Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat Kota Padangsidimpuan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumah Sakit
Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit mempunyai tugas
memberikan

pelayanan

kesehatan

perorangan

secara

paripurna.

Untuk


menjalankan tugas, Rumah Sakit mempunyai fungsi:
1. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
2. pemeliharaan

dan

peningkatan

kesehatan

perorangan

melalui

pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis;
3.

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia

dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan;

4. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan;
Ada dua jenis rumah sakit yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit
khusus. Rumah sakit umum diklasifikasikan menjadi rumah sakit umum kelas A,

7

Universitas Sumatera Utara

8

B, C, dan D. Sedangkan rumah sakit khusus diklasifikasikan menjadi rumah sakit
khusus kelas A, B, dan C. Bila dikategorikan menurut kepemilikan atau
pengelolanya, rumah sakit dapat di bagi menjadi RS public/pemerintah dan
privat/swasta yang secara rinci terbagi atas RS vertikal (depkes), provinsi (pemda

provinsi), kabupaten/kota (pemda kabupaten/kota), TNI/Polri, departemen lain/
BUMN, dan swasta (Barsasella, 2012).
2.2 Rekam Medis
2.2.1 Pengertian Rekam Medis
Rekam medis diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun yang
terekam tentang identitas, anamnase, pemeriksaan, laboratorium, diagnosa, segala
pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik
yang di rawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan pelayanan gawat
darurat (Depkes RI, 1997). Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas
tidak hanya sekedar kegiatan pencatatan akan tetapi mempunyai pengertian
sebagai satu sistem penyelenggataan rekam medis. Sedangkan kegiatan
pencatatannya sendiri hanya merupakan kegiatan dari salah satu penyelenggara
rekam medis.
Menurut Permenkes 269 Tahun 2008 tentang rekam medis, rekam medis
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. Rekam medis harus di buat secara tertulis, lengkap dan jelas atau

Universitas Sumatera Utara


9

secara elektronik. Rekam medis harus di buat segera setalah pasien menerima
pelayanan.
2.2.2 Tujuan Rekam Medis
Menurut Depkes RI (1997), tujuan rekam medis adalah menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Tanpa di dukung suatu sistem pengolahan rekam medis
yang baik dan benar, mustahil tertib administrasi rumah sakit akan berhasil
sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib adiministrasi merupakan salah
satu faktor yang menentukan dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.
2.2.3 Kegunaan Rekam Medis
Kegunaan rekam medis dapat di lihat dari beberapa aspek (Depkes RI,
1997), antara lain:
1. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai
tenaga medis dan paramedik dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis karena catatan tersebut

dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan
yang harus diberikan kepada seorang pasien.
3. Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan

Universitas Sumatera Utara

10

dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda
bukti untuk menegakkan keadilan.
4. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya
mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
keuangan.
5. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya
menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.

6. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya
mneyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan
kegiatan pelayanan medic yang diberikan kepada pasien. Informasi
tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan/referensi pengajaran di bidang
profesi pemakai.
7. Aspek Dokumentasi
Suatu rekam medis mempunyai nilai dokumentasi karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
Dari beberapa aspek di atas, rekam medis mempunyai kegunaan yang
sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien dengan pemberi
pelayanan saja. Kegunaan rekam medis scara umum (Depkes RI, 1997), yaitu:

Universitas Sumatera Utara

11

1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang
ikut ambil bagian di dalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan

kepada pasien.
2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus
diberikan kepada pasien.
3. Sebagai buku tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan
penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di rumah
sakit.
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa penelitian dan evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit, maupun dokter
dan tenaga kesehatan lainnya.
6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan
penelitian dan pendidikan.
7. Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medic
pasien.
8. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan serta sebagai bahan
pertanggungjawaban dan laporan.
2.3 Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani systema


yang berarti

“menempatkan bersama”. Sebuah sistem adalah suatu himpunan komponen atau

Universitas Sumatera Utara

12

variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain
dan terpadu (Henry dan Lucas, 1993).
Menurut Jogiyanto (1989) terdapat dua pendekatan dalam mendefinisikan
sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan bahwa sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Sementara pendekatan sistem yang
menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan bahwa sistem
adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah di

dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan suatu
sistem yang dapat diartikan bahwa terlebih daluhu perancang harus mengerti
komponen-komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem dari sistem
tersebut. Suatu sistem harus mempunyai maksud tertentu yaitu untuk mencapai
suatu tujuan (goal) dan untuk mencapai suatu sasaran (objectives) (Jogiyanto,
1989).
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu (Jogiyanto,
1989), yaitu:
1. Komponen sistem. Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang
saling berinterkasi atau saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan
yang dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

Universitas Sumatera Utara

13

2. Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environment) adalah apapun di luar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara
satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem yang lainnya.
5. Masukan sistem (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input)
dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran sistem (output)

adalah hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepala
supra sistem.
7. Pengolahan sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian
pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran sistem. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau
sasaran (objective) yang akan menentukan masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Universitas Sumatera Utara

14

Inteface

Lingkungan luar

Sub
Sistem

Sub
Sistem

Input

Pengolah

Sub
Sistem

Sub
Sistem

Output

Boundary

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem
2.3.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat
mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Informasi
bukanlah data mentah, tetapi ia berasal dari data yang telah di proses menurut
suatu cara tertentu (Henry dan Lucas, 1993).
Informasi adalah data yang diolah menjadi lebih berguna dan berarti bagi
penerimanya dan untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan
keputusan mengenai suatu keadaan. Sumber dari informasi adalah data. Data
merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Data tersebut diolah untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan suatu
model proses tertentu. Informasi tersebut di terima oleh penerima untuk membuat
suatu keputusan dan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang
akan membuat sejumlah data kembali (Jogiyanto, 1989).

Universitas Sumatera Utara

15

2.3.2.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, sehingga perlu diolah lebih
lanjut. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model
proses yang tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi,
penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan
melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang akan
membuat sejumlah data kembali.
Proses pengolahan data menjadi informasi dibentuk menjadi sebuah siklus
pengolahan data (data processing cycles) yang disebut juga dengan siklus
informasi (information cycles) oleh Burch dan Grudnitski (1986) sebagai berikut.
Proses
(model)
Output
(Informasi)

Input
(Data)

Basis
Data

Data
(ditangkap)

Penerima

Keputusan
/ tindakan

Hasil
Tindakan

Gambar 2.2 Siklus Informasi
2.3.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga
hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan

Universitas Sumatera Utara

16

relevan (relevance) yang digambarkan dengan bentuk bagunan oleh Burch dan
Grudnitski (1986) sebagai berikut.

Kualitas Informasi

A
k
u
r
a
t

T
e
p
a
t
w
k
t

R
e
l
e
v
a
n

Gambar 2.3 Pilar kualitas informasi
2.3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur organisasi
yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil
keputusan dan untuk mengendalikan organisasi (Henry dan Lucas, 1993). Sistem
informasi didefinisikan oleh Robert A.L. dan K.R. Davis dalam Jogiyanto (1989)
adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan. Pengertian tersebut mengartikan bahwa sebuah
informasi dapat diperoleh dari sistem informasi.
Sebagian besar sistem informasi berlandaskan komputer terdapat dalam
suatu organisasi dalam berbagai jenis. Anggota organisasi adalah pemakai

Universitas Sumatera Utara

17

informasi yang dihasilkan sistem itu. Seluruh sistem informasi berlandaskan
komputer dalam organisasi biasanya dijalankan mengikuti aturan tertentu.
Burch dan Grudnitski (1986) mengemukakan bahwa sistem informasi
terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan
(building block), yaitu:
1. Blok masukan (input block) yaitu mewakili data yang masuk kedalam
sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media
untuk menanglap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
2. Blok model (model block) terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan
model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran (output block) adalah produk dari sistem informasi yang
merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna
untuk semua tingkat manajemn serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi (technology block) merupakan “kotak alat” (tool box)
dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu
teknisi (humanware/brainware), perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware).

Universitas Sumatera Utara

18

5. Blok basis data (database block) merupakan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat
keras

komputer

dan

digunakan

perangkat

lunak

untuk

memanipulasinya.
6. Blok kendali (controls block) adalah pengendalian yang di rancang dan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak
sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat
langsung cepat diatasi.
2.4 Sistem Informasi Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan (SIK), SIK adalah seperangkat tatanan
yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan
sumber daya manusia yang saling berkaitan dan di kelola secara terpadu untuk
mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung
pembangunan kesehatan. SIK merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan
keputusan di setiap jenjang administrasi kesehatan baik ditingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis seperti rumah sakit dan
puskesmas (Barsasella, 2012). Salah satu bentuk SIK adalah Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
Dalam penyelenggaraan SIK, data dan informasi kesehatan bersumber dari
fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat. Data dan informasi yang bersumber
dari fasilitas pelayanan kesehatan diperoleh dari rekam medik elektronik dan

Universitas Sumatera Utara

19

nonelektronik. Untuk mempercepat memperoleh data dan informasi, sebaiknya
penyelenggaraan rekam medis dilakukan dengan rekam medik elektronik.
2.5 Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru
untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada (Jogiyanto, 1989). Pengembangan sistem diharapkan dapat
meningkatkan sistem. Peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan PIECES
yang dikemukakan oleh Whitten et.al. (2004), sebagai berikut:
1. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja)
sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.
2. Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang
disajikan.
3. Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau
keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
4. Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk
mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangankecurangan yang akan terjadi
5. Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi.
6. Services (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan
oleh sistem.
2.5.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle)
Menurut Jogiyanto (1989), siklus hidup pengembangan sistem merupakan
suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-

Universitas Sumatera Utara

20

langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya. Pada system
development life cycle (SDLC), tiap-tiap bagian dari pengembangan sistem dibagi

menjadi beberapa tahapan kerja yang mempunyai karakteristik sendiri. Tahapan
utama siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari:
1. Analisis sistem (system analysis)
Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan pernaikan-perbaikannya.
2. Desain sistem (system design)
Desain sistem dapat diartikan sebagai tahap setelah analisis dari siklus
pengembangan
fungsional,

sistem,

persipan

pendefinisian
untuk

dari

rancang

kebutuhan-kebutuhan

bangun

implementasi,

menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa
penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi, dan termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen
perangkat keras dari suatu sistem. Desain awal sistem dapat dilakukan
dengan membuat perancangan sistem secara umum dan terperinci.
Adapun langkah-langkah dalam perancangan sistem meliputi :

Universitas Sumatera Utara

21

a. physical system berupa bagan alir sistem (System Flowchart)
ataupun bagan alir dokumen (Document Flowchart);
b. logical model dapat digambarkan dengan menggunakan diagram

arus data atau data flow diagram (DFD). DFD digunakan untuk
menggunakan sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan
dikembangkan secara logika.
3. Implementasi sistem (system implementation)
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem
supaya siap dioperasikan.
2.5.2 Simbol-Simbol Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan

dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan
simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu.
Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya
flowchart urutan proses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses

maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya
pemrogram (programmer ) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa
pemrograman.
Flowchart disusun dengan simbol-simbol. Simbol ini digunakan sebagai

alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang dipakai
antara lain :

Universitas Sumatera Utara

22

Tabel 2.1 Simbol-simbol flowchart
Simbol
Keterangan
Terminator (awal dan akhir flowchart) yaitu simbol
untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu
kegiatan
Proses
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan
oleh komputer
Data input dan data output
Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa
tergantung dengan jenis peralatannya
Decision (kondisi/perbandingan)
Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.
Preparation / looping (perulangan) dokumen
Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan
digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage.

Konektor (penghubung flow)
Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan
proses dalam lembar / halaman yang sama.
Dokumen
Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen
dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas.
Basis Data
Alir data
Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan
antara simbol yang satu dengan simbol yang lain.
Simbol ini disebut juga connecting line.
Monitor/display (keluaran dalam bentuk layar)
Arsip
Operasi manual
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak
dilakukan oleh komputer
Sumber: Flowchart, Pendidikan Komputer Dipanegara
2.6 Manajemen Basis Data (DBMS)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan disimpanan luar komputer dan

Universitas Sumatera Utara

23

digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya (Jogiyanto, 1989).
Database merupakan salah satu komponen yang penting disistem informasi,
karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya.
Sistem manajemen basis data atau database management system (DBMS)
adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang menyimpan struktur database, data itu
sendiri, hubungan antar data di dalam database, maupun formulir dan laporan
yang berhubungan dengan database. Juga termasuk deskripsi field data, nama
field, jenis data, jumlah bilangan decimal, jumlah karakter, nilai awal dan semua

deskripsi-deskripsi field lainnya (Mcleod dan Schell, 2004).
Sistem manajemen basis data atau database management system (DBMS)
adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu
basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna
(Wikipedia, 2016). Contoh DBMS adalah Oracle, SQL server, Ms. Access,
MySQL dan sebagainya
2.7 MySQL dan PhpMyAdmin
My Structured Query Language (MySQL) merupakan salah satu bahasa

pemrograman untuk dapat mengakses basis data. MySQL adalah sebuah
implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional atau relational database
management system (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi
General Public License (GPL). Karena bersifat terbuka, MySQL boleh diunduh

oleh siapa saja dan bisa digunakan secara gratis baik versi baik untuk dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan seseorang maupun sebagai suatu program aplikasi

Universitas Sumatera Utara

24

komputer. MySQL merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database
sejak lama, yaitu Structured Query Language (SQL).
SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database untuk pemilihan atau
seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan
dengan mudah. MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses, dan ketangguhan
yang tidak kalah dibanding database-database besar lainnya.

MySQL

menggunakan bahasa standar SQL sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data
sehingga perintah-perintah dan aturan-aturan pada MySQL maupun proses
instalasinya relative mudah digunakan. MySQL dapat dijalankan pada beberapa
sistem operasi yang berbeda (Arbie, 2004).
PhpMyAdmin merupakan suatu program bantu yang dibuat dengan bahasa
PHP dan digunakan untuk melakukan manajemen administrasi MySQL, seperti
membuat database, menghapus database, membuat tabel, menghapus tabel, dan
sebagainya melalui media Web, sehingga dengan koneksi internet mudah untuk
mengakses server MySQL. Program ini didukung oleh banyak bahasa nasional
dari seluruh dunia (Arbie, 2004).
2.8 Microsoft Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0 (VB6) merupakan bahasa pemrograman turunan bahasa
basic yang menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik
dengan cepat.

Microsoft VB6 menghadirkan bahasa pemrograman, yang

dibangun dari ide untuk membuat bahasa yang sederhana dan mudah dalam
pembuatan script-nya (simple scripting language) untuk graphic user interface
yang dikembangkan dalam sistem operasi Microsoft Windows.

Universitas Sumatera Utara

25

Visual Basic merupakan high level programming yaitu pemrograman yang
telah menggunakan script “bahasa manusia”, sehingga lebih mudah dimengerti
(Agung, 2015).

Visual Basic dapat menghasilkan program-program aplikasi

dengan sistem operasi windows.
Menurut Sihombing dan Manalu (2011), kemampuan dari VB adalah
dapat menghasilkan file-file eksekusi atau bersifat executable (file yang
berakhiran „.EXE‟) sehingga dapat dijalankan dengan memanggil file tersebut,
dapat membuat program-program aplikasi yang berbasis windows, dapat membuat
objek-objek program bantu dan sangat mendukung sebagai pengelola database
server dan pembuatan program multiuser.

Universitas Sumatera Utara