Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi. docx
Sejarah Perkembangan Ilmu
Komunikasi
Dosen pengampu : Nisa Alfira, S.I.Kom., MA.
Disusun oleh:
Gravita Alga Biantara (155120201111076)
Vina Nurdiana (155120201111072)
Qonita Nurin Nabila (155120207111071)
Mayang Sari I.L (155120201111078)
Ivo Fauziana Putri (155120201111073)
Anita Putri Christina (155120201111074)
Kristin Natalia Manalu (155120201111075)
Vega Ulfie Rahmawati (155120201111077)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menurut kamus besar bahasa Indonesia komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Sedangkan ilmu artinya adalah pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan). Jadi
menurut kami pengertian ilmu komunikasi adalah pengetahuan tentang
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Seiring perkembangan jaman dan semakin majunya teknologi, ilmu
komunikasi pun turut mengalami perkembangan. Di Amerika Serikat ilmu
komunikasi mengalami perkembangan yang pesat pada abad ke 20. Radio,
televisi, telepon dan satelit mrupakan faktor pendorong perkembangan ilmu
komunikasi. Kemunculan ilmu komunikasi ketika Perang dunia I menjadi hal
yang sangat penting dan dibutuhkan. Pada awalnya ilmu komunikasi hanya
dikenal sebagai ajang pembentukan opini public melalui propaganda. Diakuinya
ilmu psikologi dan ilmu sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mendorong
pertumbuhan komunikasi sebagai ilmu.
Pada Perang Dunia II ilmu komunikasi resmi diakui sebagai ilmu
pengetahuan. Ilmu komunikasi menjadi disiplin ataubidang ilmu tersendiri.
Selanjutnjya ilmu komunikasi mulai berkembang di media massa dalam industri
pertelevisian dan radio. Ilmu komunikasi dijadikan sarana untuk strategi
pemasaran seperti iklan dan promo.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai sejarah
perkembangan ilmu komunikasi pada bab pembahasan.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu komunikasi?
2. Bagaimana perkembangan ilmu komunikasi di dunia?
3. Bagaimana perkembangan ilmu komunikasi di Indonesia?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan ilmu komunikasi.
2. Untuk mengetahui perkembangan ilmu komunikasi di dunia.
3. Untuk mengetahui perkembangan ilmu komunikasi di Indonesia.
1.4
Manfaat Penulisan
1. Agar dapat memahami apa yang dimaksud dengan ilmu komunikasi.
2. Agar dapat mengetahui perkembangan ilmu komunikasi di dunia.
3. Agar dapat mengetahui perkembangan ilmu komunikasi di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Ilmu Komunikasi
Kata “komunikasi” merupakan asal dari bahasa latin, communis,
yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara
dua orang atau lebih. Akar katanya communis adalah communico, yang
artinya berbagi. Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman bersama
melalui pertukaran pesan. Komunikasi sebagai kata kerja dalam bahasa
inggris yaitu communicate, berarti untuk bertukar pikiran, perasaan,dan
informasi. Adapun kata bendanya, communication, berarti, pertukaran
simbul, pesan pesan yang sama, dan informasi atau proses pertukaran
diantara individuindividu melalui sistem atau simbol yang sama.1
Menurut Harold Lasswell “(cara yang baik untuk menggambarkan
komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaanpertanyaan berikut) Who
Says What In Which Channel To Whom With What Effect ?” artinya
Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan
Pengaruh Bagaimana?. Berdasarkan definisi Lasswell terdapat lima unsur
dalam komunikasi yang saling berhubungan satu sama lain yaitu sumber
(source), pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator
(communicator), pembicara (speaker).
Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner komunikasi adalah
transmisi infromasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan
menggunakan simbolsimbol—katakata, gambar, figur, grafik, dan
sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut
komunikasi.
1Daryanto, Ilmu Komunikasi 1, Bandung, Satu Nusa,2011
2.2
1.
Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi di Dunia
Periode Tradisi Retorika ( Zaman Yunani Kuno)
Pada periode ini, para ilmuan menyebutnya zaman kuno atau
zaman Yunani kuno. Ilmu komunikasi pada masa ini dikenal dengan
sebutan retorika. Tentunya ilmu komunikasi pada saat itu masih
sangat sederhana. Tokoh utama yang mempunyai sumbangan besar
dalam hal ini ialah Aristoteles, karena dialah orang pertama yang
mengkaji dan mengorganisasinya.2 Gagasan Aristoteles tentang
retorika bahwasanya terdiri tiga unsure yaitu,
Ethos (kredibilitas sumber) ;
Panthos (hal yang menyangkut emosi) ;
Logos (hal yang menyangkut fakta).
Yang berarti bahwa upaya persuasi menuntut tiga factor yakni
kredibilitas dari pelaku komunikasi yang melakukan kegiatan
persuasi, kemampuan untuk merangsang emosi/perasaan dari pihak
yang menjadi sasaran dan kemampuan untuk mengungkap fakta
fakta yang mendukung logika.
Pokok pikiran ini kemudian dikembangkan oleh Cicero dan
Quintilian, dalam lima aturan retorika unsur. Yaitu, Inventio (urutan
argumentasi), Dispesitio (pengaturan ide), Eloqitio (gaya bahasa),
Memoria (ingatan), Pronounciatio (cara penyampaian pesan).
Menurut mereka, unsur di atas juga menentukan keberhasilan upaya
persuasi yang dilakukan seseorang. Selain mereka, ada juga tokoh
retorika yang dikenal pada zaman itu, diantaranya ialah Corax,
Socrates dan Plato.
2.
Periode Pertumbuhan ( Tahun 1900PD II )
2Marhaeni Fajar,Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek, Yogyakarta, GrahaIlmu,
2009, hlm. 16.
Periode ini ditandai dengan penemuan teknologi komunikasi
seperti telepon, radio, telegraf, tv dan lainlain. Secara umum,
bidangbidang ilmu komunikasi pada periode ini diantaranya peranan
komunikasi dalam kehidupan sosial, komunikasi dan pendidikan,
penelitian komunikasi komersial, dan lainlain. Pada masa itu, kajian
bidang ilmu komunikasi dan kehidupan social mulai berkembang
sejalan dengan proses modernisasi yang terjadi. Bisa dikatakan
bahwa komunikasi mempunyai peran dan kontribusi yang nyata
terhadap perubahan sosial.
Di bidang pengkajian dan pendidikan misalnya aspekaspek yang
diteliti mencakup penggunaan teknologi baru dalam pendidikan
formal, keterampilan komunikasi, strategi komunikasi, serta reading
dan listening. Sementara di bidang penelitian komunikasi komersial,
dampak iklan pada masyarakat serta aspekaspek yang menyangkut
media mulai berkembang sejalan dengan tumbuh kembang industry
periklanan dan penyiaran.
3.
Periode Konsolidasi ( Setelah PD II tahun 1960an)
Periode ini disebut dengan konsolidasi Karena pada masa itu
konsolidasi dari pendekatan ilmu komunikasi sebagai suatu ilmu
pengetahuan social bersifat multi disiplier (mencakup berbagai ilmu)
mulai terjadi. Kristalisasi ilmu komunikasi ditandai oleh dua hal.
Perkembangannya mulai perang dunia II sampai 1960 an.
Pertama, adanya adopsi perbedaharaan istilahistilah yang dipakai
secara seragam. Kedua munculnya bukubuku dasar yang membahas
tentang pengertian dan pross komunikasi telah menjadi suatu
pendekatakan yang lintas disipliner dalam arti mencakup berbagai
disiplin ilmu lainnya karena didasari bahwa komunikasi merupakan
suatu proses sosial yang kompleks.
Istilah mass communication (komunikasi massa) dan communication
research (penelitian komunikasi) mulai banyak dipergunakan.
Cakupan bidang studi komunikasi mulai diperjelas dan dibagi dalam
empat bidang aturan; komunikasi intra pribadi, antar pribadi,
kelompok dan organisasi, komunikasi makro social serta komunikasi
massa.
4.
Teknologi Komunikasi (1960an sekarang )
Sejak tahun 1960an perkembangan ilmu komunikasi semakin
kompleks dan mengarah pada spesialisasi: menurut Rogers (1986)
perkembangan studi komunikasi sebagai suatu disipilin telah
memasuki periode yang ditinggalkan dan sejak tahun 1950.[3 Periode
masa sekarang juga disebut sebagai periode komunikasi dan
informasi yang ditandai oleh beberapa faktor antara lain:
1. Kemajuan teknologi computer, VCR, TV kabel,dan alatalat
komunikasi jarak jauh lainnya,
2. Tumbuhnya industri media yang tidak hanya bersifat nasional tapi
juga regional dan global
3. Ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan politik global
khususnya dalam konteks centerperiphery.
4. Semakin gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di seluruh
negara.
5. Semakin luasnya proses demokratisasi ekonomi dan politik.
2.2
Perkembangan Ilmu Komunikasi di Indonesia
3Marhaeni Fajar,Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek, Yogyakarta, Graha Ilmu,
2009, hlm. 20.
Di Indonesia, ilmu komunikasi yang kita kaji sekarang merupakan hasil dari
suatu proses perkembangan yang panjang. Status ilmu komunikasi di Indonesia
diperoleh melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 107/82 Tahun 1982.
Keppres itu yang kemudian membawa penyeragaman nama dari ilmu yang
dikembangkan di Indonesia, termasuk ilmu komunikasi. Sebelumnya dibeberapa
universitas, terdapat beberapa nama yang berbeda, seperti di Universitas
Padjadjaran Bandung dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang
menggunakan nama Publisistik, serta Universitas Indonesia yang merubah nama
Publisistik menjadi Ilmu Komunikasi Massa.
Kajian terhadap ilmu komunikasi sendiri dimulai dengan nama Publisistik
dengan dibukanya jurusan Publisistik pada Fakultas Sosial dan Politik Universitas
Gajah Mada pada tahun 1950, Akademi Penerangan pada tahun 1956, Perguruan
Tinggi Publisistik Jakarta pada tahun 1953, dan pada Fakultas Hukum dan Ilmu
Pengetahuan Masyarakat Universitas Indonesia pada tahun 1959. Nama Ilmu
Komunikasi Massa dan Ilmu Komunikasi sendiri baru muncul dalam berbagai
diskusi dan seminar pada awal tahun 1970an.
Beberapa nama tokoh yang berjasa dalam mengembangkan ilmu
komunikasi antara lain, Drs Marbangun, Sundoro, Prof. Sujono Hadinoto,
Adinegoro dan Prof. Dr. Mustopo. Kemudian ditambah lagi pakar komunikasi
Astrid S. Susanti dan Alwi Dahlan (keduanya dari luar negeri, Astrid dari Jerman
dan Alwi dari Amerika.4
4 Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas, Hlm 1
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Ilmu komunikasi adalah pengetahuan tentang pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami.
2. Perkembangan ilmu komunikasi dibagi beberapa periode yaitu:
Periode Tradisi Retorika ( Zaman Yunani Kuno)
Periode Pertumbuhan ( Tahun 1900PD II )
Periode Konsolidasi ( Setelah PD II tahun 1960an)
Teknologi Komunikasi (1960an sekarang )
3. Status ilmu komunikasi di Indonesia diperoleh melalui Keputusan
Presiden (Keppres) Nomor 107/82 Tahun 1982.
4. Kajian terhadap ilmu komunikasi di Indonesia dimulai dengan
nama Publisistik.
Daftar Pustaka
Daryanto. 2011. Ilmu Komunikasi 1. Bandung: Satu Nusa.
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. Yogyakarta :
GrahaIlmu, (hal. 16).
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. Yogyakarta :
GrahaIlmu, (hal. 20)
Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas, Hlm 1
Komunikasi
Dosen pengampu : Nisa Alfira, S.I.Kom., MA.
Disusun oleh:
Gravita Alga Biantara (155120201111076)
Vina Nurdiana (155120201111072)
Qonita Nurin Nabila (155120207111071)
Mayang Sari I.L (155120201111078)
Ivo Fauziana Putri (155120201111073)
Anita Putri Christina (155120201111074)
Kristin Natalia Manalu (155120201111075)
Vega Ulfie Rahmawati (155120201111077)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menurut kamus besar bahasa Indonesia komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Sedangkan ilmu artinya adalah pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan). Jadi
menurut kami pengertian ilmu komunikasi adalah pengetahuan tentang
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Seiring perkembangan jaman dan semakin majunya teknologi, ilmu
komunikasi pun turut mengalami perkembangan. Di Amerika Serikat ilmu
komunikasi mengalami perkembangan yang pesat pada abad ke 20. Radio,
televisi, telepon dan satelit mrupakan faktor pendorong perkembangan ilmu
komunikasi. Kemunculan ilmu komunikasi ketika Perang dunia I menjadi hal
yang sangat penting dan dibutuhkan. Pada awalnya ilmu komunikasi hanya
dikenal sebagai ajang pembentukan opini public melalui propaganda. Diakuinya
ilmu psikologi dan ilmu sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mendorong
pertumbuhan komunikasi sebagai ilmu.
Pada Perang Dunia II ilmu komunikasi resmi diakui sebagai ilmu
pengetahuan. Ilmu komunikasi menjadi disiplin ataubidang ilmu tersendiri.
Selanjutnjya ilmu komunikasi mulai berkembang di media massa dalam industri
pertelevisian dan radio. Ilmu komunikasi dijadikan sarana untuk strategi
pemasaran seperti iklan dan promo.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai sejarah
perkembangan ilmu komunikasi pada bab pembahasan.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu komunikasi?
2. Bagaimana perkembangan ilmu komunikasi di dunia?
3. Bagaimana perkembangan ilmu komunikasi di Indonesia?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan ilmu komunikasi.
2. Untuk mengetahui perkembangan ilmu komunikasi di dunia.
3. Untuk mengetahui perkembangan ilmu komunikasi di Indonesia.
1.4
Manfaat Penulisan
1. Agar dapat memahami apa yang dimaksud dengan ilmu komunikasi.
2. Agar dapat mengetahui perkembangan ilmu komunikasi di dunia.
3. Agar dapat mengetahui perkembangan ilmu komunikasi di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Ilmu Komunikasi
Kata “komunikasi” merupakan asal dari bahasa latin, communis,
yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara
dua orang atau lebih. Akar katanya communis adalah communico, yang
artinya berbagi. Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman bersama
melalui pertukaran pesan. Komunikasi sebagai kata kerja dalam bahasa
inggris yaitu communicate, berarti untuk bertukar pikiran, perasaan,dan
informasi. Adapun kata bendanya, communication, berarti, pertukaran
simbul, pesan pesan yang sama, dan informasi atau proses pertukaran
diantara individuindividu melalui sistem atau simbol yang sama.1
Menurut Harold Lasswell “(cara yang baik untuk menggambarkan
komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaanpertanyaan berikut) Who
Says What In Which Channel To Whom With What Effect ?” artinya
Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan
Pengaruh Bagaimana?. Berdasarkan definisi Lasswell terdapat lima unsur
dalam komunikasi yang saling berhubungan satu sama lain yaitu sumber
(source), pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator
(communicator), pembicara (speaker).
Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner komunikasi adalah
transmisi infromasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan
menggunakan simbolsimbol—katakata, gambar, figur, grafik, dan
sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut
komunikasi.
1Daryanto, Ilmu Komunikasi 1, Bandung, Satu Nusa,2011
2.2
1.
Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi di Dunia
Periode Tradisi Retorika ( Zaman Yunani Kuno)
Pada periode ini, para ilmuan menyebutnya zaman kuno atau
zaman Yunani kuno. Ilmu komunikasi pada masa ini dikenal dengan
sebutan retorika. Tentunya ilmu komunikasi pada saat itu masih
sangat sederhana. Tokoh utama yang mempunyai sumbangan besar
dalam hal ini ialah Aristoteles, karena dialah orang pertama yang
mengkaji dan mengorganisasinya.2 Gagasan Aristoteles tentang
retorika bahwasanya terdiri tiga unsure yaitu,
Ethos (kredibilitas sumber) ;
Panthos (hal yang menyangkut emosi) ;
Logos (hal yang menyangkut fakta).
Yang berarti bahwa upaya persuasi menuntut tiga factor yakni
kredibilitas dari pelaku komunikasi yang melakukan kegiatan
persuasi, kemampuan untuk merangsang emosi/perasaan dari pihak
yang menjadi sasaran dan kemampuan untuk mengungkap fakta
fakta yang mendukung logika.
Pokok pikiran ini kemudian dikembangkan oleh Cicero dan
Quintilian, dalam lima aturan retorika unsur. Yaitu, Inventio (urutan
argumentasi), Dispesitio (pengaturan ide), Eloqitio (gaya bahasa),
Memoria (ingatan), Pronounciatio (cara penyampaian pesan).
Menurut mereka, unsur di atas juga menentukan keberhasilan upaya
persuasi yang dilakukan seseorang. Selain mereka, ada juga tokoh
retorika yang dikenal pada zaman itu, diantaranya ialah Corax,
Socrates dan Plato.
2.
Periode Pertumbuhan ( Tahun 1900PD II )
2Marhaeni Fajar,Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek, Yogyakarta, GrahaIlmu,
2009, hlm. 16.
Periode ini ditandai dengan penemuan teknologi komunikasi
seperti telepon, radio, telegraf, tv dan lainlain. Secara umum,
bidangbidang ilmu komunikasi pada periode ini diantaranya peranan
komunikasi dalam kehidupan sosial, komunikasi dan pendidikan,
penelitian komunikasi komersial, dan lainlain. Pada masa itu, kajian
bidang ilmu komunikasi dan kehidupan social mulai berkembang
sejalan dengan proses modernisasi yang terjadi. Bisa dikatakan
bahwa komunikasi mempunyai peran dan kontribusi yang nyata
terhadap perubahan sosial.
Di bidang pengkajian dan pendidikan misalnya aspekaspek yang
diteliti mencakup penggunaan teknologi baru dalam pendidikan
formal, keterampilan komunikasi, strategi komunikasi, serta reading
dan listening. Sementara di bidang penelitian komunikasi komersial,
dampak iklan pada masyarakat serta aspekaspek yang menyangkut
media mulai berkembang sejalan dengan tumbuh kembang industry
periklanan dan penyiaran.
3.
Periode Konsolidasi ( Setelah PD II tahun 1960an)
Periode ini disebut dengan konsolidasi Karena pada masa itu
konsolidasi dari pendekatan ilmu komunikasi sebagai suatu ilmu
pengetahuan social bersifat multi disiplier (mencakup berbagai ilmu)
mulai terjadi. Kristalisasi ilmu komunikasi ditandai oleh dua hal.
Perkembangannya mulai perang dunia II sampai 1960 an.
Pertama, adanya adopsi perbedaharaan istilahistilah yang dipakai
secara seragam. Kedua munculnya bukubuku dasar yang membahas
tentang pengertian dan pross komunikasi telah menjadi suatu
pendekatakan yang lintas disipliner dalam arti mencakup berbagai
disiplin ilmu lainnya karena didasari bahwa komunikasi merupakan
suatu proses sosial yang kompleks.
Istilah mass communication (komunikasi massa) dan communication
research (penelitian komunikasi) mulai banyak dipergunakan.
Cakupan bidang studi komunikasi mulai diperjelas dan dibagi dalam
empat bidang aturan; komunikasi intra pribadi, antar pribadi,
kelompok dan organisasi, komunikasi makro social serta komunikasi
massa.
4.
Teknologi Komunikasi (1960an sekarang )
Sejak tahun 1960an perkembangan ilmu komunikasi semakin
kompleks dan mengarah pada spesialisasi: menurut Rogers (1986)
perkembangan studi komunikasi sebagai suatu disipilin telah
memasuki periode yang ditinggalkan dan sejak tahun 1950.[3 Periode
masa sekarang juga disebut sebagai periode komunikasi dan
informasi yang ditandai oleh beberapa faktor antara lain:
1. Kemajuan teknologi computer, VCR, TV kabel,dan alatalat
komunikasi jarak jauh lainnya,
2. Tumbuhnya industri media yang tidak hanya bersifat nasional tapi
juga regional dan global
3. Ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan politik global
khususnya dalam konteks centerperiphery.
4. Semakin gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di seluruh
negara.
5. Semakin luasnya proses demokratisasi ekonomi dan politik.
2.2
Perkembangan Ilmu Komunikasi di Indonesia
3Marhaeni Fajar,Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek, Yogyakarta, Graha Ilmu,
2009, hlm. 20.
Di Indonesia, ilmu komunikasi yang kita kaji sekarang merupakan hasil dari
suatu proses perkembangan yang panjang. Status ilmu komunikasi di Indonesia
diperoleh melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 107/82 Tahun 1982.
Keppres itu yang kemudian membawa penyeragaman nama dari ilmu yang
dikembangkan di Indonesia, termasuk ilmu komunikasi. Sebelumnya dibeberapa
universitas, terdapat beberapa nama yang berbeda, seperti di Universitas
Padjadjaran Bandung dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang
menggunakan nama Publisistik, serta Universitas Indonesia yang merubah nama
Publisistik menjadi Ilmu Komunikasi Massa.
Kajian terhadap ilmu komunikasi sendiri dimulai dengan nama Publisistik
dengan dibukanya jurusan Publisistik pada Fakultas Sosial dan Politik Universitas
Gajah Mada pada tahun 1950, Akademi Penerangan pada tahun 1956, Perguruan
Tinggi Publisistik Jakarta pada tahun 1953, dan pada Fakultas Hukum dan Ilmu
Pengetahuan Masyarakat Universitas Indonesia pada tahun 1959. Nama Ilmu
Komunikasi Massa dan Ilmu Komunikasi sendiri baru muncul dalam berbagai
diskusi dan seminar pada awal tahun 1970an.
Beberapa nama tokoh yang berjasa dalam mengembangkan ilmu
komunikasi antara lain, Drs Marbangun, Sundoro, Prof. Sujono Hadinoto,
Adinegoro dan Prof. Dr. Mustopo. Kemudian ditambah lagi pakar komunikasi
Astrid S. Susanti dan Alwi Dahlan (keduanya dari luar negeri, Astrid dari Jerman
dan Alwi dari Amerika.4
4 Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas, Hlm 1
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Ilmu komunikasi adalah pengetahuan tentang pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami.
2. Perkembangan ilmu komunikasi dibagi beberapa periode yaitu:
Periode Tradisi Retorika ( Zaman Yunani Kuno)
Periode Pertumbuhan ( Tahun 1900PD II )
Periode Konsolidasi ( Setelah PD II tahun 1960an)
Teknologi Komunikasi (1960an sekarang )
3. Status ilmu komunikasi di Indonesia diperoleh melalui Keputusan
Presiden (Keppres) Nomor 107/82 Tahun 1982.
4. Kajian terhadap ilmu komunikasi di Indonesia dimulai dengan
nama Publisistik.
Daftar Pustaka
Daryanto. 2011. Ilmu Komunikasi 1. Bandung: Satu Nusa.
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. Yogyakarta :
GrahaIlmu, (hal. 16).
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. Yogyakarta :
GrahaIlmu, (hal. 20)
Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas, Hlm 1