SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DENGAN KEJADIAN DIARE (Studi di Desa Kedunglumpang Kec. Mojoagung Kab. Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

SKRIPSI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DENGAN KEJADIAN DIARE

  

(Studi di Desa Kedunglumpang Kec. Mojoagung Kab. Jombang)

ELSA PUTRI LAHUDIN 13.321.0020 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN “INSAN CENDEKIA MEDIKA” JOMBANG 2017

  

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DENGAN KEJADIAN DIARE

(Studi di Desa Kedunglumpang Kec. Mojoagung Kab. Jombang)

SKRIPSI

  Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi S1 Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang

  

ELSA PUTRI LAHUDIN

13.321.0020

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

“INSAN CENDEKIA MEDIKA”

JOMBANG

2017

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP Peneliti dilahirkan di Kediri 17 Mei 1995, peneliti merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Muhamad Lahudin S.Pd dan Ibu

  Saminah S.Pd Pada tahun 2007 peneliti lulus dari SDN Gambiran 02 Mojoagung , pada tahun 2010 peneliti lulus dari SMPN 02 Mojoagung, pada tahun 2013 peneliti lulus dari SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Jombang Jurusan Keperawatan, Dan pada tahun 2013 peneliti lulus seleksi masuk STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui jalur tes tulis. Peneliti memilih program studi S1 Keperawatan dari tiga pilihan program studi yang ada di STIKes “ICMe” Jombang.

  Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar - benarnya.

  Jombang, Juni 2017

  Elsa Putri Lahudin

  

MOTTO

Hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti. Tak ada

yang jatuh dengan cuma-cuma,

semua usaha dan juga kemenangan hari ini bukanlah

kemenangan esok hari,

kegagalan hari ini bukanlah kegagalan esok hari

  

(Kahlil Gibran)

AYAH ADALAH

LELAKI YANG AKAN SELALU BERJUANG

DEMI

KEBAHAGIAAN DAN KESUKSESAN PUTRINYA

TANPA HARUS MENGELUH LELAH

  

(penulis)

  

PERSEMBAHAN

Seiring dengan do’a dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karya tulis ini saya persembahkan kepada :

  1. H. Bambang Tutuko, SH., S.Kep. Ns., MH selaku ketua STIKes ICMe Jombang.

  2. Inayatur Rosidah,S.Kep.Ns.,M.Kep., selaku kaprodi S1 Keperawatan.

  3. Dr.Hariyono,M.Kep selaku pembimbing utama dan Agustina Maunaturrohmah,S.Kep.,Ns.,M.kes selaku pembimbing kedua.

  4. Kepala desa kedunglumpang yang sudah memberikan izin penelitian.

  5. Kedua orang tua Ayahanda tercinta Muhamad Lahudin S.Pd dan Ibunda Saminah S.Pd yang selalu mendukungku dalam segala hal dan selalu mengajarkanku akan kerasnya kehidupan disitulah aku harus berjuang.

  6. Adikku tersayang Aulia Dwi Putri Lahudin yang selalu memberikan support dalam pengerjaan karya tulis ini, dan tak lupa seseorang yang tak pernah lelah selalu ada dalam keadaan apapun dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini Ahmad Busaeri S.Kep.,Ns

  7. Sahabat tersayang tercinta selalu ada dalam keadaan apapun selama 4 tahun ini Fitri, Titin, vidi terimakasih sudah menjadi bagian dalam hidupku selama ini selalu ada saat susah, senang, sedih, ketawa bareng dan jauh dari orang tua.

  8. Sahabatku Desy, Anita, retno, ucup, Mas ardi, Mas wahyu, Mas rudi dll yang tak bisa disebutkan namanya terimakasih sudah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

  9. Teman-teman Prodi S1 Keperawatan angkatan 2017, aku bangga punya kawan seperti kalian.

  10. Teman 1 kelompok, Elok, Mei, Winda, Dwi, Robin, chacha, ikta, depi, dimana perjuangan kita berawal dan berakhir bersama.

  Semoga amal kebaikan, doa, dan motivasi yang diberikan mendapatkan imbalan pahala dari Allah SWT, dan semoga skripsi bermanfaat bagi pembaca.

  Jombang, JUNI 2017 Penulis

KATA PENGANTAR

  Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah- Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan Kejadian Diare” ini dengan sebaik-baiknya.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada H. Bambang Tutuko, SH., S.Kep. Ns., MH selaku ketua STIKes

  ICMe Jombang yang memberikan izin untuk membuat skripsi sebagai tugas akhir program studi S1 Keperawatan, Inayatur Rosidah,S.Kep.Ns.,M.Kep., selaku kaprodi S1 Keperawatan, Dr. Hariyono,M.Kep selaku pembimbing utama yang memberikan bimbingan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi, Agustina Maunaturrohmah,S.Kep.,Ns.,M.kes selaku pembimbing anggota yang memberikan bimbingan penulisan dan pengarahan kepada penulis, kepala STIKES ICME Jombang beserta Bapak Ibu dosen dan teman-teman yang ikut serta memberikan saran dan kritik sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan skripsi dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca bagi umumnya, Amin.

  Jombang, JUNI 2017

  

ABSTRAK

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DENGAN KEJADIAN DIARE

  

(Studi di Desa Kedunglumpang Kec. Mojoagung Kab. Jombang)

Elsa Putri Lahudin*Hariyono**Agustina Maunaturrohmah***

  • Mahasiswa S1 Keperawatan**Dosen Profesi Ners***Dosen S1 Keperawatan Progam Studi S1
    • – Ilmu Keperawatan STIKES Insan Cendekia Medika Jombang Jl. Kemuning 57A Candimulyo Jombang. Telp. 0321-865446 Elsaputri153@yahoo.com

  Diare merupakan penyakit endemis dengan kejadian luar biasa di Indonesia yang bisa menyerang seluruh kelompok usia, Berdasarkan data dinas kesehatan kabupaten jombang cakupan pukesmas dengan penemuan kasus diare tertinggi yaitu Pukesmas Jogoloyo, Pukesmas Mojoagung, dan Pukesmas Peterongan, wilayah kerja Pukesmas Mojoagung merupakan Pukesmas dengan penemuan kasus diare tertinggi setelah Pukesmas Jogoloyo yaitu 778 kasus. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya diare adalah telah berjalan kegiatan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Tujuannya untuk mengetahui hubungan antara sanitasi total berbasis masyarakat dengan kejadian diare di Desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang.

  Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh kepala keluarga yang sudah tersosialisasi STBM sebanyak 1.191 responden dengan teknik proposional random sampling didapatkan sampel 59 responden. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sanitasi total berbasis masyarakat. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian Diare. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan uji Korelasi spearman rank (rho) dengan

  αlpa< 0,05.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa setengah dari responden mempunyai sanitasi total berbasis masyarakat dengan kriteria kurang yaitu 32 responden (54,2%), sedangkan didapatkan setengah dari responden mengalami diare yaitu 31 responden (52,4%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Statistik spearman

  rank (rho) didapatkan hasil p v

  alue =0,003 jika α = 0,05 maka p < α yang artinya H1 diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini, ada hubungan sanitasi total berbasis masyarakat dengan kejadian diare.

  Kata kunci : stbm, diare, keluarga

  

ABSTRACT

TOTAL SANITATION BASED COMMUNITY (STBM)

WITH DIARRHEA INCIDENCE

(Study in Village Kedunglumpang, Mojoagung District, Jombang Regency)

  

ELSA PUTRI LAHUDIN

13.321.0020

  Diarrhea is an endemic disease with a remarkable incidence in Indonesia that can affect all age groups, Based on data from the district health office of jombang Coverage of puskesmas with the discovery of the highest case of diarrhea namely Puskesmas Jogoloyo, Pukesmas Mojoagung, and Pukesmas Peterongan, Mojoagung Community Health Center is the Puskesmas with the highest incidence of diarrhea after Pukesmas Jogoloyo is 778 cases. One effort to prevent the occurrence of diarrhea is to have been running community-based total sanitation activities. The purpose of this study to determine the relationship between total community-based sanitation with the incidence of diarrhea in the Village Kedunglumpang Mojoagung District Jombang Regency.

  This research design use cross sectional design. The population of this study is the entire family head who has been socialized STBM As many as 1.191 respondents with proportional random sampling technique obtained a sample of 59 respondents. The independent variable in this research is total community based sanitation. Dependent variable in this research is Diarrhea occurrence. In this study the instrument used is a questionnaire. Data analysis using test

  Spearman rank correlation (rho) with αlpa 0,05.

  The results showed that half of the respondents had total community based sanitation with less criteria of 32 respondents (54,2%), Whereas obtained half of respondents experienced diarrhea that is 31 respondents (52,4%). Result of statistical test by using statistic test of spearman rank (rho) got result α = 0,003 if p value = 0,05 then p <α which mean H1 accepted.

  Conclusion in this research, there is relation of Community-based total sanitation with diarrhea.

  Keywords: stbm, diarrhea, family

  DAFTAR ISI

  Halaman

  SAMPUL ......................................................................................................... i SAMPUL DALAM ........................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ......................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... v

RIWAYAH HIDUP ........................................................................................ vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

  

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

  xviii

  

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xix

  BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ....................................................................................

  1 1.2 Rumusan masalah ..............................................................................

  3 1.3 Tujuan penelitian ..............................................................................

  3 1.3.1 Tujuan umum .........................................................................

  3 1.3.2 Tujuan khusus ........................................................................

  4 1.4 Manfaat penelitian ............................................................................

  4 1.4.1 Teoritis ...................................................................................

  4 1.4.2 Praktis ....................................................................................

  4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ......................................

  5 2.1.1 Pengertian ..............................................................................

  5 2.1.2 Pilar ......................................................................................

  6

  2.1.4 Manfaat .................................................................................

  31 2.3.4 Tanda dan gejala diare ..........................................................

  4.3 Populasi, sampel dan sampling ………………………………….… 45 4.3.1 Populasi ..................................................................................

  44

  44 4.2.2 Tempat Penelitian .................................................................

  44 4.2.1 Waktu Penelitian ...................................................................

  44 4.2 Waktu dan tempat penelitian .............................................................

  43 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan penelitian .........................................................................

  42 3.2 Hipotesis ...........................................................................................

  36 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................

  2.3.9 Faktor Resiko Diare……………………………………... ....

  35

  34 2.3.8 Pencegahan Diare ..................................................................

  33 2.3.7 Penatalaksanaan Diare .........................................................

  33 2.3.6 Epidemiologi Diare ...............................................................

  32 2.3.5 Patofisiologi Diare .................................................................

  31 2.3.3 Etiologi Diare .........................................................................

  18 2.1.5 Sasaran ..................................................................................

  30 2.3.2 Klasifikasi Diare ....................................................................

  30 2.3.1 Pengertian ...............................................................................

  29 2.3 Konsep Dasar Diare .........................................................................

  28 2.2.6 Perubahan Perilaku.................................................................

  28 2.2.5 F aktor yang mempengaruhi Perilaku ...................................

  27 2.2.4 Tingkatan Perilaku ................................................................

  26 2.2.3 Bentuk Perilaku ......................................................................

  2.2.1 Pengertian Perilaku………………………………………..... 26 2.2.2 Klasifikasi Perilaku ................................................................

  26

  2.1.9 Faktor .................................................................................... .. 25 2.2 Konsep Perilaku .................................................................................

  2.1.8 Alur progam………………………………………………… 20

  19

  18 2.1.7 Strategi ..................................................................................

  18 2.1.6 Prinsip ..................................................................................

  45

  4.3.2 Sampel ...................................................................................

  45 4.3.3 Sampling ...............................................................................

  46 4.4 Kerangka kerja (Frame Work) ...........................................................

  46 4.5 Identifikasi variabel ..........................................................................

  48 4.6 Definisi operasional ...........................................................................

  48 4.7 Instrumen penelitian ..........................................................................

  50 4.8 Teknik pengumpulan data .................................................................

  51 4.9 Pengolahan dan analisa data ..............................................................

  52 4.9.1 Pengolahan Data.....................................................................

  52 4.9.2 Analisa data ...........................................................................

  54 4.10 Etika Penelitian ..................................................................................

  56 4.10.1 Informed Consent ...................................................................

  56 4.10.2 Anonimity (tanpa nama) .........................................................

  56 4.10.3 Confidentiality (kerahasiaan) .................................................

  57

  4.10.4 Keterbatasan penelitian

  57 …………………………………. .

  BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITI

  5.1 Hasil………………………………………………………………… 59

  5.2 Pembahasan………………………………………………………... 65

  BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan .........................................................................................

  76 6.2 Saran ....................................................................................................

  76 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 78

  LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  62 Tabel 5.6

  Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur 2017

Tabel 5.9 Frekuensi responden berdasarkan kejadian diare di Desa

  Timur 2017…………………………………………………

  63 Tabel 5.8 Frekuensi responden berdasarkan parameter sanitasi total berbasis masyarakat (stbm) di Desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang Provinsi Jawa 63

  Mojoagung Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur 2017

  Kecamatan

  masyarakat (stbm) di Desa Kedunglumpang

  berbasis

  62 Tabel 5.7 Frekuensi responden berdasarkan sanitasi total

  didapat di Desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung K abupaten Jombang Provinsi Jawa Timur 2017…………….

  Frekuensi responden berdasarkan sumber informasi yang

  Jombang Provinsi Jawa Timur 2017

Tabel 4.1 Definisi operasional hubungan sanitasi total

  61 Tabel 5.5 Frekuensi responden berdasarkan penghasilan per bulan di Desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten

  Jombang Provinsi Jawa Timur 2017………………………

  61 Tabel 5.4 Frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di Desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten

  Jombang Provinsi Jawa Timur 2017………………………

  60 Tabel 5.3 Frekuensi responden berdasarkan pendidikan di Desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten

  60 Tabel 5.2 Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di Desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur 2017………………………..

  Jombang Provinsi Jawa Timur 2017

  49 Tabel 5.1 Frekuensi responden berdasarkan usia di Desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten

  Kedunglumpang Kec. Mojoagung Kab. Jombang

  Desa

  masyarakat (STBM) dengan kejadian Diare di

  berbasis

  64

Tabel 5.10 Tabulasi silang hubungan sanitasi total berbasis masyarakat

  (STBM) dengan kejadian Diare di Desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang Provinsi Jawa

  Timur 2017

  64

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka konseptual hubungan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan kejadian Diare di Desa

  42 Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang. ..

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian hubungan sanitasi total berbasis

  47 masyarakat (STBM) dengan kejadian Diare di Desa Kedunglumpang Kec. Mojo agung Kab. Jombang………….

  DAFTAR LAMPIRAN Halaman

  Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

  80 Lampiran 2 : Lembar persetujuan menjadi responden

  81 Lampiran 3 : Kuiseoner Penelitian

  82 Lampiran 4 : Lembar Kisi-Kisi Kuiseoner

  85 Lampiran 5 : Rekapitulasi responden berdasarkan data umum

  86 Lampiran 6 : Rekapitulasi hasil penelitian berdasarkan data khusus

  88 Lampiran 7 : Uji validitas kuiseoner sanitasi total berbasis masyarakat

  94 Lampiran 8 : Tabulasi hasil penelitian (progam spss)

  99 Lampiran 9 : Dokumentasi penelitian 104 Lampiran 10 : Surat penelitian

  107 Lampiran 11 :Pernyataan bebas plagiasi 115

DAFTAR SINGKATAN

  STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat : Suntainable Development Goals

  SDG’s ODF : Open Defecation Free BABS :Buang Air Besar Sembarangan Stop CTPS :Cuci Tangan Pakai Sabun SPAL : System Pembuangan Air Limbah TPS : Tempat Pembuangan Sampah PAMM-RT : Pengelolahan Air Minum Makanan Rumah Tangga WGO : World Gastroenterology Organisation LINTAS Diare :Lima Langkah Tuntaskan Diare SPSS : Statistical Program For Social Science PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ASI : Air Susu Ibu WHO : Word Health Organization KLB : Kejadian Luar Biasa KK :Kepala Keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

  Kesehatan lingkungan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, salah satu masalah kesehatan lingkungan adalah sanitasi yang buruk (Depkes, 2010). Perbaikan sanitasi termasuk dalam target perbaikan di Indonesia untuk mencapai Suntainable Development Goals

  (SDG’s) tahun 2030, saat ini masih menjadi kendala karena kurang kesadaran masyarakat akan sanitasi lingkungan seperti masalah buang air besar sembarangan, pengolahan limbah rumah tangga, pengolahan air bersih dan sampah (Kemenkes RI, 2015). Sanitasi yang buruk dapat menyebabkan penyakit, salah satu penyakit yang disebabkan oleh sanitasi lingkungan adalah diare, penyakit diare merupakan penyakit endemis dengan kejadian luar biasa di Indonesia yang bisa menyerang seluruh kelompok usia (Depkes, 2010).

  Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000

  IR penyakit Diare 301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan di Indonesia dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%). Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang (CFR 1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %.) (Kemenkes RI, 2011). Tahun 2014 jumlah diare yang ditemukan dan ditangani di Kabupaten Jombang adalah 20.963 atau 79,6% menurun dibandingkan tahun 2013 sebesar 26.445 kasus, angka kesakitan diare untuk semua usia bersifat fluktuatif dari tahun 2010 hingga 2014, serta mengalami puncaknya pada tahun 2011 (250/1000 penduduk), dan dapat dikendalikan kembali pada tahun 2014 menjadi 170 per 1000 penduduk (Profil Dinkes Jombang, 2012). Berdasarkan data dinas kesehatan kabupaten jombang cakupan pukesmas dengan penemuan kasus diare tertinggi yaitu Pukesmas Jogoloyo, Pukesmas Mojoagung, dan Pukesmas Peterongan, wilayah kerja Pukesmas Mojoagung merupakan Pukesmas dengan penemuan kasus diare tertinggi nomer dua setelah Pukesmas Jogoloyo yaitu sebesar 778 kasus (Profil Dinkes Jombang, 2016). Berdasarkan data pukesmas mojoagung didapatkan cakupan penderita diare yang ditemukan di wilayah kerja pukesmas mojoagung pada 3 bulan terakhir yaitu bulan februari sebesar 64 penderita, bulan maret sebesar 77 penderita, dan bulan april sebesar 112 penderita. Penyakit diare dipengaruhi sanitasi yang kurang data sanitasi total berbasis masyarakat kabupaten jombang tahun 2016 adalah dari 1,46 juta jiwa didapat 173,13 ribu jiwa masih Buang Air Besar Sembarangan dan didapatkan akses sanitasi 86,90% dengan desa yang sudah ODF (Open Defecation Free) adalah 65 desa, desa kedunglumpang merupakan desa dengan sanitasi paling rendah di wilayah Kecamatan Mojoagung dengan jumlah akses sanitasi 58,27% dengan masalah BABS (Buang Air Besar Sembarangan) sebesar 497 (Profil STBM Kab.Jombang, 2016).

  Penyakit diare berkaitan dengan kebersihan sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat (Profil dinkes Jombang, 2015). Penyakit diare lebih banyak ditemukan di daerah pedesaan dibandingkan dengan perkotaan, serta lebih tinggi ditemukan pada kelompok dengan pendidikan rendah dan bekerja sebagai petani, nelayan, dan buruh (Riskesdes, 2007). Kebiasaan dan pola hidup masyarakat berpengaruh terhadap terjadinya diare diantaranya adalah pola hidup bersih dan sehat, pola hidup bersih dan sehat dapat ditinjau dari berbagai aspek yaitu kebiasaan cuci tangan, pola pembuangan sampah, kebiasaan buang air besar, kondisi drainase dan sumber air minum (Dinkes Jombang, 2015).

  Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan angka morbiditas diare antara lain dengan melakukan sosialisasi atau penyuluhan tentang diare, serta progam STBM (Dinkes Jombang, 2015). Progam sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dilakukan untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan dalam pelaksanaanya terdapat 5 pilar yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga, dan pengamanan limbah cair rumah tangga (Kemenkes RI, 2015).

  1.2. Rumusan masalah

  Adakah hubungan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan kejadian Diare?

  1.3. Tujuan penelitian

  1.3.1. Tujuan umum Mengidentifikasi hubungan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan kejadian Diare di desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung

  Kabupaten Jombang.

  1.3.2. Tujuan khusus

  1. Mengidentifikasi sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan kejadian Diare di desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang.

2. Mengidentifikasi kejadian Diare di desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang.

  3. Menganalisis hubungan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan kejadian Diare di desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang.

1.4 Manfaat penelitian

  1.4.1 Teoritis Hasil penelitian ini dapat sebagai informasi baru tentang ilmu keperawatan, terutama keperawatan medikal bedah, komunitas, dan keluarga dalam progam pelayanan kesehatan di masyarakat.

  1.4.2 Praktis Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan menguatkan data bagi

  Dinas Kesehatan dan Pukesmas dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Serta meningkatkan perilaku masyarakat akan pentingnya sanitasi lingkungan yang baik untuk mencegah penyakit diare. Selain itu dapat digunakan sebagai penambahan informasi bagi peneliti selanjutnya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dasar sanitasi total berbasis masyarakat ( STBM )

  2.1.1 Pengertian Sanitasi dasar adalah sanitasi rumah tangga meliputi sarana buang air besar, sarana pengelolahan sampah dan limbah rumah tangga (Kurikulum dan Modul pelatihan STBM, 2014).

  Berbasis masyarakat adalah kondisi yang menempatkan masyarakat sebagai pengambil keputusan dan penanggung jawab dalam rangka menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, untuk memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan (Kurikulum dan Modul pelatihan STBM, 2014).

  Sanitasi total berbasis masyarakat merupakan pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan (Permenkes, 2014).

  Progam STBM mempunyai indikator outcome dan output. Indikator outcome yaitu menurunkan kejadian penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku. Sedangkan indikator output yaitu setiap individu dan komunitas akses terhadap sarana sanitasi dasar untuk mewujudkan ODF (Open Defecation Free), setiap rumah tangga dapat menerapkan pengelolahan air minum dan makanan yang aman, setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum tersedia fasilitas cuci tangan sehingga semua orang dapat mencuci tangan dengan benar, setiap rumah tangga mengelolah limbah dan sampah dengan benar (Kurikulum dan Modul pelatihan STBM, 2014).

  Progam sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dilakukan untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan dalam pelaksanaanya terdapat 5 pilar yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga, dan pengamanan limbah cair rumah tangga (Kemenkes RI, 2015).

  2.1.2 Pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) STBM terdapat lima pilar yakni:

  1. Stop buang air besar sembarangan Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa

  (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air guna membersihkannya (Atikah proverawati & Eni Rahmawati, 2011).

  Jenis

  • – jenis jamban yang digunakan yaitu:

  a. Jamban cemplung Merupakan jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi menyimpan tinja/kotoran kedalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Pada penggunaan jamban cemplung diharuskan terdapat penutup untuk menghindari agar tidak berbau.

  b. Jamban tangki septik/leher angsa Merupakan jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapan.

  Perilaku buang air besar sembarangan diikuti dengan pemanfaatan sarana sanitasi yang saniter berupa jamban sehat. Saniter merupakan kondisi fasilitas sanitasi yang memenuhi standard dan persyaratan kesehatan yaitu tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan

  Mudah dibersihkan dan aman digunakan.

  Tersedia air, sabun, dan alat untuk membersihkannya (Atikah proverawati & Eni Rahmawati, 2011).

  Lantai kedap air dan luas ruangan memadai. i.

  h.

  Penerangan dan ventilasi cukup.

  g.

  Dilengkapi dinding dan atap pelindung.

  f.

  e.

  Jamban harus dipelihara agar tetap sehat membersihkan jamban secara teratur agar tidak ada kotoran yang terlihat, tidak terdapat serangga, dan tikus yang berkeliaran dapat mencegah berbagai macam penyakit akibat lingkungan yang kotor.

  Tidak mencemari tanah sekitar.

  d.

  Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.

  c.

  Tidak berbau.

  b.

  a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara air minum dan lubang penampungan minimal 10 meter).

  Syarat jamban sehat meliputi:

  • – bahan yang berbahaya bagi manusia akibat dari pembuangan kotoran manusia dan dan mencegah vektor pembawa untuk menyebar penyakit pada pemakai dan lingkungan disekitarnya. Jamban sehat efektif untuk memutus penularan penyakit, dan harus dibangun,
dimiliki, dan digunakan oleh keluarga dengan penempatan yang mudah dijangkaum (Permenkes, 2014).

  Beberapa standar dan persyaratan kesehatan bangunan jamban terdiri dari:

  a. Bangunan atas jamban (dinding atau atap) Bangunan atas jamban harus berfungsi untuk melindungi pemakai dari gangguan cuaca atau gangguan lainnya.

  b. Bangunan tengah jamban Terdapat 2 bagian bangunan tengah jamban yaitu lubang tempat pembuangan kotoran/tinja yang saniter dilengkapi oleh konstruksi leher angsa, pada konstruksi sederhana (semi saniter) lubang dapat dibuat tanpa konstruksi leher angsa tetapi harus diberi tutup. Dan lantai jamban terbuat dari bahan yang kedap air serta tidak licin dan mempunyai saluran untuk pembuangan air bekas ke system pembuangan air limbah (SPAL).

  c. Bangunan bawah jamban Terdapat dua macam bentuk bangunan bawah jamban yang pertama tangki septik adalah suatu bak kedap air yang berfungsi sebagai penampungan limbah kotoran manusia, bagian padat akan tertinggal dalam tangki septik dan bagian cair akan diresapkan melalui bidang/sumur resapan. Kedua yaitu cubluk merupakan lubang galian yang akan menampung limbah kotoran baik padat maupun cair yang msuk setiap harinya dan akan meresapkan cairan limbah kedalam tanah dengan tidak mencemari tanah, sedangkan bagian padat dari limbah akan diuraikan secara biologis (Permenkes, 2014).

  2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Cuci tangan dapat berfungsi untuk menghilangkan mikroorganisme yang menempel pada tangan, cuci tangan harus dilakukan dengan air yang bersih dan sabun. Air yang tidak bersih banyak mengandung bakteri penyebab penyakit, maka dengan sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman yang tertinggal pada tangan (Atikah proverawati & Eni Rahmawati, 2011). Tujuan dari mencuci tangan merupakan salah satu unsur pencegahan infeksi (Depkes, 2007).

  Sarana yang tidak memenuhi syarat saat melakukan CTPS adalah:

  a. Mencuci tangan didalam wadah kecil atau kobokan dengan jeruk seperti dirumah makan.

  b. Mencuci tangan secara langsung didalam baskom tanpa menggunakan gayung dan sudah dipakai berkali

  • – kali oleh beberapa orang.

  c. Mencuci tangan setelah makan hanya dengan menggunakan sebaskom air dan jeruk nipis untuk memberikan rasa segar.

  d. Sarana cuci tangan tidak terdapat aliran limbah sehingga menyebabkan genangan ditanah.

  e. Sarana cuci tangan jauh dari jamban sehingga membuat orang lupa akan caranya cuci tangan (Katalog CTPS, 2008).

  CTPS merupakan perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir.

  a.

  Langkah – langkah CTPS yang benar: 1)

  Tuangkan cairan sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.

2) Usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian.

  3) Gosok sela – sela jari tangan hingga bersih. 4) Bersihkan kedua jari dengan bergantian dengan cara saling mengunci. 5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian. 6)

  Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok bergantian (Permenkes, 2014) b.

  Waktu yang tepat untuk mencuci tangan 1) Sebelum makan. 2) Sebelum mengolah dan menghidangkan makanan. 3) Sebelum menyusui. 4) Sebelum memberi makan bayi/balita. 5) Sedudah buang air besar/kecil. 6) Sesudah memegang hewan/unggas (Permenkes, 2014).

  c.

  Kriteria utama CTPS 1) Air bersih yang dapat dialirkan. 2) Sabun. 3) Penampungan atau saluran air limbah yang aman (Permenkes, 2014).

  3. Pengelolahan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM

  • – RT) Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara, Air digunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Penyakit yang menyerang manusia dapat disebarkan melalui air sehingga menyebabkan wabah dimana
  • – mana (Mubarak, 2009). Air harus dikelolah terlebih dahulu sebelum digunakan sehingga memenuhi sy
  • – syarat kesehatan untuk air minum dan keperluaan rumah tangga, pengolahan air bertujuan untuk memenuhi syarat fisik, biologis, dan kimiawi (Dainur, 1995).
PAMM

  • – RT merupakan suatu proses pengolahan, penyimpanan, dan pemanfaatan air minum, dan pengolahan makanan yang aman di rumah tangga (Permenkes, 2014).

  Tahapan kegiatan PAMM

  • – RT meliputi:

  a. Pengelohan air minum rumah tangga 1) Pengolahan air baku jika keruh meliputi:

  a) Dilakukan pengendapan dengan gravitasi alami.

  b) Dilakukan penyaringan dengan kain.

  c) Dilakukan pengendapan dengan tawas atau bahan kimia. 2)

  Pengolahan air untuk minum di rumah tangga dilakukan untuk mendapatkan air dengan kualitas air minum yang baik sehingga terhindar dari kuman penyebab penyakit meliputi: a) Filtrasi (penyaringan) contohnya biosand filter dan keramik filter.

  b) Koagulasi dan flokulasi (penggumpalan) contohnya bubuk koagulan.

  c) Klorinasi contohnya klorin cair dan klorin tablet.

  d) Desinfeksi contohnya dengan cara merebus, sodis (solar water disinfection).

  3) Wadah Penyimpanan Air Minum

  Setelah pengelolahan air minum langkah selanjutnya adalah penyimpanan air minum untuk keperluan sehari

  • – hari dengan cara:

  a) Wadah tertutup, berleher sempit, dan dilengkapi dengan kran.

  b) Air minum disimpan diwadah tempat pengolahannya.

  c) Air yang sudah dikelolah sebaiknya disimpan ditempat yang bersih dan selalu tertutup rapat. d) Letakkan wadah air minum ditempat yang bersih dan terjangkau oleh binatang.

  e) Wadah air minum selalu dicuci setelah 3 hari ataupun saat air habis dan sebaiknya menggunakan air yang sudah di olah pada bilasan terakhir.

  f) Pada saat minum menggunakan gelas yang bersih dan kering bukan langsung minum air mengenai mulut.

  4) Hal penting yang harus diperhatikan dalam PAMM – RT a) Mencuci tangan sebelum mengelolah air minum dan makanan.

b) Mengolah air minum sesuai kebutuhan sehari – hari.

  c) Tidak mencelupkan tangan kedalam air minum yang sudah masak.

  d) Secara periodik lakukan pengecekan air minum guna pengujian laboratorium (Permenkes, 2014).

  b. Pengelolahan makanan rumah tangga Makanan harus dikelolah dengan baik dan benar agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan bagi tubuh, pengelolahan makanan yang baik yaitu dengan menerapkan prinsip hygiene dan sanitasi makanan (Permenkes, 2014). Pengelolahan makanan ditujukan kepada segala kemungkinan pencemaran makanan oleh bahan

  • – bahan, mikroorganisme, parasite, dan yang disebabkan oleh berbagai pembawa (karier) dan perantara (vektor) penyakit (Dainur, 1995). Sanitasi makanan adalah upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia (Mubarak & Nurul Chayatin, 2009).
Prinsip hygiene sanitasi makanan meliputi: 1) Pemilihan bahan makanan

  Bahan makanan harus dipilih dengan memperhatikan mutu dan kualitas makanan serta memenuhi persyaratan yaitu untuk bahan makanan yang tidak dikemas harus dalam keadaan segar, tidak busuk, tidak rusak, tidak berjamur, tidak mengandung bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan dan tidak kedaluarsa. 2) Penyimpanan bahan makanan

  Menyimpan bahan makanan harus memperhatikan cara penyimpanan, tempat penyimpanan, waktu penyimpanan, serta suhu penyimpanan. Pada saat penyimpanan harus terhindar dari kemungkinan terjadinya kontaminasi oleh bakteri, serangga, tikus dan hewan lain yang dapat membawa penyakit serta terhindar dari bahan beracun. 3) Pengelolahan makanan

  Syarat hygiene dan sanitasi makanan yang dapat mempengaruhi pengolahan makanan meliputi: a)

  Tempat pengolahan makanan atau dapur harus memenuhi persyaratan hygiene dan sanitasi untuk mencegah terjadinya resiko pencemaran makanan, adanya serangga, pengerat serta vektor yang dapat mencemari makanan.

  b) Peralatan harus tara pangan (food grade) yaitu tidak berbahay bagi kesehatan meliputi lapisan permukaan peralatan tidak larut dalam asam/basa, tidak berbahaya dan beracun, tidak retak, tidak mengelupas, serta mudah dibersihkan. c) Bahan makanan dikelolah sesuai dengan kebutuhan serta bebas dari cemaran fisik, bakteriologis, dankimia.

  d) Seseorang yang mengelolah makanan berbadan sehat dan berperilaku hidup bersih dan sehat serta tidak menderita penyakit yang menular.

  4) Penyimpanan makanan matang Penyimpanan makanan yang sudah matang harus memperhatikan suhu, wadah, tempat penyimpanan serta lama penyimpanan. Penyimpanan pada suhu yang tepat dapat mempengaruhi kondisi dan kualitas makanan. 5) Pengangkutan makanan

  Cara mengangkut makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi agar makanan tidak tercemar dan rusak serta terkontaminasi. Misalnya, mengangkut daging dengan menggunakan alat pendingin. 6) Penyajian makanan

  Penyajian makanan harus memperhatikan beberapa hal yaitu waktu penyajian, tempat penyajian, cara penyajian dan prinsip penyajian. Lamanya waktu tunggu makanan dari saat mengelolah menjadi makanan matang sampai dengan disajikan serta dikonsumsi tidak boleh lebih dari 4 jam dan harus segera dihangatkan kembali terutama makanan dengan kandungan protein yang tinggi (Permenkes, 2014).

  4. Pengamanan sampah rumah tangga Pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat mengakibatkan tempat perkembangbiakan penyakit serta sarang bagi serangga dan tikus, dapat menjadi sumber pengotoran tanah, sumber pencemaran air, serta sumber dari kuman yang dapat membahayakan kesehatan (Mubarak & Nurul Chayatin, 2009).

  Tujuan pengamanan sampah rumah tangga adalah untuk menghindari penyimpanan sampah dalam rumah agar segera ditangani (Permenkes, 2014).

  Pengamanan sampah yang aman adalah dengan cara pengumpulan, pengangkutan, pengelolahan dan pemusnahan sampahdengan cara tidak membahayakan kesehatan masyarakat maupun lingkungan (Permenkes, 2014).

  Tahapan pengamanan sampah rumah tangga: a. Peralatan teknis tempat pengumpulan sampah

  1) Kontruksi harus baik, terbuat dari bahan kedap air da nada penutupnya.

  2) Volume bak mampu menampung sampah hingga 3 hari. 3) Tidak berbau ke perumahan terdekat. 4) Tidak ada sampah berserakan disekitar bak sampah. 5) Tidak diletakkan pada daerah banjir. 6)

Dokumen yang terkait

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DENGAN KEJADIAN DIARE (Studi di Desa Kedunglumpang Kec. Mojoagung Kab. Jombang) Elsa Putri LahudinHariyonoAgustina Maunaturrohmah ABSTRAK - SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DENGAN KEJADIAN DIARE (Studi di

0 0 8

HUBUNGAN NYERI PUNGGUNG DENGAN TINGKAT STRES IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III (Di Wilayah Kerja Puskesmas Jelakombo Kec. Jombang Kab. Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 13

ANALISA SENAM HAMIL PADA IBU HAMIL DI KELAS IBU DI POSYANDU (Studi Di Desa Betek Kec. Mojoagung Kab. Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 11

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP SIKAP LANSIA DALAM MENGUNJUNGI POSYANDU LANSIA (Studi di Desa Jabon Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 12

HUBUNGAN STATUS GRAVIDA DENGAN DEPRESI POSTPARTUM (Studi di RSIA Muslimat Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 13

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PELAKSANAAN SENAM HAMIL (Studi Di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 12

Kualitas pelayanan puskesmas dengan kepuasaan pasien lanjut usia (Studi di Puskesmas Mojowanro Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 136

HUBUNGAN PERAWATAN BAYI DENGAN KEJADIAN DERMATITIS ( Di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 106

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAPPENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI (Studi Di Desa Plandi Dsn Parimono Kec.Jelakombo Kab. Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 98

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 (Studi Kasus di Puskesmas Mojoagung Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

1 2 85