PENGARUH RETURN ON ASSET, SALES GROWTH, FIRM SIZE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 Akmal1 ,Zainudin2 ,Rahmah

  ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.2 No.2 Tahun 2016

PENGARUH RETURN ON ASSET, SALES GROWTH, FIRM SIZE DAN DEBT TO EQUITY RATIO

TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR

  2 sebesar 0,897 (89,7 %).

  Growth (pertumbuhan penjualan). Pertumbuhan

  Selain itu faktor yang dapat mempengaruhi pembayaran dividen adalah Sales

  Profitabilitas dapat diukur dengan Return On Asset (ROA). Return On Asset menunjukan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba.

  Agustina 2011, Sadalia dan Khalijah 2011, Ekaristi 2012, Setiawati 2012). Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan, tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.

  Return On Asset , Sales Growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio (Martati 2010, Yuniarti dan

  Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada dividend per share-nya yaitu besar dividen yang diberikan kepada pemegang saham. Besar kecilnya dividend per share yang dibagikan akan mempengaruhi keputusan investasi para investor (Sadalia dan Khalijah, 2011). Pembayaran dividen dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya

  karena dapat mengundang investor untuk membeli atau mempertahankan saham perusahaan atau sebaliknya. Dalam pembagian dividen kas sering mengalami masalah yang ditimbulkan akibat dari pembagian proporsi antara laba yang harus dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen dan laba yang harus ditahan untuk menunjang pertumbuhan perusahaan.

  public sangat diperhatikan oleh para investor,

  Kebijakan dividen pada perusahaan go

  pula, sehingga menyebabkan perusahaan harus melakukan langkah strategis dalam manajemen keuangan mereka. Langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan menurut Nuringsih (2005) untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan perusahaan terdiri atas tiga keputusan utama, antara lain keputusan finansial, keputusan investasi, dan kebijakan dividen.

  public mengakibatkan persaingan semakin ketat

  Pesatnya pertumbuhan perusahaan go

  Kata kunci : Return On Asset, Sales Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio dan Pembayaran Dividen. PENDAHULUAN

  R sebesar 0,947 (94,7 %) dan nilai R

  

PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2010-2014

Akmal

  

Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen dengan pengaruh sebesar -0,159. Nilai

  Pembayaran Dividen. Secara parsial Return On Asset berpengaruh positif terhadap Pembayaran Dividen dengan pengaruh sebesar 1,871. Sales Growth berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen dengan pengaruh sebesar -0,092, Firm Size berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen dengan pengaruh sebesar -11,635.

  

Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini adalah

Return On Asset, Sales Growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap

  Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Penelitian ini dilakukan pada 4 (empat) perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang dipublikasikan di

  

Equity Ratio terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return On Asset, Sales Growth, Firm Size dan Debt to

  ABSTRAK

  Dosen FE Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Rahmah.yulianti@serambimekkah.ac.id

  2,3)

  Mahasiswa Universitas Serambi Mekkah

  3 1)

  2 ,Rahmah Yulianti

  1 ,Zainudin

  penjualan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk dapat bertahan dalam kondisi persaingan. Pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan biaya akan mengakibatkan kenaikan laba perusahaan. Jumlah laba yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat menentukan perusahaan untuk tetap survive.

  Debt to Equity Ratio mencerminkan

  kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang. Menurut Marietta dan Sampurno (2013), leverage dalam bentuk Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan maka akan berdampak ke dividen yang diberikan kepada investor, sehingga

  leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen.

LANDASAN TEORI 1. PENGERTIAN DIVIDEN

  Menurut Hanafi (2004:361), dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham disamping capital gain. Dividen ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Namun, Rusdin (2006:73) menyatakan, dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Sedangkan, Prihadi (2010:231) menyatakan, dividen adalah bagian laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham biasa.

  2. KEBIJAKAN DIVIDEN

  Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang (Sartono, 2012:281). Namun, Husnan dan Pudjiastuti (2004:297) menyatakan, kebijakan dividen adalah menyangkut tentang masalah penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham.

  3. Cash Dividend

  Pembagian dividen sangat penting bagi perusahaan karena dengan membagikan dividen dapat membantu perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastian pemegang saham dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan (Sadalia dan Khalijah, 2011).

  Dividen tunai (cash dividend) adalah bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham (Sutrisno, 2012:266). Namun, Baridwan (2004:429) menyatakan, dividen tunai adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk kas. Sedangkan, Horne dan Wachowicz (2007:270) menyatakan, dividen merupakan rasio yang menentukan jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Rasio tersebut menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham secara tunai. Rumus untuk menghitung dividen kas yaitu :

  Dividen Kas =

  Total Dividen Kas Jumlah Lembar Saham

  Sumber : Horne 4.

   Return On Asset Return On Asset (ROA) merupakan rasio

  perbandingan antara laba bersih dengan total aset (Riyanto, 2010:335). Namun, Hanafi dan Halim (2003:84) menyatakan, ROA merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu. Sedangkan, Kasmir (2012:201) menyatakan ROA adalah adalah rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Selain itu, Return On Asset memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.

  Perusahaan yang mempunyai ROA tinggi akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian investasi (return) semakin besar. Oleh karena itu ROA mempengaruhi Pembayaran Dividen Tunai. Rumus untuk menghitung Return On Asset (ROA) yaitu :

  1 Sales t -

   Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio (DER) masuk di

  FS = Ln of Total Asset Sumber : Sutrisno (2001:3) 7.

  Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal. Karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil (Damayanti dan Achyani, 2006). Rumus untuk menghitung firm size (FS) yaitu :

  Ukuran perusahaan (firm size) adalah tingkat untuk menunjukkan perkembangan perusahaan dalam bisnis (Rizqia, 2013). Namun, Khasanah (2009) menyatakan, ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan yang ditentukan dari total aktiva. Sedangkan, Sutrisno (2001:3) menyatakan, ukuran perusahaan diwakili oleh log natural dari total asset.

   Firm Size

  1 Sumber : Harahap (2010:309) 6.

  Sales t - Sales t -

  ROA =

  SG =

  (Jannati, 2012). Dalam penelitian ini penulis memilih indikator pertama yakni Sales Growth (Pertumbuhan Penjualan). Harahap (2010:309) menyebutkan pertumbuhan penjualan merupakan rasio yang menggambarkan prestasi pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun. Rumus untuk menghitung Sales Growth (SG) yaitu :

  Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan dua indikator. Indikator pertama yakni pertumbuhan penjualan (Putera, 2011). Pengukuran ini hanya dapat melihat pertumbuhan perusahaan dari aspek pemasaran perusahaan saja. Indikator kedua adalah pertumbuhan total asset perusahaan

  Menurut Kasmir (2008:114), rasio pertumbuhan merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahakan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Namun, Indrawati dan Suhendro (2006) menyatakan, pertumbuhan perusahaan adalah perubahan total penjualan perusahaan. Sedangkan, Deitiana (2011) menyatakan, pertumbuhan perusahaan dalam manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan penjualan, bahkan secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya dengan melihat keselarasan keputusan investasi dan pembiayaan.

   Sales Growth

  Sumber : Kasmir (2012:201) 5.

  Laba Bersih Total Aset

  dalam rasio leverage atau solvabilitas, rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasio pengungkit (leverage) yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang (Darsono dan Ashari, 2010:54).

  Menurut Sartono (2012:66), DER merupakan rasio utang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik agi perusahaan. Sedangkan, Sutrisno (2012:224) menyatakan, rasio utang dengan modal sendiri (Debt to Equity Ratio) merupakan imbangan antara utang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Rumus untuk menghitung Debt to Equity

  Ratio

  (DER) yaitu : DER =

  Total Liability Total Equity

  Sumber : Sartono (2012:66) DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang. Oleh karena itu, semakin rendah rasio DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajibannya. Jika beban utang tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah, sehingga Debt to Equity Ratio mempunyai hubungan negatif dengan Pembayaran Dividen (Marlina dan Danica, 2009).

  KERANGKA PEMIKIRAN Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Pembayaran Dividen

  Perusahaan yang mempunyai ROA tinggi akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian investasi (return) semakin besar. Oleh karena itu ROA mempengaruhi Pembayaran Dividen.

  Pengaruh Sales Growth (SG) terhadap Pembayaran Dividen

  Pertumbuhan penjualan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk dapat bertahan dalam kondisi persaingan. Pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan biaya akan mengakibatkan kenaikan laba perusahaan. Jumlah laba yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat menentukan perusahaan untuk tetap survive. Oleh karena itu pertumbuhan penjualan mempengaruhi Pembayaran Dividen.

  Pengaruh Firm Size (FS) terhadap Pembayaran Dividen

  Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memilki akses ke pasar modal. Karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil, sehingga Firm Size mempengaruhi Pembayaran Dividen.

  Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Pembayaran Dividen

  Suatu perusahaan yang memiliki kewajiban atau utang yang relatif tinggi akan memiliki kewajiban untuk membayarnya sehingga hal ini nantinya akan mempengaruhi besar kecilnya laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Sehingga DER mempengaruhi Pembayaran Dividen. Berdasarkan tinjauan hasil kepustakaan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran penelitian ini seperti terlihat pada Gambar 2.1. keke

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran POPULASI DAN SAMPEL

  Populasi dalam penelitian ini adalah semua Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kurun waktu 2010-2014. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode purposive

  sampling

  merupakan motode pengambilan sampel yang didasarkan pada beberapa pertimbangan atau kriteria tertentu (Sekaran, 2006:136). Kriteria sampel yang akan diteliti adalah :

  1. Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang konsisten go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kurun waktu penelitian selama 5 (lima) tahun (periode 2010-2014).

  2. Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang tidak rutin mempublikasikan laporan keuangan pada kurun waktu penelitian selama 5 (lima) tahun (periode 2010- 2014).

  3. Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang tidak rutin membayar dividen kas pada kurun waktu penelitian selama 5 (lima) tahun (periode 2010-2014).

  4. Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang tidak membagi dividen kas secara merata pada kurun waktu penelitian selama 5 (lima) tahun (periode 2010-2014).

  Berdasarkan kriteria tersebut, jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini selama 5 tahun berjumlah 13 perusahaan seperti terlihat pada Tabel 3.1.

  Return On Asset (X 1 )

  Debt to Equity Ratio (X 4 ) Pembayaran Dividen

  (Y) Sales Growth

  (X 2 ) Firm Size

  (X

  3 )

Tabel 1.1 Kriteria Populasi Penelitian

  No Keterangan Jumlah

  1 Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman

  13 yang konsisten go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kurun waktu penelitian (periode 2010-2014).

  2 Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman (3) yang tidak rutin mempublikasikan laporan keuangan pada kurun waktu penelitian (periode 2010-2014).

  3 Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman (5) yang tidak rutin membayar dividen kas pada kurun waktu penelitian (periode 2010-2014).

  4 Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman (1) yang tidak membagi dividen kas secara merata pada kurun waktu penelitian (periode 2010-2014). Perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian

  4 Sumber (data diolah, 2015) Berdasarkan Tabel 1.1 perusahaan yang lebih jelasnya sampel penelitian ini seperti terlihat telah memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel pada Tabel 1.2. dalam penelitian ini berjumlah 4 perusahaan. Untuk

Tabel 1.2 Populasi dan Sampel

  No Kode Nama Perusahaan 1 DLTA Delta Djakarta Tbk.

  2 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

  3 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

  4 MYOR Mayora Indah Tbk. Sumber (data diolah, 2015)

Tabel 1.3 Defenisi dan Operasionalisasi Variabel

  

No Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala

  Laba Bersih

  1 Return On Asset Rasio yang menunjukan hasil Rasio Total Aset

  (X

  1 ) (return) atas jumlah aktiva yang

  digunakan dalam perusahaan (Kasmir, 2012:201)

  2 Sales Growth (X

  (X

  Total Dividen Kas Jumlah Lembar Saham

  Rasio yang menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham secara tunai (Horne dan Wachowicz, 2007:270)

  5 Pembayaran Dividen (Y)

  Rasio

  Total Liability Total Equity

  Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang (Sartono, 2012:66).

  4 )

  4 Debt to Equity Ratio

  2 )

  total assets (Sutrisno, 2001:3) Ln of Total Assets Rasio

  ) Rasio dari Log Natural dengan

  3

  3 Firm Size (X

  Rasio

  Sales t-1

  Sales t − Sales t-1

  Rasio yang menggambarkan prestasi pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun (Harahap, 2010:309)

  Rasio

PERALATAN ANALISIS DATA

  On Asset, Sales Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio ) dengan variabel dependen (Pembayaran

  PEMBAHASAN

  X

  3

  : Firm Size

  X

  4

  : Debt to Equity Ratio Є

  : Standar Error

  Untuk menguji pengaruh antara variabel independen (Return On Asset, Sales Growth, Firm

  2

  Size, Debt to Equity Ratio ) dengan variabel

  dependen (Pembayaran Dividen) digunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS versi 22 dan hasilnya seperti terlihat pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4 Hasil Pengujian Regresi linier Berganda

  

Coefficients

a

  Model Unstandardized Coefficients

  Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta

  1 (Constant) 362.944 156.583 2.318 .035

  : Sales growth

  X

  Dividen). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product

  Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda untuk menguji pengaruh atau hubungan antara variabel independen (Return

  and Service Solutions ). Model persamaan dalam

  penelitian ini adalah sebagai berikut :

  Y = α + β

  1 X

  1 + β

  2 X

  2 + β

  3 + β

  : Return On Asset

  4 X 4 +

  Є

   Keterangan :

  Y : Pembayaran Dividen α : Konstanta β

  : Koefisien Regresi Variabel

  X

  1

  3 X ROA 1.871 1.192 .371 1.569 .137 SG -.092 .047 -.167 -1.974 .067 FS -11.635 4.611 -.457 -2.523 .023 DER -.159 .112 -.197 -1.415 .178

  a. Dependent Variable: Dividen Sumber : output SPSS 22 (data diolah, 2016)

  Y = 362,944 + 1,871 X 1 - 0,092 X 2 - 11,635 X 3 - 0,159 X 4 +

  Є

KOEFISIEN KORELASI DAN DETERMINASI

  Untuk melihat hubungan dan pengaruh antara variabel independen (Return On Asset, Sales

  Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio ) dengan

  variabel dependen (Pembayaran Dividen) berdasarkan korelasi dan determinasi dapat dilihat pada Tabel 1.5.

Tabel 1.5 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi dan Determinasi

  

Model Summary

  Model R R Square Adjusted R

  Square Std. Error of the

  Estimate 1 .947

  a

  .897 .870 15.213491596115679

  a. Predictors: (Constant), DER, SG, FS, ROA Sumber : output SPSS 22 (data diolah, 2016)

  Berdasarkan Tabel 1.4 maka dapat diformulakan persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini sebagai berikut :

PENGUJIAN HIPOTESIS

  1 : β 1 = 1,871, β 2 = -0,092, β 3 = -11,635

  dan β

  4 = - 0,159, maka β 1 = β 2 = β

  3

  = β

  4 ≠ 0. Dengan demikian dapat

  disimpulkan hipotesis nol (H ) ditolak dan hipotesis alternatif (H a ) diterima. Artinya bahwa Return On

  Asset, Sales Growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio secara

  bersama-sama berpengaruh terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

  2. Uji secara parsial H

  2 : β 1 = 1,871, maka β 1 ≠ 0. Dengan

  demikian dapat disimpulkan hipotesis nol (H ) ditolak dan hipotesis alternatif (H a ) diterima.

  Uji secara bersama-sama H

  Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan diatas, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : 1.

  Artinya bahwa Return On Asset berpengaruh positif terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. H

  1 sebesar 1,871, menunjukkan apabila

  PEMBAHASAN

  Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Return On Asset,

  Sales growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio

  secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pembayaran Dividen. Nilai konstanta sebesar 362,944. Artinya bahwa besarnya Pembayaran Dividen adalah 362,944 jika nilai Return on Asset,

  Sales growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio adalah 0 (nol).

  Return On Asset (ROA) berpengaruh

  positif terhadap Pembayaran Dividen. Nilai koefisien β

  terjadi ROA sebesar satu-satuan maka akan mempengaruhi Pembayaran Dividen sebesar 187,1 % atau meningkatkan Pembayaran Dividen sebesar 187,1 %.

  a ) diterima.

  Sales Growth (SG) berpengaruh negatif

  terhadap Pembayaran Dividen. Nilai koefisien β

  2

  sebesar -0,092, menunjukkan apabila terjadi SG sebesar satu-satuan, maka akan mempengaruhi Pembayaran Dividen sebesar -9,2 % atau menurunkan Pembayaran Dividen sebesar 9,2 %.

  Firm Size (FS) berpengaruh negatif

  terhadap Pembayaran Dividen. Nilai koefisien β

  3

  Artinya bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

  demikian dapat disimpulkan hipotesis nol (H ) ditolak dan hipotesis alternatif (H

  3 : β

  3

  2

  = - 0,092, maka β

  2 ≠ 0. Dengan

  demikian dapat disimpulkan hipotesis nol (H ) ditolak dan hipotesis alternatif (H

  a ) diterima.

  Artinya bahwa Sales Growth berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. H

  4 : β

  = - 11,635, maka β

  4 ≠ 0. Dengan

  3 ≠ 0. Dengan

  demikian dapat disimpulkan hipotesis nol (H ) ditolak dan hipotesis alternatif (H

  a ) diterima.

  Artinya bahwa Firm Size berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. H

  5 : β

  4

  = - 0,159, maka β

  sebesar -11,635, menunjukkan apabila terjadi FS sebesar satu-satuan, maka akan ROA berpengaruh positif dan SG mempengaruhi Pembayaran Dividen sebesar - berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen 1.163,5 % atau menurunkan Pembayaran Dividen sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh sebesar 1.163,5 %. Ekaristi (2012). Tetapi, bertentangan dengan hasil

  Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh penelitian yang dilakukan oleh Sadalia dan

  negatif terhadap Pembayaran Dividen. Nilai Khalijah (2011) dimana hasilnya ROA berpengaruh koefisien β

  

4 sebesar -0,159, menunjukkan apabila negatif terhadap Pembayaran Dividen.

  terjadi DER sebesar satu-satuan, maka akan FS berpengaruh negatif terhadap mempengaruhi Pembayaran Dividen sebesar 15,9 Pembayaran Dividen sesuai dengan hasil penelitian % atau menurunkan Pembayaran Dividen sebesar yang dilakukan oleh Sadalia dan Khalijah (2011). 15,9 %.

  Tetapi, bertentangan dengan hasil penelitian yang Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,947 dilakukan oleh Yuniarti dan Agustina (2011) dan

  (94,7 %) menunjukkan bahwa korelasi antara Ekaristi (2012) dimana hasilnya FS berpengaruh variabel dependen (Pembayaran Dividen) dengan positif terhadap pembayaran dividen. variabel independen (ROA, SG, FS, DER) adalah DER berpengaruh negatif terhadap

  2

  kuat. Nilai koefisien determinasi (R ) sebesar 0,897 Pembayaran Dividen sesuai dengan hasil penelitian dapat diartikan bahwa 89,7 % Pembayaran Dividen yang dilakukan oleh Setiawati (2012). Tetapi, dipengaruhi oleh ROA, SG, FS dan DER. bertentangan dengan hasil penelitian yang Sedangkan sisanya sebesar 10,3 % dipengaruhi dilakukan oleh Martati (2010) dan Sadalia dan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan Khalijah (2011) dimana hasilnya DER berpengaruh dalam penelitian ini. positif terhadap pembayaran dividen.

  KESIMPULAN

  2010-2014. Pengaruhnya adalah sebesar Berdasarkan hasil penelitian dan 1,871. pembahasan yang telah peneliti uraikan 3.

  Sales Growth berpengaruh negatif sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan terhadap Pembayaran Dividen pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Perusahaan Manufaktur sub sektor 1.

  Perusahaan Makanan dan Minuman yang Return On Asset, Sales Growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio secara bersama- terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode sama berpengaruh terhadap Pembayaran 2010-2014. Pengaruhnya adalah sebesar - Dividen pada Perusahaan Manufaktur sub 0,092. sektor Perusahaan Makanan dan Minuman 4.

  Firm Size berpengaruh negatif terhadap yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pembayaran Dividen pada Perusahaan periode 2010-2014. Manufaktur sub sektor Perusahaan 2.

  Makanan dan Minuman yang terdaftar di Return On Asset berpengaruh positif terhadap Pembayaran Dividen pada Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

  Perusahaan Manufaktur sub sektor Pengaruhnya adalah sebesar -11,635. Perusahaan Makanan dan Minuman yang 5.

  Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Pengaruhnya adalah sebesar - 0,159.

  6. Nilai R diperoleh sebesar 0,947 menunjukkan bahwa korelasi antara variabel dependen dengan variabel independen sebesar 94,7 %. Artinya Pembayaran Dividen memiliki hubungan yang kuat dengan Return On Asset, Sales

  Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio dan hubungan ini dapat diteliti kuat.

  2

  diperoleh sebesar 0,897, artinya kemampuan variabel independen didalam menjelaskan variabel dependen sebesar 89,7 % dan sisanya 10,3 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

  SARAN

  Berdasarkan keterbatasan yang telah peneliti uraikan sebelumnya, maka saran penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Penelitian ini dapat diperluas dengan menambah data sampel, karena pada penelitian ini jenis perusahaan yang digunakan sebagai sampel hanya Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman sehingga kurang mewakili seluruh emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia.

7. Nilai R

  2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel independen yang lain seperti harga saham karena dimungkinkan harga saham berpengaruh terhadap Pembayaran Dividen.

DAFTAR PUSTAKA

  Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.

  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2010 . Skripsi. Surakarta: Universitas

  Ary, Tatang Gumanti. 2013. Kebijakan Dividen: Teori Empiris dan Implikasi.

  Yogyakarta: AMP-YKPN, Liberty.

  Analisa Laporan Keuangan.

  Hanafi, M. Mamduh dan Halim, Abdul. 2003.

  Asset, Debt To Equity Ratio, Firm Size, Current Ratio, Dan Growth Terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012 . Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.

  Sebelas Maret. Febrianti, Isa. 2014. Analisis Pengaruh Return On

  Akuntansi. Vol. 11, No. 1. Jakarta: Universitas Trisakti. Ekaristi, Maria Magdalena Amelia. 2012. Analisis

  Buku 1. Jakarta: Erlangga. Damayanti, Susan dan Achyani, Fatchan. 2006.

  Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Terhadap Harga Saham . Jurnal Bisnis dan

  Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan,

  Yogyakarta: Andi.

  Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

  Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Brigham, Eugene F and Houston, Joel F. 2006.

  dan Keuangan. Vol. 5, No.1, Hal 51-62. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.. Darmadji dan Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Hanafi, M. Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis atas

  Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividend Payout Ratio . Jurnal Akuntansi

  Indonesia. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

  Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

  Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Marietta, Unzu, Djoko, Sampurno. 2013. Analisis

  Semarang: Universitas Diponegoro.. Ratnawati, Tri. 2007. Pengaruh Langsung dan

  Faktor-faktor Yang Berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio (Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2006-2008) . Skripsi.

  Jakarta: Ppm Manajemen. Putera, Cendekia Septabaskara. 2011. Analisis

  . Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juli-Desember, Vol. 2, No. 2. Prihadi, Toto. 2010. 7 Analisis Rasio Keuangan Deteksi Cepat Kondisi Keuangan.

  Kepemilikan Managerial, Kebijakan Hutang, ROA dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen: Studi 1995- 1996

  Nuringsih, Kartika. 2005. Analisis Pengaruh

  guide to Trading Contracts for Difference. Britanian: Harriman house Ltd.

  2. ISSN No, 0216-6437. Norman, David J. 2009. CFDs: The Definitive

  Share Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI . Jurnal Eksis, Vol. 6, No.

  Martati, Indah. 2010. Faktor Penentu Dividend Per

  Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio, dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio . Jurnal manajemen bisnis, vol.2 No. 1.

  Management. Vol. 2, No. 3. Marlina, Disa dan Danica, Clara. 2009. Analisis

  Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011) . Diponegoro Journal of

  Pengaruh Cash Ratio, Retun On Assets, Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio: ( Studi pada Perusahaan Manufaktur yang

  Investasi, Likuiditas, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio. Skripsi.

  Horne, V and Wachowicz, J. 2007. Prinsip-

  Khasanah, Uswatun. 2009. Analisis Pengaruh

  Jakarta: Rajawali Pers.

  ______. 2012. Analisis Laporan Keuangan.

  Jakarta: Rajawali Pers.

  Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan.

  Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE.

  Skripsi. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. Jogiyanto. 2013. Teori Portfolio dan Analisis

  Leverage dan Growth terhadap Kebijakan Dividen. (Sensus pada Perusahaan Manufaktur Consumer Goods Industri yang listing di Bursa Efek Indonesia) .

  Jannati, Attina. 2012. Pengaruh Profitabilitas,

  Capital Structure Pada Perusahaan manufaktur Di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. V. 3, No. 1.

  Indrawati, Titik dan Suhendro. 2006. Determinasi

  dasar Manajemen Keuangan. : Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

  Husnan, Suad, dan Pudjiastuti, Enny. 2004. Dasar-

  Prinsip Manajemen Keuangan. Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat.

  Tidak Langsung Faktor Ekstern, Kesempatan Investasi dan Pertumbuhan Asset Terhadap Keputusan Pendanaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI (Studi Pada Industri Manufaktur Masa Sebelum dan Saat Krisis) . Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol.09, No.02. Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets and

  Liability Management. Edisi 3. Jakarta:

  Sudana, I.M. 2009. Manajemen Keuangan Teori

  Medan: Universitas Sumatera Utara. Yuniarti, Vista dan Agustina, Yeni. 2011. Faktor-

  yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Kas Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI . Skripsi.

  Waruwu, Pebria. 2011. Analisis Faktor-Faktor

  Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

  _______. 2012. Manajemen Keuangan Teori

  Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

  Akuntansi. Jurnal Auditing dan Informasi, Vol. 4, No. 3. Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan Teori

  Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Deviden . Media Riset

  Suherli, Michell dan Harahap, Sofyan S. 2004.

  dan Praktek. Surabaya: Airlangga University Press.

  Makassar: Universitas Hasanuddin Sitanggang. 2007. Dividend payout. Edisi Pertama. Jakarta: Erlangga.

  Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-Dasar

  Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2006-2010 . Skripsi.

  Setiawati.

  Business (Metode Penelitian Untuk Bisnis). Edisi Empat, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

  Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For

  . Jurnal Ekonom, Vol. 14, No. 4. Sartono, Agus. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

  yang mempengaruhi Dividend Per Share pada Industri Barang Konsumsi di BEI

  No.11. Rusdin. 2006. Pasar Modal. Bandung: Alfabeta. Sadalia, Isfenti dan Khalijah. 2011. Analisis Faktor

  Managerial Ownership, Finance Leverage, Profitability, Firm size, and Investment Opportunity On Dividend Policy and Firm Value. Journal of Finance and Accounting. Jurnal. Vol. 4.

  Rizqia, Dwita Ayu, dkk. (2013). Effect of

  Pembelanjaan Perusahaan. Edisi empat, Cetakan ke sepuluh. Yogyakarta: BPFE.

  faktor yang Mempengaruhi Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI . Jurnal Ilmiah ESAI, Vol.5, No. 3. ISSN No. 1978-6034. (Diakses Tanggal 23 November 2015).

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN BELAJAR KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN RUMAH SEHAT MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME BAGI PESERTA DIDIK KELAS I DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SUKARAME BANDAR LAMPUNG In

0 0 11

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V MELALUI METODE PERMAINAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SUKARAME BANDAR LAMPUNG YUSNIAR SDN 1 SUKARAME, Bandar Lampung ABSTRACT - View of Upaya Meningkatkan Hasil

0 0 8

REMUNERASI, MOTIVASI, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN ETOS KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI ACEH Fitriah

0 0 9

PEMBELAJARAN KONSEP PENGUKURAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS III DI SD NEGERI 1 SUKARAME BANDAR LAMPUNG Djumroh SDN 1 SUKARAME, Bandar Lampung ABSTRACT - View of Pembelajaran Konsep Pengukuran un

0 0 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PADA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI PROVINSI ACEH Tomy Armansyah

0 2 8

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN BELAJAR KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN RUMAH SEHAT MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME BAGI PESERTA DIDIK KELAS I DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SUKARAME BANDAR LAMPUNG An

0 0 10

MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS MEDIA SOSIAL Nani Angraini STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT - View of Meningkatkan Profesionalisme Guru melalui Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Media Sosial

0 0 8

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP PGRI 3 BANDAR LAMPUNG Fitriana Rahmawati STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT - View of Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif

0 1 11

PENGARUH SISTEM PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PUSKESMAS SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT

0 0 11

ANALISIS PENYEBAB MACETNYA PINJAMAN KONSUMEN PADA KOPERASI ASKES (KOPKARKES) LAMPUNG KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Sari Narulita STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT - View of Analisis Penyebab Macetnya Pinjaman Konsumen pada Koperasi ASKES (

0 0 15