Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat padat. Dimana setiap warga yang memenuhi syarat secara hukum, wajib membayar pajak baik secara lansung maupun tidak lansung. Apabila wajib pajak bersedia memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak, tentunya akan semakin besar pula pemasukan negara dari sektor pajak. Untuk meningkatkan penerimaan pajak perlu kesadaran dan kepedulian dari masyarakat di bidang perpajakan. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan yang sebagaimana telah diubah terakhir kali Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009.

Saat ini telah diupayakan bermacam potensi untuk meningkatkan penerimaan negara,baik dalam negeri maupun dari luar negeri.Namun seiring dengan berkembangnyaanalisis para praktis ekonomi yang menyatakan bahwa mengandalkan pinjaman dari luar negeri merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang akan menjadi bumerang di kemudian hari, potensi penerimaan pinjaman dari luar negeri akan semakin dikurangi.

Berdasarkanhaltersebutmaka Indonesiaakanlebihberusahauntuk meningkatkan potensi penerimaan negara dalam negeri, dan tidak dapat dipungkiri lagibahwa pajak telah memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan negara. Misalnya dalam APBN tahun 2009, penerimaan dari sektor pajak mencapai 71,1% dari total penerimaan negara(Ahmad Hudaifah dalam www.suarapembaca.detik.com).


(2)

Melalui pajak, pemerintah dapat mengatur keseimbangan kehidupan perekonomian dan pemanfaatan dana untuk membangun prasarana yang dibutuhkan masyarakat. Semakin besar penerimaan negara dalam pembayaran pajak, makin besar pula kemudahan dan pelayanan masyarakat yang mampu disediakan pemerintah secara langsung mewujudkan pengabdian, kewajiban, dan peran serta dalam pembangunan dan kehidupan bernegara.

Pajak Penghasilan sesuai dengan pasal 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima dalam tahun pajak. Oleh karena itu pajak penghasilan melekat pada subjeknya. Pajak penghasilan termasuk salah satu jenis pajak subjektif. Subjek pajak akan dikenai pajak apabila dia menerima atau memperoleh penghasilan. Dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan,subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan disebut sebagai Wajib Pajak.

Saat ini negara Indonesia memakai sistem pemungutan pajak self assessment systemyang menggantikan official assessment system. Self Assessment bertujuan agar wajib pajak dapat menghitung, membayar, dan melaporkan jumlah pajak yang terutang. Sedangkan tugas dari fiskus adalah sebagai pembina, pengawas, peneliti, dan memberikan sanksi kepada wajib pajak melaksanakan kewajiban perpajakannya. Namun kenyataannya masih banyak wajib pajak yang belum menyadari dan tidak sepenuhnya melaksanakan kepercayaan yang telah diberikan pemerintah kepadanya dalam memenuhi kewajibannya dibidang perpajakan.


(3)

Bahwa guna meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dan memberikan kepastianhukum dalam rangka penghitungan dan pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang meliputi pajak penghasilan, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap ketentuan yang mengatur mengenai prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak.

Tidak semua wajib pajak mengetahui tentang prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang benar, terkait dengan aspek formal dan materialnya. Dengan adanya tulisan ini wajib pajak dapat mengetahui bangaimana pengajuan kelebihan pembayaran pajak penghasilan di kembalikan. Apabila prosedur pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan sudah di kuasai, maka kondisi-kondisi yang memungkinkan merugikan wajib pajak bisa terhindari.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba meneliti dan membahas untuk mengangkatnya menjadi sebuah karya ilmiah yang berjudul : Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) 1. Tujuan PKLM

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini memiliki beberapa tujuan danmanfaat baik untuk mahasiswa itu sendiri pihak universitas, atau pihak instansi pemerintah yang dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dijadikan sebagai objek dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).


(4)

Pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), yang dilaksanakan olehmahasiswa Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri, antara lain:

1.1 Untuk mengetahui prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

1.2 Untuk mengetahui kendala dalam melaksanakan pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam tersebut.

1.3 Untuk mengetahui kesiapan petugas pajak dalam menangani kendala pelaksanaan pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. 2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri

2.1 Bagi Mahasiswa

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang perpajakan. b. Belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, sebab di dalam

lingkungankerja nantinya kita akan terdiri dari individu-individu yang berbeda baik dari usia, pendidikan, pengalaman, kedudukan, dan lain-lain dalam suatu perusahaan.

c. Untuk menguji dan mengukur kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja sebenarnya

d. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari ke dalam permasalahan yang timbul selama Praktik Kerja Lapangan Mandiri.


(5)

2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

a. Sebagai sarana untuk mempererat kerjasama positif antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dengan Program Studi Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

b. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan dan karyawan untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui pembangunan di bidang pendidikan.

2.3 Bagi Program Studi Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik Universitas Sumatera Utara.

a. Membuka interaksi antara ProgramStudi Administrasi Perpajakan dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dalam memberikan uji nyata mengenai ilmu pengetahuan yang diterima mahasiswa melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa Program Studi Administrasi perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk Universitas Sumatera Utara

2.4 Bagi Masyarakat

Sebagai masukan dari semua pihak, baik masyarakat dan lembaga lainnya yangmembutuhkan informasi, data, dan keterangan tentang pajak. C. Uraian Teoritis


(6)

1. Pengertian Umum Tentang Pajak

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat imbalan (kontraprestasi) secara langsung dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Beberapa para ahli perpajakan mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pajak, tetapi pada dasarnya pendapat yang dikemukakan tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh:

1.1 Prof. DR. Rochmat Soemitro, S.H berpendapat bahwa:Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2008:2).

1.2 Dr. N. J. Feldmann berpendapat bahwa:Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum (Resmi, 2008:2).


(7)

Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Pasal 23 ayat (2) UUD 1945 menyebutkan bahwa. Segala jenis pajak untuk keperluan negara berdasarkan Undang-Undang. Dengan demikian tidak diperkenankan memungut pajak, kecuali dengan ketentuan Undang-Undang.

3. Dasar Hukum

3.1 Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang ketentuan Umum dan TatacaraPerpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-UndangNo.16 Tahun 2009.

3.2 Undang-Undang No.7 Tahun 1984 tentang pajak penghasilan (PPh)sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008.

3.3 Undang-Undang No.16 Pasal 11 dan 17 Tahun 2009 tentang prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak pengahasilan orang pribadi baik yang menjalan usaha maupun pekerjaan bebas.

4. Fungsi Pajak

4.1 Fungsi Budgeteir

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.

4.2 Fungsi Reguler (mengatur)

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.


(8)

Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut:

5.1 Adil

Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan undang-undang dan pelaksanaan pemungutan yang adil. Adil dalam perundang-undangan pajak diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata serta disesuaikan dengan kemampuan wajib pajak.

5.2 Yuridis

Pajak diatur dalam UUD 1945 Pasal 23 A, hal ini memberikan jaminan hukum yang menyatakan keadilan baik bagi negara maupun warganya. 5.3 Ekonomis

Pemungutan pajak tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi perdagangan sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat.

5.4 Finansial

Biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutan.

5.5 Sederhana

Sistempemungutanpajakyangsederhanaakanmemudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

6. Pengelompokan pajak 6.1 Menurut golongannya


(9)

a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipukul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Misalnya pajak penghasilan (PPh).

b. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain, misalnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

6.2 Menurut sifatnya

a. Pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjektif, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak, misalnya pajak penghasilan (PPh).

b. Pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan diri wajib pajak, misalnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM).

7. Asas pemungutan pajak

7.1 Asas domisili (asas tempat tinggal)

Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal diwilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk wajib pajak dalam negeri.

7.2 Asas sumber

Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber diwilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.


(10)

8.1 Official assessment system, yaitu suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya jumlah pajak yang terhutang oleh wajib pajak.

8.2 Self assessment system, yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang

memberi wewenang kepada wajib pajak dalam menentukan sendiri besarnya pajak yang terhutang.

8.3 With holding system, yaitu suatu sistem pajak yang memberi wewenang

kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk memberikan besarnya pajak terutang oleh wajib pajak.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam PKLM ini adalah

1. Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada Kantor pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

2. Kendala pelaksanaan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

3. Upaya yang ditempuh kantor pelayanan pajak pratama Lubuk Pakam untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan Orang Pribadi.


(11)

Untuk memperoleh dan mengumpulkan data serta informasi yang sesuai, maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebelum melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ke objek lokasi yang meliputi kegiatan seperti: pengajuan judul, penentuan judul, menyusun proposal, seminar proposal, penentuan dosen pembimbing, diskusi dan konsultasi dengan dosen pembimbing, dan pengajuan surat izin ke lokasi Praktik Kerja Lapangan Mandri.

2. Studi Literatur

Yaitu kegiatan mencari data dan informasi dengan membaca landasan teori yang meliputi: buku-buku, undang-undang, dan bahan tertulis lainnya yang ada hubungannya dengan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

3. Observasi Lapangan

Yaitu melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian untuk mengetahui prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

4. Pengumpulan Data

Pada waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri, penulis mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyusun laporan akhir. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan data primer dan sekunder:

a. Data primer, merupakan data yang diperoleh dari wawancara dan observsi. b. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari referensi ilmiah seperti

laporan, dokumen-dokumen dan jurnal-jurnal. 5. Analisa Data dan Evaluasi


(12)

Analisa data yang digunakan adalah analisa kualitatif, yaitu menjelaskan dengan kata-kata secara sistematis sehingga permasalahan dalam penelitian ini terungkap secara objektif.

F. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Dalam melaksanakan pengumpulan data ada 3 metode yang digunakan, yaitu:

1. Wawancara

Yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada perseorangan untuk memperoleh data yang diperlukan.

2. Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan mengadakan pengamatan langsung ditempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri sehubungan dengan objek studi yang akan dispesialisasikan oleh penulis.

3. Daftar Dokumentasi (Documentation)

Dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan mekanisme pendataan subjek pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, dan data-data lain yang berhubungan dengan objek pembahasan.


(13)

Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, tujuan dan manfaat, uraian teoritis, ruang lingkup, metode praktik kerja lapangan mandiri, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM

Pada bab ini diuraikan mengenai sejarah singkat berdirinyaKantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, visi dan misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, Peta Wilayah dan Alamat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi dari seksi di Kantor Pajak Pajak Pratama Lubuk Pakam.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan ketentuan umum tentang prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak orang pribadi, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan orang pribadi, jangka waktu pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi, pemberian imbalan bunga keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi.


(14)

Pada bab ini penulis menganalisa data yang sudah dikumpulkan tentang prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi, kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi dan badan lebih bayar, hambatan yang dihadapi didalam proses pengembalian

kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi, kesiapan petugas didalam menangani prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran penulis sehubungan dengan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya.


(1)

a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipukul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Misalnya pajak penghasilan (PPh).

b. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain, misalnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

6.2 Menurut sifatnya

a. Pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjektif, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak, misalnya pajak penghasilan (PPh).

b. Pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan diri wajib pajak, misalnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM).

7. Asas pemungutan pajak

7.1 Asas domisili (asas tempat tinggal)

Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal diwilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk wajib pajak dalam negeri.

7.2 Asas sumber

Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber diwilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.


(2)

8.1 Official assessment system, yaitu suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya jumlah pajak yang terhutang oleh wajib pajak.

8.2 Self assessment system, yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak dalam menentukan sendiri besarnya pajak yang terhutang.

8.3 With holding system, yaitu suatu sistem pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk memberikan besarnya pajak terutang oleh wajib pajak.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam PKLM ini adalah

1. Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada Kantor pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

2. Kendala pelaksanaan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

3. Upaya yang ditempuh kantor pelayanan pajak pratama Lubuk Pakam untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan Orang Pribadi.


(3)

Untuk memperoleh dan mengumpulkan data serta informasi yang sesuai, maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebelum melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ke objek lokasi yang meliputi kegiatan seperti: pengajuan judul, penentuan judul, menyusun proposal, seminar proposal, penentuan dosen pembimbing, diskusi dan konsultasi dengan dosen pembimbing, dan pengajuan surat izin ke lokasi Praktik Kerja Lapangan Mandri.

2. Studi Literatur

Yaitu kegiatan mencari data dan informasi dengan membaca landasan teori yang meliputi: buku-buku, undang-undang, dan bahan tertulis lainnya yang ada hubungannya dengan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

3. Observasi Lapangan

Yaitu melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian untuk mengetahui prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

4. Pengumpulan Data

Pada waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri, penulis mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyusun laporan akhir. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan data primer dan sekunder:

a. Data primer, merupakan data yang diperoleh dari wawancara dan observsi. b. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari referensi ilmiah seperti

laporan, dokumen-dokumen dan jurnal-jurnal.


(4)

Analisa data yang digunakan adalah analisa kualitatif, yaitu menjelaskan dengan kata-kata secara sistematis sehingga permasalahan dalam penelitian ini terungkap secara objektif.

F. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Dalam melaksanakan pengumpulan data ada 3 metode yang digunakan, yaitu:

1. Wawancara

Yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada perseorangan untuk memperoleh data yang diperlukan.

2. Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan mengadakan pengamatan langsung ditempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri sehubungan dengan objek studi yang akan dispesialisasikan oleh penulis.

3. Daftar Dokumentasi (Documentation)

Dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan mekanisme pendataan subjek pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, dan data-data lain yang berhubungan dengan objek pembahasan.


(5)

Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, tujuan dan manfaat, uraian teoritis, ruang lingkup, metode praktik kerja lapangan mandiri, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM

Pada bab ini diuraikan mengenai sejarah singkat berdirinyaKantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, visi dan misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, Peta Wilayah dan Alamat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi dari seksi di Kantor Pajak Pajak Pratama Lubuk Pakam.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan ketentuan umum tentang prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak orang pribadi, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan orang pribadi, jangka waktu pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi, pemberian imbalan bunga keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi.


(6)

Pada bab ini penulis menganalisa data yang sudah dikumpulkan tentang prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi, kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi dan badan lebih bayar, hambatan yang dihadapi didalam proses pengembalian

kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi, kesiapan petugas didalam menangani prosedur pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan orang pribadi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran penulis sehubungan dengan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya.