Makanan halal hijauan ternak nabati

A. KETENTUAN HALAL-HARAMNYA MAKANAN/MINUMAN
1. Pengertian
Halal artinya boleh, dan haram artinya tidak boleh (dilarang). Ukuran
halal-haramnya suatu makanan/minuman adalah ditentukan oleh syari’at
Islam, yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis dan ijtihad ulama’ (Ijmak &
qiyas).
Nabi saw bersabda :

‫عن نهه مفههمو مم مما‬
‫ت م‬
‫ مومما مسك م م‬,‫حمراهم مما مح مرمم الل مهه مفني مكمتامبمه‬
‫حملاهل مما أ ممح مل الل مهه مفني مكمتامبمه مو ال ن م‬
‫ ال ن م‬....
‫عن نهه‬
‫عمفا م‬
‫م‬

Artinya : “Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal dan apa
yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan apa yang
didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang
dimaafkan”. (H.R. Ibnu Majah dan Tirmizi)


Jadi, Makanan dan minuman halalan adalah makanan dan minuman
yang boleh dikonsumsi menurut ketentuan syariat Islam. Sedangkan
Makanan dan minuman haram adalah makanan dan minuman yang tidak
boleh dikonsumsi menurut ketentuan syariat Islam.
2. Kriteria Halal-haramnya makanan & minuman
Kriteria halal-haramnya makanan & minuman dapat ditentukan
melalui 6 segi, meliputi: 1) ketentuan syari’at; 2) zat/barang; 3) cara
memperolehnya; 4) proses pengolahan/produksi-nya; 5) dampaknya; 6)
bersertifikasi “Halal” dari MUI:
1). Ketentuan syari’at :
Segala sesuatu yang dinyatakan “halal” oleh syari’at Islam (AlQur’an, Hadis & Ijtihad Ulama’: Ijmak-Qiyas) berarti boleh dikonsumsi, dan
apa saja yang dinyatakan “haram” berarti tidak boleh dikonsumsi.
2). Segi zat/barang :
Segala sesuatu yang “thoyyib” (baik, suci, & bergizi / bernutrisi)
berarti boleh dikonsumsi, dan apa saja yang “khobaits” (buruk, najis &
menjijikkan), berarti tidak boleh dikonsumsi, seperti tinja, kotoran,
teletong, air kencing, nanah, kecoak, cacing, dll.
Allah berfirman, ‘ Artinya: “… dan (Allah) menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.”

(QS Al-A’rof,[7]: 157)
3). Segi cara memperolehnya:
Segala sesuatu diperoleh secara “halal”dan dibenarkan oleh agama,
maka boleh dikonsumsi, dan apa saja yang diperoleh secara “haram”,
batil, dan tidak dibenarkan oleh agama, maka tidak boleh dikonsumsi.
Misalnya makanan/minuman yang diperoleh dari hasil mencuri, menipu,
korupsi, riba & pekerjaan maksiat lainnya.

Allah berfirman,Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak
benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama
suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh
Allah Maha Penyayang kepadamu” (Q.S. an-Nisā’/4 : 29)
4).

Segi Proses Pengolahan/produksi :
Segala sesuatu yang diproduksi / diolah sesuai dengan yang
dibenarkan oleh syari’at, maka boleh dikonsumsi, dan apa saja
diproduksi / diolah tidak sesuai dengan yang dibenarkan oleh syari’at
maka tidak boleh dikonsumsi. Misalnya makanan (nasi, ikan, daging, dll)

digoreng dengan minyak babi; masak sayuran yang dicampuri dengan
benda najis (darah, bangkai, dll); madu & susu yang dioplos dengan
khomer (wiski, tuwak, ganja, morpin, sabu-sabu dan benda-benda
narkotika lainnya).
5). Dari segi dampaknya:
Segala makanan-minuman yang membawa manfaat dan dampak
positif bagi jasmani dan rohani maka boleh dikonsumsi, dan apa saja yang
mendatangkan madhorot, berbahaya, dan dampak negatif bagi jasmani
dan rohani, maka tidak boleh dikonsumsi, misalnya racun, air raksa, kaca,
paku, duri, bensin, bara api, ganja, morpin, sabu-sabu, spiritus, baygon,
dll.
6). Label “Halal” dari MUI
Segala bentuk produk makanan dan obatan-obatan yang
mendapatkan Sertifikasi dan label “Halal” dari MUI, berarti itu Halal untuk
dikonsumsi. Adapun yang tidak ada sertifikasi dan label “Halal” dari MUI,
berarti belum jelas halal-haramnya untuk dikonsumsi.
3. Binatang yang Halal dan Haram Dikonsumsi
1). Hewan yang hidup di air

Semua jenis hewan yang hidup di dalam air, seperti di laut, danau,

tambak, sungai, kolam dll HALAL dikonsumsi, baik yang masih hidup
maupun yang sudah mati (bangkai).
2). Hewan Yang hidup di darat

a.
b.
c.
d.

Hewan-hewan yang hidup di darat ada yang halal dan ada yang haram
dikonsumsi.
Hewan darat yang dagingnya HALAL dikonsumsi meliputi:
Hewan jenis bahimatul an’am (binatang ternak) seperti onta, sapi, kerbau,
kambing dan biri-biri;
Hewan jenis unggas seperti ayam, bebek, itik, burung
Segala hewan yang baik, seperti kuda, kelinci, kijang, dan sejenisnya.
Hewan-hewan diatas (nomor a.b.c) harus melalui proses penyembelihan
secara Islam.
Sedangkan hewan darat yang dagingnya HARAM dikonsumsi meliputi :


a. Haram karena disuruh membunuhnya. Seperti ular, tikus, gagak, elang
dan anjing galak.
b. Haram karena dilarang membunuhnya. Seperti semut, lebah, burung hudhud, burung suradi.
c. Haram karena kotor (keji, menjijikkan). Seperti kutu, ulat, kutu anjing,
kepinding, cacing, bekecot dan sejenisnya.
d. Haram karena memberi madhorot. Seperti binatang yang beracun
e. Haram karena ada larangan dari syari'at Islam (nash Al-Qur’an dan Hadis,
serta hasil ijtihad), yang meliputi :

(1). Berbagai jenis binatang buas, binatang bertaring dan berkuku tajam. Misalnya
harimau, gajah, kucing, tikus, ular, burung elang, burung gagak, musang,
garangan dan sejenisnya.
(2).
Keledai atau himar yang jinak (bukan liar).
(3). Anjing dan babi/celeng. Seluruh bagian tubuhnya haram dimakan, seperti
dagingnya, kulitnya, air liurnya, tulangnya dan lain-lain.
(4).
Darah, kecuali berbentuk hati dan limpa
(5). Bangkai, yaitu semua hewan yang matinya tidak disembelih secara Islam,
KECUALI bangkai ikan dan belalang.

(6).
Hewan yang disembelih atas nama selain Allah, atau untuk “sesajen”
atau dikorbankan untuk berhala, setan.
(7).
Hewan darat yang matinya karena tercekik, dipukul, ditanduk,
diterkam binatang buas.

Alloh berfirman,Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) : (1) bangkai, (2)
darah, (3) daging babi, dan (4) daging hewan yang disembelih bukan atas
(nama) Allah, (5) yang tercekik, (6) yang dipukul, (7) yang jatuh, (8) yang
ditanduk, dan (9) yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) (10) yang disembelih untuk
berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak
panah) (karena) itu perbuatan fasik...” (Q.S. al-Māidah/5 : 3)
3). Binatang yang hidup di dua alam (di air dan di darat)

Semua hewan yang hidup di dua alam HARAM dikonsumsi, seperti
katak, kura-kura, buaya, komodo, dan sejenisnya,.
B. DAMPAK MENGONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN
Pada dasarnya, semua yang diperintahkan agama itu berdampak

positif (bermanfaat) dan semua yang dilarangnya tentu berdampak
negatif (madhorot atau berbahaya) bagi kehidupan manusia.
1. Manfaat Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal
Seseorang yang membiasakan diri mengonsumsi makanan dan
minuman yang halal akan memperoleh manfaat sebagai berikut :
1).
Makanan yang halal dapat menyehatkan rohani, hati menjadi
lembut, dan mempengaruhi kebaikan watak/karakternya, akhlakul
karimah.
2).
mendapatkan ridho Allah.
3).
Menyebabkan amal ibadahnya diterima
4).
Menyebabkan doanya mudah dikabulkan

5).

Terhindar dari perbuatan dosa. Karena ia telah menjaga diri dari halhal yang diharamkan Allah.


2. Madhorot Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Haram
Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan
menimbulkan madhorot (akibat buruk) bagi diri sendiri, orang lain,
masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Di antara akibat buruk tersebut
adalah :
1). Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan oleh
Allah Swt.
2). Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama minuman
keras (khamr).
a.Menyebabkan berbagai macam penyakit psikologis (gangguan jiwa),
misalnya gangguan daya ingat, gangguan mental, kegagalan daya pikir.
b.Menimbulkan beban mental, emosional, dan sosial yang sangat berat.
c. Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya masa
depan.
d.Hati menjadi keras dan watak menjadi kasar, sehingga sulit menerima
hidayah dan cenderung berbuat jahat/kasar.
3). Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Misalnya khamr dapat menyebabkan berbagai macam penyakit fisik,
diantaranya tekanan darah tinggi, kanker, jantung, liver, sistem kekebalan
tubuh menurun, serta merusak jaringan saraf otak.

4). Menghalangi mengingat Allah dan rasa malas beribadah.
5). Berdosa, karena melanggar aturan Alloh.
6). Mendapatkan ancaman siksa di neraka

‫ت ممنن محمرامم مفال مناهر ا منوملى‬
‫ا م مهي ل م ن‬
‫حمم ن مبم م‬

Artinya: "Setiap daging yang tumbuh dari makanan yang haram, maka nerakalah yang
pantas menjadi tempat tinggalnya" (HR Tirmidzi).

CARA RASULULLAH SAW MENGKONSUMSI MAKANAN
Sebuah Tinjauan Medis dan Islam.

PENDAHULUAN
Kehidupan Rasulullah SAW telah banyak menarik perhatian ilmuwan muslim maupun non
muslim. Setiap sisi kehidupan Beliau digali dan dikaji dengan sungguh-sungguh untuk
menyingkap alasan ilmiah di balik hadits-hadits Beliau, baik perkataan, perbuatan maupun
diamnya Beliau.
Sisi kesehatan Rasulullah SAW mulai sering dikaji setelah penelitian-penelitian di bidang

kesehatan berkembang dengan pesat, karena tingginya angka gangguan kesehatan di
kalangan muslim. Hal ini diinspirasikan oleh kenyataan bahwa Rasulullah SAW dan para

sahabat Beliau jarang sekali sakit. Namun, mengapa muslim saat ini sulit mencapai tingkat
kesehatan seperti mereka?
Alasan yang paling mudah adalah karena muslimin kini telah meninggalkan kebiasaan yang
disarankan oleh idola dan pimpinan mereka, Nabi Muhammad SAW. Kajian-kajian tentang
kehidupan Rasulullah SAW dititik beratkan pada aspek ibadah ritual saja, meninggalkan
aspek-aspek lainnya, termasuk aspek kesehatan. Salah satu fokus pengkajian bidang
kesehatan adalah tentang nutrisi dan gizi atau asupan makanan yang dicontohkan Rasulullah
SAW. Singkatnya, bagaimana cara Rasulullah SAW makan? Apakah Rasulullah SAW
menganjurkan kita untuk memakan jenis-jenis makanan tertentu? Adakah waktu-waktu
tertentu untuk memakan makanan tertentu, misalkan saat berbuka puasa? Di samping bahan
makanan, adakah anjuran untuk mengkombinasi makanan? Bagaimana aturan makan ala
Rasulullah SAW? Semua pertanyaan itu mengajak para ilmuwan berfikir keras.
BAHAN MAKANAN RASULULLAH SAW MENURUT LITERATUR ISLAM.
Dalam setiap aktifitas dan pola hidupnya, Rasulullah SAW memang sudah disiapkan untuk
menjadi contoh teladan bagi semua manusia, termasuk dalam hal pola makan. Salah satu
faktor penting penunjang fisik prima Rasulullah adalah kecerdasan beliau dalam memilih
menu makanan dan mengatur pola konsumsinya.

dengan mencontoh pola makan Rasulullah, kita sebenarnya sedang menjalani terapi
pencegahan penyakit dengan makanan (attadawi bil ghidza`). Ini tentu jauh lebih baik
daripada kita harus bergantung dengan obat-obatan.
Hal-hal yang menjadi menu keseharian Rasulullah antara lain adalah:
1. Madu. Lepas dari subuh, Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air
yang dicampur dengan sesendok madu asli (Bajri, 2008).
2. Masuk waktu dluha, Rasulullah selalu makan tujuh butir kurma ajwa`/matang. Sabda
beliau, barang siapa yang makan tujuh butir korma, maka akan terlindungi dari racun.
3. Menjelang sore hari, menu Rasulullah selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun.
Tentu saja bukan cuma cuka dan minyak zaitunnya saja, tetapi di konsumsi dengan
makanan pokok, seperti roti misalnya.
4. Rasulullah selalu berbuka puasa dengan segelas susu dan korma, kemudian sholat
maghrib.
5. Beliau makan buah tin dan zaitun. Ada kisah menarik sehubungan dengan buah tin
dan zaitun, yang Allah bersumpah dengan keduanya. Dalam al Quran, kata “at tin”
hanya ada satu kali, sedangkan kata “zaytun” di ulang sampai tujuh kali.
6. Di malam hari, menu utama Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat
mengatakan, beliau selalu mengkonsumsi sana al makki dan sanut. Keduanya adalah
jenis sayur-sayuran.
7. Disamping menu wajib di atas, ada beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah
tetapi beliau tidak rutin mengkonsumsinya. Diantaranya tsarid, yaitu campuran antara
roti dan daging dengan kuah susu masak. Terkadang Beliau makan yaqthin atau labu
manis. Kemudian beliau juga senang makan anggur dan hilbah.

PENJELASAN ILMIAH DI BALIK BAHAN MAKANAN PILIHAN RASULULLAH
SAW.
1. KHASIAT AIR PUTIH.
Air merupakan komponen pokok dari darah yang menjadi alat transportasi dalam tubuh
manusia. Mengingat pentingnya fungsi air dalam tubuh, kecukupan air dalam tubuh harus
tetap dijaga agar tidak berkurang.
Bila aliran air kurang lancar dalam tubuh, salah satunya disebabkan karena kurangnya
masukan cairan ke tubuh. Akibatnya keseimbangan kerja organ-organ tubuh akan terganggu
dan penumpukan toksin akan meningkat dan menimbulkan berbagai penyakit. Air bagi tubuh
ibarat oli bagi mesin.
Bajri (2008) menerangkan bahwa cara minum yang baik dan benar adalah dengan
menyesuaikan dengan karakter tubuh dan karakter air itu sendiri. Tubuh kita membutuhkan
air minimal 2 liter atau 8 gelas ukuran 250 cc.
Menurut Bajri, kita sebaiknya minum 2 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Kebiasaan
minum saat makan atau langsung setelah makan tidaklah baik, karena mengganggu
pengolahan makanan, karena makanan telah dicampur dengan air liur yang mengndung
enzim amylase dan gastric juice. Air akan memisahkan makanan dari enzim-enzim dari air
liur dan gastric juice.
Saat minum terbaik adalah langsung saat bangun tidur 2 gelas, setiap 2 jam sesudahnya atau 2
jam sebelum makan, dan 2 jam sebelum tidur.
Jika kita membiasakan minum sebelum tidur akan membuat istirahat ginjal terganggu.
Banyaknya cairan yang masuk pada malam hari akan memaksa ginjal bekerja keras, padahal
ginjal telah bekerja keras di siang hari. Di samping itu tidur kita pun terganggu, karena
sering buang air kecil, padahal kualitas tidur mempengaruhi kesehatan kita juga.
1. 2.

KHASIAT MADU.

Bajri (2008) menguraikan keajaiban madu dengan sangat rinci. Beliau menerangkan bahwa
madu dikenal sebagai “the food of God”, yaitu makanan atau minuman pemberian Tuhan
karena khasiatnya yang luar biasa. Madu merupakan pemulih stamina terbaik (best tonic)
karena mampu menjaga kadar gula tetap stabil. Madu juga menurunkan morbiditas penyakit
saluran nafas pada anak, dan meningkatkan nafsu makan pada balita. Madu juga mampu
mengendalikan bakteri “jahat” karena berfungsi sebagai prebiotik. Ada beberapa faktor yang
membuat madu menjadi probiotik, antara lain:
a) Kadar gula alami (glukosa, fruktosa dan sukrosa) yang tinggi pada madu mampu
menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri.
b) Madu bersifat asam, mengandung asam formiat, asam malat, asam asetat, asam sitrat,
asam suksinat, dengan pH 3-4 yang tidak disukai bakteri patogen.

c) Madu mengandung senyawa radikal hydrogen peroksida yang sanggup mematikan
bakteri dan berbagai mikroorganisme jahat lainnya.
d) Madu mengandung senyawa antibakteri lainnya seperti inhibine dari kelompok flavonoid,
glikosida, dan polyphenol.
e) Madu mengandung senyawa 10- hidroxidecen-2-oic acid, merupakan senyawa anti
bakteri yang dikandung royal jelly pada madu.
Khasiat madu bagi manusia telah dijamin oleh Allah SWT pencipta manusia, dalam al Qur’an
pada surah An Nahl (lebah), yakni surah ke 16 ayat 69 yang artinya:
“ Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia….”
Cara meminum madu adalah diminum 2 sendok makan pada pagi dan malam, dapat juga
dicampurkan dengan segelas air atau segelas susu. Carilah madu yang asli, belum dicampur
dengan gula atau pun bahan lain (Aydid, 1997).
1. KHASIAT KURMA AJWA.
Kurma mengandung banyak karbohidrat, 14 jenis asam lemak, 15 jenis garam-garaman dan
mineral, 23 jenis asam amino penyusun protein, 6 jenis vitamin dan serat dalam prosentase
yang cukup. Tak heran jika kurma disebut juga buah yang berpotensi menjadi makanan
terbaik di masa depan karena walau dimakan dalam jumlah yang sedikit, kurma telah
member nutrisi yang lengkap (Shahib & Marshall, 2003).
Kurma pada bentuk ruthab atau masih basah mampu mencegah perdarahan berlebihan pada
wanita nifas, karena mengandung hormone oxytocine yang membantu kontraksi rahim dan
memudahkan untuk menyusui. Tekstur serat kurma yang cukup halus aman untuk kondisi
gastritis dan entiritis, juga baik untuk mengatasi konstipasi. Khusus kurma ajwa, Rasulullah
SAW menekankan khasiatnya yang dapat mencegah dan mengobati gangguan jin (Anonim,
2009).
1. KHASIAT CUKA.
Jarvis (1986) menceritakan pengalamannya sebagai dokter di daerah Vermont, bahwa orangorang yang berpenyakit reumatik sembuh saat mengkonsumsi cuka apel. Konsumsi cuka
terbukti baik dikonsumsi orang sehat dan penderita diabetes karena mampu menurunkan
respon glukosa terhadap konsumsi karbohidrat, juga membuat kita lebih cepat kenyang
(Johnston & Gaas, 2006).
Cuka juga diduga dapat menjadi bahan penghilang lemak dan dapat menurunkan berat badan
sampai 10% (Kondo, 2009).
1. Minyak Zaitun.
Minyak zaitun mengandung fraksi fenol, squalene dan asam lemak tak jenuh tunggal, asam
oleat, yang sangat baik bagi kesehatan. Fraksi fenolnya terdiri dari lebih dari satu kelas,
bahkan 3 kelas: fenol simpel (hydroxytyrosol, tyrosol); secoiridoids (oleuropein) dan lignans

[(+)-1-acetoxypinoresinol dan pinoresinol]. Ketiga jenis fenol ini memiliki potensi sebagai
antioksidan pencegah kanker. Terutama kanker colon, payudara dan kanker kulit. Juga
mencegah penyakit jantung koroner dan penuaan dini. Sebaiknya minyak zaitun dikonsumsi
dalam bentuk extra virgin atau minyak yang belum dipanaskan (Owen et al, 2000). Dengan
senyawa polifenolnya ini minyak zaitun juga berkhasiat sebagai antiinflamasi dan
antimicrobial (Tripoli et al, 2005).
1. Khasiat Buah Tin.
Dikenal sebagai fig fruit, yang banyak tumbuh di mediterania. Buah tin kaya dengan
polyphenols, flavonoids, dan anthocyanins. Kombinasi ketiganya menghasilkan kemampuan
antioksidan yang tinggi sebagai pencegah kanker (Solomon et al, 2006).
Buah tin juga mampu mengurangi lemak pada makanan tanpa mengubah rasa dan tekstur
makanan, contohnya jika buah tin ditambahkan pada es krim. Tentu hal ini akan mengurangi
kadar cholesterol darah. (Murtaza et al, 2004)
1. KHASIAT SANNA DAN SANUT (SAYURAN).
Suplai mineral dan vitamin untuk tubuh kita sebagian diperoleh dari sayur-sayuran. Semakin
banyak kita mengkonsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah-buahan organic yang
tinggi gizi dan serat, semakin sehat pula tubuh kita. Memang tidak mudah dan tidak murah
kita mendapatkan sayur dan buah organic. Akan tetapi , setidaknya makan sayur dan buah
non organic lebih baik daripada tidak memakannya sama sekali. Asalkan sebelumnya kita
cuci dahulu dengan bersih agar sisa-sisa cemaran pestisida, herbisida atau fungisida segera
hilang (Bajri, 2008).
1. 8.

KHASIAT LABU.

Biji Labu mengandung lipofilik antioxidant yang dapat mencegah efek dari radikal bebas
(Fruhwith, 2008).Labu mengandung vitamin A yang tinggi sehingga berguna untuk mencegah
kebutaan karena defisiensi vitamin A, juga meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak (Faber
et al, 2001). Sebuah jurnal di Afrika meneliti bahwa campuran labu, telur dan susu dapat
menaikkan kadar haemoglobin pada ibu hamil, sehingga mengurangi risiko perdarahan dan
transfusi darah, sehingga akan menurunkan risiko terpapar HIV dan Hepatitis B (Olaniyan &
Adeleke, 2005).
1. 9.

KHASIAT ANGGUR.

Buah ini mengandung komponen yang disebut resveratrol yang menghalangi pertumbuhan
tumor. Anggur juga mengandung asam elagik yang mencegah sekresi enzim buruk pemicu
kanker. Buah lain yang mengandung resveratol adalah apel, stroberi, dan raspberi. Jadi, jika
tidak suka anggur kita dapat memilih ketiga buah lainnya tersebut (Azhar, 2007).
TATA CARA MAKAN RASULULLAH SAW.
Tata cara mengkonsumsi makanan tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Sebab
setinggi apapun gizinya, kalau pola konsumsinya tidak teratur, akan buruk juga akibatnya. At
Tuwim (2007) menulis tentang beberapa kaidah yang dicontohkan oleh Rasullah SAW
adalah:

1. Menghindari israf, atau berlebihan. Sabda Rasulullah SAW:
“Cukuplah bagi manusia itu beberapa suap makanan, untuk menegakkan tulang rusuknya.”
“Kalaupun harus kenyang, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk air
minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya” (al hadis).
Hadits tersebut menggunakan kata assyab`u yang berarti “kenyang” bukan menggunakan
kata al imtila` , atau “penuh”. Tetapi kenyang adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang
dibutuhkannya, sesuai dengan proporsi dan ukurannya.
1. Tidak makan besar setelah makan besar lainnya. Rasulullah melarang untuk idkal at
tha’am ‘ala tha’am, alias makan lagi sesudah makan. Suatu hari, di masa setelah
wafatnya rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah ra. Waktu itu daulah islamiyah
sudah sedemikian luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah ra, para sahabat,
yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan
mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah ra, yang mendengar hal itu
tiba-tiba menangis. “Apa yang membuatmu menangis, wahai Bunda?” tanya para
sahabat. Aisyah ra lalu menjawab, “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan
perutnya kecuali dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau
tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan
makan roti”.
2. Rasulullah tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin
secara bersamaan.
3. Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu.
4. Tidak langsung tidur setelah makan malam.
5. Beliau juga meminimalisir dalam mengkonsumsi daging, sebab terlalu banyak daging
akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal. Pesan Umar ra “Jangan kau jadikan
perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”. Maksudnya, janganlah sampai
ayam, kambing, lembu, kerbau semuanya masuk ke dalam perut kita dalam waktu
makan yang sama.

SEBANYAK APA KITA BOLEH MAKAN?
Ibnul Qayyim, seperti yang dikutip at Tuwim (2007) membagi tingkat makanan menjadi tiga
tingkatan:
1. Tingkat kebutuhan: yaitu seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW.
“Cukuplah bagi manusia untuk mengkonsumsi beberapa suap makanan saja untuk
menegakkan tulang rusuknya”.
Jika tidak mampu menahan dirinya untuk menkonsumsi lebih maka ia berpindah ke tingkat
berikutnya yaitu:

1. Tingkatan cukup: yaitu mengisi sepertiga perutnya untuk untuk makanan, sepertiga
untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas, dan hikmah di balik itu dikarenakan
perut kita mempunyai kapasitas yang sangat tebatas dan jika semuanya dipenuhi
dengan makanan maka maka tidak ada tempat lagi untuk minum dan sulit bernafas
2. Adapun tingkat ketiga adalah tingkat berlebihan: tingkat ini bisa membahayakan
dirinya tanpa ia sadari, dan hal ini banyak dialami oleh kita, dan kebanyakan orang
yang terjangkit penyakit gula, depresi, kegemukan, jantungan dan stroke tidak lain
adalah disebabkan karena mereka tidak mengatur pola makan mereka dengan baik,
serta berlebihan dalam makan dan minum.

KESIMPULAN
Dari uraian di atas kita paham bahwa :
1.

Ternyata Rasulullah sangat memperhatikan masalah gizi dan menu makanan.
Walaupun di masa itu ada banyak jenis makanan, Beliau memilih makanan yang baik
untuk kesehatan, mengandung unsur gizi yang dibutuhkan dan tentu saja halal.

2. Di samping menu, Rasulullah juga memperhatikan cara mengkonsumsinya. Makanan
yang baik jika tidak dikonsusi dengan cara yang baik tidak akan memberi banyak
manfaat.
3. Rasulullah SAWsangat jarang sakit, hanya beberapa kali dalam hidup Beliau. Hal ini
harus menjadi spirit untuk memulai menghidupkan semangat dan kebiasaan
meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan kita, untuk menyempurnakan makna
syahadah “Wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah “ yang tiap hari minimal 9 kali
kita dengungkan dalam shalat kita. Sehingga kegiatan makan tidak berhenti pada hal
yang mubah atau “boleh” tapi dapat meningkat derajat menjadi “sunnah” atau
“dianjurkan” karena dilakukan dengan niat meneladani kekasih kita, idola kita, yakni
Rasulullah SAW. Bayangkan betapa banyak pahala yang Allah SWT berikan bagi
orang-orang yang tidak pernah bertemu Rasulullah SAW, bahkan berselang ratusan
tahun dari hidup Beliau, tapi menyatakan kecintaan yang luar biasa pada setiap aspek
hidup Beliau. Mudah-mudahan Allah pertemukan dengan Beliau di yaumil akhir
nanti. Amiin