HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ANALISIS HUBUNGAN PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP DAYA TARIK IKLAN SABUN LUX PADA MEDIA TELEVISI DENGAN MINAT BELI KONSUMEN

  

ANALISIS HUBUNGAN PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP

DAYA TARIK IKLAN SABUN LUX PADA MEDIA TELEVISI

DENGAN MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus pada Mahasiswa Angkatan 2005 dan 2006

Universitas Sanata Dharma di Kampus I Mrican Yogyakarta

  

Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Ekonomi Manajemen

  

Disusun oleh:

Theresia Ratmawati SS

NIM: 012214197

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

  HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ANALISIS HUBUNGAN PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP DAYA TARIK IKLAN SABUN LUX PADA MEDIA TELEVISI DENGAN MINAT BELI KONSUMEN Studi Kasus Pada Mahasiswa Angkatan 2005 dan 2006 Universitas Sanata Dharma di Kampus I Mrican Yogyakarta

  Disusun Oleh : Nama : Theresia Ratmawati SS NIM : 012214197

  Telah disetujui oleh : Dosen Pembimbing I Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM Tanggal 9 Maret 2006 Dosen Pembimbing II Drs. A. Triwanggono MS Tanggal 3 April 2007

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  ™ TUHAN ADALAH KEKUATANKU ™

JIWA PEKERJA KERAS TELAH BEKERJA KERAS

BAGI DIRINYA, KARENA MULUTNYA TELAH

  AMSAL 16 :26)

  MENDESAK NYA DENGAN KUAT. (

IA MEMBUAT SEGALA SESUATU INDAH PADA

  ™

WAKTUNYA. BAHKAN IA MENARUH WAKTU YANG

TIDAK TERTENTU DALAM HATI MEREKA, AGAR

MANUSIA TIDAK PERNAH DAPAT MEMAHAMI PEKERJAAN YANG DIBUAT OLEH ALLAH YANG BENAR SEJAK PERMULAAN SAMPAI AKHIR.

  PENGKOTBAH 3:11)

  ( Kupersembahkan skripsi ini untuk: Yang terkasih Ibu,bapak Petrus Soedharno, mas suppry-kak Happy; mas Pudji and kak Moy; mas Yatin-Mba Assich serta pendamping hidupku Panji tak lupa keponakanku yang manis

  

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN PENILAIAN KONSUMEN

TERHADAP DAYA TARIK IKLAN SABUN LUX PADA MEDIA

TELEVISI

DENGAN MINAT BELI KONSUMEN

  Studi Kasus pada Mahasiswa angkatan 2005 dan 2006 Universitas Sanata Dharma di Kampus I Mrican

  Yogyakarta

  

THERESIA RATMAWATI SS

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap iklan sabun Lux di televisi serta hubungannya dengan minat beli konsumen. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden dengan metode pengambilan sampel menggunakan purposive

  .

  sampling

  Skala yang digunakan adalah analisis Semantic Differential Scale untuk mengetahui daya tarik iklan sabun Lux di televisi serta minat beli konsumen, Analisis korelasi Product Moment digunakan untuk menganalisis hubungan antara daya tarik iklan sabun Lux dengan minat beli konsumen. Hasil rata-rata skor daya tarik iklan menunjukkan bahwa daya tarik iklan sabun Lux di televisi adalah tinggi. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata analisis sebesar 3,74 yaitu masuk dalam range nilai 3,40-4,19. Selanjutnya dari hasil analisis korelasi product moment dapat diketahui bahwa daya tarik iklan sabun Lux di televisi memiliki hubungan atau korelasi yang positif dan signifikan dengan minat beli konsumen, dengan nilai korelasinya sebesar 0,418.

  

ABSTRACT

AN ANALYSIS ON THE RELATIONSHIP BETWEEN

CONSUMERS EVALUATION TOWARD THE APPEALS OF

LUX SHOWER SOAP TELEVISION ADVERTISEMENT AND

PURCHASE INTENTION

  A case study on students of Sanata Dharma University

  Yogyakarta

  

THERESIA RATMAWATI SS

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2007

  This research aimed to find out the relationship between evaluation towards the appeals of Lux shower soap television advertisement and purchase intention.

  The research was conducted by giving questionnaires to 100 respondents using “purposive sampling” technique. The research used “Sementic Differential Scales” to find out the appeals of Lux shower soap television advertisement. “Product Moment” correlation analisis was used to analyze the relationship between the appeals of Lux shower soap commercial and consumers’ purchase intention. The result of the study showed that the appeal of Lux shower soap adverstisement was high, with the value of 3.74. The product moment correlation analysis showed that the appeal of Lux shower soap television advertisement had a positive and significant correlation with the consumers’ purchase intention, with the value of 0.418.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur atas terang kasihMu Bapa. Hanya dengan berkat dan kebaikanMu, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan serta bimbingan yang sangat berguna bagi penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin manyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. pembimbing jalanku yang tidak pernah lelah

  Tuhan yesus Kristus menemani dalam kehidupanku sekarang, dan selamanya.

  2. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM, selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, dan memberikan pengarahan, dengan penuh kesabaran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. Tanpa bantuan dan bimbingan yang Bapak berikan dalam penulisan skripsi ini penulis tidak dapat menyelesikan dengan semaksimal mungkin.

  5. Bapak Drs. A Triwanggono., M.S, selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu penulis dalam menyempurnakan penulisan skripsi ini dengan sabar dan penuh dengan keprofesionalan sebagai dosen senior. Tanpa bantuan bapak untuk meluangkan waktu disela-sela kesibukan, mungkin skripsi ini jauh dari sempurna, trimakasih atas masukan-masukan yang sangat membangun.

  6. Bapak Drs. P. Rubiyatno, M.M., selaku dosen penguji.

  7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi prodi Manajemen yang telah memberikan bekal ilmu selama dibangku kuliah sampai dengan penulis menempuh ujian sarjana.

  8. Seluruh Staf sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah membantu dalam menyediakan berkas-berkas dalam penulisan skripsi ini.

  9. Seluruh Karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah menciptakan suasana belajar yang penuh dengan Humanitas.

  10. Romo FX. Endra Wijayanta, Pr yang dengan sabar dan setia mengirimkan doa dan berkat, trimakasih banyak Romo.

  11. Keluarga besar Agung Komari atas motivasinya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  12. Bapak dan ibu terkasih, trimakasih atas kesabaran, bimbingan, dukungan, motifasi, dan doa yang diberikan, terimakasih yang teramat sangat atas hangat peluk kasihmu , [for my mom you’re my best inspiration].

  13. Mas Supri, Mba Assich, dan mas Pudji thanks buat saran, dukungan dan doa selama penulisan skripsi.

  14. adik tegar, Resya, Vianney, dan Teja yang selalu memberikan kecerian saat penulis malas mengerjakan skripsi ini.

  15. Yang selalu menyinari hari-hariku

  My Soulmate mas Panji, you make me strong and have a good live.

  16. K’ Happy, K’ Moy, and Ms Yatin trimakasih atas doanya.

  17. My friends, Iin, Mamet, Hendra, Topan, Ndoer, Andit, Michael, Mas Dwi, Lila, Mbirut, Bitha, K’ Acid, Netta, and Nina Thanks ya buat pertemanan kita selama ini, buat dukungan, support, serta spirit dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  18. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah dengan senang hati membantu dan memberikan dukungan yang begitu besar. Penulis menyadari betul bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua.

  Yogyakarta, Maret 2007 Penulis

  Theresia Ratmawati SS

  

Daftar Isi

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... .v ABSTRAK ............................................................................................................ vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

  

BAB I PENDAHULUAN …………………………….………….….…………... 1

A. Latar Belakang Masalah………………………….…….….………….. 1 B. Perumusan Masalah…………………………….……..………………. 3 C. Batasan Masalah…………………………………….………..……….. 3 D. Tujuan Penelitian……………………………….….………….………. 3 E. Manfaat Penelitian……………………………….……….…..……….. 4 F. Sistematika Penulisan…………………………………………………. 4

BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………………6

A. Pengertian Pemasaran………………………………………………….6 B. Komunikasi Pemasaran……………………………………………...…7 C. Promosi ………………………………………………..……........... 8 D. Periklanan…..………………………………………………..…......... 10 E. Tujuan Periklanan……………………………………………………. 11 F. Pengaruh Iklan………………………………………………………. 12 G. Iklan dan Pemasaran…………………………………………………. 14 H. Televisi.………………………………………………………............ 15

  J. Kekuatan dan Kelemahan Televisi…………………………………….18 K. Pengertian Sikap………………………………………………………19 L. Perilaku Konsumen……………………………………………………19 M. Minat………………………………………………………………….20 N. Minat Beli Konsumen……………………………………………….. 21 O. Penilaian………………………………………………………………21 P. Hipotesis…………………………………………………………….. 22

  

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………… 23

A. Jenis Penelitian…………………………………………………….... 23 B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………...... 23 C. Subjek dan Obyek Peneliltian……………………………………….. 23 D. Variabel Penelitian……………………………………………...…... 24 E. Populasi dan Sampel………………………………………………… 25 F. Teknik Pengujian Instrumen…………………………………………. 26 G. Data…………………………………………………………………. 28 H. Metode Pengumpulan Data…………………………………………. 28 I. Teknik Analisis Data………………………………………………… 29

BAB IV GAMBARAN UMUM ...................………......................................... 35

A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma…….………………... 35 B. Gambaran Umum Iklan Sabun Lux ………………………………….47

BABA V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………………49

A. Kuesioner…………………………………………………………… 49 B. Pengujian Instrumen……………………………….…………………51

  1. Pengujian Validitas Kuesioner……………………………………51

  2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner…………….…………………... 53

  C. Teknik Analisis Data………………………………….…………….. 55

  1. Analisis Persentase……………………………………………….56

  2. Analisis Data tarik iklan …………..………………………….…. 60

  3. Analisis Minat beli sabun Lux ………………………………….. 70

  4. Analisis Hubungan Daya Tarik Iklan Dengan Minat Beli………. 74

  D. Pembahasan……………………………………………………..…… 77 ………………. 80

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan……………………………………………………….…..80 B. Saran………………………………………………………….……….81 C. Keterbatasan Penelitian………………….……………………………82

  ..........................................................................................83

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Strategi komunikasi pemasaran yang menggunakan media periklanan

  seperti radio, televisi, majalah, internet, surat kabar, dan lain sebagainya selalu memberikan daya tarik yang luar biasa. Produk yang ditawarkan akan lebih hidup dengan banyaknya atribut komunikasi pemasaran. Menurut Harry Susianto, Psikolog Konsumen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, iklan dibuat agar produk tersebut dibeli oleh konsumen (Kompas, 6 Oktober 2003:11).

  Dalam memasarkan suatu produk pasti selalu ada persaingan antar perusahaan, dan untuk memenangkan persaingan tersebut iklan dapat digunakan sebagai sarana untuk memenangkan persaingan. Iklan merupakan salah satu bagian dari pemasaran yang menggunakan konsep pemuasan konsumen dengan memberikan jasa layanan yang terbaik, presentasi produk merupakan salah satu cara untuk menginformasikan pesan dan memotivasi konsumen. Setiap iklan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, dan masing-masing perusahaan berusaha menyampaikan produk yang diiklankan dengan baik dan seefektif mungkin.

  Pemilihan media promosi yang tepat dalam menentukan penempatan iklan merupakan hal yang sangat penting. Televisi merupakan salah satu media promosi yang paling efektif dalam mengiklankan suatu produk.

  Di Indonesia media iklan yang utama masih dikuasai oleh televisi, hal ini terbukti dengan dampak yang ditimbulkan lebih besar dibandingkan dengan media iklan lainnya. Dibanding dengan media lain televisi memiliki keunggulan, keunggulan tersebut antara lain adalah jangkauan yang luas, pasar yang disampaikan lebih mudah diekspresikan, bersifat hiburan dan menarik untuk dilihat, penetapan sasaran yang bersifat informasi dan persuasif dapat lebih tercapai, frekuensi pesan yang sering sehingga lebih mudah untuk diingat.

  Iklan sabun Lux di media televisi memperoleh tanggapan yang beraneka ragam dari para konsumen dengan berbagai karakteristik yang berbeda-beda.

  Karakteristik tersebut meliputi jenis kelamin, usia, status, dan pendapatan. Konsumen ada yang memberikan tanggapan positif, karena mereka menganggap bahwa iklan tersebut memberikan informasi dan pengetahuan serta hiburan yang menarik. Ada pula yang memberikan tanggapan yang negatif, mereka menganggap bahwa iklan yang ditayangkan di televisi dapat menyesatkan konsumen dan dapat membuat orang membeli produk yang sesungguhnya tidak mereka inginkan.

  Berdasarkan berbagai uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ”ANALISIS HUBUNGAN PENILAIAN

  

KONSUMEN TERHADAP DAYA TARIK IKLAN SABUN LUX PADA

MEDIA TELEVISI DENGAN MINAT BELI KONSUMEN”,

Studi Kasus pada Mahasiswa Angkatan 2005 dan 2006 Universitas

Sanata Dharma di Kampus I Mrican Yogyakarta.

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa permasalahan sebagai berikut : a.

  Bagaimana daya tarik iklan sabun Lux di televisi? b. Apakah terdapat hubungan antara daya tarik iklan sabun Lux yang ditayangkan di televisi dengan minat beli konsumen?

  C.

  Batasan Masalah a.

  Konsumen yang diartikan disini adalah yang pernah melihat iklan sabun Lux di televisi dan belum pernah menggunakan produk tersebut.

  b.

  Subyek penelitian adalah Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  D.

  Tujuan Penelitian Dalam penelitian “Analisis Hubungan Penilaian Konsumen Terhadap

  Daya Tarik Iklan Sabun Lux Pada Media Televisi” terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. Bertolak dari rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan: a.

  Untuk mengetahui daya tarik iklan sabun Lux yang ditayangkan di televisi.

  b.

  Untuk mengetahui hubungan antara daya tarik iklan sabun Lux dengan minat beli konsumen.

  E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a.

  Bagi Perusahaan Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan promosi agar lebih diminati oleh konsumen.

  b.

  Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta merupakan kesempatan menerapkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah, dalam upaya untuk memecahkan masalah secara sistematis dan ilmiah.

  c.

  Bagi Universitas Sanata Dharma Diharapkan penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan acuan yang dapat membantu bagi penelitian sejenis yang lebih lanjut.

  F. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan Bab ini mengemukakan latar belakang, rumusan masalah,

  hipotesis, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori Bab ini mengemukakan secara terperinci studi pustaka yang

  berisi teori-teori yang mendukung penelitian yang dilakukan dan pemecahan masalah.

  Bab III : Metodologi Penelitian Bab ini meliputi jenis penelitian, subjek dan objek penelitian,

  lokasi dan waktu penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan teknik pengambilan sampel, teknik pengujian instrumen dan teknik analisis data.

  Bab IV : Gambaran umum Bab ini akan membahas mengenai gambaran umum Universitas Sanata Dharma dan Gambaran umum iklan sabun Lux. Bab V : Analisis Data Pada bab analisis data akan dijelaskan mengenai analisis data dan pembahasannya. Bab VI : Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan Penelitian Pada bab kesimpulan akan diuraikan mengenai kesimpulan dari analisis data yang ada serta saran yang dapat diberikan oleh penulis dan keterbatasan penelitian selama menyusun skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial dimana

  individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Kotler, 1995:8).

  Sedangkan pengertian pemasaran dari segi perusahaan adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiata-kegiatan bisnis yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Basu Swastha dan Irawan, 1985:5).

  Kombinasi dari kegiatan pemasaran yaitu kegiatan penerapan produk, penetapan harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix) (Stanton, 1986:38). Dari variabel bauran pemasaran ini, pemasaran harus memilih kombinasi terbaik yang sesuai dengan lingkungannya. Bauran pemasaran adalah inti dari kegiatan pemasaran, pemasaran harus menggunakan kombinasi yang mengacu pada hasil yang sinergis.

  Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing variabel: 1. Produk

  Perusahaan harus merencanakan, menetapkan, dan mengembangkan produk produk yang akan dipasarkan. Produk dapat berupa barang, jasa, atau ide.

  2. Harga Perusahaan harus menentukan harga yang tepat untuk produk- produknya. Penetapan harga adalah hal yang penting karena harga sangat terlihat oleh konsumen dan langsung berhubungan dengan keuntungan perusahaan.

  3. Promosi Promosi digunakan oleh perusahaan untuk memberi informasi tentang produk perusahaan dan membujuk pasar sasaran agar melakukan pembelian.

  4. Distribusi Kegiatan distribusi meliputi proses transportasi, penyimpanan di gudang dan pemilihan tempat untuk memasarkan produk.

B. Komunikasi Pemasaran

  Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi 2 arah, antara pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran. Dalam bukunya, Basu Swastha dan Irawan mengutip pendapat Nickels yang mengartikan komunikasi pemasaran sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh penjual dan pembeli, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik (Basu Swastha dan Irawan, 1985:345).

  Pemasaran modern menghendaki lebih daripada mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga yang bersaing, dan memungkinkan dijangkaunya pelanggan sasaran. Tetapi juga harus mampu mengkomunikasikan diri dengan pelanggan yang ada maupun yang potensial.

  Sebab tidak dapat dihindari bahwa setiap perusahaan haruslah dapat berperan sebagai komunikator dan promotor (Kotler, 1993:376).

  C.

  Promosi Promosi adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya pada pasar sasaran

  (Kotler, 1995:114).

  Berikut ini adalah definisi promotional mix menurut William J. Stanton: “Promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel- variabel periklanan, personal selling dan alat promosi lain yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan” (Basu Swastha dan Irawan, 1985:349).

  Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa untuk mencapai tingkat penjualan tertentu perusahaan dapat memakai variabel promotional mix, yaitu: periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan personal. Definisi dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1.

  Periklanan (Advertising) Yaitu setiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi akan gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sebuah sponsor tertentu.

  2. Promosi penjualan (Sales promotion) Adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan produk atau jasa.

  3. Publisitas (Publicity) Adalah rangsangan permintaan bukan pribadi atas produk, jasa, atau satuan bisnis dengan memasang berita yang disignifikan secara komersial mengenai produk jasa atau satuan bisnis pada media cetak atau dengan memperoleh penyajian yang menarik melalui radio, TV, atau pentas yang tidak dibayar oleh sponsor.

  4. Penjualan pribadi (Personal selling) Yaitu penyajian lisan dalam percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan maksud menciptakan terjadinya penjualan

D. Periklanan (Advertising)

  Dari keempat alat promosi yang telah dijelaskan, alat promosi yang paling banyak digunakan oleh perusahaan untuk mendorong komunikasi dengan audiens sasaran atau masyarakat dalam usahanya memasarkan suatu produk atau jasa adalah dengan periklanan (advertising).

  Berikut adalah beberapa definisi periklanan: 1.

  Menurut Philip Kotler (Kotler, 1999: 627) Periklanan adalah suatu presentasi dan promosi bukan pribadi atas ide- ide, barang-barang, dan jasa-jasa dari sponsor tertentu dengan imbalan tertentu.

2. Menurut Skinner Ivancevich (Kasali, 1992: 556)

  Suatu bentuk komunikasi bukan pribadi ditujukan pada audiens pemasaran yang dilakukan melalui media massa. Seperti televisi, surat kabar, dan majalah dengan imbalan tertentu.

  Kedua definisi diatas menjelaskan bahwa periklanan adalah suatu bentuk komunikasi bukan pribadi dengan sejumlah biaya dan imbalan tertentu yang diadakan secara sengaja oleh pihak perusahaan pemasang iklan dengan tujuan menginformasikan ide-ide, barang-barang, dan jasa-jasa pada audiens sasaran dan masyarakat melalui media massa sebagai suatu usaha untuk mempengaruhi dan membujuk audiens sasaran agar bersikap positif dan melakukan pembelian. Iklan bersifat satu arah dari penjual pada pembeli.

E. Tujuan Periklanan Aspek penting dalam manajemen adalah menentukan tujuan (objektif).

  Tanpa tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan. Tantangan dalam kegiatan periklanan dewasa ini adalah membawa konsep manajemen efektif pada proses periklanan dan kunci terpenting dari semua ini adalah penentuan tujuan. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan periklanan untuk meningkatkan penjualan yang menguntungkan (Kotler, 1998: 237). Adapun berbagai kemungkinan tujuan lain adalah: 1.

  Untuk menginformasikan a.

  Memberitahukan pasar tentang suatu produk baru b. Mengusulkan kegunaan baru suatu produk c. Memberitahukan pasar tentang perubahan harga d. Menjelaskan cara kerja suatu produk e. Menjelaskan layanan yang tersedia f. Mengoreksi kesan yang salah g.

  Mengurangi kecemasan konsumen h. Membangun citra perusahaan 2. Untuk membujuk a.

  Membentuk preferensi merek b. Mendorong alih merek c. Mengubah persepsi konsumen tentang atribut produk d. Membujuk konsumen untuk membeli sekarang e. Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan penjualan

3. Untuk mengingatkan a.

  Mengingatkan konsumen bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian b.

  Mengingatkan konsumen dimana dapat membeli produk tersebut c. Membuat konsumen tetap ingat produk itu walaupun tidak sedang musimnya d.

  Mempertahankan kesadaran puncak F.

   Pengaruh Iklan

  Begitu banyak terpaan iklan yang menyelimuti kehidupan kita, sehingga tidak mustahil bahwa iklan sedikit atau banyak dipastikan akan membawa dampak. Efek itu sangat beragam, merambah berbagai bidang kehidupan manusia mulai dari tingkat individual, keluarga hingga masyarakat (Rendra Widyatama, 2005: 156). Pengaruh tersebut antara lain: a.

  Pengaruh ekonomi Dalam melihat aspek ini, iklan harus dilihat dalam dua sisi. Pertama, iklan sebagai transaksi atau peristiwa ekonomi yang mampu mempengaruhi kehidupan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat. Pada sisi ini, kita memandang iklan layaknya kegiatan ekonomi lainnya, semacam jual beli barang. Jelasnya, untuk menyampaikan pesan, pegiat iklan harus membayar media yang dipilih. Pengaruh ekonomi kedua dari kegiatan iklan dapat dilihat dari sisi dampak pesan yang ditimbulkan. Dampak ini banyak bertumpu pada tujuan dari iklan itu sendiri. Sejak kelahirannya iklan memang lebih difungsikan untuk kepentingan ekonomi, yaitu pemasaran produk sekalipun tidak berarti semua difokuskan untuk itu.

  b.

  Pengaruh psikologis Iklan ikut menentukan tingkat minat, kepercayaan, dan keyakinan kita terhadap produk. Minat masyarakat terhadap produk tumbuh karena iklan yang menarik, atau sebaliknya. Tingkat keyakinan tersebut, pada gilirannya juga ikut menjadi penentu keputusan seseorang dalam memilih produk yang hendak dibeli.

  Dalam perspektif psikologis, kesetiaan terhadap merek merupakan fenomena yang menarik. Sebab, ketika konsumen dihadapkan pada sejumlah pilihan, dimana persaingan produk telah menyebabkan barang semakin baik dan murah, namun konsumen tidak mencoba berpaling pada produk tertentu. Produk yang berkualitas saja tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan dalam membangun kesetiaan.

  Kesetiaan konsumen justru akan terbangkitkan bila psikologi konsumen direkayasa sedemikian rupa oleh rekayasa pesan melalui iklan.

  Dengan kata lain, iklan tampaknya mampu membangun pengaruh terhadap kesetiaan konsumen pada produk.

  c.

  Pengaruh sosial budaya Standar-standar baru yang dibentuk oleh “sihir iklan” cenderung seragam.

  Sehingga di tengah masyarakat cenderung terjadi penyeragaman budaya. Penyeragaman budaya tersebut muncul tenggelam sesuai perubahan iklan. Suatu ketika sebuah budaya baru muncul dan menjadi populer dalam suatu waktu, namun pada waktu tertentu pula budaya tersebut hilang digantikan oleh budaya yang lain. Sekalipun timbul tenggelam, namun budaya- budaya pop tersebut mampu menjadikan masyarakat mengalami dinamika kebudayaan yang dinamis.

G. Iklan dan Pemasaran

  Menurut Rendra Widyatama dalam bukunya Pengantar Periklanan, Dewasa ini membicarakan pemasaran tidak dapat dilepaskan dari kegiatan periklanan. Sebaliknya, menggeluti bidang periklanan juga akan sulit bila tidak mengetahui pemasaran. Periklanan dan pemasaran merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Iklan tidak pernah bisa lepas dari kegiatan pemasaran (marketing).

  Dalam kegiatan pemasaran modern, periklanan merupakan bagian dari kegiatan promotion mix (bauran promosi), bersama-sama dengan kegiatan , publisitas, dan promosi dagang. Sementara itu dalam

  personal selling

  perspektif komunikasi pemasaran dan ekonomi, promotion mix tersebut merupakan bagian dari kegiatan marketing mix (bauran pemasaran). Dengan kata lain, dalam perspektif ini periklanan sebenarnya adalah bagian kecil dari kegiatan pemasaran yang lebih luas.

  Dewasa ini kegiatan periklanan disadari oleh banyak kalangan, terutama industri, sebagai sesuatu yang penting. Dalam ilmu komunikasi pemasaran, iklan merupakan investasi untuk menjaga hubungan yang berkesinambungan antara perusahaan dengan konsumen.

  Pada era modern seperti sekarang ini, pemasaran tidak sekedar membuat barang sebaik mungkin, lalu memasarkannya kepada konsumen, menetapkan harga yang sesuai, serta menata (mendisplay) pada tempat yang menarik. Perusahaan juga perlu melakukan komunikasi yang baik kepada calon konsumennya. Dalam perspektif ini perusahaan sebenarnya merupakan pihak komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikannya melalui barang dan jasa yang ditawarkannya. Untuk itu perusahaan perlu melakukan komunikasi yang efektif terhadap komunikannya.

  Pemasaran tanpa beriklan bagaikan seseorang mempunyai produk bagus tetapi tidak pernah ditawarkan pada pembeli. Akibatnya, pembeli tidak pernah mengetahui ada barang semacam itu. Jadi bagaimana konsumen akan tertarik, melihat, memilih, memakai atau mengkonsumsi produk itu bila konsumen tidak pernah mengetahui apa, bagaimana dan dimana produk dapat ditemukan.

  Oleh karena itulah, barang atau jasa yang dihasilkan perlu dikomunikasikan kepada publik. Semakin luas dikomunikasikan kepada masyarakat, semakin luas pula barang atau jasa tersebut dikenal.

H. Televisi

  Kehadiran televisi di Indonesia terutama televisi swasta disambut baik oleh masyarakat Indonesia yang cenderung untuk menonton televisi dibandingkan untuk membaca. Sejak dikeluarkan SK Menteri Penerangan No.190A/Kep/Menpen/1987 tentang siaran terbatas, timbul harapan bagi masyarakat periklanan Indonesia bahwa penggunaan media iklan akan segera tampak (Kasali, 1992:115).

  Pada tahun-tahun berikutnya, stasiun televisi swasta mulai bermunculan. Stasiun televisi swasta ini dimanfaatkan oleh pala pengiklan untuk menyampaikan pesan-pesan tentang produk yang akan ditawarkan. Dengan menggunakan indra penglihatan dan pendengaran serta kemampuan dalam menjangkau khalayak yang luas, televisi dianggap sebagai media yang paling efektif dalam mempengaruhi perilaku konsumen.

I. Teknik-teknik visual iklan di televisi

  Dalam pembuatan iklan di televisi, teknik visual yang dapat digunakan adalah sebagai berikut (Kasali, 1992: 94-95):

  1. Spokes person

  Teknik ini menampilkan seseorang dihadapan kamera yang langsung membawakan iklan kepada pemirsa di televisi.

  2. Testimonial

  Teknik ini mempergunakan seseorang yang dikenal luas yang mampu memberikan kesaksian atau jaminan tentang suatu produk.

  3. Demonstration

  Teknik ini memberikan demonstrasi kepada konsumen tentang manfaat suatu produk.

  4. Close up

  Teknik ini memberikan gambar yang lebih jelas pada produk dengan mengambil gambar secara dekat.

  5. Story line Teknik ini mirip membuat sebuah film yang sangat pendek.

  6. Direct product compatison

  Teknik ini membuat produk secara langsung 7.

   Humor

  Iklan yang disajikan dengan humor 8.

   Slice of life

  Teknik ini mempergunakan penggalan dari adegan-adegan sehari-hari 9.

   Customer interview

  Teknik ini menampilkan pewawancara dengan konsumen yang diwawancarainya.

  10. Animation

  Teknik ini menggunakan gambar atau tokoh kartun sebagai pengganti suasana atau manusia sebenarnya.

  11. Stop mution

  Teknik ini menampilkan iklan dengan gambar tidak bergerak atau rangkaian gambar berseri.

  12. Rotoscope Teknik ini menggabungkan teknik animasi dengan gambar nyata.

  13. Combination

  Teknik ini merupakan gabungan dari dua atau beberapa teknik dasar diatas.

  J. Kekuatan dan kelemahan televisi

  Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki televisi adalah (Kasali,1992:121- 122) 1.

  Kekuatan a.

  Efisiensi biaya Kemampuan dalam menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala.

  b. Dampak yang kuat Penekanan pada dua indera: penglihatan dan pendengaran dapat memberikan dampak yang kuat.

  c. Pengaruh yang kuat Kebanyakan calon pembeli lebih percaya kepada perusahaan yang mengiklankan produknya di televisi daripada yang tidak sama sekali.

2. Kelemahan a.

  Biaya untuk memproduksi dan menyiarkan siaran komersial bisa menghabiskan jutaan rupiah.

  b.

  Khalayak yang tidak selektif Iklan-iklan yang disiarkan di televisi memiliki kemungkinan menjangkau pasar yang tidak tepat.

  a.

  Kesulitan teknis Iklan yang telah dibuat tidak dapat diubah begitu saja jadwalnya, apalagi menjelang jam-jam penyiarannya.

  K. Pengertian sikap

  Sikap dapat didefinisikan sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh yang memungkinkan orang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau alternatif yang diberikan (James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniardi, 1994: 53).

  L. Perilaku Konsumen

  Perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan pemasaran. Perilaku konsumen akan berubah sesuai dengan pengaruh sosial yang semakin mendesak. Pemahaman tentang perilaku konsumen sangatlah dibutuhkan agar dapat mengembangkan produk baik barang maupun jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

  Definisi perilaku konsumen (Swastha, 1987:10) adalah kegiatan- kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa yang termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Perilaku konsumen perlu dipahami agar perusahaan dapat mengetahui apa saja keinginan-keinginan dan kebutuhan pelanggan sehingga dapat mengetahui strategi pemasaran secara tepat.

  Definisi perilaku konsumen menurut Kotler (1997:215) adalah kegiatan- kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penelitian kegiatan tersebut.

  M. Minat

  Banyak perusahaan yang telah menggunakan media iklan sebagai sarana untuk menunjang Pemasarannya, yaitu dengan mengeluarkan sejumlah biaya yang relatif besar. Kita juga sering dapat melihat bagaimana besarnya persaingan-persaingan yang ditampilkan dari sebuah iklan untuk menonjolkan sebuah produk, tetapi bagaimanapun juga sebuah iklan harus dapat memberikan perbedaan dari yang lain. Bagi konsumen ketertarikan pada sebuah produk memang dapat diawali dari sebuah iklan yaitu bagaimana sebuah iklan yang ditampilkan akan dapat memberikan minat (interest) yang besar terhadap calon konsumen sehingga mereka berminat dan ingin lebih jauh dan ingin tahu secara lebih rinci. (Kasali, 1993:84). Menurut Kotler ada beberapa elemen yang dapat digunakan untuk mengukur minat, yaitu keluarga, pekerjaan, masyarakat, rekreasi, mode, makanan, rumah, media, prestasi (Kotler, 1995:213) N.

   Minat beli Konsumen (Purchase Intention)

  Teori merupakan salah satu teori yang dapat

  reasoned action

  menerangkan hubungan antara sikap, minat dan perilaku, yang dikemukakan oleh Fisbein dan Ajzen (1975) mengenai model intensi perilaku (Feisbein`s . Perilaku orang sangat tergantung pada minatnya,

  Behavioral Intention Model)

  sedangkan minat berperilaku tergantung pada sikap dan norma subyektif atas perilaku. Feisbein dan Ajzen (1975) berpendapat bahwa, keyakinan menunjukkan informasi yang dimiliki seseorang tentang suatu obyek.

  Berdasarkan informasi, sikap dan perilaku terhadap suatu obyek merupakan sesuatu yang menguntungkan atau merugikan. Berbagai informasi yang diterima dan terkumpul pada diri seseorang inilah yang disebut dengan pengetahuan.

  Aspek pengetahuan yang mempengaruhi sikap adalah aspek pengetahuan yang berisikan aspek positif atau negatif dari suatu permasalahan. Norma subyektif berisikan keputusan yang dibuat individual setelah mempertimbangkan pandangan orang-orang yang mempengaruhi norma subyektif tentang perilaku tertentu. Individual dapat terpengaruh atau tidak, tergantung pada kekuatan kepribadian individual yang bersangkutan dalam menghadapi kehendak orang lain.

  O. Penilaian

  Menurut Philip Kotler (1984:170) penilaian atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk adalah suatu pendapat atau pandangan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

  P. Hipotesis

  Menurut Iqbal Hasan, hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara emrpiris (hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti dibawah dan thesa yang berarti kebenaran). Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan penulis adalah sebagai berikut: a.

  Daya tarik iklan sabun Lux pada media televisi adalah tinggi.

  b.

  Terdapat hubungan antara daya tarik iklan sabun Lux yang ditayangkan di televisi dengan minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Karena banyaknya jenis penelitian yang biasa digunakan dalam suatu

  penelitian maka dalam penelitian ini, penulis hanya memfokuskan pada jenis penelitian yang berbentuk studi kasus, yaitu penelitian mengenai status obyek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.(Iqbal Hasan , 2002: 15).

  B. Tempat dan waktu penelitian

  Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan November, tahun 2006

  C. Subyek dan Obyek Penelitian a.

  Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian, dalam hal ini adalah mereka yang bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang melihat iklan sabun Lux di televisi. b.

  Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam penelitian ini yaitu iklan sabun Lux di televisi.

D. Variabel Penelitian

  Variabel penelitian yaitu segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti sesuai dengan perumusan masalah. Dalam penulisan ini yang menjadi variabel penelitian adalah :