PUT ANDI KRISTANTO PSL 49 HURUF A NO

  PENGADILAN MILITER III-19 J A Y A P U R A

PUTUSAN

Nomor : PUT / 108-K / PM.III-19 / AD / VII / 2012

  

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

  Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa: Nama lengkap : ANDI KRISTANTO Pangkat / NRP : Lettu Ckm/11070043330480 J a b a t a n : Kaurada Si Matkes K e s a t u a n : Kesdam XVII/Cenderawasih Tempat dan tanggal lahir : Semarang, 07 April 1980 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Kristen Protestan Tempat tinggal : Dok IX (Depan Kantor Pertanahan) Jayapura Utara Terdakwa tidak ditahan.

  PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA tersebut di atas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan Permulaan dalam perkara ini.

  Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam

  XVII/Cenderawasih Selaku PAPERA Nomor : Kep / 672-19 / VI / 2012 tanggal 14 Juni 2012.

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 104 / VI / 2012 tanggal 27 Juni 2012.

  3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : TAP / 184 / PM.III-19 / VII / 2012 tanggal 11 Juli 2012 tentang Penunjukan Hakim.

  4. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Nomor : TAP / 184 / PM.III-19 / VII / 2012 tanggal 11 Juli 2012 tentang Hari Sidang.

  5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

  6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 104 / VI / 2012 tanggal 27 Juni 2012, yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

  2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah. Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada

  “Setiap orang dilarang menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan,perawatan,atau pemeliharaan kepada orang tersebut”

  Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 49 Huruf A UU RI Nomor 23 Tahun 2004. Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan : Pidana Penjara selama : 7 ( tujuh) bulan. Barang bukti : Surat-surat : 1. 1 (satu) lembar foto copy Surat Akta

  Nikah 2. 1 (satu) lembar foto copy Surat Pernikahan dari gereja.

  3. 1 (satu) lembar foto copy Kartu Keluarga. Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu rupiah).

  2. Permohonan yang diajukan oleh Terdakwa di persidangan yang pada pokoknya Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut: Bah wa Terdakwa pada wa ktu - wakt u dan di tempat- te mpat seperti terse but di bawah ini yaitu sejak bulan Januari tahun dua ribu sepuluh atau waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu sepuluh sampai dengan sekarang, bertempat di Jln. Nusa Tenggara Dok V bawah Jayapua atau di tempat lain, setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

   “Setiap orang dilarang menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan,perawatan,atau pemeliharaan kepada orang tersebut” dengan cara-cara sebagai berikut :

  a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2006 melalui pendidikan SEPA PK di Akmil Magelang selama 7 (tujuh) bulan dan lulus pada tahun 2007 dengan pangkat Letda Ckm, dilanjutkan dengan Secarcab di Pusdikkes Jakarta selam 3 (tiga) bulan dan Suspatih selam 2 (dua) bulan, setelah selesai di tempatkan di Kesdam XVII/Cenderawsih sampai dengan sekarang, dengan pangkat terakhir Lettu Ckm NRP.11070043330480. b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Dewi Arsi Adi Safitri Matheus,S.Pd (Saksi I) pada tahun 2007 di Gereja Pouk Magelang pada waktu Terdakwa sedang melaksanakan Dikma di Akmil Magelang dan berlanjut menjadi hubungan pacaran, dan Terdakwa sering mengunjungi Saksi I di Magelang walaupun Terdakwa sudah melaksanakan Sesarcab di Pusdikkes TNI AD di Jakarta.

  c. Bahwa setelah 1 (satu) tahun lebih dinas di Kesdam

  XVII/Cenderawsih, Terdakwa menikahi Saksi I pada tanggal 18 Juni 2009 di Gereja Kristen Jawa plengkang, Magelang Sesuai dengan Surat Nikah Gereja Nomor : C.3/SN.3/VII/2009 tanggal 18 Juli 2009, kemudian di daftarkan di kantor catatan sipil kota Magelang dengan Akta Perkawinan Nomor: 59/2009 tanggal 27 Juli 2009 namun sampai saat ini belum dikaruniai anak.

  d. Bahwa setelah menikah, pada bulan Juli 2009 Terdakwa membawa Saksi I tinggal di Jayapura karena Terdakwa dinas di Kodam XVII/Cenderawasih, dan Terdakwa tinggal dikamar kost dengan Saksi I di jalan Agas No.6 Dok V Bawah Jayapura, dan bertetangga dengan teman Terdakwa yang bernama Sdri. Amelia Nasution (Saksi II), serta Terdakwa menyarankan apabila Saksi I ada masalah atau perlu bantuan supaya menghubungi Saksi II, namun Saksi II tidak pernah tinggal di kamar kostnya.

  e. Bahwa setelah satu bulan tinggal di tempat kost tersebut, Terdakwa dan Saksi I selalu berselisih paham karena Terdakwa tidak pernah meluangkan waktu untuk Saksi I dan Saksi I pernah membaca SMS di handpone Terdakwa dari seorang perempuan yang mengatakan cinta kepada Terdakwa, sehingga Saksi I mulai mau bercerita tentang rumah tangganya dan hubungan dengan pacar lamanya kepada Saksi II, akan tetapi tanpa sepengetahuan Saksi I, direkam oleh Saksi II dan rekaman tersebut diberikan kepada Terdakwa.

  f. Bahwa pada bulan Oktober 2009 Terdakwa dan Saksi I pindah kost ke Jln. Nusa Tenggara Dok V bawah Jayapura, namun Terdakwa tidak ada perubahan sikap dan pada bulan Januari 2010 Terdakwa menyatakan pisah ranjang dengan Saksi I, lalu meninggalkan Saksi I sendiri di kost tersebut.

  g. Bahwa selama Saksi I di tinggal oleh Terdakwa tersebut, Saksi I tidak pernah diberikan nafkah batin sejak minggu ke tiga bulan September 2009 dan nafkah lahir tidak diberikan sejak bulan September 2010 sampai dengan sekarang, dengan catatan sejak bulan Januari 2010 sampai dengan Agustus 2010 Saksi I hanya diberi nafkah lahir yaitu berupa uang yang besarnya Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), uang hasil Terdakwa bekerja tambahan di Apotek, sedangkan gajinya sebagai TNI tidak pernah diberikan kepada Saksi.

  h. Bahwa dengan tidak diberikannya nafkah oleh Terdakwa, Saksi I merasa terlantar di Jayapura yang jauh dari orang tua Saksi I, sehingga Saksi I berusaha untuk bekerja agar bisa menghidupi dirinya sendiri. i. Bahwa sepengetahuan Saksi I alasan Terdakwa bersikap seperti itu karena Terdakwa mempunyai wanita lain dan Terdakwa mempunyai rekaman pembicaraan dari Saksi II tentang hubungan Saksi I dengan mantan pacar Saksi I. j. Bahwa pada bulan Juli 2010, Saksi I berusaha menemui Terdakwa untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangganya dengan Terdakwa di kantor Kesdam XVII/Cenderawasih, namun tidak ada penyelesaian, sehingga Saksi I melaporkan Terdakwa ke Pomdam XVII/Cenderawasih. k. Bahwa dengan demikian, perbuatan Terdakwa adalah telah menelantarkan Sdri. Dewi Arsi Adi Safitri Matheus,S.Pd (Saksi I) yang merupakan istri Terdakwa yang sah, sejak bulan September 2010 sampai dengan sekarang, yaitu Terdakwa tidak memberikan tanggung jawabnya untuk memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada Saksi I, dengan cara tidak memberikan uang dari hasil gajinya sebagai seorang TNI.

  BERPENDAPAT, bahwa perbuatan-perbuatan para Terdakwa

  tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal : 49 Huruf A UU RI Nomor 23 Tahun 2004.

  Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa telah mengerti tindak pidana yang didakwa oleh Oditur Militer atas dirinya dengan memberikan keterangan dan disertai dengan uraian yang cukup jelas untuk menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut.

  Menimbang : Bahwa Terdakwa dalam perkara ini didampingi Penasihat Hukum A.n. Satar M. Hutabarat, S.H. Mayor Chk NRP. 11960010670469 dan Jhoni Sosang, S.H. Lettu Chk NRP. 110600062110681 sesuai Surat Perintah Kakumdam XVII/Cenderawasih Nomor : Sprin/104/VI/2012 tanggal 6 Juni 2012 dan surat kuasa dari Terdakwa tanggal 8 Juni 2012.

  Menimbang : Bahwa atas Dakwaan Oditur Militer tersebut, Terdakwa tidak mengajukan eksepsi dan akan disatukan dengan pledoi Penasihat Hukum. Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan dan hadir di Persidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut :

  

Saksi-I : Nama Lengkap : DEWI ARSI ADI SAFITRI MATHEUS, S.pd,

  Pekerjaan : Swasta , Tempat/tgl lahir : Magelang, 13 Juni 1985, Jenis Kelamin : Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat Tinggal : Jl. Mandala Dok V Atas Jayapura Utara Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Agustus 2007 dan berlanjut menjadi hubungan berpacaran sampai menikah secara sah pada tanggal 18 Juli 2009 dengan tanggal 27 Juli 2009 dari kantor Catatan Sipil di Magelang,namun sampai saat ini belum di karuniani anak.

  2. Bahwa pada bulan Juli 2009, Saksi di ajak Terdakwa tinggal di Jayapura karena Terdakwa dinas di Kodam XVII/Cenderawasih, dan Saksi tinggal di kamar kost dengan Terdakwa dan bertetangga dengan teman Terdakwa yang bernama Sdri Amelia Nasution (Saksi II), serta Terdakwa menyarankan apabila Saksi ada masalah atau perlu bantuan supaya menghubungi Saksi II, namun Saksi II tidak pernah tinggal di kamar kostnya.

  3. Bahwa setelah 1 (satu) bulan tinggal di tempat kost tersebut, Saksi dan Terdakwa selalu berselisih paham karena Terdakwa tidak pernah meluangkan waktu untuk Saksi dan Saksi pernah membaca SMS di handpone Terdakwa dari seorang perempuan yang mengatakan cinta kepadanya, sehingga Saksi mulai mau bercerita tentang rumah tangganya dan hubungan dengan pacar lamanya kepada Saksi II, akan tetapi tanpa sepengetahuan Saksi, direkam oleh Saksi II dan rekaman tersebut diberikan kepada Terdakwa.

  4. Bahwa pada bulan Oktober 2009 Saksi dan Terdakwa pindah kost ke Jln. Nusa Tenggara Dok V bawah Jayapura, namun Terdakwa tidak ada perubahan sikap dan pada bulan Januari 2010 Terdakwa menyatakan pisah ranjang dengan Saksi, lalu meninggalkan Saksi sendiri di kost tersebut.

  5. Bahwa selama Saksi ditinggal Terdakwa tersebut, Saksi tidak pernah diberikan nafkah batin sejak minggu ke tiga bulan September 2009 dan nafkah lahir sejak bulan September 2010 dengan catatan sejak bulan Januari 2010 sampai dengan Agustus 2010 Saksi hanya diberi nafkah lahir yaitu berupa uang yang besarnya Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), uang hasil Terdakwa bekerja tambahan di Apotek, sedangkan gajinya sebagai TNI tidak pernah diberikan kepada Saksi.

  6. Bahwa sepengetahuan Saksi alasan Terdakwa bersikap seperti itu karena Terdakwa mempunyai wanita lain dan Terdakwa mempunyai rekaman pembicaraan Saksi I dari Saksi II.

  7. Bahwa pada bulan Juli 2010, Saksi berusaha menemui Terdakwa untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangganya dengan Terdakwa di kantor Kesdam XVII/Cenderawasih, namun tidak ada penyelesaian, sehingga Saksi melaporkan Terdakwa ke Pomdam XVII/Cenderawasih.

  Atas keterangan yang disampaikan oleh Saksi I, Terdakwa membantah sebagian yaitu :

  • Tidak benar setelah di Jayapura tinggal di tempat teman, yang benar tinggal di tempat kost.
  • Tidak benar sejak bulan Agustus 2010 sampai dengan sekarang tidak member uang, yang benar saat diberi uang Saksi menolak.

  Atas bantahan Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangan semula.

  

Saksi-II : Nama Lengkap : AMELIA NASUTION, Pekerjaan : Swasta ,

  Tempat/tgl lahir : Jayapura, 8 Mei 1981, Jenis Kelamin : Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen, Tempat Tinggal : Aspol SPN Base G, Jayapura Utara.

  Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2009 di rumah Saksi dan dengan Sdri. Dewi A.A.S.M.Spd.(Saksi I) kenal sejak bulan Agustus 2009 di tempat kost Saksi I di Dok V Jayapura,dengan keduanya tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada bulan September 2009, saat Saksi datang ke tempat kost Terdakwa dan Saksi I, Saksi I bercerita kepada Saksi bahwa rumah tangganya tidak harmonis lagi karena pada waktu menikah, Saksi I di paksa oleh orang tua dan pakdenya, sebab Saksi I merasa pada waktu pacaran, Terdakwa telah meninggalkan Saksi I, sebab selama 4 (empat) bulan Terdakwa tidak ada kabarnya, sehingga Saksi I mempunyai pacar lagi yang bernama sdr.Ferri.

  3. Bahwa masih dalam bulan September 2009, Saksi diminta tolong oleh Terdakwa untuk merekam pembicaraan Saksi I ketika Saksi I bercerita tentang rumah tangganya dan pacarnya yang bernam Sdr.Feri, setelah direkam, Saksi memberikan rekamannya kepada Terdakwa yang isinya bahwa Saksi I sudah tidak cinta lagi kepada Terdakwa, kerena Saksi I sudah mempunyai pacar lagi dan Saksi I menikah karena di paksa oleh orang tua dan pakdenya.

  4. Bahwa Saksi terakhir kali bertemu dengan Saksi I pada bulan Nopember 2009 untuk menyerahkan uang yang dikirim oleh orang tua Saksi I melalui Saksi, yang katanya untuk kebutuhan Saksi I.

  5. Bahwa Saksi mendengar cerita Saksi I hanya mengenai ketidakharmonisan rumah tangga Terdakwa dengan Saksi I, sedangka mengenai kebutuhan atau nafkah lahir batin, Saksi tidak pernah tahu, karena Saksi I tidak pernah bercerita.

  Atas keterangan yang disampaikan oleh Saksi II, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang : Bahwa Saksi Yulianti setelah dipanggil berdasarkan ketentuan undang-undang, namun sampai waktu yang ditentukan Saksi tersebut tidak dapat hadir karena berhalangan yang sah karenanya dengan berpedoman pada Pasal 155 Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1997, maka keterangan Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah dibacakan sebagai berikut :

  

Saksi-III : Nama lengkap : YULIANTI , Pekerjaan : Swasta (Kantor INGO di

  depan Polda Papua), Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 3 Juli 1975, Jenis kelamin : Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen, Alamat tempat tinggal : Jl. Baliem

  Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dan Saksi I pada bulan Januari 2010, pada saat Saksi bertetangga kost di Jln. Nusa Tenggara Dok V Jayapura, dan dengan keduanya tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada bulan Pebruari 2010 Saksi mendengar dari Saksi I bahwa rumah tangganya tidak harmonis karena Saksi I mempunyai pacar lagi yang bernama Sdr.Ferri dan sempat berciuman pipi sehingga Terdakwa menjadi masa bodoh terhadap Saksi I.

  3. Bahwa Saksi mengetahui Saksi I kost di tempat tersebut dari bulan Januari 2010 sampai dengan Oktober 2010, namun Terdakwa pada bulan Pebruari tidak tinggal lagi di kost dan dari bulan Pebruari 2010 sampai dengan Oktober 2010, Terdakwa hanya datang 3 (tiga) kali untuk mengambil pakaian dan ijasah yang ketinggalan di kost dan tidak menginap.

  Atas keterangan Saksi III yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2006 melalui pendidikan SEPA PK di Akmil Magelang selama 7 (tujuh) bulan dan lulus pada tahun 2007 dengan pangkat Letda Ckm, dilanjutkan dengan Sesarcab di Pusdikkes Jakarta selama 3 (tiga) bulan dan Suspatih selama 2 (Dua) bulan,setelah selesai ditempatkan di Kesdam XVII/Cenderawasih sampai dengan sekarang, dengan pangkat terakhir Lettu Ckm NRP. 11070043330480.

  2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Dewi Arsi Adi Safitri Matheus,S.pd (Saksi I) pada tahun 2007 di Gereja Pouk Magelang pada waktu Terdakwa sedang melaksanakan Dikma di Akmil Magelang dan berlanjut menjadi hubungan pacaran, dan Terdakwa sering mengunjungi Saksi I walaupun Terdakwa sudah melaksanakan Sesarcab di Pusdikkes TNI AD di Jakarta.

  3. Bahwa setelah 1 (satu) tahun lebih dinas di Kesdam

  XVII/cenderawasih, Terdakwa menikahi Saksi I pada tanggal 18 Juni 2009 di Gereja Kristen Jawa plengkang, Magelang dan mendapatkan surat Nikah Gereja Nomor: C.3/SN.3/VII/2009 tanggal 18 Juli 2009, kemudian di daftarkan di kantor catatan sipil kota Magelang dengan Akta Perkawinan Nomor: 59/2009 tanggal

  27 Juli 2009 namun sampai saat ini belum di karuniai anak.

  4. Bahwa sejak awal setelah menikah, Terdakwa merasa mulai ada masalah dengan rumah tangganya bersama Saksi I, yaitu : a. Pada malam pertama nikah, Saksi I tidak mau di ajak berhubungan badan karena Saksi I tidak siap nikah dengan b. Terdakwa baru bisa berhubungan badan dengan Saksi I pada malam keenam, itupun Terdakwa merasa tidak terlayani karena Saksi I merasa terpaksa.

  5. Bahwa pada hari Sabtu tanggal lupa bulan Juli 2009 Terdakwa membawa Saksi I ke Jayapura dan tinggal di rumah kost Jln. Agas No.6 Dok V Bawah, bertetanggaan kamar kost dengan Sdri. Amelia Nasution (Saksi II) yang sudah lama dikenal Terdakwa.

  6. Bahwa setelah tinggal di tempat kost tersebut,Terdakwa merasa tidak ada perubahan sikap dari Saksi I sehingga Terdakwa meminta tolong kepada Saks-II untuk merekam pembicaraan Saksi II dengan Saksi I karena Terdakwa sering mendengar dari Saksi II bahwa Saksi I sering curhat dengan Saksi II tentang permasalahan rumah tangganya tersebut, kemudian Saksi II merekam pembicaraan Saksi I ketika Saksi I curhat dengan Saksi II,yang isi pembicaraannya “cinta Saksi I terhadap Terdakwa sudah pudar dan sebelum menikah Saksi I pernah berpacaran dengan Sdr. Ferry dan di dalam mobil melakukan ciuman dan berpelukan, selain itu pada saat Saksi I menikah dengan Terdakwa bukan karena cinta melainkan paksaan dari orang tua dan pakde Saksi I.

  7. Bahwa setelah mendapatkan rekaman dari Saksi II, Terdakwa membicarakannya dengan Saksi I namun Saksi I tidak mengakuinya sehingga timbul percekcokan dan saling mendiamkan, sehingga Terdakwa meminta ijin ke Kesatuannya untuk pisah ranjang, maka pada bulan Januari 2010 Terdakwa pergi meninggalkan Saksi I dan pindah kost serta tinggal di Hamadi lampu merah, namun sampai saat ini Terdakwa belum bercerai dengan Saksi I.

  8. Bahwa selama pisah ranjang Terdakwa tidak pernah melakukan hubungan badan dengan Saksi I dan untuk nafkah lahir, Terdakwa memberikan uang kepada Saksi I sebagai berikut :

  a. Pada bulan Januari sampai Agustus 2010, Terdakwa memberi uang yang besarnya tidak tentu, antara Rp.1.000.000 sampai dengan Rp.2.000.000 melalui sdri. Ibu Yuli.

  b. Pada bulan September sampai Oktober 2010, Terdakwa memberi uang sebesar Rp 1.000.000 melalui Sdr. Eric.

  c. Pada bulan Nopember sampai Desember 2010 Terdakwa memberi uang Rp 1.000.000 melalui tetangga kost yang Terdakwa tidak ingat lagi namanya.

  9. Bahwa sejak bulan Januari 2011, Terdakwa tidak pernah lagi memberikan uang kepada Saksi I dengan alasan Saksi I telah bekerja dan uang gaji serta penghasilan lain yang Terdakwa peroleh di pergunakan sendiri oleh Terdakwa, yaitu : a. Pada bulan – bulan tersebut uang Terdakwa hilang b. Pada bulan Mei 2011 Terdakwa membantu keponakannya atas nama Asania (10 tahun) Rp. 3.000.000 untuk biaya operasi telinga.

  c. pada bulan Juni 2011 Terdakwa pulang ke Semarang dan menanggung biaya opname orang tuanya sebesar Rp. 13.000.000.

  d. Pada bulan Juli 2011, Terdakwa melaksanakan suspajemenrogkes di Pusdikkes AD di Jakarta yang memerlukan biaya.

  10. Bahwa selain dari gaji dan remunerasi, Terdakwa juga mempunyai penghasilan dari hasil bekerja sama di sebuah apotek yang hasilnya antara Rp 1.000.000 sampai dengan Rp. 2.000.000 per bulannya, Terdakwa bekerja sampingan di apotek sampai dengan bulan Pebruari 2011.

  11. Bahwa sampai dengan sekarang Terdakwa masih pisah ranjang (belum bercerai) dan tidak pernah bertemu dengan Saksi

  I. Menimbang : Bahwa Barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan berupa : Surat-surat : 1. 1 (satu) lembar foto copy Surat Akta

  Nikah 2. 1 (satu) lembar foto copy Surat Pernikahan dari gereja.

  3. 1 (satu) lembar foto copy Kartu Keluarga. Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi dibawa sumpah sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan d an bersesuaian dengan bukti

  • – bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan perbuatan yang didakwakan.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka Majelis Hakim diperoleh fakta hukum sebagai berikut:

  1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2006 melalui pendidikan SEPA PK di Akmil Magelang selama 7 (tujuh) bulan dan lulus pada tahun 2007 dengan pangkat Letda Ckm, dilanjutkan dengan Secarcab di Pusdikkes Jakarta selam 3 (tiga) bulan dan Suspatih selam 2 (dua) bulan setelah selesai di tempatkan di Kesdam XVII/Cenderawsih sampai dengan sekarang, dengan pangkat terakhir Lettu Ckm NRP.11070043330480.

  2. Bahwa benar, Terdakwa kenal dengan Sdri. Dewi Arsi Adi Safitri Matheus,S.Pd (Saksi I) pada tahun 2007 di Gereja Pouk Magelang pada waktu Terdakwa sedang melaksanakan Dikma di

  Terdakwa sering mengunjungi Saksi I walaupun Terdakwa sudah melaksanakan Sesarcab di Pusdikkes TNI AD di Jakarta.

  3. Bahwa benar, setelah 1 (satu) tahun lebih dinas di Kesdam

  XVII/Cenderawasih, Terdakwa menikahi Saksi I pada tanggal 18 Juni 2009 di Gereja Kristen Jawa plengkang, Magelang Sesuai dengan Surat Nikah Gereja Nomor : C.3/SN.3/VII/2009 tanggal 18 Juli 2009, kemudian di daftarkan di kantor catatan sipil kota Magelang dengan Akta Perkawinan Nomor: 59/2009 tanggal 27 Juli 2009 namun sampai saat ini belum dikaruniai anak.

  4. Bahwa benar, setelah menikah, pada bulan Juli 2009, Terdakwa membawa Saksi I tinggal di Jayapura karena Terdakwa dinas di Kodam XVII/Cenderawasih, dan Terdakwa tinggal di kamar kost dengan Saksi I dan bertetangga dengan teman Terdakwa yang bernama Sdri. Amelia Nasution (Saksi II), serta Terdakwa menyarankan apabila Saksi I ada masalah atau perlu bantuan supaya menghubungi Saksi II, namun Saksi II tidak pernah tinggal di kamar kostnya.

  5. Bahwa benar, setelah satu bulan tinggal di tempat kost tersebut, Terdakwa dan Saksi I selalu berselisih paham karena Terdakwa tidak pernah meluangkan waktu untuk Saksi I dan Saksi I pernah membaca SMS di handphone Terdakwa dari seorang perempuan yang mengatakan cinta kepada Terdakwa, sehingga Saksi I mulai mau bercerita tentang rumah tangganya dan hubungan dengan pacar lamanya kepada Saksi II, akan tetapi tanpa sepengetahuan Saksi I, direkam oleh Saksi II dan rekaman tersebut di berikan kepada Terdakwa.

  6. Bahwa benar, pada bulan Oktober 2009 Terdakwa dan Saksi I pindah kost ke Jln. Nusa Tenggara Dok V bawah Jayapura, namun Terdakwa tidak ada perubahan sikap dan pada bulan Januari 2010 Terdakwa menyatakan pisah ranjang dengan Saksi I, lalu meninggalkan Saksi I sendiri di kost tersebut.

  7. Bahwa benar, selama Saksi I di tinggal oleh Terdakwa tersebut, Saksi I tidak pernah diberikan nafkah batin sejak minggu ke tiga bulan September 2009 dan nafkah lahir tidak diberikan sejak bulan September 2010 sampai dengan sekarang, dengan catatan sejak bulan Januari 2010 sampai dengan Agustus 2010 Saksi I hanya diberi nafkah lahir yaitu berupa uang yang besarnya Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), uang hasil Terdakwa bekerja tambahan di Apotek, sedangkan gajinya sebagai TNI tidak pernah diberikan kepada Saksi.

  8. Bahwa benar, dengan tidak diberikannya nafkah oleh Terdakwa, Saksi I merasa terlantar di Jayapura yang jauh dari orang tua Saksi I, sehingga Saksi I berusaha untuk bekerja agar bisa menghidupi dirinya sendiri.

  9. Bahwa benar, sepengetahuan Saksi I alasan Terdakwa bersikap seperti itu karena Terdakwa mempunyai wanita lain dan Terdakwa mempunyai rekaman pembicaraan dari Saksi II tentang hubungan Saksi I dengan mantan pacar Saksi I.

  10. Bahwa benar, pada bulan Juli 2010, Saksi I berusaha menemui Terdakwa untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangganya dengan Terdakwa di kantor Kesdam

  XVII/Cenderawasih, namun tidak ada penyelesaian, sehingga Saksi I melaporkan Terdakwa ke Pomdam XVII/Cenderawasih.

  11. Bahwa benar, dengan demikian, perbuatan Terdakwa adalah telah menelantarkan Sdri. Dewi Arsi Adi Safitri Matheus,S.Pd (Saksi I) yang merupakan istri Terdakwa yang sah, sejak bulan September 2010 sampai dengan sekarang, yaitu Terdakwa tidak memberikan tanggung jawabnya untuk memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada Saksi I, dengan cara tidak memberikan uang dari hasil gajinya sebagai seorang TNI.

  Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

  Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum dalam pembelaannya (Pledoi) dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  • Tentang keberatan terhadap keterangan para Saksi :

  a. Mengenai keberatan terhadap keterangan Pasal 173 Ayat 1, Saksi yang tidak hadir dipersidangan, BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Saksi di Penyidik di bawah sumpah yang dibacakan di persidangan, dalam hal ini Majelis Hakim berpendapat :

  • Para Saksi tersebut telah dipanggil secara sah dan patut oleh Oditur Militer dan telah mendapat jawaban dari pejabat yang berwenang tentang alasan ketidakhadiran para Saksi dan atas permohonan Oditur Militer terhadap Majelis Hakim, agar Berita Acara Pemeriksaan Penyidik yang telah dilengkapi dengan Berita Acara Penyumpahan dibacakan dan telah mendapat persetujuan dari Terdakwa maupun Tim Penasihat Hukum Terdakwa berdasarkan Pasal 155 Ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1997, maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan oleh Penyidik yang disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah dapat dibacakan sama nilainya dengan keterangan Saksi di bawah sumpah yang diucapkan disidang, untuk itu keberatan Tim Penasihat Hukum Terdakwa harus ditolak.

  b. Keberatan Tim Penasihat Hukum tentang penilaian keterangan para Saksi dalam Pasal 173 Ayat (6) Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1997. Terhadap keberatan Tim Penasihat Hukum Terdakwa ini, Majelis Hakim akan menanggapi sebagai berikut :

  1. Persesuaian antara keterangan Saksi I dengan yang

  Jayapura karena Terdakwa dinas di Kodam XVII/cenderawasih.

  2. Keterangan Saksi I sejak 1 (satu) bulan tinggal di tempat kost tersebut, Saksi dan Terdakwa selalu berselisih paham karena Terdakwa tidak pernah meluangkan waktu untuk Saksi dan Saksi pernah membaca SMS di handphone Terdakwa dari seorang perempuan yang mengatakan cinta kepadanya.

  3. Keterangan Saksi II pada bulan September 2009, Saksi datang ke tempat kost Terdakwa dan Saksi I, Saksi I bercerita kepada Saksi bahwa rumah tangganya tidak harmonis lagi karena waktu menikah Saksi I dipaksa oleh orang tua dan pakdhenya.

  4. Keterangan Saksi II pada bulan September 2009, Saksi diminta tolong oleh Terdakwa untuk merekam pembicaraan Saksi I ketika Saksi I bercerita tentang rumah tangganya dan pacarnya yang bernama Sdr. Ferry, setelah direkam Saksi memberikannya kepada Terdakwa yang isinya bahwa Saksi I tidak cinta lagi kepada Terdakwa.

  5. Dari keterangan saksi-saksi tersebut jelas sangat bersesuaian antara keterangan Saksi I dengan saksi lainnya, dan tidak ditemukan adanya pertentangan antara keterangan saksi-saksi tersebut, selanjutnya keterangan saksi bersesuaian pula dengan keterangan Terdakwa.

  6. Dari ketiga alat bukti yaitu keterangan saksi, keterangan Terdakwa dan alat bukti surat dapat disimpulkan apa yang didakwakan oleh Oditur Militer adalah benar dan Terdakwalah pelaku dari tindak pidana tersebut, untuk itu keberatan Tim Penasihat Hukum Terdakwa harus ditolak.

  Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi Replik Oditur Militer : Bahwa pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan Replik Oditur Militer sepanjang mengenai keterangan saksi-saksi yang tidak hadir maupun pembuktian unsur-unsur tindak pidana, sedangkan mengenai lamanya pidana Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri sebagaimana dalam putusan ini.

  Menimbang : Bahwa selanjutnya mengenai Replik dari Oditur Militer, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut : Bahwa mengenai Replik dari Oditur Militer yang disampaikan kepada Majelis Hakim secara tertulis yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa tetap pada tuntutannya (Requisitoir) yang semula, maka untuk selanjutnya Majelis Hakim tidak perlu lagi menanggapi Replik dari Oditur Militer tersebut.

  Menimbang : Bahwa tindak pidana “Setiap orang dilarang menelantarkan

  orang lain dalam lingkup rumah tangganya padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan,perawatan,atau pemeliharaan kepada orang tersebut” mengandung unsur-

  1. Unsur kesatu : “Setiap orang dilarang menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya”

  2. Unsur kedua : “Padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut”

  Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  Unsur kesatu : “Setiap orang dilarang menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya“

  Menurut UU setiap orang adalah setiap warga negara yang tunduk kepada perundang-undangan RI (dalam hal ini Pasal 2-5,7 dan 8 KUHP) termasuk juga diri Terdakwa sebagai anggota TNI. Menelantarkan orang lain yang dimaksud sebagaimana di atas adalah bagi setiap orang yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan/atau melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah sehingga korban berada di bawah kendali orang tersebut. Yang dimaksud dengan dalam lingkup rumah tangganya adalah sebagaimana diatur dalam pasal 2 ayat (1) huruf a ialah menelantarkan suami, istri dan anak, dalam hal ini Terdakwa adalah suami sedangkan pasal 2 huruf b ialah orang yang mempunyai hubungan perkawinan dalam hal ini Terdakwa selaku suami Saksi-I.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta hukum sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, setelah menikah, pada bulan Juli 2009, Terdakwa membawa Saksi I tinggal di Jayapura karena Terdakwa dinas di Kodam XVII/Cenderawasih, dan Terdakwa tinggal di kamar kost dengan Saksi I dan bertetangga dengan teman Terdakwa yang bernama Sdri. Amelia Nasution (Saksi II), serta Terdakwa menyarankan apabila Saksi I ada masalah atau perlu bantuan supaya menghubungi Saksi II, namun Saksi II tidak pernah tinggal di kamar kostnya.

  2. Bahwa benar, setelah satu bulan tinggal di tempat kost tersebut, Terdakwa dan Saksi I selalu berselisih paham karena Terdakwa tidak pernah meluangkan waktu untuk Saksi I dan Saksi I pernah membaca SMS di handpone Terdakwa dari seorang perempuan yang mengatakan cinta kepada Terdakwa, sehingga Saksi I mulai mau bercerita tentang rumah tangganya tetapi tanpa sepengetahuan Saksi I, direkam oleh Saksi II dan rekaman tersebut di berikan kepada Terdakwa.

  3. Bahwa benar, pada bulan Oktober 2009 Terdakwa dan Saksi I pindah kost ke Jln. Nusa Tenggara Dok V bawah Jayapura, namun Terdakwa tidak ada perubahan sikap dan pada bulan Januari 2010 Terdakwamenyatakan pisah ranjang dengan Saksi I, lalu meninggalkan Saksi I sendiri di kost tersebut.

  4. Bahwa benar, selama Saksi I di tinggal oleh Terdakwa tersebut, Saksi I tidak pernah diberikan nafkah batin sejak minggu ke tiga bulan September 2009 dan nafkah lahir tidak diberikan sejak bulan September 2010 sampai dengan sekarang, dengan catatan sejak bulan Januari 2010 sampai dengan Agustus 2010 Saksi I hanya diberi nafkah lahir yaitu berupa uang yang besarnya Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), uang hasil Terdakwa bekerja tambahan di Apotek, sedangkan gajinya sebagai TNI tidak pernah diberikan kepada Saksi.

  5. Bahwa benar, dengan tidak diberikannya nafkah oleh Terdakwa, Saksi I merasa terlantar di Jayapura yang jauh dari orang tua Saksi I, sehingga Saksi I berusaha untuk bekerja agar bisa menghidupi dirinya sendiri.

  6. Bahwa benar, dengan demikian, perbuatan Terdakwa adalah telah menelantarkan Sdri. Dewi Arsi Adi Safitri Matheus,S.Pd (Saksi I) yang merupakan istri Terdakwa yang sah, sejak bulan September 2010 sampai dengan sekarang, yaitu Terdakwa tidak memberikan tanggung jawabnya untuk memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada Saksi I, dengan cara tidak memberikan uang dari hasil gajinya sebagai seorang TNI.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke kesatu “Setiap orang dilarang

  menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya“, telah terpenuhi. Unsur Kedua : “Padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut”

  • berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut” berarti menurut hukum pada diri Terdakwa terdapat kewajiban untuk memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada istrinya karena sebab adanya ikatan perkawinan diantara keduanya.

  Bahwa yang dimaksud dengan “Padahal menurut hukum yang

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta hukum sebagai

  1. Bahwa benar, Terdakwa kenal dengan Sdri. Dewi Arsi Adi Safitri Matheus,S.Pd (Saksi I) pada tahun 2007 di Gereja Pouk Magelang pada waktu Terdakwa sedang melaksanakan Dikma di Akmil Magelang dan berlanjut menjadi hubungan pacaran, dan Terdakwa sering mengunjungi Saksi I walaupun Terdakwa sudah melaksanakan Sesarcab di Pusdikkes TNI AD di Jakarta.

  2. Bahwa benar, setelah 1 (satu) tahun lebih dinas di Kesdam

  XVII/Cenderawasih, Terdakwa menikahi Saksi I pada tanggal 18 Juni 2009 di Gereja Kristen Jawa plengkang, Magelang Sesuai dengan Surat Nikah Gereja Nomor : C.3/SN.3/VII/2009 tanggal 18 Juli 2009, kemudian di daftarkan di kantor catatan sipil kota Magelang dengan Akta Perkawinan Nomor: 59/2009 tanggal 27 Juli 2009 namun sampai saat ini belum dikaruniai anak.

  3. Bahwa benar, setelah menikah, pada bulan Juli 2009, Terdakwa membawa Saksi I tinggal di Jayapura karena Terdakwa dinas di Kodam XVII/Cenderawasih, dan Terdakwa tinggal di kamar kost dengan Saksi I dan bertetangga dengan teman Terdakwa yang bernama Sdri. Amelia Nasution (Saksi II), serta Terdakwa menyarankan apabila Saksi I ada masalah atau perlu bantuan supaya menghubungi Saksi II, namun Saksi II tidak pernah tinggal di kamar kostnya.

  4. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa mempunyai kewajiban memberikan kehidupan,perawatan atau pemeliharaan kepada Saksi I karena antara Terdakwa dengan Saksi I telah terikat dalam tali perkawinan yang sah serta belum terjadi perceraian diantara keduanya. Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke kedua “Padahal menurut hukum

  yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut” telah terpenuhi.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam Persidangan, pengadilan berpendapat bahwa cukup bukti yang sah dan cukup menyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “Setiap orang dilarang menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan,perawatan,atau pemeliharaan kepada orang tersebut”

  Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal : 49 Huruf A UU RI Nomor 23 Tahun 2004. Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa menyatakan sehat jasmani serta rohani dan siap diperiksa dan selama pemeriksaan persidangan

  Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat menghapuskan kesalahan Terdakwa sehingga pada diri Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Menimbang : Sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara, Pengadilan ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan ini Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa karena Terdakwa tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap Saksi-I yang merupakan istri sah Terdakwa yang seharusnya Terdakwa sebagai seorang suami wajib untuk melindungi dan mengayomi.

  2. Bahwa pada hakekatnya Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena kurangnya kesadaran pada diri Terdakwa untuk mematuhi norma-norma hukum, norma-norma susila dan norma-norma agama yang berlaku di masyarakat..

  3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa telah menyebabkan Saksi I yang merupakan istri sah dari Terdakwa menjadi terlantar sejak bulan September 2009 sampai dengan bulan September 2010.

  4. Bahwa hal-hal yang mempengaruhi Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa bertabiat buruk dan menjalani hidup semaunya tanpa menghiraukan norma-norma yang berlaku disamping itu Terdakwa menghindari tanggung jawab sebagai seorang suami terhadap istri sah. Menimbang : Bahwa dalam memeriksa dan mengadili Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum,kepentingan umum dan kepentingan Militer :

  1. Menjaga kepentingan Hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat .

  2. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang.

  3. Menjaga kepentingan Militer dalam arti dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dapat mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para prajurit. Sehingga dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan ketentuan hukum yang berlaku walaupun dalam keadaan bagaimanapun juga pada hakekatnya perbuatan Terdakwa yang sedemikian itu untuk Prajurut TNI dilarang keras ,karena menyebabkan Saksi I yang merupakan istri sah dari Terdakwa menjadi terlantar. Dan untuk mendidik yang bersangkutan agar dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara atau prajurit yang baik, sesuai dengan falsafah Pancasila dan atau Sapta Marga.

  Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu: Hal-hal yang meringankan : 1. Terdakwa belum pernah dihukum.

  2. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan etika keprajuritan, Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta 8 (delapan) Wajib TNI.

  3. Terdakwa tidak bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga.

  4. Terdakwa tidak berhasil/gagal dan tidak mampu dalam membina rumah tangganya. Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara. Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa :

  Surat-surat : 1. 1 (satu) lembar foto copy Surat Akta Nikah

  2. 1 (satu) lembar foto copy Surat Pernikahan dari gereja. 3. 1 (satu) lembar foto copy Kartu Keluarga.

  Oleh karena barang bukti berupa surat ternyata bersesuaian dengan bukti-bukti lain sehingga memperkuat pembuktian tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer.

  Mengingat : Pasal 9 ayat (1) jo Pasal 49 UU Nomor 23 Tahun 2004 serta ketentuan perundang – undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

  

M E N G A D I L I

  1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : ANDI KRISTANTO, Lettu Ckm NRP. 11070043330480, Terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak Pidana “Menelantarkan orang dalam lingkup rumah

  tangganya”.

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 6 (enam) bulan.

  3. Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : 1. 1 (satu) lembar foto copy Surat Akta Nikah 2. 1 (satu) lembar foto copy Surat Pernikahan dari gereja.

  3. 1 (satu) lembar foto copy Kartu Keluarga. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu rupiah).

  Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 13 September 2012 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh ADIL KARO KARO, S.H. Letnan Kolonel Chk NRP. 1910000581260, sebagai Hakim Ketua, serta WING EKO JOEDHA HARIJANTO, S.H. Mayor Sus NRP. 524432 dan AKHMAD JAILANIE, S.H. Kapten Chk NRP. 517644 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer TAVIP HERU MARSONO, S.H. Mayor Sus NRP. 520861, Penasihat Hukum SATAR M. HUTABARAT, S.H. Mayor Chk NRP. 11960010670469 dan JHONI SOSANG, S.H. Lettu Chk NRP. 110600062110681, Panitera ISKANDAR, S.H.,M.H. Lettu Chk NRP. 21960346030574 serta dihadapan umum dan Terdakwa.

  HAKIM KETUA ttd ADIL KARO KARO, S.H. LETNAN KOLONEL CHK NRP. 1910000581260 HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II ttd ttd WING EKO JOEDHA HARIJANTO, S.H. AKHMAD JAILANIE, S.H . MAYOR SUS NRP. 524432 KAPTEN CHK NRP. 517644 PANITERA ttd ISKANDAR, S.H.,M.H. LETNAN SATU CHK NRP. 21960346030574 UNTUK SALINAN YANG SAH PANITERA ISKANDAR, S.H.,M.H.

  LETNAN SATU CHK NRP. 21960346030574