PENGURUS DAERAH PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII) KOTA BANDA ACEH Periode 2009-2010

A. MUQADDIMAH

  Sejarah perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia mencatat bahwa Pelajar Islam Indonesia (PII) merupakan satu-satunya organisasi pelajar yang ikut andil mempertahankan harkat dan martabat bangsa dan negara ini, tetapi tidak selamanya jalan itu lurus seperti yang diharapkan, pada masa kejayaan Orde Baru hampir

  20 Tahun PII harus merangkak di bawah tanah “ Underground “ karena tidak mau menerima Azas tunggal, ini merupakan sebuah konsekwensi logis dari sikap “istiamah” yang di miliki oleh PII.

  Awal-awal era reformasi PII muncul kembali ke permukaan, beberapa kalangan waktu itu menyebutkan bahwa lahirnya kembali PII ibarat kisah “Ashabul Kahfi” yang diabadikan Al-Qur’an. Perjalanan panjang masa lalu yang gemilang tentu harus diwujudkan kembali pada saat ini mengingat Indonesia dan Nanggroe Aceh Darussalam khususnya merupakan daerah yang ditetapkan sebagai satu Daerah yang sah melaksanakan syari’at Islam, ini sangat sinkron dengan visi dan misi serta eksistensi Pelajar Islam Indonesia sebagai mana tertuang dalam Anggaran Dasar PII yaitu, “Kesempurnaan

  

pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi seluruh rakyat Indonesia dan

segenap ummat manusia” (Bab IV pasal 4 AD PII)

  Pelajar Islam Indonesia (PII) memandang bahwa terwujudnyaislam kaffah adalah lewat pendidikan dan kebudayaan dengan cara pembinaan secara bertahap dan bersifat kontinue kepada ummat dan masyarakat atau di sebut dengan kaderisasi yang merupakan tugas dan kewajiban pokok PII selama ini.

  Dalam hal kaderisasi ini, PII menganut sistem ta’dib yaitu sistem yang menyatukan antara dua potensi dasar yang dimiliki anak Adam, yaitu potensi ruhiah dan jasmaniah. Dua potensi ini merupakan perangkat utama dalam mewujudkan pembangunan dan ujung tombakmenentukan keberhasilan semua orang, sehingga kedua-duanya perlu untuk di asah dan dipupuk sehingga tumbuh seimbang sebagaimana yang di harapkan.

B. PROFILE LEMBAGA

  PII MERUPAKAN Organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan, kebudayaan dan dakwah sehingga senantiasa memiliki perhatian terhadap persoalan-persoalan yang berkaitan dengan ketiga bidang tersebut. Bentuk dari perhatian tersebut tentu saja berbeda dari waktu ke waktu, periode ke periode. Situasi dan kondisi ikut mempengaruhi respon PII terhadap masalah yang melingkupi ketiga bidang tersebut.

   Sejarah Kebangkitan Dan Perkembangan PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII) didirikan di kota perjuangan Yogyakarta pada tanggal 4 Mei 1947. Para pendirinya adalah Yoesdi Ghozali, Anton Timur Djaelani, Amien Syahri dan Ibrahim Zarkasji.

  Salah satu faktor pendorong terbentuknya PII adalah dualisme sistem pendidikan di kalangan umat Islam Indonesia yang merupakan warisan kolonialisme Belanda, yakni pondok pesantren dan sekolah umum. Masing-masing dinilai memiliki orientasi yang berbeda. Pondok pesantren berorientasi ke akhirat sementara sekolah umum berorientasi ke dunia. Akibatnya pelajar Islam juga terbelah menjadi dua kekuatan yang satu sama lain saling menjatuhkan. Santri pondok pesantren menganggap sekolah umum merupakan sistem pendidikan orang kafir karena produk kolonial Belanda. Hal ini membuat para santri menjuluki pelajar sekolah umum de-ngan "pelajar kafir". Sementara pelajar sekolah umum menilai santri pondok pesantren kolot dan tradisional; mereka menjulukinya dengan sebutan "santri kolot" atau santri “teklekan".

  Pada masa itu sebenarnya sudah ada organisasi pelajar, yakni Ikatan Pelajar Indonesia (IPI). Namun organisasi tersebut dinilai belum bisa menampung aspirasi santri pondok pesantren. Merenungi kondisi tersebut, pada tanggal 25 Februari 1947 ketika Yoesdi Ghozali sedang beri'tikaf di Masjid Besar Kauman Yogyakarta, terlintas dalam pikirannya, gagasan untuk membentuk suatu organisasi bagi para pelajar Islam yang dapat mewadahi segenap lapisan pelajar Islam. Gagasan terse-but kemudian disampaikan dalam pertemuan di gedung SMP Negeri 2 Secodining-ratan, Yogyakarta. Kawan-kawannya yang hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain: Anton Timur Djaelani, Amien Syahri dan Ibrahim Zarkasji, dan semua yang hadir kemudian sepakat untuk mendirikan organisasi pelajar Islam.

  Hasil kesepakatan tersebut kemudian disampaikan Yoesdi Ghozali dalam Kongres Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), 30 Maret-1April 1947. Karena banyak peserta kongres yang menyetujui gagasan tersebut, maka kongres kemudi-an memutuskan melepas GPII Bagian Pelajar untuk bergabung dengan organisasi pelajar Islam yang akan dibentuk. Utusan kongres GPII yang kembali ke daerah-daerah juga diminta untuk memudahkan berdirinya organisasi khusus pelajar Islam di daerah masing-masing.

  Menindaklanjuti keputusan kongres, pada Ahad, 4 Mei 1947, diadakanlah pertemuan di kantor GPII, Jalan Margomulyo 8 Yogyakarta. Pertemuan itu dihadiri Yoesdi Ghozali, Anton Timur Djaelani dan Amien Syahri mewakili Bagian Pelajar GPII yang siap dilebur di organisasi pelajar Islam yang akan dibentuk, Ibrahim Zarkasji, Yahya Ubeid dari Persatuan Pelajar Islam Surakarta (PPIS), Multazam dan Shawabi dari Pergabungan Kursus Islam Sekolah Menengah (PERKISEM) Surakarta serta Dida Gursida dan Supomo NA dari Perhimpunan Pelajar Islam Indonesia (PPII) Yogyakarta. Rapat yang dipimpin oleh Yoesdi Ghozali itu kemudian memutuskan berdirinya organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) tepat pada pukul 10.00, 4 Mei 1947.

  Untuk memperingati momen pembentukan PII, maka setiap tanggal 4 Mei diperingati sebagai Hari Bangkit PII (HARBA PII). Hal ini karena hari itu dianggap sebagai momen kebangkitan dari gagasan yang sebelumnya sudah terakumulasi, sehingga tidak digunakan istilah hari lahir atau hari ulang tahun.

   Tujuan PADA mulanya tujuan PII adalah, "Kesempurnaan pendidikan dan pengajaran bagi seluruh anggotanya." Dalam Kongres I PII, 14-16 Juli 1947 di Solo tujuan tersebut diperluas menjadi "Kesempurnaan pengajaran dan pendidikan yang sesuai dengan Islam bagi Republik Indonesia." Akhirnya tujuan tersebut semakin universal dengan perubahan lagi pada Kongres VII tahun 1958 di Palembang menjadi "Kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan umat manusia." Rumusan tujuan PII hasil Kongres VII terse-but yang digunakan sampai sekarang ini sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) PII Bab IV pasal 4.

   Tugas Pokok, Fungsi dan Usaha Pelajar Islam Indonesia mempunyai tugas pokok melaksanakan pelatihan, taklim dan kursus bagi para pelajar Islam guna menumbuhkan kader umat dan kader bangsa yang berkepribadian muslim, cendekia dan memiliki jiwa kepemimpinan (AD Bab V Pasal 5). Sementara itu, organisasi ini berfungsi sebagai wadah pembinaan kepribadian muslim, penghantar sukses studi, sarana berlatih dan alat perjuangan bagi pelajar islam (AD Pasal 6).

  Untuk mewujudkan tujuannya, PII bergerak secara independen di bidang pen- didikan, kebudayaan dan dakwah. Adapun usaha yang dilakukan PII –sesuai dengan Bab

  VI Pasal 7, adalah :

  1. Mendidik anggotanya untuk menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.

  2. Mengembangkan kecerdasan, kreativitas, ketrampilan, minat dan bakat anggo-tanya.

  3. Mendidik anggotanya untuk memiliki dan memelihara jiwa independen/mandiri dan kesanggupan berdiri sendiri tanpa ketergantungan kepada orang lain.

  4. Membina mental dan menumbuhkan apresiasi keilmuan serta kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi anggotanya.

  5. Membina anggota menjadi pribadi-pribadi yang tangguh dan cakap dalam mengelola arus informasi global dunia serta menangkal dampak negatif produk-produk budaya asing dan arus informasi global tersebut.

  6. Membantu dalam pemenuhan minat dan kebutuhan serta mengatasi problematika pelajar.

  7. Menyelenggarakan kegiatan sosial untuk kepentingan Islam dan umat Islam, serta umat manusia pada umumnya.

  8. Menumbuhkembangkan semangat dan kemampuan anggota untuk menguasai, memanfaatkan serta mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi bagi kesejahteraan umat manusia.

  9. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan anggota untuk memahami, mengkaji, mengapresiasi dan melaksanakan ajaran serta tuntunan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.

  10. Mencetak kader-kader pemimpin yang memiliki pandangan hidup Islami, kelu-asan pandangan dunia global dan kepribadian muslim dalam segala bidang kehidupan.  Keanggotaan Untuk penataan administrasi keanggotaan PII, maka ditentukan per-syaratan keanggotaan di PII yang meliputi anggota tunas, anggota muda, anggota biasa, anggota luar biasa dan anggota kehormatan. Anggota tunas, mereka yang duduk dijenjang pendidikan dasar (SD/MI), anggota muda, mereka yang duduk di jenjang pendidikan menengah pertama (SLTP/MTs), anggota biasa, mereka yang duduk di jenjang pendidikan menengah atas (SMU/SMK/MA), anggota luar biasa warga negara asing yang sedang belajar di Indonesia atau sebaliknya, dan anggota kehormatan adalah mereka yang memiliki jasa terhadap PII. Masa keanggotaan PII akan berakhir secara otomatis, bila yang bersangkutan telah dua tahun menyelesaikan pendidikan formalnya.

   Kepengurusan KEPENGURUSAN PII terdiri dari empat jenjang institusi. Yang terendah Pengurus Komisariat (PK), berbasis kecamatan, sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Untuk membentuk Pengurus Komisariat, minimal memiliki 25 orang anggota. Pengurus Daerah (PD) sebagai institusi kepengurusan berikutnya yang berbasis pada kabupaten/ kotamadya, di Tingkat Provinsi di sebut Pengurus Wilayah (PW) dan di tingkat Pusat di sebut dengan Pengurus Besar (PB). Kepengurusan PD PII Kota Banda Aceh sendiri telah berdiri sejak tahun 1950 an, namun dalam perjalanannya sempat vakum beberapa periode karena berbagai permasalahan. Hingga saat ini PD PII Kota Banda Aceh telah melaksanakan 18 kali Konferensi Daerah sebagai forum resmi yang di akui dalam AD/ART PII sebagai forum untuk melaksanakan pergantian kepemimpinan. Jumlah Pengurus Komisariat (PK) yang berda di bawah naungan PD PII Kota Banda Aceh saat ini berjumlah 22 Komisariat yang tersebar di Sekolah-sekolah dan Fakultas-fakultas di beberapa perguruan tinggi yang ada di dalam kota Banda Aceh

C. RANCANGAN

  Sudah menjadi rahasia umum, bahwa keterpurukan bangsa ini diakibatkan oleh lemahnya dukungan pemerintah pada pembangunan kualitas insani, yakni dukungan pada sektor pendidikan, jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia jauh lebih tertinggal di belakang.Ketika negara lain sudah bangkit untuk lari, kita masih tertidur dan bermimpi tentang indahnya masa silam. Sangat disayangkan sebelum bencana Tsunami, Nanggroe Aceh Darussalam telah dilanda konflik yang sangat parah yang berefek bertambah terpuruknya pendidikan di Aceh.

  Sebagai Organisasi Pemuda dan pelajar, PII Kota Banda Aceh dalam Rapat Kerja Pengurus Daerah PII Kota Banda Aceh Periode 2009-2010 yang dilaksanakan pada Tanggal 24 Mei 2009, memfokuskan pada tiga aspek, yaitu :

  1. Pendidikan dan Pembinaan

  2. Pelatihan dan Kursus

  3. Pengabdian dan Sosialisasi

D. POLA KEBIJAKAN

  Pola kebijakan Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PII) kota Banda Aceh periode 2009-2010 adalah sebagai berikut :

1. Bidang Kaderisasi

   Percepatan dan peningkatan pelaksanaan kaderisasi secara menyeluruh, seimbang dan sistematis.

   Peningkatan frekuensi pelaksanaan Intermediate Training, sehingga perbedaan antara kader Basic Training dengan Intermediate Training tidak terlalu jauh. Hal ini juga bukan berarti pelaksanaan Basic Training dibatasi, akan tetapi terus di tingkatkan dan seiring dengan itu pula untuk pelaksanaan Intermediate Training lebih di tingkatkan frekuensinya.

   Pelaksanaan Intermediate Training harus sama dengan pelaksanaan Basic Training, dengan demikian pelaksanaan Basic Training dan Intermediate Training harus menjadi satu paket kegiatan terpadu.

   Pelaksanaan Ta`lim dan Kursus secara sistematis, tertib dan konsekuen harus benar-benar kita laksanakan (disiplin). Karena kita fahami bahwa Ta`lim dan Kursus inilah yang akan menjadi penyeimbang sehingga pembinaan terhadap kader itu benar-benar berjalan secara menyeluruh dan seimbang. Dan harapan kita untuk menciptakan kader yang Ideal ( muslim, cendikia dan pemimpin) benar-benar bisa terwujud.

   Memberdayakan Pengurus Komisariat untuk menyelenggarakan Basic Training secara mandiri karena Job Pengurus Daerah adalah Intermediate Training.

   Realisasi program adalah LBT, Intra, Pra-Batra, Kursus Pasca Intra, Ta`lim Awwal, dan Ta`lim Wustha.

   Pengiriman peserta Advance Training.  Follow up dan pembinaan dalam rangka penambahan kualitas Pemandu dan

  Muallim

2. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Organisasi (PPO)  Konsolidasi internal (lembaga) PII dari tingkat Daerah dan Komisariat.

   Meningkatkan pembinaan ke Pengurus Komisariat, baik melalui turba dan work shop, melakukan akreditasi kepengurusan.

   Melakukan restrukturisasi kepengurusan, bahwa kepengurusan yang di inginkan adalah kepengurusan ideal.

   Kedepan Pembentukan / Perombakan Komisariat beserta strukturnya sekaligus pelantikan hendaknya dilakukan serentak sehingga memudahkan kinerja PPO dalam membina komisariat.

   Menertibkan sistem organisasi dan sesuai kaidah administrasi, berarti harus sesuai mekanisme atau prosedural dalam pelaksanaannya, misalnya mekanisme surat menyurat dalam pemberitahuan pelaksanaan acara untuk pelantikan, kaderisasi dan acara-acara lain, mekasisme Surat Keputusan, mekanisme Surat Mandat dan juga mekanisme pelaporan dari setiap Pengurus Komisariat harus berjalan (4 bulan sekali), sehingga kontrol antar Pengurus Daerah dengan Pengurus Komisariat bisa berjalan dengan baik.

   Realisasi Program antara lain: Turba Komisariat dan Pelaksanaan TC dan Raker PD, dan Rapat Pleno.

  3. Bidang Pembinaan Masyarakat Pelajar (PMP)

   Masuk kesekolah-sekolah untuk melakukan pembinaan-pembinaan dan advokasi terhadap masyarakat pelajar.

   Membuka dan membentuk akses atau jaringan kesekolah-sekolah.  Membentuk basis-basis/komunitas-komunitas yang di bawah kendali PII di seluruh sekolah-sekolah.

   Dengan telah di bukanya akses dan terbentuknya basis atau komunitas, maka untuk melakukan pembinaan berkelanjutan di koordinasikan dengan bidang kaderisasi. Jadi ada sinergitas, PMP yang membuka akses, Kaderisasi yang memfollow-up.

   Perkenalan dan promosi PII lewat kegiatan yang dibutuhkan dan disenangi pelajar seperti Festival, Perlombaan, dan Pelatihan-pelatihan yang dianggap bermanfaat.

  4. Bidang Komunikasi Ummat (KU)  Membangun jaringan eksternal dengan baik.

   Membentuk forum-forum atau koalisi-koalisi dengan Ormas/ Lembaga Islam, sehingga terbangun ukhuwah, silaturrahmi sesama komponen ummat. Dan persatuan ummat dapat mulai terajut kembali.

   Meminimalisir atau bahkan harus menghilangkan jangan sampai terjadi benturan antara PII dengan Ormas/Lembaga Islam yang lain. Justru harus membina hubungan baik.

   Mengelola isu-isu tentang kepelajaran, pendidikan dan keummatan dengan baik, sinergis dan kontinyu. Sehingga isu yang di bangun dapat mempengaruhi serta membentuk opini publik dan menghasilkan reaksi dari masyarakat.

   Menjadikan isu Syariat Islam dan Kongres Pelajar Koetaradja sebagai ikon isu sentral PII.

   Membangun Jaringan Kerja sama dengan Pemerintah Daerah guna memudahkan pelaksanaan Program Kerja PII.

   Realisasi Program pengumpulan informasi penting, Mading, Bulettin atau Selebaran Info, Pengelolaan Pengelolaan Situs blog

   , memaksimalkan pemanfaatan Tekhnologi Komunikasi seperti Email dan milis dan Press Realease Media.

5. Kesekretariatan

   Peran Manajerial  Pelaksana administrasi  Pengumpulan data-data/dokumen PII  Pengadaan Mobiler  Perawatan sekretariat beserta fasilitasnya  Workshop Administrasi  Pendataan dan pengumpulan asset PII

   Realisasi Program antara lain : Workshop Administrasi Komisariat, Fasilitator Rapat BPH, Rapat Pleno, TC dan Raker, dan Perbaikan Komputer terhadap kerusakan fisik dan software.

6. Keuangan

   Pelaksanaan manajemen keuangan yang baik dengan memakai standar akuntansi keuangan di kelembagaan PII.

   Pencanangan pembentukan unit usaha PII sebagai lembaga yang di peruntukkan untuk menghasilkan dana (keuangan organisasi) yang mana kesemuanya bertujuan untuk mencari dan memenuhi kebutuhan pendanaan organisasi.

   Pencanangan penggalangan dana abadi, sehingga dana yang berasal dari keluarga besar PII, simpatisan ataupun para donatur PII, kader-kader PII, semuanya dapat terkumpul dan termanajemen dengan baik, serta lebih fokus. Dan hasil yang di dapat juga lebih riil dan memuaskan.

E. PROGRAM UNGGULAN 1. PENGADAAN MOBILER DAN

  

INVENTARIS SEKRETARIAT

PENDAHULUAN Banyak sekali fenomena yang kita lihat saat ini, dimana kondisi

generasi muda khususnya pelajar yang sebenarnya mempunyai potensi diri

yang terpendam tetapi tidak dimanfaatkan sebaik–baiknya. Hal itu dapat

disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya baik secara internal maupun

secara external.

  Pelajar Islam Indonesia (PII) sebagai komunitas yang terus berupaya

membangun sosoknya sebagai barisan intelektual yang cerdas, objektif , kuat

dan menghargai nilai–nilai islam, merasa berkepentingan untuk mengisi salah

satu agendanya yang ditujukan untuk peningkatan kualitas kadernya sebagai

asset ummat yang akan menjadi pemimpin dimasa yang akan datang.

  Dengan melihat itulah Pengurus Daerah PII Kota Banda Aceh

melaksanakan agenda yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kader

khususnya dalam mempersiapkan diri untuk terjun ke masyarakat dan

menghadapi persaingan global di masa mendatang.

  

Maka bersama ini kami lampirkan daftar kebutuhan inventaris kantor yang

dibutuhkan oleh dalam rangka memudahkan kinerja kepengurusan baik dalam

hal administrasi, manajerial, dan operasional.

LANDASAN PROGRAM

  1. Pola Kebijakan Umum PD PII Kota Banda Aceh periode 2009-2010

  2. Kondisi terakhir alat-alat perlengkapan dan mobiler organisasi yang kurang memadai lagi.

  TUJUAN Adapun dibuatnya proposal ini adalah bertujuan untuk :

  1. Meningkatkan kualitas kinerja kelembagaan serta personal yang ada di dalamnya.

  2. Memenuhi kebutuhan akan inventaris yang selama ini dibutuhkan oleh lembaga.

DAFTAR MOBILER DAN INVENTARIS YANG DIBUTUHKAN

  1. Laptop (1 unit) untuk fasilitas operasional dengan spesifikasi : NOTE BOOK centrion satelit M70 toshiba Processor intel centrino 1,73 Ghz Memory 512 MB Hardisk 80 GB DVD Card reader Modem Wifi Layar 15’’ WXGA

  XP home editition Bag Garansi 1 tahun full

  Rp.16.375.000

  2. Komputer (PC) untuk fasilitas operasional dengan spesifikasi : Mand Board Intel 915 GGCL Proc Intel Core 2 Duo LGA 2,66 Ghz BOX Integrate ATI Radion PCl Express 128 MB Integrate Sound 6 Chanel Audio Hardisk 80GB Sata Seagete Memory 512 MB Visipro DDR-400 DVDRW LG Dual Layer 16 X Simbadda 3723D Socket LGA 20+4 PIN

  Monitor LG 17” L1717B New Keyboard Logitech+ MS Optik Internet destop Modem Wifi/Wire Win XP Home Ednt Engl. Indonesia Only w/SP1a/OS Original Printer (cannon iP1000) Microsoft Office SB ED 2003 Win 32 Eng/OS Original Ups (APC BR100i Rs 1000VA Meja Komputer KC-1000 (120x60x70)+ kursi putar

  9 Alas kaki Tidak ada

  17 Penyedot Debu / Vacum Cleaner Tidak ada 1 unit Rp. 2.400.000 Rp. 2.400.000

  

16 Buku bacaan Tidak Ada 54 eks Rp. 100.000 Rp. 5.400.000

  

15 Lemari Tidak ada 1 unit Rp. 700.000 Rp. 700.000

  

14 Kain sarung Tidak ada 10 potong Rp. 30.000 Rp. 300.000

  

13 Wireless Tidak ada 1 unit Rp.2.000.000 Rp. 2.000.000

  12 Sapu/pel Sedikit dan mulai rusak 4 buah Rp. 12.000 Rp. 48.000

  

11 Penunjuk waktu shalat Tidak ada 1 buah Rp. 150.000 Rp. 150.000

  

10 Buku yasin Sangat sedikit 100 eks Rp. 2.000 Rp. 200.000

  2 Buah Rp. 25.000 Rp. 50.000

  

8 Lemari Tidak ada 1 unit Rp.1.000.000 Rp. 1.000.000

  Rp. 15.020.000

  7 Meja Sudah rusak dan perlu diganti 2 unit Rp 500.000 Rp. 500.000

  

6 Mukena Sedikit 10 buah Rp. 50.000 Rp. 500.000

  15 Meter Rp. 30.000 Rp. 450.000

  5 Kain Hijab Tidak ada

  

4 Kipas Angin Tidak ada 4 unit Rp. 400.000 Rp. 1.600.000

  

3 Lampu Hemat Energi Rusak 10 buah Rp. 40.000 Rp. 400.000

  2 TOA/Microphone/Tiang Microphone/Loud Speaker Rusak 1 set Rp.2.000.000 Rp. 2.000.000

  

1 Sajadah/karpet panjang Tidak ada 8 buah Rp. 500.000 Rp. 4.000.000

  4. Kebutuhan Inventaris Sekretariat No Barang Yang dibutuhkan Kondisi Banyaknya Harga @ Total (Rp)

  

3. Kamera Digital Canon 12 Mega Pixel Rp. 2.200.000

  Total Rp. 21.698.000,- GRAND TOTAL : Rp.55.293.000,-

  Terbilang : “Lima puluh lima juta dua ratus sembilan puluh tiga ribu rupiah” PENUTUP

  Proposal ini kami usulkan sebagai manifestasi kepedulian dan cita-cita besar PII. Besar keinginan agar proposal ini dapat terwujud serta dapat membawa

manfaat yang besar bagi kemajuan dan perubahan perbaikan segala aspek

dalam kepengurusan PD PII Kota Banda Aceh 2.

LEADERSHIP BASIC TRAINING (LBT)

A. LATAR BELAKANG

  Seiring dengan perubahan zaman yang begitu cepat, era millennium menawarkan berbagai macam informasi dan kebudayaan yang dapat mempengaruhi pola pikir dan kehidupan manusia. Gerakan ini ditopang dengan perkembangan teknologi yang penggunaannya sering kali jauh dari tatanan nilai-nilai ilahiyah. Ini terjadi ketika iman tidak dijadikan sandaran dalam melakukan transformasi nilai.

  Dalam menyampaikan programnya kedepan PII tidak hanya memperkuat basis kadernya kedalam namun menyentuh persoalan-persoalan masyarakat secara umum. Langkah pertama yang diambil kader PII adalah bagaimana menghasilkan dan mengeksiskan kembali secara menyeluruh dengan mengarahkan programnya menyentuh kepada masyarakat yang bawah yang notabene adalah salah satu penggugat basis PII dimasyarakat bawah yaitu pelajar. Pelajar sebagai Agent of chage tentu memerlukan pembinaan-pembinaan dan pengarahan demi terwujudnya masyarakat madani dimasa yang akan datang. “ Pelajar hari ini adalah pemimpin masa depan” merupakan semboyan yang mau-tidak mau harus di terima oleh seluruh elemen masyarakat.

  Pendidikan merupakan sebuah proses sistemik untuk mempersiapkan kepribadian seorang dengan idealitas yang didasarkan pada tata nilai yang di anut oleh masyarakat. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang regilius dengan umat islam sebagai mayoritas, pendidikan merupakan media untuk mewujudkan kepribadian yang mendasarkan pada nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan. Kepribadian yang dibangun dengan pondasi iman dan taqwa di harapkan akan membuahkan sosok yang cerdas dan terampil.

  Kebudayaan merupakan salah satu aspek penting dalam masyarakat yang didalamnya mengandung dimensi yang amat luas menyangkut sendi-sendi dasar bangunan masyarakat. Kebudayaan merupakan cerminan tingkat kualitas manusia dan aktualisasi potensi kemanusiaan seorang. Dapat di artikan bahwa kualitas kebudayaan dalam masyarakat merupakan produk dari anggota masyarakat yang berkualitas pula.

  Pelajar dalam hal ini merupakan subjek pendidikan dan dakwah yang potensial. Mereka adalah calon pemimpin dan pelaku utama sejarah yang akan mengendalikan dan membanun peradaban manusia. Pelajar adalah asset masa depan ummat.oleh karena ituu, keberadaanya harus di perhatikan secara professional. Mereka adalah para intelektual yang berperan sebagai agent of change, untuk di perlukan pembinaan yang sistematis, komprehensif, dan teruji. Juga untuk tercapinya kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan.

  Cita-cita Izzul Islam Wal Muslimin, yang menjadi semboyan suci gerakannya, senantiasa mewarnai gerak langkah PII dalam menampaki sejarah perjuangan. Kader PII selalu tampil sebagai calon pemimpin umat dimasa depan yang benar-benar merupakan “Anak Kandung Umat”. Kader PII memang dilahirkan oleh ummat karena itu maka kipranya nyatanya pun sudah barang tentu ditunggu dan dinanti-nantikan oleh ummat.

  Sebagai upaya untuk selalu eksis dalam memberikan sumbangsinya kepada ummat, PII dituntut untuk re-intropeksi kiprah nyatanya. Dalam hal ini, upaya kaderisasi dan konsolidasi organisasi merupakan suatu hal yang tidak bisa ditawarkan lagi. “Re-

  

Thingking” arah gerak PII kedepan sudah semestinya menjadi agenda “yang wajib” bagi

organisasi yang berlebel PII.

  Keniscayaan yang dimaksud agar PII akan lebih eksis dalam kiprahnya untuk membangun masa depan bangsa dan Ummat di Negara Republik Indonesia ini. PII harus bisa memikirkan dan memberikan apa yang diperlukan ummat saat ini, ini merupakan hal yang wajar karena terbaik bagi ummatnya.

  B. NAMA KEGIATAN

  Kegiatan ini bernama Leadership Basic Training Pelajar Islam Indonesia (PII) se- Kota

  Banda Aceh

  C. TUJUAN KEGIATAN

  Kegiatan ini bertujuan untuk :

  1. Membentuk pribadi-pribadi Muslim yang cakap dan terampil, sehingga di harapkan dapat menjadi pelopor dalam masyarakat

  2. Menumbuhkan dan membentuk sikap mental dan aktualisasi jiwa kepemimpinan yang mempunyai kesadaran diri terhadap nilai-nilai islam.

  3. Menambah kesadaran kepada peserta untuk memahami, menghayati, meyakini, dan memperjuangkan islam sebagai konsep hidup.

  4. Mengembangkan kecakapan intelektual untuk memimpin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

  D. TEMA KEGIATAN

  Sub Total

  Rp. 30.000,- Rp. 31.000,- Rp. 2.500,- Rp. 26.000,- Rp. 1.000,- Rp. 78.000,-

  Rp. 150.000,- Rp. 31.000,- Rp.312.500,- Rp. 130.000,- Rp. 20.000,- Rp. 78.000,-

  Rp. 721.500

  II 1.

  2.

  3. Publikasi dan Dokumentasi Spanduk Stiker Kegiatan Cuci Cetak Film

  10 200

  20

  2 Buah Lembar Rol

  Rp.120.000,- Rp. 2.000,- Rp.100.000,-

  Rp. 1.200.000,- Rp. 400.000,- Rp. 200.000,-

  Rp.1.800.000

  III 1. Transportasi dan Akomodasi

  BBM Kendaraan selama kegiatan

  1 Rim Kotak Buah Buah Buah Buah

  5

  Adapun Tema kegiatan ini adalah :

  I 1.

  “ Hijrah Sikap, Raih Prestasi, Menjadi Muslim Sejati ”

  E. PENYELENGGARA

  Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Banda Aceh dan Pengurus Komisariat PII se-Kota Banda Aceh.

  F. PESERTA KEGIATAN

  Peserta yang akan mengikuti kegiatan ini adalah pelajar dari SMP/ MTs dan SMA/ MA/SMK/ Se-Kota Banda Aceh yang di targetkan berjumlah 100 orang.

  G. ANGGARAN BIAYA RANCANGAN ANGGARAN BIAYA LEADERSHIP BASIC TRAINING PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII) NO URAIAN JUMLAH SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH

  2.

  1 125

  3.

  4.

  5.

  6. Kesekretariatan Kertas HVS Spidol Badge Panitia dan Peserta Tinta Suntik Komputer Jilid Proposal CatrigePrinter

  Sub Total

  5

  50 Liter Rp. 4.500,- Rp.225.000,-

  2. Biaya Komunikasi

  Sub Total

  10 Paket Rp. 98.000,- Rp. 980.000,-

  Rp. 1.205.000

  IV 1.

  2.

  3. Kosumsi Snack acara pembukaan Kosumsi 30 orang panitia dan tim Instruktur selama 6 hari Kosumsi 100 orang peserta selama 6 hari

  Sub Total

  250 540

  1800 Kotak Bungkus Bungkus

  Rp. 3.000,- Rp. 6.000,- Rp. 6.000,-

  Rp. 750.000,- Rp. 3.240.000,- Rp.10.800.000,-

  Rp. 14.790.000 Dana tak terduga Grand total Rp.1.000.000 Rp.19.516.500 Terbilang : “ Sembilan belas juta lima ratus enam belas ribu lima ratus rupiah”

H. PENUTUP

  Demikianlah gambaran kegiatan Leadership Basic Training (LBT) Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Banda Aceh ini disusun sebagai kerangka acuan bagi pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita dijalan yang benar dan hanya kepada-Nya lah kita berserah diri.

  Billahitaufiq walhidayah.

3. SEMINAR PROBLEMATIKA PELAJAR

A. Latar Belakang

  Era reformasi dimaksudkan untuk membangun kembali Bangsa Indonesia yang lebih baik dan aspiratif dalam mewujudkan keinginan masyarakat untuk membentuk wajah Indonesia baru yang dicita-citakan bersama. Berbagai perubahan mendasar dilakukan secara bertahap meliputi segala lapisan masyarakat dan menjangkau seluruh sisi kehidupan manusia dalam bidang idiologi, ekonomi, poloitik, sosial budya dan pendidikan. Namun perubahan-perubahan tersebut seringkali menimbulkan konflik secara vertikal dan horisontal sebagai wujud ketidaksiapan masyarakat dalam mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Akibat kondisi ini maka tak heran apabilah tingkat kejahatan ditengah masyarakat semakin tinggi setiap hari masyarakat disuguhi dengan berita-berita tindak kekerasan dan kejahatan yang dilakukan oleh berbagai kalangan, rasa amanpun terasa mahal, kerena tindak kejahatan setiap saat selalu terjadi tanpa disadari, hal ditambah dengan isue teroris yang semakin genjar ditujukan kepada bangsa Indonesia sejak peristiwa bom Bali beberapa waktu lalu. Dikalangan pelajar, secara jelas dapat kita lihat peningkatan angka tawuran pelajar dan tindak kejahatan oleh pelajar lainya seperti : pengedaran narkoba, penyebaran virus HIV, yang lama kian tinggi. Ini adalah indikasi bahwa moralitas pelajar kita telah mengalami kemerosotan yang sangat tinggi, padahal pelajar merupakan generasi harapan bangsa yang akan menggantikan para pemimpin kita, dan yang akan memimpin bangsa ini nantinya.

  Berdasarkan data UNESCO tentang peringkat indeks pengembangna manusia (Human Development Indekx), dari 174 negara didunia indonesia menempati urutan 109 pada tahun 1999. Ini merupakan salah satu indikator rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Indikator yang lain misalnya penelitian tentang prestasi siswa, keterampilan membaca dan lain-lain yang pernah dilakukan selama ini menunjukan betapa rendahnya kualitas SDM masyarakat Indonesia yang berarti pula rendahnya kualitas pendidikan Indonesia.Hal semacam ini bukanya tidak disadari oleh para pemimpin kita akan tetapi perwujudan dari sebuah kesadaran itu masih dirasakan sangat jauh dari apa yang kita harapkan.

  Dalam melihat problematika bangsa saat inilah Pelajar Islam Indonesia sebagai elemen masyarakat memiliki komitmen yang tinggi terhadap perkembangan ummat dan pembangunan sumberdaya manusia Indonesia dengan memberikan kontribusi nyata terhadap terwujudnya Indonesia baru yang lebih baik. Melalui proses yang panjang, bertahap dan berjenjang dalam satu sisrtem yang disebut ta’dib sebagai pola pembinaan dan kaderisasi yang berusaha melahirkan individu-individu masyarakat yang memiliki karakteristik cendikia, kepemimpinan dan kepribadian muslim yang diharapkan mampu mengemban visi dan misi reformasi yang sesungguhnya untuk mewujudkan kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam sebagai wajah Indoensia baru yang dicita-citakan. Dengan demikian tak dapat ditunda-tunda lagi usaha penyadaran terhadap masyarakat pelajar sebagai generasi penerus bangsa yang memikliki tanggung jawab dan kepedulian terhadap kondisi bangsanya. Jangan sampai terjadi “ lost generation “ dimasa yang akan datang hanya kelalaian kita dalam mempersiapkan genersi yang akan datang.

  Oleh karena banyaknya problem yang menghimpit bangsa kita kususnya para pelajar sehingga membuat para pelajar mandek dalam proses belajar maka Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia Kota Banda Aceh berinisiatif untuk membantu para pelajar Kota Banda Aceh dalam mengatasi problematika yang mereka hadapi melalui Seminar Sehari Problematika Pelajar .

  B. Nama Kegiatan Nama kegiatan ini adalah Seminar Sehari Problematika Pelajar.

  C. Tujuan dan Harapan Kegiatan

   Membina para pelajar agar bisa mandiri dalam menyikapi Problematika mereka sehari-hari.  Adanya media komunikasi sesama pelajar yang efektif untuk saling mendiskusikan problem yang mereka hadapi disekolah dan keluarga.  Mencagah adanya aksi Brutal dikalangan pelajar.  Terwujudnya pelajar islam yang terampil dan kreatif tanpa Anarkis.  Terciptanya rasa solidaritas dan persaudaran yang tinggi antara Pelajar.  Berupaya menghidupkan kembali Forum-forum diskusi dan dialog disekolah sebagai media pembinaan pelajar yang bermoral dan bermartabat.

  D. Tema Kegiatan

  Tema kegiatan ini adalah

  

Kuasai Manajemen Diri Gapai Hidup Penuh Prestasi

  E. Peserta

  Peserta yang akan mengikuti Seminar Sehari ini berjumlah 300 orang dengan dengan klasifikasi perwakilan SMP/MTs berjumlah 150 orang dan perwakilan SMA/SMK/MA berjumlah 150 orang.

  F. Rancangan Anggaran Biaya RANCANGAN ANGGARAN BIAYA SEMINAR SEHARI PROBLEMATIKA PELAJAR PELAJAR ISLAM INDONESIA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2009

NO URAIAN UNIT SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH

  1 Kesekretariatan 1,00 Biaya ATK

  1 Paket 1,000,000 0,000 1,40 Foto copy 7,000 Lembar 200 0,000 1,00 Biaya Pembukaan

  1 Paket 1,000,000 0,000 1,00 Biaya Penutupan

  1 Paket 1,000,000 0,000 2,00 Biaya sewa Sound System

  2 OH 1,000,000 0,000 6,40 Sub Total

  0,000

  2 Biaya Akomodasi 1,500, Akomodasi Pemateri

  3 Orang 500,000 000 Sewa Aula (tempat kegiatan)

  1 Paket 500,000 500,000 Sub Total

   2.000.000

  3 Konsumsi Biaya Konsumsi Peserta, dan Panitia serta Pemateri

  7,000, (350 org X 1 hari) 350 OH 20,000 000 2,00 Snack Pembukaan 400 OH 5,000 0,000 2,00 Snack Penutupan 400 OH 5,000 0,000

  Sub Total 11,00 0,000

  Sub Total 3,00 0,000 REKAPITULASI Terbilang : Empat puluh delapan juta empat ratus ribu rupiah

  4 Transportasi 2,000,000

  3 Konsumsi 11,000,000

  2 Biaya Akomodasi 2.000.000

  1 Kesekretariatan 6,400,000

  Billahitaufiq walhidayah Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

  Demikianlah proposal kegiatan ini kami dibuat. Semoga dapat menjadi rujukan untuk kita semua sebagai gambaran umum dalam Seminar Sehari Problematika Pelajar yang akan kita ikuti dan menjadi sebuah pemahaman dan pelajaran penting bagi kita dalam rangka mengatasi problematika pelajar saat ini yang sering terjadi dilingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat umum.

  1 Pkt 3,000,000 3,00 0,000

  4 Transportasi dan Komunuikasi Biaya Komunikasi

  6 Biaya Dokumentasi Biaya Dokumentasi

  Sub Total 24,000,000

  10 Buah 300,000 3,00 0,000

Pengadaan T-Shirt kegiatan 300 Buah 70,000 21,000,000

  5 Publikasi Spanduk

  Sub Total 2,000,000

  20 Paket 100,000 2,000, 000

G. Penutup

4. LATIHAN MANAJEMEN DASAR

  A. Pendahuluan

  Keberhasilan suatu organisasi dalam menegakkan misi dan eksistensinya Biasa di ukur dari efektifitas dan efisiensi pengelolaan/pelaksanaan program – Program. Oleh karena itu, kemampuan dalam mengelola program menjadi suatu Hal yang mutlak harus dimiliki oleh para aktifis organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII). Sehingga dari ini semua akan melahirkan sebuah produktifitas, Dan prefesionalisme kerja dalam sebuah lembaga/organisasi

  Dalam hal inilah semua pengurus harus di bekali dengan pemahaman dan Ketrampilan yang berkenaan dengan pengelolaan organisasi, salah satu pendekatan yang dianggap cukup efektif dan sistematis dalam membekali pengurus adalah melalui pelatihan/kursus

  Latihan Manajemen Dasar (LMD) dalam system kaderisasi PII merupakan Kursus Wajib Pasca Batra yang dimaksudkan untuk memberikan ketrampilan dasar bidang manajemen dan administrasi kepada kader-kader PII.

  B. Nama Kegiatan Latihan Manajemen Dasar (LMD) se-Aceh

  C. Tujuan

  Tujuan program dari Latihan Manajemen Dasar (LMD) adalah :

  a. Meningkatkan pemahaman kader PII terhadap aspek-aspek dasar dalam pengelolaan organisasi b. Meningkatkan ketrampilan manajerial dan administratif kader PII

  Dalam pengelolaan organisasi

  D. Peserta

  Sasaran peserta adalah perwakilan kader PII yang berasal dari PK PII Se-Kota

  

Banda Aceh yang telah mengikuti Leadership Basing Training (LBT) yang berjumlah 30

orang E. Strategi pembelajaran

  a. Pendekatan pembelajaran

  Pendekatan yang digunakan dalam latihan ini adalah melalui pendekatan partisipatif b. Tehnik Penyampaian

  • Informatif  Diskusi  Game  Praktik

F. Rancangan Angaran Biaya NO URAIAN Banyaknya Satuan @ JUMLAH A Kesekretariatan

  Kertas HVS

  5 Rem 35,000 Rp. 175,000 Kertas Buram

  5 Rim 15,000 Rp. 75,000 Tinta Printer

  3 Buah 23,000 Rp. 69,000 Spidol White Board Marker

  1 Kotak 31,000 Rp. 31,000 Badge Peserta dan Panitia

  40 Buah 3,000 Rp. 120,000 Amplop

5 Kotak 15,000 Rp. 75,000

  Sub Total Rp. 545,000 B Publikasi dan Dokumentasi

  Spanduk

  2 Lembar 250,000 Rp. 500,000 Cuci cetak film

  1 Rol 100,000 Rp. 100,000 Cetak Sertifikat Peserta, Panitia dan Instruktur

45 Lembar 5,000 Rp. 225,000

  Sub Total Rp. 825,000 C Trasportasi dan Akomodasi

  30 Liter 4,500 Rp. 135,000 BBM Kendaraan Selama Kegiatan Komunikasi Panitia (Pulsa)

  3 Orang 100,000 Rp. 300,000 Sub Total Rp. 435,000

  D Konsumsi Snack Peserta, Panitia dan Instruktur selama 3 hari (2 x sehari) 135 Kotak 5,000 Rp. 675,000 Nasi Kotak Peserta Panitia dan Instruktur selama 3 hari (3 x sehari) 135 Kotak 10,000 1,350,000

  Sub Total Rp. 2,025,000 E Tempat dan Perlengkapan

  Sewa Meja dan Kursi

  3 Hari 100,000 Rp. 300,000 Sub Total Rp. 300,000

  JUMLAH TOTAL Rp. 4,130,000 “Empat Juta Seratus Tiga Puluh Ribu Rupiah”.

G. Penutup

  Demikianlah proposal kegiatan Latihan Manajemen Dasar (LMD) ini kami buat untuk malengkapi data dan syarat pra kegiatan yang ada dalam organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII). Semoga dapat menjadi acuan dalam pelaksanaannya.

5. KEGIATAN TERPADU (TANDU)

  

RAMADHAN

1430 H

A. LATAR BELAKANG

  Pelajar merupakan tonggak pergerakan pembaharu bangsa, dimana pelajar dengan kewajibannya adalah belajar dan belajar akan menghasilkan generasi-generasi penerus bangsa dengan kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional sehingga dapat membawa bagsa menuju bangsa bemartabat. Pelajar dengan jiwa keinginan tahuan yang besar membuat mereka mampu menghasilkan pemikiran-pemikiran cerdas yang sering kita abaikan, dan pelajar juga mempunyai hak dalam mengekspresi dan mengekplorasi minat dan bakatnya tersebut yang cenderung berjiwa bebas.

  Hadirnya Pelajar Islam Indonesia di tengah-tengah pergumulan kancah globalisasi, melahirkan generasi-generasi yang memiliki pola pikir yang terarah dan trasparan. Terarah pada tujuan yang hakiki yakni “izzul islam wal muslimin” yang kan memudar seiring perputaran waktu. Trasparan pada hal-hal baru untuk mengambil tindakan yang dilandaskan pemikiran yang sehat.

  Sudah 62 tahun perjuangan PII meniti kejayaan umat, telah melalui rintangan dan cobaan. Dalam perjalanan ini pun telah banyak yang disumbangkan untuk pribadi, masyarakat serta umat. Namun dalam pergumulannya, PII yang mencoba mengembalikan tatanan-tatanan Islam dikehidupan pribadi dan masyarakat, banyak menghadapi permasalahan-permasalahan yang telah menyita waktu untuk pemecahannya sehingga ada tujuan dalam lingkup program kerja yang terabaikan. Oleh karenanya momen Bulan suci Ramadhan, PD PII Banda Aceh mencoba merefleksikan sumbangsih yang telah lalu dan kembali menata langkah untuk percapaian harapan-harapan dari umat sebagai anak umat.

  Harapan-harapan ini tidak akan tercapai tanpa adanya ilmu yang memadai, sehingga salah satu fokus PII adalah memajukan dan mendukung pendidikan yang berbasis pada kesadaran intelektualisme, sehingga perlu adanya studi banding dikalangan siswa sebagai pemotivator belajar mereka.

  Bulan suci ramadhan 1430 H, Pengurus Daerah PII Kota Banda dengan izin Allah akan melaksanakan beberapa paket kegiatan yang yang dikemas dalam Kegiatan Terpadu Ramadhan ( TANDU RAMADHAN 1430 H ).

B. PAKET –PAKET KEGIATAN

1. PENYANTUNAN TERHADAP ANAK YATIM PENDAHULUAN

  Ramadhan adalah bulan yang mulia, bulan yang penuh dengan rahmat, maghfirah

(ampunan) dan limpahan pahala dari Allah SWT. Kedatangannya selalu dinantikan dan dirindukan

oleh setiap mukmin yang haus akan limpahan kasih dan sayang-Nya .

Ramadhan adalah bulan diturunkannya al-Quran, kalam ilahi yang berfungsi sebagai pedoman dan

petunjuk hidup bagi orang-orang yang menginginkan keselamatan dan kebahagiaan di dua negeri,

dunia dan akhirat .

  Ramadhan juga merupakan bulan yang disyari’atkan di dalamnya ibadah shoum (puasa), ibadah yang diserukan oleh Allah ‘khusus’ hanya bagi orang-orang yang beriman.

LANDASAN DALIL

  1. Firman Allah SWT:

“ Bulan Ramadhan, yang didalamnya diturunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan

penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan sebagai pembeda ( antara yang haq dan yang

bathil ), maka barangsiapa yang mendapati bulan itu, maka hendaklah dia berpuasa… “ (Al-

Baqarah : 185 )

  2. Hadits Nabi :

Dari ‘Ubadah bin Shamit , bahwa Rasulullah bersabda pada suatu hari ketika datang Ramadhan,

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan keberkahan, Allah mengunjungi kalian pada

bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan doa. Allah melihat

berlomba-lombanya kalian pada bulan ini dan membanggakan kalian kepada para malaikat-Nya ,

maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengsara ialah