Realisasi Sistem Keyless Car Entry Berbasis Direct Sequence Spread Spectrum.

(1)

REALISASI SISTEM KEYLESS CAR ENTRY BERBASIS

DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM

Nama : Aditya Nugraha Pradana Nrp : 0622039

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. no. 65, Bandung, Indonesia

E mail : donny_prdn@yahoo.com ABSTRAK

Teknologi yang diimplementasikan pada mobil terus dikembangkan untuk semakin memberikan kepraktisan bagi penggunanya. Salah satu teknologi yang sudah ada adalah sistem Central Lock yang dilengkapi sebuah Remote dengan tombol untuk mengunci dan membuka kunci.

Dalam Tugas Akhir ini direalisasikan pengembangan dari sistem Central

Lock, yaitu sistem Keyless Car Entry. Sistem Keyless Car Entry ini menggantikan

fungsi Remote (untuk mengunci dan membuka kunci) dengan sebuah modul tanpa tombol (keyless). Pengiriman data dari sistem ini menggunakan modul RF dan data yang dikirimkan dienkripsi menggunakan teknik Direct Sequence Spread

Spectrum. Pendeteksian dilakukan berdasarkan ada atau tidaknya resonansi pada

perangkat Receiver. Data yang diterima pada Receiver diterjemahkan oleh mikrokontroler ATMega16 sebagai intruksi BUKA / TUTUP bagi motor Central

Lock.

Dari 15 kali pengujian membuka kunci dan 15 kali pengujian mengunci, sistem Keyless Car Entry ini dapat berfungsi dengan baik. Dari hasil pengujian, jarak rata-rata untuk membuka kunci adalah sejauh 2.2 meter dan jarak rata-rata untuk mengunci adalah sejauh 1.2 meter.

Kata kunci : Radio Frequency (RF), Central Lock, Keyless Car Entry, Direct


(2)

REALIZATION OF KEYLESS CAR ENTRY SYSTEM BASED ON DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM

Name : Aditya Nugraha Pradana

Nrp : 0622039 Department of Electrical Engineering, Maranatha Christian University

Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. no. 65, Bandung, Indonesia E mail : donny_prdn@yahoo.com

ABSTRACT

Technology implemented on the cars continues to be developed to provide more convenience for the user. One existing technology is Central Lock system, equipped with a remote button to lock and unlock the door.

In this Final Project, the development of Central Lock system is realized, that is Keyless Car Entry system. Keyless Car Entry system replaces the Remote function (for locking and unlocking the door) with a device without button (keyless). This system using the RF module for data transmission and the transmitted data are encrypted using Direct Sequence Spread Spectrum technique. The detection is based on exist or no exist of resonance in the receiver device. The received data in Receiver are translated by ATMega16 microcontroller, as OPEN / CLOSE instruction for the Central Lock motor.

From 15 times unlocking test and 15 times locking test, this Keyless Car Entry system can work properly. From the result of the test, the average distance for unlocking is 2.2 meter and the average distance for locking is 1.2 meter.

Keywords : Radio Frequency (RF), Central Lock, Keyless Car Entry, Direct


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR RUMUS ... xiii

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah ... 1

I.2. Identifikasi Masalah ... 2

I.3. Perumusan Masalah ... 2

I.4. Tujuan ... 2

I.5. Batasan Masalah ... 2

I.6. Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI II.1. Spread Spectrum ... 4

II.1.1. Konsep Dasar Spread Spectrum ... 4

II.1.2. Narrowband dan Wideband ... 5

II.1.3. Karakteristik Sinyal Spread Spectrum ... 7

II.1.4. Klasifikasi Spread Spectrum ... 7

II.1.4.1. Direct-Sequence Spread Spectrum (DSSS) ... 8

II.1.4.2. Frequency-Hopping Spread Spectrum (FHSS) ... 10


(4)

II.2. Frekuensi Gelombang Radio (RF/Radio Frequency) ... 12

II.2.1. Komunikasi Gelombang Radio ... 13

II.2.2. Spektrum Gelombang Radio ... 13

II.3. Rangkaian Timer ... 15

II.3.1. Operasi Monostable ... 15

II.3.2. Operasi Astable ... 17

II.4. Operator XOR ... 19

II.5. Mikrokontroler ... 20

II.5.1. Fitur ATMega16 ... 21

II.5.2. Konfogurasi Pin ATMega16 ... 22

II.5.3. Blok Diagram ATMega16 ... 24

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM III.1. Diagram Blok dan Cara Kerja ... 25

III.2. Input Clock ... 28

III.3. Pembangkit Pseudo-Noise Code pada Transmitter ... 30

III.4. Pengiriman dan Penerimaan Data Melalui RF ... 32

III.5. Pembangkit Pseudo-Noise Code pada Receiver ... 35

III.6. Proses Buka Tutup Kunci ... 37

III.7. Skematik Rangkaian ... 40

III.8. Rangkaian Relay ... 42

III.9. Instalasi ... 44

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISA IV.1. Pengamatan Input Clock ... 47

IV.2. Pengamatan Sinyal PNCode yang Dihasilkan Mikrokontroler pada Perangkat Transmitter ... 48


(5)

IV.4. Pengamatan pada Sinyal yang Diterima oleh Receiver ... 51 IV.5. Pengamatan Sinyal PNCode yang Dihasilkan Mikrokontroler pada

Perangkat Receiver ... 53 IV.6. Pengamatan Sinyal Hasil Dekripsi ... 54 IV.7. Percobaan Menjauhi Mobil untuk Penguncian Pintu Mobil ... 55 IV.8. Percobaan Mendekati Mobil untuk Membuka Kunci Pintu Mobil .... 56 IV.9. Analisis ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan ... 60 V.2. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Pembagian Spektrum Gelombang Radio ... 14

Tabel 2.2. Tabel Kebenaran XOR ... 19

Tabel 2.3. Konversi Plaintext menjadi Chipertext dengan XOR ... 20

Tabel 2.4. Konversi Chipertext menjadi Plaintext dengan XOR ... 20

Tabel 2.5. Fungsi Khusus Port B ... 23

Tabel 2.6. Fungsi Khusus Port C ... 23

Tabel 2.7. Fungsi Khusus Port D ... 23

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Penguncian Pintu Mobil ... 55


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Sistem Komunikasi Spread Spectrum ... 4

Gambar 2.2. Proses spreading dari sinyal asli menjadi Spread Signal ... 5

Gambar 2.3. Proses despreading untuk mendapatkan sinyal asli kembali 5

Gambar 2.4. Perbandingan spektrum antara Narrowband dan Spread Spectrum (sebagai Wideband) ... 6

Gambar 2.5. Energi sinyal yang termodulasi oleh Spread Spectrum menjadi berada di bawah level noise ... 6

Gambar 2.6.a. Direct-Sequence Spread Spectrum pada Transmitter ... 9

Gambar 2.6.b. Direct-Sequence Spread Spectrum pada Receiver ... 9

Gambar 2.7. Contoh proses Direct-Sequence Spread Spectrum ... 10

Gambar 2.8. Sinyal Frequency-Hopping ... 10

Gambar 2.9.a. Sistem Frequency Hopping Spread Spectrum pada Transmitter ... 11

Gambar 2.9.b. Sistem Frequency Hopping Spread Spectrum pada Receiver ... 11

Gambar 2.10. Susunan kaki IC timer 555 ... 15

Gambar 2.11. Rangkaian Monostable ... 16

Gambar 2.12. Grafik hubungan antara R1 ( ), C ( ), dan nilai yang dihasilkan ... 17


(8)

Gambar 2.14. Grafik hubungan antara R1 ( ), R2 ( ), C ( ), dan nilai

yang dihasilkan ... 19

Gambar 2.15. Gerbang XOR ... 19

Gambar 2.16. Konfigurasi Pin ATmega16 ... 22

Gambar 2.17. Blok Diagram ATmega16 ... 24

Gambar 3.1. Blok Diagram Keseluruhan Sistem Keyless Car Entry ... 25

Gambar 3.2. Diagram Alir Keseluruhan Sistem Keyless Car Entry ... 26

Gambar 3.3. Perangkat Keseluruhan Sistem Keyless Car Entry ... 27

Gambar 3.4. IC NE 555 yang digunakan ... 28

Gambar 3.5. Gambar rangkaian clock operasi Astable ... 29

Gambar 3.6. Rangkaian Clock yang terintegrasi pada Transmitter ... 30

Gambar 3.7. Proses XOR pada Transmitter ... 30

Gambar 3.8. Gerbang XOR yang menghubungkan Input Clock dan PNCode ... 31

Gambar 3.9. Diagram alir program pembangkit PNCode pada Transmitter dengan PNCode bernilai 1 0 1 ... 32

Gambar 3.10. Modul RF TLP 315 ... 33

Gambar 3.11. Modul RF RLP 315 ... 33

Gambar 3.12. Skema pengiriman data menggunakan Transmitter RF dan HT-12E ... 33

Gambar 3.13. Skema penerimaan data menggunakan Receiver RF dan HT-12D ... 34


(9)

Gambar 3.14. Rangkaian TLP 315 dan HT-12E pada Transmitter ... 34

Gambar 3.15. Rangkaian RLP 315 dan HT-12D pada Receiver ... 35

Gambar 3.16. Diagram Blok Proses XOR pada Transmitter ... 35

Gambar 3.17. Diagram alir program pembangkit PNCode pada Receiver dengan PNCode bernilai 1 0 1 ... 36

Gambar 3.18. Gerbang XOR yang menghubungkan output HT-12D dan PNCode ... 37

Gambar 3.19. Mikrokontroler eksekusi program buka tutup kunci ... 38

Gambar 3.20. Diagram alir program buka tutup kunci ... 39

Gambar 3.21. Skematik Perangkat Transmitter ... 40

Gambar 3.22. Skematik Perangkat Receiver ... 41

Gambar 3.23. Rangkaian Relay pada motor Central Lock ... 43

Gambar 3.24. Rangkaian Relay yang Disambungkan pada motor door lock ... 44

Gambar 3.25. Motor door lock yang dipasang pada pintu pengemudi ... 45

Gambar 3.26. Batang dari motor door lock yang disangkutkan pada Tuas door lock ... 45

Gambar 3.27. Perangkat Receiver yang diletakkan pada mobil ... 46

Gambar 3.28. Sambungan pada aki mobil ... 46

Gambar 4.1. Bagian-bagian yang akan diamati ... 47


(10)

Gambar 4.3. Sinyal clock (atas) dan sinyal PNCode (bawah) ... 49 Gambar 4.4. Sinyal clock (atas) dan sinyal hasil XOR (bawah) ... 50 Gambar 4.5. Perbandingan antara sinyal yang diterima (atas) dan sinyal

yang dikirimkan (bawah) ... 52 Gambar 4.6. Perbandingan antara sinyal PNCode yang dihasilkan di

Receiver (atas) dan sinyal PNCode yang dihasilkan di

Transmitter (bawah) ... 53 Gambar 4.7. Perbandingan antara sinyal hasil dekripsi (atas) dan sinyal


(11)

DAFTAR RUMUS

Halaman

Rumus II.1. Rumus Panjang Gelombang ... 13

Rumus II.2. Rumus Periode ( ) untuk tiap pulsa Rangkaian Monostable . 16 Rumus II.3. Rumus untuk Rangkaian Astable ... 18

Rumus II.4. Rumus untuk Rangkaian Astable ... 18

Rumus II.5. Rumus Periode Total ( ) untuk Rangkaian Astable ... 18

Rumus II.6. Rumus Frekuensi ( ) untuk Rangkaian Astable ... 18


(12)

LAMPIRAN A


(13)

PROGRAM Pembangkit PNCode pada

Transmitter

#include <mega16.h> #include <delay.h> void main(void) {

// Declare your local variables here // Input/Output Ports initialization // Port A initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=P State6=P State5=P State4=P State3=P State2=P State1=P State0=P

PORTA=0xFF; DDRA=0x00;

// Port B initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTB=0x00; DDRB=0x00;

// Port C initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTC=0x00; DDRC=0x00;

// Port D initialization

// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out

// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0

PORTD=0x00; DDRD=0xFF;

// Timer/Counter 0 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 0 Stopped // Mode: Normal top=FFh

// OC0 output: Disconnected TCCR0=0x00;

TCNT0=0x00; OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 1 Stopped


(14)

// Mode: Normal top=FFFFh // OC1A output: Discon. // OC1B output: Discon. // Noise Canceler: Off

// Input Capture on Falling Edge // Timer 1 Overflow Interrupt: Off // Input Capture Interrupt: Off // Compare A Match Interrupt: Off // Compare B Match Interrupt: Off TCCR1A=0x00; TCCR1B=0x00; TCNT1H=0x00; TCNT1L=0x00; ICR1H=0x00; ICR1L=0x00; OCR1AH=0x00; OCR1AL=0x00; OCR1BH=0x00; OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 2 Stopped // Mode: Normal top=FFh

// OC2 output: Disconnected ASSR=0x00;

TCCR2=0x00; TCNT2=0x00; OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization // INT0: Off

// INT1: Off // INT2: Off MCUCR=0x00; MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization TIMSK=0x00;

// Analog Comparator initialization // Analog Comparator: Off

// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off ACSR=0x80;


(15)

while (1) { cek:

if(PINA.1==1) {

delay_ms(4000);

code:

if(PINA.1==1) {

PORTD=0x00; delay_ms(500); PORTD=0xFF; delay_ms(500); PORTD=0x00; delay_ms(500);

PORTD=0xFF; delay_ms(300);

delay:

if (PINA.1==0) {

PORTD=0x00; }

else {goto delay;}

goto code; }

else {goto code;} }

else {goto cek;} };


(16)

PROGRAM Pembangkit PNCode pada

Receiver

#include <mega16.h> #include <delay.h> void main(void) {

// Declare your local variables here // Input/Output Ports initialization // Port A initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=P State6=P State5=P State4=P State3=P State2=P State1=P State0=P

PORTA=0xFF; DDRA=0x00;

// Port B initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTB=0x00; DDRB=0x00;

// Port C initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTC=0x00; DDRC=0x00;

// Port D initialization

// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out

// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0

PORTD=0x00; DDRD=0xFF;

// Timer/Counter 0 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 0 Stopped // Mode: Normal top=FFh

// OC0 output: Disconnected TCCR0=0x00;

TCNT0=0x00; OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 1 Stopped // Mode: Normal top=FFFFh


(17)

// OC1A output: Discon. // OC1B output: Discon. // Noise Canceler: Off

// Input Capture on Falling Edge // Timer 1 Overflow Interrupt: Off // Input Capture Interrupt: Off // Compare A Match Interrupt: Off // Compare B Match Interrupt: Off TCCR1A=0x00; TCCR1B=0x00; TCNT1H=0x00; TCNT1L=0x00; ICR1H=0x00; ICR1L=0x00; OCR1AH=0x00; OCR1AL=0x00; OCR1BH=0x00; OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 2 Stopped // Mode: Normal top=FFh

// OC2 output: Disconnected ASSR=0x00;

TCCR2=0x00; TCNT2=0x00; OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization // INT0: Off

// INT1: Off // INT2: Off MCUCR=0x00; MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization TIMSK=0x00;

// Analog Comparator initialization // Analog Comparator: Off

// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off ACSR=0x80;


(18)

while (1) { code:

if(PINA.1==1) {

PORTD=0x00; delay_ms(500); PORTD=0xFF; delay_ms(500); PORTD=0x00; delay_ms(500);

PORTD=0xFF; delay_ms(500);

PORTD=0x00;

goto code; }

else {goto code;} };


(19)

PROGRAM Buka Tutup Kunci

#include <mega16.h> #include <delay.h>

// Declare your global variables here

void main(void) {

int input[5];

// Declare your local variables here // Input/Output Ports initialization // Port A initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=P State0=P

PORTA=0x03; DDRA=0x00;

// Port B initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTB=0x00; DDRB=0x00;

// Port C initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTC=0x00; DDRC=0x00;

// Port D initialization

// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out

// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0

PORTD=0x00; DDRD=0xFF;

// Timer/Counter 0 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 0 Stopped // Mode: Normal top=FFh

// OC0 output: Disconnected TCCR0=0x00;


(20)

OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 1 Stopped // Mode: Normal top=FFFFh

// OC1A output: Discon. // OC1B output: Discon. // Noise Canceler: Off

// Input Capture on Falling Edge // Timer 1 Overflow Interrupt: Off // Input Capture Interrupt: Off // Compare A Match Interrupt: Off // Compare B Match Interrupt: Off TCCR1A=0x00; TCCR1B=0x00; TCNT1H=0x00; TCNT1L=0x00; ICR1H=0x00; ICR1L=0x00; OCR1AH=0x00; OCR1AL=0x00; OCR1BH=0x00; OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 2 Stopped // Mode: Normal top=FFh

// OC2 output: Disconnected ASSR=0x00;

TCCR2=0x00; TCNT2=0x00; OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization // INT0: Off

// INT1: Off // INT2: Off MCUCR=0x00; MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization TIMSK=0x00;

// Analog Comparator initialization // Analog Comparator: Off

// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off ACSR=0x80;


(21)

while (1) {

/*Proses Pengisian Array*/ ulang: if (PINA.1==1) { input[1]=PINA.1; ulang2: if (PINA.1==0) { input[2]=PINA.1; } else { goto ulang2; } ulang3: if (PINA.1==1) { input[3]=PINA.1; } else { goto ulang3; } ulang4: if (PINA.1==0) { input[4]=PINA.1; } else { goto ulang4; } } else {

PORTD=0x01; /* Tutup kunci */

delay_ms(200); PORTD=0x04; delay_ms(2000); goto ulang; }


(22)

/*Proses Pengecekan isi Array*/

if (input[1]==1 && input[2]==0 && input[3]==1 && input[4]==0)

{

PORTD=0x02; /* Buka kunci */

delay_ms(200);

PORTD=0x04; delay_ms(2000);

goto ulang; }

else {

PORTD=0x04; goto ulang; }

}; }


(23)

Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Gaya hidup di masyarakat saat ini menjadikan mobil bukanlah sebagai barang mewah lagi. Menjawab kondisi tersebut, para produsen mobil pun terus menerus berusaha mengembangkan inovasi terkini untuk semakin meningkatkan kualitas produk mobil yang ditawarkannya, baik dari segi mesin, perancangan body mobil, maupun teknologi-teknologi yang diimplementasikan pada mobil tersebut, sehingga dapat menjadi nilai tambah dibandingkan mobil lainnya.

Salah satu teknologi yang telah dikembangkan adalah sistem penguncian central lock. Sistem penguncian central lock adalah sistem penguncian pintu mobil yang dikendalikan cukup dari pintu pengemudi saja. Apabila kunci pintu pengemudi membuka, maka kunci pintu lainnya pada mobil tersebut ikut membuka, begitu pula jika kunci pintu pengemudi mengunci.

Dalam perkembangannya, sistem ini digabungkan dengan remote dan sistem alarm. Remote ini berguna untuk mengendalikan kunci central lock, sehingga untuk membuka atau menutupnya, tidak perlu dilakukan dari pintu mobil, melainkan cukup menekan tombol buka tutup pada remote saja. Inovasi ini memberikan kepraktisan tersendiri, oleh karena itu central lock, remote, dan alarm menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah mobil modern.

Dalam tugas akhir ini, akan direalisasikan pengembangan dari sistem central lock, yaitu sistem keyless car entry, yang tentunya semakin memberikan kepraktisan dalam penggunaan kunci. Dalam sistem keyless car entry ini, seseorang bahkan tidak perlu menekan tombol buka tutup dari remote untuk mengunci dan membuka kunci mobil. Cukup membawa suatu alat yang disebut modul mendekat pada mobil, maka secara otomatis kunci mobil akan terbuka, begitu pula saat meninggalkan mobil, secara otomatis kunci mobil akan tertutup.


(24)

Bab I Pendahuluan 2

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasar latar belakang di atas, masalah yang akan diangkat pada tugas akhir ini adalah pengiriman data digital melalui Frekuensi Gelombang Radio, pemrograman otomatisasi buka tutup kunci berdasarkan ada tidaknya resonansi, dan pengenkripsian data digital dengan teknik Direct Sequence Spread Spectrum.

1.3. Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini meliputi:

1. Bagaimana merancang sistem Keyless Car Entry menggunakan modul Radio Frequency?

2. Bagaimana mengimplementasikan teknik Direct Sequence Spread Spectrum ke dalam sistem Keyless Car Entry?

1.4. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah: 1. Merancang sistem Keyless Car Entry menggunakan modul Radio Frequency. 2. Mengimplementasikan teknik Direct Sequence Spread Spectrum ke dalam

sistem Keyless Car Entry.

1.5. Batasan Masalah

Pembatasan masalah pada tugas akhir ini meliputi:

1. Antara transmitter dan receiver diasumsikan tidak ada halangan dan dilakukan pada daerah terbuka.

2. Ukuran Modul Transmitter yang besar tidak dipermasalahkan.

3. Sistem penguncian hanya dijalankan pada kondisi mesin mobil yang tidak dihidupkan.


(25)

Bab I Pendahuluan 3

1.6. Sistematika Penulisan

Agar penulisan laporan Tugas Akhir ini dapat lebih terarah dan terstruktur maka laporan ini akan dibagi dalam lima bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

Berisi pembahasan perancangan alat dan perangkat lunak secara keseluruhan

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISA

Berisi data hasil pengamatan setelah alat direalisasikan dan analisa terhadap hasil pengamatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


(26)

Bab V Kesimpulan dan Saran

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

1. Sistem Keyless Car Entry menggunakan modul Radio Frekuensi berbasis

Direct Sequence Spread Spectrum berhasil dirancang, direalisasikan, dan

berfungsi dengan baik.

2. Ditemukan masalah dalam pemanfaatan resonansi RF sebagai sensor yaitu adanya grey areayaitu suatu daerah perbatasan yang bersifat tidak tentu antara daerah resonansi dan bukan daerah resonansi. Dengan ketidaktentuan ini, terdeteksinya sinyal atau hilangnya sinyal menjadi tidak jelas, mengakibatkan adanya kekacauan sesaat sebelum kunci menutup atau membuka karena kesalahan dalam pengeksekusian program dalam mikrokontroler.

3. Jarak yang dibutuhkan untuk membuka kunci lebih pendek dibandingkan dengan menutup kunci.

V.2. Saran

1. Lebih didalami kembali masalah “grey area” agar sistem dapat berjalan

tanpa kekacauan sesaat.

2. Dapat dikembangkan agar PNCode dapat diubah-ubah misalnya dengan menggunakan dipswitch.

3. Dapat dikembangkan agar pada saat mesin dihidupkan sistem penguncian dari remote mati secara otomatis dan berpindah menjadi sistem penguncian dari mobil (sensor kecepatan, rem, dan sebagainya).

4. Dapat dikembangkan agar sistem Keyless Car Entry dapat diintegrasikan dengan sistem Keyless Car Ignition.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Dixon, Robert C. Spread Spectrum System – with Commercial Application. 3rd Edition. New York: John Wiley & Sons, 1994.

[2]. Peterson, Roger L. and Rodger E. Ziemer. Introduction to

Spread-Spectrum Communication. New Jersey: Prentice Hall, 1995.

[3]. ---, ATmega16 – Atmega16L datasheet, Atmel Corporation, 2007

[4]. ---, DM7486 datasheet, Fairchild Semiconductor Corporation, 2000

[5]. ---, NE555 – SA555 – SE555 datasheet, STMicroelectronics, 1998

[6]. http://www.all4smartphone.com/screenshots/bluetooth/FHSSvDSSS.pdf (Januari 2010)

[7]. http://tewe.wordpress.com/2008/05/29/spread-spectrum/(Januari 2010)

[8]. http://trensains.com/ne_555.htm(Januari 2010)

[9]. http://pdfserv.maxim-ic.com/en/an/AN1890.pdf(Februari 2010)

[10]. http://piratesandrevolutionaries.blogspot.com/2009/03/deleuze-wild-digital-computer-logic.html(Februari 2010)

[11]. http://www.seguridadmobile.com/bluetooth/bluetooth-security/building-your-own-Bluetooth-sniffer.html(Februari 2010)


(1)

A-10

input[3]==1 && input[4]==0)

{

PORTD=0x02; /* Buka kunci */ delay_ms(200);

PORTD=0x04; delay_ms(2000);

goto ulang; }

else {

PORTD=0x04; goto ulang; }

}; }


(2)

Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Gaya hidup di masyarakat saat ini menjadikan mobil bukanlah sebagai barang mewah lagi. Menjawab kondisi tersebut, para produsen mobil pun terus menerus berusaha mengembangkan inovasi terkini untuk semakin meningkatkan kualitas produk mobil yang ditawarkannya, baik dari segi mesin, perancangan body mobil, maupun teknologi-teknologi yang diimplementasikan pada mobil tersebut, sehingga dapat menjadi nilai tambah dibandingkan mobil lainnya.

Salah satu teknologi yang telah dikembangkan adalah sistem penguncian central lock. Sistem penguncian central lock adalah sistem penguncian pintu mobil yang dikendalikan cukup dari pintu pengemudi saja. Apabila kunci pintu pengemudi membuka, maka kunci pintu lainnya pada mobil tersebut ikut membuka, begitu pula jika kunci pintu pengemudi mengunci.

Dalam perkembangannya, sistem ini digabungkan dengan remote dan sistem alarm. Remote ini berguna untuk mengendalikan kunci central lock, sehingga untuk membuka atau menutupnya, tidak perlu dilakukan dari pintu mobil, melainkan cukup menekan tombol buka tutup pada remote saja. Inovasi ini memberikan kepraktisan tersendiri, oleh karena itu central lock, remote, dan alarm menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah mobil modern.

Dalam tugas akhir ini, akan direalisasikan pengembangan dari sistem central lock, yaitu sistem keyless car entry, yang tentunya semakin memberikan kepraktisan dalam penggunaan kunci. Dalam sistem keyless car entry ini, seseorang bahkan tidak perlu menekan tombol buka tutup dari remote untuk mengunci dan membuka kunci mobil. Cukup membawa suatu alat yang disebut modul mendekat pada mobil, maka secara otomatis kunci mobil akan terbuka, begitu pula saat meninggalkan mobil, secara otomatis kunci mobil akan tertutup.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasar latar belakang di atas, masalah yang akan diangkat pada tugas akhir ini adalah pengiriman data digital melalui Frekuensi Gelombang Radio, pemrograman otomatisasi buka tutup kunci berdasarkan ada tidaknya resonansi, dan pengenkripsian data digital dengan teknik Direct Sequence Spread Spectrum.

1.3. Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini meliputi:

1. Bagaimana merancang sistem Keyless Car Entry menggunakan modul Radio Frequency?

2. Bagaimana mengimplementasikan teknik Direct Sequence Spread Spectrum ke dalam sistem Keyless Car Entry?

1.4. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah: 1. Merancang sistem Keyless Car Entry menggunakan modul Radio Frequency. 2. Mengimplementasikan teknik Direct Sequence Spread Spectrum ke dalam

sistem Keyless Car Entry.

1.5. Batasan Masalah

Pembatasan masalah pada tugas akhir ini meliputi:

1. Antara transmitter dan receiver diasumsikan tidak ada halangan dan dilakukan pada daerah terbuka.

2. Ukuran Modul Transmitter yang besar tidak dipermasalahkan.

3. Sistem penguncian hanya dijalankan pada kondisi mesin mobil yang tidak dihidupkan.


(4)

Bab I Pendahuluan 3

1.6. Sistematika Penulisan

Agar penulisan laporan Tugas Akhir ini dapat lebih terarah dan terstruktur maka laporan ini akan dibagi dalam lima bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

Berisi pembahasan perancangan alat dan perangkat lunak secara keseluruhan

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISA

Berisi data hasil pengamatan setelah alat direalisasikan dan analisa terhadap hasil pengamatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


(5)

Universitas Kristen Maranatha

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

1. Sistem Keyless Car Entry menggunakan modul Radio Frekuensi berbasis Direct Sequence Spread Spectrum berhasil dirancang, direalisasikan, dan berfungsi dengan baik.

2. Ditemukan masalah dalam pemanfaatan resonansi RF sebagai sensor yaitu adanya grey areayaitu suatu daerah perbatasan yang bersifat tidak tentu antara daerah resonansi dan bukan daerah resonansi. Dengan ketidaktentuan ini, terdeteksinya sinyal atau hilangnya sinyal menjadi tidak jelas, mengakibatkan adanya kekacauan sesaat sebelum kunci menutup atau membuka karena kesalahan dalam pengeksekusian program dalam mikrokontroler.

3. Jarak yang dibutuhkan untuk membuka kunci lebih pendek dibandingkan dengan menutup kunci.

V.2. Saran

1. Lebih didalami kembali masalah “grey area” agar sistem dapat berjalan

tanpa kekacauan sesaat.

2. Dapat dikembangkan agar PNCode dapat diubah-ubah misalnya dengan menggunakan dipswitch.

3. Dapat dikembangkan agar pada saat mesin dihidupkan sistem penguncian dari remote mati secara otomatis dan berpindah menjadi sistem penguncian dari mobil (sensor kecepatan, rem, dan sebagainya).

4. Dapat dikembangkan agar sistem Keyless Car Entry dapat diintegrasikan dengan sistem Keyless Car Ignition.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Dixon, Robert C. Spread Spectrum System – with Commercial Application. 3rd Edition. New York: John Wiley & Sons, 1994.

[2]. Peterson, Roger L. and Rodger E. Ziemer. Introduction to Spread-Spectrum Communication. New Jersey: Prentice Hall, 1995.

[3]. ---, ATmega16 – Atmega16L datasheet, Atmel Corporation, 2007 [4]. ---, DM7486 datasheet, Fairchild Semiconductor Corporation, 2000

[5]. ---, NE555 – SA555 – SE555 datasheet, STMicroelectronics, 1998 [6]. http://www.all4smartphone.com/screenshots/bluetooth/FHSSvDSSS.pdf

(Januari 2010)

[7]. http://tewe.wordpress.com/2008/05/29/spread-spectrum/(Januari 2010)

[8]. http://trensains.com/ne_555.htm(Januari 2010)

[9]. http://pdfserv.maxim-ic.com/en/an/AN1890.pdf(Februari 2010)

[10]. http://piratesandrevolutionaries.blogspot.com/2009/03/deleuze-wild-digital-computer-logic.html(Februari 2010)

[11]. http://www.seguridadmobile.com/bluetooth/bluetooth-security/building-your-own-Bluetooth-sniffer.html(Februari 2010)