Kata Kunci : Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan - 6. PEMODELAN SISTEM DINAMIK UNTUK EFISIENSI ANGGARAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Vol 3, No 3 Desember 2013

ISSN 2088-2130

Pemodelan Sistem Dinamik
untuk Efisiensi Anggaran Administrasi Akademik
sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM)
(Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas XYZ)
Sigit Susanto Putro.1), Erma Suryani 2)
Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo
Jl. Raya Telang Po.Box 2 Kamal, Bangkalan
Telp. 031-3011147, Fax. 031-3011506
2
Sistem Informasi, Institut Sepuluh Nopember
Gedung Sistem informasi Jl. Raya ITS - Surabaya
E-mail : sigitida.06@gmail.com 1) ; erma.suryani@gmail.com 2)
1

ABSTRACT
According to the law No. 17 of 2003 on state finances, Article 3 Paragraph (1), which
reads the State finances are managed in an orderly manner, abide by laws and regulations,

efficient, economical, effective, transparent, and accountable with respect to the sense of justice
and propriety. And according to Government Regulation No. 90 Year 2010 on the preparation of
the Work Plan and Budget of the State Ministry / Agency (RKA-KL) Article 5 Paragraph (3)
which reads RKA-KL budget referred to in paragraph (1) using the instrument performance
indicators, standard cost , and performance evaluation. So in preparing the budget needed accurate
information as input and reports to evaluate performance. Meanwhile, according to the general
guidelines for the selection of academic administrative personnel performing the Ministry of
National Education Directorate of the Directorate General of higher education teachers and 2011.
This study starts from the observation, interviews and document collection, which then be made
causal loop diagram to the simulation model creation and validation of the model are made. From
the simulation results obtained conclusions, using the SPM budget efficiency academic average in
the five years of approximately 33.86987%.
ABSTRAK
Menurut undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara, Pasal 3 Ayat (1)
yang berbunyi keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangan-undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan. Serta menurut Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 Tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) Pasal 5 Ayat
(3) yang berbunyi penyusunan anggaran RKA-KL sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menggunakan instrumen indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja. Maka dalam

menyusun anggaran diperlukan informasi yang akurat sebagai masukan dan laporan untuk
melakukan evaluasi kinerja. Sedangkan menurut pedoman umum pemilihan tenaga administrasi
akademik berprestasi Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat jenderal pendidikan tinggi
Direktorat pendidik dan tenaga kependidikan 2011. Penelitian ini dimulai dari proses observasi,
wawancara dan pengumpulan dokumen, yang kemudian dibuat causal loop diagram sampai pada
pembuatan model simulasi serta validasi terhadap model yang dibuat. Dari hasil simulasi diperoleh
kesimpulan, dengan menggunakan standar pelayanan minimum (SPM) efisiensi anggaran
akademik rata-rata dalam lima tahun sekitar 33,86987%.
Kata Kunci : Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik.
1. Pendahuluan
Anggaran merupakan suatu rencana
kerja yang dinyatakan secara kuantitatif
yang diukur dalam satuan moneter standar
dan satuan ukuran yang lain yang mencakup
jangka waktu satu tahun (Mulyadi,2001).

Sedangkan menurut Munandar (2001),
anggaran adalah suatu rencana yang disusun
secara sistematis. yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam

unit (satuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu yang akan

158

Vol 3, No 3 Desember 2013

datang. Pengertian lain tentang anggaran
dikemukakan oleh Welsch, Hilton, Gordon
(2000), Budgeting (Perencanaan dan
Pengendalian laba) yang biasanya adalah
penganggaran
usaha,
penganggaran
managerial dan penganggaran didefinisikan
sebagai suatu pendekatan sistematis dan
formal untuk menjalankan tahapan penting
dari fungsi perencanaan dan pengendalian
manajemen. Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa anggaran bersifat

formal, sistematis dan berfungsi sebagai
perencanaan koordinasi dan pengawasan.
Untuk meningkatkan efisiensi
anggaran, pemerintah telah mengeluarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia nomor 53 tahun 2008,
tentang standar pelayanan minimum. Dalam
melaksanakan
pelayanan
administrasi
akademik, Fakultas Teknik Universitas XYZ
menuju menggunakan SPM, hal ini dapat
dilihat pada SOP Manajemen Akademik
Fakultas Teknik Universitas XYZ 2010,
dimana dalam SOP tersebut dalam setiap
sub kegiatan pelayanan sudah dituliskan
petugas pelayanannya, lamanya waktu
pelayanan, serta siapa saja konsumen yang
berhak menikmati pelayanan tersebut.
Namun

dalam
menyusun
anggaran
pelayanan akademik masih menggunakan
cara tradisonal, yaitu dengan mengalikan
jumlah mahasiswa aktif pada awal semester
gasal tahun ajaran tersebut dengan harga
layanan per mahasiswa.
Kondisi di atas bisa ditingkatkan
efisiensinya, baik dalam besaran anggaran
akademik maupun dalam hal kebutuhan
tenaga administrasi pelayanan akademik,
dengan menerapkan SPM. Hal ini
dikarenakan dalam menyusun anggaran
pelayanan akademik setiap mahasiswa
dialokasikan biaya yang sama, sedangkan
apabila disusun dengan rinci sesuai SPM
maka alokasi biaya setiap mahasiswa
besarannya berbeda, karena tidak semua
jenis layanan dapat diakses oleh semua

mahasiswa. Seperti layanan kerja praktek,
hanya dapat diakses oleh mahasiswa yang
mengambil matakuliah tersebut. Dengan
demikian, anggaran yang diperlukan akan
semakin rendah.
2. Kajian Pustaka
2.1. Pelayanan Administrasi Akademik
Pelayanan administrasi akademik
adalah pelayanan yang meliputi penyediaan
sarana, penyediaan pedoman dan prosedur

159

layanan, registrasi dan herregistras, layanan
Kartu Rencana Studi (KRS) mahasiswa,
layanan perkuliahan, administrasi evaluasi
perkuliahan, serta layanan administrasi
akademik lainnya yang menjadi bagian dari
layanan
administrasi

akademik
unit
kerjanya, tingkat Universitas/Fakultas/ unit
kerja yang setara. Besarnya tanggung jawab
dalam layanan administrasi akademik ini,
tentu juga harus didukung oleh kompetensi
sumber daya manusianya.
Pelaksana layanan administrasi
akademik adalah tenaga administrasi
akademik setingkat Kepala Sub Bagian
Administrasi
Akademik
tingkat
Universitas/Fakultas/unit kerja yang setara
atau yang setara dengan jabatan itu untuk
unit kerja masing-masing (kementerian
pendidikan nasional direktorat jenderal
pendidikan tinggi direktorat pendidik dan
tenaga kependidikan).
Adapun

contoh
pelayanan
administrasi akademik adalah pelayanan
tentang pengajuan surat keterangan, surat
permohonan, surat pengantar, dan lain-lain.
2.2. Standar Pelayanan Minimum
Menurut
Peraturan
Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
nomor 53 tahun 2008, standar pelayanan
minimum (SPM) merupakan spesifikasi
teknis tentang tolok ukur layanan minimum
yang diberikan oleh perguruan tinggi negeri
kepada
masyarakat
dengan
mempertimbangkan
kualitas
layanan,

pemerataan, kesetaraan layanan, biaya, serta
kemudahan untuk mendapatkan layanan.
Dengan diterbitkannya Standar
Pelayanan Minimal (SPM) sebagai bench
mark dalam penganggaran, perincian
anggaran per-item kebutuhan dapat lebih
tepat (Herwin, 2012). Dari pernyataan
tersebut terbentuk hipotesa, H1: Penggunaan
SPM
dapat
meningkatkan
efisiensi
anggaran. Standar pelayanan minimum
(SPM) yang dimaksud pada penelitian kali
ini
adalah SPM
untuk
pelayanan
administrasi akademik pada Fakultas Teknik
Universitas XYZ.

2.3. Rencana Anggaran
Menurut
Munandar
(2001),
anggaran adalah suatu rencana yang disusun
secara sistematis. Yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam
unit (satuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu yang akan

Sigit Susanto Putro dkk, Pemodelan Sistem Dinamik...

datang. Sedangkan menurut Welsch, Hilton,
Gordon (2000), budgeting (Perencanaan dan
Pengendalian laba) yang biasanya adalah
penganggaran
usaha,
penganggaran
managerial dan penganggaran didefinisikan
sebagai suatu pendekatan sistematis dan

formal untuk menjalankan tahapan penting
dari fungsi perencanaan dan pengendalian
manajemen ”.
Menurut undang-undang No. 17
Tahun 2003 tentang keuangan negara, Pasal
3 Ayat (1) dalam mengelola keuangan
negara harus dilakukan secara tertib, taat
pada peraturan perundangan-undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan
rasa keadilan dan kepatutan. Serta menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010
Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(RKA-KL) Pasal 5 Ayat (3) dalam
menyusun anggaran RKA-KL sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus menggunakan
instrumen indikator kinerja, standar biaya,
dan evaluasi kinerja.
2.4. Pelayanan online
Menurut Ghosh (2004), konsep
pelayanan online atau pelayanan elektronik
adalah layanan informasi interaktif. Di satu
sisi, informasi pelanggan yang dikumpulkan
dalam proses pelayanan elektronik dapat
dikumpulkan dan dianalisis oleh penyedia
pelayanan elektronik, dan digunakan sebagai
dasar untuk menyesuaikan layanan mereka.
Di sisi lain, untuk transaksi pelanggan
pelayanan elektronik dan pengiriman
pelayanan elektronik dapat digenapi melalui
pertukaran informasi dengan penyedia
layanan. Sedangkan menurut Rowley
(2006), layanan online atau layanan
elektronik di definisikan sebagai: "
perbuatan, usaha atau pertunjukan yang
pengirimannya di mediasi oleh teknologi
informasi, layanan elektronik tersebut
meliputi unsur penyedia layanan, dukungan
pelanggan, dan pelayanan “. Dari definisi
tersebut mencerminkan ada tiga komponen
utama dalam pelayanan elektronik yaitu:
penyedia layanan, penerima layanan dan
teknologi sebagai saluran pelayanan, dan
internet adalah saluran utama dari layanan
elektronik
tersebut.
Dengan
adanya
pelayanan online, untuk mendapatkan
pelayanan yang memerlukan rekam data
pelanggan, pelanggan tidak perlu lagi
mengisi formulir secara manual. Dengan

demikian penyedia layanan bisa melakukan
penghematan anggaran terkait dengan
penyediaan formulir pelayanan. Dari
pernyataan tersebut terbentuk hipotesa, H2:
Pemanfaatan pelayanan online dapat
meningkatkan efisiensi anggaran.
Pada penelitian tesis ini pelayan
online dimanfaatkan untuk keperluan
pendaftaran skripsi, pendaftaran yudisium,
pembuatan surat ijin penelitian, surat
keterangan aktif kuliah, surat pengantar
pindah prodi ataupun universitas, dan surat
cuti kuliah.
2.5. Validasi data
Validasi model dilakukan dengan
cara mengkalibrasikan hasil simulasi awal
dengan data historis yang dimiliki (Aan,
2011).
a) Perbandingan rata-rata (Means
Comparison)

......................(1)
Dimana

Menurut Barlas, (1989) model
dianggap valid apabila Error rate  5%.
b) Perbandingan variasi amplitude
(Amplitude
Variations
Comparison)
Dapat juga dikatakan % error
variance
dengan formula
sebagai berikut:

...................(2)
Dimana:

Model tersebut dikatakan valid,
apabila E2 ≤ 30%
2.6. Sistem Dinamik
Simulasi
sistem
dinamik
merupakan
simulasi
kontinyu
yang
dikembangkan oleh Jay Forrester tahun

160

Vol 3, No 3 Desember 2013

1961 di Massachusetts Institute of
Technology (MIT).
Sistem
dinamis
merupakan
suatu
pendekatan
untuk
mempelajari dinamika sistem perilaku guna
menganalisa dan mendesain kebijakan serta
membantu memperbaiki kebijakan dan
pembuatan keputusan (suryani, 2010).
Sistem dinamik merupakan gambaran suatu
sistem yang memiliki proses umpan balik
atau feedback structure yang saling
berkaitan dan menuju ke arah keseimbangan
(Sterman, 2000, dalam Aan, 2011). Berikut
ini merupakan gambaran kecil dari sistem
umpan balik yang terdapat dalam sistem
dinamik :

Gambar 1 Proses dalam pemodelan sistem
dinamik (Sterman,2000)
Menurut Sterman (2000) dalam
Aan (2011), terdapat 5 tahapan dalam
mengembangkan model sistem dinamik.
Tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1.Problem Articulation
2.Dynamic hypothesis
3.Formulation
4.Testing
5.Policy formulation and evaluation
Selain itu sistem dinamik juga
mengandung tujuan yang dibutuhkan
masing-masing objek yang ada didalam
sistem, dapat mengakomodasi rangkaian dari
aktor yang terlibat didalam sistem, dapat
memperhitungkan dampak dari pembuat
keputusan terhadap sistem, serta dapat
memahami siklus umpan balik yang
dominan pada sistem ( Cho & Gillespie,
2006).
3. Pembuatan kausal lop diagram
Kausal lop diagram pada penelitian
ini didasarkan pada kausal lop diagram
tentang Quality of Services in Government–
Nonprofit Human Service Delivery System
(Cho&Gillespie,2006). Yang dipadukan
dengan hasil wawancara
mengenai
pelayanan administrasi akademik di Fakultas
Teknik Universitas XYZ dan usulan tentang
pemanfaatan aplikasi pelayanan online. Dari
hasil wawancara dan pengamatan lapangan

161

dapat digambarkan model dari kondisi
eksisting pelayanan administrasi akademik
Fakultas Teknik Universitas XYZ seperti
terlihat pada gambar 2 berikut.

Gambar 2 Model kondisi eksisting layanan
administrasi akademik Fakultas Teknik
Universitas XYZ.
Dari gambar 2 diatas terlihat bahwa
PD1 membuat kebijakan tentang beban kerja
staf administrasi akademik, dalam kasus ini
adalah kebijakan satu orang staf akademik
melayani lima ratus mahasiswa. Tanda
positif menunjukan kebijakan yang dibuat
PD1 berpengaruh positif terhadap beban
kerja staf pelayanan administrasi akademik,
maksudnya adalah jika kebijakan terhadap
beban kerja dinaikan maka beban kerja juga
naik.
Beban kerja staf pelayanan
administrasi
akademik
dan
jumlah
mahasiswa awal semester gasal per prodi
berpengaruh positif pada kebutuhan staf
pelayanan administrasi akademik.
Kebijakan PD1 juga berpengaruh
positif pada alokasi harga pelayanan per
mahasiswa. Dalam hal ini adalah kebijakan
untuk menaikan harga pelayanan per
mahasiswa
sebesar
sepuluh
persen.
Dikatakan berpengaruh positif karena
apabila persentase kenaikan harga dinaikan
maka harga pelayanan juga akan naik lebih
dari sepuluh persen, begitu juga sebaliknya
jika diturunkan maka harga pelayanan juga
akan turun dibawah sepuluh persen. Alokasi
harga pelayan per mahasiswa dipengaruhi
oleh anggaran tahun lalu dan jumlah
mahasiswa tahun lalu. Alokasi harga
pelayanan per mahasiswa dan jumlah
mahasiswa fakultas awal semester gasal
berpengaruh
positif
pada
anggaran
pelayanan administrasi akademik.
Model
diatas
kemudian
dikembangkan
dengan
menambahkan
variabel komponen standar pelayanan
minimum dan aplikasi pelayanan online.
Komponen standar pelayanan minimum
yang digunakan adalah komponen yang

Sigit Susanto Putro dkk, Pemodelan Sistem Dinamik...

ditanggung oleh anggaran administrasi
akademik. Komponen tersebut adalah
batasan pengguna layanan dan harga
keluaran layanan. Adapun causal loop
diagram dari pelayanan administrasi
akademik secara online sesuai standar
pelayanan minimum dapat dilihat pada
gambar 3 berikut.

kebijakan juga akan berfikir untuk menaikan
standar.

Gambar 3 Kausal lop diagram pelayanan
administrasi online sesuai standar pelayanan
minimum pada Fakultas Teknik Universitas
XYZ.

Gambar 4.1 Jumlah mahasiswa S1 Teknik
Informatika awal semester gasal

Pada gambar 3 diatas terlihat
kebijakan PD1 berpengaruh positif terhadap
batasan pengguna layanan dan harga
keluaran layanan. Hal ini dikarenakan ketika
PD1 menaikan kebijakan tentang pengguna
layanan yang diijinkan serta menaikan
standar bahan untuk keluaran layanan, maka
batasan pengguna layanan dan kebutuhan
belanja bahan untuk keluaran layanan juga
ikut naik, begitu juga sebaliknya. Batasan
pengguna layanan berpengaruh negatif
terhadap beban kerja staf pelayanan
administrasi akademik, karena ketika
batasan pengguna layanan dinaikan maka
jumlah pengguna yang bisa mengakses
layanan tersebut akan turun, dengan
demikian maka beban kerja juga turun.
Beban kerja perpengaruh positif terhadap
kebutuhan staf pelayanan administrasi
akademik. Dan kebutuhan staf pelayanan
akademik berpengaruh negatif terhadap
kebijakan PD1. Hal ini dikarenakan ketika
kebutuhan staf pelayanan naik maka PD1
akan menurunkan kebijakan jika tidak ingin
menambah jumlah staf. Batasan pengguna
layanan juga berpengaruh positif terhadap
efisiensi anggaran, karena semakin sedikit
pengguna yang bisa mengakses layanan
maka anggaran juga akan semakin efisien.
Anggaran pelayanan administrasi akademik
berpengaruh positif terhadap kebijakan PD1,
karena ketika anggaran naik maka pembuat

4. Hasil dan Pembahasan
4.1.Pembuatan model dasar
4.1.1. Jumlah Mahasiswa Awal Semester
Gasal Setiap Prodi
Sub
model
untuk
jumlah
mahasiswa pada awal semester gasal
digambarkan pada Gambar 4 berikut ini.

Sesuai hasil wawancara untuk
menghitung besar anggaran administrasi
akademik digunakan jumlah mahasiswa
yang terdaftar pada awal semester gasal. Hal
ini dikarenakan mahasiswa yang tercatat
mengambil cuti pada semester gasal
memungkinkan menjadi mahasiswa aktif
pada semester genap tahun ajaran yang
sama. Oleh karena itu mahasiswa yang
bersangkutan tetap harus diperhitungkan
keberadaannya. Jumlah mahasiswa pada
awal semester gasal adalah penjumlahan dari
mahasiswa masuk pada tahun ajaran tersebut
dengan jumlah mahasiswa yang masih
tercatat sebagai mahasiswa pada tahun
ajaran sebelumnya.
4.1.2. Anggaran Akademik
Seperti penjelasan sebelumnya,
bahwasanya besaran anggaran akademik
didapatkan dari hasil perkalian antara jumlah
mahasiswa Fakultas Teknik awal semester
gasal dengan harga layanan administrasi
akademik per mahasiswa, maka model dari
anggaran akademik tersebut adalah sebagai
berikut.

Gambar 5 Model anggaran akademik

162

Vol 3, No 3 Desember 2013

4.2 Hasil Simulasi Model Dasar
Model dasar (Base Model) dari
anggaran pelayanan administrasi akademik
Fakultas Teknik Universitas XYZ perlu
dijalankan untuk mengetahui tentang
perilaku sistem dalam kurun waktu tertentu
ketika dijalankan dalam simulasi. Dalam
penelitian ini, periode simulasi model dasar
diseting selama 12 tahun, mulai tahun ajaran
2001-2002 sampai dengan tahun ajaran
2012-2013. Rentang waktu ini akan
memberikan pemahaman yang lebih baik
dari
perilaku
anggaran
pelayanan
administrasi akademik Fakultas Teknik
Universitas XYZ dalam kurun waktu 12
tahun.

2012-2013

Rp 47.971.800,-

Sedangkan grafik jumlah mahasiswa
Fakultas Teknik Universitas XYZ dari tahun
ajaran 2001-2002 sampai tahun ajaran 20122013 dapat dilihat pada Gambar 7 berikut
ini.

Gambar 7 Grafik jumlah mahasiswa
Fakultas Teknik Universitas XYZ

Gambar 6 Grafik anggaran akademik
Fakultas Teknik Universitas XYZ
Gambar 6 menunjukan grafik
anggaran akademik Fakultas Teknik
Universitas XYZ dari tahun ajaran 20012002 sampai tahun ajaran 2012-2013.
Dimana besaran anggaran cenderung
mengalami kenaikan setiap tahunnya,
besaran anggaran akademik tahun ajaran
2012-2013
mengalami
penurunan
dibandingkan tahun ajaran sebelumnya
dikarenakan jumlah mahasiswa pada tahun
ajaran tersebut mengalami penurunan.
Besaran anggaran akademik hasil simulasi
dari model dasar dapat dilihat pada Tabel 1
berikut ini.
Tabel 1 Tabel anggaran akademik Fakultas
Teknik Universitas XYZ
Tahun Ajaran
Anggaran Akademik
2001-2002
Rp 3.330.011,2002-2003
Rp 5.920.552,2003-2004
Rp 9.233.803,2004-2005
Rp 14.322.527,2005-2006
Rp 22.510.988,2006-2007
Rp 30.306.332,2007-2008
Rp 35.240.852,2008-2009
Rp 41.140.232,2009-2010
Rp 42.597.752,2010-2011
Rp 45.950.452,2011-2012
Rp 50.161.460,-

163

Sedangkan jumlah mahasiswa
Fakultas Teknik Universitas XYZ dari tahun
ajaran 2001-2002 sampai dengan tahun
ajaran 2012-2013 hasil dari simulasi model
dasar adalah sebagai berikut.
Tabel 2 Jumlah mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas XYZ
Tahun Ajaran
Mahasiswa FT Awal
Semester Gasal
2001-2002
253
2002-2003
409
2003-2004
580
2004-2005
818
2005-2006
1169
2006-2007
1431
2007-2008
1513
2008-2009
1606
2009-2010
1512
2010-2011
1483
2011-2012
1472
2012-2013
1280
4.3. Validasi
Model yang telah disimulasikan
hasilnya dibandingkan dengan data yang
diperoleh pada saat pengambilan data di
Fakultas Teknik Universitas XYZ. Proses
perbandingan ini disebut dengan validasi.
Menurut Barlas dalam Aan, (2010) ada dua
macam proses validasi, yaitu perbandingan
rata-rata
(Means
Comparison)
dan
perbandingan variasi amplitude (Amplitude
Variations Comparison). Adapun data

Sigit Susanto Putro dkk, Pemodelan Sistem Dinamik...

anggaran akademik hasil simulasi dan data
hasil pengambilan data dapat dilihat pada
Tabel 3 berikut ini.

transkrip. Dari keterangan diatas maka
model dari skenario ini, anggaran akademik
terdiri dari:

Tabel 3 Data anggaran akademik hasil
simulasi dan data hasil pengambilan data

a.

Tahun
Ajaran

Data Anggaran
Akademik

2001-2002
2002-2003
2003-2004
2004-2005
2005-2006
2006-2007
2007-2008
2008-2009
2009-2010
2010-2011
2011-2012
2012-2013

Rp 3.330.000,Rp 5.923.000,Rp 9.190.000,Rp 14.230.000,Rp 22.301.000,Rp 30.352.000,Rp 35.512.000,Rp 41.024.000,Rp 42.720.000,Rp 46.015.000,Rp 50.200.000,Rp 48.000.000,-

Model
Anggaran
Akademik
Rp 3.330.011,Rp 5.920.552,Rp 9.233.803,Rp 14.322.527,Rp 22.510.988,Rp 30.306.332,Rp 35.240.852,Rp 41.140.232,Rp 42.597.752,Rp 45.950.452,Rp 50.161.460,Rp 47.971.800,-

Gambar 9 Model Anggaran layanan
cuti dan aktif kuliah
Dari gambar diatas model matematis
dari anggaran layanan cuti dan aktif
kuliah adalah sebagai berikut.
Anggaran layanan cuti dan aktif kuliah
= IF THEN ELSE(Time