IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

  

J urna l Pe ndi dik a n I lm u S osi a l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  IM PLEMENTASI KURIKULUM 201 3 PADA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SEKOLAH M ENENGAH KEJURUAN

  Suyatmi ni Pendidikan Akuntansi FKIP, UMS E-mail:

  

ABSTRACT

  he r esearch aimed to analyze and to descr ibe the implementation of cur ri culum 2013 i n the accounting l earning pr ocess i n vocational school in Surakar ta. The r espondents w er e accounti ng teacher s in vocational school in Sur akar t a. The data coll ection methods w er e observati on, inter view, and documentation. The data analyses w er e dat a collecting, data r educti on, and ver ification. The r esear ch found that the implementation of cur ricul um 2013 in the lear ning pr ocess w as gener at ed by: a) lear ning activity was desi gned by the teacher so that learning pr ocess can be done pr ofessi onally, b) lear ning activi ty w as organi zed to sever al activities namely intr oduction, mai n acti vity, and closing. The main activities wer e divi ded to the thr ee st eps (explor ation, elaboration, confi rmati on) which wer e r ealized in obser ving, questioning, data collecting, associ at ing, and communicating.

  Keywor ds: implementa tion, lear ning, accounting, curr iculum 201 3 PENDAHULUAN

  Pada hakekatnya kur ikulum adalah seper angkat r encana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran ser ta car a yang digunakan sebagai pedoman penyelenggar aan kegiatan pembelajar an untuk mencapai tujuan pendidikan ter tentu (UU Sisdiknas). Ber angkat dar i defini si kur ikulum ber dasar kan UU Sisdiknas ter sebut, setidaknya ada ti ga komponen penting yang ada dalam kur ikulum yaitu komponen tujuan pendidikan, komponen pr oses, dan komponen evaluasi. Beauchamp (1975: 164) mengar tikan implementasi kur ikulum sebagai "a

  pr ocess of put ti ng t he cur r iculum t o wor k" . Fullan (Mill er dan Seller , 1985:

  246) mengar tikan implementasi kur ikulum sebagai "t he put t ing into

  pr act ice of an idea, progr am or set of act ivit ies which is new t o t he individual or or ganizat ion using i t " . Ber dasar kan dua

  pendapat ter sebut, sesungguhnya implementasi kur ikul um mer upakan suatu kegi atan yang ber tujuan untuk mew ujudkan atau melaksanakan kur ikulum (dalam arti r encana ter tuli s) ke dalam bentuk nyata di kel as, yaitu terj adi nya pr oses t ransmisi dan

  t r ansfor masi

  segenap pengalaman belajar kepada peser ta di dik. Beber apa istilah yang bisa di sepadankan dengan istilah implementasi kur ikulum yaitu pembel ajar an.

  Impl ementasi kur ikulum memil iki posisi yang sangat menentukan bagi keber hasil an kur ikulum sebagai rencana tertulis. Hasan (2000: 1) mengat akan "… jika kur ikulum dalam bentuk r encana tertulis dilaksanakan maka kur ikulum dalam bentuk pr oses adalah r ealisasi atau implementasi dar i kur ikulum sebagai r encana ter tuli s". Bi sa jadi, dua or ang gur u yang sama-sama mengimplementasikan sebuah

  T

  

J urna l Pe ndi dik a n I lm u S osi a l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  kur ikulum (misal, kur ikulum mata pelajar an akuntansi) akan diter ima at au di kuasai anak secar a ber beda bukan kar ena i si atau aspek-aspek kur ikulumnya yang ber beda, tetapi lebih di sebabkan per bedaan dalam implementasi kur ikulum yang di upayakan gur u ter sebut.

  Hasan (2000: 100) memilah adanya dua persoalan pokok dalam implementasi kuri kulum, yaitu persoalan yang berhubungan dengan kenyataan kur ikulum yang ada dan ber laku di sekolah, dan per soalan yang ber hubungan dengan kemampuan gur u untuk melaksanakannya. Khususnya yang berkai tan dengan persoalan kedua di tegaskan oleh Sukmadinata (1988: 218) dengan mengatakan bahw a implementasi kur ikulum hampir selur uhnya ter gantung pada kr eativi tas, kecakapan, kesungguhan, dan ketekunan gur u.

  Bagai mana kaitannya dengan kegiatan pembelajar an dal am implementasi Kur ikulum 2013? Mengacu pada asumsi bahw a kur ikulum dan pembelajaran memiliki kaitan yang er at dan saling menunjang maka pembahasan mengenai pembelajar an dalam konteks implementasi Kur ikulum 2013 tentu tidak bi sa dilepaskan dar i karakter istik Kur ikulum 2013. Oleh kar ena i tu, apabil a Kur ikulum 2013 memili ki karakter istik utama yaitu human compet ence dan

  mast ery lear ning

  , tentu saja pengelolaan pembelajar annya har uslah mencer min- kan dan ber basis pada dua karakter istik tersebut.

  Pelaksanaan pembelajar an manakah yang r elevan dengan Kur ikulum 2013? Alter natif kar akter i stik pelaksanaan pembelajar an yang r elevan digunakan untuk implementasi Kur ikulum 2013, yaitu pembelajar an yang mampu mengkondi sikan peser t a didik mer aih atau memperoleh sejumlah pengalaman belajar yang ber upa pengetahuan, ketr ampil an, sosial, dan nilai-nilai dasar yang dir efleksikan dalam kebi asaan ber pikir dan ber tindak., Saylor , dkk., (1981: 279) mengajukan r ambu-r ambu pengel olaan pembelajar an yang r elevan untuk implementasi Kur ikulum 2013, yaitu; desain sistem instr uksional, pembel ajar an ber pr ograma, dan model pembel ajar an latihan dan dr il (pr act ice

  and dr il l ). Sementar a itu, jika dikaitkan

  dengan kl asifikasi model pembelajaran yang dikemukakan Joyce dan Weils (1992) maka r umpun model pembel ajar an “sist em per ilaku” di pandang r elevan untuk implementasi Kur ikulum 2013, yang meliputi; belajar tuntas, pembelajar an langsung, belajar kontr ol dir i, latihan pengembangan konsep dan ketrampilan, dan latihan aser si f. Hal penting dalam implementasi kur ikulum 2013 adalah seber apa jauh model pembelajaran tersebut mampu memfasilitasi peser ta didik memper oleh pengal aman bel ajar yang mencer mi nkan penguasaan suatu kompetensi yang di tuntut Kur ikulum 2013.

  Akuntansi mer upakan salah satu ilmu penget ahuan yang bermanfaat bagi kehi dupan manusi a. Hampi r setiap or ang pernah mengaplikasikan ilmu akuntansi dalam kehidupan sehar i-har i, seper ti bagaimana car anya mengatur uang jajan agar bisa cukup untuk jangka w aktu ter tentu atau bagai mana car anya uang belanja bisa t er alokasi kan sesuai dengan kebutuhan belanja yang di har apkan.. Oleh kar ena itu akuntansi ser ing disebut sebagai “Bahasa dunia

  usaha” kar ena akuntansi akan

  menghasilkan infor masi yang ber guna bagi pihak-pihak yang menyelenggar a- kannya dan pihak luar untuk mengambil keputusan. Pembelajar an akuntansi hendaknya dimulai dengan pengenalan masal ah yang sesuai dengan si tuasi (cont ext ual pr oblem ). Dengan mengajukan masal ah kontekstual, sisw a secara bert ahap dibimbing untuk

  

J urna l Pe ndi dik a n I lm u S osi a l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  menguasai konsep akuntansi (Suhayati, 2009: 1).

  Akuntansi merupakan suatu pr oses yang meliputi pencatatan, penggol ongan, per ingkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan dar i suatu or gani sasi ( AICPA). Pada kenyataanya pembelajar an akuntansi yang t er jadi saat ini, meski kur ikulum yang ber laku di Indonesia ter us mengalami per baikan untuk mew ujudkan pendidikan yang baik, metode yang di pakai gur u cender ung tetap yakni metode cer amah. Padahal disisi lai n mata pelajaran akuntansi merupakan keter ampilan yang sali ng ber kaitan dengan keter ampilan yang lai n, ser ta har us di dukung dengan keterampilan menghitung. Hal ini yang membuat siswa mer asa bosan, dan kesulitan mempelajar i akuntansi. Kondisi i ni sangat ber pengar uh ter hadap siswa, karena sikap, minat, ser ta motivasi belajar sangat ber pengar uh terhadap hasil bel ajar si sw a. Hal ini juga terj adi pada pembel ajar an akuntansi pada sisw a SMK di Sur akar ta jur usan Akuntansi. Berdasar kan hasil obser vasi aw al yang dilakukan, menunjukkan bahw a pembelajar an akuntansi yang selama ini dil akukan lebih cender ung menggunakan konsep pembelajaran terpusat pada gur u sedangkan sisw a mener ima pembelajar an secar a pasif, sehingga keakti fansisw a dalam pembelajar an kur ang dibangun.

  Rendahnya keaktifan siswa ter hadap pembelajar an akuntansi ini ber dampak pada hasil belajar si sw a. Dalam menciptakan pembelaj ar an yang lebih ber var isi dan dapat meni ngkatkan peran ser ta si sw a dalam pembelajar an. Dar i sini maka harus dir ancang dan dibangun suasana kelas sedemikian r upa, sehingga siswa mendapat kesempat an untuk ber inter aksi satu dengan yang lai n. Menur ut (Lie, 2002: 6) menyatakan bahw a: St r at egi yang paling ser ing di lakukan untuk mengaktifkan

  3

  sisw a adalah dengan diskusi kelas. Namun dalam kenyataannya, stategi ini tidak efektif karena meskipun gur u sudah mendor ong sisw a untuk aktif dalam ber diskusi , kebanyakan sisw a hanya di am menj adi penonton sementar a ar ena kelas dikuasai oleh beber apa siswa saja.

  Pr oses pembelajar an dengan menggunakan model pembel ajar a konstr ukti vistik, sisw al ah yang har us mendapatkan penekanan. Mer ekalah yang har us aktif mengembangkan penget ahuan mer eka, bukan gur u atau or ang l ain. Mer eka yang har us ber tanggung jaw ab ter hadap hasil belajar nya. Penekanan belajar sisw a secara aktif ini per lu dikembangkan. Kr eativitas dan keaktifan si sw a akan membantu mer eka untuk ber dir i sendir i dalam kehidupan kognitifnya. Dengan demikian dihar apkan akan ter cipta suasana yang kondusif dalam pr oses pembel ajar an.

  M ETODE

  Peneli tian ini secar a kesel ur uhan menggunakan peneli tian dan pengembangan. Lokasi penelitian Sekolah Menengah Kejur uan di Sur akar ta. Subyek penelitian gur u Akuntansi SMK di Sur akar ta. Metode pengumpul an data, w aw ancar a obser vasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan anali si s inter aktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, data display dan ver ifikasi. Keabsahan data menggunakan tr iangulasi metode dan sumber .

  HASI L DAN PEMBAHASAN

  Hasil penelitian yang per tama menunjukkan bahw a bel um selur uh gur u akuntansi di SMK di Sur akar ta di dalam menyusun r encana pelaksanan pembel ajar an mengi mplementasikan kur ikulum 2013. Kur ikulum SMK di Sur akar t a masih menggunak an dua kur i kul um yai tu Kur i kul um Ti ngkat

  

J urna l Pe ndi dik a n I lm u S osi a l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  Sat uan Pendi di kan (KTSP) dan Kurikulum 2013, peneliti observasi pada siswa kelas

  XI dan

  XII masih menggunakan KTSP dipadukan dengan kur ikulum 2013. Sedangkan kur ikulum 2013 dimulai pada sisw a kelas X dan seter usnya. Hal ini r elavan dengan penel i t i an Ki r kham ( 2013:77) yang meny at ak an pendekatan kuri kulum dapat meni ngkatkan pembal aj ar an yang efekti f dan meni ngkatkan pen gal aman yang bai k unt uk memah ami akunt ansi sesuai kur i k ul um dan mer upakan suatu pendekat an yang baik untuk sisw a dalam belajar akuntansi. Peneliti an dapat dimaknai , bahw a pendekat an kur i kulum untuk meni ngk atkan pengal aman bel aj ar dal am ak unt ansi, dal am meni ngkatk an prestasi belajar siswa.

  Ol eh kar ena i tu untuk pel aksanaan pembel aj ar an akuntansi di aw al i dengan pengembangan r encana pel aksanaan pembel aj ar an kur ikulum 2013yang dil akukan dengan l angk ah-l angkah sebagai beri kut : (1) pengkajian silabus; (2) pengidentifikasian mat er i pembelajar an untuk sisw a; (3) Penentuan tujuan pembelajar an; (4) pengembangan kegiatan pembelajar an; (5) penj abar an jenis-jenis penil ai an yang akan digunakan; (6) penentuan alokasi w aktu yang disedi akanl dan (7) penentuan sumber -sumber belaj ar bagi siswa. Langkah-langkah ter sebut dapat di ur aikan sebagai beri kut:

  Pengkaj i an Silabus. Secar a umum, pada tiap mater i pokok di setiap silabus yang diber ikan telah ter dapat 4 KD yang ber sesuaian dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap dir i dan ter hadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk memper oleh pencapai an bagi ke-4 KD ter sebut, pada silabus telah dir umuskan kegiatan sisw a secara umum saat mengikuti pembelajar an yang didasar kan pada standar pr oses. Kegiat an-kegiatan sisw a ini sebenar nya adal ah ri ncian dar i tahap eksplorasi, el abor asi, dan konfir masi, yaitu: melakuk an pengamat an, ber tanya, mengumpulkan infor masi, mengolah infor masi dan selanjutnya mengkomuni- kasikan. Kegiatan-kegiatan inilah yang kemudian dijabar kan secar a lebih mendetail pada RPP yang akan di kembangkan. Bentuknya adalah ber upa langkah-l angkah yang akan di kerjakan gur u dalam pembelajar an, sehingga si sw a menjadi ter libat untuk aktif bel ajar . Pengkajian silabus selain hal tersebut di atas juga dengan mer umuskan indikator KD dan l engkap dengan penil aiannya.

  Identifi kasi Mater i Pembelajar an. Selanjutnya Gur u atau pengembang RPP mengidenti fikasi materi pembelajaran yang sesuai untuk menunjang tercapai nya KD. Pengidentifi kasian materi pembelaj ar an untuk sisw a ini har us memper timbangkan beberapa hal, yaitu: (a) potensi yang dimiliki sisw a; (b) ada tidaknya r elevansi ter hadap kar akter istik daer ah; (c) tingkat per kembangan fi sik, intelektual, emosional, sosial, dan spr itual yang di mili ki sisw a saat ini; (d) manfaat untuk siswa; (e) str uktur keilmuan; (f) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajar an; ( g) ada ti daknya r el evansi ter hadap kebutuhan sisw a ser ta tuntutan lingkungan; dan (h) alokasi w aktu yang disediakan/ ter sedi a.

  Penentuan Tujuan Pembelaj ar an. Tujuan pembelajar an bisa dior gani sasi- kan sedemi kian r upa sehingga mencakup semua KD atau dapat pula tujuan pembel ajar an dior ganisasikan untuk tiap-tiap per temuan. Tujuan pembel ajar an har us beracuan kepada indikator yang sudah diber ikan, atau seti daknya tujuan pembelaj ar an t er sebut har us mengandung dua aspek: Audience (peser ta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).

  

J urna l Pe ndi dik a n I lm u S osi a l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  Pengembangan kegi atan pembel a- jar an. Seti ap kegiat an pembelajaran di dalam sebuah RPP didesain sedemikian r upa sehingga akan dapat member i suatu pengal aman belajar

  (lear ning exper iences ) yang ber mutu kepada sisw a

  yang di dalamnya ter jadi pr oses mental dan fisik melalui inter aksi antar si sw a, siswa dengan gur u, l ingkungan, dan sumber belajar lainnya dengan maksud untuk mencapai KD. Pengalaman belajar yang dimaksud umumnya akan dapat di wujudkan lew at penggunaan pendekatan pembelajar an yang ber var iasi dan ber pusat pada peser ta di dik (student cent er ed).

  Kegiatan pembelajar an untuk setiap kali per temuan adalah skenar io langkah- langkah yang harus dilakukan oleh gur u sehingga mer angsang si sw a untuk aktif belajar . Kegiatan ini dior ganisasikan menj adi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegi atan inti dijabar kan lebih lanjut dalam r incian kegi atan eksplorasi, elabor asi, dan konfir masi, dalam bentuk: mengamati, menanya, mengumpulkan infor masi, mengasosi asikan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan pada pembelajar an yang ber tujuan menguasai pr osedur untuk mel akukan sesuatu (pr ocedur al

  knowl edge

  ), kegiatan pembelajar an dapat dilakukan oleh gur u dalam bentuk pemodelan/ demonstr asi (modelling) oleh gur u atau ahlinya, penir uan oleh sisw a, pengecekan dan pember i an umpan bal ik oleh gur u, dan pelatihan lanj utan.

  Penjabar an Jenis-jenis penilai an yang akan di gunakan. Pada silabus telah di ber ikan rujukan mengenai jenis penil aian yang akan di gunakan untuk setiap pembel ajar annya. Penil aian pencapai an KD ol eh sisw a dil akukan dengan di dasarkan kepada indikator yang telah dikembangkan sebel umnya. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk ter tulis (paper and pencil t est ) maupun lisan, pengamatan kiner ja, pengukur an sikap, penilaian hasi l kar ya ber upa tugas, pr oyek dan/ atau produk, penggunaan por tofol io, dan penil aian di ri (sel f asessment). Oleh kar ena pada seti ap pembelaj ar an si sw a dituntut agar menghasilkan karya, maka penyajian por tofol io adalah car a peni lai an yang w aj ib dilakukan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

  Penilaian mer upakan ser angkaian kegiatan untuk memperoleh, menganal isi s, dan menafsir kan data tentang pr oses dan hasil belaj ar sisw a yang dil akukan secar a sist ematis dan ber kesi nambungan, sehi ngga menjadi infor masi yang ber makna dalam pengambil an keputusan. Untuk mer ancang sebuah penilaian yang baik maka gur u, sebaiknya memper hatikan hal-hal ber ikut: (a)Penilaian diar ahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4, (b) Penil aian menggunakan acuan kr iteri a; yaitu ber dasar kan apa yang bisa di lakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajar an, dan bukan untuk menentukan posisi seseor ang ter hadap kelompoknya (c) Sistem yang dir encanakan adal ah sistem penil aian yang berkel anj utan. Ber kelanjutan dalam ar ti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya di analisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, ser ta untuk mengetahui kesulitan siswa (d) Hasi l penilaian dianalisi s untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut ber upa per baikan pr oses pembelajaran ber ikutnya, pr ogr am r emedi bagi peser ta di dik yang pencapaian kompetensinya di baw ah ketuntasan, dan progr am pengayaan bagi si sw a yang telah memenuhi ketuntasan. (e) Si st em penil aian har us di sesuaikan dengan pengal aman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajar an. Misal nya, jika pembel ajar an menggunakan

  

J urna l Pe ndi dik a n I lm u S osi a l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi har us diber ikan baik pada pr oses misal nya teknik w awancar a, maupun pr oduk ber upa hasil mel akukan obser vasi lapangan.

  Penentuan alokasi w aktu yang di sediakan. Di dalam menentukan alokasi waktu untuk tiap KD har us di dasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi w aktu mata pelajar an setiap minggu yang ter sedia dengan tetap memper ti mbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi w aktu yang telah di tuliskan di dalam silabus adalah per kir aan w aktu rata-r ata yang dibutuhkan untuk penguasaan KD ol eh si sw a yang ber agam. Kar ena i tu, alokasi ter sebut dapat dir inci dan di sesuai kan kembali di dalam RPP yang di kembangkan gur u.

  Penentuan sumber belaj ar . Sumber belajar (lear ning resour ces ) yang di maksud di dalam Kuri kulum 2013 dan har us dikebangkan di dal am RPP mer upakan rujukan, objek dan/ atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajar an, yang ber upa medi a cetak dan elektr oni k, nar a sumber , ser ta lingkungan fisi k, alam, sosial, dan budaya.

  Dari hasil w aw ancar a dengan gur u akuntansi SMK di Sur akar ta menunjukkan pelaksanaan pembelajaran akuntansi menggunakan pendekatan scient ific sudah teri mplementasikan, namun belum semua aktivi tas scient ific dijalankan. Aktivitas mengamati dijalankan sisw a mel alui membaca teor i akuntansi dar i LKS Akuntansi, namun selebihnya domi nan menyi mak penjelasan gur u di papan tulis selama pemberian teori akuntansi. Aktivitas menalar kurang begitu ter implemen- tasikan kar ena siswa ter lihat pasif dan masih kesulitan dalam memecahkan soal

  yang jawabannya tidak ter cantum dalam

  LKS Akuntansi, aktivitas mengumpulkan infor masi di l akuk an hanya ol eh si sw a- si sw a yang aktif sedangkan sisw a lainnya mer asa kur ang t er t ar ik dal am mengikut i ker j a kel ompok untuk ber sama- sama mengumpulkan i nfor masi akuntansi.

  Sikap indi vidual si sw a lebih dominan di bandingkan dengan sikap si sw a untuk beker ja secar a kelompok. Si sw a mer asa lebih puas dengan hasil belajar yang didapat secar a i ndi vidu dan untuk di r inya sendi r i dibandi ngk an hasil belajar yang didapat secar a ber kelompok dan untuk kepenti ngan kelompok. Hal i ni menunjukkan sisw a belum menyadar i bahw a kesuksesan kelompok bergantung pada kesuksesan indivi du. Mer eka belum menyadar i bahwa ketidakmampuan salah satu anggota dal am kelompok dapat mengur angi keberhasilan kelompok. Keakti van sisw a dalam mengajukan pertanyaan menunjukkan siswa kur ang aktif dalam ber tanya. Beber apa sisw a ser i ng ber t anya m en genai m at er i yang sedang di ajarkan saat pembelajar an berlangsung, namun sisanya tidak ber tanya tentang mater i yang sedang dipelajari saat pembelajaran berlangsung.

  Oleh kar ena itu, aktivitas menanya dan mengkomunikasikan j ustru diambil al ih oleh gur u akuntansi SMK, sesuai Kur ikulum 2013 si sw al ah yang seharusnya mel akukan aktivitas menanya dan mengkomuni kasi kan. Hal i ni menunjukk an gur u akunt ansi belum sel ur uhnya mem ahami konsep pener apan pendekat an sci ent ific dal am pengelol aan pembel aj ar an akunt ansi Kur i k ul um 2013.

  Pengembangan kegiatan pembelajar - an. Setiap kegiat an pembelajar an di dalam sebuah RPP di desain sedemikian r upa sehingga akan dapat member i suatu pengal aman belajar

  (lear ning exper iences ) yang bermutu kepada sisw a

  yang di dalamnya ter jadi pr oses ment al dan fisik melalui inter aksi antar si sw a, siswa dengan gur u, l ingkungan, dan

  

J urna l Pe ndi dik a n I lm u S osi a l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  sumber belajar lainnya dengan maksud untuk mencapai KD. Pengalaman belajar yang dimaksud umumnya akan dapat di wujudkan lew at penggunaan pendekatan pembelajar an yang ber var iasi dan ber pusat pada peser ta di dik (st udent cent er ed). Pengalaman belajar juga har us mengakomodasi pelatihan keterampilan kecakapan hidup (life skill s) yang penti ng untuk dimiliki siswa. Beri kut ini mer upakan beber apa hal harus di per hatikan ol eh guru saat melakukan pengembangan kegiatan pembelajar an: (a). Kegiat an pembelajar - an didesain agar dapat memberi bantuan kepada gur u, sehi ngga dapat melaksanakan pr oses pembelajar-an secara pr ofesional. (b) Kegiatan pembelajar an harus menjabarkan ur utan kegiatan manaj er ial yang dilakukan guru, sehingga nantinya si sw a akan dapat melakukan kegiatan yang dihar apkan sebagaimana telah ter tuli s di silabus.

  Kegiatan pembelajar an untuk setiap kali per temuan adalah skenar io langkah- langkah yang harus dilakukan oleh gur u sehingga mer angsang si sw a untuk aktif belajar . Kegiatan ini dior ganisasikan menj adi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegi atan inti dijabar kan lebih lanjut dalam r incian kegi atan eksplorasi, elabor asi, dan konfir masi, dalam bentuk: mengamati, menanya, mengumpulkan infor masi, mengasosi asikan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan pada pembelajar an yang ber tujuan menguasai pr osedur untuk mel akukan sesuatu

  (pr ocedur al knowledge ), kegiatan pembel ajar an dapat dilakukan oleh gur u dalam bentuk pemodelan/ demonstr asi (modelling) oleh gur u atau ahlinya, penir uan oleh siswa, pengecekan dan pember i an umpan bal ik oleh gur u, dan pelatihan l anj utan.

KESI MPULAN

  Implementasi kur ikulum 2013 dalam pelaksanan pembelajaran akuntansi diawali dengan penyusunan r encana pelaksanaan pembelajar an yang di lakukan dengan l angkah-l angkah sebagai ber ikut : (1) pengkajian silabus; (2) pengidentifikasian mat er i pembel ajar an; (3) Penentuan tujuan pembel ajar an; (4) pengembangan kegiatan pembelajar an; (5) penjabaran jenis-jenis penilaian yang akan di gunakan; (6) penentuan alokasi w aktu dan (7) penentuan sumber -sumber belajar . Pelaksanaan pembelajaran di lakukan dengan: (a) Kegiatan pembel ajar an didesain sedemiki an r upa agar gur u, dapat melaksanakan pr oses pembel ajar an secar a pr ofessi onal, (b) Kegiatan pembelajar an dior ganisasikan menjadi kegi atan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan i nti dij abar kan dalam kegiatan eksplor asi, elabor asi, dan konfir masi, dalam bentuk: mengamati, menanya, mengumpul kan infor masi, mengasosi asikan, dan mengkomunikasi- kan.

DAFTAR PUSTAKA

  Anw ar . 2006. “Penggunaan Pet a Konsep Melalui Model Pembelajar an Kooper at if Tipe

  STAD unt uk meningkat kan Pr oses, Hasil Belajar, dan Respons pada Konsep Ekosi st em”. Dal am Jur nal Penelit ian Kependidi kan. Tahun 16 Nomor 1 Desember .

  Hal. 217-244. Beauchamp, G. (1975). Cur r iculum Theor y. Willmette, Illionis: The Kagg Pr ess. Dallimor e, Elice. J. Hertenstein Jul ie H. dan Platt Major ie B. 2010 Issues In Account ing

  Educat ion . Class Par ticipation in Accounting Cour ses: Factor s That Affect Student

  Comfor t and Lear ni ng Amer ican Accounti ng Association DOI:10.2308/ iace.2010.25.4.613. Vol.25.N0.4 2010pp. 613-629. Depdikbud., 2014. Mat er i Pelat ihan Gur u Implement asi Kur ikul um 2013 Tahun Ajaran 2014/ 2015, Jakar ta: Pener bit BPSDMPK dan PMP. Djamar ah, Syaiful Bahr i dan Asw an Zain. 2010. St r at egi Belajar Mengajar . Jakarta: Ri neka Cipta. Gr egor y Kenneth, Laing 2012. Higgher Education St udi es Published by Canadian Cent er of

  Science and Educat ion I integration of acomputer Appl ication in a fir st Year

  Accounting Curr iculum: An Evaluation of Student Attitudes, School of Accounting & Finance, Faculty of Commer ce Univer sity of Woll ongong, Austr al ia, Vol. 2. No.2;June 2012. Hamdani. 2011. St rat egi Belaj ar Mengajar . Bandung: Pustaka Seti a. Hamalik, Oemar . 2007. Manajemen Pengembangan Kur ikulum. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

  Hasan, Sai d Hamid. (2000). “Pengembangan kur ikulum ber basis masyarakat ”. Makalah seminar nasi onal pengembangan progr am pendi dikan ber basis kew ilayahan menyongsong diter apkannya otonomi daer ah, 31 Agustus 2000 di UPI Bandung. Joyce, B & Weils, M. (1992). Models of t eaching. (Four th Edition). Needham Height s Massachusetts: Al lyn & Bacon.

  Iskandar , Sr ini M. 2006. ” Peningkatan Kualit as Pembelajaran Dasar -Dasar Sains dengan

  Mengggunakan Pembelajaran Ber kelompok (Lear ning Together) dan Pembel ajaran

  . Dalam Jur nal Penelit ian Kependidi kan. Tahun

  Timbal Balik (Recipr okal Teaching)” 16 Nomor 1 Juni.

  Kir kham, Ross 2013. An Appr oach t o Impr oving t he Lear ning Exper ience for Fir st Year . E-Jour nal of

  Account ing Curr r iculum Uni ver sit y of the Sunshi ne Coast , Aust r alia Business Educat ion & Scholar ship of Teaching . Vol. 7, No.1. 2013, pp.74-81.

  Lestianto. 2011 Implement asi Model Pembelajaran Kooper at if CIRC ber basi s lesson St udy

  unt uk meningkat kan asil belajar siswa unt uk mat a kuliah kewir ausahaan. Mal ang: FE, UM.

  Mar tini , dkk. 2006. “Meningkat kan Kemampuan Aspek Psikomot r Mel alui Pembel ajaran Dalam

  Ber basis Labor at or ium pada siswa Kelas XI IPA I SMA Neger i I Jombang.”

Jur nal Penelit ian Kependidikan. Tahun 16 Nomor 2 Desember . Hal. 245-255.

  Miles, Matthew B. dan A. Michael Huber man. 2007. Analisis Dat a Kualit at if. Ter jemahan Tj etjep Rohendi. Jakar ta: Pener bit Univer si t as Indonesia.

  

J urna l Pe ndi dik a n I lm u S osi a l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835 Saylor J.G. dan kaw an-kawan. 1981. Curr iculum Planning for Bet t er Teaching and Lear ning. Four t h Edit i on . Japan: Holt, Rinehar t and Winston. Sar jono, Yetty dan Suyatmini. 2011. Model penat aan Pedagang Kaki Lima di Sur akar t a

  Sebagai Solusi Konst r ukt if Unt uk Pember dayaan Tingkat Pendidikan Anak-anak PKL , EDUKASI, Jurnal Ilmu pendidikan Vol. 10. No. 2. Hal.1-8

  • 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Ekonomi Berbasis

  Lingkungan Dengan pendekat an pembelajaran Inovat if di SMA Muhammadiyah di Sur akar t a, Lapor an penelitian Pentaspena, Juni 2013

  • 2013. Model Pendidi kan Anak-Anak Miskin di Kota

    Sur akar t a. Jurnal Manajemen Pendidikan. Vol. 8. No. 2, Juli 2012 Hal. 98-111.

  Sutama. 2010. ”Met ode Penelit i an Pendidikan (Kuantitatif, Kual itatif, PTK, R&D).

  Sur akar ta: Fair uz Media. Vincent. 2012. Int er nat ional Jour nal For Lesson And Lear ning St udies Using Lear ning

  Study To Impr ove The Teaching And Lear ning of Accounting in a School In Br unei Dar usalam Vol 1. No.1 2012. P. 23-40

  Wafr otur r ohmah dan Suyatmini , 2008. Penggunaan Met ode Problem Based Lear ning

  Unt uk Meningkat kan Kemampuan Belajar Mandir i Mahasiswa Jur usan Pendidikan Akunt ansi Pada Mata Kuliah akuntansi Per pajakan , Jur nal Var ia Pendidikan Vol.

  20.No. 2 Desember 2008 Hal. 154-163.

  

J urna l Pe ndi dik a n I lm u S osi a l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN LAYANAN PEMBELAJARAN ANAK JALANAN DI LEMBAGA PPAP SEROJA SURAKARTA

0 0 6

PERAN SELF AWARENESS DALAM MEMEDIASI PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU

1 0 9

PENGARUH GOOD PUBLIC GOVERNANCE (GPG) TERHADAP KINERJA GURU EKONOMI SMAMA NEGERI DI KOTA SALATIGA, KABUPATEN SEMARANG, DAN KOTA SEMARANG DENGAN TEACHER’S WORK ENGAGEMENT (TWE) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 8

PROFIL MODEL PEMBELAJARAN SOFT-SKILL PADA SMK BIDANG EKONOMI DI SURAKARTA ( kajian aspek Apa; Mengapa; dan Bagaimana ) Budi Sutrisno Staf Pengajar pada Prodi Pendidikan Akuntansi – FKIP – UMS bs197ums.ac.id ABSTRACT - PROFIL MODEL PEMBELAJARAN SOFT-SKILL

0 1 21

PENERAPAN TATA KELOLA KEUANGAN DI UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA UNTUK MEWUJUDKAN GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE

0 0 17

Keywords: Jigsaw, demographic, academic achievement PENDAHULUAN - PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI KEPENDUDUKAN MELALUI PEMBELAJARAN JIGSAW

0 0 14

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERWAWASAN SETS DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X2 SMA NEGERI KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 0 13

Keywords: Learning Outcome, Activity, Jigsaw PENDAHULUAN - PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII B SEMESTER II S M P NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

0 0 11

PENILAIAN AUTENTIK DAN RELEVANSINYA DENGAN KUALITAS HASIL PEMBELAJARAN (PERSEPSI DOSEN DAN MAHASISWA IKIP PGRI BOJONEGORO)

0 1 12

Miftahul Ulum Guru SMK Negeri 1 Sayung e-mail: ulum036u2gmail.com Bambang Ismanto Dosen Universitas Kristen Satya Wacana e-mail: bambang.ismantostaff.uksw.edu ABSTRACT - STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PASCA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN

0 2 23