Makalah Seminar Hasil Penelitian A1L0102

PENAMPILAN MUTAN KENTANG VARIETAS ATLANTIK PADA
DATARAN MEDIUM
Potato Mutant Performance of Atlantic Variety at Medium Elevation

Oleh:
Aprian Aji Santoso, Nur Prihatiningsih, Siti Nurchasanah
Program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman
Alamat korespondensi: aprisantoz@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui pengaruh radiasi sinar gamma
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang varietas Atlantik. 2)
Mengetahui pengaruh radiasi sinar gamma terhadap variabel kualitatif tanaman
kentang. 3) Mengetahui klon mutan kentang yang berproduksi tinggi pada dataran
medium (580 m dpl) setelah perlakuan radiasi sinar gamma. Penelitian
dilaksanakan dari bulan April sampai September 2014 di lahan percobaan Desa
Gandatapa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Penelitian menggunakan
Rancangan Bersekat (Augmented Design) dengan rancangan dasar Rancangan
Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang dicoba adalah 4 taraf radiasi sinar
gamma, yakni: 0 (kontrol), 30, 35, dan 40 Gy. Variabel yang diamati meliputi saat
muncul tunas, persentase tanaman hidup, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah

daun, potensi berbunga, warna daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman,
jumlah umbi, diameter umbi, bobot umbi, warna kulit umbi, dan warna daging
umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan radiasi sinar gamma 30, 35,
dan 40 Gy memberikan hasil yang beragam terhadap pertumbuhan dan hasil
kentang di dataran medium. Perlakuan radiasi sinar gamma 30, 35, dan 40 Gy
tidak mempengaruhi perubahan warna daun, kulit dan daging umbi, tetapi
mempengaruhi tingkat ketahanan terhadap penyakit layu bakteri dan busuk daun.
Klon mutan kentang AD1-13 dan AD3-154 mempunyai tinggi tanaman, jumlah
daun, diameter batang, diameter umbi dan bobot umbi terbaik, serta tahan
terhadap penyakit layu bakteri dan busuk daun sehingga berpotensi untuk
dikembangkan di dataran medium.
Kata kunci: Kentang, mutasi, sinar gamma, dataran medium.
ABSTRACT
This research was aimed to know 1) effects of γ ray radiations on growth
and yield of Atlantic potato variety, 2) effects of γ ray radiation on potato
qualitative variables, and 3) potato mutant clone producing high yield at medium
elevation (580 m asl) after treatment of γ ray radiation. The research was
conducted from April until September 2014 at an experimental land of Gandatapa
Village, Sumbang Subdistrict, Banyumas Regency. It used an Augmented Design
with the basic design was Randomise Completely Block Design (RCBD). The

treatments tested were 4 radiation levels of γ rays, namely 0 (control), 30, 35, and
40 Gy. Observed variables were periods of shoot emergency, alive plant

1

percentage, plant hight, stem diameter, leaf quantity, flowering potential, leaf
color, plant fresh weight, plant dry weight, tuber quantity, tuber skin color, and
tuber flesh color. Results of the research performed that γ ray radiations at 30,
35, and 40 Gy gave varied produces on growth and yield of potato planted at
medium elevation. Treatments of these γ ray radiations did affect changes of leaf
color, skin and flesh of tuber color, but they affected resistance level to bacterial
wilt and late blight diseases. The potato mutant clones of AD1-13 and AD3-154
showed the best plant hight, leaf quantity, stem diameter, tuber diameter and
weight, and they were also resistant to the bacterial wilt and late blight diseases,
so they are potential to inflate at the medium elevation.
Keywords: Potato, mutation, γ ray, medium elevation.

Sementara itu, permintaan kentang

PENDAHULUAN

Kentang (Solanum tuberosum L.)
merupakan

salah

satu

hortikultura

yang

memiliki

untuk french fries sekitar 16.800

komoditas

ton/tahun, dan baru dapat dipenuhi

peran


4.300

ton

(Effendie,

2003).

penting untuk menunjang ketahanan

Keterbatasan

pangan.

Dengan

menyebabkan kurang berkembangnya

industri


pengolahan

berkembangnya
hasil

inilah

yang

maka

industri makanan olahan kentang di

manfaat kentang selain sebagai sayur-

Indonesia. Oleh sebab itu jika untuk

mayur juga sebagai


memenuhi bahan baku produk olahan

bahan baku

industri. Salah satu varietas kentang

terutama

yang cocok sebagai bahan baku

pengembangannya perlu diarahkan ke

industri pengolahan adalah varietas

dataran medium.

Atlantik (Idawati, 2012).
Kentang

(keripik)


produksi

maka

kentang

di

Atlantik

Indonesia selama ini terbatas berada di

merupakan varietas impor yang cocok

dataran tinggi saja, seperti Dataran

sebagai bahan baku industri berupa

Tinggi Dieng (Jawa Tengah), Kerinci


keripik kentang. Kebutuhan kentang

(Jambi), Pengalengan (Jawa Barat),

varietas atlantik untuk bahan baku

dan Curup (Bengkulu). Pengusahaan

industri dalam negeri mencapai 3.000

kentang di dataran tinggi secara terus-

ton, namun produksi dalam negeri

menerus

baru mampu memenuhi 25% (750

pengelolaan lahan secara bijaksana


ton),

dapat merusak lingkungan, terutama

sisanya

varietas

Sentra

chip

masih

diimpor.

2

tanpa


diimbangi

dengan

menurunkan

merupakan perubahan pada materi

produktivitas tanah (Idawati, 2012).

genetik suatu makhluk hidup yang

Menurut Handayani et al. (2011),

terjadi secara tiba-tiba, acak, dan

untuk menghindari dan mencegah

merupakan dasar bagi sumber variasi


terjadinya kerusakan alam di dataran

organisme hidup yang bersifat dapat

tinggi, peningkatan luas areal tanam

diwariskan (Crowder, 1986). Mutasi

kentang perlu dialihkan dari dataran

induksi menggunakan radiasi sinar-X

tinggi ke dataran yang lebih rendah,

dan sinar gamma paling banyak

yaitu di dataran medium (