Hama dan Penyakit Tanaman docx
Hama
Berikut Hama Hama Tanaman:
1. Tikus
Cara menganggulangi hama tikus adalah sebagai berikut :
Menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan sebagai tempat persembunyian dan
menangkapnya.
Gunakan ular yang sudah dijinakkan untuk mengusir atau memangsa tikus. ( baca : Ular
Terbesar di Dunia )
Tanamlah tanaman tersebut secara bersamaan agar tikus tidak mendapatkan makanan setelah
masa panen.
Menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun yang berupa potongan ubi jalar yang
sebelumnya sudah direndam air campuran fosforus, akan tetapi cara ini diterapkan secara hatihati agar
tidak salah sasaran.
2. Wereng
Cara untuk menangani hama wereng adalah sebagai berikut :
Mengatur Pola Tanam
Mengatur pola tanam pada tanaman dengan melakukan penaman secara bersamaan ataupun secara
bergilir. Pergiliran ini dimaksudkan agar dapat memutuskan siklus hidup hama wereng. Caranya adalah
dengan menanam tanaman jenis palawija atau membiarkan tanah kering selama 12 bulan.
Menggunakan Predator
Menggunakan predator untuk memangsa atau mengusir wereng. Adapun predator tersebut diantaranya
adalah kepik Micovelia douglasi, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata dan laba
laba Lycosa Pseudoannulata.
Kendali Kimia
Pengendalian secara kimia adalah dengan menggunakan insektisida. Pengendalian kimia ini dilakukan
apabila 2 cara sebelumnya tidak dapat berfungsi secara efektif. Akan tetapi kendali kimia ini perlu
diperhatikan lebih agar tetap efisien dan tetap menjaga lingkungan.
3. Walang Sangit
Adapun cara mengendalikan hama walang sangit adalah sebagai berikut :
Menerapkan sistem tanam serentak
Menjaga kebersihan sawah dari rumput liar
Menangkap walang sangit
Menggunakan predator seperti labalaba
Menanam jamur yang memberikan efek bagi walang sangit
Menggunakan insektisida
4. Ulat
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
Mengecek bagian bawah daun, apabila terdapat telur kupu berwarna putih maka segera
dibersihkan
Genangilah tempat persemaian tersebut dengan air agar ulat tersebut naik ke atas dan mudah
untuk dibasmi
Apabila cara sebelumnya tidak efektif, maka opsi terakhir adalah dengan menggunakan pestisida
5. Tungau
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
Diatasi dengan cara mengumpulkan daundaun yang terserang hama pada suatu tempat dan dibakar.
6. Lalat bibit (Atherigona exigua, A. Oryzae)
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
Pengendaliannya diutamakan pada penanaman varitas yang tahan.
7. Anjing tanah atau orongorong (Gryllotalpa hirsuta atau Gryllotalpa African
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
Pengendaliannya diarahkan pada pengolahan tanah yang baik agar terowongan rusak.
8. Uret (Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri)
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
Pengendalian diarahkan pada sistem bercocok tanam yang baik agar vigor tanaman baik.
9. Ganjur (Orseolia oryzae)
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
Pengendalian diarahkan pada penanaman varietas yang resisten, penggenangan areal pertanaman
sesudah panen agar pupanya mati.
10. Pengorok daun atau hama putih (Nymphola depunctalis) dan hama putih palsu
(Cnaphalocrosis medinalis)
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
1. Meniadakan genangan air pada pesemaian sehingga larva tidak dapat memanfaatkan air sebagai
sumber oksigen.
2.Lalat Tabanidae dan semut Solenopsis gemitata merupakan musuh alami.
11. Penggerek jagung (Ostrinia furnacalis)
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
1. Dengan cara pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan merupakan inangnya.
2. Tanaman yang terserang dipotong dan ditimbun dalam tanah atau diberikan pada hewan ternak.
3. Menghilangkan tanaman inang yang lain yang tumbuh diantara dua waktu tanam.
4. Membersihkan rumputrumputan
5. Cara kimiawi, pengendalian dilakukan sebelum ulat masuk ke dalam batang. Beberapa jenis
insektisida yang dinyatakan efektif adalah: Azodrin 15 WSC, Nogos 50 EC, Hostation 40 EC, Karvos 20
EC.
Penyakit
Adapun penyakit yang menyerang tumbuhan adalah sebagai berikut :
1. Penyakit Tungro
Penyakit tungro yang sering terjadi pada tanaman padi adalah salah satu penyakit akibat produksi pada
padi nasional karena sudah kehilangan hasil yang mengakibatkan tinggi. Sehingga penyakit ini sudah
menyebar di seluruh Indonesia.
Penyakit tungro ini diakibatkan dari 2 jenis virus yang juga memiliki bentuk yang berbeda yaitu berbentuk
batang dan juga berbetuk bulat seperti berikut ini :
Rice Tungro Bacilliform Virus
Rice Tungro Spherical Virus
Dari kedua jenis virus yang berbentuk batang dan bulat di atas tidak mempunyai kekerabatan serologi
yang bisa menginfeksi tumbuhan dengan cara bersama – sama. Dari virus diatas maka virus tungro bisa
menular melalui wareng yang berwarna hijau yaitu wareng yang berperan sebagai vektor dan tidak akan
terjadi multiplikasi di dalam tubuh wareng bahkan hal ini tidak akan turun ke generasi penerus dari
wareng tersebut.
Gejala Penyakit Tungro :
Muncul seminggu sesudah inokulasi
Adanya diskolorasi berwarna kuning
Adanya klorisi pada daun
Berikut adalah penjelasan dari penyakit turngo sehingga jika anda menemui hal seperti yang diatas maka
berhati – hatilah karena akan mempengaruhi jumlah hasil panen anda.
2. Penyakit Embun Tepung
Penyakit embun tepung adalah penyakit yang menyerang biji hingga mati. Penyakit ini disebabkan oleh
jamur yang bernama Peronospora parasitica. Selain menyerang biji tumbuhan, biasanya jamur ini juga
menyerang daun dan juga kecambahnya yang menyebabkan tumbuhan menjadi kerdil.
Selain membuat tumbuhan menjadi kerdil, jamur ini juga meninggalkan titiktitik hitam pada daun
sehingga terlihat tidak sehat. Sehingga apabila anda melihat hal seperti ini pada tumbuhan anda maka
anda segera membasminya.
Faktor yang mempengaruhi :
Faktor penyakit embun tempung ini sering terjadi di daerah yang lembab yaitu di pegunungan sehingga
jika tanaman masih berusian 1 – 2 tahun bisa menjadi rusak bahkan tanaman bisa gundul atau tidak
memiliki daun sedikitpun. Dan jika tanaman sudah memiliki umur yang tua maka lama kelamaan akan
melemah. Selain itu cuaca di pagi hari juga merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan
tanaman terkena penyakit embun tepung.
Cara mengatasi :
Eksklusi potagen pada tumbuhan
Eradikasi
Memberikan perlindungan pada inangnya
Mengembangkan inang yang masih bertahan
Cara diatas bisa berhasil jika kita menggantungkan terhadap beberapa jenis potagen, inang tumbuhan
dan juga interaksi dengan tumbuhan sehingga antara satu pohon dengan pohon yang lainnya memiliki
cara yang berbeda untuk menanganinya.
3. Penyakit Layu Cabai
Penyakit layu cabai adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang biasanya menyerang cabai. Ciri
dari cabai yang terserang penyakit ini adalah daunnya menjadi mudah layu disertai daunnya yang
berubah menjadi warna kuning. Penyakit layu cabai ini umumnya terbagi atas 2 macam, yaitu layu
fusarium dan layu bakteri.
Layu Fusarium
Layu fusarium merupakan penyakit yang disebabkan oleh cendawan bernama Fusarium oxysporum.
Penyakit ini merupakan penyakit yang sering ditakuti oleh para petani kebun, karena apabila suatu
tanaman sudah terinfeksi maka tanaman tersebut tidak dapat diobati dan menjadi gagal panen. Penyakit
ini bisa menyerang tumbuhan kapan saja, tidak tergantung oleh cuaca. Akan tetapi, intensitas munculnya
penyakit ini sering terjadi pada musim hujan yang memiliki tingkat kelembaban tinggi, hal ini dikarenakan
fusarium oxysporum akan cepat berkembang dan menyebar pada musim hujan.
Cara Pengendalian
Olahlah lahan dengan sebaik mungkin, jangan sampai tidak terurus, lakukan sanitasi dengan baik untuk
mencegah terserang penyakit layu fusarium, ketika menanam gunakanlah benih yang memiliki ketahanan
terhadap serangan fusarium, gunakanlah plastik mulsa untuk melindungi buah.
Layu Bakteri
Layu bakteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bernama Pseudomonas solanacearum,
bakteri ini merupakan sejenis bakteri parasit. Biasanya layu bakteri ini menyerang pangkal batang, bagian
tunas, daun bahkan area akar pada tanaman cabai. Proses persebaran bakteri ini dibantu oleh air,
dimana pada saat tanah memiliki kelembaban tinggi maka bakteri ini akan cepat menyebar dan
berkembangbiak.
Pengendalian
Lakukan pergiliran tanaman
Gunakan plastik mulsa, utamanya pada musim hujan
Gunakan semprotan bakterisida
Memusnahkan tanaman yang sudah terinfeksi
Gunakan benih yang tahan terhadap serangan bakteri Pseudomonas solanacearum
4. Penyakit Hawar Daun Kentang
Penyakit hawar daun kentang adalah penyakit yang disebabkan karena cendawan bernama
Phytophthora infestans, dimana awal mulanya disebut sebagai Botrytis infestans Mont.
Adapun gejala awal suatu tumbuhan terserang penyakit ini adalah terdapat bercak yang dapat ditemukan
dibagain tepi dan ujung pada daun, lama kelamaan bercak tersebut akan membesar dan menjadi
berwarna kecoklatan.
Dalam bercak tersebut terdapat massa sporangium yang memiliki warna putih dan kehijauan. Awal
mulanya memang menyerang bagian daun saja, akan tetapi lama kelamaan akan menyerang bagian
batang bahkan hingga bagian umbi. Biasanya penyakit ini akan berkembang cepat pada suhu sekitar 18
20 derajat Celcius.
Pengendalian
Lakukanlah rotasi tanaman yang bertujuan untuk memotong cadangan makanan bagi virus
tersebut.
Lakukan pemberoan lahan yang bertujuan untuk mengosongkan lahan agar penyakit tersebut
tidak penyebar.
Lakukan pemotongan dan pembakaran pada bagian yang terinfeksi.
Lakukan pemangkasan pada daun yang terinfeksi dengan cara kimia.
5. Penyakit Mosaik
Penyakit mosaik adalah penyakit yang biasanya menyerang tumbuhan tembakau. Penyakit ini
disebabkan oleh virus yang bernama Tobacco Mosaic Virus atau sering disingkat sebagai TMV. Penyakit
ini dulu sering disebut sebagai Marmor tabaci Holmes atau Nicotana virus 1 (Mayer) Smith. Dalam
penelitiannya, virus ini mempunyai titik inaktivasi panas pada suhu 94 derajat Celcius, dengan
perbandingan titik pengeceran terahir 1 : 1.000.000 yang menyebabkan virus ini dapat bertahan lama
bahkan hingga puluhan tahun.
Adapun gejala tanaman yang terserang penyakit ini adalah pada daunnya terdapat bercak hijau muda
atau kuning yang tersebar, apabila semainya terinfeksi maka tidak lama kemudian semai tersebut akan
mati, ukuran buahnya menjadi kecil, pada batangnya terdapat garis hitam yang menandakan bahwa
terdapat jaringan yang mati.
Selain yang disebutkan diatas, terdapat pula penyakit yang menyerang tanaman lainnya yaitu :
1.
Penyakit Daun Berlubang
2.
Penyakit Semai Roboh
3.
Penyakit Pembusukkan Bawang
4.
Penyakit VSD (Vascular Streak Diaback)
5.
Penyakit Bubuk Coklat
Berikut Hama Hama Tanaman:
1. Tikus
Cara menganggulangi hama tikus adalah sebagai berikut :
Menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan sebagai tempat persembunyian dan
menangkapnya.
Gunakan ular yang sudah dijinakkan untuk mengusir atau memangsa tikus. ( baca : Ular
Terbesar di Dunia )
Tanamlah tanaman tersebut secara bersamaan agar tikus tidak mendapatkan makanan setelah
masa panen.
Menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun yang berupa potongan ubi jalar yang
sebelumnya sudah direndam air campuran fosforus, akan tetapi cara ini diterapkan secara hatihati agar
tidak salah sasaran.
2. Wereng
Cara untuk menangani hama wereng adalah sebagai berikut :
Mengatur Pola Tanam
Mengatur pola tanam pada tanaman dengan melakukan penaman secara bersamaan ataupun secara
bergilir. Pergiliran ini dimaksudkan agar dapat memutuskan siklus hidup hama wereng. Caranya adalah
dengan menanam tanaman jenis palawija atau membiarkan tanah kering selama 12 bulan.
Menggunakan Predator
Menggunakan predator untuk memangsa atau mengusir wereng. Adapun predator tersebut diantaranya
adalah kepik Micovelia douglasi, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata dan laba
laba Lycosa Pseudoannulata.
Kendali Kimia
Pengendalian secara kimia adalah dengan menggunakan insektisida. Pengendalian kimia ini dilakukan
apabila 2 cara sebelumnya tidak dapat berfungsi secara efektif. Akan tetapi kendali kimia ini perlu
diperhatikan lebih agar tetap efisien dan tetap menjaga lingkungan.
3. Walang Sangit
Adapun cara mengendalikan hama walang sangit adalah sebagai berikut :
Menerapkan sistem tanam serentak
Menjaga kebersihan sawah dari rumput liar
Menangkap walang sangit
Menggunakan predator seperti labalaba
Menanam jamur yang memberikan efek bagi walang sangit
Menggunakan insektisida
4. Ulat
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
Mengecek bagian bawah daun, apabila terdapat telur kupu berwarna putih maka segera
dibersihkan
Genangilah tempat persemaian tersebut dengan air agar ulat tersebut naik ke atas dan mudah
untuk dibasmi
Apabila cara sebelumnya tidak efektif, maka opsi terakhir adalah dengan menggunakan pestisida
5. Tungau
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
Diatasi dengan cara mengumpulkan daundaun yang terserang hama pada suatu tempat dan dibakar.
6. Lalat bibit (Atherigona exigua, A. Oryzae)
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
Pengendaliannya diutamakan pada penanaman varitas yang tahan.
7. Anjing tanah atau orongorong (Gryllotalpa hirsuta atau Gryllotalpa African
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
Pengendaliannya diarahkan pada pengolahan tanah yang baik agar terowongan rusak.
8. Uret (Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri)
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
Pengendalian diarahkan pada sistem bercocok tanam yang baik agar vigor tanaman baik.
9. Ganjur (Orseolia oryzae)
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
Pengendalian diarahkan pada penanaman varietas yang resisten, penggenangan areal pertanaman
sesudah panen agar pupanya mati.
10. Pengorok daun atau hama putih (Nymphola depunctalis) dan hama putih palsu
(Cnaphalocrosis medinalis)
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
1. Meniadakan genangan air pada pesemaian sehingga larva tidak dapat memanfaatkan air sebagai
sumber oksigen.
2.Lalat Tabanidae dan semut Solenopsis gemitata merupakan musuh alami.
11. Penggerek jagung (Ostrinia furnacalis)
Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :
1. Dengan cara pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan merupakan inangnya.
2. Tanaman yang terserang dipotong dan ditimbun dalam tanah atau diberikan pada hewan ternak.
3. Menghilangkan tanaman inang yang lain yang tumbuh diantara dua waktu tanam.
4. Membersihkan rumputrumputan
5. Cara kimiawi, pengendalian dilakukan sebelum ulat masuk ke dalam batang. Beberapa jenis
insektisida yang dinyatakan efektif adalah: Azodrin 15 WSC, Nogos 50 EC, Hostation 40 EC, Karvos 20
EC.
Penyakit
Adapun penyakit yang menyerang tumbuhan adalah sebagai berikut :
1. Penyakit Tungro
Penyakit tungro yang sering terjadi pada tanaman padi adalah salah satu penyakit akibat produksi pada
padi nasional karena sudah kehilangan hasil yang mengakibatkan tinggi. Sehingga penyakit ini sudah
menyebar di seluruh Indonesia.
Penyakit tungro ini diakibatkan dari 2 jenis virus yang juga memiliki bentuk yang berbeda yaitu berbentuk
batang dan juga berbetuk bulat seperti berikut ini :
Rice Tungro Bacilliform Virus
Rice Tungro Spherical Virus
Dari kedua jenis virus yang berbentuk batang dan bulat di atas tidak mempunyai kekerabatan serologi
yang bisa menginfeksi tumbuhan dengan cara bersama – sama. Dari virus diatas maka virus tungro bisa
menular melalui wareng yang berwarna hijau yaitu wareng yang berperan sebagai vektor dan tidak akan
terjadi multiplikasi di dalam tubuh wareng bahkan hal ini tidak akan turun ke generasi penerus dari
wareng tersebut.
Gejala Penyakit Tungro :
Muncul seminggu sesudah inokulasi
Adanya diskolorasi berwarna kuning
Adanya klorisi pada daun
Berikut adalah penjelasan dari penyakit turngo sehingga jika anda menemui hal seperti yang diatas maka
berhati – hatilah karena akan mempengaruhi jumlah hasil panen anda.
2. Penyakit Embun Tepung
Penyakit embun tepung adalah penyakit yang menyerang biji hingga mati. Penyakit ini disebabkan oleh
jamur yang bernama Peronospora parasitica. Selain menyerang biji tumbuhan, biasanya jamur ini juga
menyerang daun dan juga kecambahnya yang menyebabkan tumbuhan menjadi kerdil.
Selain membuat tumbuhan menjadi kerdil, jamur ini juga meninggalkan titiktitik hitam pada daun
sehingga terlihat tidak sehat. Sehingga apabila anda melihat hal seperti ini pada tumbuhan anda maka
anda segera membasminya.
Faktor yang mempengaruhi :
Faktor penyakit embun tempung ini sering terjadi di daerah yang lembab yaitu di pegunungan sehingga
jika tanaman masih berusian 1 – 2 tahun bisa menjadi rusak bahkan tanaman bisa gundul atau tidak
memiliki daun sedikitpun. Dan jika tanaman sudah memiliki umur yang tua maka lama kelamaan akan
melemah. Selain itu cuaca di pagi hari juga merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan
tanaman terkena penyakit embun tepung.
Cara mengatasi :
Eksklusi potagen pada tumbuhan
Eradikasi
Memberikan perlindungan pada inangnya
Mengembangkan inang yang masih bertahan
Cara diatas bisa berhasil jika kita menggantungkan terhadap beberapa jenis potagen, inang tumbuhan
dan juga interaksi dengan tumbuhan sehingga antara satu pohon dengan pohon yang lainnya memiliki
cara yang berbeda untuk menanganinya.
3. Penyakit Layu Cabai
Penyakit layu cabai adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang biasanya menyerang cabai. Ciri
dari cabai yang terserang penyakit ini adalah daunnya menjadi mudah layu disertai daunnya yang
berubah menjadi warna kuning. Penyakit layu cabai ini umumnya terbagi atas 2 macam, yaitu layu
fusarium dan layu bakteri.
Layu Fusarium
Layu fusarium merupakan penyakit yang disebabkan oleh cendawan bernama Fusarium oxysporum.
Penyakit ini merupakan penyakit yang sering ditakuti oleh para petani kebun, karena apabila suatu
tanaman sudah terinfeksi maka tanaman tersebut tidak dapat diobati dan menjadi gagal panen. Penyakit
ini bisa menyerang tumbuhan kapan saja, tidak tergantung oleh cuaca. Akan tetapi, intensitas munculnya
penyakit ini sering terjadi pada musim hujan yang memiliki tingkat kelembaban tinggi, hal ini dikarenakan
fusarium oxysporum akan cepat berkembang dan menyebar pada musim hujan.
Cara Pengendalian
Olahlah lahan dengan sebaik mungkin, jangan sampai tidak terurus, lakukan sanitasi dengan baik untuk
mencegah terserang penyakit layu fusarium, ketika menanam gunakanlah benih yang memiliki ketahanan
terhadap serangan fusarium, gunakanlah plastik mulsa untuk melindungi buah.
Layu Bakteri
Layu bakteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bernama Pseudomonas solanacearum,
bakteri ini merupakan sejenis bakteri parasit. Biasanya layu bakteri ini menyerang pangkal batang, bagian
tunas, daun bahkan area akar pada tanaman cabai. Proses persebaran bakteri ini dibantu oleh air,
dimana pada saat tanah memiliki kelembaban tinggi maka bakteri ini akan cepat menyebar dan
berkembangbiak.
Pengendalian
Lakukan pergiliran tanaman
Gunakan plastik mulsa, utamanya pada musim hujan
Gunakan semprotan bakterisida
Memusnahkan tanaman yang sudah terinfeksi
Gunakan benih yang tahan terhadap serangan bakteri Pseudomonas solanacearum
4. Penyakit Hawar Daun Kentang
Penyakit hawar daun kentang adalah penyakit yang disebabkan karena cendawan bernama
Phytophthora infestans, dimana awal mulanya disebut sebagai Botrytis infestans Mont.
Adapun gejala awal suatu tumbuhan terserang penyakit ini adalah terdapat bercak yang dapat ditemukan
dibagain tepi dan ujung pada daun, lama kelamaan bercak tersebut akan membesar dan menjadi
berwarna kecoklatan.
Dalam bercak tersebut terdapat massa sporangium yang memiliki warna putih dan kehijauan. Awal
mulanya memang menyerang bagian daun saja, akan tetapi lama kelamaan akan menyerang bagian
batang bahkan hingga bagian umbi. Biasanya penyakit ini akan berkembang cepat pada suhu sekitar 18
20 derajat Celcius.
Pengendalian
Lakukanlah rotasi tanaman yang bertujuan untuk memotong cadangan makanan bagi virus
tersebut.
Lakukan pemberoan lahan yang bertujuan untuk mengosongkan lahan agar penyakit tersebut
tidak penyebar.
Lakukan pemotongan dan pembakaran pada bagian yang terinfeksi.
Lakukan pemangkasan pada daun yang terinfeksi dengan cara kimia.
5. Penyakit Mosaik
Penyakit mosaik adalah penyakit yang biasanya menyerang tumbuhan tembakau. Penyakit ini
disebabkan oleh virus yang bernama Tobacco Mosaic Virus atau sering disingkat sebagai TMV. Penyakit
ini dulu sering disebut sebagai Marmor tabaci Holmes atau Nicotana virus 1 (Mayer) Smith. Dalam
penelitiannya, virus ini mempunyai titik inaktivasi panas pada suhu 94 derajat Celcius, dengan
perbandingan titik pengeceran terahir 1 : 1.000.000 yang menyebabkan virus ini dapat bertahan lama
bahkan hingga puluhan tahun.
Adapun gejala tanaman yang terserang penyakit ini adalah pada daunnya terdapat bercak hijau muda
atau kuning yang tersebar, apabila semainya terinfeksi maka tidak lama kemudian semai tersebut akan
mati, ukuran buahnya menjadi kecil, pada batangnya terdapat garis hitam yang menandakan bahwa
terdapat jaringan yang mati.
Selain yang disebutkan diatas, terdapat pula penyakit yang menyerang tanaman lainnya yaitu :
1.
Penyakit Daun Berlubang
2.
Penyakit Semai Roboh
3.
Penyakit Pembusukkan Bawang
4.
Penyakit VSD (Vascular Streak Diaback)
5.
Penyakit Bubuk Coklat