Prosiding Seminar Nasional Sains dan Ent

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Entrepreneurship III Tahun 2016

“Reorientasi Bioteknologi dan Pembelajarannya Untuk Menyiapkan Generasi Indonesia Emas Berlandaskan Entrepreneurship”

Semarang, 20 Agustus 2016

Aktivitas Antioksi dan Krim Ekstrak Kulit Buah Naga Super Merah
(Hylocereus costaricensis) dengan Basis VCO (Virgin Coconut Oil)
1)

2)

Astuti Kusumorini , Mimin Kusmiyati , Feni Khoerunisa

3)

1,3

Jurusan Biologi, UIN Sunan Gunung Djati
Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Bandung
1

astuti@uinsgd.ac.id
2
mimin.kusmiyati@gmail.com
3
fenikh1102@gmail.com

2

Abstrak
Kulit sehat dan segar adalah faktor utama kecantikan. Gizi dan perawatan kulit penting untuk menjaga
tetap cantik dan mencegah penuaan dini. Salah satu penyebab dari penuaan dini adalah radikal bebas
yang dapat merusak sel dan jaringan tubuh. Radikal bebas yang secara alami merupakan senyawa yang
terbentuk secara endogen harus diatasi dengan senyawa antioksidan. Kulit buah naga super merah
(Hylocereus costaricensis) mengandung senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan sediaan krim antioksidan dari ekstrak kulit
buah naga super merah dengan basis VCO sebagai penetration enhancer yang memiliki kualitas baik dan
berpotensi sebagai penangkal radikal bebas. Simplisia halus dari kulit buah naga dimaserasi dengan
ethanol 96% selama 3 hari dan dipekatkan dengan rotary evaporator untuk mendapatkan ekstrak
kental. Ekstrak divariasikan dengan konsentrasi 0%, 0,1%, dan 0,3% sebagai zat aktif dalam formula
krim. Pengujian dilakukan dengan mengamati karakteristik organoleptis sediaan dan aktivitas

peredaman antioksidan dengan metode DPPH. Dihasilkan sediaan krim yang cukup stabil dari segi
warna, bau, dan tekstur serta memiliki nilai IC50 aktivitas antioksidan sebesar 121 ppm.
Kata kunci : antioksidan, Hylocereus costaricensis, krim, radikal bebas, VCO.

PENDAHULUAN
Peranan gizi dan perawatan kulit
yang baik harus dilakukan sejak awal guna
mencegah penuaan dini (Basuki, 2001
dalam Aisyahni, 2012). Radikal bebas
menjadi salah satu penyebab munculnya
penuaan dini. Radikal bebas merupakan
elektron yang tidak berpasangan sehingga
sangat reaktif dan bersifat merusak sel dan
jaringan tubuh (Swastika, dkk., 2013). Pada
sel kulit, radikal bebas akan merusak
senyawa lemak pada membran sel
sehingga kulit kehilangan elastisitasnya dan
munculah keriput (Silalahi, 2006 dalam
Khaira, 2010).
Kandungan antioksidan pada kulit

buah naga lebih besar dibandingkan pada
daging buahnya, sehingga kulit buah naga
berpotensi sebagai sumber antioksidan

568

alami (Nurliyana dkk., 2010). Hasil uji
skrining fitokimia ekstrak etanol kulit buah
naga
super
merah
(Hylocereus
costaricensis)
mengandung
alkaloid,
fenolik, flavonoid dan terpenoid. Dan
memiliki nilai aktivitas antioksidan IC50
ekstrak sebesar 4602,740 ppm (Widyastuti,
2015).
Saat ini berbagai sediaan kosmetika

perawatan kulit banyak mengandung
senyawa antioksidan untuk melindungi
kulit dari efek negatif radikal bebas
(Wahyuni, 2005 dalam Sharon, dkk., 2013).
Sediaan kosmetika dalam bentuk krim oil in
water merupakan bentuk yang paling
sering dipilih dalam dermatoterapi.
Sediaan ini dapat dengan mudah
diaplikasikan pada kulit, mudah dicuci,
kurang berminyak, dan relatif lebih mudah

Sains Terapan [568 - 573]

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Entrepreneurship III Tahun 2016

“Reorientasi Bioteknologi dan Pembelajarannya Untuk Menyiapkan Generasi Indonesia Emas Berlandaskan Entrepreneurship”

Semarang, 20 Agustus 2016
dibersihkan bila mengenai pakaian
(Asmara, 2012). Untuk memaksimalkan

penyampaian zat aktif ke dalam kulit maka
digunakan VCO (Virgin coconut oil) sebagai
tambahan pada basis krim karena VCO
mengandung senyawa peningkat penetrasi
yang dapat melemahkan sususan lipid
interselluler stratum korneum sehingga
transfer obat melalui kulit dapat
ditingkatkan (Aisyahni, 2012).
Berdasarkan kandungan metabolit
sekunder yang terdapat pada kulit buah
naga super merah tersebut, maka akan
diformulasikan ekstrak kulit buah naga
super merah dalam sediaan krim
antioksidan dengan basis VCO. Selanjutnya
dilakukan pengujian organoleptis dan
aktivitas antioksidan dengan metode DPPH
untuk mengetahui nilai IC50 dari sediaan
krim antioksidan.
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan

Alat
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah gelas kimia 1L, pisau,
oven, rotary evaporator, corong, labu takar
100 ml, neraca analitik, mortir, pot krim,
alat-alat gelas, penangas air, batang
pengaduk, dan spatula.
Bahan yang digunakan yaitu kulit
buah naga super merah, VCO, metil
paraben, propil paraben, propilen glikol,
asam stearat, Trietanolamin (TEA), gliserin,
Butil hidroksi toluene (BHT), setil alkohol,
parfum, aquades, ethanol 96%, alumunium
foil, dan kertas saring.
Ekstraksi
Sebanyak 256,7 g simplisia kering
kulit buah naga super merah dimaserasi
dengan ethanol 96% dengan perbandingan

1:3 (b/v) selama 24 jam. Ekstrak di saring
dan dipisahkan, ampas diekstrak kembali

dengan cara yang sama sebanyak dua kali.
Filtrat ekstrak kemudian dipekatkan
menggunakan rotary evaporator pada suhu
40°C sehingga didapatkan ekstrak pekat.
Formulasi Krim
Formulasi krim dibuat dalam tipe
emulsi minyak dalam air (o/w) yang
mengandung ekstrak kulit buah naga super
merah dengan konsentrasi 0%, 0,1%, dan
0,3%.
VCO, Setil alcohol, dan Asam
stearate dicampurkan ke dalam fasa
minyak, kemudian dipanaskan di atas
penangas air hingga suhu 60 oC, simpan
sebagai fasa A. Metil paraben, propilen
glikol, dan propil paraben diaduk hingga
tercampur rata dan larut sempurna,

kemudian simpan sebagai fasa B. Gliserin,
TEA, dan BHT dipanaskan hingga suhu 60
o
C
di
atas
penangas,
kemudian
ditambahkan aquadesh hingga larut
sempurna, dan simpan sebagai fasa C. Di
dalam mortir panas, masukkan campuran
fasa B, kemudian tambahkan sedikit fasa C
hingga tercampur, selanjutnya mulai
tambahkan fasa A bergantian dengan fasa
C hingga habis. Aduk mortir dengan
kecepatan tinggi hingga terbentuk krim
yang homogen. Setelah krim agak dingin,
tambahkan ekstrak kulit buah naga dan 3
tetes oleum rosae, aduk cepat hingga rata.
Tabel 1. Formulasi krim antioksidan ekstrak

kulit buah naga super merah (H.
costaricensis) dengan basis VCO
(Virgin Coconut Oil)
Formula dan Komposisi
(% b/b)
Komposisi
F0
F1
F2
Ekstrak
0
0,1
0,3
VCO
10
10
10
Metil paraben
0,1
0,1

0,1
Propil paraben
0,02
0.02
0,02
As. Stearat
12
12
12
TEA
2
2
2

Sains Terapan [568 - 573]

569

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Entrepreneurship III Tahun 2016


“Reorientasi Bioteknologi dan Pembelajarannya Untuk Menyiapkan Generasi Indonesia Emas Berlandaskan Entrepreneurship”

Semarang, 20 Agustus 2016
Setil alkohol
Propilen glikol
Gliserin
BHT
Parfum
Aquadest

0,2
5
5
0,05
3 gtt
ad. 100

0,2
5
5
0,05
3 gtt
ad. 100

0.2
5
5
0,05
3 gtt
ad. 100

Penentuan Aktivitas Antioksidan
Larutan DPPH dibuat 50 µg/ml DPPH
dalam etanol. Larutan fraksi dibuat
pengenceran dengan konsentrasi 132; 134;
136; 138; dan 140 µg/ml dlm etanol.
Vitamin C sebagai pembanding dibuat
pengenceran dengan konsentrasi 5; 7; 9;
11; dan 13 µg/ml dlm etanol.
Larutan
uji
dibuat
dengan
mencampurkan larutan DPPH dan fraksi
dengan
perbandingan
1:1,
larutan
pembanding
dibuat
dengan
mencampurkan DPPH dengan larutan
Vitamin C dengan perbandingan 1:1,
larutan kontrol yaitu larutan DPPH. Larutan
pembanding dan larutan uji dikocok dan
didiamkan selama 30 menit pada suhu
ruang. Lalu diukur serapannya dengan
panjang gelombang 514 nm. Kapasitas
antioksidan (% inhibisi) untuk menghambat
radikal bebas menurut Daud dkk. (2011)
ditentukan dengan persamaan:

Keterangan :
Abs. kontrol : nilai serapan absorban larutan
kontrol
pada
panjang
gelombang 514 nm
Abs. sampel : nilai serapan absorban sampel
pada panjang gelombang 514
nm

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengamatan Organoleptis
Sediaan krim antioksidan memiliki
karakteristik organoleptis krim yaitu semua

570

sediaan krim memiliki tekstur lembut
dengan aroma khas oleum rosae dan
aroma khas ekstrak, dengan warna sediaan
yang tidak mengalami perubahan selama
masa penyimpanan 30 hari. Warna krim
tanpa tambahan ekstrak terlihat putih
terang, sedangkan warna krim dengan
tambahan krim terlihat berwarna putih
tulang yang berasal dari warna ekstrak
yang cenderung coklat kekuningan.
Penentuan Aktivitas Antioksidan
Pengujian aktivitas
antioksidan
dilakukan dengan metode DPPH (2,2difenil-1-pikrilhidrazil)
menggunakan
spektrofotometer UV-Vis. Tujuan dari
pengujian ini untuk mengetahui absorbansi
DPPH yang tersisa setelah ditambahkan
ekstrak. Jika suatu senyawa memiliki
aktivitas sebagai antioksidan, maka akan
terjadi penurunan nilai absorbansi DPPH
pada panjang gelombang 515,4 nm. Dari
nilai absorbansi DPPH yang diperoleh
dapat
ditentukan
nilai
persentasi
penghambatan radikal DPPH (% inhibisi).
Dari nilai % inhibisi dapat ditentukan nilai
IC50 (inhibitory concentration). Nilai IC50
merupakan bilangan yang menunjukkan
konsentrasi ekstrak (ppm) yang mampu
menghambat proses oksidasi sebesar 50%.
Semakin kecil nilai IC50 berarti semakin
tinggi aktivitas antioksidan (Zuhra dkk.,
2008, dalam Ikhlas, 2013).
Mekanisme penangkapan radikal
DPPH oleh senyawa antioksidan adalah
melalui ikatan atom hidrogen yang
menghasilkan perubahan warna DPPH dari
ungu menjadi kuning. Perubahan warna
DPPH terjadi karena adanya senyawa yang
dapat memberikan atom hidrogen kepada
radikal DPPH sehingga tereduksi menjadi
DPPH-H
(1,2-defenil-2-pikrilhidrazin)
(Ikhlas, 2015).

Sains Terapan [568 - 573]

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Entrepreneurship III Tahun 2016

“Reorientasi Bioteknologi dan Pembelajarannya Untuk Menyiapkan Generasi Indonesia Emas Berlandaskan Entrepreneurship”

Semarang, 20 Agustus 2016

Gambar 1. Nilai IC50 formula krim antioksidan
dengan pembanding Vitamin C.

Gambar 1 menunjukkan bahwa
penambahan
ekstrak
berpengaruh
terhadap peningkatan peredaman radikal
bebas. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai
IC50 pada sediaan krim F1 dan F2 memiliki
nilai aktivitas antioksidan yang lebih baik
dibandingkan F0 yang merupakan sediaan
tanpa ekstrak. Semua formula sediaan krim
termasuk kedalam kategori antioksidan
sedang karena memiliki nilai antara 100150 ppm. Tetapi masih sangat jauh
dibawah Vitamin C yang merupakan
antioksidan sangat kuat dengan nilai IC50
10,59 ppm.
Sebelumnya
telah
dilakukan
pengujian aktivitas antioksidan ekstrak
oleh Aisyahni (2012) dengan nilai aktivitas
antioksidan IC50 ekstrak sebesar 4602,740
ppm dan termasuk kedalam antioksidan
sangat lemah.
Kulit buah naga dinilai efektif
sebagai bahan tambahan dalam produk
kosmetik, hal tersebut telah dibuktikan
oleh Chaiwut, dkk. (2012) dengan
melakukan ekstraksi pada kulit buah
Hylocereus sp. menggunakan berbagai
macam pelarut untuk mendapatkan
senyawa bioaktif kosmetik dan potensi

peredaman radikal bebas menggunakan
metode DPPH.
Peranan aktivitas antioksidan dalam
sediaan dipengaruhi oleh kandungan
metabolit sekunder pada ekstrak kulit buah
naga super merah yaitu senyawa fenolik,
flavonoid, alkaloid, terpenoid (Widyastuti,
2015), serta antosianin berjenis sianidin 3ramnosil glukosida 5-glukosida (Saati,
2010). Tidak hanya dipengaruhi oleh
ekstrak, VCO pun mengandung senyawa
fenolik berupa α-tokoferol yang juga
berperan sebagai antioksidan (Muis, 2009).
Sifat antioksidan dari flavonoid
berasal
dari
kemampuan
untuk
mentransfer sebuah elektron ke senyawa
radikal bebas dan juga membentuk
kompleks dengan logam (Yuhernita, 2011).
Selain itu flavonoid dapat menghambat
radikal peroksida, hidroperoksida atau lipid
peroxyl,
menghambat
mekanisme
oksidatif, sehingga mencegah penyakit
degeneratif, berguna pula sebagai anti
tumor dan mempunyai efek pencegahan
pada kerusakan hati (Rosida dan Diyan,
2016).
Senyawa alkaloid, terutama indol,
memiliki kemampuan untuk menghentikan
reaksi rantai radikal bebas secara efisien.
Senyawa radikal turunan dari senyawa
amina ini memiliki tahap terminasi yang
sangat lama. Sedangkan senyawa fenolik
mempunyai
kemampuan
untuk
menyumbangkan hidrogen, maka aktivitas
antioksidan senyawa fenolik dapat
dihasilkan pada reaksi netralisasi radikal
bebas yang mengawali proses oksidasi atau
pada penghentian reaksi radikal berantai
yang terjadi (Yuhernita, 2011).
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian uji aktivitas
antioksidan krim ekstrak kulit buah naga

Sains Terapan [568 - 573]

571

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Entrepreneurship III Tahun 2016

“Reorientasi Bioteknologi dan Pembelajarannya Untuk Menyiapkan Generasi Indonesia Emas Berlandaskan Entrepreneurship”

Semarang, 20 Agustus 2016
super merah (Hylocereus costaricensis)
dengan basis VCO (Virgin Coconut Oil),
dapat disimpulkan bahwa krim antioksidan
dengan penambahan ekstrak kulit buah
naga super merah memiliki kualitas yang
cukup baik pada keseluruhan formula
dengan warna, bau, dan tekstur yang stabil
selama masa penyimpanan. Penambahan
ekstrak kulit buah naga super merah
mampu meningkatkan aktivitas antioksidan
basis krim VCO dengan nilai IC50 121 ppm
dan
termasuk
kedalam
kategori
antioksidan sedang. Disarankan pada
penelitian selanjutnya untuk memformulasikan sediaan krim dengan tambahan
konsentrasi ekstrak yang lebih tinggi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Tri Cahyanto, M.Si selaku
Ketua Jurusan Biologi UIN Sunan Gunung
Djati Bandung. Ibu Astuti Kusumorini, M.Si
dan Ibu Dra. Mimin Kusmiyati, M.Si atas
waktu
dan
bimbingannya
dalam
melaksanakan penelitian ini. Bapak Drs.
Pepi Permadi dan Ibu Dra. Kania selaku
orang tua yang selalu memberikan do’a
dan dukungannya. Sahabat dan rekan kerja
saya Sartika Siti Sundari, dan teman-teman
lainnya yang selalu memberikan semangat
yang tiada henti.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyahni, Mayana. 2012. Formulasi Sediaan
Krim Wajah Ekstrak Daun Gambir
(Uncaria Gambir Roxb.) Dengan Basis
Virgin Coconut Oil (VCO) [SKRIPSI].
FMIPA Universitas Islam Bandung.
Asmara, Anjas, Sjaiful Fahmi Daili, Tantien
Noegrohowati, Ida Zubaedah. 2012.
Vehikulum Dalam Dermatoterapi
Topikal. Vol.39. No.1. Tahun 2012:

572

25-35. FK Universitas Indonesia/RS.
dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Chaiwut, P., Atchara O-ki-la, Irin
Phuttisatien, Nont Thitilertdecha,
Punyawatt
Pintathong.
2012.
Extraction And Stability Of Cosmetic
Bioactive Compounds From Dragon
Fruit Peel. 1st Mae Fah Luang
University International Conference.
Mae Fah Luang University. Thailand
Daud, M. F., Esti R.S., dan Endah R.. 2011.
Pengaruh
Perbedaan
Metode
Ekstraksi
Terhadap
Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Etanol Daun
Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Berdaging Buah Putih. Prosiding
Seminar Nasional Penelitian dan
PKM
Sains,
Teknologi,
dan
Kesehatan. ISSN: 2089-3582.
Ikhlas, Nur. 2013. Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum
americanum Linn) dengan Metode
DPPH
(2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil).
(Skripsi). UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Khaira, Kuntum. 2010. Menangkal Radikal
Bebas dengan Anti-Oksidan. Jurnal
Sainstek Vol. 11 No. 2: 183-187 ISSN:
2085-8019
Muis, Anton. 2009. Aktivitas Antioksidan
dan Antifotooksidan Komponen
Minor dari Virgin Coconut Oil (VCO).
Jurnal Riset Industri Vol. III No. 2 :
86-93.
Nurliyana, R., Zahir, I. S., Suleiman, K. M.,
Aisyah, M.R., dan Rahim, K. K., 2010.
Antioxidant study of pulps and peels
of dragon fruits: a comparative
study. International Food Research
Journal, 17 : 367-365.
Rosida dan Diyan Ajeng. 2016. Penentuan
Aktivitas Antioksidan dan Kadar

Sains Terapan [568 - 573]

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Entrepreneurship III Tahun 2016

“Reorientasi Bioteknologi dan Pembelajarannya Untuk Menyiapkan Generasi Indonesia Emas Berlandaskan Entrepreneurship”

Semarang, 20 Agustus 2016
Fenol Pada Ekstrak Kulit Buah Pisang
(Musa acuminate Colla). Prosiding
Seminar Nasional Current Challenges
in Drug Use and Development
Tantangan Terkini Perkembangan
Obat dan Aplikasi Klinis .
Saati, Elfi Anis. 2010. Identifikasi Dan Uji
Kualitas Pigmen Kulit Buah Naga
Merah (Hylocareus costaricensis)
Pada Beberapa Umur Simpandengan
Perbedaan Jenis Pelarut. GAMMA,
Volume 6, Nomor 1: 25 – 34.
Sharon, Nela; Syaiful Anam; dan Yuliet.
2013. Formulasi Krim Antioksidan
Ekstral Etanol Bawang Hutan
(Eleutherine palmifolia L. Merr).
Online Journal of Natural Science,
Vol 2 (3) : 111-122 ISSN: 2338-0950
Swastika, Alissya, Mufrod, dan Purwanto.
2013. Aktivitas Antioksidan Krim
Ekstrak Sari Tomat (Solanum
lycopersicum
L.).
Traditional
Medicine Journals Vol 18 (3), p. 132140 ISSN: 1410-5918.
Widyastuti, Rizqi Ikhwanda Fratama dan
Ade Seprialdi. 2015. Pengujian
Aktivitas Antioksidan Dan Tabir
Surya Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga
Super
Merah
(Hylocereus
costaricensis (F.A.C. Weber) Britton
& Rose). SCIENTIA VOL. 5 NO. 2,
AGUSTUS 2015 ISSN : 2087-5045 69.
Yuhernita, dan Juniarti. 2011. Analisis
Senyawa Metabolit Sekunder Dari
Ekstrak Metanol Daun Surian Yang
Berpotensi Sebagai Antioksidan.
MAKARA, SAINS, Vol. 15, No. 1 : 4852

Sains Terapan [568 - 573]

573