Æ temperatur berkurang Spesies serta zat kimia semakin bertambah
ATMOSFI R = L. UDARA = UDARA YANG MELI PUTI PLANET BUMI
ATMOSFIR ATMOSFIR
Lapisan Atmosfir
- Lapisan Udara • Udara yang meliputi planet Bumi Sinar Matahari Rotasi Bumi Lapisan Atmosfir Permukaan Bumi Gaya Tarik Bumi
Sumber: Cunningham, 2004
TROPOSFI R:
Udara tercampur baik Æ homogen Semakin tinggi Æ temperatur berkurang Spesies serta zat kimia semakin bertambah
LAPI SAN SUHU ( O
C) ALTI TUDE ( KM) UNSUR KI UTAMA
TROPOSFI R STRATOSFI R MESOSFI R THERMOSFI R
15
- – (-)56 (-)56 – (-) 2 (-2)
- – (-92) (-92)
- –
- – 11 11 – 50
85
x
50
- – 85
- – 500 N 2 ,O 2 ,CO 2 ,H 2 O O 3 O 2 ,NO O 2 ,O,NO
- Sumber: CO
- CFCs (Chlorofluorocarbons) merupakan penyerap infrared terkuat
- Carbon management:
- Bersifat menahan (menjebak) panas Æ menyebabkan perubahan iklim bumi.
- Era industri Æ meningkatkan konsentrasi CO
- Gas metan serta gas lainnya mempunyai kemampuan menyerab
- CO
- Kesehatan manusia
- Meningkatkan probabilitas serangan jantung, penyakit sistem pernafasan dan kanker paru2
- Efek kronis: Bronchitis dan emphy>Tumbuhan • kerusakan membran sel sensitif, seperti efek iritasi pada paru2 manusia
- pada oksidasi tingkat toksik menyebabkan kerusakan klorofil dan menghilangnya warna, selanjutnya mematikan dan menghasilkan necrotic
- Penurunan Jarak Pandang
- Respiratory pollutant
- Systemic pollutant
- Host specific pollutant
- sulfat, SO
- Bronchitis pada anak usia 2 – 4,5 tahun
- 56% lebih tinggi pada balita dan menimbulkan
- materi-materi halus, tersuspensi dan partikulat Æ berpenetrasi
- Columbia University Center for Children
- Pb dan CO mengikat hemoglobin dan mengganggu aliran oksigen ke
- – Penelitian terhadap 60 bayi baru lahir – uji darah pada tali pusar bayi Æ 7,2 kelainan kromosom/1000 sel darah putih
- partikel dengan ukuran antara ~ 0,1 – 1 µm, hanya mewakili ~5 % dari jumlah total partikel udara tetapi 50% bagian darinya merupakan senyawa organik
- Teratogen: Cacat (radioaktif, helium)
- Sistemik : Racun yang menyerang hambpir ke seluruh organ tubuh (Pb, Hg, Cd, F, Va, Ti, Tel)
- Ekonomik : racun yang dibuat dan diperlukan untuk pembangunan ( pestisida, insektisida)
- Fibrosis
- Granuloma: Benjolan akibat proses peradangan menahun (berilicosis)
- Demam: Meningkatnya temperatur tubuh (Mn,Zn,Sn, As, Cd)
- Asphyxia: keadaan dimana darah & jaringan kekurangan O
- Alergi: Reaksi berlebih terhadap materi tertentu (debu organik & anorganik)
- Kanker: Pertumbuhan sel yang tidak terkendali ( benzidin& garam-garam, Cr)
- Mutasi: Perubahan susunan & jumlah gen (radioaktif)
- Terutama disebabkan pencemar yg bersifat iritasi
- Berylliosis disebabkan oleh Beryllium
- Bagassosis disebabkan oleh Bagasse
- Pneumoconiosis atau yang disebut coal workers' pneumoconiosis, dust
- 7 tipe Pneumoconiosis :
- Asphyixia: kondisi dimana tubuh kekurangan oksigen dan terakumulasinya CO2 (karbon dioksida) dalam darah dan jaringan yang berhubungan dengan respirasi.
- Terjadi akibat paparan CO dalam udara
- Gas t idak berwarna , t dk berbau
- Precursor huj an asam
- I rrit an t erhadap kulit , selaput lendir
- Mudah diserap oleh selaput lendir; saluran pernapasan at as
- Rendah Æ spasm e t em porer bronchioli t - dingin Æ spasm e lebih hebat
- Sedang Æ produksi lendir di s.p.b.a
- Besar Æ Peradangan hebat pada selaput lendir paralysis cilia, kerusakan epit helium
- * SUMBER
- Hydrozoa di laut zat organik Buat an : I ndust ri ( m inyak, gas alam ) Buat an : Pem bakaran t idak sem purna
- Tidak ber warna
- Mengikat hem oglobin
- Berbau busuk, lebih ber at dari udar a O Hb + CO Æ COHb + O
- Korosif - > 100 ppm : Kelainan fungsi sy araf pusat , j ant ung & paru2
- Melum puhkan susunan syaraf pusat pernafasan Æ k em at ian 250 ppm : Pingsan 750 ppm : Kem at
- Kom plikasi : Penyakit paru m erokok
- * SUMBER
- * SUMBER
- Sum ur m inyak & gas bum i
- * I DENTI TAS
- I rrit an t erhadap saluran pernafasan
- Masuk > larynx
- * I DENTI TAS & EFEK
- Bereaksi dg zat - zat organik
- Mem at ikan m akrofag
- Dinding art eri paru- paru m enebal
- * Pem aparan berulang- ulang/ chronis : EMPHI SEMA
- * SUMBER
- * I DENTI TAS & EFEK
- 5 – 10 mikron : tertangkap pada alat pernafasan bagian atas
- 3 – 5 mikron : tertangkap pada alat pernafasan bagian tengah
- 1 – 3 mikron : tertangkap pada alveoli (paru- paru bagian dalam)
- 0,1 – 1 mikron mengikuti gerak Brown akan terbawa kembali keluar
- Tidak dapat hidup lama di udara bebas
- Tidak dapat berkembang biak
- Kecuali: virus, telur2 cacing dan spora lainnya: tdk bertahan lama dalam udara bebas
- Tuberculosa Paru adalah penyakit menular yang dapat menyerang siapa saja
- Penyakit ini disebabkan oleh kuman (bakteri) yang hanya dapat dilihat dengan kaca pembesar (mikroskop).
- Cacar air (chikenpox) adalah suatu penyakit
- Peradangan hati
- Kelumpuhan saraf muka
- sakit kepala
- batuk
- bersin
- sesak napas seperti asma
- sakit di dada terutama saat bernapas
- demam suhu badan lebih dari 38 derajat Celcius • nyeri otot dan persendian
- mual dan muntah
- Struktur Coronavirus :
- – Merupakan virus beramplop dengan ukuran 80-220 nm
- – Terdiri dari RNA
- – Merupakan jenis terbesar diantara virus-virus RNA
- – Bersifat sangat infeksius
- – Memiliki nukleokapsid dengan diameter 9-11 nm
- Merupakan virus yang memiliki frekuensi mutasi yang tinggi
- Coronavirus menempel pada reseptor sel target melalui duri-duri glikoprotein pada amplop
- Tersebar melalui udara (air borne disease) - Agen penyakit ini adalah RNA virus famili Orthomyxoviridae .
- Agent : RNA virus famili Orthomyxoviridae Influenza dapat menyebar melalui saliva, sekresi nasal, feses dan darah yang telah terkandung virus didalamnya Infeksi dapat terjadi karena disebabkan adanya kontak dengan cairan tubuh atau permukaan yang terkontaminasi tersebut
- penyakit infeksi paru-paru yang dapat ringan atau menjadi berat dan menyebabkan kematian. sangat berkaitan dengan kondisi lingkungan air dan udara. •
- demam, panas dingin dan batuk, dapat berupa batuk kering ataupun berlendir. Beberapa ada yang mengalami sakit otot, sakit kepala, kecapekan, • hilang nafsu makan, hilang kontrol terhadap koordinasi (ataxia) dan, kadang-kadang diare dan muntah-muntah.
- air laut -genangan air bersih
- air tawar -sungai
- lumpur -spa
- danau -pemandian air panas
- mata air panas -air tampungan sistem air panas di rumah-rumah
- hotel -air mancur buatan yang tidak terawat dengan baik
- endapan -lendir
- ganggang -kerak 30°C - 45°C.
- jamur -karat
- debu -kotoran Legionella sp.
- potting compost (pernah menjadi sumber perjangkitan di Australia) under UV
- air menara sistem pendingin di gedung bertingkat illumination
- Inflamasi/iritasi dari lapisan (meninges) dan cairan
- Kebisingan
- , disebabkan bakteri Meningococcus atau
- Sinar-sinar dan Zat Radioaktif berkembang dengan cepat, dan sangat cepat menu>Neoplastic Meningitis , disebabkan penyebaran tumor yang sampai ke otak atau tulang belak
- Temperatur
- Bising: campuran berbagai suara yang tidak • Sumber alamiah dikehendaki atau merusak kesehatan
- Membantu pembentukan Vit D • UV (4000 – 3000) Ǻ Æ meningkatkan ju
- AS, th 70 : peningkatan kebisingan s.d. 1 dB pigmen kulit pertahun
- UV (3200 – 2800) Ǻ Æ
- UV (2200 – 1700) Ǻ Æ kulit
- Sumber: jalan bebas hambatan, lalu lintas udara, konstruksi bangunan, dll
- Tk Kebisingan daerah permukiman di Jakarta (56- 78) dB, telah melebihi dB maks 50dB.
- sinar matahari merupakan factor utama yang menyebabkan keganasan kulit. Bagian sinar matahari yang diduga sebagai karsinogesnesis
- Temperatur semakin tinggi menyebabkan penyakit menular seluruh dunia semakin meningkat
- Pemuk
- Cuaca semakin panas membuat virus, mikroba,
- Ventilasi
- Over crowing
- Temperatur meningkat penyebaran mal
- Poverty
- Michael University Canbera menyatakan bahwa : Virus west nile dari Afrika juga meningkat dan menyebar ke Canada dan Amerika • Penyakit ensefalitis dan Hata virus menurun karena kedua virus bertahan pada suhu dingin
- Nyamuk pembawa virus dan demam dengue
- Chikungnya berasal dari Afrika Timur, Asia Tenggara, dan India merebak ke Italia, Perancis, dan Spanyol
- Malaria, demam dengue, dan diare meningkat
- -a Pb
- TIMAH HITAM
- persistent dalam tubuh manusia,
- neurotoksik
- karsinogenik
- bisa mengganggu sistem saraf pusat,
- sistem fungsi ginjal, •pertumbuhan tulang.
- Ambien Baku mutu Udara :
- Emisi Inventarisasi Sumber Penanggulangan
- Catu Udara Bersih Untuk Ruangan Parkir : 6 x
- Karbon Monoksida : 25 ppm (SK Menaker No. SE
- Pembatasan emisi terkait dengan perubahan iklim global Æ membatasi emisi CO
- Indonesia: Ratifikasi Protokol Kyoto dengan UURI No.
- Pembatasan pada sumber:
- INDONESIA TELAH MERATIFIKASI KONVENSI WINA DAN MONTREAL YANG MENGHAPUSKAN BAHAN- BAHAN PERUSAK OZON DAN MENETAPKAN PROGRAM IMPLEMENTASI SEJAK 1996/1997 DG KEPPRES 23/1992.
Sumber pencemar Udara
, CO, J
2
, NO
3
0.01% O
2
, Xe, SO
2
, H
4
, KR, NO
Revolusi Industri Æ peningkatan CO
0.03% Trace : Ne, He, CH
2
20.95% Minor : Ar 0.93%
2
78.08% O
2
Mayor : N
Hujan asam Greenhouse Effect KOM POSI SI ATM BAW AH , KERI N G, BEBAS PEN GOTORAN :
2 O sebesar 31%, 151% dan 17% Anthropogenic climate change
4 , dan N
2 , CH
CO
Transportasi Sumber Pencemar Udara Kebakaran Hutan
SMOKE FROM BURNING REFUSE CO
2 , CH
4 Dioksin
2,3,.7.8 tetra klhoro dibenzo-p-dioxin Gas SOx, H S, CO , HF,
2
2 HCl
Metal (fume) Cd, As, Cr, Ni, Pb, Sb, Au, Cu, V, Si
SISTIM PENGOLAHAN Kelompok Contoh Karbon oksida Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO 2 ) Sulfur Oksida Sulfur dioksida (SO 2 ), Sulfur trioksida (SO 3) Nitrogen oksida Nitrit Oksida (NO), Nitrogen dioksida (NO ), Nitro oksida (N O), 2 2 proses pembakaran amalgam, tanpa Foto 16. Masyarakat berkumpul melihat NO dan NO dapat membentuk NO 2 x menghiraukan behaya uap ir raksa Senyawa Organik Volatil Metan (CH ), Propana (C H ), Benzena (C H ), kloroflorokarbon 4 3 8 6 6 (CFC s )
Partikel tersuspensi Partikel solid (debu, jelaga, asbest, timah-Pb, garam2 nitrat dan sulfat), tetesan asam sulfat, PCBs, dioksin, pestisida) Photochemical Oxidant Ozon (O 3 ), Peroxyacyl nitrates (PANs), Hidrogen peroksida Foto 15 Proses permbakaran Bulion (H O ), aldehida 2 2 Senyawa-senyawa radioaktif Radon-222, iodine-131, Strotium-90, Plutonium-239 Foto 17.Bulion hasil pembakaran, kadar emas Senyawa-senyawa toksik Sejumlah kecil dari 600 senyawa toksik (volatil), 60 diantaranya berkisar antara 75-77% karsinogenik pada hewan uji
2 O
Efek Terhadap Kesehatan
(absorbsi) infra red lebih kuat, tetapi berada di udara lebih cepat (pendek). Lifetime metan 12,23 tahun
Mengurangi limbah dari bahan bakar fosil, perhatian lebih difokuskan pada CO2 karena CO2 bertahan lebih lama dibandingkan senyawa lain, CO2 bertahan s.d. 120 th.
Greenhouse Gasses
2 setiap tahunnya.
Æ penyebab utama perubahan iklim, akibat antropogenik, pebakaran fossil, pembuatan semen, pembakaran hutan dan grassland serta aktivitas manusia lainnya telah menghasilkan 30 juta CO
2
4
, dan N
, CH
2
, dan N
4
, CH
2
Greenhouse Gases
2 O telah sampai 31%, 151% dan 17%.
1. Pulmonary Irritans: SO
3 , dan CH
2 S,CO, NH
2 , H
5. Asphyxiants: CO
4. Agent penyebab demam: Mn, Cobalt, Zn,
3. Agen penyebab granuloma: Berilium,
2. Debu
2 , Ozon, NO x
Respiratory pollutant Menimbulkan dampak/efek terhadap jaringan pada sistem sal. pernafasan Terbagi menjadi:
Klasifikasi Bahan Pencemar Berdasarkan Efek terhadap Kesehatan
Efek Pencemaran Udara
Morbiditas naik/165 Kelainan jaringan paru- paru dan jantung New Orleans USA, 1955 Industri Gandum 200perhari/2 Asthma Yokohama, Jepang, 1946 Industri, pemanasan rumah Tidak diketahui Asthma, emphysema
Poza Rica, Mexico, 1950 Kilang Minyak 320/22 Kelainan jaringan paru- paru, susunan syaraf pusat New York, USA, 1953 Industri, Kendaraan bermotor, pemanasan rumah
London, 1952 Industri, pemanasan rumah Tidak diketahui/4000 Kelainan jaringan paru- paru
Donora, USA, 1949 Industri Baja, dll/ SO 2 , sulfat 5910/20 Kelainan jaringan paru- paru
Industri Baja, dll/ SO 2 , F, Oxida 6000/60 Peradangan jaringan paru-paru
Bencana Pencemaran Udara (Soemirat, 2002) Lokasi Sumber/jenis pencemar Jumlah penderita/kematian Kelainan Meuse Valley, Belgia, 1930
4 Systemic pollutant Menimbulkan efek pada lebih dari satu organ tubuh, krn masuk ke alat pencernaan, sistem peredaran darah Æ organ tubuh lain: lambung, sistem susunan syaraf pusat dan sal. air seni Contoh: Pb, Hg, Cadmium, Fluorida, Organofosfat Chlorinated Hydrocarbon
Personal sampler pump Patch Patch I nsektisida, Cd, Pb dapat menimbulkan keracunan sistemik, yaitu keracunan ke seluruh tubuh
Host specific pollutant Menimbulkan reaksi seperti alergi, kanker dan mutan Contoh:
Formaldehyde Thiocyanate Strontium Nickel Asbestos Selenium
Arsenik Methyl mercury Lead Chlorinated Hydrocarbon Pengaruh Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAHs)
EFEK PENCEMARAN UDARA TERHADAP KESEHATAN
terhadap kesehatan
2 , NOx, dan O 3 Æ senyawa-senyawa pengoksidasi kuat
Æ menimbulkan iritasi dan merusak jaringan halus mata dan paru- paru.
gangguan paru-paru anak-anak sampai ke dalam paru2 Æ menyebabkan iritasi, luka bahkan tumor
Environmental Health : otak
Perhatikan partikel dengan ukuran: pada bayi dengan ibu yang banyak terpapar polusi udara < 2,5 µm, karena dapat mengandung Cd, Pb dan PAH (Crosby, •
1998)
Efek kesehatan Kanker : Pertumbuhan sel yang tidak terkendali Contoh : asbes, bensidin zat radioaktif,
chromium dan PAH
Efek kesehatan Lung of a rat after exposure to diesel exhaust Lung of a rat after exposure to diesel exhaust
Exposed to Diesel Exhaust Exposed to Diesel Exhaust Expose to Clean Air Expose to Clean Air
2
Compared to the normal pink lung, it has been blackened by soot National Institute for Environmental Studies, Japan
Pneumoconiosis Efek Biologis
Fibr osis : Pertumbuhan jaringan ikat dalam jumlah yang berlebihan (silikosis, cobaltosis, baritosis, asbestosis,
bagasosis dll)
Pe n y e ba b fibr osis:
Silica bebas, besi, cobalt , barium , berilium , asbes, karbon Pe n y a k it : pneum oconiosis ( par u- paru berdebu) Pneumoconiosis
disease , miner's asthma, atau black lung disease adalah penyakit
paru-paru yang disebabkan karena terhirupnya debu batu bara atau debu-debu yang berisi mineral-mineral.
9 Asbestosis
9 Siliciosis 9 Coal worker's pneumoconiosis.
9 Talc pneumoconiosis
9 Kaolin (china clay) pneumoconiosis
9 Siderosis of the lung
9 Pneumoconiosis lainnya. Pneumoconiosis dapat juga disebabkan oleh terhirupnya barium sulfat, tin oksida, dan senyawa yang mengandung logam keras (cobalt dan tungsten carbide).
Asbestosis Asbestosis
Dada yang terpapar asbestos (menunjukkan plak di atas diagfragma)
Asbestosis Lung cancer - light area cancer of pleura from asbestosis
Gejala-gejala Asbestosis Pernapasan yang pendek, kesulitan bernapas, bahkan ketika sedang istirahat; Berkurangnya ketahanan fisik dan menghambat aktivitas; Batuk-batuk; Sakit pada dada
2 )
Asphyxia
SULFUR DIOKSIDA (SO
SUMBER Alam iah: Gunung berapi, pem busukan Buat an: I ndust ri m inyak, gas alam , bat u bara ( ekst raksi, produksi, proses) , Pem bakaran bahan bakar m engandung sulfur
( t dk sam pai larynx)
KONSENTRASI :
Pem aparan yang berulang : hyperplasia/ m et aplasia epit hel Æ kanker ? Terhadap hewan ~ m anusia Terhadap t um buhan: kerusakan chlorofilÆchlorosis, nekrosis
NITROGEN OXIDA (NO, N
2 O, N
I DENTI TAS
5 , NO
2 atau NO x
) SUMBER : I ndust ri perm inyakan Pem bakaran gas alam , bat u bara
At m osfir NO
2 : Toksisit as t ergant ung: Wakt u pem aparan Konsent rasi/ dosis
50 – 100 ppm bbr p m enit Æ radang par u- par u 150 – 200 ppm bronchiolit is fibrosis oblit erans kem at ian dalam 3- 5 m g – pem aparan > 500 ppm Æ kem at ian dlm 2 – 10 hari
“ SI LO FI LLERS DI SEASE” ( akibat ak um ulasi NO
2 pada
2 O
HIDROGEN SULFIDA (H S)
2 Alam iah: - Reak si- reak si fot okim ia dalam SUMBER * at m osfir
Alam iah : Gunung berapi, gas bum i, pem busukan
I DENTI TAS & EFEK *
I DENTI TAS & EFEK *
2
2
OZON HIDROKARBON (Metan)
Alam iah : St rat osfir, t roposfir
Alam iah : - Tanam an
Buat an : I nst rum en volt age t inggi
Dekom posisi zat organik -
dibuat ut k desinfeksi
Buat an : Pem bakaran BBM - Tidak st abil, warna biru
Tergant ung: Jenis
Konsent rasi
Lam anya pem aparan
PARTI KULAT
Paru-paru Normal Paru-paru Emphysema Sumber: Miller, 1996
Alam iah : Debu Buat an : Pem bakaran
Tergant ung j enis fi, ki, bi, bent uk , ukuran ( aerodinam ika) Anorganik Hidup
Tidak hidup Organik Debu
0.001
0.01 100.0
10.0
0.1
1.0 Partikel halus Partikel medium
Partikel kasar
Paint pigmen pollen Asap rokok Debu insektisida
Photochemical smog Asap minyak Debu batubara Debu semen
Metallurgical dust and fumes
2.5 MOBIL PRIBADI - A.C. Depok – Gatot Subroto
23 :0 7:
11
18 :0 7:
11
19 :0 7:
11
20 :0 7:
11
21 :0 7:
11
22 :0 7:
11
11 0: 07 :1
11
1 1: 07 :1
1 2: 07 :1
1 3: 07 :1
1 4: 07 :1
Mikroba:
1 Mikroorganisme
Penyakit Infeksi dari Lingkungan Udara: Agent Penyakit Corynebacterium diphtheriae Mycobacterium tubercolosis Bordetella pertusis Diplococcus pneumoniae Parotitis epidemica virus Virus varicella Virus Morbilli Virus Influenza Enterobius vermicularis Histoplasma capsulatum
Diphteriae Tubercolosa Pertussis Pneumonia Parotitis epidemica Varicella Morbilli Influenza Oxyuriasis Histoplasmosis
Sumber: Soemirat, 2004
Penyakit menular ‘ Air Borne Diseases ‘ Penyebab Jamak
Metazoa Bakteri Virus
17 :0 7:
16 :0 7:
PM
07 :1 1 9:
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5 6:
07 :1 1 7:
07 :1 1 8:
07 :1
11
1
10 :0 7:
11
11 :0 7:
11
12 :0 7:
11
13 :0 7:
11
14 :0 7:
11
15 :0 7:
FAKTOR BIOLOGIS
Tuberculosis (TBC)
TBC USUS TBC PARU- PARU
Cacar Air Cacar Air
Beberapa komplikasi yang bisa diakibatkan cacar air:
menular yang disebabkan oleh infeksi virus Pneumonia , disebabkan infeksi sekunder dan dapat disembuhkan • varicella-zoster .
sempurna Peradangan jantung • Peradangan sendi •
Infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa) •
Ensefalitis (infeksi otak), dapat meninggalkan gejala sisa seperti •
kejang, retardasi mental, dan gangguan tingkah laku
Gangguan bola mata •
Varicella-zoster
Morbili Severe Acute Respiratory Syndrom (SARS) Penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat akut, sangat berbahaya dan mematikan, dimana penularannya melalui udara. Virus utama penyebab SARS: virus coronavirus dan virus paramoxyviridae.
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrom)
Gejala-gejala SARS antara lain:
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrom)
CIRI_CIRI CORONAVIRUS: • Famili dari Coronavirus yaitu Coronaviridae.
Anatomi virus Influenza Legionellosis Legionellosis
Legionellosis Legionella
Legionella pneumophila dapat ditemukan di : Koloni bakteri ini menempel
pada pipa-pipa karet atau
plastik yang berlumut dan tahan
kaporit dengan konsentrasi
klorin 26 mg/l. Legionella dapat
hidup pada suhu 5,7°C - 63°C
dan tumbuh subur pada suhu
Bakteri ini juga bisa terdapat di peralatan rumah sakit seperti alat bantu pernapasan.
Legionella Meningitis
Meningitis
Agent: Streptococcus pneumoniae atau Neisseria meningitidis •
sumsum tulang belakang yang melindungi otak dan tulang belakang, biasanya terjadi karena
Tingkat kematian 10-15% dan 10-15% • penyebaran infeksi. Bertahan hidup: cacat permanent: tuli, lumpuh, dan keterbelakangan • mental. Meningitis Pengotor/pencemar udara Zat Fisis
Jenis-Jenis Meningitis:
Cryptococcal Meningitis , disebabkan jamur Cryptococcus yang biasa •
terdapat di tanah dan kotoran burung. Jamur ini tidak membahayakan, tapi dapat menjadi berbahaya dengan kondisi tertentu, seperti bila • Sinar Ultra Violet terkena pada orang yang terjangkit AIDS.
Meningococcal Meningitis Neisseria meningitidis . Meningitis jenis ini sangat berbahaya karena
Tuberculous Meningitis , disebabkan infeksi tuberkolosis. Meningitis ini •
menjadi sangat berbahaya jika tidak cepat ditangani dan dapat menyebabkan kerusakan otak.
, disebabkan bakteri yang menyebabkan syphilis. •
Syphilitic Meningitis
Orang yang terkena syphilis yang berada pada stadium lanjut dapat terkena meningitis kronis.
Kebisingan Sinar Ultra Violet
kulit
merah kanker
Kanker Kulit
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan • sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan kanker kulit antara lain : ter • (batubara) arsen (yang terdapat pada insektisida/pestisida), nitrogen mustard dan lain-lain.
Malignant Squamos-cell Basal-cell adalah sinar ultraviolet B (UVB). melanoma cancer
cancer Akhir-akhir ini, ditemukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker •
kulit. Diantaranya adalah human papilloma virus (HPV) dan human immunodeficiency virus (HIV)
UDARA TIDAK BEBAS Uda r a di da la m ge du n g- ge du n g : Ru m a h , pa br ik , se k ola h , dll. Je n is Pe n ce m a r : ba h a n y a n g m e n im bu lk a n pe n y a k it le bih ba n ya k Electric magnetic Field
Lin gk u n ga n k e r j a da n r u m a h Kanker otak, Leukemia ??? DAPUR—> WANITA DAN ANAK Open Fire, Rural China
PEMBAKARAN KAYU LEBIH BERBAHAYA DARIPADA ROKOK EFEK: Jantung (cor-pulmonale)
Kanker paru-paru Pneumoconiosis TCDDÆ chloracne dll
Akibat Perubahan Iklim – Global Warming Air Borne Disease di Indonesia tergolong 10 besar
dan media pertumbuhannya semakin subur
meningkat karena vektor (nyamuk) meningkat
Akibat Perubahan Iklim Peningkatan Paparan bertambah karena o suhu 1,8 – 4 C
ÆBanyak penyakit bawaan vektor, (15 juta
menyebar ke Eropa penderita malaria, dan 30 000 meninggal
tiap tahunnyaÆ penghasilan berkurang dengan $190,8 juta/th; DHF?)ÆBanyak kanker kulit, katarak mata
ÆHasil panen berkurang (dengan peningkatan suhu, akan menimbulkan
(pertanian,perikanan) banjir)
KASUS di Indonesia Association between Pb-air and Pb-blood in
Jakarta-Serpong 2004-20050.14
10 Pb-Air
9 Pb-blood
0.12
8
0.10
7
) P (u
b-
6
/m3
0.08
g bl g u /d o
5
( od l) ir
0.06
4
3
0.04
2
0.02
1
0.00 EMC Trisakti HI Lbk Bulus Kr Jati
Location TULANG+ SARAF….. JAKARTA – ¾42 sampai 48 persen anak menghirup timbel
Pb timbal bersifat :
anak-anak berdampak serius, menyebabkan
IQ??? penurunan tingkat kecerdasan atau IQ.
Prinsip Pengelolaan Kualitas Udara Tujuan: Kualitas udara yang sehat
Prinsip Pengelolaan Lingkungan Komponen yang diperlukan:
Udara
PRINSIP DASAR PENGELOLAAN UDARA
Baku mutu udara ambien: Diberlakukan untuk udara, udara yang
Iklim untuk melindungi sumber daya udara mengandung unsur melebihi baku mutu Æ
UU Peraturan pelaksanaan standar udara telah tercemar
Standar udara bersih Statis / point Baku mutu emisi (standard emisi):
Standar Emisi Sumber-sumber Area Diberlakukan bagi sumber-sumber pengotor
Moving Emisi cerobong pabrik Emisi kendaraan bermotor Standar kualitas bahan bakar
7 H
Teknologi Penyelidikan epidemiologi Hukum
Alamiah Buatan Sumber titik: cerobong Sumber bergerak: kendaraan bermotor Sumber area: pemukiman
01/MEN/1997) Hasil Pengukuran (Studi Kasus: BIP, 2004) Ruangan CO (ppm) HC (ppm) Debit Udara (m3/jam) Basement Utama 25,15 5,4 141490 Lower Ground - - 314525 Basement 2 55,03 6,7 205448 Basement 3 221,71 3,3 51125 Penanggulangan: Inventarisasi Sumber: Klasifikasi:
Volume Ruangan / jam (SNI 03-6572-2001)
Baku mutu kualitas udara ambien (KEP-2/MENKLH/I/1988) Nilai Standar
9 HC 0,24 ppm
2,00 ppm
3
8 NH
3
No Parameter Baku mutu
6 Pb 0,06 mg/m
3
5 Debu 0,26 mg/m
4 Ox 0,10 ppm
3 NOx 0,05 ppm
2 CO 20,00 ppm
0,01 ppm
2
1 SO
2 S 0,03 ppm
Sarana dan Prasarana yang diperlukan untuk Pengendalian Kualitas Udara Badan/jawatan khusus Tenaga ahli:
Protokol Kyoto
2
, CH
4
, N
2 O, CFCs, SO
X .
Rekayasa: perubahan/pemilihan bahan di industri Pemantauan, fasilitas laboratorium Pusat Penyimpanan Data
17 Tahun 2004
Penyuluhan Pencatatan kondisi meteorologi, koordinasi dengan industri
Energi: Industri, Transportasi Industri: Kimia, Logam, dll Pertanian: Pengel. pupuk, Pembakaran residu pertanian, dll Limbah: Pembuangan limbah padat, pembakaran limbah, dll