IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA SISWA KELAS XB SMA NEGERI 1 SIANTAN KABUPATEN MEMPAWAH

IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI

  IKATAN KIMIA SISWA KELAS XB SMA NEGERI 1 1) 

  Anne Mezia , Cawang dan Arif Didik Kurniawan

  1)

  Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat

  

  email : annemezia@gmail.com

  ABSTRACT The out come of student’s learning achievement are low. Due to there are many

student’s did not achieve the minimum competency in Chemical bonding subject

because most student’s are not able to understand the problem. This study aimed to

find out the difficulties and the factors that cause learning difficulties of students at

chemical bondin g’s subject in class X-B SMA Negeri 1 Siantan, Mempawah District.

This research was a descriptive study with qualitative approach case study, the

population of class X with a sample of 35 people in class X-B. Data collection

technique used indirect communication techniques (questionnaire), direct

communication (interview), post-test and documentation, while the data collection

toolused the pre- test, questionnaire sheet and the interview’s result. The result showed that students have learning difficulties i n determining the ionic bonds’ topic which amountof 62.85%, 55.71% in covalent bonds’ topic and coordinate covalent bonds’

topic which of 85.71%. Internal factors that affect students' learning difficulties was

aspects of motivation with effort indicators to learn chemical bonding and attention of

students towards learning the materials of Chemical bonding with the percentage of

influence each by 58.18%, while external factors that affected learning difficulties of

Chemical bonding subject were the teaching methods of the teacher with a percentage

of 60.00%. The conclusions showed that there were difficulties of student’s learning in

chemical bonding material and there were external either internal factors influence the

students’ ability learning.

  Keywords: Analysis, Chemical bonding, Students’ Difficulties in Learning

  PENDAHULUAN

  Ilmu kimia sebagai ilmu pengetahuan alam perlu dipelajari dan dipahami dengan baik oleh peserta didik. Ilmu kimia pada hakikatnya mempelajari tentang komposisi dan struktur materi, sifat materi, perubahan materi, dan energi yang menyertai perubahan materi. Fenomena pembelajaran ilmu kimia saat ini menunjukkan bahwa dari sebagian besar siswa beranggapan kimia merupakan pelajaran yang sulit (Arifin, 1995).

  Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia di SMA Negeri 1 Siantan Kabupaten Mempawah, kesulitan yang dialami siswa pada materi ikatan kimia dikarenakan materi ikatan kimia yang diberikan belum optimal. Hal tersebut dilihat dari hasil belajar siswa pada materi ikatan kimia yang rendah karena siswa tidak menguasai materi ikatan kimia dengan baik. Siswa hanya menghapal materi pada saat penyelesaiannya sehingga siswa cepat lupa materi yang di sampaikan.

  Materi ikatan kimia merupakan materi prasyarat untuk konsep kimia yang akan dibahas di kelas XI pada materi bentuk molekul dan gaya antar molekul. Penguasaan konsep-konsep kimia di kelas XI makakonsep ikatan kimia dasar harus benar-benar dikuasai oleh siswa. Konsep kimia di kelas XI terutama pokok bahasan bentuk molekul dan gaya tarik antar molekul merupakan penerapan konsep ikatan kimia yaitu, mata pelajaran yang menitik beratkan kepadakemampuan kognitif siswa. Berdasarkan karakteristik materi ikatan kimia yang merupakan konsep abstrak menyebabkan materi ikatan kimia memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk dipelajari dan dipahami siswa, karena selain menuntut pemahaman konsep, siswa juga harus mampu menentukan ikatan kimia dalam pemecahan soalnya.

  Berdasarkan permasalahan dan dan fakta-fakta yang dialami guru, solusi yang dilakukan adalah dengan memberikan ulangan perbaikan atau remedial kepada siswa yang tidak tuntas. Pemberian remedial dilakukan agar siswa yang tidak tuntas dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan. Solusi yang dilakukan oleh guru saat ini hanya menekankan pada hasil akhir dalam bentuk nilai ketuntasan siswa pada materi, tetapi tidak melakukan proses penemuan terhadap kesulitan belajar siswa yaitu guru tidak melakukan identifikasi secara rinci terhadap kesulitan belajar pada masing-masing siswa.

  Identifikasi kesulitan belajar siswa merupakan upaya atau solusi tepat yang dapat dilakukan dalam membantu siswa mengatasi kesulitan belajar sebelum menetapkan solusi yang tepat untuk pemecahannya. Pendapat ini didukung Syah, M (2009) yang mengatakan bahwa sebelum menetapkan alternatif pemecahan masalah pada kesulitan belajar siswa, sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan identifikasi yaitu suatu upaya mengenali gejala dengan cermat terhadap fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang dialami siswa tersebut.

  Berdasarkan hasil penelitian Sapuroh (2010) mengenai Analisis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Memahami Konsep Biologi Pada Konsep Monera di MAN Serpong Tangerang yang menggunakan angket tertutup bentuk check list menggunakan skala Likert menyimpulkan bahwa siswa yang mengalami kesulitan belajar disebabkan oleh faktor internal yang berasal dari diri sendiri sebesar 79,34% dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri sebesar 77% dari lingkungan keluarga, serta sebesar 67% dari lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian Rahmah (2013) mengenai Analisis Faktor Kesulitan Belajar Siswa Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sosiologi kelas XII IPS di MA Syarif Hidayatullah Pontianak upaya yang sudah dilakukan oleh guru mata pelajaran dalam mengatasi kesulitan belajar antara lain: 1). Menanyakan pada siswa mengenai hal-hal yang belum jelas, 2). Menumbuhkan keaktifan yang berkenaan dengan minat dan motivasi belajar siswa, 3). Membantu memperbaiki kebiasaan belajar siswa, 4).Meningkatkan motivasi belajar siswa.

  Berdasarkan permasalahan dan fakta-fakta yang telah diuraikan data di atas, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran kimia pada materi ikatan kimia. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian dengan cara mengidentifikasi kesulitan belajar siswa pada materi Ikatan Kimia kelas XB SMA

METODE PENELITIAN

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan mengambarkan atau melukiskan keadaan atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak, atau sebagaimana adanya (Nawawi, 2007). Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan bentuk penelitian yang menggambarkan suatu keadaan dengan uraian. Data yang dikumpulkan berupa kata- kata, gambar, dan bukan angka-angka. Oleh karena itu, data yang akan dikumpulkan tidak banyak menggunakan angka-angka atau perhitungan, melainkan lebih mengacu pada makna atau pemahaman terhadap interaksi dengan konsep data yang dianalisis.

  Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantan yang berjumlah 175 orang siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas XB sejumlah 35 orang siswa, pemilihan sampel mengacu pada nilai ulangan harian. Pemilihan sampel dilakukan dengan mengunakan teknik purposive sampling.

  Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus. Fokus penelitian pada penelitian ini adalah kesulitan yang dialami siswa. Studi kasus adalah penelitian yang memusatkan diri secara intensif terhadap satu obyek tertentu dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus (Nawawi, 2007). Kasus dalam penelitian ini yang akan dipelajari mengenai masalah kesulitan belajar yang dialami siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, melakukan teknik komunikasi tidak langsung berupa angket, teknik komunikasi secara langsung berupa wawancara terbuka, postest, dan teknik dokumentasi. Untuk alat pengumpulan data yaitu test hasil belajar, lembar angket dan lembar wawancara. Penelitian ini akan memaparkan atau mendeskripsikan bagaimana kesulitan dan faktor penyebab kesulitan belajar siswa setelah melakukan beberapa rangkaian pengumpulan data.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Jawaban siswa dalam menyelesaikan soal-soal Ikatan Kimia

  Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data dari hasil ulangan harian siswa, diperoleh persentase yang disajikan dalam Tabel 1.

  Tabel 1. Hasil Jawaban Siswa Menyelesaikan Soal-Soal Ikatan Kimia Soal Persentase Persentase ∑ Siswa ∑ Siswa

Salah salah (%) Benar Benar (%)

1.

  5 14.28 % 30 85.71 % 2. 22 62.85 % 13 37.14 % 3. 23 65.71 % 12 34.28 % 4. 30 85.71 % 5 14.28 %

  5

  7 20.00 % 28 80.00 % Tabel 1 menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan Ikatan Kimia baik pada menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ikatan Kimia. Hasil penilaian tes ini menunjukkan suatu gejala kesulitan belajar siswa pada materi Ikatan Kimia. Hal ini sesuai dengan pendapat Sabri (2007) bahwa kesulitan belajar adalah suatu gejala yang tampak pada siswa yang ditandai dengan adanya bentuk perilaku yang menyimpang atau hasil belajar rendah dibandingkan dengan prestasi yang dicapai sebelumnya. Gejala ini berupa belum tercapainya hasil belajar seluruh siswa yang mengikuti Postets pada materi Ikatan Kimia sesuai dengan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan SMA Negeri 1 Siantan Kabupaten Mempawah sebesar 75 pada mata pelajaran kimia.

  2. Faktor-faktor Kesulitan Belajar Siswa Berdasarkan Hasil Angket

  Analisis kesulitan belajar siswa melalui angket berdasarkan dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

  70

  65

  60

  55 a b

  50 MINAT MOTIVASI METODE c Gambar 1. Diagram Persentase Hasil Angket

  Gambar 1, dapat menunjukan bahwa selain faktor internal adapula faktor ekternal yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa. Faktor internal dengan kualifikasi sebesar 62,85% (lemah) yaitu pada aspek minat pada indikator ketertarikan siswa. Untuk belajar ikatan kimia dan perhatian siswa terhadap pembelajaran ikatan kimia sebesar 56,18% dengan kualifikasi cukup berpengaruh yaitu pada aspek motivasi, sedangkan pada faktor eksternal mempunyai persentase sebesar 60,00 % (cukup) pada aspek metode dengan indikator cara mengajar guru.

  3. Hasil Member Check

  Setiap akhir wawancara, hasil atau informasi yang telah diperoleh dicek kembali kepada siswa. Tujuannya agar diperoleh kesepakatan mengenai informasi yang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh siswa tersebut. Pemeriksaan data kesulitan siswa tersebut dilakukan kepada guru bidang studi kimia dan 5 siswa yang tidak mengalami kesulitan pada materi Ikatan Kimia. Tujuannya adalah agar data yang didapatkan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan terdapat kesesuaian data antara pemberi data atau informasi. Hasil pengecekan data dari 5 siswa tersebut adalah, siswa membenarkan apa yang disampaikan mengenai penyebab kesulitan yang dialami oleh teman-temannya pembelajaran berlangsung. Selanjutnya hasil yang didapatkan dari pengecekan data kepada guru bidang kimia adalah masih kurangnya motivasi dari masing-masing siswa saat pembelajaran Ikatan Kimia berlangsung.

  Adanya kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dirasakan oleh guru karena interpretasi siswa yang salah mengenai konsep tertentu pada materi Ikatan Kimia. Guru mengutarakan bahwa, selama pembelajaran berlangsung, apabila siswa diminta untuk bertanya, hanya siswa tertentu yang selalu bertanya dan yang lainnya hanya diam saja. Hal ini membuat guru mengira siswa tersebut sudah mengerti apa yang diajarkannya. Siswa yang pasif dapat menyebabkan siswa tersebut menentukan dan menyusun sendiri konsep apa yang masuk ke otaknya tanpa bertanya tentang apa yang tidak dipahaminya. Apabila konsep tersebut benar, tidak menjadi masalah, tetapi apabila konsep tersebut salah dan dipercaya kebenarannya oleh siswa tersebut, maka akan berakibat fatal baik bagi dirinya maupun orang lain.

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan:

  1. Kesulitan yang dialami siswa yaitu, (1) kesulitan dalam menentukan Ikatan Ion sebesar 62.85%. (2) kesulitan dalam menentukan Ikatan Kovalen sebesar 55.71%.

  (3) kesulitan dalam menentukan Ikatan Kovalen Koordinasi sebesar 85.71%.

  2. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar meliputi. (1) faktor internal yaitu pada motivasi dengan indikator usaha untuk belajar ikatan kimia dan perhatian siswa terhadap pembelajran Ikatan Kimia sebesar 58,31% (2) faktor eksternal yaitu pada aspek cara mengajar guru sebesar 60,00%.

  SARAN

  Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak lain diantaranya : a. Diharapkan sekolah dapat mendeteksi faktor-faktor kesulitan belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran kimia.

  b. Bagi guru diharapkan dapat mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa sehingga dapat membantu atau membimbingnya dalam mempelajari materi Ikatan Kimia.

  c. Bagi siswa diharapkan dapat memperdalam pengetahuan tentang Ikatan Kimia sehingga dapat mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapinya.

  d. Diharapkan siswa lebih sering melakukan diskusi baik dengan guru maupun sesama teman agar dapat mengatasi kesulitan yang dihadapinya.

  DAFTAR PUSTAKA Atik Winarti. (2001). Kesulitan Belajar Pada Materi Ikatan Kimia. Bandung.

  Arifin, M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya: Airlangga Universitas Press. Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Marsita, R.A. (2010). Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa SMA dalam Memahami

  Materi Larutan Penyangga Dengan Menggunakan TWO-TIER Multiple Choice Diagnostic Instrument. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. 4 (1). Nawawi, H. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial.(Cetakan ke-12).Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Purba, M. (2006). Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Rahma. (2013). Analisis Faktor Kesulitan Belajar Siswa Dalam Meningkatkan Hasil

  Belajar Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XII IPS di MA Syarif Hidayatullah Pontianak. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humariora. 4 (1). Sabri, A. (2007). Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Ciputat: Kuantum Teaching. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfa Beta. Sapuroh, S. (2010). Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Memahami Konsep

  Monera. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Syah, M. (2009). Psikologi Belajar. (Edisi Revisi-9). Jakarta: Rajawali Pers