PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN NOMOR : 112PerOT.140J1014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PEN

PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN NOMOR : 112/Per/OT.140/J/10/14 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengoptimalkan tugas dan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan

(BP3K) sebagai Pos Simpul Koordinasi, sinkronisasi program dan pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian di wilayah kecamatan sekaligus sebagai pusat data dan informasi bagi petani;

b. bahwa agar pengklasifikasian BP3K dapat terlaksana dengan baik, perlu disusun acuan bagi penyelenggara

penyuluhan dalam melaksanakan pengklasifikasian sehingga diperoleh tingkat perkembangan dan kelas kemampuan BP3K yang akurat;

c. bahwa atas dasar hal tersebut di atas, agar dalam penyelenggaraan klasifikasi BP3K dapat memenuhi kaidah-kaidah yang baik, perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Klasifikasi BP3K

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Nomor 4437) Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4660);

3. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juncto Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor

82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan, dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 87 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5018);

6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

ii

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

8. Keputusan Presiden Nomor 145/M Tahun 2013 tentang Pengangkatan Pejabat Eselon I lingkup Kementerian Pertanian;

9. Peraturan Presiden Nomor 154 Tahun 2014 tentang Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan;

10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/ OT.140/10/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;

11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/ OT.140/4/ 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Balai Penyuluhan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Pasal 1

Pedoman Pelaksanaan Klasifikasi BP3K seperti tercantum pada Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

iii

Pasal 2

Pedoman sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 Peraturan ini digunakan sebagai acuan dalam pembinaan dan pemberdayaan BP3K agar dapat berjalan lebih fokus dan optimal.

Pasal 3

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal

KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,

WINNY DIAN WIBAWA NIP. 19590329 198403 1 002

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth.:

1. Gubernur seluruh Indonesia;

2. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;

3. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian;

4. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian;

5. Pejabat Eselon II lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian;

6. Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan/Kelembagaan yang menangani Penyuluhan Provinsi;

7. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan/Kelembagaan yang menangani Penyuluhan Kabupaten/Kota.

iv

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia- Nya, sehingga Pedoman Pelaksanaan Klasifikasi Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) dapat diselesaikan.

Dalam rangka mengoptimalkan tugas dan fungsi BP3K di Kecamatan, Kementerian Pertanian telah menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian No. 26/Permentan/ OT.140/4/2012 dan Petunjuk Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian di BP3K Tahun 2013, sebagai dasar untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan BP3K. Hal ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Pertanian bahwa BP3K diperankan sebagai Pos Simpul Koordinasi, Sinkronisasi Program dan pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian di Kecamatan serta sekaligus berperan sebagai pusat data dan informasi bagi stakeholder terkait.

Untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut, terlebih dahulu diperlukan adanya pengklasifikasian BP3K agar lebih mudah melakukan pembinaan dan pemberdayaan untuk tercapainya swasembada pangan.

Kami berharap dengan terbitnya Pedoman Pelaksanaan Klasifikasi ini pembinaan dan pemberdayaan BP3K dapat berjalan lebih fokus dan optimal.

Jakarta, 17 Oktober 2014 Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian,

Dr. Ir. Winny Dian Wibawa, M.Sc.

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K) PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian serta sekaligus merupakan cermin keberhasilan pembangunan pertanian di wilayah Kecamatan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU No.16 Tahun 2006 SP3K), kebijakan dalam pengembangan kelembagaan penyuluhan adalah : (a) mengutamakan prinsip kemitraan dalam pengembangan kelembagaan penyuluhan pertanian dan (b) memacu pengembangan kelembagaan penyuluhan pertanian melalui pemberian prioritas insentif pembiayaan. Strategi pengembangan kelembagaan penyuluhan adalah menempatkan kelembagaan penyuluhan pertanian sebagai penggerak utama kegiatan penyuluhan pertanian di masing-masing tingkatan wilayah administrasi pemerintahan; Sebagai penjabaran dari UU No. 16 Tahun 2006 dan Peraturan Presiden Nomor: 154 Tahun 2014 tentang Kelembagaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Kementerian Pertanian mengambil kebijakan menjadikan BP3K sebagai pos simpul koordinasi pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian di wilayah kecamatan yang berbasis kawasan komoditi unggulan dan atau wilayah. Selain itu, BP3K merupakan pusat data dan informasi bagi petani dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengembangan usaha pertanian di wilayah kecamatan. Secara empiris sampai saat ini, keberadaan BP3K umumnya masih belum dapat melaksanakan tugas fungsinya secara optimal, disebabkan antara lain : (a) terbatasnya dukungan sarana, prasarana, dan pembiayaan, (b) terbatasnya fasilitasi penyediaan dan penyebaran informasi, (c) terbatasnya jumlah dan kualitas penyuluh, dan (d) terbatasnya fasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K) PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

B. Maksud dan Tujuan

Pedoman ini disusun, dimaksudkan sebagai acuan bagi penyelenggara penyuluhan dalam melaksanakan klasifikasi BP3K, sedangkan tujuannya adalah diperolehnya kelas kemampuan BP3K di seluruh provinsi dan pada gilirannya dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan serta meningkatkan kapasitas BP3K terutama dalam melayani penyuluhan di wilayah kecamatan.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman ini meliputi sebagai berikut:

1. Standar Minimal Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K);

2. Variabel dan Indikator Kemampuan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K);

3. Mekanisme Penilaian dan Penetapan kelas Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K);

4. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan;

5. Pembiayaan.

2 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

D. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan kepada daerah membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat atau (pemberian otonomi yang luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan pemberdayaan dan peran serta masyarakat).

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang SP3K kelembagaan penyuluhan pada tingkat kecamatan berbentuk BP3K. Balai Penyuluhan tersebut bertanggung jawab kepada Badan Pelaksana Penyuluhan kabupaten/kota yang pembentukannya diatur lebih lanjut dengan peraturan bupati/walikota.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, memberikan arah dan pedoman yang jelas kepada daerah dalam menata organisasi yang efisien, efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah masing-masing serta adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi serta komunikasi kelembagaan antara Pusat dan daerah. Selain itu, lembaga teknis daerah yang berbentuk badan di kabupaten/kota dapat membentuk unit pelaksana teknis tertentu untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional/teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.

4. Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan,

dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/OT.140/4/2012 tentang Pedoman Pengelolaan Balai Penyuluhan.

6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 28/Permentan/OT.140/4/2012 tentang Pedoman Penilaian Balai Penyuluhan Kecamatan Berprestasi.

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

7. Pedoman Standar Pelayanan Minimal Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Peranian Kementerian Pertanian Tahun 2010.

E. Pengertian

Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan :

1. Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluhan Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten/Kota atau kelembagaan yang menangani penyuluhan di kabupaten/kota yang menyelenggarakan fungsi penyuluhan di kecamatan.

2. Standardisasi BP3K adalah standar minimal yang diperlakukan oleh BP3K untuk melaksanakan tugas fungsinya.

3. Klasifikasi BP3K adalah penilaian kelas kemampuan BP3K dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dibagi ke dalam 4 (empat) kelas, yaitu BP3K kelas : 1) Pratama, 2) Madya, 3) Utama, dan 4) BP3K Aditama.

4. Sarana dan Prasarana penyuluhan adalah peralatan dan bangunan yang digunakan untuk melakukan penyelenggaraan penyuluhan di wilayah BP3K.

5. Pembiayaan penyuluhan pertanian adalah setiap pengeluaran untuk keperluan penyelenggaraan penyuluhan.

4 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

BAB II KELEMBAGAAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

A. Pengorganisasian

Dalam pengorganisasian BP3K sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluhan dari Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten/Kota yang didukung dengan organisasi dan ketenagaan sebagai berikut:

1. Pimpinan Balai;

2. Urusan Ketatausahaan;

3. Kelompok Jabatan Fungsional(KJF), terdiri dari: - Penyuluh yang menangani urusan Programa; - Penyuluh yang menangani urusan Sumber Daya; dan - Penyuluh yang menangani urusan Supervisi.

Pimpinan Balai adalah pejabat yang memiliki latar belakang dibidang penyuluhan atau pejabat fungsional penyuluh pertanian yang diberi kepercayaan untuk menjadi pemimpin/koordinator penyuluh di BP3K, sedangkan urusan Ketatausahaan dapat ditangani oleh fungsional umum. Selanjutnya untuk urusan programa, sumberdaya, dan supervisi dalam kelompok jabatan fungsional penyuluh ditetapkan oleh Pimpinan Balai dengan memperhatikan potensi pengembangan kawasan komoditas unggulan wilayah Kecamatan. Balai penyuluhan yang jumlah penyuluhnya terbatas, maka pimpinan, penyuluh urusan programa, sumberdaya, dan supervisi dalam kelompok jabatan fungsional dapat ditugaskan untuk menangani wilayah kerja penyuluh di desa sekitar BP3K.

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

B. Tugas dan Fungsi

1. Tugas Balai Penyuluh P3K mempunyai tugas: - Memfasilitasi penyusunan programa penyuluhan tingkat kecamatan

yang sejalan dengan programa penyuluhan kabupaten/ kota; - Melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan kecamatan; - Menyediakan akses terhadap penyebaran informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan penyuluhan, dan pasar; - Memfasilitasi pengembangan kelembagaan petani dan usahatani, pengembangan sejenisnya, kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha; - Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh PNS, penyuluh swadaya dan penyuluh swasta melalui proses pembelajaran di BP3K secara berkelanjutan; dan;

- Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani bagi pelaku utama dan pelaku usaha.

2. Fungsi Balai Penyuluhan P3K mempunyai fungsi sebagai tempat pertemuan para penyuluh, petani/pelaku utama, dan pelaku usaha dalam rangka fasilitasi pelaksanaan tugas BP3K.

C. Prasarana dan Sarana

Standar minimal prasarana dan sarana yang harus tersedia di BP3K meliputi:

1) bangunan fisik dan 2) peralatan yang digunakan untuk penyelenggaraan penyuluhan pertanian, berupa:

1. Prasarana Penyuluhan Pertanian Prasarana minimal di BP3K meliputi : prasarana perkantoran, prasarana lingkungan, dan prasarana penunjang.

6 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

- Prasarana perkantoran minimal yang harus tersedia di BP3K seperti: ruangan pimpinan, ruangan administrasi/tata usaha, ruangan kelompok jabatan fungsional, ruangan pertemuan/aula, ruangan perpustakaan, ruangan data dan sistem informasi, ruangan pameran, peragaan dan promosi, toilet dan kamar mandi, dapur, dan gudang.

- Prasarana Lingkungan adalah sumber air bersih, penerangan listrik atau

1 (satu) unit genset cadangan, jalan lingkungan, pagar halaman, lahan percontohan balai dan papan nama balai. - Prasarana penujang adalah rumah dinas/rumah jaga, mushola dll.

2. Sarana minimal penyuluhan, meliputi: 1) sarana keinformasian, 2) alat bantu penyuluhan, 3) peralatan administrasi, 4) alat transportasi, 5) sarana perpustakaan (buku serta hasil publikasi), dan 6) perlengkapan ruangan. - Sarana keinfomasian, terdiri atas : 1 (satu) set perangkat komputer, 1

(satu) unit papan display, 1 (satu) unit kamera analog atau digital, 1 (satu) unit handycam, 1 (satu) set telepon dan mesin faksimile.

- Alat bantu penyuluhan, terdiri atas : 1 (satu) unit overhead projector/ LCD, 1 (satu) unit perangkat pengeras suara, 1 (satu) set perangkat monitor televisi dan VCD/DVD, 1 (satu) unit tape recorder, 1 (satu) unit white board/panelboard , dan 1 (satu) unit laptop.

- Peralatan Administrasi, terdiri atas : 1 (satu) set perangkat komputer, 1 (satu) unit mesin tik, 3 (tiga) unit kalkulator, 1 (satu) unit brankas, dan 2 (dua) unit rak buku.

- Alat Transportasi, berupa 3 (tiga) unit kendaraan bermotor roda dua atau alat transportasi lain. - Sarana perpustakaan, terdiri atas: minimal 3 (tiga) unit rak buku, 1 (satu) unit meja, 6 (enam) unit kursi, dan buku-buku minimal 200 judul buku, dan hasil-hasil publikasi, dan

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

D. Manajemen Operasional

Dukungan manajemen operasional yang wajib tersedia di BP3K:

1. Struktur organisasi BP3K.

2. Pembagian tugas pokok dan fungsi.

3. Programa penyuluhan kecamatan.

4. Jadual pelatihan di BP3K.

5. Jadual latihan dan kunjungan penyuluh, dan

6. Jadual supervise penyuluh.

E. Aktivitas

Dukungan aktivitas yang wajib ada di wilayah BP3K sebagai berikut:

1. Penyampaian dan penyebaran informasi inovasi teknologi.

2. Fasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha.

3. Kaji terap/percontohan.

4. Pengembangan model usaha Tani.

5. Pemberian Rekomendasi dan aksesibilitas sumber teknologi.

6. Fasilitasi kerja sama peneliti, penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha.

7. Koordinasi dan Musyawarah Rembug Tani.

8. Koordinasi Mimbar Sarasehan.

9. Menumbuhkembangkan kepemimpinan kewirausahaan, kelembagaan petani, dan kelembagaan ekonomi petani.

10. Perakitan materi/media dan alat bantu penyuluhan spesifik lokasi.

11. Layanan terpadu hulu – hilir (One Stop Service) dan layanan informasi berbasis teknologi informasi (cyber extension).

12. Layanan klinik konsultasi agribisnis.

13. Pemutakhiran data, dan

14. Supervisi, evaluasi, dan pembinaan kinerja penyuluh.

8 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

F. Penyediaan Data dan Informasi

Jenis data dan informasi yang wajib tersedia di BP3K meliputi data dan informasi tentang sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan petani, keadaan demografis yang diperlukan dalam perencanaan kegiatan penyuluhan di wilayah BP3K.

1. Sumber Daya Alam, terdiri atas keadaan geografis, topografi wilayah, iklim, jenis tanah, luas lahan, luas tanam, produktivitas dan produksi usaha tani, dan komoditas unggulan yang berpeluang memiliki daya saing tinggi serta kerentanan terhadap bencana alam, kalender tanam, Dampak Perubahan Iklim (DPI), Indek Pertanaman (IP).

2. Sumber Daya Manusia, terdiri atas jumlah dan kapasitas SDM penyuluh (Pegawai Negeri Sipil, Tenaga Harian Lepas –Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian, Penyuluh Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta).

3. Kelembagaan Petani dan Kelembagaan Ekonomi Petani data mencakup nama, alamat, nomor telepon, tanggal lahir, latihan yang pernah diikuti, target produksi dll, Kelembagaan petani meliputi jumlah kelompok tani/ Gapoktan, asosiasi petani, kelembagaan ekonomi petani (koperasi tani/ Badan Usaha Milik Petani), dan jejaring kemitraan usaha, dengan rincian kapasitas usaha masing-masing klasifikasi kelompoktani.

4. Keadaan demografis wilayah BP3K terdiri atas jumlah penduduk, keragaman, mata pencaharian, tingkat pertumbuhan pada pendidikan, nilai-nilai sosial budaya, tingkat partisipasi, dan produktivitas.

G. Dukungan Pembiayaan

Dukungan pembiayaan dalam pengelolaan BP3K dapat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota, Swasta, dan Swadaya.

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

10 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

BAB III KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

Klasifikasi BP3K dilaksanakan berdasarkan penilaian terhadap beberapa aspek yaitu:

A. Aspek Kemampuan BP3K

Penilaian kemampuan BP3K dilakukan berdasarkan 5 (lima) aspek : 1) Kelembagaan, 2) Ketenagaan, 3) Penyelenggaraan, 4) Sarana Prasarana dan 5) Pembiayaan. Selanjutnya kelima aspek tersebut dijabarkan melalui beberapa variabel , antara lain : 1) organisasi, 2) ketenagaan, 3) pelaksanaan tugas dan fungsi dan lain-lain. Bobot penilaian maksimum sebesar 1.000 dengan nilai bobot masing-masing aspek, seperti terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Aspek Penilaian Kemampuan Balai Penyuluhan P3K No Aspek

4. Sarana dan Prasarana 150

B. Indikator Kemampuan dan Bobot Penilaian BP3K

Indikator kemampuan BP3K didasarkan pada penilaian terhadap variabel-variabel penilaian. Indikator kemampuan ditetapkan berdasarkan kriteria yang spesifik, terukur, relevan, dalam batasan waktu yang jelas untuk mencapai tujuan dengan bobot penilaian, seperti pada terlihat pada Form 1.

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

C. Kelas Kemampuan BP3K

Hasil penilaian berdasarkan indikator kemampuan BP3K di berbagai BP3K akan menghasilkan nilai yang beragam mulai dari nilai rendah sampai nilai tertinggi, yang merupakan gambaran dari kinerja BP3K. Hasil penilaian terhadap kemampuan BP3K menjadi dasar penetapan kelas kemampuan BP3K, dan menjadi bahan masukan dalam pembinaan serta merumuskan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan atau menaikkan kelas BP3K. Sesuai dengan kelasnya Klasifikasi BP3K dibagi ke dalam 4 (empat) kelas yakni: Kelas Pratama (nilai ≤ 475), Kelas Madya (nilai 476 - 650), Kelas Utama (nilai 651 - 825), dan Kelas Aditama (nilai 826 - 1.000).

KELAS KEMAMPUAN BP3K

BP3K ADITAMA

BP3K UTAMA

 NILAI : 826 - 1.000

BP3K MADYA

 NILAI : 651 - 825

BP3K PRATAMA

 NILAI : 476 - 650

 NILAI : ≤ 475

12 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

BAB IV MEKANISME PENILAIAN DAN PENETAPAN KELAS KEMAMPUAN BP3K

Penilaian kelas kemampuan BP3K dilakukan antara 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun sekali atau disesuaikan dengan perkembangan kondisi kelas kemampuan BP3K, melalui mekanisme sebagai berikut:

1) Tingkat Kecamatan

Pimpinan BP3K bersama-sama dengan para penyuluh yang ada di BP3K melakukan klasifikasi melalui identifikasi dan penilaian secara mandiri (self- analysis ) terhadap BP3K yang dikelolanya. Klasifikasi didasarkan atas hasil penilaian terhadap kemampuan BP3K, meliputi aspek: kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan, sarana dan prasarana serta pembiayaan. Hasil penilaian secara mandiri disampaikan kepada Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten/Kota atau Kelembagaan yang membidangi penyuluhan di Kabupaten/Kota untuk selanjutnya di verifikasi.

2) Tingkat Kabupaten/Kota

a. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan/Pimpinan Kelembagaan yang membidangi penyuluhan di kabupaten/kota membentuk tim penilai klasifikasi kelas kemampuan BP3K, yang terdiri dari unsur pejabat struktural dan pejabat fungsional penyuluh pertanian kabupaten/kota.

b. Tim penilai kabupaten/kota melakukan penilaian dengan langka-langkah sebagai berikut : - Menyampaikan informasi dan memverifikasi hasil penilaian BP3K dari

kecamatan. - Menelaah dan menganalisis hasil verifikasi lapangan BP3K di wilayah kerjanya.

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

- Hasil rekapitulasi data dari seluruh BP3K, Tim Penilai menghitung dan mentabulasi nilai akhir dari masing-masing BP3K seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Akhir Kemampuan BP3K Kabupaten/Kota :……………………………….

Nilai

No Nama BP3K

Total Kelas Aspek

Aspek Nilai Kelembagaan Ketenagaan

Aspek

Aspek

Aspek Sarana

Kemampuan

Penyelenggaraan

dan Prasarana

Pembiayaan

Ketua Tim Penilai,

- Tim Penilai menyampaikan hasil penilaian tersebut kepada Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan/Pimpinan Kelembagaan yang membidangi penyuluhan di kabupaten/kota.

- Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan/Pimpinan Kelembagaan yang membidangi penyuluhan kabupaten/kota mengusulkan hasil klasifikasi BP3K kepada Bupati/Walikota untuk ditetapkan lebih lanjut dalam Keputusan Bupati/Walikota.

- Berdasarkan Surat Keputusan Bupati/Walikota tersebut, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan/Pimpinan Kelembagaan yang membidangi penyuluhan kabupaten/kota memberikan sertifikat yang dilengkapi dengan tanda berwarna sesuai kelas kemampuan BP3K, yaitu: Merah untuk kelas Pratama, Kuning untuk kelas Madya, Hijau untuk kelas Utama dan Coklat untuk kelas Aditama (contoh Form 2).

14 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

- Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan/Pimpinan Kelembagaan yang membidangi penyuluhan di kabupaten/kota mengirimkan hasil klasifikasi BP3K yang telah ditetapkan Bupati/Walikota ke Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi dengan tembusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian cq. Pusat Penyuluhan Pertanian melalui email : kelembagaan.pusluh@gmail.com

3) Tingkat Provinsi

a. Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan/Pimpinan Kelembagaan yang membidangi penyuluhan di provinsi melakukan rekapitulasi kelas BP3K dari semua kabupaten/kota di wilayah kerjanya seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Rekapitulasi Kelas Kemampuan BP3K

Provinsi : …………………..

Kelas No

Kabupaten/

Nama

Kode Warna Kota

b. Hasil rekapitulasi penilaian tersebut, disampaikan kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian cq. Pusat Penyuluhan Pertanian atau melalui email kelembagaan.pusluh@gmail.com

4) Tingkat Pusat

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian cq. Pusat Penyuluhan Pertanian melakukan rekapitulasi provinsi dan analisis dalam rangka pembinaan dan pengambilan kebijakan peningkatan kelas kemampuan BP3K yang diatur dalam petunjuk pelaksanaan. Selain itu, database klasifikasi BP3K akan disinergikan dengan program Direktorat Jenderal Teknis. Hasil klasifikasi BP3K akan dijadikan dasar upaya penilaian dan upaya peningkatan klasifikasi

BP3K.

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

16 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

BAB V MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan, baik kabupaten/kota, provinsi, pusat atau terpadu untuk melihat perkembangan kemampuan BP3K dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Monitoring dan evaluasi juga dilakukan untuk mengidentifikasi dan memberikan solusi pemecahan masalah yang dihadapi masing-masing tingkatan. Hasil monitoring dan evaluasi disusun dalam bentuk laporan tentang data dan informasi perkembangan kelas kemampuan BP3K.

B. Pelaporan

Pelaporan tentang perkembangan kelas kemampuan BP3K dilakukan setiap tahun secara berjenjang mulai dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan pusat. dengan format laporan seperti pada Form 3.

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

18 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

BAB VI PEMBIAYAAN

Pembiayaan untuk klasifikasi BP3K bersumber dari APBN dan atau APBD serta sumber lain yang resmi dan tidak mengikat.

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

20 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

BAB VII PENUTUP

Pedoman ini merupakan acuan bagi Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan dan pihak terkait lainnya untuk mempercepat pengembangan dan pemberdayaan BP3K sebagai Pusat Koordinasi Program dan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Pertanian di wilayah kecamatan untuk mendukung pembangunan pertanian.

KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,

Dr. Ir. Winny Dian Wibawa, M.Sc

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

22 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

Lampiran - lampiran

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

24 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

Form 1

PENILAIAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN BP3K di KECAMATAN

KEMENTERIAN PERTANIAN ti

NAMA BP3K/BPP

KEPALA BP3K/BPP

NO. TELP/HP

No VARIABEL

INDIKATOR

BOBOT SCORE

HASIL

DOKUMEN KETERANGAN

VERIFIKASI A ASPEK KELEMBAGAAN

VERIFIKASI

Permentan 1 Dasar Pembentukan Kelembagaan

a. Perda;

16 Tahun 2012

b. Perbup;

c. Surat Penunjukan Bupa ≤ ti;

d. Belum terbentuk.

2 Pelaksanaan Tugas dan fungsi

Permentan a. enyusunan programa penyuluhan P

52 No. 72

Cakupan Dokumen Programa

Tahun 2011 fi

Penyuluhan di Kecamatan 1) Iden tifikasi masalah perilaku

pelaku utama (PRA/Kaji Tindak);

a. Sangat lengkap;

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 2) Iden tifikasi kebutuhan

16 Juklak

pengembangan usaha pelaku

Penyuluhan

utama (RDK/RDKK);

Pertanian di

a. Sangat lengkap;

16 BP3K Tahun

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 3) Rumusan Programa Penyuluhan.

20 Juklak

a. Sangat lengkap;

20 Penyuluhan

b. Lengkap;

14 Pertanian di

0 2013 b. Pelaksanaan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan;

c. Kurang lengkap;

6 BP3K Tahun

d. Tidak ada.

58 Juklak Penyuluhan

1) Fasilitasi pembelajaran teknologi

20 Pertanian di

(budidaya, pasca panen,

BP3K Tahun

pengolahan, pemasaran,

kepemimpinan dan manajemen agribisnis;

a. Sangat sesuai;

b. Sesuai;

c. Kurang sesuai;

d. Tidak sesuai. 2) Mengik tiarkan kemudahan (sarana

6 Juklak produksi, akses permodalan, dan Penyuluhan

akses pemasaran);

Pertanian di BP3K Tahun

a. Sangat berhasil;

b. Berhasil;

c. Kurang berhasil;

d. Tidak berhasil.

* berikan tanda check list sesuai yang ada

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

No VARIABEL

INDIKATOR

BOBOT SCORE

HASIL

DOKUMEN KETERANGAN

VERIFIKASI

VERIFIKASI

3) Penerapan metode penyuluhan

Juklak (kunjungan lapangan, demonstrasi

Penyuluhan lapangan, sekolah lapangan,

Pertanian di kursus, dll);

BP3K Tahun a. Sangat sesuai;

16 2013 b. Sesuai;

c. Kurang sesuai;

d. Tidak sesuai. 4) Supervisi, evaluasi, dan pelaporan;

16 Juklak Penyuluhan

a. Sangat sesuai jadwal; 16 Pertanian di b. Sesuai jadwal;

10 BP3K Tahun c. Kurang sesuai jadwal;

6 2013 d. Tidak sesuai jadwal. c Penyediaan dan penyebaran informasi teknologi, sarana

28 Juklak produksi, pembiayaan dan pasar;

Penyuluhan 1) Jumlah dan jenis informasi

8 Pertanian di teknologi, sarana produksi,

BP3K Tahun pembiayaan, pasar, dan kebijakan;

2013 a. Sangat sesuai;

b. Sesuai;

c. Kurang sesuai;

d. Tidak sesuai. 2) Ketersediaan sarana pengumpulan

10 Juklak data dan informasi (IT, cyber Penyuluhan

extension, kaji terap, kaji tindak, Pertanian di apresiasi, dan konsultasi);

BP3K Tahun 2013

a. Sangat lengkap;

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 3) Kemasan informasi (liptan, brosur,

10 Juklak folder, dll); Penyuluhan

a. Sangat sesuai; 10 Pertanian di b. Sesuai;

7 BP3K Tahun c. Kurang sesuai;

3 2013 d. Tidak sesuai.

d Fasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku 24 Juklak utama;

Penyuluhan 1) Keragaan (jumlah dan klasi fikasi),

4 Pertanian di kelembagaan petani (poktan,

BP3K Tahun gapoktan), kelembagaan ekonomi

2013 petani dan Posluhdes;

a. Sangat berhasil;

b. Berhasil;

c. Kurang berhasil;

d. Tidak berhasil. 2) Pemetaan kondisi kelembagaan

4 Juklak (kemampuan manajemen,

Penyuluhan permodalan, skala usaha, dan kemitraan);

Pertanian di BP3K Tahun

a. Sangat lengkap; 4 2013 b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 3) Pemberdayaan dan penguatan

16 Juklak kelembagaan;

Penyuluhan a. Sangat berhasil;

16 Pertanian di b. Berhasil;

10 BP3K Tahun c. Kurang berhasi;

6 2013 d. Tidak ada.

* berikan tanda check list sesuai yang ada

26 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

No VARIABEL

INDIKATOR

BOBOT SCORE

HASIL

DOKUMEN KETERANGAN

VERIFIKASI

VERIFIKASI

e Fasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh PNS, penyuluh

Juklak swadaya dan penyuluh swasta

Penyuluhan

1) Ketersediaan data penyuluh (PNS,

Swadaya, dan Swasta); ti

8 Pertanian di

BP3K Tahun

a. Sangat lengkap;

ti

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 2) Ketersediaan data inventarisasi

8 Juklak

kebutuhan materi untuk peningkatan pengetahuan,

Penyuluhan Pertanian di

keterampilan, dan sikap);

BP3K Tahun

a. Sangat lengkap;

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 3) Ketersediaanrencana peningkatan

6 Juklak

kapasitas penyuluh PNS, Swadaya,

Penyuluhan

dan Swasta;

Pertanian di

a. Sangat tersedia;

6 BP3K Tahun

b. Tersedia; Kurang tersedia; ≤

c. 2

d. Tidak tersedia. 4) Ketersediaan rencana ser tifikasi

4 Juklak

keahlian/kompetensi penyuluh

Penyuluhan

PNS, Swadaya, dan Swasta.

Pertanian di fi

a. Sangat Tersedia;

4 BP3K Tahun

b. Tersedia

c. kurang tersedia;

d. Tidak tersedia.

f Pelaksanaan proses pembelajaran melalui percontohan dan 8 Juklak pengembangan model usaha

Penyuluhan

Jumlah dan jenis percontohan dan

8 Pertanian di

pengembangan model usaha padi

BP3K Tahun

(demplot/perorangan (0,1 Ha),

demfarm/kelompok (5 Ha), demarea/gapoktan (50 Ha), demunit/asosiasi (1.000 Ha)

a. Sangat lengkap

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak lengkap.

3 Pengorganisasian BPP 6 Juklak

Struktur organisasi dan pembagian

6 Penyuluhan

tugas pengelola dan tenaga

Pertanian di

penyuluh di BPK

BP3K Tahun

a. Sangat sesuai;

b. Sesuai;

c. Kurang sesuai;

d. Tidak sesuai.

4 BPP sebagai lembaga percontohan di wilayahnya. 6 Juklak

Menjadi pusat pembelajaran

6 Penyuluhan

pengembangan pertanian dan

Pertanian di

pelayanan masyarakat di wilayah

BP3K Tahun

kecamatan.

a. Percontohan sangat lengkap;

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada percontohan.

* berikan tanda check list sesuai yang ada

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

No VARIABEL

INDIKATOR

BOBOT SCORE

HASIL

DOKUMEN KETERANGAN

VERIFIKASI B ASPEK KETENAGAAN

VERIFIKASI

Permentan No. 26

1 Ketenagaan Pengelola Balai Penyuluhan Kecamatan

64 Tahun 2012

a Pengelola BPK

1) Pimpinan Balai

(Kepala/Koordinator); a. Sangat sesuai dengan kriteria;

b. Sesuai;

c. Kurang sesuai;

d. Tidak sesuai. 2) Urusan Ketata Usahaan.

16 Permentan a. Sangat sesuai dengan kriteria;

16 No. 75 Tahun 2011

b. Sesuai;

c. Kurang sesuai;

d. Tidak sesuai. b Tenaga fungsional penyuluh

1) Ketersediaan Penyuluh Urusan 16 Juklak Program, Urusan Sumber Daya dan

Penyuluhan Urusan Supervisi sesuai Kriteria ;

Pertanian di BP3K tahun

a. Sangat sesuai; 16 2013 b. Sesuai;

c. Kurang sesuai;

d. Tidak sesuai 2) Ketersediaan Penyuluh Pertanian di

16 Juklak WKPP sesuai Kebutuhan Potensi

Penyuluhan Wilayah BPK;

Pertanian di a. Sangat sesuai;

16 BP3K tahun b. Sesuai;

10 2013 c. Kurang sesuai;

d. Tidak sesuai

C ASPEK PENYELENGGARAAN

Permentan 1 Perencanaan Penyelenggaraan Penyuluhan di Kecamatan

No. 26 Tahun 2012

a Perencanaan manajemen BPK

Dokumen perencanaan pengelolaan BPK terdiri dari: 1) Data iden tifikasi potensi wilayah

dan permasalahan perilaku petani ; a. Sangat lengkap;

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 2) Data inventarisasi kelembagaan

16 Permentan pelaku utama dan pelaku usaha;

No. 26 a. Sangat lengkap;

16 Tahun 2012 b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 3) Penetapan skala prioritas

16 Permentan pengembangan usaha;

No. 26 a. Sangat lengkap;

16 Tahun 2012 b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 4) Pemetaan komoditas unggulan;

16 Permentan a. Sangat lengkap;

16 No. 26 b. Lengkap;

10 Tahun 2012 c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada.

* berikan tanda check list sesuai yang ada

28 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

No VARIABEL

INDIKATOR

BOBOT SCORE

HASIL

DOKUMEN KETERANGAN

VERIFIKASI

VERIFIKASI

5) Dokumen rencana kebutuhan

Permentan

administrasi sarana dan prasana

No. 26 Tahun 2012

a. Sangat lengkap; ti

b. Lengkap;

ti

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada.

b Programa penyuluhan; 77 Permentan

Dokumen Programa Penyuluhan di

No. 25

Kecamatan melipu ti:

Tahun 2009

1) Data hasil iden tifikasi masalah

perilaku pelaku utama (PRA/Kaji Tindak);

a. Sangat lengkap;

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 2) Data hasil iden

pengembangan usaha pelaku tifikasi kebutuhan utama (RDK/RDKK);

16 Permentan

No. 25 Tahun 2009

a. Sangat lengkap; ≤

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 3) Notulen Penyusunan Programa

16 Permentan

Penyuluhan yang melibatkan petani

No. 25

dan penyuluh melalui mimbar

a. Sangat lengkap;

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 4) Rumusan Programa;

25 Permentan

a. Sangat lengkap;

25 No. 25

b. Lengkap;

15 Tahun 2009

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada.

2 Pelaksanaan dan fasilitasi penyuluhan dan pembelajaran 75 Permentan sudah dilaksanakan sesuai peraturan yang ada

No. 25

1) Rencana Kerja Tahunan Penyuluh;

25 Tahun 2009

a. Sangat lengkap;

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 2) Jadwal la tihan dan kunjungan

a. Sangat lengkap;

30 Tahun 2009

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 3) Laporan pelaksanaan kegiatan;

20 Permentan

a. Sangat lengkap;

20 No. 25

b. Lengkap;

14 Tahun 2009

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada.

* berikan tanda check list sesuai yang ada

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

No VARIABEL

INDIKATOR

BOBOT SCORE

HASIL

DOKUMEN KETERANGAN

VERIFIKASI

VERIFIKASI

3 Mekanisme dan tata hubungan kerja

Permentan BPK sebagai Pusat Koordinasi Program

No. 45 dan Pelaksanaan Kegiatan Pertanian di

Tahun 2011 Kecamatan yang melipu ti:

1) Rencana kegiatan peningkatan dan

pengembangan program; a. Sangat lengkap;

b. Lengkap;

c. Kurang lengkap;

d. Tidak ada. 2) Dukungan peneli ti pendamping

20 Permentan dalam penerapan rekomendasi

No. 45 spesi fik lokasi; Tahun 2011

a. Sangat mendukung;

b. Mendukung;

c. Kurang Mendukung;

d. Tidak ada dukungan. 3) Dukungan petugas teknis RIHP

16 Permentan sesuai dengan tupoksinya;

No. 45 a. Sangat mendukung;

16 Tahun 2011 b. Mendukung;

c. Kurang Mendukung;

d. Tidak ada dukungan. 4) Pengawalan dan pendampingan

25 Permentan penyuluh pada program

No. 45 pembangunan pertanian prioritas.

Tahun 2011

a. Sangat sesuai rencana;

b. Sesuai rencana;

c. Kurang Sesuai rencana;

d. Tidak ada rencana. 4 Kerjasama dan kemitraan penyuluhan dengan pemangku

16 Permentan kepen tingan berjalan baik

No. 45 Jumlah dan bentuk kerjasama

dengan lembaga pemerintah dan swasta;

a. Sangat sesuai;

b. Sesuai;

c. Kurang Sesuai;

d. Tidak ada. 5 Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara ter tib dan teratur

65 Permentan No. 26

1) Adanya instrumen supervisi, 20 Tahun 2012 monitoring dan evaluasi;

a. Sangat tersedia;

b. Tersedia;

c. Kurang tersedia;

d. Tidak ada. 2) Jadwal supervisi, monitoring dan

25 Permentan a. Sangat tersedia;

25 No. 26 b. Tersedia;

15 Tahun 2012 c. Kurang tersedia;

d. Tidak ada. 3) Laporan dan umpan balik.

20 Permentan a. Sangat lengkap;

20 No. 26 b. Lengkap;

14 Tahun 2012 c. Kurang Lengkap;

d. Tidak ada.

* berikan tanda check list sesuai yang ada

30 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

No VARIABEL

INDIKATOR

BOBOT SCORE

HASIL

DOKUMEN KETERANGAN

VERIFIKASI

VERIFIKASI

6 Par tisipasi dan dukungan petani diwilayahnya sangat tinggi

Permentan dalam pembangunan pertanian

No. 26

1) BPK menjadi tempat pertemuan ti

30 Tahun 2012

dan konsultasi petani dan penyuluh swadaya;

ti

a. Sangat berfungsi;

b. Berfungsi;

c. Kurang berfungsi;

d. Tidak berfungsi. 2) Kontribusi petani dalam kegiatan

20 Permentan

rembug tani, mimbar sarasehan,

No. 26

programa, dan percontohan;

Tahun 2012

a. Sangat mendukung;

b. Mendukung;

c. Kurang mendukung;

d. Tidak ada dukungan. 3) BPK sebagai wadah pembinaan

16 Permentan

wanita tani dan pemuda tani;

No. 26

a. Sangat berfungsi;

16 Tahun 2012

b. Berfungsi; ≤

c. Kurang berfungsi;

d. Tidak berfungsi.

7 Pengelolaan lingkungan sekitarnya sangat baik 16 Permentan

1) Percontohan pengelolaan

16 No. 26

perkantoran dan usahatani

Tahun 2012 fi

berwawasan lingkungan

a. Sangat lengkap;

b. Lengkap;

c. Kurang Lengkap;

d. Tidak ada.

8 Terbentuknya Kawasan/ Cluster Pengembangan Kawasan 51 Permentan Pertanian di Kecamatan

No. 50

1) Adanya pengembangan kegiatan

usaha berbasis komoditas unggulan

Tahun 2012

yang dilakukan oleh pelaku utama dan pelaku usaha;

a. Sangat tersedia;

b. Tersedia;

c. Kurang tersedia;

d. Tidak ada. 2) Data hasil peningkatan

produk tivitas komoditas unggulan

a. Sangat tersedia;

b. Tersedia;

c. Kurang tersedia;

d. Tidak ada. 3) Data peningkatan pendapatan dan

15 Permentan

kesejahteraan pelaku utama dan

No. 50

pelaku usaha.

Tahun 2012

a. Sangat tersedia;

b. Tersedia;

c. Kurang tersedia;

d. Tidak ada.

D Aspek Sarana dan Prasarana

Permentan 1 Sarana dan Prasarana memenuhi Standar Minimal

No. 26 Tahun 2012

1) Sarana ke informasian;

a. Sangat lengkap;

b. Lengkap;

c. Kurang Lengkap;

d. Tidak ada.

* berikan tanda check list sesuai yang ada

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

No VARIABEL

INDIKATOR

BOBOT SCORE

2) Sarana alat bantu penyuluhan;

Permentan

a. Sangat lengkap;

20 No. 26

b. Lengkap;

14 Tahun 2012

c. Kurang Lengkap;

d. Tidak ada. 3) Sarana peralatan administrasi;

16 Permentan

ti

a. Sangat lengkap;

16 No. 26

ti

b. Lengkap;

10 Tahun 2012

c. Kurang Lengkap;

d. Tidak ada. 4) Sarana alat transportasi;

16 Permentan

a. Sangat lengkap;

16 No. 26

b. Lengkap;

10 Tahun 2012

c. Kurang Lengkap;

d. Tidak ada. 5) Sarana perpustakaan;

20 Permentan

a. Sangat lengkap;

20 No. 26

b. Lengkap;

14 Tahun 2012

c. Kurang Lengkap;

d. Tidak ada. 6) Sarana perlengkapan ruangan);

18 Permentan

a. Sangat lengkap;

18 No. 26

b. Lengkap;

10 Tahun 2012

c. Kurang Lengkap;

d. Tidak ada. 7) Prasarana perkantoran;

18 Permentan

a. Sangat lengkap;

18 No. 26

b. Lengkap;

10 Tahun 2012

c. Kurang Lengkap;

d. Tidak ada. 8) Prasarana lingkungan;

16 Permentan

a. Sangat lengkap;

16 No. 26

b. Lengkap;

10 Tahun 2012

c. Kurang Lengkap;

d. Tidak ada. 9) Prasarana penunjang

10 Permentan

a. Sangat lengkap;

10 No. 26

b. Lengkap;

7 Tahun 2012

c. Kurang Lengkap;

d. Tidak ada.

* berikan tanda check list sesuai yang ada

32 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

No VARIABEL

INDIKATOR

BOBOT SCORE

HASIL

DOKUMEN KETERANGAN

VERIFIKASI

VERIFIKASI

PP No. 43 1 Pengelolaan pembiayaan dan administrasi sesuai peraturan

E ASPEK PEMBIAYAAN

30 Tahun 2009 yang ada (bagi BPK yang mendapatkan dana APBN/Dekon dan/atau APBD)

ti Adanya pengelolaan anggaran yang ti

ter tib sesuai dengan peraturan yang berlaku melipu Operasiona, Pertemuan- ti ti pembiayaan ti pertemuan, percontohan, penyediaan dan penyebaran informasi, Pembelajaran petani, peningkatan kapasitas penyuluh,

peningkatan kapasitas kelembagaan petani dan ekonomi petani serta kemitraan.

a. Sangat sesuai dan lengkap;

b. Sesuai dan Lengkap;

c. lengkap; Kurang sesuai dan kurang

d. Tidak ada.

TOTAL

Ket erangan:

1. Score BP3K Pratama

2. Score BP3K Madya

476 - 650

3. Score BP3K Utama

651 - 825 ≤

4. Score BP3K Aditama

: 826 - 1.000

fi ……………………., tanggal………bulan……….. tahun………. ., Petugas Veri fikasi fi

* berikan tanda check list sesuai yang ada

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

34 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

Form 2

contoh: Lambang warna

Keterangan : - Kelas Pratama = Merah

SERTI FI KAT - Kelas Madya = Kuning

- Kelas Utama = Hijau

KLASI FI KASI BP3K

- Kelas Aditama = Coklat Nomor:

Yang bertandatangan di bawah ini Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan/Lembaga yang menangani Penyuluhan. Berdasarkan Keputusan Bupati/Walikota di Kabupaten/Kota No............. memberikan sertifikat kelas kemampuan kepada Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) . . . . . . . dengan kategori . . . . .

Dengan Sertifikat Klasifikasi BP3K ini, maka dapat dipergunakan sebagai dasar pembinaan peningkatan kelas kemampuan BP3K setingkat lebih tinggi atau pembinaan lanjutan.

........................................, 2014 Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan/Lembaga yang menangani Penyuluhan Kabupaten/Kota..................

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

36 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI B

Form 3 a. Laporan Perkembangan Kelas Kemampuan BP3K

Kecamatan : _______________________ Kabupaten : _______________________

Perkembangan Kelas

No Nama BP3K

Alamat

ALAI PENYULUHAN PER

Kelas Kemampuan

Kelas Kemampuan

Tahun Sebelumnya (Tahun……..)

Tahun ………….

TANIAN PERIKANAN D

…………………………,…………………………… 2014 Kepala BPK

AN KEHUT

ANAN (BP3K)

38 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI B

b. Rekapitulasi Laporan Perkembangan Kelas Kemampuan BP3K Kabupaten : _______________________

Provinsi : _______________________

Perkembangan Kelas No

Nama BP3K

Alamat

ALAI PENYULUHAN PER

Kelas Kemampuan

Kelas Kemampuan

Tahun Sebelumnya (Tahun……..)

Tahun ………….

TANIAN PERIKANAN D

…………………………,…………………………… 2014 Kepala Bapeluh

AN KEHUT

ANAN (BP3K)

40 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI B

c. Rekapitulasi Laporan Perkembangan Kelas Kemampuan BP3K Provinsi : _______________________ Tahun : _______________________

Perkembangan Kelas

ALAI PENYULUHAN PER

No Kabupaten

Nama BP3K

Alamat

Kelas Kemampuan Tahun Sebelumnya (Tahun……..)

Kelas Kemampuan

Tahun ………….

TANIAN PERIKANAN D

…………………………,…………………………… 2014 Kepala Bakorluh

AN KEHUT

ANAN (BP3K)

42 PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)