e 1 Diasumsikan bahwa dividen akan tumbuhdengan tingkat konstan “g” selamanya.
Misalkan Basket Wonders (BW) memiliki saham
biasa yang beredar dengan harga pasar saat ini
sebesar Rp 6.480 per saham, besarnya dividen
saat ini Rp300 per saham, dan tingkat
pertumbuhan dividennya sebesar 8% selamanya.
k e= ( D 1 / P ) + g
k e
= ( 300 (1,
08 ) / 6480) + 0,08 Menentukan Biaya
Menentukan Biaya Modal Ekuitas
Modal Ekuitas
Model Fase Pertumbuhan Model Fase Pertumbuhan
Model Fase Pertumbuhan Model Fase Pertumbuhan
Asumsi fase pertumbuhan mengikuti
Asumsi fase pertumbuhan mengikuti rumus berikut (misalkan ada 3 fase
rumus berikut (misalkan ada 3 fase
pertumbuhan):
pertumbuhan):
a b t t- a D (1+ g ) D (1+ g ) 1 a 2- +
P =
t t t=1 t= a +1 (1+ k ) (1+ k ) e t- b e D (1+ g ) b 3 t= b +1 t
(1+ k ) e
Capital Asset Capital Asset
Pricing Model Pricing Model
Capital Asset Capital Asset
Pricing Model Pricing Model
Biaya modal ekuitas , k e
, menyamakan tingkat pengembalian yang diminta pada keseimbangan pasar. Hubungan risiko- pengembalian ini digambarkan dengan Security Market Line (SML).
k e = R j = R f + (R m - R f ) j
Misalkan Basket Wonders (BW) memiliki
beta perusahaan sebesar 1.25. Penelitian
menyatakan bahwa tingkat bunga bebas
risiko adalah 4% dan tingkat
pengembalian pasar yang diharapkan
sebesar 11.2% k e = R f + (R m- R
f) j = 4% + (11.2% - 4%)1.25 Menentukan Biaya
Menentukan Biaya Ekuitas (CAPM)
Ekuitas (CAPM)
Biaya Hutang Sebelum- Biaya Hutang Sebelum-
Pajak Plus Premi Risiko Pajak Plus Premi Risiko
Biaya Hutang Sebelum- Biaya Hutang Sebelum-
Pajak Plus Premi Risiko Pajak Plus Premi Risiko
Biaya modal ekuitas , k e
, merupakan penjumlahan dari biaya hutang sebelum pajak dan suatu premi risiko pada pengembalian yang diminta untuk saham biasa setelah hutang.
k e
= k d + Premi Risiko*
* Premi risiko disini tidak sama dengan premi
risiko pada CAPM
- + P.R)
- + P.R)
Misalkan Basket Wonders (BW) umumnya menambahkan premi 3% pada biaya hutang sebelum pajak.
k e
= k d + Premi Risiko = 10% + 3% k
k e e = 13% 13% Menentukan Biaya
Menentukan Biaya Ekuitas (k
Ekuitas (k d d
13%
13%
13%
Biasanya, ketiga metode tsb hasilnya tidak selalu sama.
Perbandingan ke-3
Perbandingan ke-3
Metode Biaya Ekuitas Metode Biaya Ekuitas
Model Pertumbuhan Konstan 13%
Capital Asset Pricing Model 13%
Biaya Hutang + Premi Risiko 13%
Biaya Modal = k x
(W x )
WACC = .35(6%) + .15(9%) +
.50(13%) WACC = .021 + .0135 + .065= .0995 atau 9.95%
Rata-rata Tertimbang Rata-rata Tertimbang
Biaya Modal (WACC)
Biaya Modal (WACC)
n x=1
Keterbatasan WACC Keterbatasan WACC
1. Sistem Pembobotannya
1. Sistem Pembobotannya
Biaya Modal Marjinal
Modal meningkat pada proporsi yang berbeda daripada WACC
Keterbatasan WACC Keterbatasan WACC
adalah
2. Biaya Pengambangan
2. Biaya Pengambangan
biaya yang berhubungan dengan penerbitan surat berharga, seperti biaya pertanggungan emisi, hukum, pendaftaran, dan percetakan.
a. Penyesuaian Investasi Awal
b. Penyesuaian Tingkat Diskonto
Nilai Tambah Ekonomi
Nilai Tambah Ekonomi
(Economic Value Added) (Economic Value Added)
Merupakan ukuran kinerja bisnis.
Merupakan cara lain untuk mengukur bahwa perusahaan memperoleh pengembalian dari modal yang diinvestasikannya melebihi biaya modalnya.
Merupakan ukuran khusus yang dibangun oleh Stern Stewart and Company di akhir tahun 1980an.
Economic Value Added Economic Value Added
EVA = NOPAT – [ Cost of Capital x Capital Employed ]
Karena biaya dibebankan pada modal
ekuitas juga, maka EVA yang positif
menunjukkan kenaikan nilai pemegang saham.Didasarkan pada laba Economi BUKAN Accounting .
Tambahkan Biaya Pengambangan
(Flotation Costs = FC) kepada pengeluaran investasi awal (ICO).
- - ( ICO + FC )
Dampaknya:
Mengurangi Mengurangi NPV Penyesuaian Investasi Awal
Penyesuaian Investasi Awal (Adjustment to Initial Outlay = AIO)
(Adjustment to Initial Outlay = AIO)
NPV =
n t=1 CF t (1 + k) t
Kurangi Flotation Costs dari perhitungan (harga) saham dan hitung kembali hasilnya. Dampak: meningkatkan meningkatkan biaya tiap komponen modal dengan biaya pengambangan. Hasilnya: Meningkatkan WACC,
Penyesuaian Tingkat Diskonto Penyesuaian Tingkat Diskonto
Menentukan Tingkat Pengembalian Menentukan Tingkat Pengembalian yang Diminta dari Proyek Tertentu yang Diminta dari Proyek Tertentu
Penggunaan CAPM dalam Pemilihan Proyek: Pertama-tama tentukan pembiayaan awal seluruh ekuitas. Tentukan beta proyek. Hitung pengembalian yang diharapkan.
Sesuaikan dengan struktur modal perusahaan.
Bandingka biayanya dengan IRR proyek.
Kesulitan dalam Menentukan Kesulitan dalam Menentukan
Pengembalian yang Diminta Pengembalian yang Diminta
Menentukan SML:
Tetapkan pendekatan (proxy) bagi proyek ybs (lebih mudah jika aset diperdagangkan).
Gambar hubungan garis karakteristik antara portofolio pasar dengan proxy aset ekses pengembalian.
Estimasikan beta dan gambar SML.
Penerimaan dan/ Penerimaan dan/ atau Penolakan atau Penolakan n
Terima
X SML ia n al
X X ka b X p
X O a em
X X g ar O ih en O P D t O g
O Tolak O ka an g R O y f in
T RISIKO SISTEMATIS (Beta)
Menentukan Tingkat Pengembalian yang Menentukan Tingkat Pengembalian yang
Diharapkan dari Proyek-Tertentu
Diharapkan dari Proyek-Tertentu
1. Hitung pengembalian yang Diharapkan bagi Proyek k (all-equity financed).
R = R + (R - R ) k f m f k
2. Sesuaikan dengan struktur modal perusahaan (bobot pembiayaan).
Rata-rata Tertimbang dari Pengembalian yang
Diharapkan = [ ][% Hutang] + [ ][% Ekuitas]
k i R k
Sebuah proyek membangun jaringan komputer
memilikiIRR sebesar 19% .
Penelitian pada perusahaan2 di industri jaringan
menunjukkan perkiraan beta ekuitas-
keseluruhan sebesar 1.5. Perusahaan kita
dibiayai dari 70% Equity dan 30% Debt pada
k i =6% .
Tingkat pengembalian pasar diharapkan sebesar
11.2% dan tingkat bunga bebas risiko sebesar
4%.
Contoh Pengembalian yang Diharapkan Contoh Pengembalian yang Diharapkan dari suatu Proyek-tertentu dari suatu Proyek-tertentu
k e
= 19%
Apakah anda akan
menerima proyek ini? menerima proyek ini?12.16% Apakah anda akan
12.16%
WACC =
> WACC
19%
IRR
= R f + (R m - R f ) j
12.16%
= 1.8% + 10.36% = 12.16%
WACC = .30(6%) + .70(14.8%)
WACC
k e e = 4% + 10.8% = 14.8% 14.8%
= 4% + (11.2% - 4%)1.5 k
IRR
Menentukan Tingkat Pengembalian yang Menentukan Tingkat Pengembalian yang
Diminta dari Sekelompok-Proyek Diminta dari Sekelompok-Proyek
Penggunaan CAPM dalam Pemilihan Proyek: Pertama-tama tentukan pembiayaan awal seluruh ekuitas. Tentukan beta proyek. Hitung pengembalian yang diharapkan.
Sesuaikan dengan struktur modal perusahaan.
Bandingka biayanya dengan IRR proyek.
Membandingkan Tingkat Pengembalian
Membandingkan Tingkat Pengembalian
yang Diminta dari Sekelompok-Proyek yang Diminta dari Sekelompok-Proyek im in ta n D Biaya modal ia al b perusahaan P e n g em t g kaPengembalian Diminta T in Dari Sekelompok Proyek Risiko Sistematis (Beta)
Kualifikasi Menggunakan Tingkat Kualifikasi Menggunakan Tingkat
Pengembalian Sekelompok Proyek Pengembalian Sekelompok Proyek
Jumlah pembiayaan bukan-ekuitas dibanding proxy perusahaan. Jika perlu sesuaikan beta proyek.
Masalah standar dalam pengunaan CAPM. Potensi kurang likuid merupakan masalah risiko total daripada hanya masalah risiko sistematis (CAPM).
Pendekatan Tingkat Diskonto
Risiko yang Disesuaikan
Pengembalian yang Diminta meningkat (berkurang) dibanding keseluruhan biaya modal perusahaan untuk proyek-proyek yang menunjukkan lebih besar (lebih kecil) dari risiko rata-rata.
Evaluasi Proyek Evaluasi Proyek
Berdasarkan Risiko Total Berdasarkan Risiko Total
Pendekatan Distribusi
Probabilitas
Penerimaan sebuah proyek tunggal dengan NPV yang positif tergantung pada sebaran NPVnya dan preferensi utilitas dari manajemen.
Evaluasi Proyek Evaluasi Proyek
Berdasarkan Risiko Total Berdasarkan Risiko Total
Pendekatan Portofolio Perusahaan
Pendekatan Portofolio Perusahaan PV N Kurva Indiferen d a ri
C p k an ra a ih B A D g
Kurva a n menunjukkan i y
Risk Aversion N ila Yang “TINGGI” DEVIASI STANDAR
Pendekatan Portofolio Perusahaan
Pendekatan Portofolio PerusahaanV N P Kurva Indiferen d a ri
C p k an ra a ih B A D g
Kurva a n menunjukkan i y
Risk Aversion N ila Yang “MODERAT” DEVIASI STANDAR
Pendekatan Portofolio Perusahaan
Pendekatan Portofolio Perusahaan
N PV d a ri C p k an
Kurva Indiferen ra a ih B A D g
Kurva a n menunjukkan i y
Risk Aversion N ila Yang “RENDAH” DEVIASI STANDAR
Menyesuaikan Beta untuk Menyesuaikan Beta untuk
Pengungkit Keuangan Pengungkit Keuangan j = ju [ 1 + (B/S [ 1 + ( )(1-T )(1- C ) ] j ju B/S T ) ] C
= j : Beta perusahaan yang
berhutang (levered). ju : Beta perusahaan yang unlevered
(an all-equity financed firm).
B/S : Debt-to-Equity ratio dalam istilah Nilai Pasar. T : Tingkat corporate tax . C
Adjusted Present Value (APV)
merupakan jumlah nilai yang telah didiskonto dari arus kas proyek plus nilai manfaat penghematan pajak karena bunga pendanaan proyek minus biaya pengambangan.
Adjusted Present Value Adjusted Present Value
APV =
Unlevered Project Value
- + Value of Project Financing
Contoh NPV dan APV Contoh NPV dan APV
Basket Wonders mempertimbangkan utk membeli
sebuah mesin otomatis seharga $425,000 yang
dapat biaya operasi sebesar $100,000 per tahun
selama 6 tahun . Tingkat bunga diminta pada
ekuitas unlevered sebesar 11% .
BW dapat meminjam $180,000 pada 7% dengan
$10,000 biaya pengambangan setelah pajak.
Pinjaman pokok akan dibayar kembali sebesar
$30,000 per tahun (+ bunga). Pajak perusahaan
saat ini sebesar 40%.
NPV pada pendanaan pada pendanaan sendiri perusahaan
sendiri perusahaan?
NPV = $100,000 [PVIFA 11% , 6
] - $425,000
NPV = $423,054 - $425,000
- -$1,946
NPV
NPV
= -$1,946
Pemecahan NPV Pemecahan NPV
Basket Wonders Basket Wonders
Berapa NPV
APVnya ? Pertama, hitung biaya bunganya.
Bunga Th-1 ($180,000)(7%) = $12,600 Bunga Th-2 ( 150,000)(7%) = 10,500 Bunga Th-3 ( 120,000)(7%) = 8,400 Bunga Th-4 ( 90,000)(7%) = 6,300 Bunga Th-5 ( 60,000)(7%) = 4,200 Bunga Th-6 ( 30,000)(7%) = 2,100
Pemecahan APV Pemecahan APV
Basket Wonders Basket Wonders
Berapa APVnya
Kedua, hitung manfaat pajaknya. TSB Yr 1 ($12,600)(40%) = $5,040 TSB Yr 2 ( 10,500)(40%) = 4,200 TSB Yr 3 ( 8,400)(40%) = 3,360 TSB Yr 4 ( 6,300)(40%) = 2,520 TSB Yr 5 ( 4,200)(40%) = 1,680 TSB Yr 6 ( 2,100)(40%) = 840
Pemecahan APV Pemecahan APV
Basket Wonders Basket Wonders
Pemecahan APV Pemecahan APV
Basket Wonders Basket Wonders Ketiga, hitung PV dari manfaat pajaknya.
TSB Yr 1 ($5,040)(.901) = $4,541 TSB Yr 2 ( 4,200)(.812) = 3,410 TSB Yr 3 ( 3,360)(.731) = 2,456 TSB Yr 4 ( 2,520)(.659) = 1,661 TSB Yr 5 ( 1,680)(.593) = 996 TSB Yr 6 ( 840)(.535) PV = = 449 PV = $13,513 $13,513
APVnya ?
APV = NPV + PV of TS - Flotation Cost
APV = -$1,946 + $13,513 - $10,000
APV
APV
= $1,567
$1,567 Pemecahan APV
Pemecahan APV Basket Wonders
Basket Wonders