ANALISIS KESALAHAN SINTAKTIS PENERJEMAHAN SISWA SMA OLARAGA NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG Meli Damayanti SMA Olaraga Negeri Sriwijaya Palembang ABSTRACT - View of Analisis Kesalahan Sintaksis Penerjemahan Siswa SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Palembang

  SMA OLARAGA NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

  

Meli Damayanti

SMA Olaraga Negeri Sriwijaya Palembang

ABSTRACT

  The Objective of this study is to describe students‟ syntactical errors in translation at SMA Olaraga Negeri Sriwijaya Palembang. The method used in this research is qualitative descriptive. The sample was the eleventh grade students at SMA Olaraga Negeri Sriwijaya Palembang in the academic year of 2016/2017. Students‟ translations are collected and then selected purposively by considering the completeness of the translated text component. Techniques used in analyzing the data are, (1) coding the corpus, (2) identifying errors linguistics, especially syntactic errors are found in the corpus; (3) to classifying syntactic errors in the work of translation; After analyzing the data collected, it was found that there are four types of translation error. Those errors are omission error, addition error, disordering errors and substitution error. These errors are typically influenced by the first language or mother tongue which is applied in a second language and also the competence of the students absorb the material given by the teacher.

  Keywords: Translation, Structural coresponding

  PENDAHULUAN

  Penerjemahan adalah pengalihan pikiran atau gagasan dari suatu bahasa sumber ke dalam bahasa yang lain. Penerjemahan adalah mengubah teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran dengan mempertimbangkan makna kedua bahasa sehingga diusahakan semirip-miripnya, yang tak kalah pentingnya adalah terjemahan harus mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa sasaran (Catford, (1969: 46). Selanjutnya Hoed (2006:24) mengemukakan bahwa penerjemahan adalah pengalihan pesan yang terdapat dalam teks suatu bahasa (disebut teks sumber) ke dalam teks bahasa lain. Namun suatu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa struktur suatu bahasa akan sangat berbeda dengan struktur bahasa yang lain, walaupun kadang- kadang memang ada sebagian yang sama. Contohnya I have a car yang bermakna saya memiliki (sebuah) mobil, I go to market every week yang diartikan saya pergi ke pasar setiap minggu. Kesepadanan seperti yang ditunjukkan oleh kedua contoh tersebut tidaklah banyak, apalagi kalau sudah memasuki tataran teks yang kalimatnya cukup kompleks, sehingga makna terjemahannya tidak semudah seperti pada kalimat contoh di atas, karena setiap kalimat sudah mengandung unsur frasa dan klausa yang perlu diperhatikan secara khusus.

  Memang tidak sulit untuk mengalihkan makna kata dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran apabila kata tersebut lepas atau berdiri sendiri karena arti kata dapat dengan mudah ditemukan di kamus. Akan tetapi apabila bentuk bahasa yang berupa kata sudah bergabung menjadi frasa, kalimat, paragraf, dan bahkan wacana, struktur tetap menjadi pertimbangan dalam memaknai bentuk (Hatim 2004:25). Bahkan penerjemahan wacana tidak dapat hanya sekedar melihat teks secara keseluruhan dan kemudian mencarikan padanan yang sedekat-dekatnya dalam bahasa sasaran. Dalam menerjemahkan, bentuk tidak harus dipertahankan, namun makna atau isi pesan tidak boleh diubah.

  Bagi anak sekolah menengah atas atau SMA, terutama siswa Olaraga Negeri Sriwijaya Palembang kegiatan penerjemahan merupakan keterampilan yang sulit terutama dalam pembelajaran bahasa Inggris. Penguasaan terhadap bahasa Inggris saja sebagai bahasa target atau bahasa Indonesia sebagai bahasa sumber tidak menjamin kehandalan atau keterpercayaan terjemahan yang dihasilkan. Mereka mesti menguasai tata bahasa kedua bahasa sumber dan bahasa target. Perbedaan gramatika dari kedua bahasa ini jika tidak dikuasai secara baik tentu saja akan mengakibatkan kesalahan, Misalnya, kaidah frasa bahasa Indonesia adalah D(iterangkan) dan M(enerangkan), seperti siswa pandai yang berpadanan dengan intelligent student karena di

  LENTERA dalam bahasa Inggris berlaku kaidah MD. Interferensi bahasa ibu (native

language ) juga ikut andil dalam memberikan kesalahan dalam penerjemahan.

Misalnya, seorang siswa dalam menerjemahkan teks bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris dipengaruhi oleh kaidah penulisan bahasa Indonesia, seperti expression yang ditulis dengan *ekpression.

  Artikel ini akan mendeskripsikan jenis kesalahan penerjemahan yang ditemukan dalam terjemahan siswa kelas sebelas, SMA Olaraga Negeri Sriwijaya Palembang. Kesalahan- kesalahan itu difokuskan pada kesalahan sintaktis.

  Pengertian penerjemahan

  Setiap pakar memiliki definisi yang berbeda terhadap penerjemahan, terutama dalam penggunaan istilah. Akan tetapi, setiap definisi tersebut memiliki maksud yang cenderung sama. Definisi penerjemahan yang diambil dari pendapat beberapa ahli penerjemahan digunakan sebagai bahan acuan untuk memahami arti penerjemahan. Berikut beberapa pendapat tersebut. Menurut Nida (2001 : 12) Translation consists of reproducing in the receptor

  

language the closest natural equivalence of the source language message,

first in terms of meaning and secondly in terms of style. Menurut Nida,

  penerjemahan ialah mereproduksi padanan yang wajar dan paling dekat dengan pesan pada BSu, pertama yang berhubungan dengan makna, lalu yang berhubungan dengan gaya. Dalam definisi ini, makna dan gaya pada BSu harus tersampaikan secara wajar dalam BSa.

  Sementara itu, Larson (1998:3) mengemukakan pendapat bahwa penerjemahan ialah transfer makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Lebih lanjut diterangkan proses transfer dilakukan pada bentuk dan struktur semantiknya. Dari kedua pengertian penerjemahan diatas, ditemukan bahwa penerjemahan melibatkan dua bahasa yaitu bahasa sumber (BSu) dan bahasa sasaran (BSa). Kedua bahasa tersebut diikat dengan kesamaan makna. Lebih lanjut dapat disimpulkan penerjemahan ialah pengalihan makna dari BSu ke BSa, sesuai dengan isi pesan, gagasan dan ide yang ada dalam BSu, kemudian ditempatkan secara wajar pada BSa. Selanjutnya Hoed (2006:28) menyatakan bahwa penerjemahan adalah upaya untuk mengungkapkan (kembali) pesan yang terkandung dalam teks suatu bahasa atau teks sumber (BSu/TSu) ke dalam bentuk teks dalam bahasa lain atau bahasa sasaran. Dalam penerjemahan yang dialihkan bukan sekedar bentuk bahasa tetapi juga makna yang terkandung bahkan nilai-nilai budaya pun perlu disampaikan secara jelas agar dihasilkan terjemahan yang akurat, berterima dan mudah dipahami (Newmark,1988: 76).

  LENTERA

  Ada tiga jenis terjemahan diungkapkan oleh Jakobson (dikutip Basnett, 2002:23) dalam artikelnya yang populer yang berjudul

  

  

Dalam hal ini, Jakobson membagi terjemahan

  menjadi tiga jenis: (1) Intralingual translation disebut juga sebagai rewording adalah penafsiran bahasa verbal dengan bahasa verbal yang lain dalam bahasa yang sama. Maksudnya, memaknai sebuah kata, frase, kalimat, ungkapan dan lain sebainya dalam bahasa yang sama. Misalnya ibu pergi ke pasar, diterjemahkan/ditafsirkan ibu sedang membeli sayuran, tentu dalam bahasa yang sama yaitu Bahasa Indonesia. Berbeda lagi dengan (2) Interlingual translation, menurut Jakobson jenis inilah yang dianggap sebagai translation yang sebenar-benarnya yaitu menerjemahkan bahasa verbal kedalam bahasa yang berbeda, semisal Ibu pergi ke pasar, harus diterjemahkan menjadi A mother goes to the market. Nah inilah terjemahan yang sebenarnya yang kemudian diklasifikasikan oleh beberapa ahli. Sedangkan (3) Intersemiotic translation disebut juga sebaga transmutation adalah penafsiran bahasa verbal kedalam bahasa non-verbal, seperti ceramah dijadikan slide dalam video, sebuah puisi dijadikan teater, novel, music dan lain sebagainya.

  Kendala dalam Penerjemahan

  Penerjemah (dan begitu juga penjurubahasaan) merupakan kegiatan satu arah. Ini berarti Teks sasaran hanya ada bila ada kegiatan penerjemahan dan penyusunan (Hoed:2006:24). Teks sasaran dikendalai oleh adanya sebuah teks sumber. Oleh karena itu kedala utama dalam penerjemahan dan penjurubahasaan adalah perbedaan sistem dan struktur antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Nida (1996:91) mengemukaan bahwa kendala dalam penerjemahan adalah perbedaan empal hal, yaitu (1) bahasa , (2), kebudayaan religi, (3) Kebudayaan sosial, dan (4) kebudayan materiil. Kendala yang disebutkan Nida tersebut merupakan masalah yang harus dipahamai dan ditanggulangi oleh penerjemah dan juru bahasa dalam pekerjaannya. Upaya penanggulangan itu, pertama-tama dalam bentuk mengkaji untuk memahami sebaik-baiknya perbedaan itu. Selanjutnya ia juga harus mencari jalan untuk menemukan padanan yang benar dan berterima di dalam bahasa sumber.

  Kesepadanan Gramatikal

  Kesepadan gramatikal adalah ketika merujuk pada perbedaan kategori gramatikal lintas bahasa-bahasa (Machali, 200:54). Baker menyatakan bahwa aturan gramatikal dapat berbeda-beda lintas bahasa dan ini dapat menimbulkan masalah dalam menemukan suatu korespondensi langsung

  LENTERA dalam bahasa target. Secara fakta dia menyatakan bahwa struktur gramatikal yang berbeda dalam BS dan BT meungkin menyebabkan perubahan yang luar biasa dalam cara informasi atau pesan yang dipindahkan. Perubahan ini dapat menyebabkan penerjemah menambah atau mengurangi informasi dalam TT karena kekurangan perangkat gramatikal tertentu dalam BT itu sendiri. Diantara peraangkat gramatikal yang mungkin menyebabkan masalah dalam penerjemahan Baker mefokuskan pada jumlah, tensis dan aspek, voice, person dan gender (Baker, 2001:82-116).

  Gramatika adalah serangkaian aturan yang menentukan cara unit satuan bahasa seperti kata dan frasa dapat digabungkan dalam suatu bahasa dan jenis informasi yang harus dibuat secara reguker eksplisit dalam ujaran. Sebuah bahasa dapat mengungkapkan jenis informasi apapun yang perlu diungkapkan pembicara, tetapi sistem gramatikal dari suatu bahasa tertentu akan menentukan pemikiran tertentu tentang referensi waktu atau gender dapat dibuat eksplisit.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu mendeskripsikan secara faktual kesalahan-kesalahan linguistik yang ditemukan dalam teks terjemahan berdasarkan fakta yang ada. Unit analisis dalam penelitian ini adalah teks terjemahan karanganan bebas siswa dengan topik Alasan-alasan kenapa belajar Bahasa Inggris. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas sebelas, SMA Olaraga Negeri Sriwijaya Palembang. Teks hasil terjemahan yang diperoleh dengan tes terjemahan dikumpulkan kemudian dipilih teks- teks terjemahan secara purposif dengan mempertimbangkan kelengkapan komponen teks terjemahan. Akhirnya, terpilih 22 teks terjemahan. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes Translation yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Melalui tes ini, siswa diminta untuk menerjemahkan teks dari bahasa Indonesia (BSa) ke bahasa Inggris (BSu) dalam waktu yang sudah ditentukan. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data adalah, (1) memberi kode pada korpus, (2) mengidentifikasi kesalahan-kesalahan linguistik, khususnya kesalahan sintaktis yang ditemukan dalam korpus; (3) mengklasifikasi kesalahan sintaktis dalam karya terjemahan;

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Kesalahan sintaktis (syntactic errors) adalah ketidakmampuan penerjemah menampilkan penyimpangan dalam pemakaian struktur frasa, klausa, dan kalimat (incapability to grasp meaning or message determined by

  LENTERA

  Kesalahan penghilangan dalam penerjemahan adalah jenis kesalahan ketika pembelajar menghilangkan bagian/bagian-bagian yang dibutuhkan pada sebuah ungkapan sehingga menjadi tidak gramatikal. Kesalahan

  • – kesalahan penghilangan yang ditemukan ialah : 1.

  Kesalahan penghilangan akhiran untuk kata benda jamak beraturan 3. Kesalahan penghilangan –ing pada kata kerja setelah kata depan.

   Kesalahan penghilangan to be 2.

  Setelah terjemahan mahasiswa dibaca dan dianalisis ditemukan ada empat jenis kesalahan terjemahan yang dibuat oleh siswa kelas sebelas, SMA Olaraga Negeri Sriwijaya Palembang dalam menulis karangan dengan judul alasan-alasan kenapa belajar bahasa Inggris. Kesalahan terjemahan tersebut adalah kesalahan penghilangan (Omission), Kesalahan Penambahan (Addition), Kesalahan Pengurutan (Ordering) dan Kesalahan Pengganti (Substitution).

  Kesalahan Penghilangan (Omission)

4. Kesalahan penghilangan kata to setelah kata kerja want 5.

  • English # one of the

    international language #.

  • Many company use English test.

  LENTERA

word order and deviation in using phrase structure, clause, and sentence).

  Kesalahan penghilangan kata kerja TABEL 1

  

Kesalahan penghilangan dalam penerjemahan

  1 Bahasa Inggris sangat penting untuk masa depan

  • English # important for future.

  Siswa menghilangkan TOBE is dikarenakan pada bahasa sumber tidak mengenal TOBE.

  English is important for future.

  2 Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa Internasional

  Siswa menghilangkan TOBE is dan s pada bentuk jamak

  Languages English is one of the International languages

  3 Banyak perusahaan menggunaka n tes bahasa

  Ketidakmampuan siswa membentuk jamak kata company maka mereka menghilangkan

  Many companies use English test.

  No Kalimat Karya Terjemahan Siswa Terjemahan Yang Benar

  • One of the requirement to work
  • I want to understand film

  • –ing setelah kata depan without pada kata kerja read.
    • English # important.
    • I want # continued my study in abroud.
    • English # # international language.

  English is an international language.

  Siswa menghilangkan TOBE is dikarenakan pengaruh bahasa sumber.

  8 Bahasa Inggris adalah bahasa internasional.

  I want to continue my study abroad.

  Maka Siswa menghilangkan kata to.

  want,

  Siswa tidak dapat memahami bentuk to infinitive setelah kata

  7 Saya ingin melanjutkan studi saya di luar negeri.

  English is important.

  Siswa menghilangkan TOBE is dikarenakan pada bahasa sumber tidak mengenal TOBE.

  6 Bahasa Inggris sangat penting.

  other’s peoples I can communicate easily with other people.

  5 Saya dapat dengan mudah berkomunika si dengan orang-orang.

  I easily communication with

  I want to understand international film without reading subtitle.

  subtitle` Ketidakmampuan siswa menambah bentuk

  

International without read

  4 Saya ingin mengerti film internasional tanpa melihat text`

  One of the requirements to at international company is English English

  pada bentuk jamak requirements

  “s”

  Siswa menghilangkan hurup

  

at company international

English

  4 Salah satu syarat untuk bekerja di perusahaan internasional adalah bahasa Inggris.

  “ies” pada kata “companies”

  LENTERA Inggris.

  9 Ada banyak - The # # reason# why English is There are some alasan kenapa important reasons why bahasa Penghilangan kata

  English is

  • –kata “ re, are, Inggris many, s pada bentuk jamak important penting. karena kurangnya kemampuan siswa membentuk kata jamak.

  10 Jika bisa

  • berbahasa Siswa menghilangkan kata kerja English. Inggris “speak”

  If I can speak If I can # English.

  Kesalahan Penambahan (Addition)

  Jenis kesalahan penerjemahan kedua yang penulis temukan adalah kesalahan penambahan. Kesalahan penambahan adalah sebuah jenis kesalahan yang dilakukan ketika pembelajar menggunakan bagian yang tidak diperlukan dan membuat kalimat yang dihasilkan tidak gramatikal. Kesalahan-kesalahan penambahan yang ditemukan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Kesalahan penambahan ing dan ed pada kata kerja setelah can

  2. Kesalahan penambahan -d setelah infinitive to

  3. Kesalahan penambahan artikel (a, an, dan the)

  4. Kesalahan penambahan

  • –ing setelah kata kerja want to

  5. Kesalahan penambahan tanda baca dalam menerangkan kata benda jamak Berikut ini ditemukan kesalahan penerjemahan yang dibuat siswa kelas sebelas, SMA Olaraga Negeri Sriwijaya Palembang.

  TABEL 2

  

Kesalahan penambahan dalam penerjemahan

  No Kalimat Karya terjemahan Siswa Terjemahan Yang Benar

  1 Saya bisa menonton - I can watch TV I can watching TV or televisi atau English program. or English

  Program Bahasa Siswa menambah bentuk program. Inggris

  • –ing setelah can, aturan

  dalam tatabahasa Inggris bahwa setelah can diikuti oleh infinitive tanpa TO

  2 Saya dapat I can communication I can

  • LENTERA
  • I want to translated English film.

  • I can reading English

    books .

    • –ing setelah can,

  • I want to reading
  • I want to visiting another country.
  • I easily

  infinitive tanpa TO I can read English books.

  Siswa menambah apostropi “s” dan “s‟ yang seharusnya tidak harus ditambahkan pada kata-kata tersebut.

  communication with other’s peoples.

  7 Saya dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang-orang.

  

infinitive

I want to visit another country `

  Siswa menambah hurup „ing‟ pada kata kerja to

  6 Saya ingin mengunjungi Negara lain

  

infinitive

I want to read information in English.

  Siswa menambah hurup „ing‟ pada kata kerja to

  information in English.

  5 Saya ingin membaca informasi dalam bahasa Inggris

  aturan dalam tatabahasa Inggris bahwa setelah can diikuti oleh

  LENTERA

  Siswa menambah bentuk

  4 Saya dapat membaca buku bahasa Inggris

  

infinitive

I want to translate English film.

  siswa menambah hurup „d‟ pada kata kerja to

  3 Saya ingin menerjemahkan film bahasa Inggris

  communicate in English fluency.

  tertulis communication yang berfungsi sebagai kata benda`.

  communicate sehingga

  Ketidakmampuan siswa mengubah kata kerja

  in English fluency

  berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan lancar.

  I can communicate easily with other people.

  8 Saya dapat bekerja I can work in I can to working in

  • di negara lain.

  another country. another country

  Siswa menambah hurup „ing‟ dan to setelah can

  9 Anak kecil sampai Children to teenagers

  • Children to

  orang dewasa harus must be understand teenagers must mengerti berbahasa English. understand Inggris Siswa menambah hurup English

  „be‟ kata kerja bantu Must yang seharusnya tanpa diikuti be setalah kata kerja bentuk pertama.

  10 Kenapa saya belajar Why I learn Why I am learn

  • bahasa Inggris English . English.

  Siswa menambahkan TOBE sebelum kata kerja. Karna ketidaktahuan bahwa tobe tidak boleh diikuti kata kerja infinitive dan hanya boleh diikuti NON VERBS

  • 11 Saya Ingin belajar I want to learn

  I want to learning budaya asing another cultures other cultures . Siswa menambah hurup „ing‟ pada kata kerja to

  

infinitive

  12 Saya berharap saya I wish I can I wish I can

  • dapat mengunjungi visited visit ….. …..

  Siswa menambah ……. bentuk –ed setelah can, aturan dalam tatabahasa Inggris bahwa setelah can diikuti oleh

  infinitive tanpa TO LENTERA

  Kesalahan Pengurutan (Ordering)

  Jenis kesalahan ke tiga dalam penerjemahan adalah kesalahan pengurutan (misordering). kesalahan pengurutan adalah menempatkan kata- kata dalam urutan yang tidak tepat sesuai dengan standar tata bahasa Inggris.

  TABEL 3

  

Kesalahan pengurutan dalam penerjemahan

  No Kalimat Karya terjemahan Terjemahan Siswa Yang Benar

  1 Salah satu syarat untuk One of the One of the bekerja di perusahaan requirement to work requirements to internasional adalah at company at international bahasa Inggris. international English company is

  English English

  2 Saya ingin mengerti I want to understand I want to film internasional film International understand tanpa melihat text` without read subtitle` international film

  without reading subtitle.

  3 ……menambah …. Add skill …… improve kemampuan bahasa. language language skill

  4 Bahasa Inggris adalah English is the English is an bahasa internasional language in international

  international language

  5 Saya dapat membuka I can open course I can open kursus bahasa Inggris English. English course.

  Kesalahan Pengganti (Substitution)

  Kesalahan ke empat yang penulis temukan adalah kesalahan pengganti. Kesalahan pengganti adalah penggunaan kata-kata bahasa pertama ke bahasa sumber yang tidak tepat dikarenakan pengaruh bahasa ibu. Berikut ini kesahan terjemahan yang ditemukan dalam karangan bebas siswa.

  TABEL 4

  

Kesalahan pengganti dalam penerjemahan

  No Kalimat Karya terjemahan Terjemahan

  LENTERA

  Siswa Yang Benar 1 - Sebagai dasar mencari As basic to find As basic to search kerja work a job

  Siswa menggunakan kata search menerjemahkah kata “mencari” seharusnya dalam istilah mencari pekerjaan sebaiknya menggunakan kata “ find”

  2 Bahasa Inggris dapat

  • menambah knowledge . improve pengetahuan Di dalam kamus, knowledge.

  English can

  English can add

  terjemahan kata “ menambahkan” adalah add sehingga siswa keliru dalam menggunakan makna yang tepat dalam penerjemahan

  3 ……menambah …. Add skill language …… improve kemampuan bahasa. Di dalam kamus, language skill terjemahan kata “ menambahkan” adalah add sehingga siswa keliru dalam menggunakan makna yang tepat dalam penerjemahan

  4 Bahasa inggris English is English is

  • wearing digunakan …… …….. used…..

  Siswa memilih kata “

  

wearing

  ” untuk makna memakai, mereka menganggap bahwa bisa dipakai untuk menerjemahkan istilah menggunakan

  LENTERA yang seharusnya menggunakan kata “use”

  5 Saya dapat bekerja I can work as a I can work as

  • sebagai pariwisata tourism tour guide.

  Kesalahan memilih kata yang sesuai untuk istilah pariwisata dalam penerjemahan.

  KESIMPULAN

  Setelah menganalisis data-data yang terkumpul, maka ditemukan empat jenis kesalahan penerjemahan hasil karangan siswa. Kesalahan terjemahan tersebut adalah kesalahan penghilangan (Omission), Kesalahan

  

Penambahan (Addition), Kesalahan Pengurutan (Ordering) dan

Kesalahan Pengganti (Substitution). Kesalahan ini biasanya

  dipengaruhioleh bahasa pertama atau bahasa ibu yang diterapkan dalam bahasa kedua dan juga kompetensi siswa dalam menyerap materi yang diberikan oleh guru. Melalui kesalahan-kesalahan yang didapat bisa menjadi proses evaluasi bagi perkembangan pembelajaran bahasa Inggris entah itu pada minat belajar siswa atau sistem pembelajaran yang diterapkan oleh pengajar. Kesalahan-kesalahan gramatikal sering terjadi karena bahasa Inggris merupakan sebagai bahasa asing bagi siswa-siswa tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

  Baker, Mona. 2001. In Other Words A Coursebook on Translation. Second Edition. London: Routledge.

  rd

  Bassnett, Susan. 2002. Translation Studies 3 edition. London and New York: Routledge

  Catford, J.C. 1969. A Lingustic Theory of Translation. London: OxfordUniversity Press. Hatim, Basil & Jeremy Munday. 2004. Translation: An Advanced Resource London: Routledge.

  Book.

  Hoed Hoedoreo Benny. 2006. Penerjemahan dan kebudayaan. Pustaka Jaya.

  Jakarta.

  nd

  Larson, Mildred L. 1998. Meaning Based Translation, 2 Edition. Lanham, New York and Oxford: University Press of America. Machali, Rohayah. 2000. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta: Grasindo.

  LENTERA

  Newmark, Peter. 1988. Approaches to Translation. New York: Pergamon Press. 1988. Nida, E.A. 1966. „ Linguistics and Ethnology in Translation Problems” dalam

  D. Hymes (Ed). Language in Culturr & Society. New York: Harper& Row/John Weatherhill. Nida, E.A. 2001. Context in Translating. Amsterdam: John Benjamin Publishing Company, 2001.

  Biodata Penulis :

Meli Damayanti, S.Pd. adalah guru Bahasa Inggris di SMA Olaraga

Negeri Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan.

  LENTERA

Dokumen yang terkait

View of Struktur Lahir Kumpulan Puisi Deru Campur Debu Karya Chairil Anwar

0 0 12

View of The Correlation between Students’ Vocabulary Mastery and Their Reading of Narrative Text Ability

0 0 10

View of Faktor-faktor Penyebab Kurangnya Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Siswa SMA Trisakti Baturaja Kab. OKU

0 0 14

View of The Influence of Jot Thoughts towards Students’ Writing Ability in Descriptive Text

0 0 10

Kata kunci: kesantunan, pendidikan karakter PENDAHULUAN - View of SANTUN BERBAHASA CERMIN KARAKTER BANGSA

0 0 6

View of Kemampuan Mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Membedakan Kata Majemuk dan Frasa

0 0 10

1 LENTERA: Jurnal Ilmiah Kependidikan STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG http:jurnal.stkippgribl.ac.idindex.phplentera EFEKTIVITAS BAHAN AJAR “MARI MEMBACA CEPAT” PADA PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 10

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X DI SMA PGRI 4 JAKARTA Jatut Yoga Prameswari Universitas Indraprasta PGRI ABSTRACT - View of Pengaruh Sikap Siswa pada Mata Pelajaran

0 1 15

KEMAMPUAN DASAR SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA EKSTRAKULIKULER SMAN 1 KEDUNG WARINGIN

0 0 15

PENGGUNAAN HURUF KAPITAL PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 CIKARANG PUSAT Dewi Indah Susanti Universitas Indraprasta PGRI ABSTRACT - View of Penggunaan Huruf Kapital pada Karangan Narasi siswa Kelas VII Sekolah Menenga

0 0 18