Kata Kunci : Hubungan Pemberian Insenstif, Insenstif perspektif Islam PENDAHULUAN - INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PUSTAKAWAN PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA DAN TINJAUANNYA MENURUT ISLAM
INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PUSTAKAWAN PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA DAN TINJAUANNYA MENURUT ISLAM
Sukirwan Arwan
e-mail : [email protected]
Pustakawan UIN Imam Bonjol Padang
Abstrak : Insentif pada umumnya digunakan untuk menggambarkan pembayaran upah yang dikaitkan dengan sistem kompensasi tidak langsung berdasarkan standar produktivitas pustakawan. Tujuan dari pemberian insentif adalah untuk memotivasi pustakawan agar bekerja lebih baik dalam pencapaian tujuan perpustakaan dengan menawarkan perangsang finansial dan non-finansial untuk meningkatkan produktivitas. Namun, Banyak hal seperti adanya keluhan-keluhan pustakawan tentang pemberian insentif tidak sesuai dengan kinerja pustakawan sehingga berpengaruh dalam produktivitas kerja pustakawan. Maka dari itu, tulisan ini akan mencoba melihat pemberian insentif terhadap produktifitas kerja pustakawan yang juga akan ditinjau dari sudut pandang Islam.
Kata Kunci : Hubungan Pemberian Insenstif, Insenstif perspektif Islam
perpustakaan perguruan Perpustakaan
adalah
PENDAHULUAN
merupakan tinggi.Perpustakaan perguruan tinggi tempat
penyimpanan berbagai memiliki fungsi sebagai tempat atau informasi dan pengetahuan pada wadah penyedia informasi yang umumnya manusia dapat menemukan ditujukan untuk masyarakat perguruan informasi yang mereka butuhkan tinggi baik dosen maupun mahasiswa. melalui perpustakaan. Hal ini sesuai
Tujuan utama dari perpustakaan dengan pendapat (Sjahrial-Pamuntjak yaitu mendukung fungsi pendidikan
(2000: 2) dalam buku menyatakan dan pengajaran, penelitian dan bahwa “perpustakaan adalah himpunan pengabdian pada masyarakat, untuk
ilmu dan informasi yang diperoleh dan mencapai tujuan tersebut, peran dilahirkan umat manusia dari masa seorang pustakawan dan seluruh tenaga kemasa”.
kerja administratif yang bekerja Perpustakaan
dituntut untuk tersimpan berbagai macam koleksi memberikan layanan secara maksimum yang dihimpun, kemudian disusun kepada masyarakat pengguna dalam menurut aturan tertentu agar dapat memenuhi kebutuhan akan informasi memudahkan
didalamnya diperpustakaan
pengguna
dalam pengguna.
melakukan pencarian kembali koleksi Hal ini sesuai dengan pendapat yang dibutuhkan.
Sulistiyo-Basuki (1993: 52) yang Perpustakaan dapat dibagi menyatakan bahwa “Secara umum dalam beberapa jenis, salah satunya tujuan perpustakaan perguruan tinggi
Sukirwan Arwan, Insentif terhadap Produktifitas Kerja…. 37
adalah memenuhi keperluan informasi keseluruhan sumber daya masyarakat perguruan tinggi, lazimnya
yang dipergunakan. staf pengajar dan mahasiswa”.
3. Produktivitas tenaga kerja Untuk
mengandung pengertian kegiatan operasional perpustakaan
melakukan
semua
perbandingan antara hasil diperlukan keberadaan tenaga kerja.
yang dicapai dengan peran Tenaga kerja tersebut terdiri dari 2
serta tenaga kerja per satuan jenis yaitu tenaga kerja fungsional
waktu.
(pustakawan) dan
tenaga kerja
administratif. Kedua jenis tenaga kerja Untuk dapat meningkatkan tersebut memiliki peran dalam upaya produktivitas kerja pustakawan ada pencapaian
tujuan perpustakaan. beberapa faktor pendukung yaitu: Pustakawan merupakan salah satu “Kemauan kerja yang tinggi, kemauan faktor utama dalam menentukan kerja yang sesuai dengan isi kerja, keberhasilan perpustakaan. Dalam lingkungan kerja yang nyaman, usaha pencapaian keberhasilan dari penghasilan yang dapat memenuhi suatu perpustakaan, produktivitas kerja kebutuhan hidup minimum” (Sinungan, dari seorang pustakawan mempunyai 2000 : 3) peran yang sangat penting, karena bila
Dalam memenuhi kebutuhan produktivitas kerja pustakawan rendah hidup minimum pustakawan, banyak maka keberhasilan suatu perpustakaan perpustakaan menganut sistem insentif untuk memenuhi kebutuhan informasi sebagai bagian dari sistem imbalan pengguna akan sulit tercapai.
yang berlaku bagi setiap pustakawan. Menurut Dewan Produktivitas Insentif merupakan imbalan yang Nasional RI tahun 1983 dalam Yuli diberikan kepada pustakawan ataupun (2005: 203) defenisi produktivitas karyawan yang telah melaksanakan dapat dirumuskan antara lain sebagai pekerjaannya dengan baik. berikut :
Insentif
pada umumnya
1. Produktivitas pada dasarnya digunakan untuk menggambarkan adalah suatu sikap mental pembayaran upah yang dikaitkan yang selalu mempunyai dengan sistem kompensasi tidak pandangan bahwa mutu langsung
berdasarkan standar kehidupan hari ini harus produktivitas pustakawan. Tujuan dari lebih baik dari kemarin dan pemberian insentif adalah untuk hari esok lebih dari hari ini.
memotivasi pustakawan agar bekerja
2. Secara umum produktivitas lebih baik dalam pencapaian tujuan mengandung
pengertian perpustakaan dengan menawarkan perbandingan antara hasil perangsang finansial dan non-finansial yang
dicapai dengan untuk meningkatkan produktivitas
mereka.
38 Jurnal Imam Bonjol , Vol 2, No 1, Maret 2018
Perpustakaan Universitas jenisnya, pindah dari pekerjaan lama Negeri Jakarta(UNJ) merupakan salah dan memperoleh penghasilan, baik di satu
perpustakaan yang dalam atau di luar negeri, sebagaimana diselengggarakan sebagai tempat untuk Allah berfirman : memperoleh
informasi
yang
ö≅è%@≅à2ã≅yϑ÷ètƒ4’n?tãϵÏFn=Ï.$x©öΝä3š/tsùãΝn=÷ær&ô
dibutuhkan oleh civitas akademika,
terutama bagi dosen dan mahasiswa UNJ.
yϑÎ/uθèδ3“y‰÷δr&Wξ‹Î6y™∩∇⊆∪
Perpustakaan
Universitas
Negeri Jakarta memiliki 2 (dua) jenis Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat tenaga kerja yang terdiri dari tenaga menurut keadaannya masing-masing". kerja fungsional dan tenaga kerja Maka Tuhanmu lebih mengetahui administratif yang bertugas untuk siapa yang lebih benar jalanNya.. melakukan kegiatan-kegitan yang ada (QS.Al-Israa’(17): 84 ) diperpustakaan.
Pustakawan
merupakan salah satu tenaga kerja yang Berdasarkan pengamatan awal ada
dilingkungan Perpustakaan disaat penulis melakukan praktek kerja Universitas Negeri Jakarta, dimana lapangan didapat keluhan-keluhan setiap pustakawan memiliki pangkat pustakawan tentang pemberian insentif dan jabatan yang berbeda-beda.
tidak sesuai dengan kinerja pustakawan Untuk meningkatkan kinerja sehingga
berpengaruh dalam Pustakawan, salah satu strategi yang produktivitas kerja pustakawan.
diterapkan perpustakan Universitas
Negeri Jakarta dalam meningkatkan PEMBAHASAN produktivitas kerja pustakawan yaitu Bekerja Menurut Islam
dengan memberikan motivasi dalam bentuk insentif kepada pustakawan
Bekerja merupakan salah satu yang berprestasi.
kewajiban dasar manusia dalam Keterampilan
seseorang mengharungi kehidupan di muka bumi merupakan aset pribadi karyawan, ini. Bekerja merupakan suatu kegiatan bukan milik perusahaan. Sehingga, ia yang mempunyai nilai tinggi. Islam tidak terbebani untuk melakukan adalah agama yang berkaitan dengan sesuatu yang berada diluar miliknya. amal perbuatan atau pekerjaan, sebab Konsekwensinya adalah, jika dengan kualitas keyakinan kepada Allah yang skil tersebut karyawan merasa tidak terpatri dalam diri seorang muslim tepat bekerja dengan perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya tersebut, ia punya hak untuk pindah. untuk
mengaktualisasikan dalam Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kehidupan. Ajaran Islam menekankan
kesempatan yang
untuk agar penganutnya untuk bekerja, mendapatkan
sama
pekerjaan, memilih mencari rezki, untuk memenuhi
Sukirwan Arwan, Insentif terhadap Produktifitas Kerja…. 39
telah menyediakan sandang, pangan, papan, dan lainnya. berbagai lapangan pekerjaan untuk Allah memerintahkan kepada manusia manusia dari hamparan bumi, laut dan agar bekerja dengan cara bekerja sesuai udara, yang dapat diolah untuk dengan ajaran Islam. (Zulmaizarna, keperluan manusia sebagai lahan 2009, 145).
kebutuhan hidup dalam bentuk
Allah
pekerjaan bagi yang menyadarinya. Namun untuk bersyukur. Sebagai
Bekerja menurut ajaran Islam firman Allah : merupakan suatu kewajiban secara
menyeluruh atas setiap orang yang $uΖù=yèy_uρ ÇÚö‘F{$# ’Îû öΝà6≈¨Ζ©3tΒ ôô‰s)s9uρ
mampu bekerja untuk mencapai kebahagiaan individu atau masyarakat.
tβρãä3ô±s? $¨Β Wξ‹Î=s% 3 |·ÍŠ≈yètΒ $pκÏù öΝä3s9
Bekerja dan beramal hendaklah sesuai dengan ketentuan syari’at Islam, karena pekerjaan
Kami telah dipertanggungjawabkan dan dilihat menempatkan kamu sekalian di muka oleh manusia dan Allah. Allah Maha bumi dan Kami adakan bagimu di mengetahui setiap pekerjaan yang muka
tersebut
akan Sesungguhnya
sebagai lapangan dilakukan oleh manusia merasa nyata mengusahakan
bumi
penghidupan.Tetapi ataupun yang ghaib, sebagaimana amat sedikitlah kamu bersyukur. (QS. firman-Nya:
Al-A’raf (7):10)
ö/ä3n=uΗxå ª!$# “uz|¡sù (#θè=yϑôã$# ÈÈ≅è%uρ
Meminta-minta adalah suatu perpuatan yang tidak disenangi,
4’n<Î) šχρ–ŠuäIy™uρ ( tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$#uρ …ã&è!θß™u‘uρ Rasulullah Saw. Atau perbuatan tidak
terpuji dan merendahkan harga diri.
$yϑÎ/ Íοy‰≈pꤶ9$#uρ É=ø‹tóø9$# / Rasulullah Saw memberi batasan untuk ä3ã∞Îm7t⊥ã‹sù ÉΟÎ=≈tã
dibolehkan
meminta-minta di karenakan suatu kepentingan yang
∩⊇⊃∈∪ tβθè=yϑ÷ès? ÷ΛäΖä.
sangat mendesak dan tidak ada jalan lain, meminta ditujukan kepada penguasa atau permintaa. Atau
"Dan katakanlah wahai Muhammad, meminta bantuan bekerjalah kamu akan segala apa yang perorangan.(Zulmaizarna, 2009:150) diperintahkan, maka Allah dan Rasul- Nya serta orang-orang yang beriman Pada ayat lain firman –Nya. akan melihat apa yang kamu kerjakan."(QS. At-Taubah ( 9 ): 105).
40 Jurnal Imam Bonjol , Vol 2, No 1, Maret 2018
∩⊄∪ Aô£äz ’Å∀s9 z≈|¡ΣM}$# ¨βÎ) ∩⊇∪ ÎÎóÇyèø9$#uρ $tΒuρ 4 (#θè=Ïϑtã $£ϑÏiΒ ×M≈y_u‘yŠ 9e≅à6Ï9uρ
ÏM≈ysÎ=≈¢Á9$# (#θè=Ïϑtãuρ (#θãΖtΒ#u tÏ%©!$# āωÎ)
∩⊇⊂⊄∪ šχθè=yϑ÷ètƒ $£ϑtã @≅Ï+≈tóÎ/ š•/u‘ ∩⊂∪ Îö9¢Á9$$Î/ (#öθ|¹#uθs?uρ Èd,ysø9$$Î/ (#öθ|¹#uθs?uρ "Dan bagi tiap-tiap seseorang
beberapa dari tingkatan balasan disebabkan amal yang mereka
Demi masa, Sesungguhnya manusia itu kerjakan dan ingatlah Tuhan itu tidak
benar-benar dalam kerugian, kecuali lalai dari apa yang mereka orang-orang yang beriman dan lakukan".(QS. Al-An'am (6 ): 132). mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran
tersebut di atas dan nasehat menasehati supaya menyatakan bahwa nilai dari suatu menetapi
Ayat
kesabaran”
(QS.Al-
pekerjaan tergantung pada amal yang Ashr(103):(1-3) dikerjakan. Balasan dari pekerjaan
Ayat tersebut menyatakan tersebut sesuai dengan yang diusakan. bahwa manusia itu dalam keadaan Lapangan pekerjaan di muka merugi kecuali bagi orang yang bumi sebagai lahan mencari rezeki beriman dan beramal saleh.Orang yang sangat luas, dan bermacam-macam, beriman adalah orang yang taat dalam kesulitan dan kemudahan hidup untuk
mendapatkan rezeki di bumi Allah menjalankan perintah Allah, termasuk
yang penuh dengan segala kenikmatan, orang yang melakukan pekerjaan yang
sesuai dengan ketentuan ajaran Islam. semua hal tersebut tidak lepas dari ketentuan Allah.
Dalam bekerja sangat dituntut Islam memerintahkan umatnya kesungguhan,
dari kesungguhan mencari rezeki dari pekerjaan yang tersebut akan menghasilkan sesuai halal dan memakan makanan yang dengan usaha
yang dilakukan, halal, hal ini merupakan kewajiban sebagaimana Firman Allah.
bagi setiap muslim. Sebagaiman firman Allah:
∩⊂∪ 4tëy™ $tΒ āωÎ) Ç≈|¡ΣM∼Ï9 }§øŠ©9 βr&uρ
ÇÚö‘F{$# ’Îû $£ϑÏΒ (#θè=ä. â¨$¨Ζ9$# $y㕃r'¯≈tƒ dan bahwasanya seorang manusia ÏN≡uθäÜäz (#θãèÎ6®Ks? Ÿωuρ $Y7Íh‹sÛ Wξ≈n=ym
tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya," (QS. Al-
∩⊇∉∇∪ îÎ7•Β Aρ߉tã öΝä3s9 …絯ΡÎ) 4 Ç≈sÜø‹¤±9$#
Najm(59): 39)
Pada ayat lain firman-Nya :
Sukirwan Arwan, Insentif terhadap Produktifitas Kerja…. 41
“ Hai sekalian manusia, makanlah Hai ini dapat terlihat dalam firman yang halal lagi baik dari apa yang Allah: terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
karena Sesungguhnya syaitan itu ’Îû (#ρãϱtFΡ$$sù äο4θn=¢Á9$# ÏMuŠÅÒè% #sŒÎ*sù
adalah musuh
yang
nyata
(#ρãä.øŒ$#uρ «!$# È≅ôÒsù ÏΒ (#θäótGö/$#uρ ÇÚö‘F{$#
bagimu.”(QS. Al-Baqarah (2): 168)
Ajaran Islam
memotivasi
∩⊇⊃∪ tβθßsÎ=ø+è? ö/ä3¯=yè©9 #ZÏWx. ©!$#
umatnya untuk berkompetensi dalam kebaikan, memiliki etos kerja yang ”Apabila telah ditunaikan shalat, Maka baik, menentukan nilai hidup di dunia bertebaranlah kamu di muka bumi; dan dan konsekwensi di akhirat kelak. carilah karunia Allah dan ingatlah (Malik dkk.(2009,159). Sebagaiman Allah banyak-banyak supaya kamu Allah berfirman:
beruntung”. (QS. Al-Jum’ah (62):10)
Ayat
tersebut diatas
(#θà)Î7tFó™$$sù ( $pκÏj9uθãΒ uθèδ îπyγô_Íρ 9e≅ä3Ï9uρ menjelaskan bahwa pelaksanaan shalat
adalah untuk memenuhi kebutuhan rohani.
ª!$# selesai ãΝä3Î/ ÏNù'tƒ (#θçΡθä3s? $tΒ tør& 4 ÏN≡uöy‚ø9$#
Apabila telah
melaksanakan
shalat, maka
փωs% bertebaranlah kamu di muka bumi, dan
&óx« Èe≅ä. 4’n?tã ©!$# ¨βÎ) 4 $·èŠÏϑy_
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya
∩⊇⊆∇∪ kamu beruntung. Bertebaran mencari karunia Allah dalam arti bekerja
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya memenuhi keperluan dalam kehidupan, (sendiri)
menghadap sesuai dengan jalan yang telah kepadanya.Maka berlomba-lombalah digariskan Allah, sehingga bekerja (dalam membuat) kebaikan.di mana dapat bernilai bagian dari ibadah. saja kamu berada pasti Allah akan Bekerja yang merupakan bagian ibadah mengumpulkan kamu sekalian (pada adalah, pekerjaan yang dilakukan hari kiamat). Sesungguhnya Allah sesuai dengan rambu-rambu yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.” diperintahkan-Nya dan meninggalkan (QS. Al-Baqarah:(2): 148).
yang
ia
yang dilarang-Nya. Bekerja merupakan amal saleh
Ayat lain dalam Al-Quran yang dengan tujuan ibadah. Sebagai janji memberi motivasi bagi orang yang Allah kepada orang beriman yang bekerja, akan memperoleh keuntungan melakukan amal saleh bagi mereka berupa keseimbangan antara kebutuhan manusia secara material dan spiritual.
42 Jurnal Imam Bonjol , Vol 2, No 1, Maret 2018
ganjaran yang besar lain sebagai percaya, tekun, dan senang pada firman-Nya :
pekerjaan yang sedang dihadapi dengan tidak memandang apakah itu sebagai
ÏM≈ysÎ=≈¢Á9$# (#θè=ÏΗxåuρ (#θãΖtΒ#u tÏ%©!$# āχÎ) buruh ataupun memimpin suatu
perusahaan besar (Nasution, 1996,147).
ôΜèδäτ!#t“y_ ∩∠∪ Ïπ−ƒÎy9ø9$# çöy{ ö/ãφ y7Ísׯ≈s9'ρé& Bagi umat Islam, sifat etos kerja Islami,
yang dilandasi berdasarkan Al-Quran dan hadis. (Malik dkk.(2009,198).
ÏΒ “ÌøgrB 5βô‰tã àM≈¨Ζy_ öΝÍκÍh5u‘ y‰ΖÏã
Muslim yang mengerjakan
pekerjaan dengan zÅ̧‘ penuh
( #Y‰t/r& !$pκÏù tÏ$Î#≈yz ã≈pκ÷ΞF{$# $uηÏGøtrB
suatu
keikhlasan dan berlandasan ibadah
ôyϑÏ9 kepada Allah SWT, maka Allah akan
y7Ï9≡sŒ 4 çµ÷Ζtã (#θàÊu‘uρ öΝåκ÷]tã ª!$#
membalasnya dari apa yang di usahakannya. Sebagaimana firman
∩∇∪ …çµ−/u‘ zÅ´yz Allah SWT:
3 ôMt6|¡tFø.$# $tΒ $pκön=tãuρ ôMt6|¡x. $tΒ $yγs9
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, ia mendapat balasan (dari kebajikan) mereka itu adalah Sebaik-baik yang diusahakannya dan ia mendapat makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan siksa
kejahatan) yang mereka ialah syurga 'Adn yang dikerjakannya
(dari
(QS. Al-Baqarah mengalir di bawahnya sungai-sungai; (2):286) mereka kekal di dalamnya selama-
lamanya. Allah ridha terhadap mereka Berdasarkan ayat-ayat tersebut dan merekapun ridha kepadanya. yang di
atas, bahwa ajaran Islam demikian itu adalah (balasan) bagi memberikan motivasi dalam bekerja
orang yang
kepada agar berlomba dalam kebaikan, bekerja Tuhannya”.QS.Al-Baiyinah(98):7-8).
takut
adalah ibadah yang dilakukan sesuai dengan ketentuan, mencari rezeki yang
Dari uraian tersebut diatas, halal dengan cara diredhoi Allah. dapat disimpulkan bahwa bekerja
merupakan kewajiban setiap muslim. Upah Menurut Islam.
Hasil dari pekerjaan akan diperoleh Upah dalam Islam disebut juga sesuai dengan kesungguhan dan usaha dengan ijarah, berasal dari al-ajru, yang dilakukan. artinya ialah al-’iwahd. arti menurut
Sebagai muslim hendaklah bahasa Indonesia ialah ganti atau upah. mempunyai etos kerja, dalam arti (Suhendi, 2008, 114)
Sukirwan Arwan, Insentif terhadap Produktifitas Kerja…. 43
Menurut Suhendi (2008, 114- 115) dalam buku Fiqh Muamalah, “Akad yang objeknya ialah penukaran menyatakan bahwa para ulama manfaat untuk masa tertentu yaitu berbeda–beda mendefinisikan tenang pemilikan manfaat dengan imbalan, ijarah atau upah, antara lain adalah sama dengan manjual manfaat” sebagai berikut : Menurut Hanafiyah bahwa iajrah ialah:
Menurut Idris Ahmad bahwa “Akad untuk membolehkan pemiliki upah artinya mengambil manfaat manfaat yang diketahui dan disengaja tenaga orang lain dengan jalan dari suatu zat yang disewa dengan memberi ganti menurut syarat-syarat imbalan”
tertentu.
Berdasarkan definisi – definisi Menurut Malikiyah bahwa ijrah ialah :
di atas, kiranya dapat dipahami bahwa ijarah adalah menukar sesuatu dengan
“Nama bagi akad – akad untuk ada imbalannya, diterjemahkan dalam kemanfaatan yang bersifat manusiawi bahasa Indonesia berarti sewa- dan untuk sebagian yang dapat di menyewa dan upah-mengupah, sewa pindahkan”
menyewa adalah “Menjual manfaat”. Dan upah mengupah adalah “Menjual
Menurut Syaikh Syihad Al-Din dan tenaga atau kekuatan”.Upah merupakan Syaikh Umairah bahwa yang dimaksud sesuatu balasan dari suatu pekerjaan dengan ijarah ialah :
yang perlu diberikan, sebagai dasar hukumijarah atau upah terdapat
“Akad atas manfaat yang diketahui dan didalam Al-Quran sebagaimana
disengaja untuk memberi dan Firman Allah :
membolehkan dengan imbalan yang £èδu‘θã_é& £èδθè?$t↔sù ö/ä3s9 z÷è|Êö‘r&
βÎ*sù
dikeyahui ketika itu”
Menurut Muhammad
Al-
Syarbini al-khatib bahwa yang dimaksud dengan ijarah adalah :
“jika mereka menyusukan (anak- “Pemilikan manfaat dengan adanya anak)mu untukmu Maka berikanlah
imbalan dan syarat-syarat” kepada mereka upahnya”, (QS. Al- Thalaq (65):6)
Menurut Sayyid Sabig bahwa
ijrah ialah suatu jenis akad untuk Pada ayat lain menyatakan bahwa mengambil manfaat dengan jalan Allah berfirman : penggantian.
Menurut Hasbi Ash-Shiddqie bahwa ijarahialah :
44 Jurnal Imam Bonjol , Vol 2, No 1, Maret 2018
manusia memiliki kebutuhan pokok ( çνöÉfø↔tGó™$# ÏMt/r'¯≈tƒ $yϑßγ1y‰÷nÎ) ôMs9$s% yang harus dipenuhi untuk kebutuhan
keluarganya. Sebagai seorang muslim ‘“Èθs)ø9$# |Nöyfø↔tGó™$# ÇtΒ uöyz āχÎ) hendaklah berusaha memenuhui
kebutuhan
keluarganya, bekerja
ßÏΒF{$# bersungguh-sungguh untuk memenuhi
kewajiban
rumah tangganya, sebagaimana dalam firman-Nya :
“Salah seorang dari kedua wanita itu
berkata: "Ya bapakku ambillah ia ’n?tãuρ ÏŠθä9öθpRùQ$# …ã&s! £ßγè%ø—Í‘ £åκèEuθó¡Ï.uρ
sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena Sesungguhnya orang yang
paling baik yang kamu ambil untuk Å∃ρã÷èpRùQ$$Î/ 4 Ÿω ß#¯=s3è? ë§ø+tΡ āωÎ) $yγyèó™ãρ
bekerja (pada kita) ialah orang yang Dan kewajiban ayah memberi Makan kuat lagi dapat dipercaya".(QS. Al- dan pakaian kepada Para ibu dengan Qashash,(28):26)
cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan
menurut kadar Bagi pemberi pekerjaan
kesanggupannya.( Q.S Al-Baqarah( 2) hendaknya menyegerakan pembayaran
upah, bayarlah upah pekerja, apabila setelah pekerjaan tersebut selesai atau
Upah yang diperoleh dari sesuai dengan perjanjian, sebagaimana berbagai jenis pekerjaan terdapat nilai sabda Rasullah :
yang bervariasi, yang sangat tergantung pada jenis lapangan pekerjaan dan garis
ُهَ$ ْ%َأ rezeki yang telah digariskan oleh Allah َQRِTَUا ا ُ ْ َأ " : .ﷲ لKLر لHIJ
SWT. Perbedaan tersebut dapat terjadi WTHX YZا هاور) "ُWُ^َQَ_ ﱠaِbَc ْنَأ َ'ْ(َ) dikarenakan beberapa sebab:
“Berikanlah gaji kepada pekerja
1. Perbedaan jenis pekerjaan sebelum kering keringatnya”.(HR. Ibnu
2. Perbedaan kemampuan Majah)
keahlian, dan Berdasarkan ayatdan hadis
3. Perbedaan
pendidikan
Sebagaimana kaedah Ushul memperingatkan setiap pekerja itu Fiqh mengatakan, bahwa upah yang
tersebut diatas
bahwa
Islam
diperoleh tergantung pada kadar hendaklah diberikan upahnya, sebelum
kering keringatnya atau sesuai dengan kesulitan dan pada kadar kesungguhan perjanjian. Memilih pekerja yang baik sesorang
untuk adalahorang yang kuat lagi dapat mendapatkannya(Menurut
Jumhur dipercaya.
Ulama (2008: 134)
Kondisi produktivitas seseorang dapat merubah
penghasilan yang Latar belakang pendidikan dan
sangat mempengaruhi diperolehnya.Secara sunatullah setiap
keahlian
Sukirwan Arwan, Insentif terhadap Produktifitas Kerja…. 45
penghasilan seseorang. Orang yang
berilmu pengetahuan menurut ajaran $wƒÌ÷‚ß™ $VÒ÷èt/ ΝåκÝÕ÷èt/ x‹Ï‚−Gu‹Ïj9 ;M≈y_u‘yŠ
Islam, memperoleh derajat yang lebih
tinggi dari yang tidak berpengetahuan, ∩⊂⊄∪ tβθãèyϑøgs† $£ϑÏiΒ ×öyz y7În/u‘ àMuΗ÷qu‘uρ 3
sebagaimana firman Allah SWT.:
tÏ%©!$#uρ öΝä3ΖÏΒ (#θãΖtΒ#u tÏ%©!$# ª!$# Æìsùötƒ “Apakah mereka yang membagi-bagi
rahmat Tuhanmu? Kami telah
$yϑÎ/ mereka ª!$#uρ 4 ;M≈y_u‘yŠ zΟù=Ïèø9$# (#θè?ρé&
tβθè=yϑ÷ès? menentukan
antara
penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan
∩⊇⊇∪ ×Î7yz
sebahagian mereka atas sebagian yang “niscaya Allah akan meninggikan lain beberapa derajat, agar sebagian orang-orang
mempergunakan antaramu dan orang-orang yang diberi sebagian yang lain. dan rahmat ilmu pengetahuan beberapa derajat. Tuhanmu lebih baik dari apa yang dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kumpulkan”. (QS. al-Zukhruf, kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujadallah
yang
beriman
di mereka
dapat
Dari uraian tersebut di atas upah Setiap
manusia sudah yang diperoleh setiap manusia sangat ditentukan oleh Allah penghidupan terkait dengan ketetapan dari Allah, mereka dalam kehidupan dunia, disampaing
derajat pendidikan, sebagian ada yang diberikan kelebihan kemampuan
dalam melakukan dan
tempat pekerjaan yang pekerjaan.Tetapi yang sangat penting di menyenangkan, malahan sebagian ingat bahwa bekerja merupakan ibadah sebaliknya bekerja dengan usaha keras kepada Allah SWT. tetapi hasilnya tidak sesuai dengan
yang diharapkan sebagaiman firman PUSTAKAWAN MENURUT ISLAM
Allah SWT.: Pustakawan yang memiliki
ßøtwΥ etos kerja terlihat pada totalitas
4 y7În/u‘ |MuΗ÷qu‘ tβθßϑÅ¡ø)tƒ óΟèδr&
kepribadian
diri dan cara
mengekspresikan
memandang,
Íο4θuŠysø9$# ’Îû öΝåκtJt±ŠÏè¨Β ΝæηuΖ÷t/ $oΨôϑ|¡s% meyakini, dan memberikan makna
tentang sesuatu pekerjaan yang <Ù÷èt/ s−öθsù öΝåκ|Õ÷èt/ $uΖ÷èsùu‘uρ 4 $u‹÷Ρ‘‰9$# mendorong dirinya untuk bertindak dan
meraih amal yang optimal (Toto Tasmara, 2002: 20).
Banyak jenis pekerjaan yang dilakukan manusia di muka bumi ini,
46 Jurnal Imam Bonjol , Vol 2, No 1, Maret 2018
salah satunya di antaranya bekerja pekerjaannya. Beberapa sifat-sifat yang sebagai
pustakawan. Pekerjaan perlu dimiliki oleh pustakawan untuk pustakawan
dapat dikategorikan meraih kesuksesan, diantaranya adalah: sebagai perbuatan amal saleh apabila
1. Amanah.
ditunaikan sesuai dengan tuntunan Seseorang yang memperoleh amanah, iman dan takwa. Allah akan kepercayaan untuk mengemban tugas, memberikan rasa kasih sayang kepada hendaklah
menunaikan amanah orang
dengan yang salehnya. Sebagaimana firman Allah:
yang menjalankan
amal tersebut
sesuai
diamanahkan. Amanah adalah hutang, artinya orang yang memperoleh
(#θè=Ïϑtãuρ (#θãΖtΒ#u šÏ%©!$# ¨βÎ) amanah baru akan terbebas dari
tangungjawabnya
apabila telah
#tŠãρ ß≈oΗ÷q§9$# ãΝßγs9 ã≅yèôfu‹y™ ÏM≈ysÎ=≈¢Á9$# menunaikan dengan baik. Firman Allah
#’n<Î) ÏM≈uΖ≈tΒF{$# (#ρ–Šxσè? βr& öΝä.ããΒù'tƒ ©!$# ¨βÎ)
”Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan beramal saleh, kelak βr& Ĩ$¨Ζ9$# t÷t/ ΟçFôϑs3ym #sŒÎ)uρ $yγÎ=÷δr&
Allah yang Maha Pemurah akan
menanamkan dalam (hati) mereka rasa / ä3ÝàÏètƒ $−ΚÏèÏΡ ©!$# ¨βÎ) 4 ÉΑô‰yèø9$$Î/ (#θßϑä3øtrB
kasih sayang.” (QS. Maryam (19) : 96)
∩∈∇∪ #ZÅÁt/ $Jè‹Ïÿxœ tβ%x. ©!$# ¨βÎ) 3 ÿϵÎ/ mengerjakan amal saleh, Allah akan
Bagi mereka yang bekerja,
menyediakan baginya surga yang penuh “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu kenikmatan. Sebagaimana
firman Allah: menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh
(#θè=Ïϑtãuρ (#θãΖtΒ#u šÏ%©!$# ¨βÎ) kamu) apabila menetapkan hukum di
antara
manusia supaya kamu
ËΛÏè¨Ζ9$# dengan àM≈¨Ζy_ öΝçλm; ÏM≈ysÎ=≈¢Á9$# adil.
∩∇∪ menetapkan
Allah memberi ”Sesungguhnya orang-orang yang pengajaran
Sesungguhnya
yang sebaik-baiknya beriman dan mengerjakan amal-amal kepadamu.Sesungguhnya Allah adalah saleh, bagi mereka surga-surga yang Maha
mendengar lagi Maha penuh kenikmatan.” (QS. Luqman (31) melihat .” (QS An-Nisa (4): 58). : 8)
Sebagaimana firman Allah : Sebagai pustakawan hendaknya melakukan pekerjaan dengan penuh kesungguhan untuk menyelesaikan
Sukirwan Arwan, Insentif terhadap Produktifitas Kerja…. 47
Setiap pekerjaan akan lebih
‘“Èθs)ø9$# |Nöyfø↔tGó™$# ÇtΒ uöyz (çχÎ)
baik dan optimal hasilnya apabila dilakukan oleh orang yang ahli di
∩⊄∉∪ ßÏΒF{$# bidangnya. Apabila pekerjaan tersebut diserahkan kepada orang yang bukan
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai ahlinya, maka pekerjaan tersebut sulit penolongmu. dan Sesungguhnya yang
berkembang, dan besar demikian itu sungguh berat, kecuali
untuk
akan mengalami bagi orang-orang yang khusyu',
kemungkinan
kegagalan
dan kehancuran.
Sebagaimana Hadis Rasulullah saw:
2. Sabar.
Sikap sabar perlu ditanamkan َلHَ^ ُWْeَ_ ُﷲ َfِgَر َةَQْcَQُھ jِZَأ ْYَ_
dalam diri pustakawan.Sabar melayani
َlﱠmَLَو ِWْRَmَ_ jﱠmَn ِﷲ ُلْKُLَر
kebutuhan pemustaka, atau kondisi yang tidak diinginkan, yang perlu
ِWِmْھَأ ِQْRَo jَpِإ َQْXَUا َrِLُو اَذِإ
dihadapi dengan kesabaran. Tetapi
ِtَ_Hﱠupا ِQِvَwْxHَJ
tidak berarti bahwa sabar itu langsung
menyerah “ Abu Hurairah berkata: Nabi tanpa upaya untuk melepaskan diri dari kesulitan yang Muhammd saw. Bersabda Apabila dihadapi. Sabar yang dimaksud adalah sesuatu urusan diserahkan kepada sikap yang diawali dengan ikhtiar lalu orang yang bukan ahlinya maka diakhiri dengan ridha dan ikhlas karena tunggulah saat kehancurannya” (HR Allah, Bukhari ). dengan kesabaran akan
menghasilkan suatu nilai dan buah dari
Hadis tersebut kesabaran. Sebagaimana Firman Allah
Dari
menunjukkan bahwa setiap pekerjaan :
tentu ada ahlinya. Apabila timbul
ÏΘ÷“tã permasalahan yang paling ôÏϑs9 tepat y7Ï9≡sŒ ¨βÎ) tx+xîuρ uy9|¹ yϑs9uρ
bertanya kepada orang yang paling ahli di bidangnya, sebab dia paling dekat
∩⊆⊂∪ Í‘θãΒW{$#
kepada kebenaran dari pada orang lain “tetapi orang yang bersabar dan yang tidak mengetahui permasalahan mema’afkan, Sesungguhnya (perbuatan tersebut. Jangan ditanyakan suatu ) yang demikian itu Termasuk hal-hal pekerjaan kepada orang yang bukan yang diutamakan. (QS. Asy-Syura(42): ahlinya, tetapi tanyakanlah kepada 43)
ahlinya, sesuai dengan Firman Allah :
tβθçΗs>÷ès? Ÿω óΟçGΨä. βÎ) Ìø.Ïe%!$# Ÿ≅÷δr& #þθè=t↔ó¡sù
3. Ahli di bidang pekerjaan
(Profesional)
48 Jurnal Imam Bonjol , Vol 2, No 1, Maret 2018
pengetahuan
tentangnya. ”Maka bertanyalah kamu kepada Sesungguhnya
pendengaran, orang yang ahli jika kamu tidak penglihatan dan hati, semuanya itu mengetahuinya.”
pertanggungan (16):43)
(QS.
An-Nahl akan
diminta
jawabnya.” (QS. Al-Isra (17): (36).
5. Tulus Ikhlas.
4. Bertanggung Jawab. Dalam menjalankan profesinya, Tanggungjawab adalah sebagai seorang
pustakawan hendaknya sikap dan tindakan seseorang didalam memiliki rasa tulus dalam memberikan menerima sesuatu sebagai amanah pelayanan
kepada pemustaka. dengan penuh kesadaran dan ingin Ketulusan ini akan memberikan menunaikannya dalam bentuk pilihan kemudahan dan menghindari keinginan yang melahirkan amal saleh. Harta, yang sifatnya materialistis. Allah SWT jabatan, keluarga, tugas bahkan hidup tidak akan segan-segan memberikan harus diberi arti sebagai amanah karena pahala
kepada umat-Nya yang didalamnya ada muatan tanggungjawab menjalankan tugasnya dengan rasa
untuk memelihara, mengembangkan tulus. Sebagaimana firman Allah:
dan meningkatkan kepada yang lebih
baik. Karena setiap pekerjaan itu akan tÏe$!$# ã&s! tÅÁÎ=øƒèΧ ©!$# (#ρ߉ç6÷èu‹Ï9 āωÎ) (#ÿρâ÷É∆é& $tΒuρ !
dipertanggungjawabkan nantinya, baik di dunia maupun di akhirat nantinya. 4 nο4θx.¨“9$# (#θè?÷σãƒuρ nο4θn=¢Á9$# (#θßϑ‹É)ãƒuρ u!$x+uΖãm Sebagaimana firman Allah :
∩∈∪ ÏπyϑÍhŠs)ø9$# ߃ϊ y7Ï9≡sŒuρ
∩⊂∇∪ îπoΨ‹Ïδu‘ ôMt6|¡x. $yϑÎ/ ¤§ø+tΡ ≅ä. ‘
”Padahal mereka tidak disuruh kecuali “Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas supaya menyembah Allah dengan
apa yang telah diperbuatnya” (QS. Al- memurnikan ketaatan kepada-Nya Muddasir (74):38)
dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan
Firman Allah: shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”
yìôϑ¡¡9$# ¨βÎ) 4 íΟù=Ïæ ϵÎ/ y7s9 }§øŠs9 $tΒ ß#ø)s? ωuρ Ÿ (QS. Al-Bayyinah (98) : 5)
Dalam ayat yang lain Allah berfirman:
Zωθä↔ó¡tΒ çµ÷Ψtã tβ%x. y7Íׯ≈s9'ρé& ‘≅ä. yŠ#xσà+ø9$#uρ u|Çt7ø9$#uρ
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak
mempunyai
Sukirwan Arwan, Insentif terhadap Produktifitas Kerja…. 49
bersikap keras lagi berhati kasar, ©!$# ¨βÎ)uρ 4 $uΖn=ç7ß™ öΝåκ¨]tƒÏ‰öκs]s9 $uΖŠÏù (#ρ߉yγ≈y_ ƒÏ%©!$#uρ z tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran (3) :
∩∉∪ tÏΖÅ¡ósßϑø9$# yìyϑs9 159)
”Dan orang-orang yang berjihad untuk
dengan baik, (mencari keridhaan) Kami, benar- mencerminkan
Berbicara
penghargaan satu benar akan Kami tunjukkan kepada dengan lainnya. Rasulullah SAW
mereka jalan-jalan
kami.
dan bersabda:
Sesungguhnya Allah benar-benar ْوَأ ،ا ًرْ َ ْلُ َ ْ َ ِرِ ا ِم ْوَ ْ ا َو ِ ِ ُنِ ْؤُ َن َ ْنَ beserta orang-orang yang berbuat
ْتُ ْ َ ِ baik.” (QS. Al-Ankabut (29) : 69)
”Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang
6. Ramah dan Lemah Lembut. baik atau lebih baik diam.” (Bukhari Muslim)
Setiap pekerjaan
pada
umumnya membutuhkan komunikasi
7. Sungguh – sungguh antara satu dengan lainnya, baik komunikasi lisan maupun tulisan.
Pustakawan hendaknya bekerja Untuk memperoleh hasil yang baik dengan sungguh-sungguh, yaitu bekerja dalam pekerjaan maka diperlukan sikap dengan baik penuh kesungguhan dan ramah dan menyampaikan sesuatu keuletan. Bekerja dengan sungguh- dengan perkataan yang baik serta sungguh merupakan modal yang sangat lemah lembut. Hal tersebut sesuai besar dalam menghadapi segala dengan firman Allah:
tantangan atau tekanan. Bagi orang yang bersungguh-sungguh tantangan
$ˆàsù |MΨä. öθs9uρ ( öΝßγs9 |MΖÏ9 «!$# zÏiΒ 7πyϑômu‘ $yϑÎ6sù adalah sesuatu hal yang biasa dan merupakan tangga untuk mencapai
ß#ôã$$sù ( ôÏΒy7Ï9öθym (#θ‘Òx+Ρ]ω É=ù=s)ø9$# xá‹Î=xî cita-cita dan keberhasilan. Oleh sebab itu, tantangan disadari sebagai bagian
#sŒÎ*sù ( Í÷ö∆F{$# ’Îû öΝèδö‘Íρ$x©uρ öΝçλm; öÏ+øótGó™$#uρ öΝåκ÷]tã
dari kehidupan yang harus dilalui =Ïtä† ©!$# ¨βÎ) 4 «!$# ’n?tã ö≅©.uθtGsù dengan sungguh-sungguh dan tekun, |MøΒz•tã
pantang menyerah dan putus asa. ∩⊇∈∪ t,Î#Ïj.uθtGßϑø9$# Sebagaimana firman Allah:
∩∠∪ ó=|ÁΡ$$sù |Møîtsù #sŒÎ*sù
”Maka disebabkan rahmat dari Allah- ”Maka apabila kamu telah selesai lah kamu berlaku lemah lembut (dari sesuatu urusan), kerjakanlah terhadap mereka. Sekiranya kamu
50 Jurnal Imam Bonjol , Vol 2, No 1, Maret 2018
dengan sungguh-sungguh (urusan) berjalan dengan baik dan lancar. Patuh yang lain.” (QS. Al-Insyirah (94) : 7)
kepada pimpinan sangat dianjurkan dalam Islam, sekalipun pimpinan itu
8. Teliti. masih muda ataupun berbeda suku Setiap pekerjaan membutuhkan bangsa, sebagaimana anjuran Nabi ketelitian dan kecermatan. Ketelitian Muhammad SAW, yaitu: itu lebih menjamin keberhasilan dalam َم َ َو ِ ْ َ َ! ُ " # َ $%ِ & ا ِنَ! ٍكِ َ ِنْ ا ِسَ&َأ ْنَ! pekerjaan. Begitu pula dengan هاور) ,% ِ-َ َ. َلِ ْ/ُ0ْ ا ِنِإ َو اوُ/ ِطَأ َو اوُ/َ ْ ا َل َ3 pustakawan hendaknya teliti dalam
melakukan pekerjaannya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
”Dari Anas bin Malik, dari Nabi SAW WTQ•ا)ُWَeِIْwُc ْنَا ًƒَ|َ_ ْlَyُrَzَا َ{ِ|َ_ اَذِإ ﱡ~ِ•ُc َ ﷲ ﱠنَا bersabda: Dengarkan dan patuhilah
(jI„R…pا walaupun dijadikan kepala atasmu ”Sesungguhnya
Allah menyukai seorang Habasyi.” (HR Bukhari) apabila seseorang di antara kalian mengerjakan pekerjaannya dengan
Berdasarkan uraian tersebut teliti.” (HR al-Baihaqi)
diatas, dapat disimpulakan bahwa sebagaian
pustakawan muslim,
9. Jujur. hendaklah melengkapi diri dengan Pustakawan
hendaknya sikap – sikap yang perlu dimiliki oleh bersikap dan berkata jujur dalam pustakawan muslim hendaklah secara menjalankan pekerjaannya. Kejujuran proposional, yang bekerja dengan akan membawa kesuksesan dan sungguh – sungguh teliti penuh membentuk hubungan lebih baik kesabaran, keikhlasan tersebut. dengan sesama serta membawa keselamatan dunia dan akhirat. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad
SAW:
j َp ى ِإ ِr ْ„ َc َق ْr ﱢˆpا ﱠن ِإ ِق ْr ﱢˆpH ِZ ْl ُ† ْRmَ_
ِt ﱠe َbpا j p ِإ ى ِr ْ„ َc ﱢQ…ِpا َو ﱢQ ِ…pا (يQŒ…pHھاور)
10. Patuh Kepada Pimpinan.
Pustakawan
dalam
melaksanakan pekerjaannya sebaiknya patuh kepada peraturan yang ditetapkan oleh pimpinan agar pekerjaan dapat
Sukirwan Arwan, Insentif terhadap Produktifitas Kerja…. 51
PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP
keahlian, dan garis rezeki yang telah
PRODUKVITAS KERJA
digariskan oleh Allah SWT.
PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAN
Menurut ajaran Islam Allah UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA telah menentukan kehidupan manusia
di muka bumi disamping usaha yang Ajaran Islam menegaskan mereka lakukan, sebagian ada yang
bahwa bekerja merupakan salah satu diberikan kelebihan dan tempat kewajiban dasar manusia dalam pekerjaan
yang menyenangkan, malahan sebagian sebaliknya bekerja
mengharungi kehidupan di muka bumi dengan usaha keras tetapi hasilnya ini. Islam adalah agama yang berkaitan
tidak sesuai dengan yang diharapkan dengan amal perbuatan atau pekerjaan, sebagaiman firman Allah SWT. Surat
sebab kualitas keyakinan kepada Allah, Al-Zukhruf, (43): 32: Kami telah seorang muslim sangat ditentukan oleh menentukan
antara mereka amal perbuatannya dalam kehidupan, penghidupan mereka dalam kehidupan beribadah, mencari rezki, untuk dunia, dan Kami telah meninggikan
sebahagian mereka atas sebagian yang memenuhi kebutuhan hidup dalam lain beberapa derajat, agar sebagian
bentuk sandang, pangan, papan, dan mereka
mempergunakan lainnya, hendaklah disesuaikan dengan sebagian yang lain. dan rahmat
dapat
ajaran Islam. Antar beribadah secara Tuhanmu lebih baik dari apa yang langkah kepada Allah dan bekerja mereka kumpulkan”. dalam memenuhi kebutuhi pisik dan
Bekerja sebagai pustakawan spiritual hendaklah ada keseimbangan, berkaitan dengan upah atau gaji
karena sdi antara firman Allah ataupun insentif yang diharapkan bagi mengatakan perintah shalat kemudian setiap pekerja. Sebagai pustakawan disusul dengan perintah mencari rezeki muslim mengharapkan gaji ataupun di muka bumi sebagaimana firman- insentif,
hendaknya melakukan Nya dalamsurat Al-Jumu’ah (62) : 10: pekerjaan dengan penuh kesungguhan
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka untuk menyelesaikan pekerjaannya. bertebaranlah kamu di muka bumi, dan Melengkapi dirinya dengan sikap-sikap carilah karunia Allah dan ingatlah yang perlu dimiliki di antaranya adalah: Allah sebanyak-banyaknya supaya profesional dalam bidang perpustakaan, kamu beruntung.”.
Amanah, Sabar, bertanggung jawab, Pada umumnya seseorang yang jujur, ikhlas bekerja merupakan ibadah
bekerja mendapatkan imbalan dari hasil kepada Allah SWT. Dll. pekerjaannya, atau berupa uang dalam
Berdasarkan penelitian yang bentuk upah atau insentif yang sudah dilakukan tentang “Hubungan
diperoleh dari berbagai jenis pekerjaan. Pemberian Insentif terhadap Upah yang diperoleh sangat bervariasi Peningkatan
Produkvitas Kerja tergantung pada jenis lapangan Pustakawan di Perpustakan Universitas
pekerjaan, kemampuan, pendidikan dan Negeri Jakarta”,mempunyai korelasi yang positif, artinya semakin besar
52 Jurnal Imam Bonjol , Vol 2, No 1, Maret 2018
insetif yang diberikan pada pustakawan maka semakin besar pula peningkatan
Islam tentang prosuktivitas kerja mereka. Namum hubungan pemberian insentif dengan hasil penelitian menunjukkan korelasi produktivitas kerja pustakawan. Dalam antara pemberian insetif dengan bekerja adalah sesuai dengan anjuran prosuktivitas kerja putaskawan UNJ Allah. Islam memberikan motivasi yang sangat rendah hanya sebesar agar bekerja dan berlomba dalam 0,117.
Tinjauan
kebaikan. Bekerja adalah ibadah yang Perpustakaan
Universitas dilakukan sesuai dengan ketentuan, Negeri Jakarta sudah melakukan mencari rizki yang halal dengan cara kebijakan tentang pemberian insentif yang dirindhoi Allah. Muslim yang kepada pegawainya walaupun jumlah mengerjakan suatu pekerjaan (bekerja) yang diberikan menurut beberapa dengan penuh keikhlasan, dengan pegawai masih dianggap kurang sesuai. penuh
kesungguhan berdasarkan Akan tetapi Perpustakaan Univeristas wujud dari ketaatan dan ibadah kepada Negeri
berupaya Allah SWT, Allah akan membalas dari melakukan perbaikan untuk kemajuan apa yang di usahakan sesuai dengan perpustakaan
Jakarta
terus
terutama dalam kesungguhannya. Sebagaimana firman meningkatkan
kesejahteraan Allah SWT:
pegawainya. karena Allah pun tidak akan merubah keadaan tersebut tanpa usaha
3 ôMt6|¡tFø.$# $tΒ $pκön=tãuρ ôMt6|¡x. $tΒ $yγs9 Ÿ perubahan dari mereka sendiri.
Sebagaimana firman Allah sebagai ia mendapat balasan (dari kebajikan) berikut:
yang diusahakannya dan ia mendapat siksa
(dari
kejahatan) yang
$tΒ Al-Baqarah (#ρçÉitóム4®Lym BΘöθs)Î/ $tΒ çÉitóムŸω ©!$# āχÎ) 3
¨ŠttΒ Ÿξsù #[þθß™ 5Θöθs)Î/ ª!$# yŠ#u‘r& !#sŒÎ)uρ 3 öΝÍκŦà+Ρr'Î/
Berdasarkan uraian tersebut diatas setiap muslim yang bekerja ∩⊇⊇∪ @Α#uρ ÏΒ ÏµÏΡρߊ ÏiΒ Οßγs9 $tΒuρ 4 penuh kesungguhan ikhlas berdasarkan …çµs9 ketaatan, Allah akan membalas sesuai dengan kesungguhannya.
mengubah keadaan sesuatu kaum KESIMPULAN
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri...”
Dari hasil tulisan di atas tentang (QS. Ar-Ra’d (13): 11)
“Hubungan
pemberian insentif terhadap peningkatan produktivitas
Sukirwan Arwan, Insentif terhadap Produktifitas Kerja…. 53
kerja pustakawan di Perpustakaan insetif (diberi imbalan khusus) Universitas Negeri Jakarta dan
yang diberikan jika melakukan tinjauannya menurut
khusus/incidental diambil kesimpulan, seperti di bawah
Islam”dapat
pekerjaan
(tim khusus); tentang insetif ini:
uang transport untuk suatu
1. Dari hasil perhitungan korelasi
khusus diluar Product Moment, diperoleh nilai
pertemuan
pekerjaan.
b. Non Material Insetif; tentang sebesar 0,117, artinya antara
koefisien korelasi atau r hitung
kerja; tentang variable pemberian insentif (X)
mutasi
pernah/tidak nya mengikuti dengan
dan pelatihan produktivitas kerja (Y) pada
pustakawan. perpustakaan
c. Untuk produktivitas kerja, hubungan yang positif, namun
UNJ
memiliki
terdapat kelemahan tentang sangat rendah.
kerja sama dengan pustakawan
2. Terdapat hubungan yang positif
lain.
antara pemberian insentif dengan Tinjauan Islam tentang hubungan peningkatan produktivitas kerja pemberian insentif dan produktivitas pustakawan
pustakawan perpustakaan Universitas Negeri Jakarta.
di
Perpustakaan kerja
UNJmempunyai korelasi yang positif.,
3. Kekuatan hubungan antara insentif namum sangat rendah. Untuk itu dengan
Universitas Negeri termasuk
produktivitas
kerja Perpustakaan
rendah karena Jakarta terus berupaya melakukan hubungannya
untuk kemajuan 0,117Pemberian insentif memiliki perpustakaan
hanya perbaikan
terutama dalam kontribusi
kesejahteraan produktivitas kerja pustakawan, pegawainya, karena Allah pun tidak selebihnya 87% dipengaruhi oleh akan merubah keadaan tersebut tanpa faktor lain yang tidak dijelaskan usaha perubahan dari mereka sendiri. dalam penelitian ini.
terhadap meningkatkan
Sebagaimana firman Allah dalam surat
4. Masih adanya kelemahan yang ada Ar-Ra’d (13):11)..Sesungguhnya Allah pada hubungan insentif dengan tidak mengubah keadaan sesuatu kaum produktivitas kerja Pustakawan sehingga mereka mengubah keadaan UNJ, baik variabel insetif maupun yang ada pada diri mereka sendiri. variabe produktivitas antara lain;
a. Material Insetif,
tentang
DAFTAR KEPUSTAKAAN
pemberian insentif berdasar jabatan; tentang tunjangan Al’Quran in microsoft versi 1.3 dalam lembur yang diberikan pada
7 bahasa Taufiq Product, Inc. Anoraga, P. 2001. Psikologi Kerja.
saat kerja diluar jam; tentang Jakarta: PT. Rineka Cipta\
54 Jurnal Imam Bonjol , Vol 2, No 1, Maret 2018
Arikunto, Suhersimi. 2006. Prosedur Nawawi, Hadari. 2001. Manajemen Penelitian Suatu Pendekatan
Sumber Daya Manusia. Cet 4. Pratik, Jakarta :Rineka Cipta
Yogyakarta: Gadja Mada Bungin, Burhan. 2005. Metodologi
University Press. Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Ndara, T. 1997. Pengantar Teori: Kencana
Pengembangan Sumber Daya Manusia. _____________.2005.Pengembangan
Jakarta:
dalam Konteks Organisasi _______.1993.Panduan Publik. Yogyakarta: Graha
Penyelenggaraan koleksi Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi
perpustakaan Perguruan Kepemimpinan dan Efektivitas
Tinggi. Jakarta: Kelompok. Jakarta: English Univeristas
Negeri Jakarta, Press Gadja Mada University
2010.Panduan perpuatakaan Press
Universitas Negeri Jakarta. Hadi, Sutrisno. 2001. Metode Research
Jakarta : Univeristas Negeri : Untuk Penulisan Paper,
Jakarta
Skripsi, Thesis, Disertasi. Edisi Perpustakaan Nasional RI.2004.
1. Yogyakarta: Andi. Perpustakaan Perguruan Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen
Tinggi: Buku Pedoman. Edisi 3. Personalia dan Sumber Daya
Jakarta: Rineka Cipta. Manusia.
Ridwan,2007. Metode & Teknik Jakarta: Kencana
menyusun Tesis. Bandung : Irianto, H Agus. 2004. Statistik :
Alfabeta.
Konsep Dasar dan Aplikasinya. Saleh,
Rahman. 1997. Cet 1. Jakarta: Kencana
Abdul
Perpustakaan. Jalil,Abdul, 2008. Teologi Buruh.
Kerjasama
Pelatihan Tingkat Nasional Jakarta : LKIS Pelangi Aksara.
Jaringan Kerjasama Akademik, Keputusan Menteri Pendayagunaan dan
Universitas Jenderal Aparatur Negara Nomor :
November 1997 Laporan
tahunan perpustakaan Salim, Peter. 2002. Kamus Bahasa Universitas Negeri Jakarta
Indonesia Kontemporer. Edisi :2010)
3. Jakarta: Modern English Malik, dkk.(2009), Pengembangan
Press.
Kepribadian Pendidikan Agam Sarwoto. 1996. Administrasi Islam Pada Perguruan Tinggi
Pemerintah. Cet 1. Jakarta: Umum,Departemen
Ghalia Indonesia Jakarta
Agama,
Sedarmayanti. 2004. Pengembangan Manulang, M. 2001. Manajemen
Kepribadian Pegawai. Personalia. Ed 3. Yogyakarta:
Bandung: Mandar Maju Gadjah Mada University Press
Muchdarsyah. 2002. Narbuko, Cholid dan Achmad, Abu.
Sinungan,
Produktivitas : Apa dan 1997. Metodologi Penelitian.
Bagaimana. Jakarta: Bumi Jakarta: Bumi Aksara
Aksara
Nasution Yunan (1966), Dinamika Hidup. Jakarta : Bulan Bintang.
Sukirwan Arwan, Insentif terhadap Produktifitas Kerja…. 55
Subagyo, Pangestu. 2004. Statistik
G. A. Ticoalu. Jakarta: Bina Deskriptif. Edisi 2. Yogyakarta:
Aksara.
BPFE Umar, Husein. 2003. Metode Riset Sugiyono. 1999. Metode Penelitian
Perilaku Organisasi. Jakarta: Administratif.
Gramedia.University Press Alfabeta
Bandung:
Yogyakarta: BPFE Suhendi Hendi, (2008) Fiqh Yuli, Sri Budi Cantika. 2005. Muamalah. Jakarta : PT Raja
GrafindoPersada Manajemen Sumber Daya Sulistiyani, Ambar Teguh. 2003.
Manusia. Malang: UMM. Manajemen Sumber Daya Zulmaizarna (2009), Akhlak Mulia bagi Manusia : Konsep Teori dan
Para Pemimpin. Bandung : Pengembangan dalam Konteks
Fikriis
Organinasi Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan.
Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama _____________. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan.
Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama Surat MENPAN/12/2006. Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI
Simamora.H,1997. Manajemen Sumber Daya Manusia : Yogyakarta Bagian Penerbit STIE YKPN
Sujatmoko,Koko, 2007. Pengaruh Insentif Terhadap Paningkatan Prestasi Kerja : Karyawan pada Departemen.
Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2005. Metode Penelitian
Pendekatan. Jakarta: Kencana Syahrial-Pamuntjak, Rusina. 2000. Pedoman
Djambatan. Tasmara, Toto .2002. Membudayakan Etos Kerja Islam. Jakarta : Gema Insani
Terry G.R dan L.W. Rue. 1985. Dasar- dasar Manajemen. Alih bahasa