Pertumbuhan Penduduk Dan Kehidupan Sosia

Pertumbuhan Penduduk Dan Kehidupan Sosial
“Ditujukan untuk memenuhi tugas”
Mata Kuliah
Jurusan

: IAD,IBD,ISD
: Tarbiyah - PAI (II-A)

Di susun Oleh
Kelompok 5 (Lima )
Muhammad. Andrian
Melisa
Mukhlisa
Muliana Sari
Nikmatur Rada Saufi

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH
MAHMUDIYAH TANJUNG PURA - LANGKAT
TAHUN PERIODE : 2016- 2017

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan
salam semoga dilimpahkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus
sebagai rahmat bagi sekalian alam, berserta keluarga dan para sahabatnya serta
para pengikutnya yang setia sampai hari kemudian.

Makalah ini kami buat dengan maksud untuk menunaikan tugas kami
mengenai “Pertumbuhan Penduduk Dan Kehidupan Sosial” Semoga
makalah ini memberi banyak manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kami mohon, semoga usaha ini
merupakan usaha yang murni bagi-Nya dan berguna bagi kita sekalian sampai hari
kemudian.

Dan tak lain yang kami harapkan adalah syafaat, berkah darimu ya
Muhammad. Semoga kita selalu dalam lindungan Illahi Rabbil Izzati, dan mampu
meneladani kemuliaan akhlaqmu yang teruntai di dalam sunnah-nabawiyahmu.
Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.

Tanjung Pura, April 2016


i

Tim Penyusun

Kelompok 5(Lima )

ii

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
Pendahuluan.............................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
Pembahasan..............................................................................................................2
A. Pengertian pertumbuhan penduduk...............................................................2
B. Dampak pertumbuhan penduduk.................................................................3
C. Cara Megatasi Pertumbuhan Penduduk........................................................4

D. Perkembangan sosial.....................................................................................5
E. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perkembangan Sosial...............6
F.

Masalah Sosial..............................................................................................8

G. Cara Penyelesaian Masalah Sosial..............................................................10
BAB III..................................................................................................................12
Penutup...................................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................................................13

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pertambahan penduduk yang terus menerus itu, memang banyak
menjadi beban bila tidak diimbangi dengan penduduk yang berkualitas.
Pertambahan penduduk juga telah menimbulkan gajala pengedukan berbagai

sumber daya alam oleh manusia. Semua itu dapat dihubungkan dengan berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan dasar penduduk seperti pangan, perumahan,
kesempatan kerja, fasilitas kesehatan, gizi, pendidikan dan sandang. Belum lagi
apabila dihubungkan dengan HAM, seperti hak untuk makan, hak untuk
menghirup udara segar, hak minum bersih, hak untuk hidup layak dan tidak
berjubel dan sebagainya.

Pengaruh pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak terkendali juga
secara langsung dapat dirasakan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Keluarga dengan jumlah anak banyak, dan tidak terencana tentunya banyak
menjadi beban dan muncul banyak permasalahan dibanding keluarga yang jumlah
anaknya sedikit dan terencana. Perkembangan sosial adalah kemajuan yang
progresif melalui kegiatan yang terarah dari individu dalam pemahaman atas
warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang luwes. Hal itu disebabkan
oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan warisan sosial itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan penduduk daerah ?


2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk ,kelahiran

serta perpindahan penduduk ?

1

3. Bagaimana cara megatasi pertumbuhan penduduk ?

4. Bagaimana pengaruh perkembangan sosial ?

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan
dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Berdasarkan sensus tahun

2010 diketahui bahwa pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi nasional yaitu
sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun.
Jika laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun maka setiap tahunnya akan
terjadi pertumbuhan penduduk sekitar 3,5 juta lebih per tahun. Dengan demikian,
jika di tahun 2010 jumlah penduduk 237,6 juta jiwa maka di tahun 2011
bertambah 3,5 juta maka sekarang ada 241 juta jiwa lebih. Menurut proyeksi yang
dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menilik populasi
absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan memiliki penduduk lebih
dari 250 juta jiwa pada tahun 2015, lebih dari 270 juta jiwa pada tahun 2025, lebih
dari 285 juta jiwa pada tahun 2035 dan 290 juta jiwa pada tahun 2045. Baru
setelah 2050 populasi Indonesia akan berkurang. Menurut proyeksi PBB pada
tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan.
Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami sebuah proses urbanisasi
yang pesat makanya sekarang sekitar separuh dari jumlah total penduduk
Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan perkembangan
positif bagi perekenomian Indonesia karena urbanisasi dan industrialisasi akan
membuat pertumbuhan ekonomi lebih maju dan menjadikan Indonesia negeri
dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.

Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan

yang terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola
tingkah lakunya yang luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang
layak antara dirinya dengan warisan sosial itu. Dan menurut Elizabeth B. Hurlock,
3

perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang dalam bersikap atau tata cara
perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi di masyarakat.

1. Faktor - faktor pertumbuhan penduduk
Faktor-faktor pertumbuhan penduduk yang pesat bisa di akibatkan oleh :

1. Kelahiran (Natalis)

Kelahiran adalah faktor utama dari pertumbuhan penduduk, dan dapat
diartikan sebagai banyaknya jumlah kelahiran penduduk setiap tahunnya dalam
suatu wilayah.

2. Migrasi Penduduk

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk

adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas
penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik
nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen
(menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah
perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas
negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

2.Faktor Yang Mempengaruhi Kelahiran

a. Kawin usia muda

b. Tidak di adakannya program KB pada suatu daerah

4

c. Pandangan yang menyatakan bahwa banyak anak,banyak rezeki

d. Anak merupakan penentu status sosial

e. Anak laki-laki merupakan penerus keturunan


3. Faktor Perpindahan Penduduk

a. Ingin mengubah nasib hidup dengan pindah ke kota

b. Banyaknya lapangan kerja di kota

c. Ingin mendapatkan pendidikan yang memadai

B. Dampak pertumbuhan penduduk
Dampak pertumbuhan penduduk yang di akibatkan oleh pernikahan di usia
muda,kemiskinan,dan pengangguran yang tinggi bisa menimbulkan masalah baru
buat bangsa,untuk itu langkah-langkah tepat perlu cepat di ambil agar semua
penyebab semua masalah bisa teratasi.ada beberapa dampak yang di akibatkan
oleh pertumbuhan penduduk antara lain·

1. Dampak Positif

Dampak positif yang diakibatkan pertumbuhan penduduk adalah
menjadi unsur penting dalam usaha untuk meningkatkan produksi dan

mengembangkan

kegiatan

ekonomi,dan

5

ketersedian

tenaga

kerja

yang

melimpah·
2. Dampak Negatif

Selain dampak positif yang di timbulkan pertumbuhan penduduk,ternyata

dampak negatif labih banyak dibandingkan dampak positif yaitu:

a. Angka kemiskinan meningka
b. Angka penganguran meningkat
c. Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang
d. Semakin banyak’nya polusi dan limbah yang berasal dari rumah
tangga,pabrik,perusahaan,industri peternakan,dan lain-lain
e. Angka kesehatan menurun
f. Ketersedian pangan sulit
g. Angka kecukupan gizi memburuk
h. Muncul wabah penyakit baru
i. Pembangunan di daerah di tuntut banya

C. Cara Megatasi Pertumbuhan Penduduk
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan
penduduk :

1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah

anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi

jumlah angka kelahiran.

2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran
yang tinggi.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
6

1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja

Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya
kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan
meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang
kependudukan.

2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan

Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang
tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut
mensukseskan gerakan keluarga berencana.

3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi

Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan
penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak
sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang
tersedia.

4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan

Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak
diikuti dengan laju pertumbuhan.Setiap daerah diharapkan mengusahakan
swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.

D. Perkembangan sosial
Pengertian perkembangan sosial adalah sebuah proses interaksi yang
dibangun oleh seseorang dengan orang lain. Perkembangan sosial ini berupa
jalinan interaksi anak dengan orang lain, mulai dari orang tua, saudara, teman
bermain, hingga masyarakat secara luas. Perkembangan sosial adalah proses

7

belajar mengenal norma dan peraturan dalam sebuah komunitas. Manusia akan
selalu hidup dalam kelompok, sehingga perkembangan sosial adalah mutlak bagi
setiap orang untuk di pelajari, beradaptasi dan menyesuaikan diri.

Perkembangan emosional adalah luapan perasaan ketika anak berinteraksi
dengan orang lain. Dengan demikian dapat dipahami bahwa perkembangan sosial
emosional tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain membahas perkembangan
sosial harus melibatkan emosional.

Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang
terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola
tingkah lakunya yang luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang
layak antara dirinya dengan warisan sosial itu.

Ø Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan
seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan
unsur sosialisasi di masyarakat.

Ø Singgih D Gunarsah, perkembangan sosial merupakan kegiatan manusia sejak
lahir, dewasa, sampai akhir hidupnya akan terus melakukan penyesuaian diri
dengan lingkungan sosialnya yang menyangkut norma-norma dan sosial budaya
masyarakatnya.

Ø Abu Ahmadi, berpendapat bahwa perkembangan sosial telah dimulai sejak
manusia itu lahir. Sebagai contoh, anak menangis saat dilahirkan, atau anak
tersenyum saat disapa. Hal ini membuktikan adanya interaksi sosial antara anak
dan lingkungannya.

Jadi, dapat diartikan bahwa perkembangan sosial akan menekankan
perhatiannya kepada pertumbuhan yang bersifat progresif. Seorang individu yang

8

lebih besar tidak bersifat statis dalam pergaulannya, karena dirangsang oleh
lingkungan sosial, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan kelompok dimana ia sebagai

E. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap
Perkembangan Sosial

1.Meningkatnya kebutuhan ekonomi (sandang, pangan, papan)

Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi,
yakni sandang, pangan, dan papan. Ketiga kebutuhan ini tak terelakkan lagi harus
terpenuhi untuk kelanjutan hidup manusia.

Dalam buku berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada
tahun 1968 oleh Paul R. Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat
terlalu banyaknya penduduk dan ledakan penduduk. Karya tersebut menggunakan
argumen yang sama seperti yang dikemukakan Thomas Malthus dalam An Essay
on the Principle of Population (1798), bahwa laju pertumbuhan penduduk
mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang
akan mengakibatkan kelaparan . contoh : jika salah satu tidak terpenuhi/kehabisan
stok maka kemungkinan akan terjadinya penaikan/pelonjakan harga dan akan
lebih membebani kepada masyarakat yang ber ekonomi menengah ke bawah.
Nah seperti yang saya jelaskan di atas jika pertumbuhan penduduk terus terjadi
maka akan terjadi seperti kelaparan, kemiskinan, yang akan menimbulkan
masalah baru (kriminal).

2.Berkurangnya lahan tempat tinggal

9

Sudah sangat jelas jika semakin bertambah banyak penduduk, tentu
kebutuhan akan rumah semakin banyak dan otomatis lahan yang dibutuhkan
semakin banyak. Sementara lahan yang tersedia luasnya tetap. Yang akan terjadi
adalah padatnya pemukiman dan sedikit sekali lahan-lahan kosong yang tersisa
karena semakin sedikitnya lahan yang kosong, akan membuat harga tanah
semakin melonjak, dan tentu saja masyarakat ekonomi menengah ke bawah tidak
mampu membeli tanah untuk membangun rumah, sehingga mereka mencari
“lahan” lain untuk tinggal, seperti kolong jembatan, taman kota, stasiun, emperan
toko, dan lain-lain.

3.Meningkatnya angka pengangguran

Terjadinya pengangguran karena ketidakseimbangan antara peluang kerja
yang tidak bertambah dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dan
keadaan dimana dalam sebuah masyarakat, sebagian warganya tidak mampu
memasuki kesempatan kerja yang ada, sehingga ia tidak mampu lagi memenuhi
kebutuhan ekonominya.

Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan
serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus
berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang telah dijelaskan.

Adapun solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu :

a. Melakukan program transmigrasi

b. Menggalakkan program keluarga berencana

c. Mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi.

10

d. Pemerataan pembangunan

e. Mendatangkan investor untuk mengurai pengangguran

4. Meningkatnya investor yang datang

Dengan banyaknya jumlah penduduk akan berakibat menjamurnya pusat
perbelanjaan. Seorang pengusaha tentu akan membangun usahanya ditempat yang
strategis, tempat yang ramai, dan tempat yang menurutnya banyak terdapat
konsumen. Kawasan padat penduduklah yang akan menjadi incaran para investor
atau pengusaha. Untuk daerah perkotaan, para pengusaha akan cenderung untuk
membangun pusat perbelanjaan modern atau yang biasa kita sebut Mall. Mungkin
menurut sebagian besar orang, suatu daerah yang memiliki banyak Mall
mencirikan

bahwa

daerah

tersebut

adalah

daerah

metropolitan

yang

masyarakatnya cenderung berada di kelas ekonomi menengah ke atas dan akan
mendongkrak gengsi masyarakat. Padahal fakta yang ada di balik fenomena
menjamurnya pusat perbelanjaan modern adalah meningkatnya sifat konsumtif.
Jika jumlah pusat perbelanjaan di suatu daerah semakin banyak, lama kelamaan
akan

menimbulkan

sifat

konsumtif

masyarakat

di

daerah

tersebut.

F. Masalah Sosial
Masalah

sosial

adalah

suatu

ketidaksesuaian

antara

unsur-unsur

kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

11

Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan
hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara
nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber
masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah
sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan
khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah
masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni
antara lain :

1. Faktor Ekonomi

: Kemiskinan, pengangguran, dll.

2. Faktor Budaya

: Perceraian, kenakalan remaja, dll.

3. Faktor Biologis

: Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.

4. Faktor Psikologis

: penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

1. Faktor Ekonomi

Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi
setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu
tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.

2. Faktor Budaya

Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit
dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak
12

negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa
merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.

3. Faktor Biologis

Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut
sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.

4. Faktor Psikologis

Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat
walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih
banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini.

Di Indonesia sendiri terjadi banyak masalah social yang tidak kunjung
terselesaikan, salah satunya adalah masalah kemiskinan. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Indonesia tahun 1996 masih
sangat tinggi, yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5 juta orang. Hal ini bertolak
belakang dengan pandangan banyak ekonom yang menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
dan pada akhirnya mengurangi penduduk miskin.

Perhatian

pemerintah

terhadap

pengentasan

kemiskinan

pada

pemerintahan reformasi terlihat lebih besar lagi setelah terjadinya krisis ekonomi
pada pertengahan tahun 1997. Meskipun demikian, berdasarkan penghitungan
BPS, persentase penduduk miskin di Indonesia sampai tahun 2003 masih tetap
tinggi, sebesar 17,4 persen, dengan jumlah penduduk yang lebih besar, yaitu 37,4
juta orang.

Bahkan, berdasarkan angka Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) pada tahun 2001, persentase keluarga miskin (keluarga

13

prasejahtera dan sejahtera I) pada 2001 mencapai 52,07 persen, atau lebih dari
separuh jumlah keluarga di Indonesia. Angka- angka ini mengindikasikan bahwa
program-program penanggulangan kemiskinan selama ini belum berhasil
mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.

Pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan
program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- program
penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya
penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras
untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang
miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang
ada karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat
menimbulkan ketergantungan.

Program-program

bantuan

yang

berorientasi

pada

kedermawanan

pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin.
Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk
menumbuhkan

budaya

ekonomi

produktif

dan

mampu

membebaskan

ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak, programprogram

bantuan

sosial

ini

juga

dapat

menimbulkan

korupsi

dalam

penyalurannya. Hal ini lah yang menjadi penyebab lambannya pengetasan
kemiskinan di Indonesia.

G. Cara Penyelesaian Masalah Sosial
Pengangguran

dapat

menyebabkan

kemiskinan,

dan

selanjutnya

menimbulkan kejahatan dan permusuhan atau pertikaian dalam masyarakat. Hal
ini merupakan masalah sosial yang harus kita atasi.

Pemerintah selalu berusaha mengatasi berbagai persoalan sosial dengan
peran serta tokoh masyarakat, pengusaha, pemuka agama, tetua adat, dan Iain-

14

Iain. Berbagai cara yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak dalam membantu
mengatasi masalah sosial antara lain :

1. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
2. Tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam
menghadapi persoalan sosial.
3. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain ikut
memberikan beasiswa.
4. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM)
membantu dalam berbagai bidang dimulai dengan penyuluhan sampai
bantuan berupa materi.
5. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF, dan WHO
memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah
sosial.
6. Para dermawan yang secara pribadi banyak memberi bantuan kepada
masyarakat sekitarnya berupa materi.
7. Organisasi pemuda seperti karang taruna yang mendidik dan mengarahkan
para remaja putus sekolah dan pemuda untuk berkarya dan berusaha
mengatasi pengangguran.
8. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan
memberikan berbagai penyuluhan.

Selain cara-cara tersebut di atas, pemerintah juga menggalakkan berbagai
program untuk mengatasi masalah sosial antara lain :

1. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
2. BOS diberikan kepada siswa-siswa sekolah mulai dari sekolah dasar
sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan.
3. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
4. BLT diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan
sebagai dana kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
5. Pemberian Kartu Askes.
15

6. Bagi keluarga miskin pemerintah memberikan kartu Askes untuk berobat
ke puskesmas atau rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau
gratis.
7. 4. Pemberian Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin).
8. Pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga
yang sangat murah.
9. Pemberian Sembako.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk mempengaruhi pada perkembangan sosial dalam
masyarakat. Perkembangan sosial seperti seperti kurangnya pangan, rendahnya
pendidikan masyarakat dll. Cara mengatasi pembludakan pertumbuhan penduduk
tersebut adalah dengan Membuat Undang-Undang yang jelas tentang umur
minimum pernikahan, Program KB (keluarga berencana) dan sosialisasi pada
masyarakat.

Pertumbuhan penduduk sebuah desa di pinggiran kota yang menyebabkan
banyaknyak urban masuk pada desa yang telah menimbulkan berbagai persoalan
di kawasan itu. Berbagai persoalan yang muncul antara lain, tata ruang desa kota
yang tidak beraturan, kondisi lingkungan yang merosot, ketahanan pangan yang
terancam, konflik sosial yang cenderung meluas dan dipertahankan oleh
ekslufisitas kelompok di dalam komunitas itu dan ancaman tidak adanya
mekanisme penyelesaian konflik yang baik.

16

Hal tersebut yang mengakibatkan berbagai persoalan muncul dan
cenderung tidak terkendali atas terbentuknya suatu kawasan desa-kota yang tidak
terencana dengan baik. Sebagai konsekwensi dari meluasnya wilayah-wilayah
perkotaan adalah berkembangnya desa-desa di daerah pinggiran kota menjadi
kawasan desa-kota. Fenomena ini hampir terjadi di berbagai kota di Indonesia dan
hingga saat ini tidak ada suatu sistem perencanaan yang terpadu untuk mengatasi
persoalan itu.

17

DAFTAR PUSTAKA

Hartomo.1990. Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:Bumi Aksara

Rustian kamaluddin. 1998. Pengantar ekonomi Pembangunan.Jakarta : Lembaga
penerbit fakultas Ekonomi UI

M.Masyhur amin.1994. Moralitas Pembangunan.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Offset

Herimanto. 2008. IlmuSosialdanBudayaDasar. Jakarta : BumiAksara

Jurnal Masyarakat dan Budayaa,volume 11 No.2 Tahun 2009

18