PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN KEJADIAN ANEMIA DAN KESAKITANDENGAN Hubungan Kejadian Anemia Dan Kesakitan Dengan Prestasi Belajar Pada Siswi Kelas X Di SMA Negeri 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

PUBLIKASI KARYA ILMIAH
HUBUNGAN KEJADIAN ANEMIA DAN KESAKITANDENGAN
PRESTASI BELAJAR PADA SISWI KELAS X DI SMA NEGERI 1
MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

Skripsi ini Disusun untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh Ijazah S1Gizi

Disusun Oleh :
WAHYU LUQMAN HAKIM
J 310 070 012

PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

HUBUNGAN KEJADIAN ANEMIA DAN KESAKITANDENGAN
PRESTASI BELAJAR PADA SISWI KELAS X DI SMA NEGERI 1
MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO
Wahyu Luqman Hakim

WAHYU LUQMAN HAKIM J310070012
CORRELATION ANEMIA INCIDENCY
AND MORBIDITY WITH
LEARNING ACHIEVEMENT OF X CLASS STUDENT OF MOJOLABAN 1
HIGH SCHOOL OF SUKOHARJO
Background: Anemia Incidents when production hemoglobin less so blood
to be low level. Anemia can result in reduced concentration of mind and
person, declining academic achievement in school children as having
difficulty concentrating. In addition to having anemia, students who had
morbidity and absent in class room will difficult to follow learning process
and learning achievement disturb.
Objective: aim to know correlation anemia Incidence and morbidity with
learning achievement of x Class Student of Mojolaban 1 High School of
Sukoharjo
Method: This research was an observational study with cross sectional
approach. Sample are 33 students of X Classes. Taking sample was using
simple random sampling method. Data incidence of anemia obtained from
measurements using Hemoque. Morbidity data obtained from
questionnaires and student achievement data was obtained from rapport
book. Data analysis using Pearson product moment correlation test

Results: Based on univariate analysis showed 36.4% respondents un
anemia, 63.6% of respondents anemia Incidence. 45.5% respondents in
category rare morbidities and 54.5% had no morbidity. 21.2% respondent
have good academic achievement and 78.8% had poor academic
achievement. Test results of Pearson product moment correlation anemia
incidence with student achievement with
p = 0.480 and Fisher
exact test morbidity with learning on student achievement with
p=
.674
Conclusion: The results of the study concluded there was no correlation
between anemia incidency with learning achievement of X Class Student
Of Mojolaban 1 High School Of Sukoharjo. The results of the study
concluded there was no correlation between Morbidity with learning
achievement of X Class Student of Mojolaban 1 High School Of
Sukoharjo
Keywords: anemia, morbidity, learning achievement
Bibliography: 52 (1999-2006)
*Mahasisw a S-1 Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakar ta


Page 3

PENDAHULUAN

Remaja

Menurut
adalah

golongan

Kesehatan

data

dari

Kabupaten


Dinas

Sukoharjo,

kelompok usia yang relatif sangat

prevalensi anemia wanita usia subur

bebas, termasuk dalam memilih jenis

tahun 2008 sebesar 48,5 % dan pada

makanan

konsumsi.

tahun 2009 sebesar 33, 84 % (Dinkes

Kecukupan asupan serat makanan


Sukoharjo, 2009). Prevalensi anemia

pada

wanita

yang
remaja

di
akan

sangat

usia subur

untuk daerah

menentukan taraf kesehatan pada


Mojolaban pada tahun 2010 adalah

masa

sebesar 48 % (Dinkes Sukoharjo,

selanjutnya

(Soerjodibroto,

2004). Anemia defisiensi besi terjadi

2011).

akibat cadangan zat besi dalam

Remaja yang menderita anemia

tubuh kurang. Cadangan zat besi


atau kekurangan darah tidak akan

yang kurang mengakibatkan proses

memiliki semangat belajar yang tinggi

erythropoiesis terganggu, sehingga

karena sulit untuk berkonsentrasi.

pembentukan hemoglobin (Hb) dalam

Kadar

darah juga terganggu (Handayani,

menurunkan kemampuan belajar dan

2008). Hb sebagai alat transportasi


daya tahan tubuh. Akibatnya, anemia

oksigen dari paru-paru menuju sel

secara tidak langsung berpengaruh

dan

membawa

terhadap nilai pelajaran dan prestasi

karbondioksida dari sel menuju paru-

siswa (Reniati, 2008). Pada anak-

paru. Pada defisiensi zat besi, Hb

anak


dan hematrokrit akan mengalir dalam

adanya

aliran darah dengan sangat lambat

hemoglobin dan kesanggupan anak

karena jumlah oksigen yang dibawa

untuk belajar. Dikatakan bahwa pada

dalam aliran darah sedikit. Anemia

kondisi

anemia

daya


dapat

dalam

belajar

tampak

membantu

menyebabkan

penurunan

Hb

yang

sekolah


rendah

telah

korelasi

akan

ditunjukkan

antara

kadar

konsentrasi
menurun

stamina (kesegaran jasmani) dan

(Soediaoetama, 2004). Hasil analisis

konsentrasi

korelasi dengan menggunakan teknik

belajar

serta

daya

imunitas tubuh terhadap penyakit

korelasi

(Wardlaw, dan Anne.2009).

menunjukkan bahwa ada hubungan

Spearman

Rank

antara kadar hemoglobin dengan

prestasi belajar siswi SMP Negeri 25

Mojolaban, menunjukkan bahwa dari

Semarang.

100

Siswi

yang

kadar

siswi

yang

diperiksa

kadar

hemoglobinnya tinggi (dalam batas

hemoglobinnya, ada 35 % siswi yang

normal), prestasi belajarnya lebih

memiliki kadar hemoglobin dibawah

tinggi

angka normal. Dari Hasil penelitian

dari

siswi

hemoglobinnya

yang

lebih

kadar
rendah.

tersebut

maka

peneliti

ingin

Semakin tinggi kadar hemoglobin

mengetahui hubungan status gizi

(dalam batas normal) maka prestasi

dengan

belajar siswi akan semakin tinggi,

remaja

semakin rendah kadar hemoglobin

Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

darah siswi maka prestasi belajar

TINJAUAN PUSTAKA

siswi

akan

semakin

rendah

(Wijayanti, 2005).
Responden

kadar
putri

di

SMA

pada

Negeri

1

Usia remaja merupakan usia
peralihan

yang

hemoglobin

dari

anak-anak

menuju

mengalami

dewasa yang berawal dari usia 9-10

sakit dismenore berdampak pada

tahun dan berakhir pada usia 18

aktivitas sekolah seperti tidak masuk

tahun. Remaja sebagai golongan

sekolah.

individu

Tidak

dapat

mengikuti

yang

sedang

mencari

kegiatan pelajaran sekolah, maka

identitas diri biasanya memiliki sifat

kesempatan

suka menirukan atau mengagumi

untuk

pelajaran

sekolah

terganggu

yang

berdampak

menerima
juga

akan

terhadap

sifat-sifat

yang

dimiliki

pada

akhirnya

seseorang yang diidolakan. Banyak

menurunnya

prestasi

perubahan

yang

terjadi

dengan

belajar. Hasil penelitian ini diperkuat

bertambahnya

dengan penelitian Oktaviana (2012)

jaringan lemak dalam tubuh. Selain

yang menyimpulkan secara statistik

itu juga terjadi perubahan hormonal,

terdapat ada hubungan kejadian Gizi

perubahan

kurang, Anemia Gizi Besi dan Gaky

maupun psikologisnya (Yayuk, 2004).

dengan Prestasi Belajar
Berdasarkan

hasil

dari

masa

aspek

otot

dan

sosiologis

Anemia menurut definisi adalah
penelitian

berkurangnya hingga dibawah normal

Dinas Kesehatan sukoharjo tahun

jumlah sel darah merah, kualitas

2011 yang dilakukan di SMA Negeri 1

hemoglobin, dan volume Packed red

*Mahasisw a S-1 Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sur akarta
Page 5

blood cells (hematokrit) per 100 ml

fenomena subyektif yang ditandai

darah. Sehingga dapat disimpulkan

dengan perasaan tidak enak (feeling

anemia

diagnosis

unwell) (Notoatmodjo, 2010). Faktor-

melainkan suatu cerminan perubahan

faktor pejamu yang mempengaruhi

patofisiologik yang mendasar yang

kondisi manusia hingga menimbulkan

diuraikan melalui anamnesis yang

penyakit, terdiri atas faktor genetis,

seksama,

umur, jenis kelamin, kelompok etnik,

bukan

suatu

pemeriksaan

fisik,

dan

fisiologis,

imunologik,

kebiasaan

2006). Hemoglobin adalah parameter

seseorang

(kebersihan,

makanan,

yang digunakan secara luas untuk

kontak

menetapkan prevalensi anemia serta

rekreasi,

bertugas

kesehatan) (Supariasa, Bakri, dan

pemeriksaan

laboratorium

sebagai

(Price,

senyawa

yang

membawa oksigen pada sel darah
merah.

Hemoglobin

dapat

diukur

perorangan,

pekerjaan,

pemanfaatan

pelayan

Fajar, 2002).
Sardiman (2001), berpendapat

secara kimia dan jumlah Hb/100 ml

bahwa

darah

dikatakan

baik,

indeks kapasitas pembawa oksigen

tersebut

dapat

pada darah (Supariasa, Bakri, dan

kegiatan

belajar

Fajar. 2002).

efektif. Artinya dalam proses ini siswa

dapat

digunakan

sebagai

Penyakit (disease) adalah suatu

proses

belajar-mengajar
apabila

proses

membangkitkan
mengajar

yang

dapat berkreativitas secara baik dan

bentuk reaksi biologis terhadap suatu

benar

organisme, benda asing atau luka

mengoptimalkan hasil yang dicapai

(injury).

dalam pembelajaran.

Hal

fenomena

ini

yang

adalah

suatu

obyektif

yang

sehingga

Anemia

akan

kekurangan

zat

besi

ditandai oleh perubahan fungsi-fungsi

dapat menimbulkan berbagai dampak

tubuh sebagai organisme biologis.

pada

Sedangkan

sakit

menurunkan

penilaian

seseorang

terhadap

sehingga mudah terkena penyakit,

penyakit

sehubungan

dengan

menurunnya aktivitas dan prestasi

pengalaman
dialaminya.

Hal

(illnes)

adalah

yang

langsung

ini

merupakan

belajar.

remaja

putri
daya

Selain

itu

antara
tahan

masa

lain
tubuh

remaja

merupakan masa pertumbuhan yang

*Mahasisw a S-1 Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sur akarta
Page 6

sangat cepat, kekurangan zat besi

sampel sesuai dengan jumlah yang

pada masa ini akan mengakibatkan

telah ditetapkan.

tidak tercapainya tinggi badan optimal

Data primer pada penelitian ini

(Depkes RI, 1998).

didapatkan dari responden secara

METODE PENELITIAN

langsung dengan metode wawancara

Jenis penelitian ini bersifat
observasional

dengan

mengenai karakteristik subjek yaitu

pendekatan

nama, kelas, tanggal lahir, jenis

cross sectional. Variabel yang diambil

kelamin, umur, nama sekolah dan

oleh peneliti yaitu prestasi belajar

alamat

sebagai variable terikat sedangkan

diperoleh

kejadian

sampel

anemia

dan

kesakitan

rumah.

Data

kadar

Hb

dari

hasil

pengambilan

darah

pada

siswi

oleh

analis

yang

sebagai variabel bebas. Penelitian ini

dilakukan

kesehatan

dilaksanakan pada bulan September

dengan menggunakan alat hemoque.

2011 sampai Maret 2012. Penelitian

Data kesakitan siswi diambil dengan

ini dilaksanakan di SMA Negeri 1

menggunakan questioner.

Sukoharjo

Data sekunder adalah data

dengan dasar pertimbangan jumlah

yang diperoleh bukan dengan cara

remaja putri yang anemia cukup

observasi langsung atau wawancara.

banyak serta belum pernah dilakukan

Data sekunder pada penelitian ini

penelitian tentang status gizi pada

meliputi: gambaran umum sekolah,

remaja

keadaan

Mojolaban

Kabupaten

putri

di

SMA

Negeri

1

Pengambilan
Random

sarana

dan

prasarana, data jumlah siswa, dan

Mojolaban.
dilakukan

gedung,

sampel

data prestasi belajar.
HASIL DAN PEMBAHASAN

dengan

cara

Simple

Sampling

yaitu

dengan

A. Karakteristik

Responden

mengundi semua populasi kemudian

Penelitian

mengacak

seluruh

Subjek dalam penelitian ini sesuai

responden dengan sistem undian.

dengan kriteria inklusi dan ekslusi

Undian yang pertama jatuh menjadi

diambil sebanyak 33 siswi dari kelas

responden

X.

seterusnya

nama

yang
untuk

dari

pertama

dan

mendapatkan

Karakteristik

subjek

penelitian

berdasarkan usia yaitu rata-rata usia

*Mahasisw a S-1 Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sur akarta
Page 7

yaitu 15,39 ± 0,56, untuk usia minimal

mengakibatkan anemia pada remaja

subjek penelitian adalah 14 tahun

khususnya

dan usia maksimal 16 tahun. Subjek

2003).

penelitian yang usianya 14 tahun

2. Frekuensi kesakitan

sebanyak 1 (3%) siswi, 15 tahun ada
18 (54,5%) siswi, dan 16 tahun
1. Distribusi Kejadian Anemia
Tabel Distribusi Responden
Berdasarkan Status Anemia
N
12

Persentase
(%)
36.4

21
33

63.6
100.0

sebesar 63,6 %. Pola makan remaja
yang

berorientasi pada selera sentries,
gengsi sentries dan ekonomi sentries.
Mereka

sudah

mulai

membuat

keputusan sendiri dalam masalah
makanan. Pola ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor termasuk pengaruh
kebiasaan makan keluarga karena
keluarga merupakan lingkungan yang
paling dekat dengan remaja. Pola
makan

yang

tidak

teratur

dapat

menngakibatkan kebutuhan gizi yang
dibutuhkan
berkurang,

oleh

tubuh

sehingga

N
15
18
33

Persentase (%)
45.5
54.5
100.0

Tabel di atas menunjukkan 45,4%
responden mengalami kesakitan.

Kesakitan dapat dipengaruhi oleh

responden yang mengalami anemia
kerakteristik

(Moehji,

Responden mengalami kesakitan.

Tabel di atas menunjukkan bahwa

mempunyai

putri

Tabel Distribusi responden
berdasarkan frekuensi kesakitan
Kesakitan
Jarang
Tidak pernah
Total

sebanyak 14 (42,4%) siswi.

Status
Anemia
Tidak
anemia
Anemia
Total

remaja

menjadi
dapat

berbagai

faktor

seperti

lingkungan, faktor gizi.

faktor
Menurut

Supariasa, Bakri, dan Fajar, (2002),
suatu penyakit timbul seperti faktor
sumber penyakit (agens), pejamu
(Host),

dan

lingkungan

(Environment).
3. Jenis kesakitan
Tabel Distribusi responden
berdasarkan jenis kesakitan
Kesakitan

N

Persentase (%)

Tipoid
DBD
Diare
Tidak sakit
Total

4
8
3
18
33

12.1
24.2
9.1
54.5
100.0

Tabel

di

atas

menunjukkan

bahwa responden banyak yang sakit
DBD. Demam berdarah (DB) adalah

*Mahasisw a S-1 Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sur akarta
Page 8

penyakit

demam

akut

anemia

yang

juga

banyak

yang

disebabkan oleh virus dengue, yang

mempunyai prestasi belajar yang

masuk ke peredaran darah manusia

kurang

melalui gigitan nyamuk dari genus

Pearson product moment diperoleh

Aedes, misalnya Aedes aegypti atau

nilai diperoleh nilai p = 0, 480, (p >

Aedes albopictus (Djunaedi, 2006).

0,05) keputusan yang diambil adalah

4. Distribusi

Ho

Prestasi

Belajar

baik.

diterima,

disimpulkan

Responden

antara

Distribusi responden berdasarkan

N
7
26
33

uji

korelasi

sehingga

dapat

tidak ada hubungan

kejadian

anemia

dengan

prestasi belajar pada siswi SMA

Prestasi Belajar
Prestasi
Belajar
Baik
Kurang baik
Total

Hasil

Negeri 1 Mojolaban. Tidak adanya

Persentase
(%)
21.2
78.8
100.0

hubungan antara antara kejadian
anemia dengan prestasi belajar pada
siswi disebabkan karena prestasi
belajar tidak hanya dipengaruhi oleh

Tabel di atas diketahui 78,8%

faktor kejadian anemia saja, terdapat

responden mempunyai prestasi

faktor lain yang dapat mempengaruhi

belajar yang kurang baik.

prestasi belajar siswi. Faktor lain

B. Hubungan

Kejadian

seperti intelegensi dan bakat, minat

Anemia

dengan Prestasi belajar

dan motivasi, cara belajar, keluarga,
sekolah,

Prestasi Belajar

Kejadian
Anemia
Baik
N
1 Anemia
2 Normal

%

Kurang
Baik
N
%

p

%

4 33.3

8

67.7

12

100

3 14.3

18

85.7

21

100

lingkungan

sekitar.

Total
N

masyarakat,

Hasil

penelitian

ini

memperkuat penelitian Annas (2011)
0,480
*

di Semarang pada siswa MTs Al
Asror.

Berdasarkan

hasil

penelitiannya

menyimpulkan

tidak

Tabel di atas diketahui siswi

ada Hubungan Kesegaran Jasmani,

yang mengalami kejadian anemia

Hemoglobin, Status Gizi, dan Makan

banyak yang mempunyai prestasi

Pagi

belajar kurang baik. Siswi yang tidak

Berbeda

terhadap
halnya

Prestasi

Belajar.

penelitian

yang

*Mahasisw a S-1 Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sur akarta
Page 9

dilakukan oleh Wijayanti (2005), yang

diambil

membuktikan

kesimpulannya adalah

bahwa

adanya

adalah

Ho

diterima.
tidak ada

hubungan antara kadar hemoglobin

hubungan antara kesakitan dengan

dengan kesanggupan anak untuk

prestasi belajar pada siswi SMA

belajar.

akan

Negeri 1 Mojolaban. Hasil penelitian

konsentrasi

ini memperkuat penelitian Farokah

Keadaan

anemia

mempengaruhi

daya

dalam

sehingga

belajar

prestasi

(2005) yang meneliti

mengenai

belajar menjadi menurun dan siswi

hubungan tonsillitis dengan prestasi

yang kadar hemoglobinnya tinggi

belajar siswa kelas II SD di kota

(dalam batas normal), prestasinya

Semarang.

lebih tinggi dari siswi yang kadar

menyimpulkan tidak ada hubungan

hemoglobinnya rendah.

yang

C. Hubungan

Kejadian

kesakitan

signifikan
Moehji

bahwa

Prestasi Belajar

Jarang
Tidak
pernah

N

%

4
3

26.7
16.7

Kurang
Baik
N
%
11
15

N

%

tubuh

15
18

100
100

0,674
*

bekerja.

gizi

untuk

kesegaran

produktifitas

Kecukupn

gizi

dan
dalam
dapat

mencegah terjadinya mordibitas. Jika

yang

jarang

mengalami

kesakitan banyak yang mempunyai
prestasi belajar kurang baik, demikian
siswi

yang

tidak

pernah

mengalami kesakitan banyak yang
mempunyai prestasi belajar kurang
baik.

asupan

meningkatkan

Tabel di atas menunjukkan

juga

menyatakan
memerlukan

mempertahankan

*uji Fisher exact

siswi

tonsillitis

P*

Total

73.3
83.3

antara

(2009)

kecukupan
Baik

penelitiannya

dengan prestasi belajar.

dengan Prestasi Belajar
Kesakitan

Hasil

Hasil uji korelasi Fisher exact

diperoleh nilai diperoleh nilai p =
0,674, (p > 0,05)

keputusan yang

seseorang

yang

kecukupan

gizi,

kurang
sebagai

akan
contoh

asupan Sarapan pagi yang baik dan
banyak

mengandung

karbohidrat

akan merangsang glukosa dan mikro
nutrient

dalam

otak

yang

dapat

menghasilkan energi, selain itu dapat
berlangsung

memacu

otak

agar

membantu memusatkan pikiran untuk
belajar

dan

memudahkan

penyerapan pelajaran. Demikian juga

*Mahasisw a S-1 Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sur akarta
Page 10

anak yang tidak tercukup asupan gizi

responden yang mengkonsumsi

maka akan lebih rentan menurunnya

protein hewani

Dokumen yang terkait

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KEJADIAN ANEMIA DENGAN KESEGARAN Hubungan Status Gizi dan Kejadian Anemia dengan Kesegaran Jasmani pada Remaja Putri Kelas X dan XI di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 3 11

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN KEJADIAN ANEMIA DENGAN KEBUGARAN JASMANI Hubungan Kejadian Anemia Dengan Kebugaran Jasmani Dan Prestasi Belajar Pada Remaja Putri Di Smp Negeri 4 Batang.

0 1 14

SKRIPSI Hubungan Kejadian Anemia Dan Kesakitan Dengan Prestasi Belajar Pada Siswi Kelas X Di SMA Negeri 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Kejadian Anemia Dan Kesakitan Dengan Prestasi Belajar Pada Siswi Kelas X Di SMA Negeri 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 5

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Kejadian Anemia Dan Kesakitan Dengan Prestasi Belajar Pada Siswi Kelas X Di SMA Negeri 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 5

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN ANEMIA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWI KELAS XI DI SMA NEGERI 2 Hubungan Antara Kejadian Anemia Dengan Indeks Massa Tubuh Dan Prestasi Belajar Pada Siswi Kelas Xi Di Sma Negeri 2 Sukoharjo.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kejadian Anemia Dengan Indeks Massa Tubuh Dan Prestasi Belajar Pada Siswi Kelas Xi Di Sma Negeri 2 Sukoharjo.

0 1 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA 1 MOJOLABAN Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Kelas X Di SMA 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Kelas X Di SMA 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 5

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Kelas X Di SMA 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13