Motivasi beribadah dan perilaku sosial jamaah IPKA Salatiga (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama) Salatiga 2016 - Test Repository

MOTIVASI BERIBADAH DAN PERILAKU SOSIAL JAMAAH LANSIA

  IPKA (IKATAN PENSIUNAN KEMENTERIAN AGAMA) SALATIGA 2016 SKRIPSI DiajukanGunaMemperolehGelar SarjanaPendidikan (S. Pd) DisusunOleh: MUHAMMAD SIRRIL WAFA 111-12-026 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  Imam Mas Arum, M. Pd Dosen IAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : PengajuanNaskahSkripsi KepadaYth.

  Dekan FTIK IAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh

  Denganhormat, setelahdilaksanakanbimbingan, arahandankoreksi, makanaskahskripsimahasiswa: Nama : Muhammad Sirril Wafa NIM : 111-12-026 Judul : MOTIVASI BERIBADAH DAN PERILAKU SOSIAL

  JAMAAH LANSIA IPKA (IKATAN PENSIUNAN KEMENTERIAN AGAMA) SALATIGA 2016

  DapatdiajukankepadaFakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatigauntukditujukandalamsidangmunaqasyah. Demikian nota pembimbinginidibuat, untukmenjadiperhatiandandigunakansebagaimanamestinya.

  Wassalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh

  Salatiga, 7September2016 Pembimbing,

  Imam Mas Arum, M. Pd NIP. 19790507 201101 1008

  

SKRIPSI

MOTIVASI BERIBADAH DAN PERILAKU SOSIAL JAMAAH LANSIA

  

IPKA (IKATAN PENSIUNAN KEMENTERIAN AGAMA) SALATIGA

2016

  DISUSUN OLEH

  

MUHAMMAD SIRRIL WAFA

NIM: 111-12-026

  Telah dipertahankan di depan PanitiaDewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI),

  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal27 September 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan

  Susunan Panitia Penguji KetuaPenguji : Dr. Muh. Saerozi, M.Ag.

  SekretarisPenguji : Imam Mas Arum, M.Pd Penguji I : Siti Rukhayati, M.Ag Penguji II : Hj. Maslikhah, S.Ag., M. Si

  Salatiga,27 September 2016 Dekan Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

  KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga Website : http://iainsalatiga.ac.ide-mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertandatangan di bawahini : Nama : Muhammad Sirril Wafa NIM : 111-12-026 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakanbahwaskripsi yang sayatulisinibenar- benarmerupakanhasilkaryasayasendiri, bukanjiplakandarihasilkaryatulis orang lain. Pendapatdantemuan orang lain yangterdapatdalamskripsiinidikutipataudirujukberdasarkankodeetikilmiah.

  Salatiga, 7 September 2016 Penulis Muhammad Sirril Wafa 111-12-026

  

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-

orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila

orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-

kata (yang mengandung) keselamatan(Al-Furqon: 63).

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmatdanhidayah Allah SWT

  skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Ibu dan Bapak atas semua cinta dan kasih sayangnya kepadaku.

  2. Keluarga besarku baik yang berasal dari trah Ibu maupun Bapak yang telah memberikan motivasi dan dukungan sampai skripsi ini selesai.

  3. Seseorang yang ku sayangi “My”, sahabatku karibku dan teman-teman KKN yang tiada henti-hentinya memotivasi, membantu dan mensuport terhadap penyelesaian skripsi ini.

  4. Bapak Ibu guru dan Dosen-dosen saya yang sudah memberikan Ilmu dengan ikhlas sebagai bekal hidup saya.

  5. Pembimbing akademik dan pembimbing sekripsi yang dengan penuh tanggung jawab dan tulus ikhlas memberikan bimbingan metodologis dan analisis hingga tersusunnya skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad Saw yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul“MOTIVASI BERIBADAH

  

DAN PERILAKU SOSIAL JAMAAH IPKA (IKATAN PENSIUNAN

KEMENTERIAN AGAMA) SALATIGA 2016”.

  Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

  2. BapakSuwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

  4. Bapak Imam Mas Arum, M. Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya

  5. Bapak H. Agus Suaidi, Lc., M. Ag selaku dosen pembimbing akademik.

  6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

  Sekripsi ini merupakan penelitian yang pertama-tama tentang jamaah

  IPKA Salatiga, dan semoga berguna bagi penulis, jamaah IPKA Salatiga dan semoga, masyarakat Salatiga dan calon peneliti lain yang hendak meneliti IPKA Salatiga. Amin.

  Salatiga, 7 September 2016 Penulis

  Muhammad Sirril Wafa NIM. 111-12-026

  ABSTRAK

  Wafa, Muhammad Sirril. 2016. “Motivasi beribadah dan perilaku sosial jamaah

  IPKA Salatiga (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama) Salatiga 2016”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah.

  Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M. Pd.

  Kata Kunci: Motivasi Beribadah, Perilaku Sosial, Jamaah IPKA.

  Latar belakang penelitian ini bertolak pada permasalahan motivasi beribadah dan perilaku sosial pada jamaah IPKA kota Salatiga yang menjadi keutamaan Hablum minallah dan Hablum minnas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1) motivasi beribadah jamaah IPKA Salatiga, 2) perilaku sosial jamaah IPKA Salatiga, 3) faktor pendorong motivasi beribadah jamaah IPKA Salatiga, 4) faktor penghambat motivasi beribadah jamaah IPKA Salatiga, 5) solusi mengatasi faktor penghambat motivasi beribadah jamaah IPKA Salatiga.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan lapangan (field research) dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian adalah seluruh jamaah IPKA Salatiga.

  Temuan penelitian ini adalah penulis mengamati jamaah pengajian lansia

  IPKA Salatiga dalam kiprahnya mewujudkan peribadatan yang mencakup

  

Hablum minallah dan Hablum minannas. Setelah dianalisis secara mendalam

  penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Motivasi beribadah; mengharap ridho Allah dan sebagai ajang silaturrahmi, 2) Perilaku sosial; religius, peduli sosial, dan peduli lingkungan, 3) faktor penghambat dan pendorong motivasi beribadah; meningkatkan amalan ibadah, selalu ingat kematian, mengkaji Al-Qur’an, dan menambah wawasan, 4) solusi mengatasi penghambat motivasi beribadah; semua kegiatan diniatkan untuk beribadah, istirahat yang cukup, dan menyediakan pemateri pengganti.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... v MOTTO ........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii KATAPENGANTAR ...................................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Fokus penelitian ............................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian........................................................................... 5 D. Penegasan Istilah ........................................................................... 6 E. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 7 F. Metode Penelitian .......................................................................... 8 G. Sistematika Penulisan .................................................................... 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 17 A. Motivasi Beribadah dan Perilaku Sosial ........................................ 17

  C. Jamaah IPKA Salatiga.................................................................... 26

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ......................... 27 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 27 B. Gambaran Informan ...................................................................... 29 C. Temuan Penelitian ......................................................................... 31 BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 45 A. Motivasi beribadah pada Jamaah IPKA Kota Salatiga ................. 45 B. Perilaku Sosial Jamaah IPKA Kota Salatiga ................................. 49 C. Faktor-faktor pendorong dan penghambat Motivasi Ibadah Jamaah IPKA Salatiga ................................................................... 56 D. Solusi mengatasi faktor penghambat Motivasi Ibadah Jamaah IPKA Kota Salatiga ....................................................................... 65 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 67 A. Kesimpulan.................................................................................... 67 B. Saran .............................................................................................. 68 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 70 LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Daftar SKK

  2. Nota Pembimbing Skripsi

  3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

  4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

  5. Lembar Konsultasi

  6. Instrumen Pengumpulan Data

  7. Hasil Wawancara

  8. Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang melakukan ibadah karena motivasi-motivasi tertentu

  yang satu sama lain mungkin berbeda. Seperti yang dikutip oleh al Ghazali dalam Hasan (2000:57) “besok pada akhir zaman orang-orang yang pergi menunaikan haji akan dibagi menjadi empat kelompok”. Pertama, Sabda nabi, yaitu kelompok penguasa atau elit masyarakat yang pergi menunaikan haji karena dorongan untuk melakukan pelesir atau wisata. Kedua, Sabda nabi motivasi orang-orang kaya berangkat haji lebih disebabkan karena tujuan bisnis. Ketiga, kelompok ulama yang berangkat haji dalam mencari popularitas, biar kondang dan punya nilai tambah di mata masyarakat.

  Keempat, kelompok orang-orang fakir yang berangkat haji karena ingin mencari bantuan, sumbangan atau meringankan beban hidupnya.

  Pendapat Hasan di atas mengungkapkan, meskipun bentuk ibadah itu satu macam, yakni haji tetapi motivasi orang yang melaksanakannya bisa bermacam-macam. Pada ibadah-ibadah yang lain kemungkinan terjadi ke masjid jumlahnya terbatas. Akan tetapi, mengapa pada hari raya jumlah jamaah mencapai ratusan ribu bahkan sampai meluber dan tidak tertampung disebuah masjid. Motivasi melaksanakan salat hari raya tidak semata-mata bercengkrama dengan tetangga dan mudik ke kampung halaman.(Hasan, 2000:58)

  Secara umum motivasi beribadah dalam agama dapat dikelompokan ke dalam dua hal, yakni ibadah karena ikhlas dan karena riya’. Islam berpedoman bahwa ikhlas itulah yang diharapkan oleh agama, semua bentuk ibadah, apakah ibadah adalah aktivitas hati, atau menyangkut aktifitas hati sekaligus ragawi, maupun aktifitas yang berkaitan dengan masalah berdasarkan dorongan suci karena Allah semata.(Hasan, 2000:58) Motivasi inilah yang dimaksud oleh Al-Qur’an al Bayyinah ayat 5 yaitu:

  

5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan

memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus,

dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang

demikian Itulah agama yang lurus.

  Perilaku ibadah karena riya’ terjadi perbedaan motivasi, ibadah yang untuk Tuhan pun misalnya salat, zakat, puasa, dan haji juga terjadi tingkat- tingkat motivasi. Motivasi pertama karena memandang ibadah sebagai suatu kewajiban yang harus dilakukan. Kedua ada kalanya orang melakukan ibadah karena didorong oleh keinginan untuk memperoleh pahala atau imbalan dari Allah Swt. Sedangkan ketiga, motivasi yang lebih tinggi mutunya, yaitu ibadah karena semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah, bertambah dekat. Ketiga motivasi ibadah ini dianggap sebagai ibadah secara ikhlas. Ibadah jenis ini ibarat seorang pemuda yang sedang kasmaran terhadap seorang wanita. Dorongan untuk bertemu bukan karena akan diberi apa-apa atau memperoleh upah, tetapi agar hubungan dengan kekasihnya lebih dekat (Hasan, 2000:59).

  Menurut Agustian (2001:20) beberapa dekade ini melihat berbagai prinsip hidup yang menghasilkan berbagai tindakan manusia yang begitu beragam. Prinsip hidup yang dianut dan diyakini itu telah menciptakan berbagai tipe pemikiran dengan tujuannya masing-masing. Setiap orang terbentuk sesuai dengan prinsip yang dianutnya. Hasilnya bisa dianggap hebat, mengerikan, bahkan menyedihkan.

  Paham Peter Drucker dalam Agustian (2001:20) ternyata hanya menghasilkan budak-budak materialis dibidang ekonomi, efisiensi, dan teknologi tetapi hatinya kekeringan dan tidak memiliki ketentraman batin, ada sesuatu yang hilang. Lalu munculah aliran Thaolisme yang mengagungkan ketentraman dan keseimbangan batin, tetapi menghasilkan manusia-manusia yang lari dari tanggung jawab ekonomi. Pemikiran Dale Carnagie dalam Agustian (2001:20) yang sangat mementingkan arti sebuah “penghargaan”, hasilnya adalah mendewakan penghargaan.

  Hasil pemaparan di atas penulis berpendapat bahwa motivasi beribadah menjadi keutamaan hablum minallahdan hablum minannas setiap apasajakah yang melatar belakangi motivasi beribadah pada jamaah, dimana mereka termotivasi mengikuti pengajian ini. Jamaah pengajian memang penting di zaman yang modern ini. Selain untuk menimba ilmu agama, pengajian juga diperuntukan untuk mengetahui ajaran agama Islam yang salah dan ajaran yang masih abu-abu. Proses pengajian ini hampir sama dengan pengajian jamaah lain, karena kegiatan dilaksanakan di rumah salah satu jamaah yang minggu sebelumnya telah terpilih melalui undian kertas, pengajian ini dilaksanakan setiap satu bulan sekali dengan pengisi pengajian adalah ustadz yang telah ditentukan dan tidak lupa tema pengajian yang disampaikan, misalnya tema: “keagungan bulan sya’ban (ruwah)”. Di dalam pengajian setiap jamaah mendapatkan satu lembar fotocopy materi dari tema yang akan disampaikan ustadz.

  Sesama jamaah juga saling akrab satu dengan yang lain, tidak ada keinginan untuk keluar dari jamaah pengajian ini. Semangat pemersatu dan kekeluargaan sangat dijunjung tinggi oleh setiap individu jamaah. Karena ketua jamaahpun menekankan jiwa kebersamaan itu tidak boleh luntur.

  Pada jamaah pengajian IPKA (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama ), pengajian untuk para pensiun. Pengajian diperuntukan untuk saling mengadakan penelitian dengan mengangkat judul, “MOTIVASI

  

BERIBADAH DAN PERILAKU SOSIAL JAMAAH LANSIA IPKA

(IKATAN PENSIUNAN KEMENTERIAN AGAMA) SALATIGA 2016” .

  B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat memfokuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Bagaimanakah motivasi beribadah pada jamaah lansia IPKA (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama) di Kota Salatiga?

  2. Bagaimanakah perilaku sosial pada jamaah lansia IPKA (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama) di Kota Salatiga?

  3. Apa sajakah faktor pendorong motivasi beribadah pada jamaah lansia

  IPKA (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama) di Kota Salatiga?

  4. Apa sajakah faktor penghambat motivasi beribadah pada jamaah lansia

  IPKA (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama) di Kota Salatiga?

  5. Bagaimanakah solusi mengatasi faktor-faktor penghambat motivasi beribadah pada jamaah lansia IPKA (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama) di Kota Salatiga?

  C. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui motivasi beribadah pada jamaah lansia IPKA (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama) di Kota Salatiga?

  2. Untuk mengetahui perilaku sosial pada jamaah lansia IPKA (Ikatan

  3. Untuk mengetahui faktor pendorong motivasi beribadah pada jamaah lansia IPKA (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama) di Kota Salatiga?

  4. Untuk mengetahui faktor penghamabat motivasi beribadah pada jamaah

  5. Untuk mengetahui solusi mengatasi fakto-faktor penghambat motivasi beribadah pada jamaah lansia IPKA (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama) di Kota Salatiga?

D. Penegasan Istilah

  Agar tidak ada kesalahpahaman terhadap penafsiran judul, maka penulis perlu adanya penjelasan berkenaan dengan beberapa istilah pokok dalam dalam penelitian ini.

1. Motivasi Ibadah

  Ibadah dalam terminologi Islam dalam Hasan (2000:1) adalah kepatuhan kepada Tuhan yang didorong oleh rasa kekaguman dan ketakutan. Jadi tahap paling awal ibadah adalah kepatuhan kepada Allah yang didorong rasa kekaguman dan ketakutan.Dalam redaksi lain dapat diartikan “agar mereka melakukan ibadah kepada-Ku”. Jadi Ibadah adalah patuh kepada Allah SWT dengan rasa kagum dan takut, menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

  Motivasi ibadah adalah dorongan untuk melakukan suatu ibadah. Secara umum motivasi ibadah di dalam agama dapat dikelompokkan

  riya’ (hadirnya unsur lain-lain dalam pelaksanaan ibadah). Yang

  diharapkan oleh agama, semua bentuk ibadah harus berdasarkan dorongan suci karena Allah semata, ikhlas (Hasan, 2000:58). Jadi motivasi ibadah merupakan suatu dorongan untuk melaksanakan ibadah dengan sungguh- sungguh ikhlas karena Allah SWT.

2. Perilaku Sosial

  Menurut Jalaluddin Rakhmat (1992:39) perilaku adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek perilaku.

  Menurut Nashori (2008:84) Perilaku sosial adalah kesadaran individu yang menemukan perbuatan yang nyata terhadap objek sosial atau yang berhubungan dengan pergaulan hidup/lapangan masyarakat.

E. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan penelitian ini dapat dirumuskan menjadi dua, pertama kegunaan teoritik dan kegunaan praktik.

  1. Kegunaan Teoritik Penelitian ini diharapkan dapat berguna secara teoritik sekurang- kurangnya dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti, masyarakat, khususnya pada jamaah lansia IPKA (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama) di Kota Salatiga dalam bidang sosial.

  2. Kegunaan Praktik Secara praktik penelitian ini diharapkan dapat membantu menemukan gambaran motivasi hidup pada jamaah IPKA (Ikatan

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif , yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar atau fenomena, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif (J.Moleong, 2004:11). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian fenomenologi, peneliti dalam pandangan fenomenologi berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi-situasi tertentu. Penelitian ini mencoba menjelaskan makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji (J.Moleong, 2004:17).

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2008:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

  2. Kehadiran Penelitian

  Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti berlaku sebagai instrumen utama tanpa mewakilkan kehadirannya pada orang lain.

  Kehadiran peneliti bertujuan untuk melakukan pengamatan dan wawancara mendalam guna mendapatkan data akurat dari informan yang diperlukan peneliti untuk melengkapi data penelitian.

  Penelitian dalam hal ini bertindak sebagai instrumen penelitian, yaitu peneliti terjun langsung ke lapangan untuk proses penelitian dan pengumpulan data, adapun karakteristik dalam penelitian ini adalah: Pertama, peneliti menggunakan sistem wawancara tidak berstruktur.

  Kedua, peneliti mengadakan komunikasi dengan objek, dengan menggunakan bahasa yang sopan santun dan mudah dipahami.

  Sehingga terjalin suasana yang baik antara peneliti dan informan.

  Ketiga, peneliti mengumpulkan dan mencatat data secara terperinci berkaitan dengan hal-hal yang barkaitan dengan masalah yang diteliti.

  3. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini akan dilaksanakan di perkumpulan jamaah IPKA Kota Salatiga yaitu di rumah-rumah anggota perkumpulan yang

  4. Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer dan data sekunder.

  a. Data Primer

  Sumber data primer menurut Arikunto (2010:22) adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya. Data primer dapat diperoleh langsung dari lapangan yang dapat memberikan gambaran keadaan, mengidentifikasi permasalahan, dan menjawab semua pertanyaan dalam penelitian.

  b. Data Sekunder

  Sumber data sekunder menurut Arikunto (2010:22) adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, SMS, dan lain-lain), foto-foto, film, rekaman video, dan benda-benda yang dapat memperkaya data primer. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara.

  Data sekunder dapat diperoleh dari buku, jurnal, internet, artikel, majalah atau koran, serta hasil penelitian lainnya. Data primer dapat diperoleh melalui: Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

  Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

  (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

  

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

(J.Moleong, 2004:186).

  Wawancara adalah suatu cara menggali data. Hal ini harus dilakukan secara mendalam untuk mendapatkan data yang detail dan valid (Asmani, 2011:122). Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dengan wawancara terbuka dan terstruktur karena informan atau narasumber mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan tahu pula tujuan dari wawancara. Selain itu pada saat wawancara, peneliti sudah menetapkan dan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang tersusun secara sistematis.

  Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur atau terbuka, yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data (J.Moleong, 2004:191). Wawancara ini digunakan dalam mencari data dari informan tentang motivasi ibadah dan perilaku sosial pada jamaah lansia IPKA (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama) di Kota Salatiga. Serta peneliti hal-hal terkait dengan judul, sehingga dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena sesuai dengan yang terjadi. Pengumpulan data pada wawancara dapat dilengkapi dengan catatan lapangan

  2) Catatan Lapangan atau observasi

  Bogdan dan Biklan dalam J.Moleong (2004:209) catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data, dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan ini digunakan dalam mencari data tentang motivasi dan perilaku sosial pada jamaah lansia IPKA (Ikatan Pensiunan Kementerian Agama) di Kota Salatiga untuk memperoleh data yang berhubungan dengan gambaran rill dan detail.

  Observasi yang dikutip Asmani (2011:23) adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Peneliti mengamati dan mencatat gejala yang tampak pada objek penelitian.

  3) Dokumentasi

  Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). tertulis atau film. Dokumentasi merupakan materi tertulis yang didasarkan pada catatan dan dokumen-dokumen yang digunakan untuk melengkapi data dalam penelitian. Dokumen-dokumen tersebut bisa berupa foto, dokumen mulik informan, dan hasil wawancara yang didapat dari informan.

5. Metode Analisis

  Analisis data kualitatif (Bogdan dan Biklan, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut: a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, analisis hendaknya membaca dan mempelajari secara teliti seluruh jenis data yang sudah terkumpul. Data itu diperoleh dari informan ketika melakukan penelitian.

  b. Mengumpulkan, mengklasifikasikan, memilah-milah sesuai dengan analisis penelitian oleh penulis.

  c. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data mempunyai makna, mencari dan menemukan pola.

  d. Disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian.

  Menurut Moleong (2008:324) ada empat kriteria yang digunakan yaitu: kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian

  Pada penelitian ini, peneliti memakai kriteria kepercayaan (credibility). Kriteria kepercayaan ini berfungsi untuk melakukan penelaahan data secara akurat agar tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai. Peneliti memperpanjang penelitian dengan melakukan observasi secara terus menerus sampai data yang dibutuhkan cukup.

  Kemudian peneliti menggunakan teknik triangulasi data yaitu teknik pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2008:330). Pada teknik ini peneliti melakukan:

  a. Triangulasi teknik yaitu dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

  b. Triangulasi sumber yaitu dengan cara membandingkan data hasil wawancara antar narasumber terkait dan membandingkan data hasil dokumentasi antar dokumen.

1. Tahap-Tahap Penelitian

  Pelaksanaan penelitian terdiri dari empat tahap yaitu: tahap sebelum ke lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan yang ditempuh sebagai berikut:

a. Tahap sebelum ke lapangan

  paradigma teori, penjajakan alat peneliti, permohonan izin kepada subyek yang diteliti, dan konsultasi fokus penelitian.

  b. Tahap Pekerjaan Lapangan

  Tahap ini meliputi pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan peran jamaah IPKA dalam pertemuan perkumpulan. Data ini diperoleh dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  c. Tahap Analisis Data

  Menurut Miles dan huberman yang dikutip Sugiyono (2011:337) aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

  1) Mereduksi atau merangkum data, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu. 2) Penyajian data dalam uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya secara naratif.

  3) Penarikan kesimpulan berupa penemuan baru yang belum pernah ada.

  d. Tahap Penulisan Laporan

  Tahap ini meliputi kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan, saran- saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindaklanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulis skripsi yang sempurna.

G. Sistematika Penulisan

  Dalam memahami skripsi ini, maka perlu diketahui urutan-urutan dalam penulisan diantaranya: BAB I PENDAHULUAN, berisi pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian yang meliputi: jenis penelitian, pendekatan penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA, berisi tentang kajian teori yang meliputi: pengertian motivasi, pengertian ibadah, pengertian motivasi beribadah, pengertian perilaku, pengertian perilaku sosial, faktor-faktor pendorong dan penghambat motivasi beribadah, dan solusi dalam mengatasi penghambat motivasi beribadah.

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN, berisi tentang paparan data dan temuan penelitian yang menjelaskan tentang: gambaran umum lokasi penelitian, gambaran informasi terdiri dari: sejarah singkat, visi dan misi, data kepengurusan, dan deskripsi hasil temuan penelitian.

  BAB VI PEMBAHASAN, pembahasan memuat tentang motivasi beribadah pendorong dan penghambat motivasi beribadah jamaah IPKA kota Salatiga, dan solusi dalam mengatasi faktor-faktor penghambat motivasi beribadah jamaah IPKA kota Salatiga.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi Beribadah dan Perilaku Sosial Segala aktivitas manusia muslim seperti makan, minum, bekerja dan berkarya ada dalam kerangka beribadah, menyembah kepada Allah SWT. Ibadah mencakup kesemestaan akan hidup dan makna hidup sendiri, bahwa

  aktivitas hidup manusia hanya dan untuk diorientasikan sepenuhnya untuk Tuhan.

1. Motivasi Beribadah

  Menurut Sardiman (2007:73) Motivasi adalah suatu dorongan untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Sedangkan menurut Donald menyebutkan motivasi sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang telah menjadi aktif.

  Menurut Islamiyah (2013:15) kata motive memiliki arti “the

  conscious reason which the individual gives for his behavior” artinya

  bagi pelakunya. Nico S. Dister mengartikan motivasi adalah penyebab psikologis yang merupakan sumber serta tujuan dari tindakan dan perbuatan seseorang. Jadi motivasi adalah suatu kekuatan yang menjadi

  Ibadah secara bahasa berarti merendahkan diri serta tunduk, sedangkan menurut syara’ (terminologi) ibadah adalah taat kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya.

  Motivasi ibadah dalam Hasan (2000:58) adalah dorongan untuk melakukan suatu ibadah. Secara umum motivasi ibadah di dalam agama dapat dikelompokkan dalam dua hal, yakni ibadah karena keikhlasan (karena Allah) dan karena riya’ (hadirnya unsur lain-lain dalam pelaksanaan ibadah). Yang diharapkan oleh agama, semua bentuk ibadah harus berdasarkan dorongan suci karena Allah semata, ikhlas.

  Motivasi ibadah dalam Islamiyah (2013:15) adalah suatu kekuatan yang menjadi sumber serta alasan bagi seorang mengapa dan untuk apa dia menyakini kebenaran suatu agama dalam beribadah, yang dari keyakinan itu muncul perilaku yang bersifat religius.

  Adapun motif yang dikemukakan psikolog sebagai penyebab kelakuan beragama, yaitu:Motif intrinsik dan motif ekstrinsik.

  Pertama, motivasi intrinsik merupakan dorongan yang bersumber

  dari dalam diri manusia untuk melakukan secara sadar dan sukarela apa- apa yang hendak digapai. beragama kepada pelakunya adaptatif pada situasi yang melingkupinya baik situasi yang menekan batiniyah maupun situasi yang longgar tanpa memberi tekanan batiniyah kepada pelakunya. Dorongan-dorongan menjaga cacat susila personal dan umum, juga membangun pemikiran, yang selaras dengan nilai-nilai agama. Di samping itu, motvasi intrinsik memberi sumbangsih terhadap upaya-upaya mengeliminasi rasa takut dalam diri seseorang, baik ketakutan yang berobjek (seperti takut terhadap musuh, bencana, kematian, kemiskinan dan lain sejenisnya), dan ketakutan yang tidak berobjek (seperti takut kepada Tuhan, suramnya masa depan, ketidaktahuan antara amal dan kemaksiatan, dan lain- lain)(Islamiyah, 2013:15).

  Motivasi-motivasi intrinsik dalam bidang agama dan peribadatan, meliputi: a. Agama sebagai saran untuk mengatasi frustasi

  Psikologi mengobservasikan bahwa “keadaan frustasi dapat menimbulkan perilaku keagamaan”. Dalam menjadi aktif dalam perilaku religious setelah mengalami cobaan.

  Tentu saja perilaku Agama yang dilakukan saat seseorang sedang frustasi hanya akan berfungsi sebagai pembelokan saja dari perasaan frustasi mereka. Ada empat macam frustasi yaitu frustasi karena alam, frustasi sosial, frustasi moral, dan frustasi karena b. Agama sebagai sarana untuk menjaga kesusilaan dan tata tertib masyarakat.

  Menggambarkan Agama diabdikan kepada tujuan-tujuan yang yang diberikan kepada anak-anak tidak bermotivasikan religius melainkan agar anak-anak menjadi orang yang beriman dan beramal kebaikan, tetapi bermotivasikan moral dan sosial agar anak menjadi orang yang bermoral di tengah-tengah masyarakat (Islamiyah, 2013:17).

  c. Agama sebagai sarana untuk memuaskan intelek yang ingin tahu.

  Dalam arti tertentu agama memberikan jawaban atas “kesukaran intelektual kognitif” yaitu oleh keinginan dan kebutuhan manusia akan orientasi dalam kehidupan untuk menempatkan diri secara berarti dan bermakna di tengah-tengah kejadian semesta alam. Bagi mereka yang tidak mengenal Agama, pemikirannya lebih cenderung menganggap kejadian manusia sebagai suatu hal yang biasa dan manusia akan mati secara alami pula (Islamiyah, 2013:19).

  d. Agama sebagai sarana untuk mengatasi ketakutan.

  Motivasi ini ada dua macam ketakutan, 1) ketakutan yang berobyek seperti takut pada musuh, takut pada anjing dan lainnya. 2) ketakutan yang tak berobyek, yaitu perasaan takut begitu saja tanpa tahu apa yang ditakutkan. Jenis ketakutan yang kedua ini yang paling

  Sebetulnya ketakutan yang tak berobyek tersebut secara langsung memang tidak dapat dikatakan sebagai motivasi karena yang dimaksud motivasi adalah dorongan psikologis untuk mengejar suatu ketakutan justru tidak berarah dan tidak untuk mengejar sesuatu (Islamiyah, 2013:21).

  Kedua, motivasi ekstrinsik merupakan dorongan dan

  pengaruh-pengaruh yang berasal dari luar manusia dan memiliki kekuatan mendorong terhadap keinginan dan spirit manusia untuk melakukan ibadah kepada Rabb-Nya.

  Beberapa bentuk motif yang berasal dari luar dapat berupa: norma atau tata susila dalam kehidupan bermasyarakat; dapat juga berupa motif hukum yang memberi wahana berupa aturan-aturan tentang aturan hidup bermasyarakat; dan dapat pula berupa motif ekonomi yang dapat melatar belakangi semakin maju dan sejahteranya masyarakat; serta motif pemenuhan kebutuhan diluar ekonomi seperti rasa nyaman, damai, selaras dan harmonis.

  Tersedianya motivasi ekstrinsik pada diri manusia; norma atau tata susila, hukum, ekonomi, dan kebutuhan bahkan keamanan maka menjadi spirit menjalankan ajaran-ajaran agama dan peribadatan memperoleh daya dukung(Islamiyah, 2013:23).

  Daya dukung terwujudnya ketenangan menjalankan ibadah 1) Faktor Sosial, faktor ini mencakup seluruh pengaruh sosial dalam perkembangan perilaku keagamaan seperti ajaran-ajaran, orang tua, tradisi, dan opini lingkungan. Faktor sosial adalah salah satu

  2) Faktor Pengalaman, terbagi menjadi tiga macam yaitu pengalaman natural, pengalaman moral, dan pengalaman afektif.

  3) Faktor Kebutuhan, beberapa kebutuhan manusia mempengaruhi perilaku religius. Kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan cinta, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan yang dihasilkan karena adanya kematian yang tidak bisa direlakan.

  4) Faktor berfikir, manusia adalah makhluk yang dapat berfikir salah satu dari hasil proses berfikirnya dapat membantu menentukan kepercayaan mana yang dia tolak(Islamiyah, 2013:23-34).

  Motif, bagaimana dikemukakan oleh Sardiman A.M (2007:24) yang mengatakan bahwa motif diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan, bahwa dapat juga diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.

  Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. sehingga seseorang ilmuan dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor

2. Perilaku sosial

  Maio dan Haddock (2009) mendefinisikan perilaku adalah evaluasi menyeluruh terhadap suatu objek berdasarkan informasi kognitif, afektif, dan behavioral. Sedangkan perilaku menurut Eagly & Chaiken (1993) dalam Clayton (2012:3) adalah merupakan penilaian evaluatif multikomponen terhadap suatu objek.

  Menurut Rakhmat (1992:39) perilaku adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek perilaku.

  Perilaku sosial dalam Nashori (2008:84) adalah kesadaran individu yang menemukan perbuatan yang nyata terhadap objek sosial atau yang berhubungan dengan pergaulan hidup/lapangan masyarakat.

B. Nilai-Nilai Motivasi Ibadah

  Adapun nilai-nilai motivasi ibadah adalah sebagai berikut:

  1. Benar dari aspek niatnya, niat atau motivasi berfungsi untuk mengukur atau melakukan apakah suatu pekerjaan itu benar atau tidak.

  2. Benar dari aspek pelaksanaan, yaitu bagaimana cara menghasilkan

  3. Dalam Qs. Al Mulk ayat 5 :

  $ !"#

  Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang- bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.

  Bumi yang dimaksud bukan arti bendanya, tetapi lebih pada sumber daya alaminya, kekayaan yang terpendam, maupun aspek-aspek keilmuan yang bisa diperoleh dari hasil penjelajahan atau eksplorasi dari bumi.

  4. Kerja keras yang disertai niat ikhlas selain mempunyai nilai ibadah juga akan menghapus dosa-dosa kecil.

  5. Ada tujuh aktivitas atau pekerjaan yang pahalanya akan selalu mengalir pada orang yang mengerjakannya meskipun dia sudah berada di Kubur atau setelah meninggal dunia”. 1) orang yang mengajarkan ilmu, 2) orang yang mengalirkan sungai, baik untuk irigasi pertanian atau untuk kepentingan masyarakat sekitarnya, 3) orang yang menggali sumur atau pengadaan air bersih, 4) orang yang menanam kurma atau orang yang menanam buah-buahan, kelestarian lingkungan, obat, makanan sehat dan lainnya yang bermanfaat untuk orang lain, 5) orang yang membangun masjid atau sarana peribadatan, 6) orang yang mewariskan mushaf al- Qur’an dan juga yang mengajarkannya, 7) orang yang mendidik anak (Hasan,2000:225).

  6. Suatu pekerjaan atau kegiatan yang dijalani harus baik dan halal.

  Ini sesuai dengan perintah Allah dalam surat Al-Qur’an Al-Mulk ayat 15,

  

" !

,-. +" *! ) ! ( ' & % / " # -

  15. Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-

Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

  7. Bekerja dengan penuh tanggungjawab dan dengan peofesional. Islam tidak memerintahkan umatnya hanya untuk bekerja saja, akan tetapi mendorong umatnya agar senantiasa bekerja dan berorganisasi dengan baik dan bertanggungjawab.

  8. Ikhlas dalam bekerja dan berorganisasi, yaitu meniatkan aktifitas bekerjanya tersebut untuk mencari ridho Allah SWT dan beribadah kepada-Nya. Nabi Saw bersabda:

  “sesungguhnya amal-amal perbuatan itu tergantung niat, dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya.”(HR Bukhari Muslim)

  (http://www.sabilulilmi.wordpress.com/)

  9. Tidak melalaikan kewajiban kepada Allah. Bekerja dan berorganisasi juga akan bernilai ibadah jika pekerjaan apapun yang kita jalani tidak sampai melalaikan dan melupakan kita dari kewajiban-kewajiban kepada Allah. solat misalnya. Ia adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim (Haryanto, 2003:6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh bimbingan agama terhadap motivasi beribadah jamaah masjid Raya pondok Indah Jakarta Selatan

2 10 63

Realisasi Fungsi Kelu arga Dalam Pendidikan Anak Menurut Mahasiswa IAIN Salatiga Tahun 2016

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Karyawan Bagian Fashion dan Depstore di City Walk Ada Baru Salatiga

1 1 11

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN (Di MTs N Salatiga Tahun 2008) - Test Repository

0 0 121

EMOSI DAN AMALIAH IBADAH (Studi Korelasi pada Mahasiswa STAIN Salatiga Tahun Akademik 2004-2005) - Test Repository

0 0 82

MOTIVASI BELAJAR DI PESANTREN Pada Santri Putri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Kalibening, Kec. Tingkir, Salatiga tahun 2009 - Test Repository

0 0 106

KEMAMPUAN MEMABCA AL-QUR'AN PENGARUHNYA TERHADAP SIKAP TAWADHU' (Studi pada Ssiwa SMP Negeri 8 Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010) - Test Repository

0 0 120

PERSEPSI DAN EKSPEKTASI SIVITAS AKADEMIKA STAIN SALATIGA TENTANG KAMPUS RELIGIUS (Studi pada Sivitas Akademika STAIN Salatiga Tahun 2009) - Test Repository

0 1 115

KORELASI TINGKAT PEMAHAMAN KEAGAMAAN TERHADAP TOLERANSI {studi kasus masyarakat desa Kembangarum, kelurahan Dukuh, kecamatan Sidomukti kota Salatiga tahun 2010) - Test Repository

0 0 82

PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG BERAGAMA ISLAM (Studi Putusan di Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga) - Test Repository

0 0 207