RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARA (9)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
(RPKPS)
PENYAKIT INTERNA INFEKSIUS
1. Nama matakuliah
: Penyakit Interna Infeksius
2. Kode/sks
: PKH 4506 (2-0)
3. Dosen pengasuh
: Prof.Dr Pratiwi TS, drh.,MS*
drh. Dr.Sri Murwani
drh. Iman Setyawati
drh. R Wahyu Santosa
drh.Ani Setyaningrum
4. Semester
: 5
5. Tujuan pembelajaran:
Setelah menyelesaikan matakuliah ini mahasiswa:
1. Mampu memahami berbagai jenis penyakit sistemik interna
infeksius , relevansi dengan penyakit utama sebagai causa prima,
respon imun, gejala, cara diagnosa dan terapi
2. Mampu melakukan pencegahan, analisa epidemiologis, tingkat

mortalitas, morbiditas, penetapan diagnosa dan prognosa
6. Deskripsi
Membahas tentang penyakit sistemik interna yang bersifat infeksius,
meliputi
penyebab, gejala, aspek epidemiologis,
diferensial diagnose,
penanggulangan dan pencegahan penyakit, penentuan diagnosis, dan tindakan
terapi pada pada hewan besar, hewan kecil dan unggas
7.Learning Outcomes
Sehingga pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menetapkan diagnose
penyakit interna,
etiologi penyakit,
pathogenesis,
pencegahan,
penanggulangan dan terapi yang tepat.
8. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
juml
ahta
tap
muk

a
1

materi
pembelajaran

kompetensi

indikator penilaian

Pengertian penyakit
Interna infeksius ,
respon imun,
klasifikasi penyakit
infeks route of
transmission direct
(skin-skin, via
placentair, milk) ,
indirect (food borne,
air borne)i, mode of

transmission : kontak,
vechicle (udara, air,
vector, predisposing
faktor

mengerti tentang
veterinery internal
medicine

ketepatan dalam
menjelaskan

4

Penyakit interna
pada sistema
cardiovasculer

Menjelaskan jenis
penyakit

interna
infeksius
yang
pada
system
cardiovasculer

4

Penyakit interna
pada sistema
respirasi

Menjelaskan jenis
penyakit
interna
infeksius
yang
pada
system

respirasi

4

Penyakit interna
pada sistema digesti

Menjelaskan jenis
penyakit
interna
infeksius
yang
pada
system
digesti

4

Penyakit interna
pada Sistema reproduksi


Menjelaskan jenis
penyakit
interna
infeksius
yang
pada
system
reproduksi

1

Penyakit interna
pada Sistema syaraf

Menjelaskan jenis
penyakit
interna
infeksius
yang

pada system syaraf

1

Penyakit
interna Menjelaskan jenis
pada Sistema ekskresi
penyakit
interna
infeksius
yang
pada system ekskresi

1

onkology

Menjelaskan jenis
penyakit onkology


Ketepatan dalam
menjelaskan penyakity
tersebut meliputi
etiologi, patogensitas,
epidemiologi penyakit,
diferensial diagnose dan
menetapakn dignosa
secara teori
Ketepatan dalam
menjelaskan penyakit
tersebut meliputi
etiologi, patogensitas,
epidemiologi penyakit,
diferensial diagnose dan
menetapakn dignosa
secara teori
Ketepatan dalam
menjelaskan penyakit
tersebut meliputi
etiologi, patogensitas,

epidemiologi penyakit,
diferensial diagnose dan
menetapakn dignosa
secara teori
Ketepatan dalam
menjelaskan penyakit
tersebut meliputi
etiologi, patogensitas,
epidemiologi penyakit,
diferensial diagnose dan
menetapakn dignosa
secara teori
Ketepatan dalam
menjelaskan penyakit
tersebut meliputi
etiologi, patogensitas,
epidemiologi penyakit,
diferensial diagnose dan
menetapakn dignosa
secara teori

Ketepatan dalam
menjelaskan penyakit
tersebut meliputi
etiologi, patogensitas,
epidemiologi penyakit,
diferensial diagnose dan
menetapakn dignosa
secara teori
Ketepatan dalam
menjelaskan penyakit
tersebut meliputi
etiologi, patogensitas,
epidemiologi penyakit,
diferensial diagnose dan

menetapkan dignosa
secara teori

Kegiatan dalam kelas dalam bentuk SCL dapat berbentuk Problem Based
Learning, Small Group Discussion atau bentuk lain disesuaikan dengan

perkembangan keadaan profesi dokter hewan. saat kuliah dilaksanakan untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan. Kegiatan Presentasi dan Diskusi
merupakan pengungkapan secara oral dari kegiatan Penulisan Scientific Paper.
Evaluasi sumatif dimaksudkan untuk mengukur kemampuan mahasiswa
mengenai substansi kuliah, sedangkan evaluasi formatif digunakan untuk
mengukur proses pembelajaran yang berlangsung. Evaluasi berdasar pada
aktivitas diskusi dan presentasi tugas mendapatkan persentasi penilaian lebih
besar karena secara afektif dan psikomotorik dapat di
tunjukkan pada peserta diskusi.
Handout materi kuliah akan diberikan diawal kuliah atau pada minggu ke
dua perkuliahan dengan soft copy dalam CD. Setiap mahasiswa diharuskan
mempelajari handout yang sudah dimiliki untuk memperlancar jalannya
penyampaikan materi dan memudahkan mahasiswa dalam memahami materi
kuliah. Pengajar dalam setiap kegiatan akan lebih banyak bersifat sebagai
fasilitator, sedangkan mahasiswa dituntut secara internally driven aktif
mengakses sumber-sumber pustaka yang mendukung proses transfer of
knowledge. Untuk maksud tersebut maka dalam kuliah ini dengan metode
pembelajaran SCL diharapkan mahasiswa lebih aktif mencari kasus penyakit
yang ditemukan di lapangan mempermudah mahasiswa mengakses informasi
melalui internet.
Diskusi kelompok dan
studi pustaka dengan internet
akan memotivasi
mahasiswa untuk mau mempelajari lebih dalam dengan upayanya sendiri,
kemudian menyusun dalam suatu karya ilmiah berbasis masalah. Karya ilmiah
tersebut harus dipresentasikan dalam kelas untuk mempertanggungjawabkan
buah pikirnya dengan pemikiran mahasiswa dan dosen yang berperan aktif
dalam kelompok tersebut. Sebagai upaya untuk pencapaian kompetensi
penanganan kasus, direncanakan melakukan tindakan nyata pada kasus yang di
temukan dilapangan, baik di tempat praktek dokter atau kasus dimasyarakat.
Materi perkuliahan yang dibahas diberikan dalam bentuk handout dan
power point yang berisi topik bahasan sbb.:

8.JADWAL KULIAH
PENYAKIT INTERNA INFEKSIUS
Semester V ( 2012)
A + B : Kamis 7.30 -10.15
C

No
mg

: Senin 7.30 – 10.15

TGG
(A+B)
kamis

Pokok
Bahasan

Sub pokok bahasan
SEPTEMER

A
kamis

B
kamis

C
senin

TGG
(C)
senin

1

6
(150)

Overview

Pendahuluan
- Tujuan, manfaat, evaluasi akhir
- Over view penyakit interna
Pengertian dasar penyakit Interna
- Pemgertian dasar interna infeksius
klasifikasi penyakit infeksi berbasis
perubahan pathologis organ interna
mode of transmission
- route of transmission direct indirect
- predisposing factor ,

PTS
(1)

MUR
(1)

PTS

3

2

13
(150)

Sistem syaraf

Penyakit interna infeksius dengan gejala
menciri pada system syaraf
- ataxia, tremor, paralysa
- areflexia, hyporeflexia C6 TO T1, ,
- ,meningocele,
hydroencephaly,
anencephaly
- gait

MUR
(1)

AWG
(1)

MUR
(1)

10

3

20
(150)

Integumentum

MUR
(2)

AWG
(2)

MUR
(2)

17

4

27
(150)

Penyakit interna infeksius dengan gejala
menciri pada system integumentum
- skeletal problem
- muscularis problem
- lethal spasmus
- trembling
Penyakit interna infeksius dengan gejala
menciri pada system integumentum pet
animal

MUR
(3)

AWG
(3)

MUR
(3)

24

5

4
(150)

Sistem
Respirasi

WHY
(1)

MUR
(2)

WHY
(1)

1

6

11
(150)

Sistema
digesti

WHY
(2)

MUR
(3)

WHY
(2)

8

7

18
(150)

Sistema
reproduksi

WHY
(3)

MUR
(4)

WHY
(3)

15

8
9

25
1

NOPEMBER

Penyakit interna infeksius dengan gejala
menciri pada system reproduksi hewan
besar
- UTS

10

1
(150)

Presentasi I

Penyakit infeksius sistema reproduksi

PTS
(2)

PTS
(1)

PTS
(2)

29
Okt

11

8
(150)

Sistema
reproduksi

Penyakit interna infeksius dengan gejala
menciri pada system reproduksi pet
animal

IMN
(1)

PTS
(2)

IMN
(1)

5
NOP

OKTOBER
Penyakit interna infeksius dengan gejala
menciri pada system respirasi
- aspexia, asmatis
- dispnoe , apnoe
- atelektasis pulmonalis
- emphysema pulmonalis
Penyakit interna infeksius dengan gejala
menciri
pada system digesti dan
alimentarius hewan besar

22

12

15
(150)

Sistema
digesti
animal

13

22
(150)

sistema
cardiovascular
dan darah pet
animal

14

29
(150)

Sistem
ekskresi
animal

15

16

17

6
(150)

N
O
1
13
2
(150)
3
4
5
20
(150)

IMN
(2)

WHY
(1)

IMN
(2)

12

AWG
(1)

WHY
(2)

AWG
(1)

19

Penyakit interna dengan gejala menciri AWG
WHY
AWG
pada system eksresi
(2)
(3)
(2)
- nephritis
- cholitis
- batu empedu
- batu ginjal
- urticaria uric acid
- alopecia uric acid
- aryhtmia mixio
DESEMBER
Sistem
Penyakit interna infeksius dengan gejala AWG
WHY
AWG
Respirasi pet menciri pada system respirasi
(3)
(4)
(3)
animal
- aspexia, asmatis
- dispnoe , apnoe
KODE
NAMA
PK BHSN
- atelektasis pulmonalis
- emphysema pulmonalis
PTS
Pratiwi
System
reproduksi
dan kanker
onkogenic
Penyakit interna
dengan
gejala menciri
PTS
IMN
PTS
AWG Awang
Sistem
cardiovascular,
darah,
ekskresi
pada system onkogen
(3)
(1)
(3)
WHY Wahyu
- tumor,System
kankeroiddigesti dan respirasi
- kankerSystem
benigna, maligna
MUR
Murwani
syaraf dan integumentum
IMN
Iman - leukemia
System digesti dan reproduksi pet animal
- tumor mammae
- berbagai macam bentuk tumor
Presentasi I
AWG/
IMN
AWG
(4)
(2)
(4)

26

pet

Penyakit interna dengan gejala menciri
pada system digesti dan alimentarius
- hyperperistaltik
- intususseptio alimentarius
- indigesti dan akibat2nya
- colic
Penyakit interna dengan gejala menciri
pada system cardiovascular dan darah
- bradycardia, tahypcardia
- arrhythmia cordis
- coronair disease
- cardiovascular attack
- pembengkakan jantung

Pet

3

10

PTS/AGUSTUS /2012

Strategi Pembelajaran : Diskusi, presentasi, studi literatur, menyusun diskripsi
diatur
sendiri oleh masing2 staf pengajar.

9.PERENCANAAN MONITORING DAN UMPAN BALIK

Monitoring dilakukan untuk mengukur target pembelajaran, diharapkan dari
hasil monitoring dapat dipakai sebagai acuan untuk meningkatkan materi dan
tehnik pembelajaran. Monitoring dilakukan terhadap dosen pengampu,
mahasiswa dan sistem pembelajaran. Proses monitoring dalam kegiatan
pembelajaran dilakukan dengan kuis singkat terutama untuk mengetahui apakah
materi yang ditargetkan untuk didiskusikan secara kelompok kecil mahasiswa
dapat berjalan sesuai rencana.
Monitoring terhadap dosen dilakukan dengan melihat hasil quis, tugas
mandiri, nilai Ujian Tengah Semester (UTS) dan Nilai Akhir Semester. Monitoring
juga dapat dilakukan dengan melakukan kuisenair yang diisi oleh mahasiswa
terhadap dosen pengajar maupun sistem pembelajaran.
10. PERENCANAAN PENILAIAN
Penilaian didasarkan pada prestasi mahasiswa dalam mengerjakan aktivitas
pembelajaran, yaitu :
a. Ujian Tengah Semester dengan bobot 25 %
b. Ujian Akhir Semester dengan bobot 25 %
c. Presentasi dan diskusi dengan bobot 25 %
d. Quis 15 %
e. Aktivitas kelas 10 %
Evaluasi terhadap hasil pembelajaran dapat dilihat dari hasil-hasil mandiri,
pekerjaan rumah (PR), tugas presentasi dan quis yang dilakukan secara berkala
sehingga diharapkan penguasaan materi oleh mahasiswa dapat tercapai dengan
baik. Kuliah ini dianggap berhasil jika jumlah mahasiswa yang mendapat nilai A,
B, dan C lebih dari 75%, atau nilai D dan E kurang dari 10 %.
Untuk mengevaluasi proses pembelajaran, maka rangkuman dari monitoring
kegiatan mingguan dapat dipelajari untuk selanjutnya diperlukan pemikiran
tentang perbaikannya. Perbaikan tersebut misalnya tugas kepada mahasiswa
perlu ditingkatkan atau tidak, atau apakah handout yang disediakan harus
direvisi ulang, dsb. Hambatan-hambatan yang ditemukan selama pelaksanaan
kuliah harus dicatat. Jika memungkinkan, permasalahan tersebut harus langsung
diatasi, tetapi jika tidak memungkinkan, maka dapat dijadikan rekombinasi untuk
perbaikan sistem perkuliahan di tahun – tahun berikutnya.
Pts/2012

RPKPS
(RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
SEMESTER)

PENYAKIT INTERNA INFEKSIUS
PKH 4506 (2-0)

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012